0% found this document useful (0 votes)
59 views88 pages

BHN Mhs Kasus Lengkap

The document discusses trends in information systems. It notes that prior to the 1960s, most information systems played simple roles like processing transactions and accounting records. However, roles expanded with the rise of management information systems (MIS) which focused on developing business applications to provide managerial users with predefined management reports. Modern information systems now aim to support business processes, decision making, and competitive advantage through innovative uses of technologies like touchscreen kiosks and e-commerce sites connected across stores. Information systems have become critical components for business success and the effective and ethical management of information technology presents challenges at the end-user, company, and global levels.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
59 views88 pages

BHN Mhs Kasus Lengkap

The document discusses trends in information systems. It notes that prior to the 1960s, most information systems played simple roles like processing transactions and accounting records. However, roles expanded with the rise of management information systems (MIS) which focused on developing business applications to provide managerial users with predefined management reports. Modern information systems now aim to support business processes, decision making, and competitive advantage through innovative uses of technologies like touchscreen kiosks and e-commerce sites connected across stores. Information systems have become critical components for business success and the effective and ethical management of information technology presents challenges at the end-user, company, and global levels.
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 88

PROPOSAL

PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI ...............
PT. ...........................................................
DAFTAR ISI

PENGENALAN ........................................................................................... i

Bab 1 PENDAHULUAN . 1
1.1 Latar Belakang Perusahaan ... 1
1.2 Struktur Perusahaan .... 1

Bab 2 PROJECT CHARTER 2


2.1 Project Title .. 2
2.2 Project Objectives ..
2
2.3 Project Conception ..
2
2.4 Problem Statement .
3
2.5 Initial Scope of Project . 6
2.6 Constraint ..
7
2.7 Objectives ..
7
2.8 Project Documentation and Communication .. 8
2.9 Project Organization and Staffing Approach 8
2.10 Resource Requirement for Implementing the Project .. 9
2.11 Scheduling ..
9

Bab 3 PROBLEM ANALYSIS PHASE .. 11


3.1 Problem Domain .
11
13.2 Problem and Opportunity Analysis ..
12

Bab 4 REQUIREMENT ANALYSIS PHASE . 15


4.1 Define Requirements .
15
4.2 Analyze Requirements ..
15
4.3 Data Modelling
16
4.4 Process Modelling ..
19
4.3.1 DFD Level 0
20
4.3.2 DFD Level 1
21
4.3.3 DFD Level 2
24
4.5 Interface Modelling .
25

Bab 5 DECISION ANALYSIS PHASE .. 26


15.1 Identifying Candidate Solution ..
26
25.2 Analyzing Candidate Solution ..
27
35.3 Comparing Candidate Solution .
27
45.4 Recommend a Solution ..
29

Bab 6 APPLICATION ARCHITECTURE . 30


6.1 Physical Data Flow Diagram
30
6.1.1 Phisical Processes 30
6.1.2 Physical Data Flows . 30
6.1.3 Physical Data Stores 33
6.2 Network Architecture 33

Bab 7 DATABASE DESIGN .. 35


7.1 Relational Database Schema (3NF) .. 35
7.2 Data Definiton Language (DDL) .. 36
7.3 Physical Database Schema .38
7.4 Logical Data Model 39

Bab 8 SYSTEM INTERFACE 40


8.1 User Interface 40
8.2 Dialogue Chart 56
Bab 9 KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI SISTEM 57
9.1 Konstruksi Sistem ..
58
9.2 Implementasi Sistem . 57

Bab 10. Penutup


( kesimpulanan saran)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halama
n
1
11. Struktur Organisasi PT. Indra Karya

17
12. Entity Relationship Diagram Sistem Informasi Administrasi
Proyek PT. Indra Karya

20
13. DFD Level 0

21
14. DFD Level 1
24
15. DFD Level 2 untuk Process New Project

26
16. Use Case Diagram

32
17. PDFD dari Process New Project

32
18. PDFD dari Process Anggaran Proyek

33
19. PDFD dari Process Update Project fee staff

33
110. PDFD pada Process Pembuatan Report

34
111. PDFD pada Process Pembuatan LPPT Report

35
12. Network Architectur DFD
39
113. Physical Database Schema

40
114. Logical Data Model

58
15. Dialogue Chart
Pengenalan Sistem Informasi

I. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Dalam Bisnis.................


Mengapa mempelajari sistem informasi? Sistem informasi telah menjadi
komponen yamg penting bagi keberhasilan bisnis dan informasi. Apa yang
dimaksud dengan sistem informasi? Sistem informasi dapat merupakan
kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan
komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada
sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan
menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), printer dan prosedur
pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data
yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban.

II. Kerangka Kerja Sistem Informasi untuk Para Praktisi Bisnis


Konsep-konsep dasar.
Konsep dasar keperilakuan, teknis, bisnis, dan managerial termasuk
mengenai berbagai komponen dan peran sistem informasi. Contohnya
meliputi konsep informasi dasar yang berasal dari teori sistem umum, atau
konsep keunggulan kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan
aplikasi bisnis teknik informasi dalam keunggulan kompetitif.
Teknologi informasi.
Konsep-konsep utama, pengembangan, dan berbagai issue manajemen
teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software, jaringan,
manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet.
Aplikasi Bisnis
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk informasi, manajemen, dan
keunggulan kompetitif bisnis.
Proses Pengembangan.
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan,
mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk
memenuhi peluang bisnis.
Tantangan Manajemen.
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengolah teknik-teknik informasi
pada tingkat pemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.

Tiga peran utama dari aplikasi bisnis dan system informasi.


Sistem informasi memberikan informasi dukungan untuk proses dan
operasi bisnis, pengambilan keputusan, dan keunggulan kompetitif. Peran
utama Sistem Informasi :
Mendukung proses bisnis.Sebagai seorang pelanggan anda harus
berhubungan secara teratur dengan sistem informasi yang mendukung
proses dan operasi bisnis dibanyak toko ritel tempat anda belanja.
Contohnya, kebanyakan toko ritel kini menggunakan sistem informasi
berbasis komputer untuk membantu mereka mencatat pembelian
pelanggan menelusuri persedian, membayar pegawai, membeli barang
dagang baru, serta untuk mengevaluasi trend penjualan. Operasi toko akan
berhenti jika tidak ada dukungan dari sistem informasi semacam ini.
Mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi juga membantu
para manajer toko dan praktisi bisnis lainnya untuk membuat keputusan
yang lebih baik. Contohnya, keputusan mengenai lini barang dagangan
apa yang perlu ditambah atau dihentikan, atau mengenai jenis investasi
apa yang mereka butuhkan, biasanya dibuat setelah sebuah analisis
diberikan oleh sistem informasi berbasis komputer. Hal ini tidak hanya
mendukung pengambilan keputusan para manager toko, pembelinya dan
lainnya, tetapi juga membantu mereka melihat berbagai cara untuk
mendapatkan kelebihan dari para peritel lainnya dalam persaingan untuk
mendapatkan pelanggan.
Mendukung keunggulan kompetitif. Mendapatkan kelebihan strtegis
atau para pesaing membutuhkan kegunaan yang inovatif atas teknologi
informasi. Contohnya, manajemen toko mungkin membuat keputusan
untuk memasang kios dengan layer sentuh dalam semua toko mereka yang
terhubung dalam situs web e-commerce mereka untuk berbelanja online.
Hal ini mungkin dapat menarik pelanggan baru dan membangun royalitas
pelanggan karena kemudahan belanja dan pembelian barang dagangan
yang disediakan oleh sistem informasi semacam ini. Jadi, sistem informasi
strategis dapat membantu menyediakan produk dan layanan yang
memberikan sebuah perusahaan keunggulan komparatif atas para
pesaingnya.

