Surface Mounted Technology-FV160802a
Surface Mounted Technology-FV160802a
( 16 August 2002 )
Daftar Isi
BAB 1 PENGANTAR ........................................................................................................ 1
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !.................................................................. 1
Persyaratan Minimal Kemampuan Membaca, Menulis & Berhitung ........................... 1
Definisi ...................................................................................................................... 1
Berapa Lama Mencapai Kompetensi ? ...................................................................... 2
Simbol ....................................................................................................................... 2
Terminologi ............................................................................................................... 2
BAB 2 ARAHAN BAGI PELATIH ..................................................................................... 5
Peran Pelatih ............................................................................................................. 5
Strategi Penyajian ..................................................................................................... 5
Alat Bantu yang Dibutuhkan untuk Menyajikan Kompetensi Ini ................................. 6
Peraturan .................................................................................................................. 6
Sumber-sumber untuk Mendapatkan Informasi Tambahan ....................................... 6
BAB 3 STANDAR KOMPETENSI .................................................................................... 7
Judul Unit .................................................................................................................. 7
Deskripsi Unit ............................................................................................................ 7
Kemampuan awal ...................................................................................................... 7
Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja ............................................................ 7
Variabel ..................................................................................................................... 8
Pengetahuan dan Keterampilan Pokok...................................................................... 8
Konteks Penilaian ...................................................................................................... 9
Aspek Penting Penilaian ............................................................................................ 9
Keterkaitan dengan Unit Lain .................................................................................. 10
Kompetensi Kunci yang akan Didemonstrasikan Dalam Unit ini .............................. 10
Tingkat Kemampuan yang harus Ditunjukkan dalam Menguasai Kompetensi ini ..... 11
BAB 4 STRATEGI PENYAJIAN ..................................................................................... 12
A Rencana Materi ................................................................................................ 12
B Cara Mengajarkan Standar Kompetensi ........................................................... 15
C Materi Pendukung Untuk Pelatih ...................................................................... 19
Lembar Informasi ......................................................................................... 20
Tugas 83
Transparansi ................................................................................................ 96
BAB 5 CARA MENILAI UNIT INI................................................................................... 119
Apa yang dimaksud dengan penilaian? ................................................................. 119
Apakah yang kita maksud dengan kompeten? ...................................................... 119
Pengakuan kemampuan yang dimiliki.................................................................... 119
Kualifikasi penilai ................................................................................................... 119
Ujian yang disarankan ........................................................................................... 120
Checklist yang disarankan bagi penilai: ................................................................. 125
Lembar Penilaian .................................................................................................. 126
Indonesia Australia Partnership for Skills Development
Batam Institutional Development Project
Document1
Bab 1 Pengantar
BAB 1 PENGANTAR
Selamat Berjumpa di Buku Pedoman ini !
Buku Paket Pembelajaran dan Penilaian ini menggunakan sistem pelatihan berdasarkan
kompetensi untuk mengajarkan keterampilan ditempat kerja, yakni suatu cara yang secara
nasional sudah disepakati untuk penyampaian keterampilan, sikap dan pengetahuan yang
dibutuhkan dalam suatu proses pembelajaran. Penekanan utamanya adalah tentang apa
yang dapat dilakukan seseorang setelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik yang
paling penting dari pelatihan yang berdasarkan kompetensi adalah penguasaan individu
secara aktual di tempat kerja.
Pelatih harus menyusun sesi-sesi kegiatannya sesuai dengan :
Kebutuhan peserta pelatihan.
Persyaratan-persyaratan organisasi.
Waktu yang tersedia untuk pelatihan.
Situasi pelatihan.
Strategi penyampaian dan perencanaan sudah dipersiapkan oleh pelatih untuk peserta
pelatihan. Masalah yang disarankan akan memberikan suatu indikasi tentang apa yang
harus dicantumkan dalam program tersebut untuk memenuhi/mencapai standar kompetensi.
Strategi pembelajaran dan penilaian yang dipersiapkan dalam unit ini tidaklah bersifat wajib
namun digunakan sebagai pedoman. Peserta pelatihan didorong untuk memanfaatkan
pengetahuan dan pengalaman industri mereka. Contoh-contoh produk industri lokal atau
hasil pengembangan sumber-sumber yang mereka miliki, dapat membantu dalam
menyesuaikan materi dan memastikan relevansi pelatihan.
Definisi
Seseorang yang berkeinginan untuk memperoleh kompetensi seharusnya berkenan
menamakan dirinya sebagai peserta latih. Dalam situasi pelatihan, anda dapat ditempatkan
sebagai siswa, pelajar atau sebagai peserta, sehingga seorang pengajar kompetensi ini
adalah sebagai pelatih. Sebaliknya, dalam situasi pelatihan anda juga dapat ditempatkan
sebagai guru, mentor, fasilitator atau sebagai supervisor.
Simbol
Dalam keseluruhan paket pelatihan akan kita lihat beberapa simbol. Berikut penjelasan
tentang simbol :
Simbol Keterangan
Terminologi
Akses dan Keadilan
Mengacu kepada fakta bahwa pelatihan harus dapat diakses oleh setiap orang tanpa
memandang umur, jenis kelamin, sosial, kultur, agama atau latar belakang pendidikan.
Penilaian
Proses formal yang memastikan pelatihan memenuhi standar-standar yang dibutuhkan oleh
industri. Proses ini dilaksanakan oleh seorang penilai yang memenuhi syarat (cakap dan
berkualitas) dalam kerangka kerja yang sudah disetujui secara Nasional.
Penilai
Seseorang yang telah diakui/ditunjuk oleh industri untuk menilai/menguji para tenaga kerja
di suatu area tertentu.
Kompeten
Mampu melakukan pekerjaan dan memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif ditempat kerja serta sesuai dengan
standar yang sudah ditetapkan.
Pelatihan Berdasarkan Kompetensi
Pelatihan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menguasai suatu
kompetensi/ keahlian secara terukur dan mengacu pada standar yang sudah ditetapkan.
Aspek Penting Penilaian
Menerangkan fokus penilaian dan poin-poin utama yang mendasari suatu penilaian.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 2
Batam Institutional Development Project
Document1
Bab 1 Pengantar
Konteks Penilaian
Menetapkan dimana, bagaimana dan dengan metode apa penilaian akan dilaksanakan.
Elemen Kompetensi
Elemen atau Sub-Kompetensi adalah keterampilan-keterampilan yang membangun suatu
unit kompetensi.
Acuan Penilaian
Acuan penilaian adalah garis pedoman tentang bagaimana sebuah unit kompetensi harus
dinilai.
Adil
Tidak merugikan para peserta tertentu.
Fleksibel
Tidak ada pendekatan tunggal terhadap penyampaian dan penilaian unjuk kerja dalam
sistem pelatihan berdasarkan kompetensi.
Penilaian Formatif
Kegiatan penilaian berskala kecil yang dilakukan selama pelatihan, yaitu untuk membantu
dalam memastikan bahwa pelajaran dilaksanakan secara baik dan adanya umpan balik
kepada peserta tentang kemajuan yang mereka capai.
