Analisa Reliability dan Availability Mesin Screw Press Kelapa Sawit
Studi Kasus PT.Perkebunan Nusantara V (Persero)
Achmad Ismail Marzuki1, Hery Suliantoro2
1,2
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239
Telp (024) 7460052
Email :
[email protected]ABSTRACT
Performance or performance of a machine or production equipment depend on the Reliability and
availability of machinery or equipment. In addition to these there is also a factor of 2 of the working
environment of the engine, maintenance and so on. In PT. Perkebunan Nusantara V (Persero), as one of
the State-owned company engaged in the processing of fresh fruit bunches (FFB) oil palm and rubber.
Processing Unit TBS Sei galuh has several units, such as lori, cranes, conveyor, screw press, and so on. In
the system of engine maintenance on this unit, have implemented preventive care system maintenance, but
in reality the treatments carried out by way of Corrective Maintenance. In the study conducted an analysis
of the level of Reliability and availability of one of the machines that are considered very vital i.e. Screw
press oil palm, and also the availability of the components of the machine screw press.
From the calculation result is obtained that level of reliability a machine screw press 3 has the
best conditions with the level of reliability of 90% with operating 5 days old. For the level of reliability of
screw machine part press declined against the increase of the time. Then for the availability of components
for 30 days to come by that component of the gear box by 1-2 components per month and so on. the failure
of the machine and screw press machine components increases with time. Where a machine screw press 1
and 2 as well as the components of the press cage is the engine and the most critical components.
KEYWORDS : Reliability, Availability, Screw Press
ABSTRAK
Kinerja atau performance dari sebuah mesin atau peralatan produksi bergantung pada Reliability
dan availability mesin atau peralatan tersebut. Selain 2 faktor tersebut ada juga dari lingkungan kerja
mesin, maintenance dan sebagainya .Pada PT.Perkebunan Nusantara V (Persero), sebagai salah satu
perusahaan milik Negara yang bergerak dalam bidang pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit
dan karet. unit pengonalahn TBS Sei Galuh memiliki beberapa unit mesin, seperti lori, crane, conveyor,
screw press ,dan sebagainya. Dalam sistem perawatan mesin pada unit ini, telah menerapkan sistem
perawatan preventif maintenance, tetapi dalam kenyaaanya perawatan dilakukan dengan cara Corrective
Maintenance. Dalam penelitian ini dilakukan analisa tingkat Reliability dan availability dari salah satu
mesin yang di anggap sangat vital yaitu Screw press kelapa sawit, dan juga ketersediaan kompenen mesin
screw press.
Dari hasil perhitungan didapt bahwa tingkat keandalan mesin screw press 3 memiliki kondisi yang
paling baik dengan tingkat keandalan 90% dengan lama operasi 5 hari. Untuk tingkat keadalan part mesin
screw press menurun terhadap bertambahnya waktu. Kemudian untuk ketersediaan komponen selama 30
hari didapat bahwa komponen gear box sebesar 1-2 komponen per bulan dan seterusnya. kegagalan mesin
dan komponen mesin screw press meningkat seiring bertambahnya waktu. Dimana mesin screw press 1
dan 2 serta komponen press cage merupakan mesin dan komponen yang paling kritis.
KATA KUNCI : Reliability, Availability, Screw Press
1
Corresponding author
1
1. PENDAHULUAN mesin atau komponen mesin mengalami
Kinerja atau performance dari sebuah mesin kerusakan. Kerusakan atau perawatan seperti ini
atau peralatan produksi bergantung pada akan mengakibatkan berhentinya proses
reliability dan availability mesin atau peralatan produksi. sehingga ini akan berdampak pada
tersebut. Selain 2 faktor tersebut ada juga dari target produksi yang tidak tercapai, ongkos
lingkungan kerja mesin, proses operasi, skill produksi yang berebihan dan biaya maintenance
operator, maintenance dan lain-lain. Jika yang tinggi.