III. Trend Sistem Informasi


Hingga era tahun 1960-an, peran dari sebagian besar sistem
informasi sederhana saja: pemroresan transaksi,pencatatan akuntansi, dan
aplikasi pemroresan data electronic (Electronic Data Processing-EDP).
Kemudian, peran lainnya ditambahkan, sejalan dengan terbentuknya
konsep Sistem Management Informasi (SIM). Peran baru ini berfokus
pada pengembangan aplikasi bisnis yang memberi para pemakai akhir
tingkat manajerial laporan manajemen yang telah ditetapkan, yang akan
memberi para manejer tersebut informasi yang mereka butuhkan untuk
tujuan pengambilan keputusan.
Pada era tahun 1970-an, makin nyata bahwa produk informasi
yang telah ditentukan terlebih dahulu, yang dihasilkan oleh sistem
informasi manajemen semacam itu tidak cukup memenuhi banyak
kebutuhan pengambilan keputusan pihak manajemen. Jadi, konsep sistem
pendukung keputusan ( Decision Support System/ DSS) lahir. Peran baru
sistem informasi adalah untuk memberi para pemakai akhir tingkat
manajerial dukungan yang interaktif dan khusus dalam proses
pengambilan keputusan mereka. Dukungan ini akan dibentuk sesuai
dengan gaya pengambilan keputusan yang unik dari para manajer, ketika
mereka dihadapkan pada jenis masalah tertentu dalam dunia nyata.
Pada era 1980-an, beberapa peran baru untuk sistem informasi
muncul. Pertama, perkembangan yang cepat kemampuan pemrosesan
mikrokomputer, software aplikasi, dan jaringan telekomunikasi
melahirkan fenomena end-user computing. Para pemakai akhir ini dapat
menggunakan sumberdaya computer mereka sendiri untuk mendukung
kebutuhan pekerja mereka daripada menunggu dukungan tidak langsung
dari departemen pelayanan informasi perusahaan yang terpusat. Kedua,
makin nyata bahwa kebanyakan eksekutif perusahaan puncak tidak secara
langsung menggunakan baik laporan sistem informasi manajemen atau
kemampuan pemodelan analitis dari sistem pendukung keputusan, jadi
konsep sistem informasi eksekutif (Executive Information System/ EIS)
dikembangkan. Sistem informasi ini dibuat untuk memudahkan para
eksekutif puncak memperoleh informasi penting yang mereka inginkan,
saat mereka menginginkannya, serta dibentuk dalam format yang mereka
inginkan. Ketiga, terobosan yang terjadi dalam pengembangan dan
aplikasi teknik kecerdasan artificial (Artificial Inteligence/ AI) dalam
sistem informasi bisnis. Sistem pakar (Expert System/ES) dan sistem
berbasis pengetahuan (knowledge base system) lainnya mendorong peran
baru sistem informasi. Kini, sistem pakar dapat berfungsi sebagai
konsultan bagi para pemakai dengan menyediakan saran pakar dalam
sejumlah area subjek yang terbatas. Peran baru penting untuk sistem
informasi muncul dalam era tahun 1980 dan berlanjut hingga era 1990-an.
Peran ini berkaitan dengan konsep peran strategis sistem informasi,
kadang disebut juga sebagai sistem informasi strategic ( Information
System/SIS). Di dalam konsep ini teknologi merupakan komponen
integral dalam proses bisnis, produk dan layanan, yang membantu
perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif dalam pasar global.
Terakhir, pertumbuhan yang cepat dari internet, infranet, extranet, dan
jaringan global lainnya yang saling terkait dalam era tahun 1990-an secara
dramatis mengubah kemampuan sistem informasi dalam bisnis pada awal
abad ke-20. perusahaan berbasis internet dan yang beroperasi melalui web
serta system e-bisnis dan e-commerce global menjadi hal yang umum
dalam operasi dan manajemen perusahaan bisnis saat ini.
IV. Jenis-Jenis Sistem Informasi.
Sistem pendukung operasi. Pertama, sistem pemrosesan transaksi.
Memproses data yang dihasilkan dari transsaksi bisnis, memperbaharui data
base operasional, dan menghasilkan dokumen bisnis. Contoh: pemrosesan
penjualan dan persediaan serta system akuntansi. Kedua, sistem pengendalian
proses. Mengawasi dan mengendalikan berbagai proses industrial. Contoh:
penyulingan minyak, proses tenaga listrik, dan sistem produksi baja. Ketiga,
sistem kerja sama perusahaan. Mendukung komunikasi dan kerja sama tim,
kelompok kerja, dan perusahaan. Contoh: email, forum bincang, dan system
konferensi video.
Sistem pendukung manajemen. Pertama, sistem informasi manajemen.
Memberikan informasi dalam bentuk lapaoran yang telah ditentukan
sebelumnya untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Contoh: analisis
penjualan, kinerja produksi, dan sistem laporan trend biaya. Kedua, sistem
pendukung keputusan/ decision support system/DSS. Memberikan dukungan
interktif khusus untuk proses pengambilan keputusan para manajer dan pratiksi
bisnis lainnya. Contoh: penetapan harga produk, perkiraan tingkat laba, dan
system analisis risiko. Ketiga, sistem informasi eksekutif atau Executive
information system/EIS. Memberi informasi penting dari SIM, DSS, dan
sumber lainnya yang dibentuk sesuai kebutuhan informasi para eksekutif.
Contoh: system untuk akses yang mudah dalam menganalisis kinerja bisnis,
tindakan para pesaing, dan perkembangan ekonomi untuk mendukung
perencanaan strategis.
Ketegori lainnya system informasi. Pertama, sistem pakar. Sistem berbasis
pengetahuan yang menyediakan saran pakar dan bertindak sebagai konsultan
pakar bagi para pemakai. Contoh: penasehat aplikasi kredit, pengawasan
proses, dan sistem pemeliharaan diagnosis. Kedua, sistem manajemen
pengetahuan. Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan,
pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis dalam perusahaan. Contoh:
akses internet, infranet, kepraktik-praktik bisnis terbaik, strategi proposal
penjualan, dan sistem pemecahan pelanggan. Ketiga, sistem informasi
strategis. Mendukung operasi dan proses manajemen yang memberi perusahaan
produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif.
Contoh: perdagangan saham online, penelusuran pengiriman, dan sistem web e-
commerce. Keempat, sistem bisnis fungsional. Mendukung berbagai aplikasi
operasional dan manajerial atas berbagai fungsi bisnis perusahaan. Contoh:
sistem informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, pemasaran,
manajemen operasi, manajemen sumber daya manusia.

Mengembangkan solusi sistem informasi.


Dalam proses pengembangan ini, para pemakai akhir dan spesialis
informasi mendesign aplikasi sistem informasi berdasarkan pada analisis
kebutuhan bisnis suatu organisasi. Contoh dari berbagai aktivitas lainnya
meliputi menyelidiki kelayakan ekonomi atau teknis aplikasi yang
diusulkan, mendapatkan dan mempelajari cara menggunakan software yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem baru tersebut, dan membuat
perbaikan untuk memelihara nilai bisnis sistem.

Fungsi system informasi


Area fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis,
seperti fungsi akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran, dan
manajemen sumber daya manusia.
Kontributor penting dalam efisiensi operasional, produktivitas dan modal
pegawai, serta layanan dan kepuasan pelanggan.
Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk
menyebarluaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer dan
praktisi sejenis.
Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang
kompetitf, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global.
Peluang karir yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan
wanita.
Komponen penting dari sumber daya, infrastruktur, dan kemempuan
perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.

Konsep-konsep Dasar : Komponen Sistem Informasi.


Memahami konsep sistem akan membantu anda memahami banyak
konsep lainnya dalam teknologi aplikasi, pengembangan, dan sistem informasi
manajemen. Contohnya, konsep-konsep sistem dapat membantu anda
memahami :
Teknologi. Jaringan computer adalah sistem dari berbagai pemrosesan
informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware, software, manajement
data, dan teknologi jaringan telekomunikasi.
Aplikasi. Aplikasi bisnis dan perdagangan elektronik melibatkan system
informasi bisnis yang saling berhubungn satu sama lain.
Pengembangan. Mengembangkan berbagai cara untuk menggunakan teknologi
informasi dalam bisnis meliputi pendesignan komponen-komponen dasar
sistem informasi.
Manajemen. Mengelola teknologi informasi memliki penekanan pada kualitas
nilai bisnis yang strategis, dan keamanan sistem informasi organisasi.

Empat konsep utama yang dapat diaplikasikan ke semua jenis sistem


informasi:
Manusia, hardware, software, data, dan jaringan adalah lima sumber daya dasar
sistem informasi.
Sumber daya manusia meliputi pemakai akhir dan pakar SI, sumber daya
hardware terdiri dari mesin dan media, sumber daya software meliputi baik
program maupuan prosedur, sumber daya data dapat meliputi dasar data dan
pengetahuan, serta sumber daya jaringan yang meliputi media komunikasi dan
jaringan.
Sumber daya data diubah melalui aktivitas pemrosesan informasi menjadi
berbagai produk informasi bagi pemakai akhir.
Pemrosesan informasi terdiri dari aktivitas input dalam sistem, pemrosesan,
output, penyimpanan, dan pengendalian.

Sumber Daya System Informasi dan Produknya:


Sumber daya manusia
Para pakar-sistem analisis, pembuat software, operator system
Pemakai akhir-orang-orang lainnya yang menggunakan sistem informasi.
Sumber daya hardware
Mesin-komputer, monitor video, disk drive magnetis, printer, pemindai optikal
Media-floppy disk magnetic tape, disk optikal, kartu plastik, formulir kertas
Sumber daya software
Program-progarm sistem informasi, program spiltship, program word
processing, program pengajian
Prosedur-prosedur entry data, prosedur untuk memperbaiki kesalahan,
prosedur pendistribusian cek gaji.
Sumber daya data
Deskripsi produk, catatan pelanggan, file kepegawaian, data base persediaan.
Sumber daya jaringan
Media komunikasi, pemrosesan komunikasi, software untuk akses dan
pengendalian jaringan.
Produk informasi
Laporan manajemen dan dokumen bisnis yang menggunakan tampilan teks
atau grafik, respon audio, dan formulir kertas.

Aktivitas System Informasi.


Input. Memindai secara optikal barang-barang dengan pengenal yang
menggunakan kode garis.
Pemrosesan. Menghitung pembayaran karyawan, pajak, dan potongan gaji
lainnya.
Output. Menghasilkan laporan dan tampilan mengenai kinerja penjualan.
Penyimpanan. Memelihara catatan mengenai pelanggan, karyawan, produk.
Pengendalian. Menghasilkan sinyal yang dapat didengar untuk menunjukan
entry yang tepat atas data penjualan.
KASUS
Bab 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perusahaan

P.T. Indra Karya adalah sebuah BUMN di bawah Departemen


Pemukiman dan Pengembangan Prasarana Wilayah yang bergerak di bidang
jasa konsultan engineering dan manajemen. Bidang spesialisasi-nya adalah
Pengembangan Sumber Daya Air, Pengembangan Tenaga Listrik, Survei dan
Investigasi, Bangunan, Lingkungan dan Prasarana Transportasi.

Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun menyelesaikan proyek


proyek di lingkungan pemerintah, PT. Indra Karya adalah salah satu
perusahaan konsultan terkemuka di Indonesia pada saat ini. PT Indra Karya
memiliki sekitar 500 pegawai yang terdiri dari insinyur, ahli manajemen, ahli
komputer, teknisi, maupun tenaga administrasi. Tenagatenaga tersebut
tersebar di empat kantor yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Semarang dan
Malang.
1.2 Struktur Organisasi

Gambar 1 : Struktur Organisasi PT.Indra Karya


Bab 2

Project
Charter
Sistem Informasi Adminstrasi Proyek

2.1 Project Title

Sistem Informasi Administrasi Proyek PT Indra Karya (SIAP)

2.2 Project Objectives

Proyek ini akan mengembangkan sistem informasi yang sudah ada


menjadi suatu sistem baru yang terintegrasi. Diharapkan sistem yang
dihasilkan akan menyediakan kemudahan dan kecepatan dalam menjalankan
proses administrasi akan proyekproyek yang dikerjakan. Selain itu,
koordinasi dengan divisi kerja lainnya diharapkan akan lebih mudah
dilaksanakan serta hambatan yang timbul dapat diminimalkan, sehingga
proses kerja menjadi lebih cepat dan efektif. Diharapkan juga proses
administrasi dari proyek menjadi lebih ketat dan terjaga konsistensinya.
Tujuan akhir dari pengerjaan proyek ini adalah terciptanya alur bisnis dan
proses kerja yang kondusif sehingga kualitas pekerjaan serta profesionalisme
pengerjaan dapat dimaksimalkan. Diharapkan dari titik tersebut, dapat
dicapai kepuasan klien akan hasil kerja PT. Indra Karya.