Kompetensi Kunci
Kompetensi yang menopang seluruh unjuk kerja dalam suatu pekerjaan. Ini meliputi:
mengumpulkan, menganalisis, mengorganisasikan dan mengkomunikasikan ide-ide dan
informasi, merencanakan dan mengorganisasikan aktifitas, bekerja dengan orang lain dalam
sebuah tim, memecahkan masalah penggunaan teknologi, menggunakan ide-ide teknik-
matematis .
Kompetensi-kompetensi ini digolongkan ke dalam tingkat yang berbeda sebagai berikut:
Tingkat Karakteristik
1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada
pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor.
2 Melakukan tugas-tugas yang Iebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan
kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara otonom. Supervisor melakukan
pengecekan-pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Melakukan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin, yang diatur sendiri dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
Strategi Penyajian
Strategi panyajian adalah dengan menyediakan informasi yang diperlukan tentang
bagaimana melaksanakan pelatihan berdasarkan program yang dilaksanakan di tempat
kerja dan/atau di tempat pelatihan/ organisasi yang bersangkutan.
Keterkaitan dengan Unit Lain
Menerangkan peran suatu unit dan tempatnya dalam susunan kompetensi yang ditetapkan
oleh industri. Hal ini juga memberikan pedoman tentang unit lain yang dapat dinilai bersama.
Standar Kompetensi Nasional
Kompetensi-kompetensi yang sudah disepakati secara nasional dan standar-standar
penampilan kerja yang dijadikan acuan oleh segala fihak dalam melakukan suatu pekerjaan.
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 3
Batam Institutional Development Project
Document1
Bab 1 Pengantar
Strategi Penyajian
Variasi kegiatan pelatihan yang disarankan untuk penyampaian kompetensi ini meliputi :
Pengajaran ( tatap muka ).
Tugas-tugas praktik.
Tugas-tugas proyek.
Studi kasus.
Melalui media (video, digital projector, referensi, dll ).
Kerja kelompok.
Bermain peran dan simulasi.
Kunjungan / kerja industri.
Pelatih harus memilih strategi pelatihan yang Iayak untuk kompetensi yang sedang
diberikan, baik situasi maupun kebutuhan pesertanya. Contohnya, jika praktik industri atau
magang tidak memungkinkan, beragam simulasi, demonstrasi dan penggunaan multi media
mungkin cukup memadai.
Peraturan
Perhatikan peraturan-peraturan atau hukum yang relevan serta panduan yang dapat
mempengaruhi kegiatan anda, dan yakinkan bahwa peserta pelatihan anda mengikutinya.
Dari Internet
Direktorat Dikmenjur
http://dikmenjur.freehosting.net
Texas Instruments Semiconductor – Home page
http://www.ti.com
National Semiconductor – Home page – download specifications
http://www.national.com
RS Catalog – Home page
http://www.rscomp.com.sg
Judul Unit
Mengaplikasikan Dasar Surface Mount Technology (SMT) di Tempat Kerja.
Deskripsi Unit
Memungkinkan siswa mengkonstruksi prototype pekerjaan PCB, diberikan gambar pra-
produksi.
Kemampuan awal
Peserta harus memiliki pengetahuan perancangan PCB dan fabrikasi, dan keahlian dalam
penyolderan tangan.
Variabel
Unit-unit ini diaplikasikan pada seluruh sektor manufaktur dan industri jasa.
(a) Peralatan SMT: Ini adalah unit pengenalan SMT dan peralatan yang
biasanya ditemukan di industri lokal.
(b) Kesehatan dan Keselamatan Kerja: hal ini minimal mencakup:
Penggunaan pakaian yang sesuai dan perlengkapan pelindung
keselamatan.
Penggunaan solder dengan betul.
(c) Kebutuhan sumber daya:
Akses pada fasilitas penyolderan yang sesuai.
Konteks Penilaian
Unit pengenalan ini harus mengutamakan aplikasi praktis dan topik dengan konsep
yang dijalankan di laboratorium.
Penilaian harus mencerminkan praktek dan isi unit dalam keadaan sebenarnya.
Direkomendasikan pembelajaran dan penilaian dijalankan dengan cara yang
menyeluruh yang berorientasi hasil sebuah pembelajaran.
Tingkat Karakteristik
1 Menjalankan tugas rutin dalam prosedur yang sudah mapan dan tunduk pada
pemeriksaan kemajuan secara rutin oleh supervisor
2 Memikul tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan meningkatkan
otonomi personal untuk pekerjaan sendiri. Supervisor melakukan pengecekan-
pengecekan atas penyelesaian pekerjaan.
3 Menjalankan aktifitas-aktifitas yang kompleks dan non-rutin yang diarahkan dan
bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
A Rencana Materi
Catatan: 1. Penyajian bahan berikut, pengajar, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam
standar kompetensi.
2. Isi perencanaan merupakan kaitan kriteria unjuk kerja dengan Ketrampilan dan pengetahuan penunjang.
1.0. Menjelaskan keunggulan dan Keunggulan dan aplikasi SMT. Pengenalan, pengertian dan Presentasi Pegangan
aplikasi SMT. perkembangan teknologi SMT di Penjelasan peserta
Surface Mount Technology (SMT) OHT
industri. Diskusi
Aplikasi SMT. Tanya jawab Task
Penerapan SMT dalam sistem
Pengembangan Komponen rangkaian elektronika
mounting.
Perkembangan pemakaian SMT di
industri.
2.0. Mengidentifikasi bermacam- Identifikasi surface mount devices Pengenalan dan pemahaman Presentasi Pegangan
rmacam surface mount (SMDs): karakteristik dan ukuran berikut Penjelasan peserta
devices (SMD). Diskusi OHT
Resistor 1. Penggunaan resistor dan
Tanya jawab Task
sistem pengkodean.
Kapasitor Praktik
Penggunaan kapasitor pada
Induktor fixed dan induktor
SMT dan pengkodeannya.
variabel
Peralatan semikonduktor Penggunaan induktor tetap,
SMT variabel induktor dan sistem
pengkodeannya.
Paket IC SMT
Penggunaan semikonduktor
Peralatan SMTyang lain pada SMT.
Penggunaan IC SMT.
3.0. Menggambarkan penggunaan Penyolderan komponen SMT pada Pengenalan, pengertian dan Presentasi Pegangan
Menjelaskan dan Prosedur penanganan anti-tatik: Menjelaskan sebab-sebab ESD Penyajian Pegangan
mendemonstrasika dan cara mengurangi peserta
n prosedur
Penyebab-penyebab ESD
terjadinya ESD Tanya-jawab OHT
(Electrostatic Discharge) Task
penanganan anti-
termasuk gesekan dengan Efek ESD pada peralatan solid Diskusi
statik yang aman
alas kaki, pakaian, produk state Praktik
dan teknik-teknik
yang terbuat dari plastik. Cara mengurangi kemungkinan
saat menangani
komponen Efek-efek ESD pada peralatan terjadinya ESD
elektronika solid solid state, khususnya Teknik penanganan komponen
state. dalam efek jangka panjang yang benar
terutama pada daya tahan
peralatan.