Reliability dan availability dari suatu mesin atau Sehingga pada penelitian ini, penulis
peralatan rendah, makan usaha untuk mencoba untuk menganalisa tingkat reliability
meningkatkan kembali adalah dengan dan availability dari salah satu mesin yang di
meningkatkan efektifitas maintenance dari anggap sangat vital dan sering mengalami
sebuah mesin atau peralatan tersebut. kerusakan yaitu mesin Screw press kelapa sawit,
Ukuran reliability dan availability dapat dan juga untuk mengetahui juga jumlah kompene
dinyatakan sebagai seberapa besar kemungkinan atau part yang harus disediakan oleh perusahaan.
suatu system tidak mengalami kegagalan dalam
jangka waktu tertentu, selain itu juga untuk
mengetahui berapalama susatu system 2. TUJUAN PENELITIAN
beroperasi, dan berapa cepat waktu pemulihan Tujuan dari penelitian ini antara lain :
saat sistem mengalami kegagalan. Untuk 1. Untuk menganalisa komponen kritis
mengoptimalkan reliability dan availability pada mesin screw press.
diperlukan juga supplier part yang teritegrasi 2. Mengevaluasi keandalan dan
dengan sistem pemelihaaan yang di terapkan. ketersediaan mesin dan komponen dari
Jika maintenance tidak terencana dengan baik, mesin scew press.
maka mesin atau peralatan akan mengalami 3. Mengetahui laju kegagalan mesin dan
penurunan kinerja yang mengakibatkan tidak komponen dari mesin screw press .
tercapainya target produksi yang telah 4. Menentukan waktu yang tepat untuk
ditetapkan. melakukan penggantian komponen
Pada PT.Perkebunan Nusantara V (Persero), yang optimal.
sebagai salah satu perusahaan milik Negara yang
bergerak dalam bidang pengolahan tandan buah 3. METODE PENELITIAN
segar (TBS) kelapa sawit dan karet. Metode penelitian ini dibagi menjadi 4
PT.Perkebunan Nusantara V dituntut untuk tahap;
meningkatkan produksi agar memenuhi target
produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tahap Persiapan
Sehingga dapat meningkatkan pendapat Pada tahap persiapan ini dilakukan studi
perusahan dan meminimalkan kerugian akibat literatur, studi pustaka, dan perumusan tujuan
kegagalan atau penghentian proses produksi dan permasalahan.
yang diakibat rusaknya salah satu mesin
produksi. Tahap Pengumpulan Data
PT.Perkebunan Nusantara V (Persero) Pengumpulan data merupakan kegiatan
memiliki 12 unit PKS (pengolahan kepala sawit) mengumpulkan data yang diperlukan dalam
yang tersebar di wilayah Riau. Sebagai salah satu penelitian ini. Untuk melakukan pemecahan
sampel atau objek penelitian yang di gunakan masalah yang sedang dihadapi oleh pihak
penulis adalah unit Sei Galuh. Dimana Unit Sei perusahaan dan data-data lain yang secara tidak
Galuh ini memiliki beberapa unit mesin, seperti langsung menunjang tercapainya tujuan dari
lori, crane, conveyor, screw press , boiler, penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan
tresser, digester,blower, dan sebagainya. Pada dengan pengamatan langsung ke lantai produksi
unit Sei Galuh sendiri telah menerapkan system ,wawancara dengan pihak perusahaan dan
perawatan preventif maintenance, tetapi pada catatan perusaan. Data-data yang dikumpulkan
pelaksanaan perawatan di lapangan lebih sering penulis merupakan data primer dan data
dengan cara Corrective Maintenance. sekunder , yaitu :
Dimana Corrective Maintenance ini adalah
perawatan yang dilakukan setelah kerusakan
terjadi. Sehingga data yang di dapatkan tidak bisa
menunjukkan secara akurat tentang kapan suatu
2
1. Data Primer
Metode-metode yang digunakan untuk
memperoleh data ini antara lain :
A. Wawancara , yaitu dengan
mengajukan pertanyaan-
pertanyaan langsung kepada para
pekerja, kepala teknik di bagian
produksi dan ka. Urusan instalasi
PKS dan karet.
B. Data dan laporan perusahaan
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari studi
literatur yang sesuai dengan materi dari Gambar 1 diagram pareto mesin screw
kerja praktek yang diambil penulis. press
Tahap Pengolahan Data Tabel 1 frekuensi kegagalan mesin
Pada tahap pengolahan data ini, berikut screw press
tahap pengolahan data pada penelitian ini :
a) Menghitung nilai Reliability mesin screw
press.
b) Menghitung availability mesin screw press
Tahap Analisa
Analisis dilakukan berdasarkan
pengolahan data yang dilakukan. Dimana hasil
pengolahan data dibandingkan dengan standart
nilai Reliability yang mau di capai perusahaan.