2.3 Project Conception


Proyek ini merupakan buah pikiran dari tim manajemen PT. Indra Karya
yang dipimpin oleh Direktur Utama-nya (pada waktu itu). Bagi suatu
perusahaan konsultan, klien dan kepercayaan klien terhadap perusahaan
tersebut merupakan garis hidup perusahaan. Sebagian besar klien PT. Indra
Karya adalah klien yang tetap. Dengan tingkat persaingan yang tinggi
sekarang ini, ditambah juga kemajuan teknologi secara pesat, diputuskan
bahwa sistem informasi yang ada tidak cukup lagi bagi PT. Indra Karya untuk
dapat tetap menjaga kualitas sambil terus bersaing di dunia kerja.
Maka diputuskan untuk membuat suatu sistem informasi baru yang ter-
integrasi. Pembuatan sistem dimulai dari Biro Administrasi Proyek yang
merupakan interface sekaligus administrator antara proyek dengan
perusahaan secara umum. Dari titik tersebut, proyek dikembangkan ke
biro/divisi/bagian lain sampai mencakup seluruh perusahaan.

2.4 Problem Statement

Biro Administrasi Proyek (BAP), adalah jembatan antara proyek dengan


perusahaan. Di dalam hirarki perusahaan, BAP berada di bawah Direktur I
dan II, dan langsung menangani proyekproyek. Tugas dari BAP adalah
melakukan administrasi dari proyek yang sedang dikerjakan PT. Indra Karya,
yaitu, secara garis besar, administrasi sumber daya manusia dan
administrasi keuangan. Dalam melakukan proses tersebut, selain dengan
pihak proyek itu sendiri, BAP berhubungan dengan Biro Keuangan &
Akuntansi dan Pusat Sumber Daya.
Sistem yang ada pada saat ini berupa sistem informasi independen,
terpisah dengan sistem Biro Keuangan & Akuntansi dan sistem Pusat Sumber
Daya. Keterpisahan itu menimbulkan kendala sinkronisasi antar sistem.
Muncul juga kendala hubungan yang masih paper-based dan verbal, yang
dirasa masih kurang cepat dan susah untuk diorganisasikan dengan baik.
Suatu sistem yang terintegrasi penuh dirasakan sebagai solusi yang
memadai untuk mengatasi kendalakendala tersebut.
Masalahmasalah yang ditemui pada sistem lama :
11. Keperluan untuk mengirim laporan proyek secara periodik ke Biro
Administrasi Proyek yang kini masih dilakukan secara manual melalui
surat atau faksimili. Proses manual seperti ini cenderung
menghabiskan waktu, tidak efisien, dan reliability-nya terbatas. Proyek
yang terkadang berada di luar Jakarta, bahkan luar Jawa akan
mengalami kesulitan dalam mengirimkan progress reportnya, belum
lagi biaya yang harus disiapkan hanya untuk pengiriman report.
22. Jenis dan bentuk laporan yang bervariasi sehingga perlu adanya
standarisasi bentuk laporan.
33. Pengolahan dan repositori data masih terpisah dan berdiri sendiri-
sendiri, tidak terintegrasi dengan Biro Keuangan dan Pusat Sumber
Daya. Hal ini akan menimbulkan masalah dalam proses sinkronisasi
dan integritas data. Dengan adanya faktor kesalahan manusia, data
yang terduplikasi dan tersebar di beberapa tempat bisa
mengakibatkan kesalahan dan kebingungan dalam kompilasi data.
Adanya redundansi komunikasi, misalnya ketika ingin melihat ada
berapa atau siapa saja programmer yang bisa dialokasikan ke proyek,
BAP harus mengirim memo, atau menelpon bagian Pusat Sumber
Daya, belum lagi data di Pusat Sumber Daya redundan dengan data di
Biro Keuangan.
44. Proses komunikasi antara BAP dengan Biro Keuangan dan Pusat
Sumber Daya masih dilakukan secara verbal dan paper-based. Proses
seperti ini memiliki kecenderungan untuk memakan waktu banyak dan
sulit untuk diorganisasikan (repositori catatan komunikasi memakan
tempat). Adanya redundansi komunikasi, misalnya ketika ingin melihat
ada berapa atau siapa saja programmer yang bisa dialokasikan ke
proyek, BAP harus mengirim memo, atau menelpon bagian Pusat
Sumber Daya, belum lagi data di Pusat Sumber Daya redundan dengan
data di Biro Keuangan, yang sebenarnya bisa dilakukan langsung
apabila terdapat satu view database tentang availability programmer.
55. Keperluan untuk melakukan pengendalian kinerja, kontinuitas,
keuangan, maupun pengendalian pelaksanaan proyek yang masih
dilakukan secara verbal dan paper-based. Proses ini cenderung
memakan waktu dan kurang efektif serta banyak keterbatasannya (e.g
sulit untuk melakukan real time data exchange). Hal ini berkaitan
dengan komunikasi proyek dengan kantor pusat, seperti kebutuhan
sumber daya manusia yang lebih banyak, kurangnya informasi dari
pusat tentang klien dan job description, dan juga berkaitan dengan
proses keuangan, seperti penagihan ke klien, penggajian pegawai.
66. Pengendalian terhadap staf BAP masih sulit untuk dilakukan secara
maksimal dengan sistem yang ada sekarang.
77. Data-data backup mengenai kejadian masa lampau dan yang sedang
berjalan masih disimpan dalam bentuk analog, physical documents,
hal ini bisa mengurangi reliability penyimpanan data dan informasi.

Tabel 1 : Tabel Problem Statement Matrix

PROJECT: Sistem Informasi Administrasi Proyek PT. PROJECT MANAGER:


Indra Karya
Fajar Muharisa
CREATED BY: Fajar Muharisa LAST UPDATED BY: Edo
Kamal
DATE CREATED: 03/05/2002 DATE LAST UPDATED:
04/14/2002

Brief Statements of Urgency Visibility Annual Priority Proposed


Problem, Opportunity, Benefits or Rank Solution
or Directive
laporan singkat.masalah, waktu Keadaan Besarnya Laporan Skala Usulan/solusi
,atau perintah keuntungan perioritas
tahunan
1. Response time dalam ASAP High $ 2,000 1 New development
komunikasi informasi
antar proyek ke BAP
lambat karena pengiriman
laporan masih dilakukan
secara manual.

2. Jenis dan bentuk 1 bulan Medium $ 1,000 3 Standardization;


then new
laporan bervariasi development
3. Pengolahan dan ASAP High $ 2,500 1 New development
repositori data tidak
terintegrasi dengan Biro
Keuangan dan Pusat
Sumber Daya.
4. Tidak ada automatisasi 1 bulan Medium $ 1,500 1 New development

komunikasi antara BAP


dengan Biro Keuangan
dan Pusat Sumber Daya
karena masih dilakukan
secara verbal dan paper-
based.
5. Pengendalian kinerja, 1 bulan High $ 2,000 2 Quick fix; then
kontinuitas, keuangan, new development

maupun pengendalian
pelaksanaan proyek yang
masih dilakukan secara
verbal dan paper-based.

6. Pengendalian terhadap ASAP High $ 1,200 2 Quick fix, then


staf BAP tidak maksimal new development

7. Backup data dan 1 bulan Medium $ 700 3 Build backup-


repository data masih database

berupa dokumen analog.


Keterangan :
1 Urgency : seberapa cepat masalah harus diatasi
2 Visibility : besarnya efek perubahan sistem terhadap pengguna.
0 o High : perubahan sangat membantu pengguna
1 o Medium : perubahan yang terjadi pengaruhnya tidak begitu
besar namun cukup membantu pengguna
2 o Low : perubahan kurang mempengaruhi pengguna
3 Annual benefit : perkiraan besarnya keuntungan apabila masalah
dapat diatasi
4 Prority : tingkat prioritas mana yang harus dikerjakan lebih dahulu
5 Proposed solution : solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah

ASAP = as soon as possible = segera mungkin

2.5 Initial Scope of Project


Sebenarnya banyak pihak yang berhubungan langsung dengan divisi
Administrasi Proyek, tetapi untuk sistem informasi ini scope atau ruang
lingkup yang akan digunakan mencakup :
11. Biro Sumber Daya Manusia
22. Biro Keuangan
33. Biro Administrasi Proyek
Ruang lingkup sistem informasi ini dapat berubah seiring dengan
pengembangan sistem.

2.6 Constraint
11. Adanya lokasi proyek yang masih belum terjangkau oleh jaringan
telekomunikasi.
22. Masih adanya staff yang computer-illiterate.
33. Aplikasi yang dibuat harus mempertimbangkan spesifikasi komputer
client yang masih rendah.