Penyebab-penyebab potensial
ESD dan bagaimana
mengurangi kemungkinan
terjadinya.
Teknik-teknik penanganan
komponen yang benar,
termasuk kegunaan dari
peralatan pelindung statik
dan metoda pencegahan
kontaminasi sekresi pada
tubuh manusia.
Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
yang harus dimiliki peserta?
1.1 Memahami dan menjelaskan pengetahuan Pelatih menjelaskan memahami dan menjelaskan pengetahuan tentang keunggulan dan
tentang keunggulan dan aplikasi SMT, aplikasi SMT, meliputi:
meliputi: 5. Surface Mount Technology (SMT)
2. Surface Mount Technology (SMT) 6. Aplikasi SMT
3. Aplikasi SMT
4. Pengembangan Komponen mounting HO 1-6
OHT 1-4
Tugas 1
Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
yang harus dimiliki peserta?
2.1 Mengidentifikasi dan menjelaskan Pelatih menjelaskan bagaimana mengidentifikasi dan menjelaskan spesifikasi dan
spesifikasi dan karakteristik surface karakteristik surface mount devices (SMDs), meliputi:
mount devices (SMDs), meliputi:
Resistor
Resistor
Kapasitor
Kapasitor
Induktor fixed dan induktor variabel
Induktor fixed dan induktor
Peralatan semikonduktor SMT
variabel
Paket IC SMT
Peralatan semikonduktor SMT
Peralatan SMT yang lain
Paket IC SMT
Peralatan SMTyang lain
HO 7-39
OHT 5-14
Tugas 2
Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
yang harus dimiliki peserta?
3.1 Menjelaskan dan mendemonstrasikan Pelatih menjelaskan dan mendemonstrasikan cara penggunaan dan sistem operasi
penyolderan komponen SMT pada perkakas dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam SMT (Solder/desolder, timah dan
sebuah PCB. pasta solder serta teknik produksi.
7. Penggunaan perkakas dan
perlengkapan yang dibutuhkan untuk HO 40-45
bekerja pada peralatan SMT
8. Kawat solder dan pasta solder paste
OHT 15-18
9. Teknik produksi komersial
Tugas 3
4.1 Melaksanakan latihan menggunakan Pelatih menjelaskan operasi sistem rangkaian sesuai dengan tugas-tugas yang diberikan
SMD dengan cara membangun proyek dan memberikan contoh perakitan, cara penyolderan dan pengujian rangkaian.
sederhana menggunakan SMD.
HO 46-48
OHT 15-18
Tugas 4- 6
Ketrampilan, pengetahuan dan sikap apa Bagaimana saya mentransfer ketrampilan, pengetahuan dan sikap kepada peserta?
yang harus dimiliki peserta?
5.1 Menjelaskan dan mendemonstrasikan Pelatih menjelaskan penyebab-penyebab dan efek-efek ESD serta bagaimana mengurangi
prosedur penanganan anti-statik kemungkinan terjadinya dan teknik-teknik penanganan komponen yang benar, termasuk
Prosedur penanganan anti-tatik: kegunaan dari peralatan pelindung statik.
Penyebab-penyebab ESD (Electrostatic
Discharge) HO 49-63
Efek-efek ESD pada peralatan solid state
Penyebab-penyebab potensial ESD dan OHT 19-23
bagaimana mengurangi
kemungkinan terjadinya
Tugas 7-10
Teknik-teknik penanganan komponen
yang benar, termasuk kegunaan dari
peralatan pelindung statik dan
metoda pencegahan kontaminasi
sekresi pada tubuh manusia
Lembar Informasi HO 1
Mengaplikasikan Dasar
Surface Mount Technology (SMT) di Tempat Kerja
Kelompok : ………..……………………….
HO 2
Jalur PCB
IC
Resistor
Transistor
Kapasitor
Pada cara lama setiap rangkitan elektronika komponen diletakan pada satu permukaan
komponen pada selembar PCB sedang penyolderan dilakukan pada sisi solder dimana jalur
hubungan antara komponen dilakukan. Pada cara SMT baik komponen maupun jalur
hubungan komponen berikut penyolderan komponen dilakukan pada satu permukaan,
berikut merupakan gambar perbedaan antara kedua sistem tersebut.
Gambar 2 berikut menggambarkan perbedaan kedua sistem yaitu cara konvensional dan
SMT, perbedaan yang nyata adalah pada penempatan komponen dan juga penyolderan
komponen.
HO 3
Komponen
Lubang
Komponen
Pertinak
Jalur PCB
Solderan
Komponen
Jalur PCB
Solderan
b. Penempatan komponen pada SMT
2. Aplikasi SMT.
Integrated-circuit (IC) manufaktur memproduksi rancangan baru dalam kemasan dual in-line
package (DIP), shrink dual in-line package (SDIP), atau format through-hole lainnya. Hal ini
sudah merupakan permasalahan yang klasik yaitu terlihat komponen pada satu sisi dan
terdapat solderan pada sisi yang lain dan sangat mudah meletakan IC pada soket serta
mudah untuk menggunakan breadboard.
Umumnya generasi baru terlihat hanya menggunakan teknik surface-mount technology
(SMT), surface mount device (Philips SMD), atau surface mount component (SMC).
Pengepakan seperti small outline integrated circuit (SOIC), small outline J-leaded (SOJ),
small outline transistor (SOT), plastic leaded chip carrier (PLCC), quad flat pack (QFP), atau
thin small outline package (TSOP). Semuanya tanpa dilengkapi dengan adaptor khusus,
sehingga komponen SMT membuat para pecinta eksperimen banyak mendapat kesulitan.
HO 4
Hampir semua sektor pengguna rangkaian elektronik dewasa ini beralih dari konvensional
teknologi ke SMT, seperti pada pembuatan peralatan kontrol di industri, CD player, Play
station, TV, Kamera sistem, alarm, handphone, radio dan aplikasi lain.
Sebagai contoh yang banyak diminati masyarakat luas adalah radio yang banyak
dipasarkan dalam bentuk mini, berikut merupakan penjelasan tentang sebuah radio sebagai
aplikasi dari teknologi SMT.
Radio ini merupakan rangkaian elektronik (SMT) yang dapat menerima gelombang radio
pada AM (gelombang menengah) dan melayani output untuk mengendalikan earphone
magnetik atau kristal, headphone atau loudspeaker kecil. Hal ini merupakan aplikasi SMT
pada radio saku atau radio headphone, dimana ukuran kotak sebesar kotak korek api dan
dapat dibawa ke mana-mana. Rangkaian ini menggunakan SMT audio amplifier 0,5 Watt
yang berbasis pada IC ZN416 dimana di dalamnya sudah dilengkapi dengan dengan segala
sesuatu bentuk komponen agar IC berfungsi sebagai pesawat penerima AM ditambah
dengan sebuah amplifier untuk menguatkan suara radio. Sebagai pelengkap ditambahkan
rangkaian tuning dan beberapa kapasitor seperti ditunjukan pada gambar berikut.
