0% found this document useful (0 votes)
241 views9 pages

Analisis Kadar Cu dengan Spektrofotometer

This document presents the results of an analysis to determine the concentration of copper (Cu) in several water samples using a spectrophotometer. Absorbance readings were taken from solutions made by adding increasing amounts of a Cu standard to samples. A linear calibration curve was generated with an R2 value of 1. Concentrations calculated from the curve ranged from 392.7 to 2,748.9 ppm. Absorbances of three unknown samples were then used to determine their Cu concentrations, which ranged from 1,771 to 2,606.5 ppm by one calculation method and 1,871.528 to 2,808.976 ppm by another. In conclusion, the spectrophotometer can be used
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
241 views9 pages

Analisis Kadar Cu dengan Spektrofotometer

This document presents the results of an analysis to determine the concentration of copper (Cu) in several water samples using a spectrophotometer. Absorbance readings were taken from solutions made by adding increasing amounts of a Cu standard to samples. A linear calibration curve was generated with an R2 value of 1. Concentrations calculated from the curve ranged from 392.7 to 2,748.9 ppm. Absorbances of three unknown samples were then used to determine their Cu concentrations, which ranged from 1,771 to 2,606.5 ppm by one calculation method and 1,871.528 to 2,808.976 ppm by another. In conclusion, the spectrophotometer can be used
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 9

V.

DATA PENGAMATAN
NO.

KONSENTRASI (PPM)

ABSORBNSI

1.

392,7

0,131

2.

785,4

0,384

3.

1.178,10

0,677

4.

1.570,80

0,971

5.

1.965,50

1,276

6.

2.356,20

1,582

7.

2.748,90

1,903

Grafik Hubungan Antara Konsentrasi (ppm) dengan Absorbansi


2.1
1.8

f(x) = 0x - 0.2
R = 1

1.5
1.2

ABSORBANSI

0.9
0.6

Linear ()

0.3
0
300
0

600

900
1500
2100
2700
1200
1800
2400
3000

KONSENTRASI (PPM)

VI.

PERHITUNGAN
VI.1 Perhitungan Larutan Standar
Konsentrasi (ppm)
= Berat CuSO4.5H2O x 1000 mg/gram x 1000
ml/l
(Konsentrasi Induk)
Volume CuSO4.5H2O
= 3,927 gram x 1000 mg/gram x 1000 ml/l
500 ml
= 7.854 mg/l
= 7.854 ppm
VI.2 Konsentrasi volume masing-masing
1

Larutan Standar induk 7.854 ppm


Volume 0 ml
M1 . V1 = M2 . V2
7.854ppm . 0 ml

X. 100 ml

X =

0 ppm ml
100 ml

X = 0 ppm
2

Volume 5 ml
M1 . V1 = M2 . V2
7.854ppm . 5 ml
= X. 100 ml
39.270 ppmml
X =
100 ml
X = 392,7 ppm

Volume 10 ml
M1 . V1 = M2 . V2
7.854ppm . 10 ml = X. 100 ml
78540 ppm ml
X =
100 ml
X = 785,4 ppm

Volume 15 ml
M1 . V1 = M2 . V2
7.854ppm . 15 ml = X. 100 ml
117.810 ppm ml
X =
100ml
X = 1.178,1 ppm

Volume 20 ml
M1 . V1 = M2 . V2
7.854ppm . 20 ml = X. 100 ml
157.080 ppm ml
X =
100 ml
X = 1.570.8 ppm

Volume 25 ml
M1 . V1 = M2 . V2
7.854ppm . 25 ml = X. 100 ml
196.350 ppm ml
X =
100 ml
X = 1.963,5 ppm

Volume 30 ml
M1 . V1 = M2 . V2
7.854ppm . 30 ml = X. 100 ml
235.620 ppm ml
X =
100 ml
X = 2.356,2 ppm

Volume 35 ml
M1 . V1 = M2 . V2
7.854ppm . 35 ml = X. 100 ml
274.890 ppm ml
X =
100 ml
X = 2.748,9 ppm

VI.3 Konsentrasi Sampel


Y = 0,0008X - 0,1981
R2 = 0,999

Sampel A jika Absorbansinya 1,2187


Y = 0,0008X - 0,1981
1,2187
= 0,0008X - 0,1981
1,2187 + 0,1981
= 0,0008 X
1,4168
= 0,0008 X
1,4168
X
= 0,0008
= 1.771 ppm
Sampel B jika Absorbansinya 0,9898
Y = 0,0008X - 0,1981
0,9898
= 0,0008X - 0,1981
0,9898 + 0,1981
= 0,0008X
1,1879
= 0,0008 X
1,1879
X
= 0,0008
= 1.484,875 ppm

Sampel C jika Absorbansinya 1,8871


Y = 0,0008X - 0,1981
1,8871
= 0,0008X - 0,1981

1,8871 + 0,1981
2,0852
X

= 0,0008X
= 0,0008 X
2,0852
= 0,0008
= 2.606,5 ppm

VI.4. Perhitungan Secara Manual


X

X.Y

X2

392,7
785,4

0,131
0,384

51,44
301,59

154213,29
616853,16

1.178,10

0,677

797,57

1387919,61

1.570,80

0,971

1.525,25

2467412,64

1.965,50

1,276

2.507,98

3863190,25

2.356,20

1,582

3.727,51

5551678,44

2.748,90

1,903

5.231,16

7556451,21

=10.998

=6,924

=14.142,50

=21.597.718,6

Y = mX + C

Gradien (m)
Gradien (m)

= n . XY - X . Y
n X2 - (X)2
= 8 . 14.142,50 - (10.998) (6,924)
8 . (21.597.718,6) (10.998)2
= 113.140

76.150,152

172.781.749 120.956.004
=

36.989,848
51.825.745

= 0,000713

Interval (C)

Interval (C) = Y . X2 - X . XY

n X2 - (X)2
= (6,924) . (21.597.718,6) (10.998) (14.142,50)
8 . (21.597.718,6) (10.998)2
=149.542.604 155.539.215
172.781.749 120.956.004
=

-5.996.611
51.825.745

= -0,1157
Jadi didapatkan:
Y = 0,000713X 0,1157
1

Sampel A jika Absorbansinya 1,2187


Y = 0,000713X 0,1157
1,2187
= 0,000713X 0,1157
1,2187 + 0,1157
= 0,000713X
1,3344
= 0,000713X
1,3344
X
= 0,000713
= 1.871,528 ppm
Sampel B jika Absorbansinya 0,9898
Y = 0,000713X 0,1157
0,9898
= 0,000713X 0,1157
0,9898 0,1157
= 0,000713X
1,1055
= 0,000713X
1,1055
X
= 0,000713
= 1.550,49 ppm

Sampel C jika Absorbansinya 1,8871


Y = 0,000713X 0,1157
1,8871
= 0,000713X 0,1157
1,8871 + 0,1157
= 0,000713X 0,1157
2,0028
= 0,000713X 0,1157
2,0028
X
= 0,000713
= 2.808,976 ppm

VII.

ANALISA DATA
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa untuk

menentukan kadar Cu dalam air pada percobaan ini kami menggunakan


spektrofotometer. Spektrofotometer adalah suatu instrumen untuk mengukur
transmitan atau absorban suatu contoh sebagai fungsi panjang gelombang.
Untuk mengetahui kadar Cu pada masing-masing sampel dengan
menambahkan larutan standar yang dicampur dengan amoniak lalu mengisi
aquadest pada labu ukur tersebut sampai tanda batas. Dengan menggunakan
spektrofotometri dengan prinsip kerjanya ada sumber cahaya yang masuk, yang
diserap serta diteruskan. Maka didapatkan hasil absorbansi pada masing-masing
sampel.
Jika dalam ppm pada absorbansinya mengandung nilai negatif ( - )
berarti tidak terdapat kandungan Cu akan tetapi jika mengandung nilai positif
( + ) berarti pada sampel tersebut mengandung Cu. Pada percobaan yang kami
lakukan nilai ppm dalam absorbansi bernilai posotif itu berarti sampel yang
kami uji terdapat kadar Cu dalam masing-masing sampel tersebut.
Ada tiga langkah yang harus dilakukan untuk bekerja menggunakan
spektrofotometri, yaitu :
1 Pembentukan warna ( dengan penambahan reaksi )
Pada larutan standar larutan tadi berwarna biru kemudian
menambahkan NH3 yaitu untuk mempertahankan warna biru
2

tersebut. Semakin tinggi ppm maka semakin pekat Warna birunya..


Membuat kurva kalibrasi standar dan penentuan konsentrasi
Dari percobaan semakin tinggi konsentrasi, maka semakin banyak
sinar yang diserap.

VIII. KESIMPULAN
1 Spektrofotometer adalah suatu instrumen untuk mengukur transmitan
atau absorban suatu contoh sebagai fungsi panjang gelombang.

Fungsi dari penambahan NH3 adalah untuk mempertahankan warna

3
4

biru pada larutan standar.


Semakin tinggi nilai ppm maka semakin pekat warna biru.
Pada spektrofotometer UV memiliki panjang gelombang 200 400

nm, sedangkan pada VIS memiliki 400 700 nm.


Semain tinggi konsentrasi suatu senyawa dalam larutan, maka semakin

banyak sinar yang diserap.


Air yang mengandung Cu lebih dari 1 ppm tidak layak dikonsumsi
karena unsur logam dalam air tersebut tidak menghilang, dan apabila

dikonsumsi maka akan merusak dinding usus.


Apabila nilai absorbansi bernilai negatif ( - ) maka tidak mengandung
Cu pada sampel sebaliknya jika bernilai positif ( + ) maka terdapat Cu
dalam sampel. Pada percobaan ini dari berbagai sampel absorbansinya

X.

bernilai positif ( + ) maka sampel tersebut mengandung Cu.


Hasil Uji sampel

NO.

SAMPEL

ABSORBANSI

1.
2.
3.

A
B
C

1,2187
0,9898
1,8871

KONSENTRASI (PPM)
EXCEL
MANUAL
1.771
1.871,528
1.484,875
1.550,49
2606,50
2808,976

GAMBAR ALAT

spektrofotometer UV VIS

Pipet ukur

Kuvet

Pipet tetes

Bola karet

Botol Aquadest dan Labu Ukur

Gelas Kimia dan Corong

You might also like