2.7 Objectives
11. Pengiriman laporan dapat dilakukan secara online untuk
menggantikan proses pengiriman lama yang tidak efisien.
Komputerisasi untuk meningkatkan reliabilitas dan efisiensi
komunikasi, termasuk di dalamnya implementasi system security.
22. Dapat dibuat suatu template laporan yang standar.
33. Sistem dibuat sehingga repositori data tersentralisasi dan antar
bagian terintegrasi, penyatuan informasi ke dalam satu database,
viewing dilakukan sesuai dengan hak-hak atau privilege pegawai.
44. Komunikasi antara Biro Administrasi Proyek dengan Biro Keuangan
dan Pusat Sumber Daya dapat dilakukan secara online (melalui
jaringan intranet).
55. Peningkatan efisiensi pengendalian staf-staf Biro Administrasi Proyek,
dengan implementasi sistem informasi yang terhubung ke internet,
intranet, berkaitan dengan pengiriman laporan secara elektronis.
66. Pengendalian kinerja, kontinuitas, keuangan, maupun pengendalian
pelaksanaan proyek oleh sistem administrasi proyek.
77. Pembangunan database untuk menyimpan backup dokumen,
data, dan informasi.

2.8 Project Documentation and Communication


11. Seluruh anggota tim proyek mengadakan rapat mingguan yang
dipimpin oleh project manager.
22. Komunikasi antar anggota tim dilakukan dengan cara melalui e-mail,
forum diskusi yang telah disediakan, maupun pembicaraan langsung.
33. Seluruh dokumentasi tentang proyek ini akan ditaruh pada satu
direktori khusus yang dapat diakses oleh semua anggota tim.

2.9 Project Organization and Staffing Approach


Project manager memilki tanggung jawab untuk :
11. Menunjuk amggota tim.
22. Mereview dan menyetujui project deliverables.
33. Memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
44. Menyetujui perubahan ruang lingkup, anggaran dan jadwal.

Stakeholders yang terlibat dalam pembuatan sistem antara lain:


11. System owner : PT. Indra Karya
22. System user : Pegawai bagian Biro Administrasi Proyek dan pegawai
proyek PT.Indra Karya
33. Project manager : Fajar Muharisa
44. System designer : Rio Sumartha H
Winda Ramadina
15. System builder : Edo Kamal

Ardhi Tomiarfi
16. System analyst : Anita S Hardjapamekas

2.10 Resource Requirement for Implementing the


Project

1 orang Project Manager 1 x $ 500 $ 500


2 orang System 2 x $ 250 $ 500
Designer
2 orang System Builder 2 X $ 300 $ 600
1 orang System Analyst 1 x $ 400 $ 400
Total

2.11 Scheduling

Pengembangan sistem akan dilakukan dalam 7 tahap yaitu :


11. Tahap Problem Analysis : Melakukan studi dan analisa
terhadap sistem yang sudah ada.
Durasi : 11 hari
Deliverable: System Improvement Objectives
12. Tahap Requirement Analysis : Mendefinisikan dan
memberikan prioritas pada requirement-requirement bisnis.
Tujuan dari tahap ini untuk mengidentifikasi DATA, PROSES, serta
INTERFACE requirementsuntuk pengguna dari sistem baru yang
akan dibangun.

Durasi : 8 hari
Deliverable : Bussiness Requirement Statement
13. Tahap Decision Analysis : Mengidentifikasi kandidat solusi,
menganalisa kandidat solusi tersebut untuk menentukan
feasibility sistem, dan merekomendasikan kandidat sistem
sebagai target solusi yang akan didisain.

Durasi : 9 hari
Deliverable : System Proposal
14. Tahap Design : Mentransformasikan requirement bisnis dari
Tahap Requirement Analysis menuju spesifikasi desain untuk
dikonstruksikan. Dalam pengertian lain, menentukan bagaimana
teknologi akan diterapkan pada sistem yang baru.

Durasi : 10 hari
Deliverable : Spesifikasi Design
15. Tahap Construction : Membangun sistem yang memenuhi
requirement bisnis dan spesifikasi disain serta untuk
mengimplementasikan interface antara sistem baru dengan
sistem yang sudah ada.

Durasi : 10 hari
Deliverable : Functional System
16. Tahap Implementation : Men-deploy sistem produk ke
operasional. Serta melakukan pelatihan user yang akan
menggunakan sistem dan membuat dokumentasi (help file)
untuk membantu user.

Durasi : 10 hari
Human resource : Project Manager, System Analyst, Programmer
Deliverable : Operational System
17. Tahap Operation and Support : Pengoperasian sistem dan
maintenance untuk memperbaiki error, pengurangan, dan
requirement baru yang mungkin muncul.

Durasi : 3 hari
Deliverable : Bussiness Solution

Scheduling ditunjukan pada Gantt Chart yang dilampirkan.


Bab 3
Problem Analysis Phase

Setelah melakukan tahap Preliminary Investigation, telah


diketahui problem yang dimiliki bagian Administrasi Proyek PT. Indra
Karya. Pada tahap tersebut juga telah didapatkan scope, objectives
dan perencanaan proyek ini.
Pada tahap berikutnya yaitu problem analysis, requirement
analysis dan decision analysis. Pda tahap problem analysis, yang
dilakukan adalah menganalisa lebih dalam mengenai problem-problem
yang ada. Hal lain yang dilakukan pada tahap ini adalah mempelajari
domain permasalahan. Domain permasalahan dapat diketahui dengan
mempelajari problem yang ada pada sistem yang sekarang telah ada
dan digunakan.

3.1 Problem Domain


Tahap ini bertujuan menganalisa problem, opportunity dan directives
dari sistem yang lama
Problem dari sistem yang telah ada akan dianalisa dari sisi data,
proses dan interfacenya :
11. DATA sistem yang telah ada, tempat menyimpan data. Sistem
yang telah ada masih menyimpan semua data dalam filing
cabinet yang terdapat pada bagian Administrasi Proyek PT. Indra
Karya. Data yang disimpan mencakup ROPT (Rencana
Operasional Pelaksanaan Tugas), Laporan Bulanan proyek, LPPT
(Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Tugas). Begitu juga bagian
lain yang berhubungan dengan Administrasi Proyek, menyimpan
datanya dengan filing cabinet. Seperti bagian personalia yang
menyimpan data tenaga ahli yang digunakan pada proyek dan
bagian finance yang menyimpan data tenaga ahli yang
digunakan.
22. PROSES yang ada pada sistem yang telah ada bersifat rumit,
karena banyaknya pihak yang harus dihubungi untuk
melaksanakan suatu proses. Proses yang dilakukan sistem antara
lain :
0 - Pengarsipan hasil ROPT. Pengarsipan dilakukan dengan
manual yaitu disimpan dalam filing cabinet.
1 - Pemilihan tenaga ahli yang dibutuhkan. Pemilihan ini
dilakukan dengan menghubungi staf dari biro SDM dan
memberikan spesifikasi tenaga ahli yang dibutuhkan.
2 - Penyerahan laporan bulanan kepada Administrasi Proyek
untuk dikoreksi. Lalu hasil koreksinya diberikan ke pihak
yang bersangkutan. Penyerahan ini dilakukan secara
manual yaitu dengan kurir.
3 - Penentuan gaji staff pada suatu proyek. Hal ini masih
dilakukan secara manual oleh staf personalia.
4 - Penentuan jadwal penggunaan tenaga ahli. Proses ini
dilakukan pada waktu pelaksanaan ROPT. Data diberikan
oleh biro Sumber Daya Manusia lewat telepon atau memo.
5 - Penentuan anggaran proyek. Anggaran proyek ditentukan
sebelum proyek dimulai. Saat ini proses dilakukan oleh
staff Administrasi Proyek secara manual dengan melihat
data ROPT dan data invoice.
33. INTERFACE dari sistem yang telah ada sekarang adalah lokasi
dari sistem yang telah ada yaitu kantor pusat PT. Indra Karya.

13.2 Problem and Opprtunities Analysis

Untuk menganalisa problem, digunakan cause and effect


analysis untuk menganalisa penyebeb problem dan akibatnya.
Bila diketahui penyebab suatu problem maka akan dapat
diketahui solusi yang harus dilakukan agar problem tersebut
dapat teratasi.
Setelah memahami problem, dapat disimpulkan system
improvement objectives dan constraint dari sistem.
Berikut adalah matrix problem, opportunities, objectives dan
constraint dari sistem yang ada :

Tabel 2 : Problems, Opportunities, Objectives and Constraint


Matrix
PROJECT: Sistem Informasi Administrasi PROJECT MANAGER: Fajar
Proyek PT. Indra Karya Muharisa
CREATED BY: Ardhi Tomiarfi LAST UPDATED BY: Winda
Ramadina
DATE CREATED: 04/12/2002 DATE LAST UPDATED:
04/12/2002
Cause and Effect Analysis System Improvement Objectives
Problem or Cause and Effects System Objective System Constrant
Opportunity

11. Response time 11. Keperluan untuk 11. Membuat system baru 11. Masih adanya
dari penanganan mengirim laporan proyek yang terintegrasi penuh. lokasi proyek yang
report lambat secara periodik ke Biro 22. Melakukan belum terjangkau oleh
22. Bentuk laporan Administrasi Proyek yang kini standarisasi laporan. jaringan komunikasi.
yang tidak masih dilakukan secara 33. Membuat system yang 22. Masih adanya staff
standard manual. Proses manual menggunakan database yang computer-
33. Kesalahan dan seperti ini cenderung untuk backup data dan illiterated.
kebingungan menghabiskan waktu, tidak repository data. 33. Aplikasi yang
dalam kompilasi efisien, dan reliability-nya 44. Menghilangkan dibuat harus
data (data tidak terbatas. kebiasaan komunikasi mempertimbangkan
terintegrasi). 22. Bentuk laporan secara verbal dan paper- spesifikasi komputer
44. Tidak ada bervariasi. based dalam client yang masih
automatisasi 33. Pengolahan dan pengendalian pelaksanaan rendah.
komunikasi antara repositori data tidak proyek dan menggantinya
Administrasi terintegrasi dengan Biro dengan suatu system
Proyek dengan Biro Keuangan dan Pusat Sumber yang terautomatisasi
Keuangan dan Daya. dengan baik.
Pusat Sumber 44. Semua masih dilakukan 55. Membuat Sistem yang
Daya. secara verbal dan paper- menggunakan database
55. Kurangnya based. untuuk backup data dan
reliability 55. Backup data dan repository data
penyimpanan data repository data masih 66. Membuat sistem yang
dan informasi. berupa dokumen analog. membantu proses
66. Tidak 66. Tidak ada sistem yang penentuan gaji dan
efisiennya menangani proses penjadwalan
penentuan gaji dan penentuan gaji dan
penjadwalan staf penjadwalan.
dalam proyek
Bab 4
REQUIREMENT ANALYSIS PHASE
Fase ini adalah fase yang sangat penting dan tidak bisa dilewatkan.
Tujuan dari fase ini adalah untuk menentukan apa yang harus dapat
dilakukan oleh sistem untuk memenuhi System Objectives yang telah
ditentukan pada fase sebelumnya.