HO 5
HO 6
Keuntungan lain adalah pada pembuatan PCB karena saat pembuatan PCB rangkaian
konvensional terlebih untuk rangkaian dengan IC dibutuhkan banyak lubang yang harus
dibor untuk menempatkan kaki-kaki komponen, hal ini disamping dibutuhkan jumlah lubang
yang banyak juga dibutuhkan kepresisian yang tinggi tertama untuk kaki-kakii IC.
Sedangkan pada SMT tidak diperlukan adanya lubang-lubang tersebut, dan untuk
kerusakan untuk jalur yang berjarak kecil akibat lubang dapat dihindari. Dengan alasan
tersebutlah banyak industri pabrikasi lebih memilih SMT sebagai pilahan terbaiknya untuk
memproduksi peralatan elektronik.
Pada kenyataannya tidak ada pin atau kawat yang menghubungkan sisi satu pada sisi lain
dari PCB, hal ini memungkinkan penggunaan kedua sisi PCB untuk menempatkan
komponen sehingga SMT lebih merupakan rangkaian yang kompak dibanding rangkaian
konvensional yang menggunakan lubang. Disamping itu dengan komponen dan jalur PCB
pada sisi yang sama pada PCB maka pada saat membuat layout PCB sangat membantu
atau mempermudah karena kesulitan tidak akan muncul pada rangkaian yang lebih rumit
diakibatkan adanya konstruksi lubang yang harus dipasang pada PCB.
HO 7
2. Resistor
Resistor dalam berbagai rangkaian elektronika selalu ambil bagian baik sebagai penahan
arus, pembagi tegangan atau sebagai beban, tidak terkecuali dalam SMT. Resistor juga
digunakan pada rangkaian konvensional yaitu seri dan paralel. Nilai resistor juga
mempunyai variasi yang sama dengan resistor yang ada pada komponen konvensional.
Resistor dibuat berdasar standar ukuran seperti halnya ukuran 1206. Ini menunjukan bahwa
pasangan digit pertama menunjukan panjang nominal resistor dalam satuan seperatus inchi,
sedang pasangan digit kedua menspesifikasikan ukuran lebar resistor. Ukuran terkecil
terdapat dipasaran adalah 0805 dan 0603.
HO 8
Berikut merupakan gambar potongan sebuah resistor dengan standar ukuran 1206, dimana
bahan ini dibuat dari chip alumina yang dilapisi dengan lapisan dari bahan resistif seperti
ruthenium dioxide. Dan dilindungi dengan lapisan pelindung, kedua ujung chip ditutup
dengan terminal multilayer yang bagian luarnya untuk disolder sehingga komponen siap
dirangkai (mounting).
HO 9
Dalam katalog perdagangan biasanya disertakan pula ukuran kaki resistor, sebagai contoh
berikut merupakan ukuran kaki resistor yang ditampilkan pada katalog RS.
Komponen resistor geser juga dapat kita temui pada SMD, secara fisik sama dengan
resistor geser konvensional, hanya pada kaki digantikan dengan plat tipis seperti halnya
pada resistor SMD.
470 47
471 470
472 4700 (4K7)
473 47000 (47 K)
474 470000 (470 K)
475 4700000 (4,7 MΩ)
HO 10
Untuk memenuhi kebutuhan pemakai dan industri maka pada SMD juga diproduksi resistor
network, misalnya seri 4816P merupakan resistor network yang sangat popular dengan 16
pin dikemas pada dual-in-line. Dimana untuk pemasangan komponen pada PCB (SMT)
kompatibel dengan berbagai mesin perakit dan semua teknik penyolderan.
HO 11
Resistor dibuat dalam berbagai format ukuran, berikut ditampilkan beberapa tabel standar
ukuran format 0603, 0805 dan 1206 yang digunakan dalam penjualan komponen oleh
perusahan RS Singapura.
HO 12
HO 13
HO 14
2. Kapasitor
Kapasitor juga dibuat dengan standar ukuran 1206 dan juga standar ukuran lainnya. Pada
umumnya dibuat dari keramik dengan sistem multilayer dengan terminal pada ujung-
ujungnya.
Rentang ukuran kapasitansi adalah 1pF sampai 1F umumnya dapat bekerja pada
tegangan 50 volt. Tidak sama dengan resistor, untuk kapasitor diproduksi umumnya tanpa
mencantumkan label pada bodinya. Oleh karena itu harus hati-hati dalam menyimpannya.
Untuk kapasitor dengan kapasitas besar dibuat dengan ukuran 1812 yang dapat bekerja
untuk tegangan 100 volt.
HO 15
Kapasitor untuk SMT biasanya tidak dibuat untuk tegangan kerja yang tinggi. Seperti
kapasitor tantalum yang dibuat dengan kapasitansi 10 uF dan tegangan kerja 16volt serta
berukuran panjang 55,8mm dan lebar 4,5 mm. Dimensi ukuran kapasitor komponen SMD
yang diproduksi adalah sebgai berikut:
HO 16
1. Case Tantalum
2. D-Case Tantalum Capacitor
3. Electrolit Capacitor
4. Electrolit Capacitor
5. 0805 Keramik
6. 1206 Keramic
7. 1210 Keramic
8. High Q porselin RF
9. Variable Trimmer.
HO 17
HO 18
Sedangkan ukuran fisik yang ada dipasaran untuk komponen SMT dapat dilihat pada
gambar dan tabel berikut:
Kode ØD L A B I P
W
Case ±05 +0.1-02 ±0.2 ±.02 ±0.2 ±02
Tanda terminal
positip
HO 19
Sedangkan ukuran fisik yang ada dipasaran untuk komponen SMT dapat dilihat pada
gambar dan tabel berikut:
Kode L W H W1 A S
Case +02 +0.2-0.1 +0.2-0.1 ±0.1 +0.3-0.2 min.
HO 20
Seri SK juga merupakan kapasitor tantalum secara fisik diproduksi dengan kemasan Fully
encapsulated solid tantalum. Aplikasi kapasitor ini untuk keperluan kopling dengan rentang
frekuensi lebar, filter dekopling dan rangkaian timer. Sedangkan tanda band atau pita putih
menunjukan terminal positip dari kapasitor.
HO 21
Ukuran fisik yang ada dipasaran untuk komponen SMT dapat dilihat pada gambar 20 dan
tabel berikut:
Kode L W W2 H a
Case +02 +0.2 +0.1 ±0.2 +0.3
HO 22
Gambar 21 berikut menunjukan kapasitor jenis ini dengan seri CNF41 yang diproduksi oleh
perusahaan Mitsubishi.
HO 23
Aplikasi trimer kapasitor ini yang luas terutama pada rangkaian elektronika yang
membutuhkan frekuensi dalam sistem kerjanya, seperti Audio, Video dan peralatan
telekomunikasi.
