The Mermaid
Long time ago there was a princess who was suffer of the witch’s magic. Actually, the
princess was very beautiful and kind person. Anybody loved her except her sister who was so
jealous of her. If the princess still had her beauty, so every prince would prefer to marry her
rather than her sister.
One day, the sister ordered a witch to change the princess beauty into an ugly face. The
witch gave a bottle of poison to her to be added into the princess food. That poison would
change princess’ appearance into an ugly one. At the evening when the dinner started, the
sister added the poison into the food for the princess. Nobody knew about that. The princess
ate her food without noticed that there was a danger inside her food. After eating, in the night,
the princess’ skin was blister. The princess felt hurt and she cried to ask for a help. No one could
help her even the physicians in that kingdom. The princess was looked so scary like a monster.
She was so sad and shy because anybody was afraid of her. Then she ran away and away from
the kingdom. She walked alone through the deep forest day and night. She was like a monster
so that no animal or predator was brave to close to her. That made her more and more sad. She
walked until she reached a beach and then she felt so tired because she never had a rest from
walking.
At that beach she began to sleep. She did not realized that she had been sleeping for
three months and she woke up because there was a very handsome man come and woke her
up.
“Wake up dear poor princes.” The man said.
“Oh, who are you? Why are you not afraid of me?” the princess asked.
“I am the king of the sea. You have been sleeping here for three months in suffer. So, it is the
time for me to help you. I will give back your beauty but after that you will never get your
previous life.” The man said.
“Oh, my lord, you are so kind. I have lost my previous life so I like to have the new life. What
should I do my lord?” the princess asked.
“Follow me to come closer to the sea.”
The princess followed that man walked into the sea. After touching the sea, the princess’
beauty was back to her. She also amazed that the half of her body was a fish body.
“Now you cannot stay at the land dear princess, you will forever live in the sea like the fish. But
don’t be sad. I will marry you and you will be the queen in my kingdom.” The man said.
Since that, the princess never went back to the land. The king of the sea married her and she
became the queen of the sea.
Sometimes she appeared at the corral to see the sun. Some tailors or fisherman who had ever
seen her called her a mermaid.
Putri Duyung
Orientasi
Pada jaman dahulu ada seorang putri yang menderita karena sihir sang penyihir. Sebetulnya,
sang putri tersebut sangat cantik dan baik hati. Semua orang mencintainya kecuali saudarinya
yang iri kepadanya. Jika putri tersebut masih memiliki kecantikannya, maka setiap pangeran
akan memilih untuk menikahi putri tersebut dari pada menikahi dirinya.
Komplikasi
Suatu hari, saudari sang putri meminta bantuan kepada penyihir jahat untuk merubah putri
cantik itu menjadi buruk rupa. Si penyihir memberikan sebotol ramuan sihir kepadanya untuk
dicampurkan ke dalam makanan sang putri. Ramuan sihir itu akan membuat sang putri menjadi
buruk rupa. Di malam hari menjelang makan malam, saudari sang putri mencampurkan ramuan
sihir ke dalam makanan sang putri. Tak ada yang mengetahui perbuatan itu. Sang putri
memakan makanannya tanpa menyadari bahwa ada bahaya di dalam makanannya. Setelah
makan, di malam hari, kulit sang putri melepuh. Sang putri merasa kesakitan dan ia menangis
meminta pertolongan. Tak ada yang bisa menolongnya meski tabib istana. Sang putri menjadi
terlihat mengerikan seperti monster. Ia sangat sedih dan malu karena setiap orang menjadi
takut kepadanya. Sang putri akhirnya pergi jauh meninggalkan istana. Ia berjalan sendirian
melewati hutan siang dan malam. Ia tampak seperti monster sehingga tidak ada binatang buas
sekalipun yang berani mendekatinya. Hal itu membuat sang putri merasa sangat sedih. Ia
berjalan hingga akhirnya ia sampai di sebuah pantai dan ia sangat kelelahan karena tak pernah
berhenti berjalan kaki.
Resolusi
Di pantai itu, ia tertidur. Ia tak menyadari bahwa ia telah tidur di pantai itu selama tiga bulan
dan ia terbangun karena ada seseorang yang sangat tampan datang dan membangunkannya.
“Bangun wahai putri yang malang.” Kata lelaki itu.
“Oh, siapa kamu? Kenapa kamu tak takut kepadaku?” sang putri bertanya.