14.1 Define Requirements


Hal pertama yang harus dilakukan dalam requirement analysis
phase adalah pengidentifikasian requirement. Dasar dari tugas ini
adalah system objectives yang telah dilakukan pada fase problem
analysis.
Requirement yang ada dibagi dalam dua kategori, functional
requirement yaitu aktivitas dan servis yang harus dilakukan dan
disediakan oleh sistem. Kategori yang lain adalah nonfunctional
requirement yaitu fitur lain yang diperlukan sistem, agar sistem dapat
lebih memuaskan.
Berikut adalah requirements dari Sistem Informasi Administrasi Proyek
PT. Indra Karya :

11. Functional Requirements :


1- Pengiriman laporan dilakukan secara online.
2- Pembangunan database untuk penyimpanan data, dokumen dan
informasi dan backupnya.
3- Pembuatan template laporan yang standar.
4- Komunikasi antara Biro Administrasi Proyek dengan Biro
Keuangan dan Pusat Sumber Daya dapat dilakukan secara online
(intranet)
22. Nonfunctional Requirements :
1- Sistem dapat membantu proses penentuan gaji dan penjadwalan
tenaga ahli

14.2 Analyze Requirements

Analisa requirement dilakukan dengan menggunakan teknik model-


driven.
Berikut ini adalah :
11. DATA- data yang disimpan dan diambil oleh sistem. Model data
yang digunakan adalah dengan Entity Relationship Diagram. Hal ini
akan dijelaskan lebih lanjut pada Data Modelling.
22. PROSES Semua yang dilakukan oleh sistem. Model proses yang
digunakan adalah dengan Data Flow Diagram. Hal ini akan
dijelaskan lebih lanjut pada Process Modelling.
33. Interface antar-muka dari sistem. Interface model yang
digunakan adalah dengan use case diagram. Hal ini akan dijelaskan
lebih lanjut pada Interface Modelling.

Analisa requirement dilakukan dengan menggunakan teknik model-


driven.
Berikut ini adalah :

14.3 Data Modelling

Sistem model mempunyai peran yang penting dalam


pengembangan sistem, karena problem biasanya tidak terstruktur.
Salah satu cara untuk menstrukturisasi suatu masalah adalah dengan
menggambarkannya dengan model. Sebuah model adalah representasi
dari kenyataan.
Data model seperti Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan
unutk mendokumentasikan dan menganalisa data-data yang
diperlukan dalam sistem yang baru. Data model ini digunakan sebagai
titik awal dari pendesainan database.
Pada gambar 2 di bawah ini adalah Entity Relationship Diagram
dari Sistem Informasi Administrasi Proyek PT. Indra Karya. ERD ini
menggambarkan data-data dan hubungan antar data yang ada pada
sistem baru.
Gambar 2 : Entity Relationship diagram dari Sistem
Administrasi Proyek PT. Indra Karya

Tabel 3 : Tabel Keterangan Entity


ENTITY KETERANGAN
ADPRO Adpro (Administrasi Proyek) menangani tugas yang
dikerjakan PT Indra Karya
PROJECTS Bagian Projects menangani segala hal yang
berhubungan dengan jalannya proyek
FINANCE Bagian Finance menyediakan budget yang dibutuhkan
ketika proyek berjalan
PERSONALI Menangani SDM yang terlibat dalam proyek dan

A penggajiannya

Keterangan Atribut

ADPRO
Assignment_ID (p.k.) : nomor penugasan
Assignment_Name : nama penugasan
Assignment_Subject : bidang/ruang lingkup penugasan

PROJECTS
Project_ID (p.k.) : nomor proyek
Project_Name : nama proyek
Project_Location : lokasi pengerjaan proyek
Client_Name : nama pemberi tugas
Client_Address : alamat pemberi tugas
Scheduled_Project_Duration : lama proyek berjalan
Project_Budgeting : anggaran biaya proyek
Project_Contribution : prosentase kontribusi proyek kepada PT Indra Karya
Project_Type : jenis proyek (lumpsum/renumerasi)
Project_Start_Date : tanggal proyek dimulai
Project_Finish_Date : tanggal proyek selesai
Status_PT_Indra_Karya : status PT Indra Karya dalam proyek
(leadfirm/associate)

FINANCE
Invoice_ID (p.k.) : nomor invoice
Invoice_Date : tanggal invoice
Amount : besar uang yang dikeluarkan
REPORTS
Report_ID (p.k.) : nomor laporan
Assignment_ID (f.k.) : nomor penugasan
Project_ID (f.k.) : nomor proyek
Report_Type : jenis laporan (monthly /data invoice/production report/LPPT)

PROJECT BUDGETING
Project_ID (f.k.) : nomor proyek
Invoice_ID (f.k.) : nomor invoice
Total_Project_Expenses : total pengeluaran proyek sampai waktu tertentu

STAFF SCHEDULING
Project_ID (f.k.) : nomor proyek
SSN (f.k.) : social security number staff yang terlibat dalam proyek
Manhour_Rate : besar manhour staff terlibat pada proyek
Current_Project_Fee : gaji staff pada proyek yang bersangkutan

PERSONALIA
SSN (p.k.) : social security number
Name : nama staff
Address : alamat tempat tinggal staff
Professional_Skill : keahlian yang dimiliki

Keterangan ER Diagram

1 Adpro menerima penugasan (assignment) dari suatu pihak (client), lalu


membentuk KRPT (Koordinator Rencana Pelaksanaan Tugas) yang akan
melakukan pertemuan dan membuat ROPT (Rencana Operasional
Pelaksanaan Tugas).
2 ROPT merumuskan rincian tugas PT Indra Karya, uraian singkat proyek
dan metodologi pelaksanaan, jadwal pengerahan tenaga, rencana
biaya pengelolaan tugas, dan perhitungan kontribusi proyek.
3 Hasil ROPT diberikan kepada bagian Proyek untuk dilaksanakan
4 Per tanggal 15, bagian Proyek meminta biaya yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan proyek kepada bagian Finance. Bagian Finance akan
mengeluarkan invoice yang bersangkutan untuk mendata pengeluaran
proyek tersebut.

0 4.4 Process Modelling

Process Modelling adalah sebuah teknik untuk menyusun dan


mendokumentasikan struktur dan aliran data yang melewati proses
yang ada pada sistem.
Proses model seperti Data Flow Diagram (DFD) digunakan untuk
memodelkan aliran data yang ada pada sistem dan aktiviatas atau
proses yang dilakukan oleh sistem.
Pada gambar 3, 4 dan 5 di bawah ini digambarkan Data Flow
Diagram dari Sistem Informasi Administrasi Proyek Pt. Indra Karya. DFD
ini akan menggambarkan data dan proses apa saja yang dilakukan
oleh sistem yang baru.

4.3.1 DFD Level 0


Gambar 3 : DFD Level 0
Keterangan DFD Level 0 :
11. Information System of Project Administration of PT. Indra Karya

1 Input :
1- New Project : Proyek baru yang diperoleh oleh PT. Indra Karya
dari klien.
2- Chosen Professionals : Tenaga ahli yang dimiliki oleh PT. Indra
Karya.
3- Data Project : Data dari proyek-proyek yang sedang atau telah
dikerjakan oleh PT. Indra Karya
2 Output :
1- Monthly report : Laporan bulanan dari proyek yang sedang
berjalan.

4.3.2 DFD Level 1


Tampilan DFD Level 1 dapat dilihat pada halaman berikutnua mengingat
ukurannya yang tidak dapat ditampilkan pada halaman ini.
Gambar 4 : DFD Level 1
Keterangan DFD Level 1 :
11. Process New Project

1 Input :
0 - New Project : Proyek baru yang diperoleh oleh PT. Indra Karya
dari klien.
1 - Chosen Professionals : Tenaga ahli yang dimiliki oleh PT. Indra
Karya.
2 Output : Proyek baru yang harus dikerjakan
3 Deskripsi : Proyek baru yang diterima, diproses untuk menentukan
sumber daya yang diperlukan, staf-staf yang dialokasikan di bidang
yang spesifik, contoh ; ahli di bidang perairan, perlistrikan, dll.

12. Process project budget

1 Input :
1- Data Invoice : Perjanjian pembayaran dengan klien.
2- Budget Distribution : Data dari bagian keuangan mengenai
penyebaran anggaran
2 Output :
1- Approved Budget : Anggran yang telah disetujui
3 Deskripsi : Proses ini dilakukan untuk menentukan anggaran proyek
selama proyek dilaksanakan. Dengan data penyebaran anggaran
dari invoice, anggaran dapat ditentukan. Proyek memberikan
rekapitulasi dana yang dibutuhkan yang kemudian di-request ke
kantor pusat yang setalah disetujui diteruskan ke bagian keuangan.

13. Process staff scheduling and budgeting


1 Input :
0 - Staff Schedule : Daftar orang-orang yang bekerja dan
waktunya
1 - Staff : Staff yang dialokasikan ke proyek setelah proposal
proyek tentang staff disetujui.
2 - Staff budgeting and absent sheet : alokasi dana yang
dibutuhkan per pegawai dan daftar hadir dalam pengerjaan
proyek.
2 Output : Detail penggajian pegawai, sesuai harga pegawai dan
berapa hari ia hadir mengerjakan proyek.
3 Deskripsi : Proses ini ada terutama untuk control pegawai yang
dialokasikan di suatu proyek, dari input staff schedule yang
diberikan proyek, dan data-data pegawai yang dialokasikan ke
proyek, bisa didapat rincian penggajian pegawai.