Temperatur kerja rata-rata dapat bekerja pada suhu –25oC sampai +85oC, tegangan kerja
antara 50 volt sampai 220 volt DC, resistansi isolasi 104 MΩ min dengan toleransi
kapasitansi 50%. Berikut tabel kapasitor yang diproduksi oleh Murata dan dapat ditemui
dipasaran:
HO 24
e. Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik memang banyak dibutuhkan oleh industri dalam pembuatan rangkaian
elektronik baik rangkaian konvensional maupun rangkaian menggunakan SMD. Kapasitor
keramik radial di industri juga menggunakan standar ukuran 1206, 0603 dan 0805. Dimana
diberikan plat timah dikedua terminalnya. Untuk ini dapat dijumpai dalam strip 25 atau bulk
pack strip 250.
Berikut merupakan gambar fisik sebuah monolitik kapasitor keramik berikut ukuran yang
dapat dibeli dipasaran:
HO 25
Format 0603
Format 0805
Format 1206
HO 26
a. Koil Variabel
Sebagai contoh koil yang diproduksi oleh Toko yaitu berupa koil variabel untuk SMT dengan
spesifikasi sebagai berikut:
• Low profile SMD moulded coil
• Dengan atau tanpa Screening can
• High Q faktor
• Untuk tingkat VHF pada semua peralatan RF
• Peralatan komunikasi (Hand held)
HO 27
Sedangkan koil variabel yang dibuat Toko diberi kode E558CN, dengan spesifikasi seperti
yang dinyatakan dalam tabel berikut:
HO 28
Gambar 27. Gambar ukuran fisik induktor seri NA/PA dan NC/FC/SC
Berikut merupakan tabel spesifikasi seri NA yang diproduksi oleh Panasonic:
HO 29
Sedangkan spesifikasi untuk seri NC dari Panasonic ditampilkan pada tabel berikut:
Disamping itu masih banyak industri manufaktur yang memproduksi induktor dengan
berbagai ragam spesifikasi, untuk itu tidak dapat diakses melalui internet atau katalog.
HO 30
10 ±10% 25 32 37 80 FC
15 ±10% 25 28 50 70 FC
22 ±10% 25 22 60 60 FC
33 ±10% 40 18 52 14 SC
47 ±10% 40 14 66 12 SC
100 ±10% 25 12 84 10 SC
4. Semikonduktor SMT
Seperti halnya pada komponen pasif SMD diatas, maka untuk komponen semikonduktor
yang digunakan pada teknologi SMT dirancang dan diproduksi dalam bentuk fisik yang lebih
kecil akan tetapi berkemampuan sama dengan komponen konvensional. Pada gambar 28
berikut menunjukan pada kita perbandingan besar antara sebuah resistor konvensional
dengan komponen SMD serta ragam komponen:
1. Power Transistor
2. SMD LED
3. Diode (Melf)
4. 4 Leg SOT
5. SMB Diode
6. SOT-223
HO 31
Adapun spesifikasi untuk tipe GF1 yang diproduksi General Semiconductor adalah sebagai
berikut:
VF pada
Tipe VRRM IF(AVE) = VRMS TRR
1,0A
HO 32
Adapun spesifikasi yang dipasarkan untuk IF = 8A dan IFSM = 170 A, adalah sebagai berikut:
VF pada
Tipe VRRM VRSM
IF=8A
HO 33
c. Dioda Varaktor
Dioda berkapasintansi variable (variable capasitance dioda) pada SMT pada prinsipnya
sama dengan dioda varaktor konvensional, dimana besar kapasitansi adalah tergantung
pada diaplikasikannya bias reverse yaitu level dari arus akan memberi dampak naiknya level
difusi kapasitansi pada dioda. Sebagai contoh produk yang dapat ditemui dipasaran adalah
dari perusahaan Zetex memproduksi dan memasarkan tipe ini secara per-satuan atau dalam
kemasan strip isi 50 buah.
HO 34
d. Diode Schottky
Seperti kita ketahui karakteristik dioda schottky pada umumnya adalah sangat cocok untuk
diaplikasikan pada switching power supplies, konverter, sistem otomotif, pengisi battery dan
pengaman terhadap terbaliknya polaritas batterai.
Sebagai contoh dioda ini adalah dari SGS Thomson yang memproduksi diode single chip
Schottky yang sangat cocok untuk saklar pada switch mode power supply dan frekuensi
tinggi. Pada konverter DC ke DC, dikemas dalam paket SOT223. Tipe yang diproduksi
adalah STPS160 dengan IF = 1A, VRRM = 60V, VF = 0,82V pada IF/Tj sebesar 1A/25oC.
Disamping itu manufaktur International Rectifier juga mengeluarkan produksinya dengan
spesifikasi :
- Low profile
- Tegangan drop arah maju sangat rendah
- Operasi pada frekuensi tinggi
- Aplikasi khusus termasuk switching power supplies, konverter, sistem otomotif, pengisi
battery dan pengaman terhadap terbaliknya polaritas batterai.
Untuk jenis dioda lain seperti Zener dioda, High Speed Switching dan dioda array dapat kita
lihat pada katalog atau data book. Yang penting dari sini adalah bentuk dan ukuran hampir
sama untuk semua komponen SMD.
HO 35
HO 36
BC846B-W 100mA 330mW Ts=71OC 65V 200 450 2mA 5V 250MHz AF I/P stage dan SOT233
driver
BC847B 100mA 330mW Ts=71OC 45V 200-450 2mA 5V 250MHz AF I/P stage dan SOT23
driver
BC848B 100mA 330mW Ts=71OC 30V 200-450 2mA 5V 250MHz AF I/P stage dan SOT23
driver
BC849B 100mA 330mW Ts=71OC 30V 200-450 2mA 5V 250MHz AFI/P stage dan driver SOT23
BC85OB 100mA 330mW Ts=71OC 45V 200-450 2mA 5V 250MHz AFI/P stage dan driver SOT23
2SC4617R 150mA 150mW Ts=25OC 50V 180-390 1mA 6V 180MHz Small signal amplifier SC75
2SC2412KR 150mA 200mW Ts=25OC 50V 180-390 1mA 6V 180MHz Small signal amplifier SC59
2SC4081R 150mA 200mW Ts=25OC 50V 180-390 1mA 6V 180MHz Small signal amplifier SOT323
BFN18 200mA 1W Ts=130OC 300V 30 min. 30mA 10V 70MHz Video O/P stages in SOT89
TV and switching
power supplies
BFN16 200mA 1W Ts=130OC 250V 40 min. 30mA 10V 70MHz Video O/P stages in SOT89
TV and switching
power supplies
BCW60B 200mA 330mW Ts=25OC 32V 180-310 2mA 5V 250MHz General purpose SOT23
Untuk data yang lebih lengkap dapat kita lihat pada data transistor atau katalog dari
beberapa industri yang memproduksi komponen elektronik baik konvensional maupun SMD.
5. Paket IC SMT
Seperti halnya pada komponen SMD sebelumnya, untuk IC semikonduktor juga memiliki
ukuran yang berbeda-beda. Yang perlu kita berhati-hati adalah saat kita membeli komponen
karena kemungkinan kecil ukuran cukup untuk memenuhi kebutuhan kita akan tetapi
mungkin terlalu kecil untuk dapat dikerjakan dengan tangan. Terdapat dua tipe paket surface
mount IC yang berbeda dalam ukuran seperti berikut:
SOIC (Small Outline IC, SO, atau SOJ untuk IC dengan J-shaped lead) – jarak antara
pin adalah 1.27 mm (0.05"), besarnya setengah dari DIP IC.