Kemudian dilanjukan dengan analisa
ketersediaan mesin dan part dan menentukan
jadwal perawatan yang optimal. Dari diagram pareto diatas terlihat bahwa
mesin screw press no 3 adalah mesin yang paling
Tahap kesimpulan kritis. Dari tingkat pemakaiannya yang tinggi
Pada tahap ini ditarik kesimpulan dari menyebabkan mesin ini menjadi rentan rusak
analisa yang telah dilakukan dan rekomendasi jika tidak di rawat.
serta saran penelitian.
Komponen Mesin Screw Press
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Data-data dari komponen mesin screw
screw press adalah salah satu mesin press yang didapat diolah dengan diagram
pengolahan kelapa sawit yang berfungsi pareto, sehingga dapat dilihat komponen yang
memisahkan antara fiber, minyak dan inti sawit. yang paling kritis.
Dimana mesin ini juga memiliki riwayat
kerusahan yang tinggi sehingga perlu di hitung
tingkat keandalan dan ketersediaan dari mesin
screw press ini, berikut data yang di dapat.
4.1 Frekuensi Kegagalan Mesin Screw press
Data data yang didapat diolah dengan
diagram pareto, sehingga dapat dilihat mesin
yang yang paling kritis.
Mesin screw press
Berikut diagram pareto dan data
kerusakan 8 buah mesin screw press dan data
Gambar 2 diagram pareto komponen mesin
kerusakan mesin selama 3 tahun terkahir, dari
screw press
tahun 2011-2013.
3
Tabel 2 frekuensi kegagalan komponen Dari nilai hasil uji distribusi diatas
mesin screw press terliahat bahwa data yang ada berdistribusi
weibull. Ini karena dilihat dari nilai AD
(Anderson darling) yang terkecil. Dari uji ini
yang terkecil adalah nilai AD distribusi weibull.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi weibull.
4.3 Estimasi Parameter
Dari distribusi yang terpilih yaitu distribusi
weibull,maka selanjutnya kita mencari estimasi
parameter distribusi weibull. Distribusi weibull
memiliki 2 parameter, yaitu (beta) dan (eta).
Parameter beta sering disebut parameter bentuk
(slope) dan parameter eta sering disebut
parameter skala. Berikut hasil perhitungan
parameter mesin dan komponen screw press
dengan bantuan software minitab.
Tabel 4 Rekapan Hasil Parameter Beta Dan
Eta
Dari diagram pareto diatas terlihat bahwa
komponen halft worn lathering, Shaft worm
lathering dan Press cylinder adalah komponen
mesin screw press yang paling kritis. Dari
tingkat penggantian komponen dan ketahanan
komponen yang rendah menyebabkan komponen
ini menjadi rentan haus jika tidak di pasang
secara benar.
4.2 Pengujian Distribusi Data
uji distribusi data ini dilakukan dapat
dilakukan dengan menggunakan bantuan
software easyfit, berikut adalah nilai Anderson
darling dari 3 dristribusi yaitu distribusi weibull,
exponential dan lognormal.
Tabel 3 Rekapan Hasil Uji Distribusi Data
Nilai beta menunjukkan kondisi fisik dari
kerusakan komponen yang terjadi. Dari hasil
perhitungan beta menggunakan distrinusi
weibull dengan bantuan software minitab, baik
mesin dan komponen diketahui memiliki nilau
beta lebih dari 1 (>1), yang artinya bahwa mesin
dan komponen tersebut akan mengalami
peningkatan kegagalan seiring berjalannya
waktu.
Sedangkan eta merupakan characteristic life
atau disebut "Time to Failure" yang
menunjukkan umur dari komponen, dari hasil
perhitungan menggunakan distrinusi weibull
dengan bantuan software minitab, nilai eta untuk
4
komponen Bearing gear box hanya mampu selama 5 hari tanpa kerusakan, maka 90%
beroperasi selama 13,44 hari atau lebih kurang kemungkinan mesin tidak gagal selama interval
14 hari selanjutnya komponen tersebut akan waktu itu, begitu juga mesin-mesin screw press
failure demikian pula dengan komponen yang lainnya.
lainya. Tabel 6 interval waktu pemeliharaan
berdasarkan tingkat keandalan
4.4. Analisa Keandalan
Keandalan suatu alat adalah probablitas
suatu alat untuk tidak rusak selama periode t
tertentu atau lebih. Berikut hasil perhitungan
keandalan mesin dan komponennya.