14. Process report making

1 Input :
0 - Project Data : Data-data proyek dalam sebulan
2 Output :

- Monthly report : laporan bulanan yang telah selesai


1 Deskripsi : Proses ini merupakan pembuatan laporan yang tiap
bulan dilakukan oleh proyek.

15. Process report approval


1 Input :
0 - Monthly Report : Laporan bulanan yang mencakup laporan
perkembangan proyek, laporan produksi dan invoice (tidak
selalu setiap bulan, tergantung perjanjian dengan klien).
2 Output :

- Revised Report : Laporan yang telah dikoreksi


1 Deskripsi : Laporan bulanan dikirimkan oleh proyek ke bagian
Administrasi proyek untuk di evaluasi, setelah diperbaiki dikirim
kembali ke proyek.

16. Process LPPT Making

1 Input :

- Data project : Data proyek selama proyek berlangsung


1 Output :

- End-of-project report : Laporan penyelesaian proyek.


1 Deskripsi : Laporan penyelesaian proyek dibuat setelah proyek
selesai.

17. Process LPPT

1 Input :
0 - End-of-project report : Laporan akhir pengerjaan proyek yang
dikirimkan dari proyek ke Administrasi Proyek. Laporan ini
secara garis besar menggambarkan hasil proyek, detail progress
proyek, evaluasi proyek, dll.
1 - Report Review : Hasil Evaluasi dari Administrasi Proyek.
2 - Data Proyek : Data mengenai proyek yang telah berjalan,
spesifikasi proyek, data personalia, sumber daya yang
dialokasikan.
2 Output :

- Approved LPPT : Hasil Final Laporan Penyelesaian Pelaksanaan


Tugas.
1 Deskripsi : Proses yang terjadi di akhir proyek, yang akan mereview
LPPT, reviews dan report proyek. Hasil Approved LPPT akan menjadi
tanda akhir dari suatu proyek.

4.3.3 DFD Level 2

Gambar 5 : DFD Level 2 dari Process New Project

Keterangan DFD Level 2 dari Process New Project :


KRPT : Kordinator Rencana Pelaksanaan Tugas
ROPT : Rencana Operasional Pelaksanaan Tugas

11. KRPT Assignment

1 Input :
1- New Project : Proyek baru yang diperoleh oleh PT. Indra Karya
dari klien.
2- Chosen Professionals : Tenaga ahli yang dimiliki oleh PT. Indra
Karya.
2 Output :
1- Coordinator : koordinator yang ditunjuk untuk memimpin proyek
3 Deskripsi : Rapat antar direksi, administrasi proyek untuk
menentukan siapa yang akan memimpin proyek.

12. ROPT Meeting

1 Input :
0 - Coordinator : koordinator yang ditunjuk untuk memimpin
proyek
1 - Chosen Professionals : Tenaga ahli yang dimiliki oleh PT. Indra
Karya.
2 Output : Proyek baru yang harus dikerjakan
3 Deskripsi : Rapat yang menyusun keseluruhan detail proyek, seperti
: plafon biaya, jadwal kerja, alokasi sumber daya.

14.5 Interface Modelling

Interface model menggambarkan input external dan output dari dan ke


sistem, dan asal dan tujuannya.Interface model bisa berupa use case
diagram.
Use case diagram menggambarkan interaksi antara sistem dan user.
Bisa dikatakan use case menggambarkan siapa saja yang menggunakan
sistem dan apa saja interaksi antara user dengan sistem
Pada gambar 6 di bawah ini digambarkan use case diagram dari sistem
Informasi Administrasi Proyek PT. Indra Karya.
Gambar 6: Use Case Diagram
Bab 5
Decision Analysis Phase
Pada fase ini dilakukan pencarian alternatif terbaik unutk mengatasi problem
yang dihadapi.
Candidate solution ditemukan berdasarkan hasil dari fase sebelumnya, yaitu
problems, opportunities, objectives, dan constraint. Analisis kandidat
dilakukan dengan membuat Candidate System Matrix dan Feasibility Matrix
untuk memudahkan perbandingan antar keduanya.

5.1 Identify Candidate Solutions


Kedua kandidat solusi bertujuan untuk membangun sistem yang dapat
memenuhi kebutuhan Biro Administrasi Proyek dalam menjalankan fungsinya.
Berikut adalah kandidat solusi yang diajukan :
Kandidat solusi 1
Membuat suatu sistem informasi BAP yang berjalan pada suatu LAN, namun
tidak bersifat web-based. Pada sistem ini pengiriman laporan dan fungsi lain
tidak dapat dilakukan secara langsung dari lokasi proyek.
Kandidat solusi 2
Membuat sistem informasi BAP yang berjalan pada suatu LAN, tetapi bersifat
web-based.
Perbandingan secara detail antara kedua solusi tersebut dapat dilihat pada
tabel 3 dibawah ini :

Tabel 3: Candidate System Matrix


Characteristic Candidate 1 Candidate 2
s
Portion of Membuat suatu sistem dimana Membuat suatu sistem dimana
system pengintegrasian, pengolahan pengintegrasian, pengolahan
computerized dan penyimpanan data secara dan penyimpanan data secara
offline antara Biro Keuangan online antara Biro Keuangan
dengan Pusat Sumber Daya dengan Pusat Sumber Daya
serta pembuatan system serta pembuatan sistem untuk
untuk staf BAP staf BAP

Benefits Kebutuhan dasar BAP dapat sama seperti candidate 1


terpenuhi, sehingga BAP dapat dengan kelebihan pengiriman
menjalankan fungsinya data dapat dilakukan dimana
dengan baik saja
Servers and - server : komputer dengan sama seperti kandidat 1
workstations prosesor Pentium III, RAM 512
MB, Hard Disk 20 GB, dan OS
windows 2000 server.

- workstation : komputer
dengan prosesor Pentium II,
RAM 128 MB,Hard Disk 10 GB,
OS Windows 98
Software tools - MySQL 4.0 sebagai database MySQL 4.0 sebagai database
needed - MS Visual Basic 6.0 sebagai PHP 4.0 sebagai interface ke
interface ke database databaase
Application custom solution sama seperti kandidat 1
software
Method of data Client/server Client/server, web-based
processing
Output devices printer sama seperti kandidat 1
and implications
Input devices Keyboard dan mouse sama seperti kandidat 1
and implications
Storage devices MySQL sever DBMS dengan sama seperti kandidat 1
and implications kapasitas 80GB

1
2
3
4
55.2 Analyzing Candidate Solution
Setiap kandidat solusi harus dianalisa untuk kelayakan. Hal ini
dilakukan setelah setiap kandidat telah teridentifikasi.
Kriteria kelayakan yang dilakukan adalah :
1- Technical Feasibility : Apakah secara teknik mudah? Apakah staff
mempunyai kemampuan teknis untuk mendesain dan
membangun solusi ini ?
2- Operational Feasibility : Apakah solusi ini akan memenuhi
kebutuhan pengguna ? Sampai seberapa besar manfaatnya?
Apakah solusi ini akan mengubah lingkungan kerja pengguna?
Bagaimana pengguna menerima solusi ini?
3- Economic Feasibility: Apakah solusi ini cost-effective?
4- Schedule Feasibility : Bisakah solusi di implementasikan dalam
periode waktu tertentu?

Analisa ini dilakukan pada tiap kandidat dan belum dibandingkan

15.3 Comparing Candidate Solution

Setelah analisa kelayakan selesai dilaksanakan untuk semua kandidat,


kandidat-kandidat tersebut akan dibandingkan untuk memilih kandidat yang
paling baik.
Tabel 4 di bawah ini memperlihatkan perbandingan kelayakan antara
kedua kandidat solusi yang telah dipilih sebelumnya.

Tabel 4 : Feasibility Matrix


Feasibility Weigh Candidate 1 Candidate 2
Criteria t
Operational 30%
feasibility
Sistem hanya dapat Sistem yang
Functionality : A dipakai bila staff yang berjalan secara on-
description to what ingin menggunakan line memungkinkan
degree the candidate berada dalam jaringan staff proyek di
would benefit the LAN PT. Indra Karya. Pada daerah bisa
organization and how proyek yang terdapat di menggunakan
well the system would daerah dimana tidak sistem di tempat
work terjangkau LAN PT. Indra dia bekerja
Karya staff tidak dapat
Political : A memakai sistem
description of how well
received this solution
would be from both Score : 80
user management, Score : 90
user, and organization
perspective
Technical feasibility 30%

Technology : An Teknologi LAN PT.Indra Pada daerah


assesment of maturity, Karya belum menjangkau dimana proyek
availability (or ability semua daerah dimana dilaksanakan belum
to acquire), and proyek dilaksanakan. tentu terjangkau
desirability of the teknologi internet
computer technology
needed to support this
candidate
Perlu pelatihan bagi staff Sama seperti
Expertise : An PT.Indra Karya untuk candidate 1
assesment of the memakai dan memelihara
technical expertise sistem
needed to
develop,operate, and Tidak perlu tambahan
maintain the candidate staff bagi developer
system untuk membuat sistem
karena staff yang ada
bisa menggunakan tools
yang akan digunakan
Score : 85
Score : 80
Economic feasibility 30%

Cost to develop : 2 juta Rupiah 2,5 juta Rupiah

Payback period : 1 tahun 1 tahun

Net present value : 1 juta Rupiah 1 juta Rupiah

Detailed calculations Lihat lampiran Lihat lampiran


:
Score : 80 Score : 80
Schedule feasibility 10%

An assesment of how 3 bulan 4 bulan


long the solution will
take to design and
implement
Score : 85 Score : 85
Ranking 100% 81.25 85

15.4 Recommend a Solution

Dari analisa kelayakan dan tabel perbandingan antara kandidat-


kandidat solusi yang ditawarkan, dipilih kandidat solusi yang
mendapatkan nilai lebih tinggi pada Feasibility Matrix, yaitu kandidat
solusi nomor 2, solusi yang menggunakan aplikasi Web-Based
Bab 6
APPLICATION ARCHITECTURE
Setelah menyelesaikan fase Decision Analysis, akan dibangun application
architecture yang merupakan blueprint dari sistem yang akan dibangun ini.
Application Architecture menyatakan spesifikasi teknologi yang akan
digunakan untuk mengimplementasikan Sistem Informasi yang kami bangun
dalam hal data, process dan interface dan bagaimana ketiganya berinteraksi
dan berkomunikasi pada jaringan. Hal ini akan dijadikan acuan untuk desain
lebih lanjut dan implementasi.