TSSOP (Thin Shrink Small Outline Package; TSOP, SSOP) – jarak antara pin adalah
0.65 or 0.5 mm (0.026" / 0.02"), besarnya setengah dari SOIC.
HO 37
20 Pin DIP
20 Pin SO-IC
SO-IC 8 with heat sink tab
SOIC-8
20 Pin SSOP
Secara rinci karekteristik setiap IC tidak dapat kita uraikan disini, untuk itu dapat kita lihat
pada IC data book atau katalog dari perusahaan yang memproduksinya.
HO 38
Saklar ini dirancang khusus untuk surface mounting, saklar berupa pita dilapisi serta cocok
untuk proses reflow soldering.
Kemampuan kontak : 100 mA 20 V dc
Resistansi kontak : <20mΩ
Kuat Dielektrik : >500V dc
Resistansi Insolasi : >1000 MΩ (500V dcl)
Temperatur Operasi : -40OC sampai +70OC
Temperatur Reflow : 240OC
Umur : >2000 operasi
Contoh lain adalah saklar SMD yaitu saklar tekan SPST dengan spesifikasi yang ada
dipasaran sebgai berikut:
Kemampuan kontak : 1 mA 5V dc
Resistansi kontak : 100 mΩ
HO 39
HO 40
HO 41
Buat papan rangkaian (PCB) bersih, bahan isopropanol atau alkohol merupakan
bahan yang baik untuk menghilangkan minyak pada permukaan papan. PCB
harus selalu dicuci dengan air hangat, kemudian dimasukan kedalam oven
pengering dan atur pada temperatur 60OC selama 10 sampai 15 menit.
HO 42
HO 43
Untuk keamanan dan kesehatan bagi pekerja yang melaksanakan peyolderan sangat
diperlukan penggunaan penyedot asap, dengan demikian asap pada saat proses
penyolderan tidak terhisap pekerja.
Gunakan timah solder dengan titik lebur rendah (Low Melting Point Solder) 183OC –
188OC dalam setiap percobaan, LMP sangat mirip dengan timah 60/40 kecuali
bahan tambahan yaitu mengandung 2% perak. Tujuan dikandungnya perak
pada LMP adalah menurunkan titik lebur timah solder dan menurunkan
terjadinya metalisasi pada komponen dengan timah solder. Metalisasi ini
terjadi yaitu melekatnya nikel pada timah solder karena pemanasan beberapa
kali pada komponen, sehingga kaki komponen tidak terhubung melalui
solderan dengan baik walaupun secara kasat kita lihat benar-benar tersolder.
Gambar 45. Timah solder dengan lubang ditengah berisi pasta solder
HO 44
Gambar 46. Pasta solder dengan dua macam tipe dan kemasan
Gunakan kaca pembesar untuk mengontrol penempatan komponen dan juga hasil
penyolderan karena komponen SMT sangat kecil dan perlu ketelitian serta
ketelatenan dalam proses penyolderan terutama dengan penyolderan cara
manual. Terdapat 3 macam kaca pembesar yang ada dipasaran, seperti
ditunjukan pada gambar berikut:
HO 45
Gunakan pinset atau penjepit komponen (tweezer) berkualitas baik, karena dalam
proses penyolderan sangat kita butuhkan mengingat komponen SMT sangat
kecil dan sulit untuk menempatkan pada posisi akhir penyolderan di PCB.
HO 46
1206 – Solder tidak cukup 1206 – Solder baik 1206 – Solder berlebihan
SOT - Solder tidak cukup SOT - Solder baik SOT - Solder berlebihan
HO 47
HO 48
Masukan kawat halus dan kecil sepanjang satu sisi deretan pin IC.
Panaskan setiap pin dan tarik kawat secara simultan begitu sedikit timah solder pada
setiap pin IC meleleh, untuk ini perlu pengalaman praktek.
Ulangi langkah diatas untuk deretan pin sisi lain IC.
Bila digunakan heat gun, dapat dilakukan dengan memanasi seluruh pad kemudian bisa
dihentakan maka IC akan terlepas. Baru kemudian dilakukan pembersihan timah
pada pad menggunakan solder wick atau dipanasi lagi dengan heat gun dan
dihentakan.
HO 49
Material
- Contact -
+ - + -
++ ++
Material ‘A’ Material ‘B’
- -
-3 -3
+3 +3
Net = 0 Net = 0
HO 50
Kedua material A dan B sama-sama dalam kondisi tak seimbang, salah satu kelebihan
elektron –1 dan yang lain kelebihan proton +1. Maka material akan mengalami perubahan
bila dialiri arus, seperti pada gambar 53. dimana sumber tegangan positif akan menarik
semua elektron yang terkandung dalam material dan sumber negatif akan menarik semua
proton. Kondisi seperti ini dikenal dengan pembangkit muatan.
Material
- Separation-
-
+ - +
++ ++
- -
HO 51
Sedangkan beberapa bahan potensial yang ada/atau melekat pada tubuh kita untuk
menghasilkan polarisasi charge statis adalah :
1. Permukaan Daerah Kerja
2. Lantai
3. Kursi
4. Pakaian
5. Holder Work Order
6. Packaging Material, dan
7. Tubuh kita sendiri
HO 52
Mengapa tubuh kita memiliki potensi untuk menimbulkan ESD ? Mari kita lihat diagram
variasi tegangan yang ditimbulkan oleh tubuh kita saat beraktifitas kerja.(Gambar 55).
Mengangkat
kaki Berdiri
Duduk
Tinggi Pulsa Tegangan
850 v(max)
1000
500
0
Waktu
2. Efek-efek ESD
Akibat Dari Electrostatic Discharge
1. Dapat mengubah karakteristik komponen dari mulai menurunkan mutu sampai
bahkan merusak komponen tersebut.
2. Dapat mengacaukan fungsi normal dari sistem elektronik, menyebabkan
kegagalan atau kerusakan peralatan.
Kerusakan-Kerusakan Akibat ESD
I. Catastrophic Failure
Device tidak berfungsi.
Terjadi sebanyak 10 % dari ESD failures.
Ditemukan pada proses testing.
HO 53
Kerusakan statis
Gate
Oxide Layer
Source
Drain
Gambar 56. Static Damaged MOS TransistorKerusakan seperti pada gambar 56,
memperlihatkan pada kita salah satu latent failure yang terjadi pada transistor MOS.
Kerusakan ini berakibat system tidak berfungsi dengan baik dan selalu terjadi error.
HO 54
Gambar 57. menunjukkan kondisi fisik dari transistor MOS yang terkena dampak ESD.