Keandalan Mesin
keandalan mesin dihitung dengan cara :
Berikut rekapitulasi nilai kehandalan dari
mesin screw press selama 25 hari. Dari table 4.6, terlihat bahwa screw press 3
Tabel 5 rekapan nilai keandalan mesin screw kondisinya paling baik disbanding dengan yang
lainya, dimana untuk mencapi keandalan 90%
press
mesin di operasikan selama 5 hari, untuk
mecapai keandalan 70% mesin bisa dioperasikan
sampai 9 hari, dan untuk mencapai keadalan 50%
mesin bisa digunakan hingga 12 hari.
Keanadalan Part
keandalan komponen mesin dihitung
dengan cara :
Berikut rekapitulasi nilai kehandalan dari
komponen mesin screw press selama 25 hari
Tabel 7 rekapan nilai keandalan komponen
mesin screw press
Dari tabel 4.5 dapat terlihat bahwa
keandalan mesin screw press menurun terhadap
bertambahnya waktu. Jika diambil nilai keadalan
yang diinginkan perusahaan sebesar 70%, maka
screw press 1 dan 2 hanya bertahan 4 hari, screw
press 3 hanya bertahan 9 hari, screw press 4
hanya bertahan 8 hari, screw press 7 dan 8 hanya
bertahan 7 hari dan mesin screw press 5 dan 6
hanya bertahan selama 5 hari. Jika mesin-mesin
di jalankan melebihi waktunya maka
kemungkinan tidak rusaknya mesin akan kurang
dari 70%. Dari hasil diatas terlihat bahwa mesin
screw press 1 dan 2 yang paling kritis. Untuk
mencapai keandalan sebesar 90% maka untuk
screw press 3 harus dilakukan perawatan
sebelum 5 hari,dimana jika mesin dioperasikan
5
Dari tabel 7 dapat terlihat bahwa Lanjutan tabel 8 laju kegagalan mesin dan
keandalan kompone mesin screw press menurun komponen screw press
terhadap bertambahnya waktu. Jika diambil nilai
keadalan yang diinginkan perusahaan sebesar
70%, maka komponen bearing gearbox hanya
bertahan 11 hari, Worm screw hanya bertahan 7
hari, Press cage hanya bertahan 5 hari, Press
cylinder, shaft dan Halft worm lathering hanya
bertahan 12 hari dan Strainer dan Adjusting cone
hanya bertahan selama 8 hari. Jika mesin-mesin
di jalankan melebihi waktunya maka
kemungkinan tidak rusaknya mesin akan kurang
dari 70%. Dari hasil diatas terlihat bahwa
komponen Press cage merupakan komponen
yang paling kritis. Jika keandalan system
ditingkatkan maka komonen Press cage harus
Dari tabel 4.8 dapat terlihat bahwa laju
menjadi prioritas pertama.
kegagalan mesin dan komponen screw press
meningkat seiring bertambahnya waktu. Dari
4.7 Kegagalan
hasil diatas terlihat bahwa mesin screw press 1
Berikut hasil perhitunngan laju kegagalan
dan 2 serta komponen prescage merupakan
mesin dan komponen screw press dengan
mesin dan komponen yang paling kritis.
interval waktu 5 sampai 30 hari.
Sehingga perlu diperhatikan lebih dari mesin dan
Tabel 8 laju kegagalan mesin dan komponen kompenen lainnya.
screw press
4.8 MTBF (mean time between failure)
Berikut rekapitlasi hasil perhitungan MTBF:
Tabel 9 nilai MTBF
Dari table 4.14 diatas terlihat bahwa nilai
MTBF komponen mesin screw press menurun
terhadap waktu, yang artinya semakin lama
interval waktu pemakaian komponen maka
semakin kecil nilai MTBF komponen tersebut.
Dari table diatas terlihat bahwa komponen Press
6
cage merupakan komponen yang paling kritis. Tabel 11 Rekapitulasi Umur komponen,
Untuk interval waktu pemakaian 5 hari saja, Reliability, Availability dan Total Cost per
komponen Press cage memiliki nilai MTBF Unit Time
2,846 hari, sedangkan Press cylinder memiliki
nilai MTBF 139,696 hari. Dari nilai MTBF ini
komponen yang memiliki umur Paling lama
adalah Press cylinder dan komponen yang
memiliki umur pemakaian palinh singkat adalah
Press cage.