16.1 Physical Data Flow Diagram

Physical Data Flow Diagram merupakan blueprint teknikal untuk


pembangunan sistem dan implementasinya.

16.1.1 Physical Processes


Sebuah physical process dapat berupa prosesor, seperti komputer atau
manusia, ataupun implementasi teknis atas pekerjaan yang akan dilakukan,
seperti program komputer atau proses manual.
Terdapat dua elemen pada physical data flow diagram:
1- proses logical di-assign ke physical prosesor tertentu seperti PC,
server, mainframe, orang2, ataupun device lain dalam sebuah
jaringan komputer
2- tiap-tiap proses logical diimplementasikan sebagai satu atau lebih
proses physical.

0 6.1.2 Physical Data Flows


Physical Data Flows merepresentasikan salah satu dari: (1)
implementasi yang telah atas input atau output dari sebuah proses physical;
(2) sebuah database command seperti create, read, update, atau delete; (3)
keluar-masuknya data ke sistem informasi lain melalui jaringan; atau (4)
aliran data antara dua modul atau subrutin dalam satu program.
Berikut ini merupakan Physical Data Flows dari proses-proses yang ada pada
sistem yang akan kami kembangkan

Gambar 7 : PDFD dari proses New Project

Penjelasan PDFD proses New Project :


11. Staff Administrasi menerima sebuah tugas (assignment) dari klien.
Setelah menerima tugas tersebut, akan diadakan rapat antara AdPro
dengan staf direksi untuk menentukan koordinator dari proyek yang
akan mengerjakan tugas tersebut.
22. Setelah terpilih seorang koordinator, akan diadakan rapat ROPT yang
akan menentukan apa saja yang diperlukan sebuah proyek baru.
Keluaran dari rapat ini akan dimasukkan pada sistem melalui interface
form New Project.

Gambar 8 : PDFD dari proses anggaran proyek


P

Penjelasan PDFD proses anggaran proyek


11. Administrator dari biro keuangan akan memasukkan data budget yang
akan diperlukan ke sistem.
22. Sistem akan mengambil data invoice dari table project dan ditambah
data dari budget yang diperlukan. Penghitungan akan dilakukan
sistem dan akan disimpan sebagai project budget ke table Project.

Gambar 9: PDFD dari proses update project fee staff


Penjelasan PDFD proses update project fee staff :
11. Dari tabel Project akan diambil daftar nama staff yang bekerja pada
proyek tersebut dan dari tabel SDM akan diambil data dari nama staff
tersebut dan Standard fee-nya.
22. Kedua data tersebut akan di proses di sistem dan menghasilkan report
untuk adminoistrator personalia dan mengupdate table project pada
atribut current project fee dari staff tersebut.
Gambar 10 : PDFD pada proses pembuatan Report(laporan)
Penjelasan PDFD proses pembuatan report :
11. Staff yang bekerja pada lokasi proyek akan membuat laporan bulanan
dan pada sistem akan di tuliskan ke database tabel project.
22. Staff dari Adpro dapat melihat hasil laporan yang telah dibuat oleh
staff di lokasi proyek. Staff di Adpro juga dapat memberikan
persetujuan dan mengubah laporan tersebut. Hasil revisi dari Adpro
akan disimpan kembali ke Database.

Gambar 11: PDFD pada proses pembuatan LPPT report


Penjelasan PDFD proses pembuatan LPPT report :
11. Staff pada lokasi proyek akan membuat LPPT ketika proyek telah
selesai, dan akan diproses oleh sistem dan disimpan di database.
22. Staff adpro akan membaca LPPT tersebut dan membaca data-data
laporan yang lalu dari proyek tersebut. Apabila ada revisi yang
dilakukan akan disimpan kembali ke database.
0 6.1.3 Physical Data Stores
Sebuah physical data store merepresentasikan implementasi atas
salah satu dari: (1) sebuah database; (2) sebuah tabel dalam database; (3)
sebuah file komputer; (4) sebuah tape atau media backup; (5) file sementara
atau batch yang diperlukan sebuah program; atau (6) file nonkomputerisasi
apapun juga.

16.2 Network Architecture


Sebuah arsitektur jaringan (network architecture) DFD adalah sebuah
physical data flow diagram yang mengalokasikan prosesor-prosesor (client
dan server) dan devices (misalnya mesin dan robot) ke jaringan dan
membangun (1) konektivitas antara client dan server dan (2) di mana user
akan berinteraksi dengan prosesor.
Gambar 12: Network Architecture DFDBab 7

DATABASE DESIGN
Pada fase ini, akan dilakukan perancangan database yang akan digunakan
sistem yang baru. Rancangan ini berdasarkan Entity Relationship Diagram
yang telah diberikan pada fase Requirement Analysis Phase. Di fase ini akan
dilakukan mapping dari ERD menjadi bentuk tabel-tabel yang memenuhi 3
NF. Untuk mendefinisikan tabel-tabel tersebut akan dilakukan juga
pembuatan Data Definition Language (DDL).

17.1 Relational Database Schema (3NF)

Projects
Project_I Project_Na Project_Locati Client_Na Client_Addre
D me on me ss

Scheduled_Project_Dura Project_Budgeti Project_Contributi


tion ng on

Project_Typ Project_Start_Da Project_Finish_Da


e te te

Status_PT_Indra_Kar Total_Project_Expens
ya es

Finance

Invoice_I Project_I Invoice_Da Amou


D D te nt

Reports
Report_I Assignment_I Project_I Report_Typ
D D D e

AdPro

Assignment_I Assignment_Na Assignment_Subj


D me ect

Staff Scheduling
Project_I SS Manhour_Ra Current_Project_F
D N te ee

Personalia

SS Nam Addres Professional_S


e s kill

1
2
3
4
57.2 Data Definition Language (DDL)

Projects

Create table Projects (


Project_ID num NOT NULL,
Project_Name varchar NOT NULL,
Project_Location varchar NOT NULL,
Client_Name varchar NOT NULL,
Client_Address varchar NOT NULL,
Scheduled_Project_Duration varchar NOT NULL,
Project_Budgeting currency NOT NULL,
Project_Contribution num NOT NULL,
Project_Type varchar NOT NULL,
Project_Start_Date date NOT NULL,
Project_Finish_Date date NOT NULL,
Total_Project_Expenses currency NOT NULL,
Status_PT_Indra_Karya varchar NOT NULL
)

Alter table Projects


Add Primary Key ( Project_ID )

AdPro

Create table AdPro (


Assignment_ID num NOT NULL,
Assignment_Name varchar NOT NULL,
Assignment_Subject varchar NOT NULL
)

Alter table AdPro


Add Primary Key ( Assignment_ID )

Finance

Create table Finance (


Invoice_ID num NOT NULL,
Project_ID num NOT NULL,
Invoice_Date date NOT NULL,
Amount currency NOT NULL
)

Alter table Finance


Add Primary Key (Invoice_ID)

Alter table Finance


Add Foreign Key (Project_ID) references Projects

Reports

Create table Reports (


Report_ID num NOT NULL,
Assignment_ID num NOT NULL,
Project_ID num NOT NULL,
Report_Type varchar NOT NULL
)

Alter table Reports


Add Primary Key (Report_ID, Assignment_ID, Project_ID)
Alter table Reports
Add Foreign Key (Project_ID) references Projects

Alter table Reports


Add Foreign Key (Assignment_ID) references AdPro

Staff Scheduling

Create table Staff_Scheduling (


Project_ID num NOT NULL,
SSN num NOT NULL,
Manhour_Rate currency NOT NULL,
Current_Project_Fee currency NOT NULL
)

Alter table Staff_Scheduling


Add Primary Key (Project_ID, SSN)

Alter table Staff_Scheduling


Add Foreign Key (Project_ID) references Projects

Personalia

Create table Personalia (


SSN num NOT NULL,
Name varchar NOT NULL,
Address varchar NOT NULL,
Professional_Skill varchar NOT NULL
)

Alter table Personalia


Add Primary Key (SSN)

17.3 Physical Database Schema

Skema database merupakan physical model atau blueprint sebuah


database. Database skema merepresentasikan implementasi teknis dari
logical data model

Gambar 13 : Physical Database Schema

7.4 Logical Data Model


Logical data model merupakan ER yang telah dinormalisasi ke
dalam bentuk 3 NF.
Berikut merupakan Logical Data Model dari sistem yang akan
kami bangun.