Foto tersebut menjelaskan kepada kita bahwa terjadi lubang disalah satu lapisan
semikonduktor. Foto-foto tersebut diambil dan diperbesar sampai 27000 kali untuk
gambar 57-a. Sedangkan gambar 57-b diperbesar sampai 6300 kali dan gambar 57-c
diperbesar sampai 5000 kali.
Pada gambar 57-c, kerusakan terjadi diantara lapisan bahan semikonduktor A dan
lapisan semikonduktor B.
Sering kita bertanya, rangkaian kita sudah benar, jumlah arus dan tegangan sudah
kita hitung, semuanya berjalan sesuai dengan kaedah hukum-hukum arus dan
tegangan. Namun komponen elektronika kita selalu gagal ? Dibawah ini dijelaskan
tentang beberapa contoh peristiwa-peristiwa ESD yang sering terjadi didunia industri
yang perlu kita perhatikan terhadap penanganan komponen, terutama komponen yang
peka terhadap bahaya ESD. Sehingga kita yang baru belajar tentang elektronika harus
tahu serta penting untuk dipraktekkan.
oxide layer
static discharge
Gambar 58.
Human Body Model
HO 55
tweezers
discharge
tweezers
discharge
Gambar 60. Field Induced Discharges
HO 56
Machine model (MM) - Serupa dengan HBM dan CDM tapi dengan kapasitansi lebih
rendah menciptakan tegangan lebih tinggi. Kejadian terjadi dengan obyek
konduktif bermuatan seperti peralatan metal atau fixture.
Peristiwa ini kita bisa lihat pada gambar 61.
oxide layer
Charged metallic tool
or fixture
static
discharge
HO 57
OP-AMP 190 - 2500
CMOS 250 - 3000
Dioda Schottky 300 - 2500
Resistor Film 300 - 7000
Transistor Bipolar 380 - 7000
Ada lima (5) prinsip dasar untuk mengontrol terjadinya ESD atau yang disebut sebagai
kontrol statik yaitu:
1. Merancang kekebalanMerancang / mendesign produk dan perakitan yang kebal
terhadap efek ESD. Seperti mengurangi penggunaan device yang sensitive
terhadap ESD atau bahan yang bersesuaian untuk pencegahan pada device
tersebut, papan perakitan dan peralatan.
2. Penggantian dan pengurangan
Menjaga proses dan material pada level elektrostatik yang sama dan
menyediakan sarana grounding yang bersesuaian untuk mengurangi muatan dan
pengumpulan muatan.
3. Penghamburan dan penetralanMelalui grounding, ionisasi dan penggunaan alat
penghantar.
4. Perlindungan produkDengan grounding atau pembuangan yang selayaknya dan
penggunaan kontrol statis pada pembungkusan / packing dan dalam menangani
atau menghandling produk.
5. PendidikanMengetahui dan memahami pentingnya pencegahan atau pengontrolan
ESD sehingga tidak menimbulkan kerusakan device.
Kebutuhan dan Aturan Spesifik Kontrol ESD
Ada lima kelas spesifikasi EPA - ESD Protected Area yang merupakan
pembagian device sensitifity atau komponen yang peka terhadap ESD dalam
ukuran volt, yakni:
Kelas I : 0 – 199 Volt
Kelas V : Non-EPA
HO 58
HO 59
ground cord
HO 60
Aturan 3 : Monitor dan Test semua produk static protection dan material untuk
meyakinkan bahwa semuanya bekerja dengan baik.
Test permukaan workstation ke ground, wrist straps, dll, untuk
meyakinkan bahwa semuanya bekerja baik.
Grounding
Sebagai sarana untuk menghubungkan semua potensi
pembangkit muatan elektrostatis ground.
Dua langkah dalam meng-Ground-kan ESD Protective Equipment
1. Groundkan semua komponen pada area kerja (meja kerja,
peralatan, operator, dsb) ke satu titik electrical ground yang
disebut Ground Bonding Point atau Common Point Ground.
2. Hubungkan Common Point Ground ke ground peralatan
atau kabel ke 3 dari koneksi listrik.
HO 61
#16 stranded
conductors
To Equipment Ground
Mains Socket
(ESD Earth Facility)
Earth Bonding
Point (EBP)
To Equipment Ground
(ESD Earth Facility)
ESD Floor Mat (Temporary)
HO 62
HO 63
B B
A
A
Tugas
Catatan: Untuk tugas diharapkan peserta bekerja indivual. Jika tidak mungkin
dilaksanakan, diijinkan maksimum 2 (dua) orang dalam satu kelompok.
Tugas 1
Pengetahuan SMT
Jelaskan keunggulan dan aplikasi SMT, meliputi:.
2. Surface Mount Technology (SMT)
3. Satu contoh aplikasi SMT.
4. Pengembangan Komponen mounting.
Tugas 2
Tugas 3
Tugas 4
Setelah semua komponen dirakit, hubungkan dengan tegangan catu antara 3 sampai 6
volt dc, untuk menguji apakah rangkaian dengan menggunakan komponen SMT
tersebut dapat berfungsi dengan baik!
Tugas 5
b. Layout komponen
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 88
Batam Institutional Development Project
Document1
Bab 4 Strategi Penyajian Tugas
d. Daftar Komponen:
PCB 1 buah
Resistor ukuran 1206, 0,125 W toleransi 2%
R1 = 1 MΩ
R2 = 4,7 kΩ
Kapasitor SMD
C1 = 1 μF, >6V aluminium elektrolit
D1 = LED-SOT23
IC1 = 7555-SO8
Setelah semua komponen dirakit hubungkan dengan tegangan catu 3 volt dc, untuk
menguji apakah rangkaian dengan menggunakan komponen SMT tersebut dapat
berfungsi dengan baik!
Tugas 6
Tugas 7
Penyebab ESD
1. Jelaskan proses perubahan elektron bila dua bahan bersentuhan.
Material Material
- Contact - - Separation-
+ - + + - +
++ ++ ++ ++
- - - -
Tugas 8
Efek-efek ESD
1. Jelaskan efek dari Human Body Model !
oxide layer
tweezers
Tugas 9
a. b.
5. Jelaskan perbedaan kegunaan EPA Warning Sign dan ESDS Warning Label.
6. Diskusikan dengan teman-teman Anda tentang beberapa kontrol ESD yang ada ditempat
atau dilingkungan Anda.
Buat kesimpulan dan serahkan hasilnya pada instruktur
Tugas 10
Penanganan Komponen
1. Gambar 1 dibawah ini contoh penanganan PCB dalam Static-Bag untuk packing PCB.
Jelaskan kegunaannya.
Gambar 1. Static-Bag
2. Gambar 2 dibawah ini contoh penanganan komponen dalam Magazine-Case untuk
packing komponen. Jelaskan kegunaannya.
Gambar 2. Magazine-Case
2. Gambar 3 dibawah ini contoh penanganan komponen dalam Container (Vinyl-Bag) untuk
packing komponen. Jelaskan kegunaannya.
Komponen
Transparansi
IC
Resistor
Transistor
Kapasitor
Komponen Solderan
Jalur
PCB
Komponen
Lubang
Komponen Pertinak
Jalur PCB
Solderan
(Lanjutan)
2. Resistor SMT
Kontruksi Resistor
Kode Resistor
Resistor Network
OHT 8
Identifikasi surface mount devices
(SMDs) - Lanjutan.