4.9 Availability
berikut hasil perhitungan availabily selama
30 hari :
dari tabel 10 perhitungan diatas terlihat
bahwa nilai availabaility untuk 30 hari ,dimana
Bearing gear box sebesar 1,0675, yang berarti
ketersedian komponen ini untuk untuk interval 5
hari operasi sebesar 1-2 kompenen per unit, dan Berdasarkan perhitungan untuk menentukan
seterusnya. biaya optimum penggantian komponen dan nilai
Reliability menggunakan distribusi weibull,
untuk komponen Bearing gear box sebaiknya
4.10 Biaya Pemeliharaan Optimum
Perhitungan biaya pemeliharaan optimum : dilakukan pergantian pada pemakaian hari ke-8
dengan biaya sebesar Rp.96,603,334,01 , nilai
Reliability (kehandalan) pada kondisi tersebut
adalah 88,11% dan availability (ketersediaan)
sebesar 1,400. Komponen Worm screw
sebaiknya dilakukan pergantian pada pemakaian
hari ke-6 dengan biaya sebesar Rp.147,982,853,-
,nilai Reliability (kehandalan) pada kondisi
tersebut adalah 88,79% dan availability
(ketersediaan) sebesar 1,242. Komponen Press
cage sebaiknya dilakukan pergantian pada
pemakaian hari ke-3 dengan biaya sebesar
Rp.308,283,662,- ,nilai Reliability (kehandalan)
pada kondisi tersebut adalah 95,58% dan
availability (ketersediaan) sebesar 1,062, dan
seterusnya.
Dari perhitngan diatas terlihat bahwa rata-
rata semua komponen memiliki nilai Reliability
(kehandalan) masih diatas 70%, sehingga cukup
Berikut merupakan rekapitulasi hasil baik tingkat keandalannya. Tetapi perlu di jaga
perhitungan untuk menentukan biaya optimum dan di tingkatkan perbaikannya agar tingkat
penggantian komponen dan nilai Reliability keandalanya terjaga tidak di bawah 70%.
komponen:
7
Tabel 10 nilai availability
8
untuk tiap hari operasi sebesar 1-2
KESIMPULAN DAN SARAN kompenen per unit, begitu juga dengan
komponen yang lain.
Kesimpulan
3. Dari hasil perhitungan laju kegagalan mesin
Berdasarkan hasil pengolahan data dan dan komponen screw press telihat bahwa
analisis dalam penelitian ini, dapat disimpulkan: kegagalan mesin dan komponen mesin
1. Dari diagram pareto untuk komponen screw screw press meningkat seiring
press terlihat bahwa komponen halft worn bertambahnya waktu. Dimana mesin screw
lathering, Shaft worm lathering dan Press press 1 dan 2 serta komponen press cage
cylinder adalah komponen mesin screw merupakan mesin dan komponen yang
press yang paling kritis. Dari tingkat paling kritis. Sehingga perlu diperhatikan
penggantian komponen dan ketahanan lebih dari mesin dan kompenen lainnya.
komponen yang rendah menyebabkan 4. Berikut waktu yang optimal untuk
komponen ini menjadi rentan haus jika penggantian komponen :
tidak dilakukan perawatan yang bener. Komponen Bearing gear box sebaiknya
2. Berikut tingkat keandalan dan availability dilakukan penggantian pada pemakaian
mesin screw press : hari ke-8 yang mampu meminimasi
Dari perhitungan tingkat keandalan biaya sebesar 83,8% dari total biaya
mesin screw press,terlihat bahwa mesin yang di keluarkan dengan nilai
screw press 3 kondisinya paling baik Reliability (kehandalan) sebesar
disbanding dengan yang lainya, dimana 88,11% dan Availability (ketersediaan)
untuk mencapi keandalan 90% mesin di sebesar 1,400.
operasikan selama 5 hari, untuk Komponen Worm screw sebaiknya
mecapai keandalan 70% mesin bisa dilakukan pergantian pada pemakaian
dioperasikan sampai 9 hari, dan untuk hari ke-6 yang dapat meminimasi biaya
mencapai keadalan 50% mesin bisa sebesar 78,8 %,dari total biaya yang
digunakan hingga 12 hari. dikeluarkan dengan nilai Reliability
Dari perhitungan tingkat keandalan (kehandalan) sebesar 88,79% dan
komponen screw press terlihat bahwa Availability (ketersediaan) sebesar
keandalan komponen mesin screw press 1,242.
menurun terhadap bertambahnya Komponen Press cage sebaiknya
waktu. Jika diambil nilai keadalan yang dilakukan pergantian pada pemakaian
diinginkan perusahaan sebesar 70%, hari ke-3 yang dapat meminimasi biaya
maka komponen bearing gearbox sebesar 63,7 % dari total biaya yang
hanya bertahan 11 hari, Worm screw dikeluarkan dengan nilai Reliability
hanya bertahan 7 hari, Press cage hanya (kehandalan) sebesar 95,58% dan
bertahan 5 hari, Press cylinder, shaft Availability (ketersediaan) sebesar
dan Halft worm lathering hanya 1,062.
bertahan 12 hari dan Strainer dan Komponen press cylender sebaiknya
Adjusting cone hanya bertahan selama dilakukan pergantian pada pemakaian
8 hari. Jika mesin-mesin di jalankan hari ke-12 yang dapat meminimasi
melebihi waktunya maka kemungkinan biaya sebesar 83,8% dari total biaya
tidak rusaknya mesin akan kurang dari yang dikeluarkan dengan nilai
70%. Dari hasil diatas terlihat bahwa Reliability (kehandalan) sebesar
komponen Press cage merupakan 71,65% dan Availability (ketersediaan)
komponen yang paling kritis. Jika sebesar 1,483.
keandalan system ditingkatkan maka Komponen Shaft dan Halft worm
komonen Press cage harus menjadi lathering sebaiknya dilakukan
prioritas pertama. pergantian pada pemakaian hari ke-11
Dari perhitungan tingkat ketersediaan yang dapat meminimasi biaya sebesar
komponen untuk 30 hari terlihat bahwa 84,4% dari total biaya yang dikeluarkan
tingkat ketersediaan komponen dengan nilai Reliability (kehandalan)
Bearing gear box sebesar 1,001, yang sebesar 79,77% dan availability
berarti ketersedian komponen ini untuk (ketersediaan) sebesar 1,271.
9
Komponen Strainer sebaiknya Ireson, W.Grant., Coombs, Jr, Clyde F,. Moss,
dilakukan pergantian pada pemakaian Richard Y. (1996). Handbook of
hari ke-7 yang dapat meminimasi biaya reliability engineering and
sebesar 80,1% dari total biaya yang management. Second Edition. McGraw
dikeluarkan dengan nilai Reliability Hill, New York
(kehandalan) sebesar 84,75% dan
Availability (ketersediaan) sebesar
1,268 dan
Komponen Adjusting cone sebaiknya
dilakukan pergantian pada pemakaian
hari ke-6 yangdapat meminimasi biaya
sebesar 74,8% dari total biaya yang
dikeluarkan dengan nilai Reliability
(kehandalan) pada kondisi tersebut
adalah 91,44% dan availability
(ketersediaan) sebesar 1,143.
Saran
Saran yang bisa diberikan kepada
PT.Perkebunan Nusantara V:
1. Menentukan tingkat keadalan mesin
dan komponennya.
2. Menjaga ketersediaan komponen,
minimal 1-2 komponen per mesin
3. Melakukan perawatan yang terjadwal
untuk menjaga tingkat keandalan
mesin, sehingga tidak mengganggu
produktifitas mesin.
4. Melakukan perhitungan untuk mesin
yang lain agar dapat mengetahui tingkat
keandalan mesin dan ketersediaan
partnya.
DAFTAR PUSTAKA
Smith D. J. 2001, Reliability, Maintainability
and Risk. Practical Methods for
Engineers.Sixth Edition. Oxford:
Butterworth-Heinemann.
Ebeling, Charles E. 1997. An Introduction to
reliability and Maintainability
Engineering. Mc Graw Hill, Singapore,
Ltd
Dhillon, B.S, 2002, Engineering Mainte-nance.
London: CRC PRESS.
Priyanta, Dwi, 2000, Keandalan dan Pera-watan.
Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
November
Barabady, Javad, 2005, Improvement of
System Availability Using Reliability
and Maintainability Analysis, Thesis:
Division of Operation and
Maintenance Engineering, Lulea
University of Technology. Sweden
10