“Aku adalah raja lautan. Kau telah tidur di sini selama tiga bulan dalam penderitaan. Jadi,
sekarang saatnya bagiku untuk menolongmu. Aku akan mengembalikan kecantikanmu namun
setelah itu kamu tidak akan bisa hidup seperti kehidupanmu yang sebelumnya.” Kata lelaki itu.
“Oh, paduka sangat baik sekali. aku telah kehilangan kehidupanku di masa lalu dan sekarang
aku menginginkan kehidupan baru. Apa yang harus aku lakukan paduka?” Sang putri bertanya.
“Ikuti aku mendekat ke lautan.”
Sang putri mengikuti lelaki itu berjalan menuju laut. Setelah menyentuh lautan, kecantikan sang
putri kembali lagi. Ia juga sangat takjub karena separuh dari tubuhnya menjadi tubuh ikan.
“Sekarang kamu tak bisa lagi tinggal di daratan wahai putri, kamu akan selamanya tinggal di
lautan seperti ikan. Namun jangan takut, aku akan menikahimu dan kamu akan menjadi ratu di
kerajaanku.” Kata lelaki itu.
Sejak saat itu, sang putri tak pernah kembali lagi ke daratan. Raja lautan itu menikahinya dan
sang putri akhirnya menjadi ratu lautan.
Kadangkala ia muncul di karang laut untuk melihat matahari. Beberapa pelaut dan nelayan yang
pernah melihatnya menamai putri itu sebagai putri duyung.
The Rabbit and The Bear
Once upon a time, there lived as neighbors, a bear and a rabbit. The rabbit was a good shot. In
contrary, the bear was always clumsy and could not use the arrow to good advantage.
One day, the bear called over the rabbit and asked the rabbit to take his bow and arrows and
came with bear to the other side of the hill. The rabbit was preventing to arouse the bear’s
anger so he could not refuse it. He consented and went with the bear and shot enough buffalo
to satisfy the hungry family. Indeed he shot and killed so many that there was lots of meat left
after the bear and his family had loaded themselves and packed all they could carry home.
The bear was very gluttonous and did not want the rabbit to get any of the meat. The rabbit
could not even taste the blood from the butchering as the bear would throw earth on the blood
and dry it up. The poor rabbit would have to go home hungry after his hard day’s work.
The bear was the father of five children. The youngest child was very kind to the rabbit. He was
very hearty eater. The mother bear always gave him an extra large piece of meat but the
youngest child did not eat it. He would take it outside with him and pretended to play ball with
the meat. He kicked toward the rabbit’s house and when he got close to the door he would give
the meat with such a great kick. The meat would fly into the rabbit’s house. In this way, the
poor rabbit would get his meal unknown to the papa bear.
Kelinci dan Beruang
Suatu masa, hiduplah dua binatang yang saling bertetangga, seekor beruang dan kelinci.Sang
kelinci adalah seorang pemanah yang baik. Sebaliknya, beruang itu selalu canggung dan tidak
bisa memanfaatkan anak panah sama sekali.
Suatu hari, beruang itu memanggil kelinci dan memintanyai untuk mengambil busur dan panah
dan pergi bersama beruang ke sebuah bukit. Untuk menghindari kemarahan beruaang, kelinci
menurut saja dan tidak bisa menolak ajakan itu. Dia setuju dan pergi dengan beruang dan
memanah cukup banyak kerbau untuk memenuhi keluarga beruang yang lapar. Kelinci itu
memang memanah dan mendapatkan begitu banyak daging memenuhi kebutuhan beruang dan
keluarganya. Mereka mengambil daging itu dan membawahnyapulang.
Beruang itu sangat rakus dan tidak ingin kelinci mendapatkan daging hasil panahannya. Sang
kelinci bahkan tidak bisa merasakan darah daging kerbau itu karena beruang akan segera
mengeringkannya. Kelinci yang miskin itu harus pulang dengan rasa lapar setelah bekerja keras
seharian.
Beruang itu adalah ayah dari lima anak. Anak bungsu beruang sangat baik kepada kelinci. Dia
sangat suka makan. Ibu beruang selalu memberinya tambahan potongan besar daging tetapi
anak bungsu beruang itu tidak memakannya. Dia mengambil dagaing itu ke luar rumah dan
berpura-pura untuk bermain bola dengan daging itu. Dia menendang-nendang daging itu ke
arah rumah kelinci dan ketika sudah dekat di pintu rumah kelinci, anak beruang itu akan
memberikan daging itu dengan cara menendangnya dengan keras. Daging itu terbang ke dalam
rumah kelinci. Dengan cara itu, kelinci yang miskin mendapatkan makanan nya dan tidak
diketahui oleh ayah beruang.