Gambar 14 : Logical Data Model BAB 8

Bab 8
SYSTEM INTERFACE

8.1 User Interface


Berikut merupakan prototipe user interface dari sistem yang akan kami
kembangkan :

1. Halaman login

keterangan : form_login
1- textfield login user : untuk mengetikkan login dari user
2- textfield password : untuk mengetikkan password dari user
3- button OK : setelah kedua textfield terisi, tekan tombol ini
4- button Cancel : untuk mengosongkan kembali kedua textfield
keterangan : form_salahLogin
1- tombol kembali : untuk kembali ke form_login

2. Halaman Utama

keterangan : page_utama (semua navigasi yang ada di sini juga terdapat di


semua form kecuali form-form yang ada di Halaman Login
1- navigasi Proyek Baru : untuk menuju ke form_newProject
2- navigasi Lihat Data Proyek : untuk menuju ke form_lihatProyek
3- navigasi Laporan Baru : untuk menuju ke form_newLaporan
4- navigasi Edit Laporan : untuk menuju ke form_editLaporan
5- navigasi Lihat Laporan : untuk menuju ke form_lihatLaporan
6- navigasi Lihat Laporan Anggaran : untuk menuju ke
form_lihatLaporanAnggaran
7- navigasi Lihat Anggaran Staff : untuk menuju ke
form_lihatAnggaranStaff
8- navigasi back to top : untuk mengembalikan posisi page kembali ke
atas

3. Halaman Proyek Baru


keterangan : form_newProject
1- isi semua textfield sesuai dengan data-data yang tersedia
2- tombol Selanjutnya : untuk melanjutkan ke form_newProjec2
keterangan : form_newProject2
1- tombol Tambah : untuk menambahkan staff yang ID-nya sudah
dimasukkan ke textfield
2- tombol OK : untuk mengirim data-data yang telah dimasukkan, jika
berhasil kembali ke page_utama
3- tombol Cancel : untuk kembali ke halaman
sebelumnya(orm_newProject) untuk memperbaiki data yang sudah
dimasukkan
4. Halaman Lihat Data Proyek

keterangan : form_lihatProyek
1- textfield ID Proyek : isi dengan ID dari proyek yang ingin dilihat
datanya
2- tombol Tampilkan : untuk menuju form_tampilkanProyek jika berhasil,
jika gagal akan menuju ke form_noData
keterangan : form_tampilkanProyek
1- tombol Selanjutnya : untuk menuju ke form_tampilkanProyek2
keterangan : form_tampilkanProyek2
1- tombol Sebelumnya : untuk kembali menuju form_tampilkanProyek
5. Halaman Laporan Baru

keterangan : form_newLaporan
1- isi semua textfield sesuai dengan data-data yang tersedia
2- tombol Selanjutnya >> : untuk melanjutkan ke form_newLaporan2
keterangan : form_newLaporan2
1- tombol OK : untuk mengirim data-data yang telah dimasukkan, jika
berhasil kembali ke page_utama
2- tombol Cancel : untuk kembali menuju form_newLaporan

6. Halaman Edit Laporan

keterangan : form_editLaporan
1- isi textfield sesuai dengan yang diinginkan
2- tombol Edit : untuk menuju ke form_newLaporan, tetapi semua
textfield sudah terisi dengan data-data laporan yang sesuai dengan
input pada textfield form_edit_laporan, untuk mengedit tinggal
mengubah-udah data lalu mengkonfirmasikannya dengan men-klik
tombol OK pada form yang tersedia

7. Halaman Lihat Laporan


keterangan : form_lihaLaporan
1- isi textfield sesuai dengan yang diinginkan
2- tombol Tampilkan : untuk menuju form_tampilkanLaporan jika berhasil,
jika gagal akan menuju ke form_noData
keterangan : form_tampilkanLaporan
- tombol Selanjutnya : untuk melanjutkan ke form_tampilkanLaporan2
keterangan : form_tampilkanLaporan2
- tombol Sebelumnya : untuk kembali ke form_tampilkanLaporan
8. Halaman Lihat Laporan Anggaran

keterangan : form_lihaLaporanAnggaran
1- textfield ID Proyek : isi dengan ID dari proyek yang ingin dilihat
datanya
2- tombol Lihat : untuk menuju form_laporanAnggaran jika berhasil, jika
gagal akan menuju ke form_noData
keterangan : form_laporanAnggaran
9. Halaman Lihat Anggaran Staff

keterangan : form_lihatAnggaranStaff
1- textfield ID Proyek : isi dengan ID dari proyek yang ingin dilihat
datanya
2- tombol Lihat : untuk menuju form_AnggaranStaff jika berhasil, jika
gagal akan menuju ke form_noData

keterangan : form_AnggaranStaff

10. Halaman Tidak Ada Data


keterangan : form_noDaa
1- form ini muncul jika data ID proyek yang dimasukkan pada tiap-tiap
form pencarian tidak ada pada database
2- tombol Kembali : untuk kembali ke form pencarian sebelumnya untuk
membenarkan ID proyek yang salah entry.
8.2 Dialogue Chart

Gambar 15 : Dialogue Chart

BAB 9
KONSTRUKSI DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Pembangunan atau konstruksi suatu sistem terdiri dari 3 tahapan, yaitu


tahap pengembangan, tahap instalasi dan tahap pengujian terhadap semua
unsur yang terdapat dalam sistem tersebut. Pengembangan suatu sistem
dimulai setelah fase desain telah selesai dibuat dan disetujui oleh sistem
owners. Pada tahap pengembangan ini, dilakukan implementasi dari desain
yang telah ada. Sedangkan pada instalasi adalah kegiatan untuk
mempersiapkan perangkat keras dan desain teknis juga dari desain yang
telah ada. Pengujian merupakan tahap terakhir dari konstruksi suatu sistem.
Pengujian dilakukan setelah implementasi dan instalasi selesai dilaksanakan.
Error atau bug yang terdapat dalam implementasi dapat diketahui dan
diperbaiki setelah pengujian dilaksanakan. Pengujian memakan waktu yang
lebih besar dari keseluruhan waktu untuk melaksanakan implementasi dan
instalasi. Karena itu pengujian harus dilakukan secara tekun dan teliti.

9.1. Konstruksi Sistem


Rancang Bangun dan Pengujian Jaringan Komputer
Untuk mengetahui kelayakan sistem yang telah dibuat dengan arsitektur
jaringan yang ada di PT. Indra Karya, maka dilakukan pengujian di jaringan
komputer lokal yang hampir sama dengan yang ada di PT. Indra Karya.
Pembangunan sistem yang akan dibuat harus dapat bekerja dengan baik
pada jaringan lokal di PT. Indra Karya maupun secara remote access karena,
sistem ini nantinya akan dipergunakan oleh proyek-proyek yang berada jauh
dari kantor pusat PT. Indra Karya dengan menggunakan sambungan internet.
Jaringan lokal yang kami gunakan untuk simulasi sistem adalah jaringan
komputer yang ada di Fasilkom UI khususnya jaringan di ruang Ristek. Kami
menggunakan sebuah komputer yang berfungsi sebagai web server, dimana
semua client yang akan menggunakan sistem terhubung ke web server
tersebut.

Rancang Bangun dan Pengujian Basis Data


Back End basis data dari sistem yang kami kembangkan adalah MySQL
v4.0.1. Input yang digunakan untuk pengujian merupakan input-input yang
mungkin terjadi atau yang umum dilakukan oleh pengguna.
Rancang bangun dari basis data merupakan skema basis data yang
telah disetujui pada tahap desain. Contoh contoh input diujikan pada sistem
untuk menguji integritas basis data dan data yang telah ada. Kasus-kasus
yang menyebabkan adanya ketidak entigritasan sistem, dapat diatasi
sebelum sistem tersebut diluncurkan (deployment).

Pembuatan dan Pengujian Program Baru


Proses pembuatan dan pengujian program baru memanfaatkan input dari
tahap desain sistem, yaitu spesifikasi teknis sistem. Pemrograman dilakukan
dengan cara hibrid, yaitu dengan menggunakan Macromedia Ultradev 4.0
yang memudahkan scripting php serta koneksi basis data serta cara manual
dengan menggunakan Ultraedit. Yang mana yang dipakai tergantung
kebutuhan pada saat pembuatan.
Pengujian dilakukan secara bertahap dan terpisah, terdiri dari :
1o Stub testing

Tes yang dilakukan oleh setiap event individu atau modul dari program.
Dengan kata lain, pengujian ini dilakukan pada suatu subset program
yang terisolasi.
1o Unit atau program testing

Tes semua event dan modul yang telah dibuat dan sudah dilakukan
stub testing dites sebagai satu unit secara keseluruhan. Ini merupakan
testing keseluruhan program.
1o System testing

Tes untuk menjamin aplikasi program ditulis dan diuji dalam sebuah
lingkup kerja yang terisolasi bekerja dengan baik ketika pada akhirnya
diintegrasikan dengan program yang lain.
Jika tahap-tahap testing tersebut telah lengkap, maka akan dilakukan proses
fase implementasi.

9.2. Implementasi Sistem


Pada fase implementasi sistem di-deliver menjadi suatu operasi sistem.
Fungsional sistem berasal dari fase construction yang merupakan input dari
fase implementasi. Deliverable dari fase implementasi adalah operational
sistem yaitu sistem yang telah siap untuk dijalankan dan masuk ke fase
operation and support. Tahap-tahap fase implementasi antara lain adalah :
1o Conduct Sysem Test

Package dari software yang dibutuhkan sudah di install dan dilakukan


testing maka sistem baru yang sudah akan dilakukan final testing. Yang
terlibat dalam proses ini adalah sistem analis, owner, dan builder.
1o Prepare Conversion Plan

Pengidentifikasian database yang sudah di install pelatihan dan


dokumentasi untuk user untuk dikembangkan dan stategi perubahan
sistem lama ke sistem baru.
1o Install Databases

Mempopulasikan database sistem baru dengan data yang berasal dari


sistem lama.
1o Train Users

Melatih user dalam menggunakan sistem yang baru. Proses ini akan
dilakukan oleh sistem analis dengan dibantu oleh owners. Dengan
memberikan dokumentasi lengkap mengenai sistem baru, sistem
analis akan menyediakan dokumentasi untuk user / user-manual
(dijelaskan dibawah) dan memberikan pelatihan untuk user.
1o Convert to new system

Input dari proses ini adalah conversion plan dari fase implementasi yang sudah
dibuat sebelumnya. Deliverable dari proses ini adalah suatu operational sistem yang
sudah siap diperjual-belikan.

Kelanjutannnay bab 10

BAB 10. KESIMPULAN

SARAN-SARAN

You might also like