3. Kapasitor SMT
Macam-macam bentuk fisik kapasitor
1. Case Tantalum
2. D-Case Tantalum Capacitor
3. Electrolit Capacitor
4. Electrolit Capacitor
5. 0805 Keramik
6. 1206 Keramic
7. 1210 Keramic
8 . High Q porselin RF
9. Variable Trimmer.
Kapasitor Keramik
OHT 9
Identifikasi surface mount devices
(SMDs) - Lanjutan.
OHT 10
Identifikasi surface mount devices
(SMDs) - Lanjutan.
Elektrolit Kapasitor
Konstruksi Kapasitor
OHT 11
Identifikasi surface mount devices
(SMDs) - Lanjutan.
1. Macam-macam Semikonduktor
1. Power Transistor
2. SMD LED
3. Diode (Melf)
4. 4 Leg SOT
5. SMB Diode
6. SOT-223
OHT 12
Identifikasi surface mount devices
(SMDs) - Lanjutan.
3. Dioda Penyearah
4. Dioda Schottky
OHT 14
Identifikasi surface mount devices
(SMDs) - Lanjutan.
2. Peralatan Solder
4. Kaca Pembesar
1206 – Solder tidak cukup 1206 – Solder baik 1206 – Solder berlebihan
SOT - Solder tidak cukup SOT - Solder baik SOT - Solder berlebihan
OHT 19
6. Polyurethane 1. Polyethylene
2. Polypropylene
3. PVC
4. Silikon
5. Mylar
6. Teflon, tingkat polarisasi negatif
tertinggi
OHT 20
EFEK-EFEK
Gate
Oxide Layer
Source
Drain
OHT 21
MENGURANGI
Ada lima (5) prinsip dasar untuk mengontrol terjadinya ESD atau yang
disebut sebagai kontrol statik yaitu:
1. Merancang kekebalanMerancang / mendesign produk dan perakitan
yang kebal terhadap efek ESD. Seperti mengurangi penggunaan
device yang sensitive terhadap ESD atau bahan yang bersesuaian
untuk pencegahan pada device tersebut, papan, perakitan dan
peralatan.
2. Penggantian dan pengurangan
Menjaga proses dan material pada level elektrostatik yang sama dan
menyediakan sarana grounding yang bersesuaian untuk mengurangi
muatan dan pengumpulan muatan.
3. Penghamburan dan penetralanMelalui grounding, ionisasi dan
penggunaan alat penghantar dan penghamburan material kontrol
statik.
4. Perlindungan produkDengan grounding atau pembuangan yang
selayaknya dan penggunaan kontrol statis pada pembungkusan /
packing dan dalam menangani atau menghandling produk.
5. PendidikanMengetahui dan memahami pentingnya pencegahan atau
pengontrolan ESD sehingga tidak menimbulkan kerusakan device.
OHT 22
Aturan 3 : Monitor dan Test semua produk static protection dan
material untuk meyakinkan bahwa semuanya bekerja
dengan baik.
KONSTRUKSI GROUNDING LANTAI ESD
#16 stranded
conductors
OHT 23
Magazine-Case
Static-bag
Container (Vinyl-Bag)
Kualifikasi penilai
Dalam kondisi Iingkungan kerja, yaitu seorang peniIai industri yang diakui dapat
menentukan apakah seorang pekerja mampu melakukan tugas yang terdapat dalam unit
kompetensi ini. Jika anda diakui untuk menilai unit ini kemungkinan anda dapat memilih
metode yang ditawarkan dalam pedoman ini, atau mengembangkan metode anda sendiri
untuk melakukan penilaian. Para penilai harus memperhatikan petunjuk bukti dalam standar
kompetensi sebelum memutuskan metode penilaian yang akan dipakai.
Untuk pengujian dua pelatih agar menyiapkan lembar data setiap komponen sesuai
dengan pertanyaan yang diajukan.
Dengan menggunakan data Resistor yang digunakan dalam SMT, jelaskan cara
penulisan kodenya dan jelaskan sistem ukurannya secara fisik!
Jelaskan minimal 4 macam tipe kapasitor SMT, cara pembacaan kodenya dan berikan
contoh aplikasi untuk masing-masing tipe!
Jelaskan karakteristik Induktor fixed dan induktor variabel berdasarkan lembar data ,
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Page 120
Batam Institutional Development Project
Document1
Bab 5 Cara Penilaian Unit Ini
Penilaian tiga
Jelaskan fungsi dan kegunaan perkakas dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
bekerja dengan peralatan SMT (soldering dan desoldering)!
Jelaskan kegunaan kawat solder dan pasta soler, cara penyolderan komponen SMT
serta proses pelepasan komponen SMT dari PCB.
Penilaian empat
Berikan sebuah proyek sederhana dilengkapi penggunaan komponen SMT dan PCB
(misal pembuatan Radio mini, atau rangkaian lainnya)
Element lima: Menjelaskan dan mendemonstrasikan prosedur penanganan anti-statik
yang aman dan teknik-teknik saat menangani komponen elektronika
solid state.
Penilaian lima
1. ESD adalah…………………………
2. Listrik Statis adalah ……………………
3. Triboelectric Charge adalah …………………….
4. Jelaskan makna Charge Generation ?
5. Pembangkit charge ................ negatif, bila kelebihan .................. serta
............................. positif bila kelebihan ............................
6. Buatlah daftar ranking mana tingkat polarisasi bila terjadi triboelectric charge ?
7. Mengapa tubuh kita memiliki potensi untuk menimbulkan ESD ?
8. Akibat Dari Electrostatic Discharge adalah (3) ………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….
9. Kerusakan akibat Catastrophic Failure (3) ………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….
Setiap sesi praktek dinilai secara individual dan setiap peserta diharuskan melakukan
keseluruhan, atau bagian komponen sampai dicapainya ketrampilan dan pengetahuan
yang disyaratkan oleh standar kompetensi khususnya pembuktian dan pengujian
rangkaian.
Dalam pelaksanaan penilaian praktek hal berikut disyaratkan untuk digunakan sebagai
pertimbangan:
Penggunaan dan operasi secara benar alat penguji;
Kemampuan merangkai hubungan secara benar
Akurasi pembacaan data yang disyaratkan;
Meneyelesaikan semua tugas-tugas;
Interpretasi yang benar terhadap hasil ;
Dalam kerja kelompok yakinkan bahwa semua anggota ambil bagian
Kerapian dan penataan laporan yang baik.
Pertanyaan oral dapat digunakan untuk menilai individu untuk menilai beberapa poin
utama.
Lembar Penilaian
Unit: BSDC–0004 - Mengaplikasikan Dasar Surface Mount
Technology (SMT) di Tempat Kerja.
Tanda tangan
Peserta sudah diberitahu tentang hasil Tanda tangan Penilai:
penilaian dan alasan-alasan mengambil
keputusan
Tanggal:
Tanggal: