Etika dan AI

Alexandra Klepper
Alexandra Klepper

Ada banyak pertimbangan etis saat menggunakan alat AI dan membuat konten baru. Siapa yang memiliki output, terutama jika sangat dipengaruhi oleh atau disalin langsung dari materi berhak cipta? Bagaimana kita memikirkan bias manusia dalam hal data yang dianalisis oleh model bahasa besar (LLM)?

Sebagai praktisi web, penting bagi kita untuk membangun teknologi baru secara bijaksana dan bertanggung jawab. Ada banyak upaya di seluruh dunia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini (dan lainnya). Kami tidak dapat membahas setiap masalah, tetapi kami dapat memulai dialog tentang cara Anda memikirkan etika saat menggunakan AI.

Berikut adalah beberapa area utama yang perlu dipertimbangkan saat menggunakan dan membangun dengan alat AI:

  • Kepemilikan konten dan hak cipta. Hak cipta adalah perlindungan hukum untuk karya asli kepengarangan. Hukumnya berbeda-beda di setiap negara, dan banyak negara memperdebatkan apa yang terjadi dengan konten yang dibuat oleh AI. Setiap kali Anda memublikasikan konten, Anda harus mengetahui jawaban atas pertanyaan berikut: Apakah Anda melanggar konten berhak cipta milik orang lain? Pertanyaan ini bisa lebih sulit dijawab daripada yang Anda kira.
  • Bias dan diskriminasi. Komputer dan algoritma dibuat oleh manusia, dilatih menggunakan data yang mungkin dikumpulkan oleh manusia, dan dengan demikian tunduk pada bias manusia dan stereotipe berbahaya. Hal ini secara langsung memengaruhi output.
  • Privasi dan keamanan. Hal ini penting untuk semua situs dan aplikasi web, tetapi terutama jika ada informasi sensitif atau informasi pribadi. Mengekspos data pengguna ke lebih banyak pihak ketiga dengan API cloud menjadi masalah. Semua transmisi data harus aman dan dipantau secara terus-menerus.

Prinsip AI Google

Kami berkomitmen untuk mengembangkan teknologi secara bertanggung jawab dan menetapkan area AI tertentu yang tidak akan kami kembangkan. Bahkan, Google telah berkomitmen terhadap beberapa prinsip AI, dengan tim pusat yang berfokus pada tata kelola dan penerapan.

Singkatnya, tujuan kami untuk aplikasi AI adalah sebagai berikut:

  1. Inovasi yang berani. Kami mengembangkan AI yang membantu, mendukung, dan menginspirasi banyak orang di hampir setiap bidang usaha manusia; mendorong perkembangan ekonomi; serta meningkatkan kualitas hidup, mendukung terobosan ilmiah, dan membantu mengatasi tantangan terbesar umat manusia.
  2. Pengembangan dan deployment yang bertanggung jawab. Karena kami memahami bahwa AI, sebagai teknologi transformatif yang masih berkembang, memiliki kompleksitas dan risiko yang terus berubah, kami mengembangkan AI secara bertanggung jawab di seluruh siklus proses pengembangan dan deployment AI, mulai dari desain hingga pengujian, deployment, dan iterasi, serta terus belajar seiring dengan perkembangan dan penggunaan AI.
  3. Progres kolaboratif, bersama-sama. Kami membuat berbagai alat yang mendukung banyak orang memanfaatkan AI, baik untuk kepentingan individu maupun kolektif.

Meskipun sebagai developer web, kami tidak selalu bertanggung jawab untuk membuat model dan mengumpulkan set data yang melatih alat AI, kami bertanggung jawab atas alat yang kami gunakan dan produk akhir yang kami buat dengan AI.

Organisasi di seluruh web yang memikirkan etika

Ada sejumlah lembaga nonprofit, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan perusahaan lain yang memfokuskan pekerjaan dan riset mereka untuk menciptakan AI yang etis.

Berikut beberapa contohnya.

Masih banyak hal yang perlu dilakukan di bidang ini, dan banyak pertimbangan lain yang belum ditemukan. Kami bermaksud untuk mempertimbangkan etika secara cermat untuk setiap konten yang kami buat.