LION Annual Report 2015
LION Annual Report 2015
Laporan Tahunan
Annual Report
2015
Gudang / Warehouse
Komp. Pergudangan Tanrise West Gate Blok B 51
Jl. Raya Wedi Gedangan
Sidoarjo 61254 – Jawa Timur
Telepon : (031) 8014343, 8014344, 8014345
Faksimili : (031) 8014661
Laba Neto Per Saham Dasar (Rp) 88 94 1.245 Earnings Per Share (Rp)
PERTUMBUHAN GROWTH
PROFITABILITAS PROFITABILITY
Laba Usaha terhadap Ekuitas 11,00% 12,21% 18,52% Operating Income to Equity
Laba Usaha terhadap Jumlah Aset 7,82% 8,59% 14,79% Operating Income to Total Assets
Laba Neto terhadap Ekuitas 10,12% 11,44% 16,11% Net Income to Equity
Laba Neto terhadap Jumlah Aset 7,20% 8,05% 12,86% Net Income to Total Assets
LIKUIDITAS LIQUIDITY
Ekuitas terhadap Jumlah Aset 0,71 0,70 0,80 Equity to Total Assets
Liabilitas terhadap Jumlah Aset 0,29 0,30 0,20 Liabilities to Total Assets
Jumlah Saham yang Beredar (’000) 520.016 52.016 52.016 Number of Shares (‘000)
Nilai Kapitalisasi Pasar (’000.000) 546.168 483.749 624.192 Market Capitalisation (‘000,000)
KOMPOSISI COMPOSITION
KEPEMILIKAN SAHAM SHARE OWNERSHIP
Pemegang Saham Jumlah Saham Yang dimiliki % Pemilikan
Shareholders No. of Shares Held % Ownership
Kepemilikan di atas 5% / Ownership above 5%
Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur 150.060.000 28,85
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapore 150.060.000 28,85
Direksi / Director
Cheng Yong Kim 690.000 0,13
Lim Tai Pong 480.000 0,09
Ir. H. Krisant Sophiaan Msc 125.000 0,02
3 Nopember 1997
Company Listing 30.012.000 52.016.000
November 3, 1997
DIVIDEN DIVIDEND
Setiap pemegang saham mempunyai hak yang Every shareholder has equal rights to dividend
sama atas dividen. Manajemen akan payments. The management will take into
mempertimbangkan kepentingan para account the interests of all shareholders and
pemegang saham dan mengusulkan kepada will propose an appropriate dividend allocation
para pemegang saham untuk membagikan after having considered the Company’s
dividen setiap tahun dengan financial position for the related fiscal year. So
mempertimbangkan kondisi keuangan far, the Company had always targetted to
Perseroan untuk tahun buku yang allocate approximately 20% of its net income
bersangkutan. Adapun kebijakan yang telah for dividends.
disepakati adalah dengan tingkat rasio minimal
20% dari laba bersih tahun bersangkutan.
Tahun Tanggal Pembayaran Dividen Dividen Tunai Laba Bersih Rasio terhadap
Buku Pembayaran per Saham Cash Dividend Net Income Laba Bersih
Fiscal Year Payment Date Cash Dividend per (Rp) (Rp) Pay Out Ratio
Share
Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh Year 2015 was a year of challenges for the
tantangan terutama di sektor industri, baik industrial sector, both nationally and globally.
secara nasional maupun secara global. There was full of optimism in early 2015 but the
Optimisme mengawali tahun 2015, namun global economic growth only recorded 2.4%,
pertumbuhan ekonomi global hanya mencatat decrease from 2.6% in 2014. The factors that
2,4% menurun dari 2,6% pada tahun 2014. caused the decline of the global economy
Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan include the fluctuating world oil and commodity
ekonomi global antara lain anjloknya harga prices and subdued low world trade.
minyak dunia dan harga komoditas, diikuti
dengan rendahnya perdagangan dunia.
Penurunan pertumbuhan ekonomi di China The decrease of China’s economic growth also
turut mempengaruhi ekonomi Negara Asia, affected the Asian economies. The United
kebijakan Pemerintah Amerika Serikat untuk States of America’s policy of increasing interest
menaikkan suku bunga acuan menyebabkan rates caused the outflow of investments from
aliran investasi keluar dari Asia dan Asia and weakened the regional exchange
memperlemah nilai tukar regional serta rates, thereby heightening economic conditions
meningkatkan ketidakstabilan kondisi ekonomi. instability.
Tantangan perekonomian tercermin pada The challenges in the economy are reflected by
menurunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia the decrease in Indonesia’s economic growth
yang tercatat 4,79% pada tahun 2015 menurun rate from 5.02% in Year 2014 to 4.79% in Year
dibanding tahun 2014 sebesar 5,02%. 2015. They are also manifested in the weak
Tantangan juga tercermin pada menurunnya property and office equipment sectors which
properti dan perkantoran di Indonesia yang are the industrial sectors that our Company is
merupakan bidang industri Perseroan. engaged in.
Perseroan mampu mencatatkan hasil usahanya Despite such weak economic conditions, the
di tahun 2015 sebesar Rp389,25 miliar naik Company was able to record a turnover of
3,08% dibanding tahun 2014 sebesar Rp377,62 Rp389.25 billion in Year 2015 which is an
miliar ditengah situasi ekonomi yang increase of 3.08% over Year 2014’s Rp377.62
melemah. Direksi dapat menjaga tingkat laba billion. Our Directors were able to maintain the
usaha dan laba neto Perseroan meskipun Company’s Operating Income and Net Income
sedikit menurun yaitu dengan laba usaha as the Company’s Operating Income only
sebesar Rp50 miliar menurun sebesar 3,85% dropped 3.85% to Rp50 billion while the Net
dan laba netonya sebesar Rp46,02 miliar Income dropped 5.53% to Rp46.02 billion if
menurun sebesar 5,53% dibanding tahun 2014. compared to Year 2014. The Company’s profits
Penurunan laba Perseroan disebabkan declined because of higher operating costs and
meningkatnya beban usaha dan beban pokok costs of sales. However, these costs are
penjualan dimana beban ini diimbangi dengan offsetted by higher other income e.g. foreign
meningkatnya penghasilan lainnya yaitu exchange gains.
selisih kurs.
Menghadapi situasi ekonomi yang melemah Although the economy is still weak, the
Perseroan juga tetap melanjutkan ekspansinya Company will still maintain its expansion plans
di Purwakarta. to Purwakarta.
Implementasi dari tata kelola perusahaan yang The implementation of good corporate
baik sesuai dengan prinsip dan pedoman tata governance should follow the principles and
kelola yang baik yaitu transparansi, guidelines of good governance i.e.
transparency, accountability, responsibility,
akuntabilitas, tanggung jawab, independensi,
independence, fairness and equality.
keadilan dan kesetaraan.
Perseroan senantiasa berusaha menerapkan The Company constantly strives to apply good
tata kelola yang baik melalui fungsi governance through our supervisory functions
pengawasan yang kami lakukan dan terus and we encourage our directors to apply the
mendorong Direksi dalam menerapkan prinsip- basic principles and improve the quality of
prinsip dasar dan meningkatkan kualitas tata corporate corporate governance in compliance
kelola perusahaan dalam kepatuhan pada with all governing rules and regulations,
peraturan-peraturan yang berlaku, menjaga keeping and maintaining assets in a transparent
dan memelihara aset secara transparan, manner and engaging competent resources that
melakukan pembinaan sumber daya yang will provide the best to our shareholders.
kompeten untuk memberikan yang terbaik bagi
pemegang saham.
Pertumbuhan ekonomi global pada awal tahun The global economic growth in early 2016 is
2016 diperkirakan masih berlanjut dari tahun expected to continue on from the year 2015;
2015 namun berdasarkan kajian Bank Dunia although the World Bank study predicts a slight
diperkirakan sedikit meningkat. Pertumbuhan increase. The Indonesian economy is expected
ekonomi Indonesia diperkirakan akan to grow by 5.1% in 2016 and it will be driven
bertumbuh menjadi 5,1% pada tahun 2016 mainly by infrastructure investments and higher
terutama didorong investasi infrastuktur dan consumer consumption.
membaiknya kemampuan konsumsi
masyarakat.
Kondisi ini akan dapat mempengaruhi kinerja These conditions are going to affect the
Perseroan namun diharapkan pada tahun 2016 Company’s performance but we hope the
perekonomian di Indonesia diharapkan akan Indonesian economy in 2016 will be better than
lebih baik dari tahun 2015 yang didorong oleh 2015 as it will be supported by government
program-program pemerintah dalam infrastructure development programs which will
pembangunan infrastruktur sehingga dapat encourage other industries to expand, thereby
mendorong industri-industri lainnya untuk optimizing our Company’s capabilities and
tumbuh kembang dalam mengoptimalkan bringing the best results for our shareholders.
kemampuan Perseroan dan memberikan hasil
yang terbaik bagi pemegang saham.
Apresiasi Appreciation
Annual Report
Laporan 20152015
Tahunan 9 PT Lion Metal Works Tbk
LAPORAN DIREKSI
THE BOARD OF DIRECTORS’ REPORT
Perkenankan kami menyampaikan perjalanan We would like to present PT Lion Metal Works
PT Lion Metal Works Tbk tahun 2015 yang Tbk’s progress in Year 2015 which was full of
penuh dengan tantangan. Pertumbuhan challenges. Companies were impacted by many
perekonomian nasional maupun global tidak challenges as the national or global economy
berjalan sesuai dengan yang diprediksi, banyak did not grow as predicted. The Board of
tantangan-tantangan yang berdampak pada Directors had given their best for the
perusahaan-perusahaan. Direksi telah berusaha shareholders in attempting to achieve better
memberikan yang terbaik bagi pemegang results than last year and had recorded a
saham untuk mempertahankan dan mencapai slightly better performance in 2015.
hasil yang lebih baik dibanding tahun
sebelumnya dengan mencatatkan sedikit
kenaikan kinerjanya di tahun 2015.
Secara umum perekonomian global banyak As a whole, the global economy was much
dipengaruhi oleh menurunnya pertumbuhan affected by the slowdown in China’s economic
perekonomian China dan kebijakan kenaikan growth and the United States of America’s
suku bunga Amerika Serikat. Penurunan interest rates policies. The decrease in the
pertumbuhan ekonomi global dari 2,6% di global economic growth rate from 2.6% in Year
tahun 2015 menjadi 2,4% di tahun 2014 2015 to 2.4% in Year 2014 and the decrease in oil
disertai dengan penurunan harga minyak dan and commodities prices in Year 2015 including
komoditas di tahun 2015 termasuk harga besi the price of steel, which is the company’s main
yang merupakan bahan baku Perseroan juga raw material, also fell. The global economy had
ikut menurun. Perekonomian global affected the national economy with decreases in
mempengaruhi perekonomian nasional dengan household consumption and exports resulting in
menurunnya konsumsi rumah tangga dan ekspor the Indonesian economy only recording 4.8%
sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya growth which is lower than the growth rate in
tercatat 4,8% lebih rendah dari tingkat Year 2014.
pertumbuhan perekonomian di tahun 2014.
Ditengah situasi yang kurang kondusif ini Even though conditions are not so conducive,
Perseroan tetap mempersiapkan peningkatan the Company is still going to increase its
kapasitas dengan tetap terus melanjutkan capacity by expanding to Purwakarta which had
ekspansinya di Purwakarta dan baru mulai started to operate on a commercial basis.
beroperasi secara komersial.
Penjualan Perseroan pada tahun 2015 adalah In Year 2015, the Company’s sales was
sebesar Rp389,25 miliar atau naik sebesar Rp389.25 billion or increase by 3.08%
3,08% dibanding 2014 sebesar Rp377,62 compared to Year 2014’s Rp377.62 billion.
miliar. Kenaikan penjualan ini didapat dari The increase in sale was due to the increase in
kenaikan penjualan atas kelompok bahan sales of construction and building materials.
bangunan dan konstruksi, yang memberikan The segments that provided the biggest
kontribusi yang terbesar adalah kelompok contribution are the building materials and
produk bahan bangunan dan kelompok produk warehouse equipment segments. The
peralatan pergudangan. Laba usaha Perseroan Company’s Operating Profit decreased 3.85%
menurun 3,85% dari Rp52 miliar pada tahun from Rp52 billion in Year 2014 to Rp50 billion
in Year 2015. The Company’s Net Profit
2014 menjadi Rp50 miliar pada tahun 2015.
decreased 5.53% from Rp48.71 billion in Year
Laba neto Perseroan turun sebesar 5,53% dari
2014 to Rp46.02 billion in Year 2015.
Rp48,71 miliar pada tahun 2014 menjadi
Rp46,02 miliar pada tahun 2015.
Dilihat dari aset Perseroan mengalami The Company’s assets increased by 5.65% from
peningkatan sebesar 5,65% dari Rp605,17 Rp605.17 billion in Year 2014 to Rp639.33
miliar pada tahun 2014 menjadi Rp639,33 billion in Year 2015. Compared to the previous
miliar pada tahun 2015. Pada tahun 2015 year, the Company has a stable current ratio of
Perseroan memiliki likuiditas 3,8 yang stabil 3.8 in 2015. The profitability had decreased
dibanding tahun sebelumnya. Profitabilitas slightly, with ROE of 10.12% and ROA at
terlihat pada ROE sebesar 10,12% dan ROA 7.20%, because the net profit of the Company
sebesar 7,20% sedikit menurun dikarenakan this year is slightly lower.
laba bersih Perseroan pada tahun ini juga
sedikit menurun.
Perseroan masih melanjutkan penambahan The Company is still increasing its investments
realisasi investasi di Purwakarta atas mesin dan by approximately Rp5 billion on machines and
peralatan pabrik dan kantor sekitar Rp5 miliar plant and equipment in Purwakarta which had
dan mulai beroperasi komersial. started commercial operations.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik The implementation of Good Corporate
(GCG) tetap terus dijalankan dan semakin Governance (GCG) is ongoing and improving
ditingkatkan terutama dalam hal transparasi, daily especially in matters like transparency,
akuntabilitas, tanggung jawab dalam pelaporan accountability and financial reporting which
keuangan guna meningkatkan transparansi. demands higher transparency. We utilize the
Audit yang bekerja secara independen dengan services of an accounting firm to do an
menggunakan jasa akuntan untuk mengaudit independent audit of the financial reports. Our
laporan keuangan, Audit internal juga terus Internal Audit also contributes by highlighting
dilakukan menuju langkah-langkah perbaikan. improvement measures.
Dalam upaya meningkatkan kualitas penerapan In our efforts to improve GCG implementation,
GCG, Perseroan memfokuskan pada tanggung the Company focused on the responsibility of
jawab dalam mengendalikan jalannya operasi managing the Company’s operations in an
Perusahaan secara efektif dan efisien, dan effective and efficient manner which will reflect
selanjutnya akan mencerminkan perusahaan a healthy organization so that the interests of
yang sehat dan dapat melindungi kepentingan all shareholders are protected.
para pemegang saham.
Pada tanggal 19 Desember 2015 Perseroan On 19 December 2015, the Company had
telah mendapatkan perpanjangan Sertifikat obtained an extension of the Quality
Sistem Manjemen Mutu ISO 9001:2008 yang Management System Certificate ISO 9001:2008
berlaku sampai dengan tanggal 15 September to 15 September 2018.
2018.
Pada tahun 2015 Perseroan sedang dalam In 2015, the Company is in the process of
proses menerapkan Sistem Manajemen implementing Environmental Management
Lingkungan ISO 14001:2004, bertujuan System ISO 14001:2004 which aims to improve
meningkatkan peran serta Perseroan terhadap the role of the Company in protecting the
pelestarian lingkungan dan sekitarnya. Selain environment. The Company is also improving
itu Perseroan juga meningkatkan pelaksanaan the implementation of the Health and Safety
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Management System or internationally known
Kerja (SMK3) atau di Internasional dikenal as OHSAS 18001:2007 which aims to prevent
dengan OHSAS 18001:2007, bertujuan untuk accidents and prioritize workers’ health and
mencegah bahaya dan mengutamakan safety.
keselamatan dan kesehatan kerja.
Pada tanggal 4 Juni 2015, Perseroan melakukan On 4 June 2015, the Company made changes
perubahan Anggaran Dasar dalam rangka to its Article of Association in accordance to the
penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa requirements of the rules of the Financial
Keuangan (POJK) atas rencana Services Authority (POJK) on the agenda in
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang holding the Annual General Meeting of
Saham (RUPS) Terbuka, Direksi dan Dewan Shareholders, Directors and Board of
Komisaris. Commissioners.
Direksi dan Dewan Komisaris diangkat kembali The Directors and Board of Commissioners
untuk masa jabatan 3 tahun kedepan, dan were reelected for a 3 year term and the
mengukuhkan Tuan Lim Tai Pong sebagai appointment of Mr Lim Tai Pong was confirm as
Direktur Independen. Independent of Director.
Pada awal September 2015, Perseroan In early September 2015, the Company carried
melakukan stock split dengan rasio 1:10 yaitu out a 1:10 ratio stock split, i.e. the total
jumlah saham yang beredar dari 52.016.000 number of shares issued amounting to
saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per 52,016,000 shares with nominal value of
saham menjadi 520.160.000 saham dengan Rp1,000 per share will be changed to
nilai nominal Rp100 per saham. Tujuan stock 520,160,000 shares with nominal value of
split ini untuk menambah jumlah saham yang Rp100 per share. The objective of the stock
beredar dengan menjadikan harga saham yang split is to increase the number of shares issued
lebih murah sehingga dapat menarik minat so that the share price will be lower and will
investor dan saham Perseroan akan menjadi attract the attention of investors. The
lebih liquid. Company’s shares will be more liquid.
Memasuki tahun 2016 kondisi ekonomi global The global and national economic conditions are
dan nasional diperkirakan lebih baik dari tahun expected to be better in Year 2016 than 2015.
2015. Pertumbuhan ekonomi dunia The world economy is expected to grow by
diperkirakan mencapai 3,4% dengan prediksi 3.4% with the prediction that the USA and
perekonomian Amerika Serikat dan Eropa European economies will be better. The
membaik. Pertumbuhan perekonomian Indonesian economy is expected to grow by
Indonesia diperkirakan menguat di atas 5%. more than 5%.
Apresiasi Appreciation
Pencapaian yang telah diraih sepanjang tahun The achievements obtained in Year 2015 are
2015 merupakan hasil kerja keras dan sinergi the result of hard work and synergies among all
yang terjalin antara seluruh bagian, disertai departments and the commitment to support
dengan komitmen untuk saling mendukung each other to obtain better results in the
dalam meraih hasil yang lebih baik secara coming years.
berkelanjutan di tahun mendatang.
Kami atas nama Direksi mengucapkan terima On behalf of the Board of Directors, we would
kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada like to express our thanks for the trust given to
kami untuk memimpin Perseroan dan us to lead the Company and our appreciation to
penghargaan kepada para pemegang saham the shareholders and Board of Commissioners
dan Dewan Komisaris atas dukungan, for their support, cooperation and commitment
kerjasama dan komitmennya yang diberikan to us so that we can maintain our performance
kepada kami untuk dapat mempertahankan even in less conducive conditions.
kinerja yang lebih baik ditengah situasi yang
kurang kondusif.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada We also would like to thank the management
manajemen dan segenap karyawan atas and all staff for their dedication, loyalty and
dedikasi, loyalitas dan kerja keras di tahun hard work in Year 2015. We are committed to
2015. Kami terus berkomitmen untuk maju progress and achieve continuous growth.
mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Cheng Yong Kim Lim Tai Pong Ir. H. Krisant Sophiaan Msc Lawer Supendi
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
President Director Director Director Director
Pada tahun 1993 Perseroan memperoleh In 1993, the Company received approval from the
persetujuan dari Ketua Badan Pengawasan Pasar Chairman of the Capital Market Supervisory
Modal (BAPEPAM) melakukan Penawaran Umum Agency (BAPEPAM) to offer a portion of its shares
sebanyak 3.000.000 saham dan mencatatkan to the public through an Initial Public Offering of
sebagian sahamnya di bursa efek sebanyak 3,000,000 shares and the partial number of shares
5.501.000 saham. Pada tahun 1996 Perseroan listed on stock exchange was 5,501,000 shares. In
membagikan dividen saham sebanyak 1996, the Company distributed 3,251,000 shares
3.251.000 saham, saham bonus sebanyak as share dividend, 3,251,000 bonus shares at the
3.251.000 saham dengan rasio 4:1 dan ratio 4:1 and the Company’s First Limited Public
kemudian melakukan Penawaran Umum Offering of 32,510,000 shares on the basis that
Terbatas I sebanyak 32.510.000 saham dengan every 3 existing shares will be entitled to rights
ketentuan 3 saham lama mendapat 5 hak untuk to purchase 5 shares at Rp1,000 per share.
membeli saham baru dengan harga Rp1.000,-. The total number of shares listed on the Indonesia
Jumlah saham Perseroan yang tercatat di Bursa Stock Exchange is 52,016,000 shares.
Efek Indonesia adalah 52.016.000 saham.
Pada tanggal 16 Oktober 1997, Lion Enterprise On October 16, 1997, Lion Enterprise Sdn. Bhd.,
Sdn. Bhd., Kuala Lumpur, salah satu pemegang Kuala Lumpur, one of the foreign shareholders,
saham asing, menjual 15.006.000 saham sold 15,006,000 shares in the Company to Lion
miliknya kepada Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur (formerly
Lumpur (sebelumnya Capitalvent Industries Capitalvent Industries Sdn. Bhd.). The Investment
Sdn. Bhd.). Perubahan pemilikan saham Coordinating Board had approved the change in
Perseroan tersebut telah disetujui oleh Menteri the Company’s share ownership.
Negara Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan
Koordinasi Penanaman Modal.
Pada tanggal 7 April 1997, Perseroan On April 7, 1997, the Company acquired 96% of
mengakuisisi 96% hak pemilikan saham the equity of PT Singa Purwakarta Jaya (“SPJ”)
PT Singa Purwakarta Jaya (“SPJ”) dan pada and increased its ownership to 99.5% in year
tahun 2009 menambah hak kepemilikannya 2009. SPJ is a domestic company which will be
menjadi 99,5%, perusahaan yang antara lain involved in general trading, real estate, and
bergerak dalam bidang perdagangan umum, industrial estate. Currently, SPJ is still in the
pemukiman (real estate) dan kawasan industri. development stage.
Sampai dengan saat ini, SPJ masih dalam tahap
pengembangan.
Pada tahun 2014, Perseroan melakukan In 2014, the Company expanded to LION
ekspansi di Kawasan Industri LION di Industrial Estate, which is owned by PT Singa
Purwakarta milik PT Singa Purwakarta Jaya Purwakarta Jaya at Purwakarta commercial
(SPJ) dan baru mulai beroperasi komersial. operations had commenced recently.
Dalam rangka penyesuaian Peraturan Otoritas In compliance with the rules of the Financial
Jasa Keuangan (”POJK”) No.2/POJK.04/2014 Services Authority ("POJK") with regards, to No.
tentang rencana penyelengaraan Rapat Umum 2/POJK.04/2014 on the agenda for convening
Pemegang Saham (RUPS) perusahaan terbuka the General Meeting of Shareholders (AGM)
dan POJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi of a public company and to POJK No.
dan Komisaris, Emiten atau perusahaan publik, 33/POJK.04/ 2014 on the Boards of Directors
Perseroan menyusun kembali seluruh ketentuan and Commissioners, an Issuer or a public
anggaran dasar Perseroan yang dimuat dalam company, The Company amended its Articles
akta No.5 tanggal 4 Juni 2015, dihadapan of Association in Deed No.5 dated June 4,
Fathiah Helmi SH, Notaris di Jakarta dan telah 2015, which was made before Fathiah Helmi
disetujui oleh Menteri Hukum & HAM Republik SH, Notary in Jakarta and the Deed had
Indonesia No.AHU-0938633.AH.01.02 Tahun been approved by the Minister of Law and
2015 tanggal 3 Juli 2015. Dalam akta ini Human Rights Republic of Indonesia via No.
perseroan melakukan nilai nominal saham AHU-0938633.AH.01.02 Year 2015 dated July 3,
(stock split) dari Rp1,000,- setiap saham menjadi 2015. Through this deed, the Company carried
Rp100,- setiap saham, sehingga jumlah saham out the stock split which changed the nominal
yang ditempatkan semula 52.016.000 saham share value of Rp1,000 per share to Rp100 per
menjadi 520.160.000 saham. share, and increasing the total number of shares
issued from 52,016,000 shares originally to
520,160,000 shares.
Setelah perseroan melakukan stock split dengan After the Company's stock split at a ratio of 1:10
rasio 1:10 pada tanggal 2 september 2015 on 2 September 2015, the Company's originally
Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya listed 52,016,000 shares had changed to
semula 52.016.000 saham menjadi 520,160,000 shares.
520.160.000 saham.
Visi Vission
Kami ingin menjadi produsen terkemuka dari We shall be the leading manufacturer of steel
hasil produk pelat baja dan sejenisnya di fabricated products in Indonesia for local &
Indonesia untuk lokal serta pasar global, demi global markets to enhance quality of life.
kepuasan kualitas hidup.
Misi
Mission
Kami bertekad menjadi perusahaan terkemuka We are committed to be the leading
dalam menghasilkan produk-produk dari pelat manufacturer of steel fabricated products
baja dan sejenisnya melalui perencanaan yang provement
through good planning, continuous im
baik, meningkatkan kualitas dan disain/model in product quality and design, competitive pricing
produk secara terus menerus, harga bersaing and prompt delivery to meet customers’
dan pelayanan yang cepat untuk memenuhi requirements
.
kebutuhan pelanggan.
LION HOLDINGS SDN BHD LION HOLDINGS PTE LTD MASYARAKAT / PUBLIC
28,85% 28,85% 42,30%
Pada awalnya Perseroan hanya memiliki plant di Initially, the Company had only one plant in Jakarta
Jakarta seluas 37.130 m² dengan luas bangunan with a gross area of 37,130 m² and a build up area
sekitar 28.500 m². Pada tahun 2007, Perseroan of 28,500 m2. In 2007, the Company purchased
membeli sebuah gudang di West Gate Sidoarjo, a warehouse with an area of 544 m² in West
Jawa Timur dengan luas 544 m². Pabrikasi yang Gate, Sidoarjo, East Java. The Sidoarjo facility
di Desa Siring, Sidoarjo pindah sementara ke had been moved temporarily to Ngaban Village,
Desa Ngaban Kecamatan Tanggulangin, Tanggulangin District in Sidoarjo, East Java.
Sidoarjo, Jawa Timur.
Pada tahun 2014, Peseroan membeli 2 (dua) In 2014, Company purchased 2 (two)
ruko di Kahuripan Nirwana, Sidoarjo, Jawa shophouses in Kahuripan Nirwana, Sidoarjo,
Timur sebagai kantor pemasaran. Pada tahun East Java to serve as its marketing office. In
2014, Perseroan melakukan ekspansi di 2014, the Company expanded to LION
Kawasan Industri LION, Purwakarta, dengan Industrial Estate at Purwakarta, and rented a
menyewa pabrik seluas 12.411 m². factory with an area of 12,411 m².
Sampai dengan saat ini Perseroan mempunyai The Company’s annual production capacity
kapasitas produksi terpasang 60.000 ton per currently stands at 60,000 tons; which consists of
tahun yang terbagi dalam 5 kelompok produk 5 product groups as shown in the table of products.
seperti terlihat pada tabel jenis produk.
Dewan Komisaris
Board of
Commissioners
Komite Audit
Audit Committee
Direksi
Board of Directors
Lahir tahun 1956. Warga Negara Singapura. Born in 1956. Singaporean Citizen. He has
Menjabat sebagai Komisaris Utama PT Lion been appointed as a President Commissioner of
Metal Works Tbk sejak tahun 1993. PT Lion Metal Works Tbk since 1993.
Lahir tahun 1956. Warga Negara Malaysia. Born in 1956. Malaysian Citizen. He has been
Komisaris PT Lion Metal Works Tbk sejak tahun appointed as a Commissioner of the PT Lion
1999. Metal Works Tbk since 1999.
Mulai bergabung dengan Lion Group pada tahun Joined the Lion Group in 1986. He is a Director
1986. Menjabat Direktur di Lion AsiaPac Ltd., in Lion AsiaPac Ltd., Amble Bond Sdn. Bhd.,
Amble Bond Sdn. Bhd., Ributasi Holdings Sdn. Ributasi Holdings Sdn. Bhd., Lion Trading &
Bhd., Lion Trading & Marketing Sdn. Bhd. dan Marketing Sdn. Bhd., and Secomex
Secomex Manufacturing (M) Sdn. Bhd., Manufacturing (M) Sdn. Bhd. He is also a
Komisaris PT Lion Superior Electrodes, Commissioner of PT Lion Superior Electrodes
Komisaris PT Lionmesh Prima Tbk. and PT Lionmesh Prima Tbk.
Lulusan dari North Texas University dengan Graduated from North Texas University with a
gelar Master of Business Administration, Master of Business Administration degree. He
mendapat gelar Diploma of Education dan obtained his Diploma of Education and Bachelor
Bachelor of Science (Honours) di University of of Science (Honours) from the University of
Malaya di Malaysia. Malaya in Malaysia.
Lahir tahun 1941, Warga Negara Indonesia. Born in 1941. Indonesian Citizen. He has been
Komisaris PT Lion Metal Works Tbk sejak tahun appointed as a Commissioner of PT Lion Metal
2001 dan sebagai Komisaris Independen. Works Tbk since 2001 and as Independent
Commisioner.
Lahir tahun 1950. Warga Negara Singapura. Born in 1950. Singaporean Citizen. He has been
Menjabat sebagai Direktur Utama PT Lion Metal appointed as a President Director of PT Lion
Works Tbk sejak tahun 1983. Metal Works Tbk since 1983.
Menjabat sebagai Direktur Utama Lion He is the Managing Director of Lion Industries
Industries Corporation Bhd., Direktur Utama Corporation Bhd and Lion Diversified Holdings
Lion Diversified Holdings Bhd., Direktur Lion Bhd. In addition, he is a Director of Lion
Corporation Bhd., Direktur Lion AMB Resources Corporation Bhd., Lion-AMB Resources Bhd.,
Bhd., Direktur Megasteel Sdn. Bhd., Direktur Megasteel Sdn. Bhd. and Likom de Mexico S.A.
Likom de Mexico S.A. de C.V., dan Direktur de C.V.. He is also the Director of PT Lion
PT Lion Superior Electrodes. Superior Electrodes.
Lahir tahun 1950. Warga Negara Malaysia. Born in 1950. Malaysian Citizen. He has been
Direktur PT Lion Metal Works Tbk sejak tahun appointed as a Director of PT Lion Metal Works
1988 dan ditunjuk Direktur Independen sejak Tbk since 1988 and appointed as Independent
tanggal 29 Desember 2014. Director December 29th, 2014.
Lulusan Al. Masriyah English School di Penang, Graduated from Al. Masriyah English School in
dan Goon Institut di Kuala Lumpur. Penang, and Goon Institute in Kuala Lumpur.
Lahir tahun 1946. Warga Negara Indonesia. Born in 1946. Indonesian Citizen. He had been
Direktur PT Lion Metal Works Tbk. sejak tahun appointed as a Director of the PT Lion Metal
1993. Works Tbk since 1993.
Tjoe Tjoe Peng (Lawer Supendi) Tjoe Tjoe Peng (Lawer Supendi)
Direktur Director
Lahir tahun 1948. Warga Negara Indonesia. Born in 1948. Indonesian Citizen, He had been
Direktur PT Lion Metal Works Tbk sejak tahun appointed as a Director of PT Lion Metal Works
1999. Tbk since 1999.
Perseroan menyadari bahwa kualitas sumber The Company realizes that the most important
daya manusia sangat penting bagi kinerja resource that can affect the performance of the
Perseroan. Perseroan peduli dalam menjaga, Company is human resources. . The Company
meningkatkan kompetensi dan motivasi sumber commits to maintain and improve competencies
daya manusia secara berkesinambungan and motivate its human resources on an
melalui pendidikan, pelatihan dan ongoing basis through education, training and
kesejahteraan karyawannya. welfare of its employees.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan karyawan, To upgrade the ability of our employees, the
Perseroan melakukan kerjasama dengan Balai Company had cooperated with the vocational
Latihan Kerja di Jakarta dan Bekasi serta training centres in Jakarta and Bekasi and with
dengan Perguruan Tinggi di Jakarta dan universities in Jakarta and surrounding areas in
sekitarnya dalam hal perekrutan karyawan. hiring employees.
Dalam rangka meningkatkan keahlian karyawan, To upgrade the skills of our employees, they
langsung melalui program-program pelatihan were given On-the-Job training under the
(On the Job Training) dibawah bimbingan guidance of our employees who are skilled in
karyawan yang ahli dibidangnya. their fields.
Sepanjang tahun 2015 Perseroan telah Throughout year 2015, the Company organized
mengadakan beberapa program pelatihan educational and training programs for its
seperti: employees, such as:
Perseroan telah memiliki Koperasi yang The Company’s Cooperative is engaged in the
bergerak di bidang simpan pinjam dan areas of savings and loans and consumption.
konsumsi. Moto koperasi adalah “Dari The motto of the Cooperative is "From the
karyawan, oleh karyawan dan untuk employees, By the employees and For the
karyawan”. Koperasi bekerjasama dengan employees". The Cooperative also work with
beberapa Bank dalam memberikan pinjaman banks to provide long-term loans to its
jangka panjang untuk karyawan. employees.
Hubungan kerja antara Perseroan dan The working relationship between the Company
karyawan tertuang dalam Perjanjian Kerja and its employees is defined in the Perjanjian
Bersama (PKB). PKB ini berlaku untuk jangka Kerja Bersama (PKB). The PKB is valid for a
waktu 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang. period of 2 (two) years and renewable. The
Karyawan Perseroan merupakan anggota dari company’s employees are members of the All
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia unit SPSI Indonesian Workers Union unit SPSI PT Lion
PT Lion Metal Works Tbk, dimana setiap Metal Works Tbk, where any problems between
permasalahan antara karyawan dengan employees and employers can be
pengusaha dapat diakomodir dan diselesaikan accommodated and settled which will result in a
dengan baik yang berdampak pada suasana good and conducive working atmosphere.
kerja yang baik dan kondusif.
Karyawan yang telah memasuki masa pensiun Employees who have reached the retirement
akan mendapat uang pensiun sesuai dengan age will receive their pension money in
peraturan dalam PKB. Dan setiap tiga tahun accordance with the rules of the PKB. The
sekali Perseroan mengadakan tour, terakhir Company sponsors company tours every three
untuk tahun 2015 Perseroan mengadakan tour years. In 2015, the Company organized a tour
ke Pangandaran (Jawa Barat). to Pangandaran (West Java).
Pada akhir tahun 2015, Perseroan memiliki 701 As at end 2015, the Company has 701
karyawan. employees.
Berikut ini adalah komposisi karyawan menurut The table bellow shows the composition of
jenjang jabatan. employees based on seniority.
Perseroan dan Entitas anak menggunakan jasa The Company and its subsidiaries employ
profesional dari insitusi profesi penunjang professional services from capital market
perusahaan, yaitu antara lain akuntan institutions to support its businesses, such as
publik, aktuaris, konsultan hukum dan public accountant, actuary and notary with
notaris dengan jumlah pembayaran total fees amounting to Rp690 million in year
keseluruhan sekitar Rp690 juta pada tahun 2015.
2015.
Rasio jumlah ekuitas terhadap jumlah aset The ratios of total equity to total assets were
sebesar 0,71 dan 0,70 pada tahun 2015 dan 0.71 and 0.70 in Year 2015 and Year 2014
2014. respectively.
Aset Lancar Perseroan meningkat sebesar The Company’s current assets increased by
4,31% dari Rp487,36 miliar pada tahun 2014 4.31% from Rp487.36 billion in Year 2014 to
menjadi Rp508,35 miliar pada tahun 2015. Rp508.35 billion in Year 2015. The primary
Kontribusi terbesar dalam peningkatan contributors to the increase in current assets
Aset Lancar adalah piutang usaha pihak are higher amounts due from related parties of
berelasi sebesar Rp11,27 miliar dan kas dan Rp11.27 billion and higher cash and cash
setara kas sebesar Rp29,81 miliar. Peningkatan equivalents of Rp29.81 billion. The increase in
piutang usaha pihak berelasi merupakan amounts due from related parties is due to
penjualan produk kepada PT Bantrunk sales receivables from PT Bantrunk Murni
Murni Indonesia dan PT Logam Menara Murni Indonesia and PT Logam Menara Murni as at 31
dengan kenaikan masing-masing sebesar December 2015 which increased 555.16% and
555,16% dan 12,26% yang belum di bayar 12.26% respectively. The Rp29.81 billion
pada saat tutup buku yaitu tanggal 31 increase in cash and cash equivalents or
Desember 2015. Peningkatan kas dan setara 17.27% higher than previous year is made up
kas sebesar Rp29,81 miliar dibanding tahun lalu of sales proceeds and deposits with third parties
atau naik sebesar 17,27%, didapat dari hasil of less than 1 year.
penjualan dan yang didepositokan pada pihak
ketiga kurang dari 1 tahun.
Kenaikan Aset Tidak Lancar Perseroan The increase in Non Current Assets is due to the
diperoleh dari Aset Tetap yang merupakan ongoing purchase of fixed assets and
kelanjutan dari ekspansi di Purwakarta pada machineries for our Purwakarta expansion last
tahun sebelumnya atas penambahan pembelian year.
mesin-mesin dan lain-lain.
Peningkatan jumlah liabilitas pada tahun 2015 The total liabilities increased by 3.07% in 2015
dibanding tahun 2014 kecil sekali hanya 3,07% from Rp179.23 billion in Year 2014 to Rp184.73
dari Rp179,23 miliar tahun 2014 menjadi billion in 2015. The contributors to the
Rp184,73 miliar pada tahun 2015. Kontribusi increased total liabilities are tax payable and
kenaikan pada jumlah liabilitas yang besar dari dividend payable. The total liabilities consist
utang pajak, dan utang dividen. Jumlah of 72.37% short term liabilities and 27.63%
liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek long term liabilities.
72,73% dan liabilitas jangka panjang 27,63%.
Rasio jumlah liabilitas terhadap ekuitas sebesar The ratio of total liabilities to equity was 0.41 in
0,41 pada tahun 2015 dan 0,42 pada tahun 2015 and 0.42 in 2014. And the ratio of total
2014. Dan rasio jumlah liabilitas terhadap liabilities to total assets was 0.29 in year 2015
jumlah aset sebesar 0,29 pada tahun 2015 dan and 0.30 in year 2014 respectively.
0,30 pada tahun 2014.
Liabilitas jangka pendek Perseroan mengalami The Company’s short term liabilities increased
sedikit peningkatan hanya sebesar 1,16% dari slightly by 1.61% from Rp132.16 billion in Year
Rp132,16 miliar pada tahun 2014 menjadi 2014 to Rp133.69 billion in Year 2015. The
Rp133,69 miliar pada tahun 2015. Kontribusi largest contribution to the increase in liabilities
yang besar dalam peningkatan jumlah liabilitas is the increase in tax payable to Rp7.95 billion
didapat dari peningkatan utang pajak mencapai which was only Rp3.89 billion a year ago. This
Rp7,95 miliar sedangkan tahun lalu hanya is due to higher Section 29 tax payable. The
Rp3,89 miliar hal ini dikarenakan peningkatan increase in dividend payable of 16.74%
pajak penghasilan pasal 29. Dan peningkatan compared to last year is because payments
utang dividen sebesar 16,74% dibanding tahun were not realized to shareholders yet at closing
lalu karena belum direalisasi dividennya pada of books.
saat tutup buku oleh pemegang saham.
Liabilitas jangka panjang hanya pos liabilitas The long term liabilities comprised mainly of
diestimasi atas kesejahteraan karyawan– liability estimated for long term benefits for the
bagian jangka panjang. Liabilitas ini tidak employees. In accordance with Labor Law No.
didanai sesuai dengan Undang-Undang 13 Year 2003, this unfunded liability is
Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 dan telah estimated by an independent actuary firm,
diestimasi oleh pihak aktuaris independen yaitu PT Sienco Aktuarindo Utama, in its report dated
PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris 11 March 2016 for Year 2015. It had
independen berdasarkan laporannya tanggal 11 incorporated as restoted under PSAK No. 24
Maret 2016 untuk tahun 2015, dan telah (Revised 2013) “Post-Employment benefits” for
dilakukan penyajian kembali tahun 2014 Year 2014 which were implemented since 1
sehubungan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi January 2015.
2013) “Imbalan Pasca Kerja”, efektif
penerapannya tanggal 1 Januari 2015.
Jumlah ekuitas Perseroan meningkat sebesar Total equity of the Company increased by
Rp28,67 miliar atau 6,73% dari Rp425,93 miliar Rp28.67 billion or 6.73% from Rp425.93 billion
pada tahun 2014 menjadi Rp454,60 miliar pada in Year 2014 to Rp454.60 billion in Year 2015.
tahun 2015. Kenaikan ini disebabkan oleh laba The increase is derived from the Year 2015’s
neto tahun berjalan. Laba neto tahun 2015 net profit of Rp46,02 billion plus other
sebesar Rp46,02 miliar, ditambah penghasilan comprehensive incomes of Rp3.45 billion less
komprehensif lain sebesar Rp 3,45 miliar, Year 2014 cash dividend payment of Rp20.49
dikurangi pembayaran dividen kas tahun buku billion.
2014 sebesar Rp20,49 miliar.
Beban Pokok Penjualan Perseroan pada tahun The total cost of goods sold in Year 2015 was
2015 sebesar Rp246,98 miliar meningkat Rp246.98 billion. This is an increase of Rp15.96
sebesar Rp15,96 miliar atau 6,90% dari billion or 6.90% from the Rp231.02 billion in
Rp231,02 miliar pada tahun 2014. Persentase Year 2014. The percentage of costs of good sold
terhadap penjualan neto naik jika dibandingkan to net sales increased from 61.18% in Year
dengan tahun 2014 dari 61,18% menjadi 2014 to 63.45% in Year 2015.
63,45% pada tahun 2015.
Laba Usaha Perseroan mengalami penurunan The Company’s Operating Profit suffered a decrease
dikarenakan kenaikan beban usaha pada tahun because of higher operating costs of Rp6.40
2015 sebesar Rp6,40 miliar atau 6,54% dari billion in Year 2015 or 6.54% higher from
Rp97,74 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp97.74 billion in Year 2014 to Rp104.13 billion
Rp104,13 miliar pada tahun 2015. Tetapi in Year 2015. However, other incomes rose by
penghasilan lainnya mengalami kenaikan Rp8.72 billion, resulting in the operating profit
sebesar Rp8,72 miliar, sehingga laba usaha decrease by Rp2 billion only. The operating
hanya menurun sebesar Rp2 miliar . Beban costs consist of general and administration
usaha terdiri dari beban umum dan administrasi costs and selling costs. The big contributors to
dan beban penjualan. Kontribusi yang besar operating costs are employees’ salaries and
atas beban usaha adalah gaji dan survey benefits, fiting and installation, selling survey
kesejahteraan karyawan, penelitian dan commissions, packaging and transport The
pemasangan, komisi penjualan, pengepakan biggest contribution to other incomes is from
dan pengangkutan. Kontribusi terbesar atas higher foreign exchange gains.
penghasilan lainnya didapat dari kenaikan laba
selisih kurs.
Pada tahun 2015 Perseroan membukukan laba In year 2015, the Company booked in a net
neto sebesar Rp46,02 miliar turun sebesar profit of Rp46.02 billion, a decrease of Rp2.69
Rp2,69 miliar atau 5,53% dari Rp48,71 miliar billion or 5.53% from Rp48.71 billion in Year
pada tahun 2014. Margin laba neto terhadap 2014. The net profit margin for Year 2015 was
penjualan neto tahun 2015 adalah sebesar 11.82% which is 1.08% lower than 12.90% for
Year 2014.
11,82% turun sebesar 1,08% dari tahun 2014
sebesar 12,90%.
Perseroan mencatatkan arus kas neto dari In Year 2015, the Company recorded Rp1.56
aktivitas operasi selama tahun 2015 turun billion or 2.57% lower net cashflow from
sebesar Rp1,56 miliar atau 2,57% dari Rp60,87 operating activities, decreasing from Rp60.87
pada tahun 2014 menjadi Rp59,30 pada tahun billion in Year 2014 to Rp59.30 billion in Year
2015. 2015.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flows from Investing Activities
Tahun 2015 Perseroan mengeluarkan kas neto In Year 2015, the Company’s net cash outflow
untuk aktivitas investasi turun sebesar Rp97,58 for investment activities decreased Rp97.58
miliar atau 91,55% dari Rp106,59 pada tahun billion or 91.55% from Rp106.59 billion in Year
2014 menjadi Rp9,01 miliar pada tahun 2015. 2014 to Rp9.01 billion in Year 2015.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Cash Flows from Financing Activities
Pengeluaran kas neto dari aktivitas pendanaan The net cash outflow from financing activities in
tercatat sebesar Rp20,49 miliar pada tahun Year 2015 was Rp20.49 billion for the payment
2015 hanya untuk pembayaran dividen. Arus of dividends. Net cashflows from financing
kas neto dari aktivitas pendanaan ini meningkat activities rose by Rp34.96 billion from the
sebesar Rp34,96 miliar dari tahun sebelumnya previous year because of a bank loan of Rp35
yang merupakan perolehan pinjaman Bank billion.
sebesar Rp35 miliar.
PROFITABILITAS PROFITABILITY
Tingkat profitabilitas Perseroan yang menurun The lower profitiability of the Company can be
tercermin pada marjin laba neto dari 12,90% di seen from the net profit margins decrease from
tahun 2014 menurun menjadi 11,82% di tahun 12.90% in Year 2014 to 11.82% in Year 2015.
2015.
Laba bersih per saham pada tahun 2015 The earnings per share for Year 2015 is Rp88 or
sebesar Rp88 atau menurun sebesar 6,38% 6.38% lower compared to Rp94 in Year 2014.
di banding dengan tahun 2014 sebesar Rp94.
Penurunan tingkat profitabilitas ini disebabkan The decrease in profitability is the result of higher
karena meningkatnya beban pokok penjualan, cost of goods sold, higher operating expenses and
beban usaha dan menurunnya penghasilan lower interest income but better gain on
keuangan, dan diimbangi dengan meningkatnya foreign exchange.
penghasilan lainya dari selisih kurs.
LIKUIDITAS LIQUIDITY
Rasio lancar pada tahun 2015 sebesar 3,80 naik The current ratio for Year 2015 is 3.80 which is
dibanding pada tahun 2014 sebesar 3,69, dan better than 3.69 for Year 2014. Similarly, the
rasio cepat pada tahun 2015 sebesar 2,70 naik quick ratio in Year 2015 is 2.70 which is better
dibanding pada tahun 2014 sebesar 2,53. Rasio than the 2.53 in Year 2014. These ratios show
ini menunjukkan kemampuan likuiditas the liquidity of the Company and its ability to
Perseroan yang baik dalam memenuhi meet its obligations.
kewajiban.
PRODUKSI PRODUCTION
Secara umum proses produksi diawali dengan In general, the production process begins with
proses pemotongan bahan baku plat baja, the cutting of steel plates. This is followed by
dilanjutkan dengan proses pabrikasi seperti various manufacturing processes such as
bending, punching, welding, sub assembling. bending, punching, welding and sub assembly.
Selanjutnya masuk dalam proses finishing Then, the components undergo a finishing
berupa pengecatan atau galvanize. Setelah
process such painting or galvanizing. The
komponen-komponen produk selesai diproduksi
finished components are then sent for final
maka selanjutnya dirakit untuk dijadikan suatu
assembly and packaging.
produk dan di kemas untuk siap dijual.
Perseroan mempunyai 5 lini produksi utama The Company has five major production lines,
yaitu: namely:
1. Lini peralatan kantor 1. Office Equipment
2. Lini pesanan khusus dan brankas 2. Special Orders and Safes
3. Lini proyek dan bahan bangunan 3. Project and Building Materials
4. Lini penyangga kabel dan pipa 4. Cable Support and Pipe
5. Lini kanal C 5. C channels
Lini produksi utama juga ditunjang oleh: The main production line is also supported by:
- Lini pengecatan - Painting Line
- Lini peralatan dan permesinan - Equipment and Machinery Line
- Lini pemeliharaan - Maintenance Li
2. Brankas dan Peralatan Pengaman Brankas, lemari arsip tahan api, ‘hotel bedroom
safe’ dan ‘safe deposit box’
Safe and Security Equipment Safes, fireproof safes, hotel bedroom safes and safe
deposit boxes
3. Peralatan Pergudangan Rak serba guna, rak arsip, rak tingkat, rak pallet,
rak drive-in dan rak shuttle.
Warehouse Equipment Utility racks, archive shelving racks, multitier racks,
pallet racks, drive-in racks, and shuttle racks
4. Bahan Bangunan dan Konstruksi Sistem penyangga kabel, pintu besi, pintu besi
tahan api, dan struktur/kuda-kuda atap bangunan
dari baja
Building and Construction Cable support systems, steel doors, fire proof doors
Materials and steel roof structures for buildings
Ditinjau dari produk Perseroan yang dibagi The Company's products are divided into 5
menjadi 5 kelompok seperti tersebut diatas, categories as illustrated above. The biggest
yang memberikan konstribusi terbesar adalah contributors to our sales are office equipment
produk peralatan kantor dan produk and warehousing products in 2015 and 2014.
pergudangan untuk tahun 2015 dan 2014.
PEMASARAN MARKETING
Sesuai dengan kelompok produk yang In line with the types of products produced by
dihasilkan Perseroan, operasional pemasaran the Company, our marketing operations are
juga diselaraskan dengan kelompok produk carried out by a group of experienced sales
yang didukung oleh tenaga penjual yang personnel. The Company’s marketing
berpengalaman. Perseroan memiliki tim tehnik engineering team gives presentations and other
pemasaran (marketing engineering team) yang technical information on our products to our
berfungsi untuk membantu memberikan customers. The team also monitors the
presentasi dan penjelasan tehnis lainnya development of existing products and plans
kepada pelanggan, serta mengantisipasi future products line with market trends. The
perkembangan produk-produk yang ada dan products produced by the Company, which
perencanaan produk-produk dimasa yang akan carry the brand name “LION”, are widely used
datang yang disesuaikan dengan kebutuhan in Indonesia.
pasar. Produk-produk yang dihasilkan oleh
Perseroan telah dipasarkan secara luas di
seluruh Indonesia dengan menggunakan merek
“LION”.
3. Ekspor 3. Exports
SERTIFIKASI CERTIFICATION
Perseroan mendapatkan sertifikat untuk The Company had achieved, for certain
beberapa hasil produknya seperti: products, the following certifications:
Mutu produk yang dihasilkan dari pemeriksaan Systematic sampling controls are carried out
yang sistematis dan konsisten secara berkala periodically or randomly to ensure consistent
dan terpadu, baik secara satuan maupun good quality of the final products produced;
secara acak, dimulai dari masuknya bahan starting from raw materials, shearing and
baku, dilanjutkan dengan proses potong, slitting of raw materials, perforation, bending,
perforasi, tekuk, las titik dan pengecatan, spot welding, spray painting to the assembly
sampai pada proses perakitan akhir barang process of finished goods.
jadi, semua diperiksa dengan seksama, demi
menjamin mutu yang baik bagi kepuasan para
pemakai dan pelanggan.
Perseroan telah memiliki IPAL (Instalasi The Company has a WWTP (Wastewater Control
Pengelolahan Air Limbah) baik untuk limbah Installation) for both domestic wastewater and
cair domestik dan limbah cair industri sesuai industrial waste water in accordance WWTP
dengan IPAL No.55/IPAL/2013 (untuk limbah No.55/IPAL/2013 (for domestic sewage ) and
domestik) dan IPAL No.85/IPAL/2014 (untuk WWTP No.85/IPAL/2014 (for industrial waste)
limbah industri) yang dikeluarkan oleh BPLH issued by BPLH DKI Jakarta, and continuously
DKI Jakarta, dan terus melakukan langkah- performs corrective measures in terms of
langkah perbaikan dalam hal pengelolahan environmental management.
lingkungan.
Guna mendukung upaya Pemerintah dalam The Company cooperates with the Department
pengendalian pengelolahan sampah, Perseroan of Hygiene so as to support the Government's
bekerja sama dengan Dinas Kebersihan. efforts to control waste management.
Sejak tahun 2008, Perseroan telah melakukan Since 2008, the Company has replaced the
penggantian bahan bakar pemanas oven heating oven (burner) which uses gas instead
(burner) dari solar menjadi bahan bakar gas of diesel fuel which produces better fuel
yang menghasilkan efiseiensi bahan bakar dan efficiency and cleaner exhaust gas emissions.
perbaikan emisi gas buang.
Tahun 2015, Perseroan menunjukkan In Year 2015, the Company demonstrated its
komitmennya untuk meningkatkan kepedulian commitment to improve environmental
terhadap lingkungan dengan menerapkan protection by implementing the Environmental
proses Sistem Manajemen Lingkungan ISO Management System ISO 14001:2004.
14001:2004.
Perseroan berupaya menyelaraskan jumlah The Company adjusts the proportion of its
uang dalam valuta asing dan mata uang funds which are denominated in foreign
rupiah dalam hal adanya transaksi dalam currencies and Rupiah. Certain business
mata uang asing sehingga tidak transactions are invoiced in foreign
menimbulkan kerugian selisih kurs yang currencies to avoid the exposure of
cukup besar, dan selalu menjaga arus kas exchange rate risks. The Company also
serta kondisi keuangan Perseroan. monitors closely monitors its cash flows and
the Company’s financial condition.
3. Pemasaran 3. Marketing
Perseroan berupaya untuk memantau The Company monitors the market selling
perkembangan harga jual di pasaran prices through the distributors/dealers
melalui jaringan distributor/dealer yang network which covers all major cities in
meliputi kota-kota besar di Indonesia dan Indonesia. Price adjustments are made
melakukan penyesuaian-penyesuaian yang whenever needed.
diperlukan.
4. Aset 4. Assets
Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) Good Corporate Governance (GCG) represents
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari an integral part of our efforts to achieve the
upaya pencapaian visi dan misi serta nilai-nilai vision, mission and core values of the
Perseroan. Dengan diterapkannya GCG Company. With the implementation of GCG, it is
diharapkan dapat mengoptimalkan nilai envisioned that the values of the Company will
Perseroan untuk meningkatkan daya saing be maximized to increase its competitiveness in
sehingga mampu berkembang secara order to continuously grow and increase
berkelanjutan dan memberikan nilai tambah shareholders’ value.
bagi pemegang saham.
Dalam pelaksanaan GCG Perseroan telah In our implementation of GCG, the Company
memiliki Komisaris Independen, Komite Audit had utilized Independent Commissioners, Audit
dan Audit Internal atas sistem manajemen Committee and Internal Audit to monitor the
mutu, dan terus melakukan perbaikan- quality of its management and immediately
carry out improvements, like appointing
perbaikan diantaranya dengan mengangkat
Independent Director.
Direktur Independen.
Penerapan standar tata kelola perusahaan The implementation of standard GCG that
yang baik (GCG) antara lain keterbukaan, incorporates openness, accountability,
akuntanbilitas, pertanggung jawaban, responsibility, independence and fairness in
independen, dan kewajaran dalam laporan financial reports which are audited by Public
Accountants will increase the transparency
keuangan yang diaudit oleh Akuntan Publik
aspect and facilitates investors to value the
guna meningkatkan kualitas transparansi dan organization.
memfasilitasi investor untuk mengukur nilai
perusahaan.
Dalam menunjang sistem tata kelola, Perseroan To support the governance system, the
melakukan perbaikan secara terus menerus Company had made improvements as follows :
antara lain :
- Pada tahun 2015 Perseroan telah mendapat - In 2015, the Company had obtained the
perpanjangan sertifikat sistem manajemen extension of its quality management system
certificate ISO 9001:2008 to 15 September
mutu ISO 9001:2008 sampai dengan tanggal
2018;
15 September 2018;
- Proses penerapan Sistem Manajemen - In the process of implementing the
Lingkungan ISO 14001:2004 untuk Environmental Management System
meningkatkan peran serta Perseroan dalam ISO14001:2004 to increase the Company’s
pelestarian lingkungan; awareness of protection for the environment;
- Meningkatkan pelaksanaan Sistem - Upgrade the implementation of the
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Health and Safety Management System
Kerja (SMK3) atau secara Internasional (SMK3) or internationally known as OHSAS
dikenal dengan OHSAS 18001:2007; 18001:2007;
- Audit internal dilakukan secara rutin disertai - Routine internal audits and improvement
dengan langkah-langkah perbaikan. steps.
- Mengangkat kembali Dewan Komisaris dan - To reelect the Board of Commissioners and
Direksi untuk masa jabatan 3 tahun. Serta Directors for a 3 year term and to confirm the
mengukuhkan tuan Lim Tai Pong sebagai appointment of Mr. Lim Tai Pong as an independen
direktur independen. director.
- Pemecahan Saham dengan rasio 1:10, - Stock split with the ratio of 1:10; i.e. total
yaitu jumlah saham yang beredar semula number of 52,016,000 shares outstanding
sebesar 52.016.000 saham dengan nilai with nominal value of Rp1,000 per share is
nominal Rp1.000,- per saham menjadi converted to 520,160,000 shares with
520.160.0000 saham dengan nilai nominal nominal value of Rp100 per share.
Rp100,- per saham.
Perseroan selalu berusaha untuk menjamin The Company always strives to preserve the
terpenuhinya hak-hak pemegang saham dan rights of all shareholders and all shareholders
memperlakukan kesetaraan terhadap seluruh are treated equally.
pemegang saham.
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 3 orang The Company’s Board of Commissioners
anggota termasuk Komisaris Utama dan 1 comprises 3 members including the
orang diantaranya adalah Komisaris President Commissioner, and one independent
Independen. Jumlah Komisaris Independen commissioner. The number of independent
telah memenuhi ketentuan dimana paling Commissioners complies with the requirement
kurang 30% dari jumlah anggota Dewan that it must be at least 30% of the number of
Komisaris. members on the Board of Commissioners.
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan Members of the Board of Commissioners are
diberhentikan melalui Rapat Umum Pemegang appointed and dismissed by the General
Saham (RUPS). Masa jabatan anggota Dewan Meeting of Shareholders (AGM). The term of
Komisaris adalah 3 (tiga) tahun. Pada RUPS office for Commissioners is 3 (three)
tahun 2015, tanggal 4 Juni 2015, keanggotaan years. At the year 2015 AGM June 4, 2015, the
Dewan Komisaris diangkat kembali seluruhnya members of the Board of Commissioners were
untuk masa jabatan sampai dengan RUPS re-appointed for a term until the AGM in Year
tahun 2018 yang keputusannya dituangkan 2018. and the resolution was incorporated in
dalam akta No. 6 tanggal 4 Juni 2015 yang Deed No.6 dated June 4, 2015 which was made
dibuat dihadapan Fathiah Helmi SH, Notaris di before Fathiah Helmi SH, Notary in Jakarta.
Jakarta.
Tugas dan fungsi Dewan Komisaris antara lain The responsibilities and functions of The Board
melakukan pengawasan terhadap tindakan of Commissioners include, among others, to
pengelolaan Perusahaan oleh Direksi serta supervise the actions of the Company's Board
memberi saran dan pendapat kepada Direksi. of Directors and management and to give
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada advice and opinions to the Board of
Pemegang Saham. Directors. The Board of Commissioners reports
to shareholders.
Peranan dan tanggung jawab Dewan Komisaris The roles and responsibilities of the Board of
mencakup antara lain: Commissioners are as follows:
2. Memberikan saran dan pendapat kepada 2. Provide advice to the Board of Directors
Direksi dalam menjalankan usaha concerning the operations of the Company.
Perseroan.
3. Meninjau dan menyetujui suatu keputusan 3. Review and approve decisions that exceed
the authority of the Board of Directors.
diluar kewenangan Direksi.
4. Membentuk Komite Audit dan komite 4. Establish the Audit Committee and other
lainnya jika dianggap perlu. committees if deemed necessary
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan The overall duties and responsibilities of the
Komisaris secara garis besar meminta Board of Commissioners involve seeking
penjelasan dan memberikan tanggapan atas explanations and providing feedback on
laporan Direksi, memberikan saran dan Directors’ reports, offering advice and
pendapat, memberikan rekomendasi dan opinions, and provide recommendations and
persetujuan kepada Direksi. concurrences to the Board of Directors’ plans.
Pada Tahun 2015, Dewan Komisaris In 2015 , the Board held 6 regular meetings or
mengadakan pertemuan rutin dan atau tele-conferences which were attended by all members
teleconference sebanyak 6 kali dan dihadiri oleh except for one meeting. The Board of
seluruh anggota. Dewan Komisaris mengadakan Commissioners held 3 meetings or
pertemuan atau teleconference dengan Direksi tele-conferences which were attended by all member
sebanyak 3 kali dan dihadiri oleh seluruh except for one meeting.
anggota.
Independensi Dewan Komisaris Perseroan telah The independence of the Company’s Board of
memenuhi ketentuan independensi anggota Commissioners had complied with the
Komisaris sebagaimana diatur dalam requirement of independence of Commissioners
perundang-undangan yang berlaku. as prescribed in the applicable legislations.
Dewan Komisaris yang merangkap jabatan The Board of Commissioners had complied with
telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur all provisions prescribed in the aplicable
dalam perudang-undangan yang berlaku. Tuan legislations. Mr. Lee Whay Keong is also a
Lee Whay Keong merangkap jabatan di commissioner on PT Lionmesh Prima Tbk.
PT Lionmesh Prima Tbk sebagai Komisaris.
DIREKSI DIRECTORS
Direksi Perseroan terdiri dari 4 orang anggota The Board of Directors consists of four
termasuk di dalamnya Direktur Utama dan 1 members, including the President Director and
diantaranya Direktur Independen. an Independent Director.
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan The members of the Board of Directors are
melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). appointed and dismissed by the General
Masa jabatan anggota Direksi adalah 3 (tiga) Meeting of Shareholders (AGM). The tenure of
tahun. Pada RUPS tahun 2015, tanggal 4 Juni each Director is 3 (three) years. At the year
2015, keanggotaan Direksi diangkat kembali 2015 AGM on June 4, 2015, the members of the
seluruhnya untuk masa jabatan sampai dengan Board of Directors were reappointed for a term
RUPS tahun 2018 yang keputusannya until the AGM in Year 2018 and the resolution
dituangkan dalam akta No. 6 tanggal 4 Juni was incorporated in Deed No.6 dated June 4,
2015 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi SH, 2015 which was made before Fathiah Helmi SH,
Notaris di Jakarta. Notary in Jakarta.
Komposisi Direksi berdasarkan hasil RUPS Pursuant to the AGM’s resolutions on 4 June
Tahunan tanggal 4 Juni 2015 adalah sebagai 2015 the Board of Directors comprised :
berikut :
Direktur Utama : Cheng Yong Kim President Director: Cheng Yong Kim
Direktur : Lim Tai Pong Director : Lim Tai Pong
Direktur : Ir. H. Krisant Sophiaan Msc. Director : Ir. H. Krisant Sophiaan Msc.
Direktur : Tjoe Tjoe Peng (Lawer Supendi) Director : Tjoe Tjoe Peng (Lawer Supendi)
Tanggung jawab utama Direksi adalah The Directors’ primary responsibility is to lead
memimpin dan mengelola operasional and manage the Company's operations under
Perusahaan dibawah pengawasan Dewan the supervision of the Board of Commissioners.
Komisaris.
Peranan dan tanggung jawab Direksi mencakup The role and responsibilities of the Board of
antara lain: Directors includes:
1. Memimpin dan mengendalikan operasi 1. Lead and manage the overall operations of
Perseroan secara keseluruhan dalam hal the Company.
kepengurusan dan kepemilikan.
2. Mengelola Perseroan dengan menjaga 2. Protect the interest of Company and
kepentingan Perseroan dan pemegang shareholders in managing the Company.
saham.
3. Menetapkan strategi dan kebijakan sesuai 3. Draw up strategies and policies of the
dengan tujuan Perseroan. Membentuk dan Company in accordance to the objectives of
menetapkan sistem pengawasan untuk the Company. Set up the control system to
menjaga aset Perseroan secara operasional safeguard the Company’s operational and
dan keuangan. financial assets.
4. Bertanggung jawab dalam menjalankan 4. Responsible for conformity to the existing
tugasnya dengan mengindahkan peraturan legal rules and regulations in carrying out
perundangan yang berlaku. its duties.
5. Dapat membentuk Komite dalam 5. Can set up committees to support its duties
mendukung tugas dan tanggung jawabnya. and responsibilities.
Direksi yang merangkap jabatan telah Directors who hold concurrent positions have
memenuhi ketentuan sebagaimana diatur met the requirements as stipulated in the
dalam peraturan yang berlaku. Tuan Tjoe Tjoe current legislations. Mr. Tjoe Tjoe Peng (Lawer
Peng (Lawer Supendi) merangkap jabatan di Supendi) is currently the President Director of
PT Lionmesh Prima Tbk sebagai Direktur Utama. PT Lionmesh Prima Tbk.
Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham All members of the Company's Board of
Perseroan yang mencapai 5% atau lebih. Directors do not own more than 5% share in
REMUNERASI REMUNERATION
Perseroan telah membayar remunerasi kepada The Company had paid remuneration of
Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp7,137,721,921 to the Board of
Rp7.137.721.921,- pada tahun 2015. Commissioners and the Board of Directors in
Year 2015.
Pada tahun 2015 Komite Audit telah In Year 2015, the Audit Committee had been
menjalankan fungsi dan tugasnya, Komite performing its functions and duties as follows:
sebagai berikut:
Komite Audit beranggotakan 3 (tiga) orang, The Audit Committee consists of 3 (three)
satu diantaranya adalah Komisaris Independen persons; one of whom is an Independent
yang bertindak sebagai Ketua Komite Audit, Commissioner who acts as Chairman of the
sedangkan 2 anggota lainnya merupakan pihak Audit Committee while the other 2 members
yang independen. are also independent parties.
Tahun 2015 Komite Audit telah melaksanakan In Year 2015, the Audit Committee had held 4
Rapat sebanyak 4 kali, dengan tingkat meetings and the attendances are as follows:
kehadiran sebagai berikut :
Warga Negara Indonesia, Lahir tahun 1941 di Born in 1941. Indonesian Citizen. He has been
Manggar. Menjabat sebagai ketua Komite Audit appointed as Chairman of Audit Committee
PT Lion Metal Works Tbk dari tahun 2002. PT Lion Metal Works Tbk since 2002.
Pernah bekerja di PT Lion Metal Works Tbk He had worked in PT Lion Metal Works Tbk as
menjabat sebagai Chief Accounting, di PT Surya Head of Accounting and in PT Surya Toto
Toto Indonesia sebagai Manager Accounting. Indonesia as Accounting Manager.
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1966. di Born in 1966. Indonesian Citizen. He has been
Jakarta. Sebagai anggota Komite Audit PT Lion appointed as member of Audit Commitee of
Metal Works Tbk dari tahun 2002. PT Lion Metal Works Tbk since 2002.
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1968. Born in 1968. Indonesian Citizen. He has been
Sebagai anggota Komite Audit PT Lion Metal appointed as member of Audit Commitee of
Works Tbk dari tahun 2002. PT Lion Metal Works Tbk since 2002.
Pernah bekerja di PT Ratu Indah Agung sebagai He had worked in PT Ratu Indah Court as the
Manager Umum. General Manager.
Sekretaris Perusahaan dibentuk berdasarkan Pursuant to Rule BEI and FSA Regulation
Peraturan BEI dan Peraturan OJK No.35 /POJK.04/2014 on Corporate Secretary
No.35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris of Public Companies, a Company Secretary was
Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. appointed whose function is to provide current
Fungsinya untuk memberikan informasi terkini information on capital markets regulations and
tentang peraturan pasar modal dan provide access to investors/stakeholders to
menyediakan akses kepada investor/pihak yang obtain information about the Company .
berkepentingan untuk mendapatkan informasi
mengenai Perseroan.
Peranan dan fungsi Sekretaris Perusahaan The role and functions of the Company
mencakup antara lain: Secretary include, among others:
1. Sebagai penghubung dalam komunikasi 1. As a liaison with the Financial Services
dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Authority (OJK), the Stock Exchange,
Bursa Efek, pemegang saham dan shareholders and the community.
masyarakat.
2. Mengikuti perkembangan peraturan- 2. Monitor the development of current
peraturan yang berlaku di pasar modal dan regulations in force in the capital markets
peraturan lainnya yang terkait. and other related regulations.
3. Memberikan masukan kepada Direksi dan 3. To provide inputs to the Board of Directors
Dewan Komisaris dalam memenuhi and Board of Commissioners for compliance
peraturan yang berlaku khususnya dibidang with applicable laws, especially in the field
pasar modal. of capital markets.
4. Memelihara komunikasi dan memberikan 4. Maintain communication and provide
informasi mengenai Perseroan kepada information about the Company to
investor/calon investor. investors/potential investors.
5. Melaksanakan, mengkoordinir, mengikuti 5. To organize, coordinate and attend the
Rapat Direksi. Board of Directors’ Meeting.
Tugas-tugas yang telah dilakukan oleh The tasks that had been performed by the
sekretaris Perusahaan selama tahun 2015, Company Secretary during 2015 are as follows :
antara lain :
- Menyampaikan laporan berkala kepada OJK - Send periodic reports to the OJK and BEI.
dan BEI.
- Mengikuti perkembangan termasuk - Monitor the developments in the capital
peraturan pasar modal yang baru serta market including new regulations as well as
memberikan informasi kepada Direksi. providing information to the Board of
Directors.
- Mengkoordinir dan menghadiri Rapat - Coordinating and attending Meetings of the
Direksi dan Dewan Komisaris Board of Directors and Board of
Commissioners
- Menyusun Laporan Tahunan - Prepare Annual Report
- Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang - Organizing the General Shareholders
Saham dan Paparan Publik Meeting and Public Expose
- Mengkoordinir pembayaran Dividen - To coordinate the payment of dividends
- Melakukan aksi korporasi pemecahan - Carried out the corporate action of stock
saham. split.
Tugas Audit Internal antara lain: The duties of Internal Audit include:
1. Menyusun rencana audit internal tahunan. 1. Develop an annual internal audit plan.
2. Melakukan audit internal terhadap 2. Conduct internal audits on the effectiveness
efektivitas sistem manajemen yang berlaku of management systems applicable in the
di Perseroan Company
3. Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian 3. Evaluate the implementation of internal
interen dan sistem manajemen sesuai controls and management systems in
dengan kebijakan Perseroan. accordance with Company policy.
4. Membuat laporan hasil audit beserta 4. Prepare the audit report and its findings
temuannya, dan memberikan saran untuk and present suggestions for any
perbaikan tentang aktifitas yang diperiksa. improvements to the activities being
examined.
5. Memantau, menganalisa dan melaporkan 5. Monitor, analyze and report on
pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang implementation of the improvements that
telah disarankan. have been suggested.
Saat ini Audit Internal di ketuai oleh Saudara Internal Audit is currently chaired by Mr.
Khairilman Zusawar ST, MM. Warga Negara Khairilman Zusawar ST, MM. Indonesian citizen,
Indonesia, lahir tahun 1976, Lulusan Sarjana born in 1976, Graduate degree in Industrial
Teknik Industri dan S2 di bidang Management Engineering and S2 in the field of Financial
Keuangan di Universitas Indonesia. Management at the University of Indonesia.
Audit Internal beranggotakan 3 orang. Pada There are 3 persons in the Internal Audit
tahun 2015, Audit Internal melakukan rapat function. In year 2015, Internal Audit had held
secara rutin. Temuan dan perkembangan hasil regular meetings. The findings and progress on
audit internal dibahas dalam Rapat Telaah internal audit result was discussed on the
Manajemen. Management Assessing Meeting.
Berdasarkan surat pemberitahuan isi Based on the notification by the East Jakarta
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Timur District Court No.219/Pdt.G/2014/PN.JKT.TIM
No.219/Pdt.G/2014/PN.JKT.TIM tanggal 3 Agustus dated August 3, 2015 on the decision of the
2015, memberitahukan tentang isi putusan East Jakarta District Court on June 11, 2015,
Pengadilan Negeri Jakarta Timur tanggal 11 the East Jakarta District Court had arrived at a
Juni 2015. Pengadilan Jakarta Timur telah decision on the matter as follows :
memberikan keputusan atas perkara tersebut
antara lain :
- Mengabulkan gugatan penggugat untuk - Accepted the plaintiff's lawsuit in part.
sebagian.
- Menyatakan melarang untuk segera - Not required to immediately hand over the
menyerahkan tanah tersebut dengan alasan land under any circumstances until there is
apapun juga sampai dengan adanya suatu a final and binding Management Court
Putusan Pengadilan Manajemen yang telah decision
berkekuatan hukum tetap.
- Menghukum tergugat atau jajaran - Require the defendant or its subordinates to
dibawahnya apabila ingin mempergunakan purchase land owned by the plaintiff under
tanah tersebut untuk fasilitas jalan membeli the provisions of the laws on buying and
tanah milik pengugat berdasarkan ketentuan selling and based on the provisions of the
dalam hukum jual beli berpedoman pada applicable statutes on land acquisitions for
ketentuan Undang-Undang pengadaan tanah public interest if they want to use the land
bagi kepentingan umum. to facilitate the construction of a road.
Manajemen dan konsultan hukum berpendapat The Management and its legal counsel are of
bahwa kasus tersebut diatas tidak akan the opinion that the above-mentioned case will
mempunyai pengaruh terhadap kinerja dan not have a material effect on the financial
kondisi keuangan karena tanah yang dimaksud condition of the Company and its operations.
dalam perkara diluar kantor dan kegiatan The Management will continue to endeavour to
operasional Perseroan. resolve the case on an amicable basis.
Perseroan terus meningkatkan peran sertanya Company continues to improve its role in
dalam memberikan kontribusi terhadap contributing to the well being of the community
kesejahteraan masyarakat dan menjaga and protect its environment. The Company will
kelestarian lingkungan. Perseroan berusaha endeavor to assist the community; especially
agar keberadaannya dapat membantu the communities around our offices and
masyarakat, terutama bagi masyarakat yang factories. The Company also recognizes its
berada di sekitar lokasi kantor dan pabrik. responsibility in the development and
Perseroan turut bertanggung jawab dalam empowerment of the local community.
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
setempat.
Perseroan menjalankan tanggung jawab The Company continues to perform its social
sosialnya secara berkelanjutan dan pada tahun responsibilities and had implemented the
2015 mencakup program antara lain: following programs in 2015 :
- Sumber Daya Manusia - Human Resources
Dalam proses rekrutmen Perseroan lebih The Company gives priority to recruiting its
mengutamakan tenaga kerja di sekitar employees from the nearby areas and
lokasi Perseroan dan Perguruan Tinggi di institutions of higher learning in Jakarta. We
Jakarta, serta memberikan pelatihan dalam also provide training to upgrade their
meningkatkan kompetensinya. competencies.
- Bidang Lingkungan - Environment
Perseroan saat ini sedang dalam proses Currently, the Company is in the process of
penerapan Sistem Manajemen Lingkungan implementing the Environmental Management
ISO 14001:2004 dan turut aktif System ISO 14001:2004. We are also
melestarikan lingkungan sekitar dalam currently beautifying our surroundings by
melaksakan program Green House yang implementing the Green House programs
bekerja sama dengan SMP dan SMU di together with schools located around the
lokasi sekitar Perseroan. Perseroan Company. The Company encourages its
mendorong karyawan untuk memiliki pola employees to adopt an environmentally
hidup yang ramah lingkungan diantaranya friendly lifestyle, including implementing the
dengan menerapkan program 5S/5P di 5S/5P programs in the factory areas. In
lingkungan pabrik, disamping itu dalam
addition, the Company uses the powder
proses produksinya Perseroan telah
coating painting system and gaseous fuels
menggunakan sistem pengecatan powder
that are clean and environmentally friendly.
coating dan menggunakan bahan bakar gas
yang bersih dan ramah lingkungan.
- Bidang Pendidikan - Education Sector
Perseroan memberikan apresiasi dalam As part of the Company’s role in educating
bentuk penghargaan/bea siswa kepada the next generation, the Company gives
anak-anak karyawan yang berprestasi di recognition/scholarships to our employees’
tingkat SD, SMP dan SMU dan sederajat children that had performed well at all school
sebagai bentuk peran serta Perseroan levels.
dalam mencerdaskan generasi penerus
bangsa.
- Bidang Sosial - Social Sector
Perseroan turut berpartisipasi pada hari The Company also participates in religious
raya keagamaan dengan memberikan festivals like the presentation of donations to
qurban ke mesjid di sekitar lokasi the mosques situated around the Company.
Perseroan.
- Kemitraan - Partnership
Melaksanakan program kemitraan berupa Implement partnership program with small
pembinaan usaha kecil seperti bengkel dan business enterprises like workshops etc., in
sejenisnya, untuk meningkatkan order to improve their capabilities so that the
kemampuan dan kapasitas bengkel workshops can grow and become
sehingga semakin berkembang dan mandiri. independent.
Dalam merealisasikan pelaksanaan program The Company had allocated Rp148 million to
CSR selama tahun 2015 Perseroan telah implement the CSR programs in 2015.
mengalokasikan dana sebesar Rp148 juta.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini We the undersigned, hereby state that all
menyatakan bahwa semua informasi dalam information contained in the 2015 Annual
Laporan Tahunan PT LION METAL WORKS Tbk Report of PT LION METAL WORKS Tbk is true
tahun 2015 telah dimuat secara lengkap dan and complete, and we take full responsibility for
bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi the validity of the Company Annual Report.
Laporan Tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan This statement is hereby made in all
sebenarnya. truthfulness.
Cheng Yong Kim Lim Tai Pong Ir. H. Krisant Sophiaan Msc Lawer Supendi
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
President Director Director Director Director
Daftar Isi
Halaman
1 Januari 2014/
31 Desember 2014 31 Desember 2013
(Disajikan kembali (Disajikan kembali
Catatan 31 Desember 2015 Catatan 2 dan 28) Catatan 2 dan 28)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2c,2d,2l,4 202.395.371.009 172.587.451.609 203.832.669.561
Deposito berjangka 2d,5 59.999.756.701 74.907.772.993 19.612.208.182
Piutang usaha
Pihak berelasi 2d,2m,6,24 19.613.090.341 8.341.361.429 14.073.674.818
Pihak ketiga - neto 2d,6 74.694.226.371 70.880.409.461 46.758.579.729
Piutang karyawan 2d 2.554.470.000 2.581.537.500 2.518.425.000
Persediaan - neto 2g,8 147.350.263.810 152.663.366.101 131.686.421.880
Uang muka pemasok 1.109.458.612 4.776.875.785 8.860.578.325
Biaya dibayar di muka 2h,7 628.563.000 625.178.670 1.478.492.730
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 Januari 2014/
31 Desember 2014 31 Desember 2013
(Disajikan kembali (Disajikan kembali
Catatan 31 Desember 2015 Catatan 2 dan 28) Catatan 2 dan 28)
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp 100 per saham tahun 2015
dan Rp 1.000 per saham tahun
2014 dan 2013
Modal dasar - 2.000.000.000
saham tahun 2015 dan
200.000.000 saham tahun 2014
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 520.016.000 saham tahun
2015 dan 52.016.000 saham tahun
2014 15 52.016.000.000 52.016.000.000 52.016.000.000
Tambahan modal disetor - neto 16 1.954.630.221 1.954.630.221 1.954.630.221
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 8.668.000.000 8.168.000.000 7.668.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 391.960.865.950 363.795.039.174 340.388.780.359
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2014
(Disajikan kembali
Catatan 2015 Catatan 2 dan 28)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT LION METAL WORKS Tbk
Saldo laba
Modal Saham
Ditempatkan Tambahan Telah Belum
dan Disetor Modal Disetor Ditentukan Ditentukan Total
Catatan Penuh - neto Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas
Dampak penerapan
PSAK No. 24 (Revisi
2013) 28 - - - (13.756.316.511 ) (13.756.316.511 )
Pembentukan cadangan
Umum 17 - - 500.000.000 (500.000.000 )
Pengukuran kembali
liabilitas imbalan kerja 2l,22 - - - (5.333.758.473 ) (5.333.758.473 )
Pembentukan cadangan
umum 17 - - 500.000.000 (500.000.000 )
Pengukuran kembali
liabilitas imbalan kerja 2l,22 - - - 4.604.785.719 4.604.785.719
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
4
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal
31 Desember 2015
(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2014
(Disajikan kembali
Catatan 2015 Catatan 2 dan 28)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM
a. Pendirian Perseroan
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, lingkup kegiatan Perseroan meliputi
industri peralatan kantor dan pabrikasi lainnya dari logam. Saat ini, kegiatan utama
Perseroan adalah memproduksi peralatan kantor, peralatan gudang, bahan bangunan dan
konstruksi dan pabrikasi lainnya dari logam seperti lemari arsip (filing cabinet), lemari
penyimpan; pintu besi; perlengkapan gudang, seperti rak tingkat dan pallet; penyangga kabel
(cable ladder) dan lainnya. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974.
Perseroan berkedudukan di Jalan Raya Bekasi, Km. 24,5, Cakung, Jakarta Timur.
Pada tahun 1993, Perseroan melakukan penawaran umum saham kepada masyarakat
sebanyak 3.000.000 saham. Setelah pembagian 3.251.000 saham sebagai dividen saham,
3.251.000 saham bonus, dan Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu I sebanyak 32.510.000 saham pada tahun 1996, jumlah saham Perseroan yang
dicatatkan di bursa efek di Indonesia meningkat menjadi 52.016.000 saham (termasuk
10.004.000 saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sebelum adanya penawaran
umum).
Perseroan memiliki pemilikan langsung, lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut:
Total aset sebelum eliminasi
Kegiatan Usaha Tahun Operasi
Entitas Anak Lokasi Utama Persentase Komersial 2015 2014
PT Singa Purwakarta Jaya Purwakarta Kawasan Industri 99% Dalam Tahap 69.112.437.869 54.034.183.062
Pengembangan
6
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan)
Per 31 Desember 2015 dan 2014, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan
pada tanggal 6 Juni 2015 dan 11 Juni 2014, adalah sebagai berikut:
Per 31 Desember 2015 dan 2014, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:
Komite Audit
Joseph Tjandradjaja : Ketua
Irianna Halim Saputra, SE: Anggota
Syarifudin Zuchri, SE : Anggota
Total karyawan tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 701 orang dan
31 Desember 2014 adalah 704 orang (tidak diaudit).
Laporan keuangan kosolidasian ini diselesaikan dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh
manajemen Perseroan pada tanggal 24 Maret 2016.
7
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
catatan-catatan terkait, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan,
diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2015
Laporan keuangan konsolidasian kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan
konsep akrual dan dasar pengukuran dengan menggunakan konsep harga historis, kecuali
beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
adalah mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Perseroan dan Entitas
Anak.
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 65
(Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK 65, „Laporan keuangan
kosolidasian‟ mendasarkan prinsip yang telah ada dengan mengidentifikasi konsep
pengendalian sebagai faktor utama dalam menentukan apakah entitas harus dimasukkan ke
dalam laporan keuangan konsolidasian entitas induk. Standar ini memberikan petunjuk
tambahan untuk membantu dalam kondisi penentuan pengendalian sulit untuk dinilai. Dalam
prinsip yang baru, Perseroan mengendalikan suatu entitas ketika Perseroan terekspos
terhadap, atau memiliki hak atas, pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas
dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui
kekuasaannya atas entitas tersebut.
Laporan keuangan entitas anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan
Perseroan. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan
konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Perseroan dan Entitas Anak, kecuali
dinyatakan lain.
Entitas-entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal
Perseroan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Perseroan kehilangan
pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perseroan memiliki secara langsung atau
tidak langsung melalui entitas-entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
8
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Transaksi antar entitas, saldo dan keuntungan antar entitas Perseroan dan Entitas Anak yang
belum direalisasi dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan
akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan
kebijakan akuntasi yang diadopsi Perseroan.
Pengendalian didapat ketika Perseroan terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variable
dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal
hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee.
Secara spesifik, Perseroan mengendalikan investee jika dan hanya jika Perseroan memiliki
seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberikan kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan investee).
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil investor.
Ketika Perseroan memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Perseroan dapat
mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki
kekuasaan atas investee tersebut:
a. pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain.
b. hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain.
c. hak suara dan hak suara potensial Perseroan.
Perseroan menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan
mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
Konsolidasi atas entitas anak dimulai ketika Perseroan memiliki pengendalian atas entitas
anak dan berhenti ketika Perseroan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset,
liabilitas, penghasilan dan beban atas entitas anak yang diakuisisi atau dilepas selama
periode termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
dari tanggal Perseroan memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Perseroan
menghentikan pengendalian atas entitas anak.
Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada
pemegang saham entitas induk dan pada kepentingan non pengendali (“KNP”), walaupun
hasil di kepentingan non pengendali mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, penyesuaian
dilakukan pada laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan
kebijakan akuntansi Perseroan. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan
arus kas berkaitan dengan transaksi antar anggota Perseroan dan Entitas Anak akan
dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi.
9
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak
dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada perseroan, yang masing-
masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
c. Setara Kas
Didalam laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, deposito
on call dan investas jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau
kurang yang tidak dijaminkan dan dibatasi penggunaannya.
d. Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 50
(Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK-PSAK ini tidak membawa dampak signifikan
terhadap laporan keuangan konsolidasian.
10
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(i) Klasifikasi
Aset Keuangan
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai (i)
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang
diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, (iv) atau aset
keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perseroan dan Entitas Anak
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut
pada setiap akhir tahun keuangan.
Aset keuangan Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari kas dan setara kas, deposito
berjangka, piutang usaha dan piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan
sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau (ii)
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Perseroan dan
Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan Perseroan dan Entitas Anak terdiri dari utang bank, utang usaha -
pihak ketiga, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, dan utang deviden yang
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi.
Aset Keuangan
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, dalam hal aset
keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasi aset.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali jika dampak diskonto
tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Keuntungan atau kerugian
diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman,
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
11
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya
diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan
secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi,
menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka
dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan”
dalam laba atau rugi. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba atau rugi ketika
liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki
hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah
diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK
No. 68 (2014), “Pengukuran Nilai Wajar”, dalam PSAK ini, nilai wajar adalah harga
yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk
mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual
aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan
yang terorganisasi, jika ada, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar
aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan
yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar
yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan (arm’s length market
transactions); referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara
substansial sama; analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.
12
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perseroan dan Entitas Anak mengevaluasi
apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan grup atau kelompok aset
keuangan mengalami penurunan nilai.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi, Perseroan dan Entitas Anak terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat
bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak
signifikan secara individual. Jika Perseroan dan Entitas Anak menentukan tidak
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai
secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset
tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara
kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian
penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan
nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang
yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan
menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman
yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan
untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang
berlaku.
Nilai tercatat atas aset keuangan berkurang melalui penggunaan pos cadangan dan
nilai kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya
diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga
efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan
cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas
pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan
kepada Perseroan dan Entitas Anak. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi
kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa
yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang
diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan
penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan,
jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.
Aset Keuangan
Suatu aset keuangan, atau mana yang berlaku, bagian dari aset keuangan atau
bagian dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat:
13
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
(b) Perseroan dan Entitas Anak mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus
kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial mentransfer seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial
tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan
tersebut.
Ketika Perseroan dan Entitas Anak telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari
aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement),
dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui
sejauh keterlibatan berkelanjutan Perseroan dan Entitas Anak terhadap aset keuangan
tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang
ditransfer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal
dari pembayaran yang diterima Perseroan dan Entitas Anak yang mungkin harus dibayar
kembali.
Dalam hal ini, Perseroan dan Entitas Anak juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang
ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas
yang masih dimiliki Perseroan dan Entitas Anak.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih
antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset
baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap
keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas
harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Liabilitas Keuangan
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman
yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara
substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau
14
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan
liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut
diakui dalam laba atau rugi.
Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas
anak diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di
mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang
fungsional dan penyajian Perseroan dan Entitas Anak.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku
pada tanggal transaksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing ke mata uang Rupiah diakui sebagai “Laba selisih kurs - neto” sebagai laba atau
rugi.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
2015 2014
Kurs tukar yang digunakan adalah sebesar Rp 13.795 untuk 1 Dolar AS, Rp 15.069,68 untuk
1 Euro dan Rp 2.124,40 untuk 1 Yuan China pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp
12.440,00 untuk 1 Dolar AS, Rp 15.133,31 untuk 1 Euro dan Rp 2033,01 untuk 1 Yuan China
pada tanggal 31 Desember 2014, yang merupakan kurs rata-rata kurs beli dan kurs jual uang
kertas dan/atau kurs transaksi yang terakhir diumumkan oleh Bank Indonesia masing-masing
pada tanggal tersebut.
15
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perseroan dan entitas anak jika:
a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak
(i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama,
dengan Perseroan dan entitas anak;
(ii) memiliki kepentingan dalam Perseroan dan entitas anak yang memberikan pengaruh
signifikan atas Perseroan dan entitas anak; atau
(iii) memiliki pengendalian bersama atas Perseroan dan entitas anak;
b. suatu pihak yang berelasi dengan Perseroan dan entitas anak;
c. suatu pihak adalah ventura bersama di mana Perseroan dan entitas anak sebagai
venturer;
d. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perseroan dan entitas anak
atau induk;
e. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a)
atau (d);
f. suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi
signifikan oleh atau untuk di mana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung
maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
g. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
Perseroan dan entitas anak atau entitas yang terkait dengan Perseroan dan entitas anak.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak,
dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan
dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan
pihak-pihak berelasi telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai
realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan menggunakan metode pertama-masuk,
pertama-keluar (“FIFO”). Harga perolehan barang jadi dan pekerjaan dalam proses terdiri dari
bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya dan biaya overhead produksi
(berdasarkan kapasitas normal operasi). Persediaan tidak mencakup biaya pinjaman. Nilai
realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi
beban penjualan bervariasi.
Penyisihan untuk persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, jika ada, dilakukan
dengan mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto persediaan berdasarkan
hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun. Nilai realisasi neto adalah
taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal, dikurangi dengan estimasi biaya
penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan.
16
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
i. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”)
aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya
perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan
laba rugi pada saat terjadinya.
Tanah dinyatakan pada harga perolehan dan tidak disusutkan. Biaya legal awal untuk
mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak
didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak
berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak
ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi
yang timbul dari penghentian pengakuan aset dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan disesuaikan, pada akhir
periode pelaporan, jika diperlukan.
Entitas anak memiliki properti yang disewakan kepada dan yang digunakan oleh entitas
induknya. Properti tersebut tidak diklasifikasikan sebagai property investasi dalam laporan
keuangan konsolidasian, karena properti tersebut termasuk properti yang digunakan sendiri
jika dilihat dari sudut pandang kelompok usaha. Namun, jika dilihat dari sudut pandang
entitas yang memiliki properti, properti tersebut termasuk katagori properti investasi. Dengan
demikian, lessor memperlakukan kepemilikan properti tersebut sebagai properti investasi
dalam laporan keuangan individualnya.
Entitas anak memiliki tanah dan bangunan yang disewakan kepada entitas induk sehingga
bukan merupakan properti investasi dan direklasifikasi sebagai aset tetap dalam laporan
keuangan konsolidasian.
17
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 48
(Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”. Perubahan PSAK 48 “Penurunan nilai aset” terhadap
pengungkapan atas nilai terpulihkan untuk aset non-finansial. Perubahan ini menghilangkan
pengungkapan tertentu untuk nilai terpulihkan atas unit penghasil kas yang disyaratkan oleh
PSAK 48 melalui penerbitan PSAK 68.
Penerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”, tidak memiliki dampak yang
signifikan pada laporan keuangan konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perseroan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat
indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat
pengujian secara tahunan penurunan nilai aset diperlukan, maka Perseroan dan Entitas Anak
membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba rugi
sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan
nilainya.
Rugi penurunan nilai tersebut harus dipulihkan jika telah terjadi perubahan dalam perkiraan
yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan dari aset non-keuangan. Kerugian
penurunan nilai hanya akan dipulihkan sampai sebatas bahwa nilai tercatat aset non-
keuangan yang tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah
penyusutan seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut
pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
k. Sewa
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang
mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa. Perjanjian
tersebut ditelaah apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset
atau aset-aset tertentu atau perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan
aset tersebut, bahkan jika hak tersebut tidak dijabarkan secara eksplisit dalam perjanjian.
Sewa pembiayaan yang mengalihkan kepada Perseroan dan Entitas Anak secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, dikapitalisasi pada awal
masa sewa sebesar nilai wajar dari aset sewa pembiayaan atau, jika lebih rendah, sebesar
nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Pembayaran sewa dipisahkan antara beban
keuangan dan pengurangan liabilitas sewa, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu
suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Beban keuangan
dibebankan langsung pada laba rugi.
Suatu aset sewa pembiayaan disusutkan selama masa manfaat dari aset tersebut. Tetapi,
jika tidak terdapat kepastian memadai bahwa Perseroan dan Entitas Anak akan memperoleh
kepemilikan di akhir masa sewa, maka aset disusutkan selama mana yang lebih pendek
antara taksiran masa manfaat aset dan masa sewa.
18
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
k. Sewa (lanjutan)
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam
sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Perseroan dan Entitas Anak mengakui kewajiban imbalan pasca kerja yang tidak didanai
sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Efektif
tanggal 1 Januari 2015, Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Revisi
2013), “Imbalan Pasca Kerja”. PSAK revisi ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor,
mengatur pengakuan biaya jasa lalu serta mengatur beberapa pengungkapan tambahan.
Perseroan dan Entitas Anak menerapkan secara retrospektif perubahan yang diatur dalam
PSAK revisi ini dan oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal
31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk periode
31 Desember 2014, disajikan kembali. Dampak penerapan PSAK revisi ini diungkapkan pada
Catatan 28.
Perseroan dan Entitas Anak mengakui kewajiban imbalan pasca kerja yang tidak didanai
sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Beban
pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Perseroan dan Entitas Anak
ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodic dengan menggunakan metode
projected-unit credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, hasil yang diharapkan
atas asset dana pensiun dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan.
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas
aset dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan
komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun neto diakui dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan
surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak mengreklasifikasi laba atau rugi pada
periode berikutnya.
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas
aset dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui langsung melalui penghasilan
komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun neto diakui dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan
surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak mengreklasifikasi laba atau rugi pada
periode berikutnya.
Beban bunga dan pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan sebagaimana
digunakan dalam PSAK No. 24 (Revisi 2013) versi sebelumnya digantikan dengan beban
bunga - neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur
kewajiban manfaat pasti - neto atau aset pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.
19
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Perseroan dan
Entitas Anak dan nilainya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar
pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai
(“PPN”).
n. Pajak Penghasilan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Perseroan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46
(Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”, yang memberikan tambahan pengaturan untuk aset dan
liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan
menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang diukur dengan
menggunakan model nilai wajar. PSAK Revisi ini juga menghapuskan pengaturan mengenai
pajak final.
Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi
kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas,
dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya.
Pajak Kini
Beban pajak kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal
pelaporan keuangan, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan.
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan
Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku
membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah
yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Bunga dan denda untuk kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada,
dicatat sebagai bagian dari “Manfaat (Beban) Pajak” dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak
(“SKP”) diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian
selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP
ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.
20
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan
antara dasar pengenaan pajak untuk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan
pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer
kena pajak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa
jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi
perbedaan temporer dan rugi fiskal.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan
mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam
jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan.
Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan
dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan
aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada
periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut diselesaikan, berdasarkan undang-
undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan
keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan
temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, untuk transaksi-
transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus saat hak yang dapat
dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau
aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak
yang sama, atau Perseroan dan Entitas Anak bermaksud untuk menyelesaikan aset dan
liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Untuk pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui secara
proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara
jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan diakui sebagai
pajak dibayar dimuka atau utang pajak.
o. Segmen Pelaporan
Segmen adalah komponen yang dapat dibedakan dari Perseroan dan Entitas Anak yang
terlibat baik dalam menyediakan produk-produk tertentu (segmen usaha), atau dalam
menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki
risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat
diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan
dengan dasar yang memadai untuk segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan
transaksi antar Perseroan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
21
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba periode berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa
yang beredar yaitu sebanyak 520.160.000 saham pada 2015 dan 52.016.000 2014.
q. Biaya Pinjaman
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan, atau
pembuatan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persiapan digunakan
sesuai tujuannya atau dijual dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya aset yang bersangkutan.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadi. Biaya pinjaman
terdiri dari biaya bunga yang ditanggung oleh Entitas Anak sehubungan dengan peminjaman
dana.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan
aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya, dan pengeluaran untuk aset
kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada
saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan
aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
a. Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan
akuntansi Perseroan dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah
yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Perseroan dan entitas anak mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa
pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal
22
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Pertimbangan (lanjutan)
tersebut, Perseroan dan entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi
yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan
faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi yang spesifik atas jumlah piutang
pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perseroan
dan entitas anak. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai. Nilai tercatat dari
piutang usaha Perseroan dan entitas anak sebelum penyisihan kerugian untuk penurunan
nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 6.
Mata uang fungsional Perseroan dan entitas anak adalah mata uang dari lingkungan ekonomi
primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi
pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. Berdasarkan penilaian manajemen
Perseroan dan entitas anak mata uang fungsional Perseroan dan enitas anak adalah Rupiah.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai
tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perseroan dan
entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat
laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa
depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perseroan dan
entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Penyusutan Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo
menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun. Ini
adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Perseroan dan entitas
anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi
dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya
penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap pada tanggal 31 Desember
2015 dan 2014 dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 9.
Imbalan diestimasi atas Kesejahteraan Karyawan
Penentuan liabilitas dan biaya imbalan kerja Perseroan dan entitas anak bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah
tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji
tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan
tingkat kematian.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perseroan dan entitas anak langsung
diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Perseroan dan entitas anak
23
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada
hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perseroan dan Entitas
Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas imbalan kerja dan beban
imbalan kerja neto. Nilai tercatat dari Imbalan diestimasi atas kesejahteraan karyawan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 22.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan liabilitas atas pajak penghasilan
badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah
tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perseroan dan entitas anak mengakui liabilitas
atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak.
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan,
sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga
perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen
disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan
saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa
depan.
Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta
dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan
yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul
untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi
yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perseroan dan entitas
anak sebelum penyisihan atas keusangan dan penurunan nilai pasar pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014, dijelaskan lebih rinci dalam Catatan 8.
2015 2014
24
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015 2014
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
(termasuk AS$ 46.140,95 pada tahun 2015
dan AS$ 134.909 pada tahun 2014) 3.347.447.771 7.186.663.450
PT Maybank Indocorp
(termasuk AS$ 9.463,85 pada tahun 2015
dan AS$ 8.161 pada tahun 2014) 2.939.751.816 2.381.931.961
PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.481.849.912 1.100.071.621
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.038.842.650 316.556.598
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 634.630.351 93.284.057
PT Bank Panin Tbk 215.793.592 113.869.626
PT Bank Permata Tbk 60.169.432 22.052.270
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 56.735.689 30.721.276
PT Bank Nationalnobu Tbk 48.218.898 84.041.843
PT Bank Danamon Indonesia Tbk 47.129.356 174.312.778
PT Bank ICBC Indonesia
(termasuk AS$ 3.369,91 pada tahun 2015
dan AS$ 4.386,00 pada tahun 2014) 46.622.824 54.628.021
PT Bank Mega Tbk 15.420.536 13.471.726
PT Bank UOB Indonesia 10.588.236 11.080.550
25
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tingkat suku bunga deposito berjangka dalam Dolar AS berkisar dari 0,93% sampai 1,25% per
tahun pada tahun 2015 dan 1,88% sampai 3,00% per tahun pada tahun 2014. Tingkat suku
bunga deposito berjangka dalam rupiah berkisar dari 4,50% sampai 9,00% per tahun pada tahun
2015 dan 4,25% sampai 10,25% per tahun pada tahun 2014. Tingkat suku bunga deposito
berjangka dalam Yuan China sebesar 2,00% per tahun pada tahun 2015 dan 1,38% per tahun
pada tahun 2014.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah
tercatat dari setiap kelas kas dan setara kas sebagaimana yang dijabarkan di atas.
5. DEPOSITO BERJANGKA
Tingkat suku bunga deposito berjangka dalam rupiah berkisar antara 4,25% sampai 5,50% per
tahun pada tahun 2015 dan 4,25% sampai 9,00% per tahun pada tahun 2014 dan tingkat suku
bunga deposito berjangka dalam Dolar AS adalah 0,25 % sampai 0,50% per tahun pada tahun
2015 dan 0,25% sampai 0,5% per tahun pada tahun 2014.
Deposito berjangka Bank Ekonomi Raharja Tbk digunakan sebagai jaminan atas fasilitas letter of
credit dan bank garansi yang digunakan. Deposito berjangka PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
digunakan sebagai jaminan atas transaksi usaha Perseroan dengan pihak ketiga.
Deposito pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 39.000.000.000 digunakan sebagai
jaminan untuk pinjaman PT Singa Purwakarta Jaya, entitas anak sebesar Rp 35.000.000.000.
(Catatan 14)
6. PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari jumlah piutang dari pelanggan yang diklasifikasikan sebagai berikut:
2015 2014
Pihak berelasi (Catatan 24) 19.613.090.341 8.341.361.429
Dikurangi penyisihan penurunan nilai - -
Neto 19.613.090.341 8.341.361.429
26
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG USAHA
2015 2014
Pihak ketiga
Kontraktor dan pemilik proyek 51.948.506.939 64.607.681.547
Distributor 31.915.340.204 15.477.328.231
Piutang transport 638.487.735 603.508.190
Rincian piutang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
2015 2014
Pihak berelasi
Rupiah 19.613.090.341 8.341.361.429
Pihak ketiga
Rupiah 65.827.468.877 69.975.750.301
Dolar Amerika Serikat 8.866.757.494 -
Total 74.694.226.371 69.975.750.301
Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2015 2014
Pihak berelasi
Belum jatuh tempo 13.008.433.331 2.804.178.306
Jatuh tempo
1 - 30 hari 1.022.613.026 216.187.319
31 - 60 hari 1.311.498.373 684.425.994
61 - 90 hari 956.439.663 609.165.672
Lebih dari 90 hari 3.314.105.948 4.027.404.138
2015 2014
Pihak ketiga
Belum jatuh tempo 22.891.793.997 18.916.847.327
Jatuh tempo
27
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015 2014
1 - 30 hari 11.725.706.074 18.450.764.914
31 - 60 hari 5.168.865.848 5.404.060.128
61 - 90 hari 2.699.138.386 5.416.842.030
Lebih dari 90 hari 42.016.830.573 32.500.003.569
Eksposur maksimum risiko kredit pada tanggal pelaporan adalah sebesar nilai tercatat masing-
masing kategori piutang yang disebutkan di atas. Perseroan dan entitas anak tidak menguasai
aset-aset sebagai jaminan piutang.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
tahun, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai cukup untuk menutup
kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
2015 2014
8. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2015 2014
28
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PERSEDIAAN (lanjutan)
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko tertentu lainnya dengan
jumlah pertanggungan sebesar Rp 176.250.000.000 dan Rp 176.250.000.000 masing-masing
pada tahun 2015 dan 2014. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut cukup untuk
menutup kerugian karena risiko kebakaran atau risiko tertentu lainnya.
9. ASET TETAP
2015
Biaya Perolehan
Tanah 12.740.545.499 - - - 12.740.545.499
Bangunan dan prasarana 39.486.306.380 11.046.224.000 - - 50.532.530.380
Instalasi listrik 631.462.000 - - - 631.462.000
Mesin dan peralatan 56.464.729.007 3.942.620.330 - 60.407.349.337
Kendaraan bermotor 13.228.885.428 1.998.403.400 - - 15.227.288.828
Peralatan pabrik dan
Kantor 19.097.686.285 1.344.075.775 - - 20.441.762.060
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana 13.355.271.728 2.028.059.150 - - 15.383.330.878
Instalasi listrik 38.665.053 38.665.053
Mesin dan peralatan 27.433.710.315 6.720.512.514 - - 34.154.222.829
Kendaraan bermotor 10.982.759.691 1.381.663.313 - - 12.364.423.004
Peralatan pabrik dan
Kantor 10.629.046.390 2.182.970.984 - - 12.812.017.374
29
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2014
Biaya Perolehan
Tanah 2.959.002.500 - - 9.781.542.999 12.740.545.499
Bangunan dan prasarana 14.190.712.011 3.695.594.369 - 21.600.000.000 39.486.306.380
Instalasi listrik 399.606.000 231.856.000 - - 631.462.000
Mesin dan peralatan 42.738.571.279 13.726.157.728 - - 56.464.729.007
Kendaraan bermotor 11.677.298.178 1.716.737.250 165.150.000 - 13.228.885.428
Peralatan pabrik dan
Kantor 12.718.797.336 6.378.888.949 - - 19.097.686.285
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana 11.559.016.797 1.796.254.931 - - 13.355.271.728
Instalasi listrik 9.990.150 28.674.903 - - 38.665.053
Mesin dan peralatan 22.090.699.846 5.343.010.469 - - 27.433.710.315
Kendaraan bermotor 9.991.889.828 1.156.019.863 165.150.000 - 10.982.759.691
Peralatan pabrik dan
Kantor 8.663.265.275 1.965.781.115 - - 10.629.046.390
Aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko tertentu
lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 36.300.000.000 dan
AS$ 6.080.000 pada tahun 2015 dan Rp 17.160.000.000 dan AS$ 6.080.000 pada tahun 2014,
dan manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian karena risiko kebakaran dan risiko tertentu lainnya.
Rincian penjualan aset tetap pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
2014
30
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015 2014
Hak Guna Bangunan (“HGB”) pabrik yang di Jakarta akan berakhir pada tahun 2027 sedangkan
pabrik di Jawa Timur, Hak Guna Bangunan (“HGB”) nya akan berakhir sampai tahun 2031 dan
2024. Manajemen berkeyakinan bahwa kepemilikan hak atas tanah dapat diperpanjang pada
saat jatuh tempo.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap dapat terealisasi seluruhnya, dan
oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aset.
Akun ini terutama berasal dari pembelian bahan baku, bahan pendukung dari pemasok, dengan
rincian sebagai berikut:
2015 2014
Rincian utang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:
2015 2014
31
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015 2014
11. PERPAJAKAN
2014
2015 (Disajikan kembali)
Perseroan
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 ayat 2 22.000.000 22.000.000
Pasal 21 654.475.484 789.987.012
Pasal 23 9.132.764 7.374.161
Pasal 25 579.353.254 705.505.130
Pasal 29 3.385.830.994 543.935.377
Pajak Pertambahan Nilai 2.969.124.317 1.495.376.187
Entitas anak
Pajak Penghasilan
Pasal 23 326.891.390 326.891.390
2014
2015 (Disajikan kembali)
Beban pajak penghasilan kini
Pajak tahun berjalan 13.852.894.250 14.770.703.500
Manfaat pajak tangguhan (1.419.730.224 ) (907.258.711 )
32
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, sesuai dengan laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan taksiran penghasilan kena pajak
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut:
2014
2015 (Disajikan kembali)
Beda waktu:
Penyisihan untuk kesejahteraan karyawan 8.931.731.379 8.286.762.179
Penyusutan aset tetap (1.148.250.417 ) (374.547.083 )
Pembayaran kesejahteraan karyawan (3.670.578.650 ) (4.283.180.250 )
Beda tetap:
Biaya yang tidak dapat dikurangkan:
Kesejahteraan karyawan 6.173.363.914 7.400.715.835
Perbaikan dan pemeliharaan 373.656.675 473.206.098
Representasi dan sumbangan 852.428.125 727.278.527
Lain-lain - 886.708.454
Penghasilan yang telah dikenakan
pajak final
Penjualan - neto * (5.192.252.538 ) (5.903.042.831 )
Penghasilan bunga (8.449.101.201 ) (10.559.168.706 )
Penghasilan sewa (488.700.000 ) (221.400.000 )
Beban pajak 354.007.134 319.992.762
* Merupakan penghasilan neto setelah dikurangi beban dari penjualan bahan penunjang/bangunan
konstruksi yang dipotong pajak penghasilan final oleh pelanggan.
33
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, sesuai dngan laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dan taksiran penghasilan kena pajak
Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah
sebagai berikut: (lanjutan)
Beban pajak penghasilan Perseroan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
2014
2015 (Disajikan kembali)
d. Rekonsiliasi pajak atas laba usaha konstruksi dari penjualan bahan penunjang/bangunan
konstruksi adalah sebagai berikut:
2015 2014
Harga pokok konstruksi ditentukan sebesar 40% dari penjualan konstruksi masing-masing
untuk tahun 2015 dan 2014. Beban usaha konstruksi dialokasikan dari beban usaha periode
berjalan dengan dasar alokasi berupa perbandingan penjualan konstruksi terhadap total
penjualan periode berjalan, sebesar 5% untuk tahun 2015 dan 2014.
34
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
Dikreditkan
(dibebankan)
Dikreditkan pada penghasilan
(dibebankan) komprehensif
1 Januari 2015 pada laba rugi Lain 31 Desember 2015
f. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku sebesar 25% dari laba sebelum pajak penghasilan pada tahun 2015 dan 2014,
dan beban pajak penghasilan - neto seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2014
2015 (Disajikan kembali)
35
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku sebesar 25% dari laba sebelum pajak penghasilan pada tahun 2015 dan 2014,
dan beban pajak penghasilan - neto seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2014
2015 (Disajikan kembali)
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat sepenuhnya direalisasi di masa
mendatang.
Manajemen SPJ tidak mengakui aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi fiskal karena
adanya ketidakpastian signifikan atas realisasi aset pajak tangguhan tersebut di masa yang
akan datang.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan, Perseroan dan SPJ belum
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan tahun 2015 ke
Kantor Pelayanan Pajak. Perhitungan taksiran penghasilan kena pajak Perseroan dan
taksiran rugi fiskal SPJ pada tahun 2014 sesuai dengan jumlah yang dilaporkan dalam
masing-masing SPT Perseroan dan SPJ.
2015 2014
36
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Akun ini merupakan uang muka yang diterima Perseroan atas penjualan produk-produk berikut:
2015 2014
Akun ini merupakan saldo utang bank atas fasilitas kredit yang diperoleh PT Singa Purwakarta
Jaya sebagai berikut ini:
2015 2014
Kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan laporan PT Sirca
Datapro Perdana, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Total Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan (%) Total
Pengurus
Cheng Yong Kim (Presiden Direktur) 690.000 0,13 69.000.000
Lim Tai Pong (Direktur) 480.000 0,09 48.000.000
Ir. Krisant Sophiaan (Direktur) 125.000 0,02 12.500.000
37
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan laporan PT Sirca
Datapro Perdana, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Total Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan (%) Total
Bukan Pengurus
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapura 150.060.000 28,85 15.006.000.000
Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur 150.060.000 28,85 15.006.000.000
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 218.745.000 42,06 21.874.500.000
Kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan laporan PT Sirca
Datapro Perdana, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:
Total Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan (%) Total
Pengurus
Cheng Yong Kim (Presiden Direktur) 69.000 0,13 69.000.000
Lim Tai Pong (Direktur) 48.000 0,09 48.000.000
Ir. Krisant Sophiaan (Direktur) 12.500 0,02 12.500.000
Bukan Pengurus
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapura 15.006.000 28,85 15.006.000.000
Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur 15.006.000 28,85 15.006.000.000
Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 21.874.500 42,06 21.874.500.000
Nilai nominal saham Perseroan semula sebesar Rp 1.000 per saham menjadi Rp 100 per saham.
Atas perubahan tersebut, modal ditempatkan dan disetor penuh masing-masing yang semula
merubah dari 52.016.000 saham pada tahun 2014 menjadi 520.016.000 per saham pada tahun
2015.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 4 Juni
2015, yang diaktanotariskan dengan Akta Notaris No. 5 tanggal 4 Juni 2015 oleh Fathiah Helmi,
S.H., Notaris di Jakarta, para pemegang saham memutuskan untuk merubah nilai nominal saham
Perseroan semula sebesar Rp 1.000 per saham menjadi Rp 100 per saham.
38
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Total 1.954.630.221
Beban emisi saham berasal dari Penawaran Umum Terbatas Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu I kepada para pemegang saham pada tahun 1996.
Pada tahun 2013, Perseroan mereklasifikasi selisih transasaksi entitas sepengendali sebesar
Rp 27.944.879 di ekuitas dan menyajikannya dalam pos tambahan modal disetor guna
memenuhi penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi
Bisnis Entitas Sepengendali”.
17. DIVIDEN
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal
6 Juni 2015, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 5 tertanggal 4 Juni 2015 dari Notaris
Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham memutuskan antara lain membagikan dividen kas
dari laba tahun 2014 sebesar Rp 20.806.400.000 atau Rp 400 per lembar. Berdasarkan rapat
yang sama, para pemegang saham mengalokasikan sebagian laba bersih Perseroan tahun 2014
untuk cadangan umum sebesar Rp 500.000.000.
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal
11 Juni 2014, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 12 tertanggal 11 Juni 2014 dari
Notaris Fathiah Helmi, S.H., para pemegang saham memutuskan antara lain membagikan
dividen kas dari laba tahun 2013 sebesar Rp 20.806.400.000 atau Rp 400 per lembar.
Berdasarkan rapat yang sama, para pemegang saham mengalokasikan sebagian laba bersih
Perseroan tahun 2013 untuk cadangan umum sebesar Rp 500.000.000.
Penjualan neto, merupakan penghasilan atas penjualan produk Perseroan, yaitu peralatan
kantor, gudang dan pabrikasi lainnya dari logam, seperti lemari arsip (filling cabinet), lemari
penyimpan, pintu besi, racking dan lainnya.
2015 2014
39
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015 2014
Ekspor 522.291.450 812.458.863
Penjualan Perseroan kepada pelanggan yang melebihi 10% dari penjualan neto adalah dari
PT Bantrunk Murni Indonesia, pihak berelasi, sebesar Rp 96.591.245.594 atau 24,77% dari
penjualan neto pada tahun 2015 dan Rp 87.439.657.642 atau 23,00% dari penjualan neto pada
tahun 2014 (Catatan 26).
2015 2014
Awal tahun
Bahan baku 54.605.579.980 53.214.570.514
Pembelian
Bahan baku 149.036.355.097 167.468.909.935
Saldo akhir
Bahan baku (45.785.668.569 ) (54.605.579.980)
Pemakaian bahan
Bahan baku 157.856.266.508 166.077.900.469
Total pemakaian bahan baku dan
bahan pembantu 157.856.266.508 166.077.900.469
Beban pabrikasi 34.293.368.948 33.196.285.399
Upah buruh langsung 58.794.065.539 49.205.480.767
Pembelian Perseroan dari pemasok yang melebihi 10% dari pembelian neto adalah dari
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebesar Rp 102.977.794.731 atau 69,10% dari pembelian neto
pada tahun 2015 dan Rp 6.907.821.529 atau 36,21% dari pembelian neto pada tahun 2014.
40
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2014
2015 (Disajikan kembali)
b. Beban penjualan
Penelitian dan pemasangan 16.248.746.146 13.938.671.407
Komisi penjualan 9.994.534.280 14.563.649.406
Pengepakan dan pengangkutan 6.329.987.122 5.903.229.961
Gaji dan kesejahteraan karyawan 4.939.396.050 4.663.090.265
Perbaikan dan pemeliharaan 1.049.400.449 1.238.656.991
Iklan dan pameran 767.710.175 362.888.440
Penyusutan (Catatan 9) 690.831.657 578.009.931
Lain-lain 1.430.148.993 1.384.865.095
41.450.754.872 42.633.061.496
41
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan pada tahun 2015 dan 2014 berdasarkan
penilaian aktuarial yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen,
berdasarkan laporannya tertanggal 11 Maret 2016 untuk tahun 2015 dan penyajian kembali 2014,
dengan menggunakan asumsi berikut ini:
Tingkat diskonto : 9,1% per tahun pada 2015 dan 8,3% per tahun pada 2014
Kenaikan biaya upah dan gaji : 9% per tahun pada 2015 dan 2014
Umur pensiun : 55 tahun
Tingkat kematian : TMI 2012 per tahun 2014 dan CSO 1980 per tahun 2011
Metode : Projected Unit Credit
a. Beban kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut:
2014
2015 (Disajikan kembali)
c. Perubahan liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2014
2015 (Disajikan kembali)
42
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Perubahan liabilitas diestimasi atas kesejahteraan karyawan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2014
2015 (Disajikan kembali)
Pengukuran kembali:
Dampak perubahan asumsi keuangan (3.443.172.367 ) 2.558.379.619
Dampak penyesuaian pengalaman (1.161.613.352 ) 2.775.378.854
d. Tabel berikut menunjukkan sensitifitas atas kemungkinan perubahaan tingkat suku bunga
pasar, dengan variable lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan kerja dan beban jasa
kini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
2015
Kenaikan Penurunan
1% 1%
Analisa sensitivitas didasarkan pada perubahan atas satu asumsi aktuarial dimana asumsi
lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa
asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti
atas asumsi aktuarial utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan
pasti dengan menggunakan metode projected unit credit di akhir periode) telah diterapkan
seperti dalam penghitungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan.
Metode dan tipe asumsi yang digunakan dalam menyiapkan analisa sensitivitas tidak berubah
dari periode sebelumnya.
Jatuh tempo kewajiban manfaat pasti pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai
berikut.
2015
43
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing terdiri dari:
2015 2014
Mata Uang Original Ekuivalent Rupiah Mata Uang Original Ekuivalent Rupiah
Aset
Setara kas AS$ 6.725.197 92.774.089.994 AS$ 5.957.644,91 74.136.933.260
CNY 4.083.124 8.674.188.179 CNY 4.031.274,52 8.195.621.412
101.448.278.173 82.332.554.672
Liabilitas
Utang usaha AS$ - AS$ 25.225 313.899.900
Euro€ - Euro€ 1.210 18.311.305
Kurs rata-rata mata uang asing pada tanggal 24 Maret 2016 adalah sebesar Rp 13.250 untuk
1 Dolar AS, dan Rp 2.033,77 untuk 1 Yuan China. Kurs tersebut dihitung berdasarkan rata-rata
kurs beli dan jual uang kertas asing dan/atau kurs transaksi yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
pada tanggal tersebut. Jika aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember
2015 dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata pada tanggal 24 Maret 2016, maka laba
selisih kurs akan menurun sebesar Rp 4.511.308.731.
Rincian akun dan transaksi yang berhubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
Piutang usaha:
PT Bantrunk Murni Indonesia 12.368.168.272 1.887.798.106 2,00% 0,31%
PT Logam Menara Murni 7.244.922.069 6.453.563.323 1,13% 1,08%
44
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penjualan neto:
PT Bantrunk Murni Indonesia 96.591.245.594 87.439.657.642 24,77% 23,16%
PT Logam Menara Murni 26.323.343.063 21.469.820.833 6,75% 5,69%
PT Lion Metal Works Tbk 297.021.975 796.683.139 0,08% 0,21%
PT Lionmesh Prima Tbk 20.013.375 77.776.125 0,01% 0,02%
Lion Steelworks Sdn Bhd, Malaysia 3.584.250 - 0,001% -
Piutang lain-lain:
PT Lionmesh Prima Tbk 1.566.018.584 - 0,23% -
Pembelian
PT Lionmesh Prima Tbk 317.783.635 186.447.055 0,21% 0,11%
PT Logam Menara Murni 139.207.347 245.563.018 0,09% 0,15%
Lion Steelworks Sdn Bhd, Malaysia - 974.699.063 - 0,58%
PT Bantruk Murni Indonesia 115.742.750 102.683.600 0,08% 0,06%
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-
pihak yang tidak berelasi. Pinjaman karyawan merupakan pinjaman tanpa dikenakan bunga
dengan jangka waktu maksimal 1 tahun dan pelunasan dilakukan dengan memotong gaji
karyawan yang bersangkutan setiap bulan.
Akun piutang lain-lain merupakan tagihan kepada PT Lionmesh Prima Tbk atas penerimaan
pengalihan liabilitas imbalan kerja pada tahun 2015.
Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp 7.137.721.921 pada
tahun 2015 dan Rp 5.445.755.550 pada tahun 2014.
Hubungan dan sifat transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
45
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perseroan melaksanakan kegiatan bisnis utama mereka, yang dibagi menjadi dua (2) produk
utama; peralatan kantor dan material bangunan. Segmen bisnis lainnya seperti C‟- Channel dan
bahan material lainnya disajikan secara gabungan sebagai “Lain-lain”. Informasi yang berkaitan
dengan segmen usaha dari Perseroan adalah sebagai berikut:
2015
Peralatan Material
Kantor Bangunan Lain-lain Konsolidasian
(dalam juta (dalam juta (dalam juta (dalam juta
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Penjualan
Penjualan ekstern 245.035 144.216 - 389.251
Beban
Beban pokok penjualan (246.977)
Beban usaha (103.867)
Laba
Penghasilan bunga 8.453
Penghasilan (beban) lain-lain – neto 11.568
Beban pajak (12.697)
Informasi lainnya
Aset segmen 639.330
Liabilitas segmen 184.731
Pengeluaran modal
Beban penyusutan
2014
Peralatan Material
Kantor Bangunan Lain-lain Konsolidasian
(dalam juta (dalam juta (dalam juta (dalam juta
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Penjualan
Penjualan ekstern 253.796 123.827 - 377.623
Beban
Beban pokok penjualan (231.022 )
Beban usaha (98.361 )
Laba
Penghasilan bunga 10.595
Penghasilan (beban) lain-lain - neto 4.022
46
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perseroan melaksanakan kegiatan bisnis utama mereka, yang dibagi menjadi dua (2) produk
utama; peralatan kantor dan material bangunan. Segmen bisnis lainnya seperti C‟- Channel dan
bahan material lainnya disajikan secara gabungan sebagai “Lain-lain”. Informasi yang berkaitan
dengan segmen usaha dari Perseroan adalah sebagai berikut: (lanjutan)
2014
Peralatan Material
Kantor Bangunan Lain-lain Konsolidasian
(dalam juta (dalam juta (dalam juta (dalam juta
Rupiah) Rupiah) Rupiah) Rupiah)
Informasi lainnya
Aset segmen 605.165
Liabilitas segmen 179.232
Pengeluaran modal 51.433
Beban penyusutan 10.290
Perseroan dan entitas anak memiliki kebijakan manajemen risiko dan telah menetapkan proses
untuk memantau dan mengendalikan risiko yang melekat pada usaha dan kegiatan. Kebijakan
manajemen risiko dan proses yang ada fokus untuk menghadapi ketidakpastian pasar dan
berusaha untuk meminimalkan dampak yang tidak menguntungkan kinerja keuangan Perseroan
dan entitas anak.
Perseroan dan entitas anak dihadapkan pada risiko berikut dari penggunaan instrumen
keuangan:
1. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko bahwa counterparty tidak akan memenuhi liabilitasnya berdasarkan
instrumen keuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan.
Perseroan dan entitas anak dihadapkan pada risiko kredit dari kegiatan operasi dan dari
aktivitas pendanaan, termasuk deposito pada bank dan instrumen keuangan lainnya. Risiko
kredit terutama berasal dari piutang usaha dari pelanggan yang berasal dari penjualan produk.
Berikut informasi mengenai maksimum kredit yang dihadapi oleh Perseroan dan entitas anak
pada 31 Desember 2015 dan 2014:
2015 2014
47
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tabel berikut memberikan kualitas kredit dan analisis umur aset keuangan Perseroan dan
entitas anak sesuai dengan peringkat kredit debitur pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014:
2015
Belum
jatuh tempo Telah
dan belum Telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya Jatuh tempo
diturunkan dan diturunkan
nilainya < 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 - 120 hari nilainya Total
2014
Belum
jatuh tempo Telah
dan belum Telah jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya Jatuh tempo
diturunkan dan diturunkan
nilainya < 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 91 - 120 hari nilainya Total
Kualitas kredit instrumen keuangan dikelola oleh Perseroan dan Entitas Anak menggunakan
peringkat kredit internal. Instrumen keuangan diklasifikasikan sebagai "Belum jatuh tempo
dan belum diturunkan nilainya" meliputi instrumen dengan kualitas kredit tinggi karena ada
sedikit atau tidak ada pengalaman kegagalan (default) pada kesepakatan yang dibuat. "Telah
jatuh tempo tetapi belum diturunkan nilainya" adalah akun-akun dengan pengalaman
kegagalan (default) yang sering namun demikian jumlah terhutang masih tertagih. Terakhir,
telah jatuh tempo dan diturunkan nilainya adalah akun yang telah lama belum dilunasi dan
telah dibentuk penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang.
2. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Perseroan dipengaruhi oleh risiko
pasar, terutama risiko nilai tukar mata uang asing.
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari
suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing.
Pengaruh dari risiko perubahan nilai tukar mata uang asing terutama berasal dari aktivitas
usaha Perseroan (ketika pendapatan dan beban terjadi dalam dalam uang yang berbeda dari
mata uang fungsional Perseroan).
48
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pengaruh fluktuasi nilai tukar atas Perseroan berasal dari nilai tukar antara Dolar AS, Euro
Eropa, Yuan China dan Rupiah. Bagian signifikan dari risiko nilai tukar mata uang asing
berasal dari kas dan setara kas dalam Dolar AS.
Perseroan memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing sehingga dapat
mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Perseroan pada waktu yang tepat.
Manajemen tidak menganggap perlu untuk melakukan transaksi forward/swap mata uang
asing saat ini.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas perubahan yang wajar dari nilai tukar Rupiah
terhadap Dolar Amerika dan Yuan China, dimana semua variabel lain konstan, terhadap laba
sebelum beban pajak konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 :
31 Desember 2015
AS$ 3% 2.878.691.629
-3% (2.878.691.629 )
CNY 2% 173.483.764
-2% (173.483.764 )
Aset dan liabilitas moneter yang signifikan dari Perseroan dalam mata uang asing pada
tanggal 31 Desember 2013 disajikan pada Catatan 23.
3. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan dan Entitas Anak tidak bisa memenuhi
liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan yang ketat
atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana
untuk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum,
kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh
tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Semua liabilitas keuangan Perseroan dan entitas anak jatuh tempo dalam satu tahun sejak
penyelesaian pelaporan dengan detail sebagai berikut:
2015 2014
49
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perseroan dihadapkan pada risiko modal untuk memastikan bahwa akan mampu melanjutkan
kelangsungan usahanya, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham, melalui
optimalisasi saldo utang dan ekuitas.
Struktur modal Perseroan terdiri dari ekuitas pemilik induk, yang terdiri dari modal yang
ditempatkan, saldo laba dan komponen ekuitas lainnya.
Direksi Perseroan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perseroan. Sebagai
bagian dari review ini, Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang
berhubungan. Perseroan mengelola risiko ini dengan memonitor rasio utang terhadap Ekuitas.
2015 2014
2015 2014
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan
dan piutang
Kas dan setara kas 202.395.371.009 202.395.371.009 172.587.451.609 172.587.451.609
Deposito berjangka 59.999.756.701 59.999.756.701 74.907.772.993 74.907.772.993
Piutang usaha
Pihak berelasi 19.613.090.341 19.613.090.341 8.341.361.429 8.341.361.429
Pihak ketiga 74.694.226.371 74.694.226.371 70.880.409.461 70.880.409.461
Piutang lain-lain 2.554.470.000 2.554.470.000 2.581.537.500 2.581.537.500
50
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015 2014
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan yang
dicatat berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi
Utang bank 35.000.000.000 35.000.000.000 35.000.000.000 35.000.000.000
Utang usaha - pihak ketiga 14.053.994.484 14.053.994.484 17.298.227.516 17.298.227.516
Utang lain-lain 997.559.600 997.559.600 66.000.000 66.000.000
Biaya yang masih harus dibayar 3.415.000.000 3.415.000.000 3.408.000.000 3.408.000.000
Utang dividen 2.229.003.925 2.229.003.925 1.909.357.925 1.909.357.925
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
Nilai wajar seluruh aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh
tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Revisi standar imbalan kerja memuat perubahan pada pengakuan, pengukuran, penyajian dan
pengungkapan imbalan pasca kerja. Standar juga mewajibkan beban/penghasilan bunga dihitung
sebagai hasil dari aset/liabilitas neto manfaat pasti dan tingkat diskonto seperti yang ditentukan di
awal tahun. Hal ini berdampak pada penghapusan konsep sebelumnya yang mengakui imbal
hasil dari aset program.
Tabel di bawah ini memperlihatkan dampak penyesuaian atas penyajian kembali terhadap
laporan keuangan
31 Desember 2014
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 173.492.110.768 (904.659.159) 172.587.451.609
LIABILITAS
Liabilitas imbalan pasca kerja (30.015.171.222) (23.108.482.724) (53.123.653.946)
51
PT LION METAL WORKS Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
Serta Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2014
EKUITAS
Saldo laba:
Belum ditentukan penggunaannya 381.840.326.822 (17.753.122.898) 364.087.203.924
BEBAN USAHA
Umum dan administrasi (55.926.332.370) (824.222.692) (55.102.109.678)
MANFAAT (BEBAN)
PAJAK PENGHASILAN
Tangguhan 1.112.594.286 (205.335.575) 907.258.711
PENDAPATAN KOMPREHENSIF
LAIN
Penghasilan komprehensif lain
Tidak direklasifikasi pada Laba Rugi
Pengukuran kembali
Imbalan kerja - (5.333.758.473) (5.333.758.473)
Pajak penghasilan terkait - 1.333.439.618 1.333.439.618
31 Desember 2013
LIABILITAS
Liabilitas imbalan pasca kerja (25.190.246.994) (18.596.066.550) (43.786.313.544)
EKUITAS
Saldo laba:
Belum ditentukan penggunaannya 354.145.707.622 (13.756.927.263) 340.388.780.359
52
PT LION METAL WORKS Tbk
AND SUBSIDIARY
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan amandemen atas beberapa standar akuntansi
yang mungkin berdampak pada laporan keuangan Perseroan.
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah
1 Januari 2016:
- Amendemen PSAK 4 (2015) - “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam
Laporan Keuangan Tersendiri”;
- Amandemen PSAK 16 (2015) - “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk
Penyusutan dan Amortisasi”;
- Amandemen PSAK 24 (2015) - “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran
Pekerja”;
- Amandemen PSAK 65 (2015) - “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi”;
- Amandemen PSAK 67 (2015) - “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain: Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”;
- ISAK 30 - “Pungutan”;
- PSAK 5 (Penyesuaian 2015) - "Segmen Operasi”;
- PSAK 7 (Penyesuaian 2015) - "Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”
- PSAK 22 (Penyesuaian 2015) - "Kombinasi Bisnis”;
- PSAK 25 (Penyesuaian 2015) - "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan”;
- PSAK 68 (Penyesuaian 2015) - "Pengukuran Nilai Wajar”;
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah
1 Januari 2017:
Perseroan dan Entitas Anak sedang menganalisa dampak penerapan standar akuntansi dan
interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas
Anak.
53
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Table of Contents
Pages
January 1, 2014/
December 31, 2014 December 31, 2013
(As restated - (As restated -
Notes December 31, 2015 Notes 2 and 28) Notes 2 and 28)
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents 2c,2d,2l,4 202,395,371,009 172,587,451,609 203,832,669,561
Time deposits 2d,5 59,999,756,701 74,907,772,993 19,612,208,182
Trade receivables
Related parties 2d,2m,6,24 19,613,090,341 8,341,361,429 14,073,674,818
Third parties - net 2d,6 74,694,226,371 70,880,409,461 46,758,579,729
Employee receivables 2d 2,554,470,000 2,581,537,500 2,518,425,000
Inventories - net 2g,8 147,350,263,810 152,663,366,101 131,686,421,880
Advances to suppliers 1,109,458,612 4,776,875,785 8,860,578,325
Prepaid expenses 2h,7 628,563,000 625,178,670 1,478,492,730
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
1
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
January 1, 2014/
December 31, 2014 December 31, 2013
(As restated - (As restated -
Notes December 31, 2015 Notes 2 and 28) Notes 2 and 28)
CURRENT LIABILITIES
Trade payables - third parties 2d,10 14,053,994,484 17,298,227,516 11,780,136,064
Other payables 2d 997,559,600 66,000,000 -
Bank loan 2d,5,14 35,000,000,000 35,000,000,000 -
Taxes payable 2d,2n,11 7,946,808,203 3,891,069,257 5,265,585,396
Accrued expenses 2d,12 3,415,000,000 3,408,000,000 2,513,000,000
Advances from customers 2g,13 65,742,248,450 64,535,933,200 36,407,045,939
Dividends payable 2d,17 2,229,003,925 1,909,357,925 1,628,155,675
Short-term estimated
liability for employee benefits 2l,22 4,308,910,316 6,046,459,383 6,135,367,802
NON-CURRENT LIABILITY
Long-term estimated
liability for employee benefits 2l,22 51,037,129,224 47,077,194,563 37,650,945,742
EQUITY
Capital stock - par value
Rp 100 per share in 2015 and
Rp 1,000 per share
in 2014 and 2013
Authorized - 2,000,000 shares
in 2015 and 200,000 shares
in 2014 and 2013
Issued and fully paid
- 520,016,000 shares in 2015
and 52,016,000 shares
in 2014 and 2013 15 52,016,000,000 52,016,000,000 52,016,000,000
Additional paid in capital - net 16 1,954,630,221 1,954,630,221 1,954,630,221
Retained earnings
Appropriated 8,668,000,000 8,168,000,000 7,668,000,000
Unappropriated 391,960,865,950 363,795,039,174 340,388,780,359
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
2
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
2014
(As Restated
Notes 2015 Notes 2 and 28)
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
3
These consolidated financial statements are originally issued in the Indonesian language.
Retained Earnings
Balance as of
January 1, 2014
(As previously
reported) 52,016,000,000 1,954,630,221 7,668,000,000 354,145,096,870 415,783,727,091
Effect of implementation
of PSAK 24 (Revised
2013) 28 - - - (13,756,316,511 ) (13,756,316,511 )
Balance as of
January 1, 2014
(As restated) 15 52,016,000,000 1,954,630,221 7,668,000,000 340,388,780,359 402,027,410,580
Cash dividends 17 - - - (20,806,400,000 ) (20,806,400,000 )
Appropriation for
general reserve 17 - - 500,000,000 (500,000,000 ) -
Remeasurement of
estimated liability for
employee benefits 2l,22 - - - (5,333,758,473 ) (5,333,758,473 )
Balance as of
December 31, 2014 15 52,016,000,000 1,954,630,221 8,168,000,000 363,795,039,174 425,933,669,395
Appropriation for
general reserve 17 - - 500,000,000 (500,000,000 )
Remeasurement of
estimated liability for
employee benefits 2l,22 - - - 4,604,785,719 4,604,785,719
Balance as of
December 31, 2015 15 52,016,000,000 1,954,630,221 8,668,000,000 391,960,865,950 454,599,496,171
The accompanying notes form are an integral part of these consolidated financial statements.
4
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statement.
5
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
1. GENERAL
PT Lion Metal Works (the “Company”) was established in Indonesia within the framework of
the Foreign Capital Investment Law No. 1 of 1967 juncto No. 11 of 1970 (the latest has
changed with Law No. 25 Year 2007) based on Notarial Deed No. 21 dated August 16, 1972
of Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., as amended by Notarial Deed No. 1 dated June 2, 1973 and
No. 9 dated November 11, 1974 of the same notary. The Deed of Establishment and the
amendments were published in Supplement No. 215 of State Gazette No. 34 dated April 29,
1975. The Company’s Articles of Association has been amended several times, among others
of which were covered under Notarial Deed No. 41 dated August 27, 1999 of Fathiah Helmi,
S.H., and was made mainly to comply with Capital Market Supervisory Board Regulation
No. Kep-44/PM/1998 regarding the increase of share capital without pre - emptive rights. The
amendments of the Articles of Association were approved by the Ministry of Justice in its
Letter No. C-19408 HT.01.04.-TH.99 dated November 30, 1999. The latest amendment was
based on Notarial Deed No. 05 dated June 4, 2015 by Fathiah Helmi, SH., concerning the
change in the par value of the Company’s share from Rp 1,000 to Rp 100. The amendment
has been approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in
its Decision Letter No. AHU-3527532.AH.01.11.Year 2015 dated July 1, 2015.
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company shall engage in
the manufacture of office equipment and other steel products. Currently, the Company
manufactures office equipment, warehouse equipment, building materials and construction
and others from steel such as filing cabinet, cupboard and steel door; warehouse equipment
such as steel rack and pallet; cable ladder; and other steel products. The Company started its
commercial operations in 1974.
The Company’s corporate office and one of its two plants are located at Km. 24.5, Jalan Raya
Bekasi, Cakung, East Jakarta.
In 1993, the Company made its initial public offering of its 3,000,000 shares. After the
distribution of 3,251,000 share dividends, 3,251,000 bonus shares, and the Company’s First
Limited Public Offering of Rights for a total number of 32,510,000 shares in 1996, the total
number of its shares listed on the stock exchange in Indonesia increased to 52,016,000
shares (including the 10,004,000 shares outstanding prior to the public offering).
6
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
1. GENERAL (continued)
c. The Subsidiary
The Company has equity ownership more than 50% of the subsidiary with details as follows:
Total assets
before elimination
As of December 31, 2015 and 2014, the members of the Boards of Commissioners and
Directors based on a resolution of the Company’s Annual Stockholders’ General Meetings
held on June 6, 2015 and June 11, 2014 are as follows:
Boards of Commissioners Board of Directors
Cheng Yong Kwang : President Commissioner Cheng Yong Kim : President Director
Lee Whay Keong : Commissioner Lim Tai Pong : Director
Joseph Tjandradjaja : Independent Commissioner Ir. Krisant Sophiaan : Director
Tjoe Tjoe Peng : Director
(Lawer Supendi)
As of December 31, 2015 and 2014, the members of Audit Commitee are as follows:
Audit Commitee
Joseph Tjandradjaja : Chairman
Irianna Halim Saputra, SE: Member
Syarifudin Zuchri, SE : Member
As of December 31, 2015 and 2014, the Company and Subsidiary have 701 and 704
employees (unaudited), respectively.
The accompanying consolidated financial statements were completed and authorized for
issue by the Company’s management on March 24, 2016.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian
Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statement of Financial
Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting
Standard (“ISAK”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian
Institute of Accountants (“DSAK”) and the Regulations and Financial Statements Presentation
and Disclosure Guidelines issued by the Financial Services Authority (“OJK”).
7
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Effective January 1, 2015, the Company and Subsidiary implemented PSAK No. 1 (Revised
2013), “Presentation of Financial Statements”, which changes the grouping of items
presented in Other Comprehensive Income. Items that could be reclassified to profit or loss
would be presented separately from items that will never be reclassified.
The accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements
are consistent with those made in the preparation of the Company and Subsidiary’s
consolidated financial statements for the year ended December 31, 2014, except for the
adoption of several amended SAKs. As disclosed further in the relevant succeeding Notes,
several amended and published accounting standards were adopted effective
January 1, 2015.
The consolidated financial statements, except for the statements of cash flows, have been
prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts
which are measured on the bases described in the related accounting policies for those
accounts.
The statement of cash flows is prepared using the direct method with classifications of cash
flows into operating, investing and financing activities.
The presentation currency used in the preparation of the financial statements is the
Indonesian Rupiah, which is the Company and Subsidiary’s functional currency.
b. Principles of Consolidation
Effective January 1, 2015, the Company and Subsidiary adopted PSAK No. 65 (Revised
2013), “Consolidated Financial Statements”. PSAK 65, 'Consolidated financial statements’
builds on existing principles by identifying the concept of control as the determining factor in
whether an entity should be included within the consolidated financial statements of the
parent company. The standard provides additional guidance to assist in the determination of
control where this is difficult to assess. Under the new principles, the Company controls an
entity when the Company is exposed to, or has right to, variable returns from its involvement
with the entity and has the ability to affect those return through its power over the entity.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company
and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.
The financial statements of the Subsidiary are prepared for the same reporting period as the
Parent Company. The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial
statements have been consistently applied by the Company and Subsidiary, unless otherwise
stated.
8
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Subsidiary is fully consolidated from the date of acquisition, being the date on which the
Company obtains control, and continue to be consolidated until the date when such control
ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through
subsidiaries, more than half of the voting power of an entity.
Control is achieved when the Company is exposed, or has rights, to variable returns from its
involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over
the investee.
Specifically, the Company controls an investee if and only if the Company has:
a. Power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the
relevant activities of the investee).
b. Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee, and
c. The ability to use its power over the investee to affect its returns.
When the Company has less than a majority of the voting or similar right of an investee, the
Company considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power
over an investee, incuding:
a. The contractual arrangement with the other vote holders of the investee.
b. Rights arising from other contractual arrangements.
c. The Group’s voting rights and potential voting rights.
The Company re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances
indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation
of a subsidiary begins when the Company obtains control over the subsidiary and ceases
when the Company loses control of the subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of
a subsidiary acquired or disposed of during the period are included in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income from the date the Company gains
control until the date the Company ceases to control the subsidiary.
Profit or loss and each component of other comprehensive income (OCI) are attributed to the
equity holders of the parent of the Company and to the non-controlling interest (“NCI”), even if
this results in the NCI having a deficit balance. When necessary, adjustments are made to the
financial statements of subsidiary to bring its accounting policies in line with the Company’s
accounting policies. All intra-group assets and liabilities, equity, income, expenses and cash
flows relating to transactions between Company and Subsidiary are eliminated in full on
consolidation.
Transactions with NCI that do not result in loss of control are accounted for as equity
transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant
share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity.
9
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
A change in the ownership interest of a subsidiary, without a loss of control, is accounted for
as an equity transaction. If the Company loses control over a subsidiary, it:
NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiary not
attributable directly or indirectly to the Company, which are presented in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of
the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the
corresponding portion attributable to the owner of the parent entity.
c. Cash Equivalents
In the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash on
hand, cash in banks and time deposits with maturities of three months or less from the date of
placement and are not used as collateral and are not restricted.
d. Financial Instruments
Effective January 1, 2015, the Company and Subsidiary applied PSAK No. 50 (Revised 2014)
“Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments:
Recognition and Measurement” and PSAK No. 60 (2014) “Financial Instruments:
Disclosures". The adoption of these PSAKs does not have significant impact to the
consolidated financial statements.
Classification
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as (i)
financial assets at fair value through profit or loss, (ii) loans and receivables, (iii) held-to-
maturity investments, or (iv) available for sale financial assets, as appropriate. The
Comapny and Subsidiary determine the classification of its financial assets at initial
recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such
assets at each financial year end.
10
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Classification (continued)
The Company and Subsidiary’s financial assets consist of cash and cash equivalents,
time deposits, trade receivables and other receivables classified as loans and
receivables.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2014) are classified as (i)
financial liabilities at fair value through profit or loss, (ii) financial liabilities measured at
amortized cost, or (iii) as derivatives designated as hedging instruments in an effective
hedge, as appropriate. The Company and Subsidiary determine the classification of its
financial liabilities at initial recognition.
The Company and Subsidiary’s financial liabilities consist of trade payables, other
payables, bank loan, accrued expenses and dividends payable classified as financial
liabilities measured at amortized cost.
Financial assets are recognized initially at fair value, plus, in the case of financial assets
not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs. The
subsequent measurement of financial assets depends on their classification.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active market. Subsequent to initial recognition, such
financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method less
impairment, except for those assets in which the interest calculation is not material. Gains
or losses are recognized in profit or loss when the financial assets are derecognized or
impaired, as well as through the amortization process.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans
and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
11
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The related interest expense, if any is recognized in profit or loss. Gains and losses are
recognized in profit or loss when the financial liabilities are derecognized as well as
through the amortization process.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the
consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable
legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net
basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Effective January 1, 2015, the Company and Subsidiary adopted PSAK No. 68 (2014) “Fair
Value Measurement”, according to this PSAK, fair value is the price that would be received to
sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market
participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the
presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either:
The fair values of financial instruments that are actively traded in organized financial markets,
if any, are determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of
business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active
market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include
using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another
instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation
models.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for
impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any
premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an
integral part of the effective interest rate.
12
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The Company and Subsidiary assess at the end of each reporting period whether there is any
objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial
asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective
evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial
recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the
estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be
reliably estimated.
For financial assets carried at amortized cost, the Company and Subsidiary first assess
whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If
the Company and Subsidiary determine that no objective evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a
group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them
for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an
impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment
of impairment.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is
measured as the difference between the assets carrying amount and the present value of
estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been
incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial
assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate
for measuring any impairment loss is the current effective interest rate. The carrying amount
of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is
recognized in profit or loss.
When the asset becomes uncollectible, the carrying amount of the financial assets is reduced
directly or if an amount was charged to the allowance account, the amounts charged to the
allowance account are written off against the carrying value of the financial asset.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the impairment
was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed to the extent that the
carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal date by
adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognized in profit or loss.
Subsequent recoveries of previously written off receivables, if in the current period, are
credited to the allowance accounts, but if after the reporting period, are credited to other
operating income.
13
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Derecognition
The Company and Subsidiary derecognize a financial asset if, and only if, the contractual
rights to receive cash flows from the asset have expired; or the Company and Subsidiary
have transferred its rights to receive cash flows from the asset or have assumed an
obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party
under a pass through arrangement; and either (a) the Company and Subsidiary have
transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company and
Subsidiary have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of
the asset, but have transferred control of the asset.
When the Company and Subsidiary have transferred their rights to receive cash flows
from an asset or have entered into a pass-through arrangement, and have neither
transferred nor retained substantially all of the risks and rewards of the asset nor
transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Company and
Subsidiary continuing involvement in the asset.
In that case, the Company and Subsidiary also recognize an associated liability. The
transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the
rights and obligations that the Company and Subsidiary have retained.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is
measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum
amount of consideration that the Company and Subsidiary could be required to repay.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on
substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified,
such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and
the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is
recognized in profit or loss.
Items included in the consolidated financial statements of the Company and Subsidiary are
measured using the currency of the primary economic environment in which the entity
operates (the”functional currency”).
The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and
presentation currency of the Company and Subsidiary.
14
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange
rates prevailing at the dates of the transactions. At the end of the reporting period, monetary
assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the
middle rates of exchange quoted by Bank Indonesia at such dates. Exchange gains and
losses arising on foreign currency transactions and on the translation of foreign currency
monetary assets and liabilities into Rupiah are recognized as “foreign exchange gain - net” in
the current period’s profit or loss.
The exchange rates used as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 2014
The transactions are made based on terms agreed by the parties such terms may not be the
same as those of the transactions between unrelated parties.
All material transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the
consolidated financial statements.
15
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
g. Inventories
Inventories are stated at the lower of cost and net realisable value. Cost is determined using
the first-in, first-out (“FIFO”) method. The cost of finished goods and work in progress
comprises raw materials, direct labor, other direct costs and related production overheads
(based on normal operating capacity). It excludes borrowing costs. Net realisable value is the
estimated selling price in the ordinary course of business, less applicable variable selling
expenses.
Allowance for inventory obsolescence and decline in the value of inventories, if any, is
provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value based on the
review of the condition of inventories at the end of the year.
h. Prepaid Expenses
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefit using the straight - line
method.
i. Fixed Assets
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and any impairment loss. Such
cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when the cost is incurred, if the
recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is
recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition
criteria are met. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition
criteria are recognized in consolidated statements of comprehensive income as incurred.
Land is stated at cost and not depreciated. Initial legal costs incurred to obtain legal rights are
recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated.
Costs related to renewal of land rights are recognized as intangible assets and amortized
during the period of the land rights.
The carrying values of fixed assets are derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use. Any gain or loss arising on derecognition of the
assets is charged to profit or loss in the year the assets is derecognized.
The residual values, estimated useful lives, and depreciation method are reviewed and
adjusted, at year end, if necessary.
16
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Effective January 1, 2015, the Company and its Subsidiary adopted PSAK No. 48 (Revised
2014) “Impairment of Assets”. Amendments to PSAK 48 is on the recoverable amount
disclosures for non-financial assets. This amendment removed certain disclosures of the
recoverable amount of CGUs which had been included in PSAK 48 by the issue of PSAK 68.
The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2014) has no significant impact on the financial
reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
The Company and Subsidiary assess at each reporting period whether there is an indication
that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment
testing for an asset is required, the Company and Subsidiary makes an estimate of the
asset’s recoverable amount.
Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized as profit or loss under
expenses categories that are consistent with the functions of the impaired assets.
An impairment loss is reversed if there has been a change in the estimate used to determine
the recoverable amount of a non-financial asset. An impairment loss is only reversed to the
extent that the non-financial asset’s carrying amount does not exceed the recoveble amount,
nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation or
amortization, if no impairment loss of non-financial assets has been recognized. Reversal of
an impairment loss is recognized in the profit or loss.
k. Leases
A finance lease that transfers to the Company and Subsidiary substantially all the risks and
benefits incidental to ownerships of the leased item, is capitalized at the commencement of
the lease at the fair value of the finance lease or, if lower, at the present value of the minimum
lease payments. Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of
the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the
liability. Finance charges are charged directly to profit or loss.
A finance lease assets is depreciated over the useful life of the asset. However, if there is no
reasonable certainty that the Company and Subsidiary substantially will obtain ownership by
the end of the lease term, the asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life
of the assets and the lease term.
Lease which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownerships
are classified as operating leasses. Operating lease payments are recognzed as an expenses
in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income on a straight-
line basis over the lease term.
17
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The Company and its Subsidiary recognized unfunded employee benefits liability in
accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Effective
January 1, 2015, the Company and its Subsidiary adopted PSAK No. 24 (Revised 2013),
“Employee Benefits”. The revised PSAK, among others, removes the corridor mechanism,
stipulates that all past services costs are recognized and requires certain additional
disclosures.
The Company and Subsidiary adopted the change as required by the revised PSAK
retrospectively and accordingly, the consolidated statements of financial position as of
December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 and the consolidated statement
of profit or loss and other comprehensive income and changes in equity for the year ended
December 31, 2014, were restated. The impact of the adoption of the revised PSAK are
disclosed in Note 28.
The Company and its Subsidiary recognized unfunded employee benefits liability in
accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the “Labor Law”). Pension
costs under the Company and its Subsidiary’s defined benefit pension plans are determined
by periodic actuarial calculation using the projected-unit-credit method and applying the
assumptions on discount rate, expected return on plan assets and annual rate of increase in
compensation.
All remeasurements, comprising of actuarial gains and losses, and the return of plan assets
(excluding net interest) are recognized immediately through other comprehensive income in
order for the net pension asset or liability recognized in the consolidated statement of financial
position to reflect the full value of the plan deficit and surplus. Remeasurements are not
reclassified to profit or loss in subsequent periods.
All past service costs are recognized at the earlier of when the amendment or curtailment
occurs and when the related restructuring or termination costs are recognized. As a result,
unvested past service costs can no longer be deferred and recognized over the future vesting
period.
The interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK
No. 24 (Revised 2013) are replaced with a net-interest amount, which is calculated by
applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset at the start of each
annual reporting period.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to
the Company and Subsidiary and the revenue can be reliably measured. Revenue is
measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and
Value Added Taxes (“VAT”).
18
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
n. Income Tax
Effective January 1, 2015, the Company and Subsidiary adopted PSAK No. 46 (Revised
2014), “Income Taxes”, which provides additional provision for deferred tax asset or deferred
tax liability arising from a non-depreciable asset measured using the revaluation model, and
those arising from investment property that is measured using the fair value model. This
revised PSAK also deleted the regulation regarding final taxes.
The adoption of this new revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial
statements.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in
profit or loss except to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which
case it is recognized in other comprehensive income.
Current tax
Current tax expense is calculated using tax rates that have been enacted or substantively
enacted at end of the reporting period, and is provided based on the estimated taxable
income for the year. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with
respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It
establishes provision where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the
tax authorities.
Interest and penalties for the underpayment or overpayment of income tax, if any, are to be
presented as part of “Income Tax Benefit (Expense)” in the consolidated statement of profit or
loss and other comprehensive income.
The amounts of additional tax principal and penalty imposed through a tax assessment letter
(“SKP”) are recognized as income or expense in the current year in the consolidated
statement of profit or loss and other comprehensive income, unless further settlement is
submitted. The amounts of tax principal and penalty imposed through an SKP are deferred as
long as they meet the asset recognition criteria.
Deferred tax
Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting
date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial
reporting purposes. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences
with certain exceptions. Deferred tax assets are recognized for deductible temporary
differences and tax losses carry-forward to the extent that it is probable that taxable income
will be available in future years against which the deductible temporary differences and tax
losses carry-forward can be utilized.
The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to
the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow
all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax
assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has
become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be
recovered.
19
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to
the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax laws that have
been enacted or substantively enacted at the end of reporting period. The related tax effects
of the provisions for and/or reversals of all temporary differences during the year, including the
effect of change in tax rates, are credited or charged to current period operations, except to
the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Deferred tax assets and liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset
current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax
liabilities relate to the same taxable entity, or the Company and Subsidiary intends to settle its
current assets and liabilities on a net basis.
Final tax
For income subject to final tax, tax expense is recognized in proportion to the amount of
revenue recognized in the current period. The difference between the final income tax payable
and the amount charged is recognized as prepaid tax or tax debt.
o. Segment Reporting
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to
a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They
are determined before intra - group balances and intra-group transaction are eliminated.
Basic earnings per share are calculated by dividing net profit for the year attributable to
ordinary equity holders of the parent by the weighted average number of ordinary shares
outstanding amounted to 520,160,000 shares on 2015 and 52,016,000 shares on 2014.
q. Borrowing costs
All other borrowing costs are expensed in the period they occur. Borrowing costs consist of
interest and other costs that the Group incurs in connection with the borrowing of funds.
20
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying
asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying asset and
the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when
substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are substantially
completed for their intended use.
The preparation of the Company and Subsidiary’s consolidated financial statements requires
management to make judgments, estimates and assumptions that affect the amounts reported
herein, and the related disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period.
Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a
material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
a. Judgments
The following judgments are made by management in the process of applying the Company
and Subsidiary’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts
recognized in the consolidated financial statements:
The Company and Subsidiary determine the classifications of certain assets and liabilities as
financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK
No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted
for in accordance with the Company and Subsidiary’s accounting policies Note 2d.
The Company and Subsidiary evaluate specific accounts where it has information that certain
customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Company and
Subsidiary use judgment, based on the best available facts and circumstances, including but
not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit
status based on third party credit reports and known market factors, to record specific
provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the
Company and Subsidiary expect to collect. These specific provisions are re-evaluated and
adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment
losses on trade receivables. The carrying amount of the Company and Subsidiary’s trade
receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2015 and 2014 are
disclosed on Note 6.
The functional currency of the Company and Subsidiary is the currency of the primary
economic environment in which each entity operates. It is the currency that mainly influences
the sales and cost of goods sold. Based on the Company and Subsidiary’s management
assessment, the Company and Subsidiary’s functional currency is in Rupiah.
21
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at
the end of the reporting period that have a significant risk of causing a material adjustment to
the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed
below. The Company and Subsidiary based assumptions and estimates on parameters
available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances
and assumptions about future developments may change due to market changes or
circumstances arising beyond the control of the Company and Subsidiary. Such changes are
reflected in the assumptions when they occur.
The costs of fixed assets are depreciated on a straight - line and double declining balance
method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these
fixed assets to be within 5 to 50 years. These are common life expectancies applied in the
industries where the Company and Subsidiary conduct its businesses. Changes in the
expected level of usage and technological development could impact the economic useful
lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could
be revised. The carrying amount of the Company’s fixed assets as of December 31, 2015 and
2014 are disclosed on Note 9.
Employee Benefits
The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits
liability is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent
actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount
rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement
age and mortality rate.
Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately in the
profit or loss as and when they occurred. While the Company believes that assumptions are
reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or
significant changes in the Company’s assumptions may materially affect estimated liability for
employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the
Company’s estimated liability for employee benefits as of December 31, 2015 and 2014 are
disclosed on Note 22.
Income Tax
Significant judgment is involved in determining for the corporate income tax liability. There
are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain
during the ordinary course of business. The Company and Subsidiary recognize liabilities for
expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate
income tax will be due.
22
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
2015 2014
23
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
2015 2014
Cash in bank - third parties (continued)
PT Bank Mega Tbk 15,420,536 13,471,726
PT Bank UOB Indonesia 10,588,236 11,080,550
US Dollar denominated time deposits bear interest ranging from 0.93% to 1.25% per annum in
2015 and 1.88% to 3.00% per annum in 2014. Rupiah denominated time deposits bear interest
ranging from 4.50% to 9.00% per annum in 2015 and 4.25% to 10.25% per annum in 2014.
Chinese Yuan denominated time deposits bear interest at 2.00% per annum in 2015 and 1.38%
per annum in 2014.
5. TIME DEPOSITS
24
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Rupiah denominated time deposits bear interest ranging from 4.25% to 5.50% per annum in 2015
and 4.25% to 9.00% per annum in 2014 and the US Dollar denominated time deposits bear
interest ranging from 0.25% to 0.50% per annum in 2015 and 0.25% to 0.5% per annum in 2014.
Time deposits in PT Bank Ekonomi Raharja Tbk are used as collateral for the outstanding letters
of credit and bank guarantee (Note 24). Time deposits in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk are used
in the Company’s operating transactions with third parties.
Time deposits at PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounting to Rp 39,000,000,000 are used as
collateral for loan of PT Singa Purwakarta Jaya, a Subsidiary, amounted to Rp 35,000,000,000
(Note 14)
6. TRADE RECEIVABLES
2015 2014
Third parties:
Contractors and project owners 51,948,506,939 64,607,681,547
Distributors 31,915,340,204 15,477,328,231
Transportation receivable 638,487,735 603,508,190
2015 2014
Related parties
Rupiah 19,613,090,341 8,341,361,429
25
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
2015 2014
Third parties
Rupiah 65,827,468,877 69,975,750,301
US Dollar 8,866,757,494 -
The aging analysis of the trade receivables based on invoice date are as follows:
2015 2014
Related parties
Current 13,008,433,331 2,804,178,306
Past due
1 - 30 days 1,022,613,026 216,187,319
31 - 60 days 1,311,498,373 684,425,994
61 - 90 days 956,439,663 609,165,672
Over 90 days 3,314,105,948 4,027,404,138
Third parties
Current 22,891,793,997 18,313,339,137
Past due
1 - 30 days 11,725,706,074 18,450,764,914
31 - 60 days 5,168,865,848 5,404,060,128
61 - 90 days 2,699,138,386 5,416,842,030
Over 90 days 42,016,830,573 33,103,511,759
Third parties
Balance at beginning of the year 9,808,108,507 9,808,108,507
Provision during the year - -
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying value of
each class of receivable mentioned above. The Company and Subsidiary does not hold any
collateral as security.
26
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Based on the review of the status of the individual receivables at the end of the year, the
management believes that the allowance for impairment is adequate to cover losses from non -
collection of receivables.
7. PREPAID EXPENSES
Prepaid expenses consist of:
2015 2014
8. INVENTORIES
Inventories consist of:
2015 2014
Inventories are covered with insurance against losses from fire and other risks under blanket
policies for Rp 176,250,000,000 in 2015 and 2014, which in management’s opinion is adequate
to cover possible losses from fire and other risks.
Based on the review of the condition of the inventories at the end of the year, management
believes that the inventories are realizable at the stated amounts and the allowance for inventory
obsolescence is adequate.
9. FIXED ASSETS
Beginning Ending
Description Balance Addition Deduction Reclassification Balance
Cost
Land 12,740,545,499 - - - 12,740,545,499
Building and improvements 39,486,306,380 11,046,224,000 - - 50,532,530,380
27
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Beginning Ending
Description Balance Addition Deduction Reclassification Balance
Cost (continued)
Power plant 631,462,000 - - - 631,462,000
Machinery and equipment 56,464,729,007 3,942,620,330 - - 60,407,349,337
Motor vehicles 13,228,885,428 1,998,403,400 - - 15,227,288,828
Office and factory equipment 19,097,686,285 1,344,075,775 - - 20,441,762,060
Asset in progress
Building and improvements 22,396,205,121 5,330,322,916 - 27,726,528,037
Accumulated Depreciation
Building and improvements 13,355,271,728 2,028,059,150 - - 15,383,330,878
Power plant 38,665,053 - - - 38,665,053
Machinery and equipment 27,433,710,315 6,720,512,514 - - 34,154,222,829
Motor vehicles 10,982,759,691 1,381,663,313 - - 12,364,423,004
Office and factory equipments 10,629,046,390 2,182,970,984 - - 12,812,017,374
2014
Beginning Ending
Description Balance Addition Deduction Reclassification Balance
Cost
Land 2,959,002,500 - - 9,781,542,999 12,740,545,499
Building and improvements 14,190,712,011 3,695,594,369 - 21,600,000,000 39,486,306,380
Power plant 399,606,000 231,856,000 - - 631,462,000
Machinery and equipment 42,738,571,279 13,726,157,728 - - 56,464,729,007
Motor vehicles 11,677,298,178 1,716,737,250 165,150,000 - 13,228,885,428
Office and factory equipment 12,718,797,336 6,378,888,949 - - 19,097,686,285
Asset in progress
Land 9,781,542,999 - - (9,781,542,999) -
Building and improvements 18,290,302,347 25,705,902,774 - (21,600,000,000) 22,396,205,121
Accumulated Depreciation
Building and improvements 11,559,016,797 1,796,254,931 - - 13,355,271,728
Power plant 9,990,150 28,674,903 - - 38,665,053
Machinery and equipment 22,090,699,846 5,343,010,469 - - 27,433,710,315
28
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Beginning Ending
Description Balance Addition Deduction Reclassification Balance
Accumulated Depreciation
(continued)
Motor vehicles 9,991,889,828 1,156,019,863 165,150,000 - 10,982,759,691
Office and factory equipment 8,663,265,275 1,965,781,115 - - 10,629,046,390
Fixed assets, except land, are covered with insurance against losses from fire and other risks
under blanket policies for Rp 36,300,000,000 and US$ 6,080,000 in 2015 and Rp 17,160,000,000
and US$ 6,080,000 in 2014, which in management opinion are adequate to cover possible losses
from fire and other risks.
The details of sales of fixed assets in 2014 are follows:
2014
Building Use Rights ("HGB") of the factory, plant in Jakarta will expire in 2027, while the Building
Use Rights ("HGB") of the factory in East Java will expire in 2031 and 2024.
The management believes that the carrying value of the fixed assets are realizable at the stated
amounts and no provision for impairment loss is necessary.
29
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
This account consists of payables from purchases of raw materials and supporting materials from
the following suppliers:
2015 2014
The details of trade payable - third parties based on currency are as follows:
2015 2014
2015 2014
Income taxes
Article 4 (2) 22,000,000 22,000,000
Article 21 654,475,484 789,987,012
30
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Subsidiary
Income Taxes
Article 23 326,891,390 326,891,390
c. The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income
of the Company for the years ended December 31, 2015 and 2014 is as follows:
2014
2015 (As restated)
Temporary differences
Provision for employee benefits 8,931,731,379 8,286,762,179
Depreciation (1,148,250,417) (374,547,083)
Payments of employee benefits (3,670,578,650) (4,283,180,250)
Permanent differences
Non - deductible expenses:
Employee benefits 6,173,363,914 7,400,715,835
Repairs and maintenance 373,656,675 473,206,098
31
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
c. The reconciliation between income before income tax, as shown in the consolidated
statements of profit or loss and other comprehensive income, and estimated taxable income
of the Company for the years ended December 31, 2015 and 2014 is as follows:
2014
2015 (As restated)
* Represent sale of building and construction material (net of expense) which final taxes have been withheld
by customers.
The computation of the income tax expense of the Company and Subsidiary are as follows:
2015 2014
32
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Cost of sales is determined at 40% of the sale of building material/construction in 2015 and
2014. Allocation of contruction expenses is determined based on ratio between sale of
building material / construction to total net sales of the current period which of 5% in 2015 and
2014.
e. Deferred taxes
2015
Credited
(charged)
Credited to other
(charged) comprehensive
January 1, 2015 to profit or loss income December 31, 2015
f. The reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax
rate of 25% to the income before income tax in 2015 and 2014, and the income tax expense -
net shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income
for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2014
2015 (As restated)
33
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The management believes that the deferred tax assets can be fully realized in the future.
The Subsidiary’s management did not recognize the related deferred tax asset on fiscal
losses carryover due to uncertainty realized of this deferred tax assets in the future.
As of the report date, the Company and Subsidiary have not yet filed their 2015 Income Tax
Returns (SPT) to the Tax Office. The computation of the Company’s estimated taxable
income and Subsidiary’s estimated fiscal loss in 2014 conform to the reported amounts in the
respective SPT of the Company and Subsidiary.
Advances from customers represent advances received by the Company for the sale of the
following products:
2015 2014
34
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Bank loan represents credit facility obtained by PT Singapurwakarta Jaya with details as follow :
2015 2014
Based on the Credit Agreement with deposits collateral Number: CRO.JSD/021/KAD/2014 dated
January 9, 2014, PT Singapurwakarta Jaya, a subsidiary, obtain Cash Collateral Loan with non-
revolving with a limit of Rp 35,000,000,000, bear interest rate of 6.75% per year. The loan
secured by time deposits of Rp 39,000,000,000 by the Company, PT Lion Metal Works Tbk,
parent entity. This loan is used to operations of PT Singapurwakarta Jaya and has matured on
January 12, 2017 and will be extended automatically, as long as there is no withdrawal of time
deposit.
The details of ownership as of December 31, 2015 based on the report from PT Sirca Datapro
Perdana, share administrator, are as follows:
Number of
Issued Percentage
Shareholders Fully Paid Shares of Ownership (%) Amount
Management
Cheng Yong Kim (President Director) 690,000 0.13 69,000,000
Lim Tai Pong (Director) 480,000 0.09 48,000,000
Ir. Krisant Sophiaan (Director) 125,000 0.02 12,500,000
Non-management
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapore 150,060,000 28.85 15,006,000,000
Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala
Lumpur 150,060,000 28.85 15,006,000,000
Public (below 5% each) 218,745,000 42.06 21,874,500,000
The details of ownership as of December 31, 2014 based on the report from PT Sirca Datapro
Perdana, share administrator, are as follows:
Number of
Issued and Percentage
Shareholders Fully Paid Shares of Ownership (%) Amount
Management
Cheng Yong Kim (President Director) 69,000 0.13 69,000,000
Lim Tai Pong (Director) 48,000 0.09 48,000,000
Ir. Krisant Sophiaan (Director) 12,500 0.02 12,500,000
Non-management
Lion Holdings Pte. Ltd., Singapore 15,006,000 28.85 15,006,000,000
Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala
Lumpur 15,006,000 28.85 15,006,000,000
Public (below 5% each) 21,874,500 42.06 21,874,500,000
35
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
In 2015, the par value of the Company’s shares changed from Rp 1,000 per share to Rp 100 per
share. This change resulted to the change in the issued and fully paid shares from 52,016,000
shares in 2014 to 520,016,000 shares in 2015.
Based on the minutes of the Stockholders’ Annual General Meeting held on June 4, 2015, which
is covered by Notarial Deed No. 5 dated June 4, 2015 of Notary Fathiah Helmi, S.H, the
shareholders approved, among others, the changes in the Company’s par value per share from
Rp 1,000 per share to Rp 100 per share.
Net 1,954,630,221
The share issuance costs were from the Company’s First Limited Public Offering of Rights to the
shareholders in 1996.
In 2013, the Company reclassified differences arising from restructuring entities under common
control amounted to Rp 27,944,879 in the equity to additional paid-in capital in respect of the
adoption of Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 38 (Revised 2012)
“Business Combination Under Common Control”.
17. DIVIDENDS
Based on the minutes of the Stockholders’ Annual General Meeting held on June 4, 2015, which
is covered by Notarial Deed No. 5 dated June 4, 2015 of Notary Fathiah Helmi, S.H, the
shareholders approved, among others, the declaration of cash dividends amounting to
Rp 20,806,400,000 or Rp 400 per share. In the same meeting, the stockholders appropriated a
portion of the Company’s 2014 net income to general reserve amounting to Rp 500,000,000.
Based on the minutes of the Stockholders’ Annual General Meeting held on June 11, 2014, which
is covered by Notarial Deed No. 36 dated June 11, 2014 of Notary Fathiah Helmi, S.H, the
shareholders approved, among others, the declaration of cash dividends amounting to
Rp 20,806,400,000 or Rp 400 per share. In the same meeting, the stockholders appropriated a
portion of the Company’s 2013 net income to general reserve amounting to Rp 500,000,000.
36
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Net sales represent revenues from sales of the Company’s products which includes, among
others, office equipment, warehouse and other steel products such as filing cabinet, cupboard,
steel door, racking and others.
2015 2014
The Company’s sales to customers that exceeded 10% of net sales were sales to PT Bantrunk
Murni Indonesia, a related party, amounting to Rp 96,591,245,594 or 24.77% of net sales in 2015
and Rp 87,439,657,642 or 23.00% of net sales in 2014 (Note 24).
2015 2014
37
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
2015 2014
Finished goods
At beginning of the year 75,296,484,082 60,764,555,467
Purchases 129,060,000 -
At end of the year (76,790,535,251 ) (75,296,484,082)
Cost of goods sold 246,976,933,512 231,021,913,035
The Company’s purchases from a supplier that exceeded 10% of net purchases are purchases
from PT Krakatau Steel (Persero) Tbk amounting to Rp 62,535,844,315 or 41.92% of net
purchases in 2015 and Rp 6,907,821,529 or 36.21% of net purchases in 2014.
2014
2015 (As restated)
a. General and administrative expenses
Salaries and employee benefits 48,301,432,213 42,542,305,931
Depreciation (Note 9) 3,139,850,965 2,775,732,389
Repairs and maintenance 1,354,013,169 2,066,227,833
Postage, telephone and office supplies 1,350,287,092 1,228,779,079
Land and building taxes 963,150,090 747,307,135
Rentals 935,946,194 828,016,560
Travel 906,749,128 936,039,043
Representation and donation 857,428,125 762,178,527
Electricity and water 762,845,542 649,254,997
Insurance 580,235,602 532,198,475
Bank charges 536,070,248 332,516,858
Professional fees 326,988,760 306,316,000
Others 2,665,164,381 1,395,236,851
62,680,161,509 55,102,109,678
b. Selling expenses
Survey and installation 16,248,746,146 13,938,671,407
Sales commission 9,994,534,280 14,563,649,406
Packing and freight 6,329,987,122 5,903,229,961
Salaries and employee benefits 4,939,396,050 4,663,090,265
Repairs and maintenance 1,049,400,449 1,238,656,991
Advertising and exhibitions 767,710,175 362,888,440
Depreciation (Note 9) 690,831,657 578,009,931
Others 1,430,148,993 1,384,865,095
41,450,754,872 42,633,061,496
38
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
2015 2014
Other income consist of income from insurance claim amounting to Rp 727,767,373 and
Rp 1,064,832,460 in 2015 and 2014, respectively.
The Company recognized an unfund employee benefits liability in accordance with Labor Law No.
13/2003 dated March 25, 2003 (the “Law”).
The estimated liability for employee benefits in 2015 and 2014 were based on the actuarial
valuations as of December 31, 2015 and 2014 performed by PT Sienco Aktuarindo Utama, an
independent actuary, based on its report dated March 11, 2016 for 2015 and restatement of 2014,
using the following assumptions:
Discount rate : 9.1% per annum in 2015 and 8.3% per annum in 2014
Wages and salary increase : 9% per annum in 2015 and 2014
Retirement age : 55 years old
Mortality rate : TMI 2012 per annum in 2014 and CSO 1980 per annum in 2011
Method : Projected unit credit
2014
2015 (As restated)
39
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
c. The movement of estimated liability for employee benefits liability for the years ended
December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2014
2015 (As restated)
d. The following table provides the sensitivity from changes in market interest rate, with all other
variables held constant, to estimated liability for employee benefits liability for the year ended
December 31, 2015:
2015
Increase Decrease
1% 1%
Discount rate
Impact on estimated liability for
employee benefits liability 5,621,229,979 (4,796,070,416 )
The sensitivity analyses are based on a change in an assumption while holding all other
assumptions constant. In practice, this is unlikely to occur, and changes in some of the
assumptions may be correlated. When calculating the sensitivity of the defined benefit
obligation to significant actuarial assumptions the same method (present value of the defined
benefit obligation calculated with the projected unit credit method at the end of the reporting
period) has been applied as when calculating the pension liability recognised within the
statement of financial position.
The methods and types of assumptions used in preparing the sensitivity analysis did not
change compared to the previous period.
40
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
2015
As of December 31, 2015 and 2014, the Company’s outstanding monetary assets and liability in
foreign currencies are as follows:
2015 2014
Assets
Cash and cash equivalent US$ 6,725,197 92,774,089,994 US$ 5,957,644.91 74,136,933,260
CNY 4,083,124 8,674,188,179 CNY 4,031,274.52 8,195,621,412
101,448,278,173 82,332,554,672
Liabilities
Trade payables US$ - US$ 25,225 313,899,900
Euro - Euro 1,210 18,311,305
The exchange rates as of March 24, 2016 are Rp 13,250 to USD 1, Rp 14,075.62 to Euro 1 and
Rp 2,033.77 Chinese Yuan 1. These were calculated based on the average buying and selling
rates of Bank notes and/or transaction exchange rates last quoted by Bank Indonesia on that
date. If the monetary assets and liabilities in foreign currencies as of December 31, 2015 were
translated using the middle rates as of March 24, 2016, the gain on foreign exchange would
decrease by approximately Rp 4,511,308,731.
41
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The balance, details of accounts and transactions entered into with related parties are as follows:
Percentage to Total Assets/
Net Sales/ Purchases/
Total Related Account
Trade receivables
PT Bantrunk Murni Indonesia 12,368,168,272 1,887,798,106 2,00% 0,31%
PT Logam Menara Murni 7,244,922,069 6,453,563,323 1,13% 1,08%
Net sales
PT Bantrunk Murni Indonesia 96,591,245,594 87,439,657,642 24.77% 23,16%
PT Logam Menara Murni 26,323,343,063 21,469,820,833 6.75% 5,69%
PT Lion Metal Works Tbk 297,021,975 796,683,139 0.08% 0,21%
PT Lionmesh Prima Tbk 20,013,375 77,776,125 0.01% 0,02%
Lion Steelworks Sdn Bhd, Malaysia 3,584,250 - 0.001% -
Other receivables
PT Lionmesh Prima Tbk 1,566,018,584 - 0.23% -
Purchases
PT Lionmesh Prima Tbk 317,783,635 186,447,055 0,11% 0,11%
PT Logam Menara Murni 139,207,347 245,563,018 0,15% 0,15%
Lion Steelworks Sdn Bhd, Malaysia - 974,699,063 0,58% 0,58%
PT Bantruk Murni Indonesia 115,742,750 102,683,600 0,06% 0,06%
Transactions with related parties are made under terms comparable to similar transactions with
third parties.
The total amount of compensation received by the Commissioners and Directors are
Rp 7,137,721,921 and Rp 5,445,755,550 in 2015 and 2014, respectively.
The relationship and nature of transactions with related parties are as follows:
42
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The Company conducts majority of their business activities around two (2) major products; office
equipment and building material. Other business segments which include C - channel and other
materials are shown in the aggregate as “Others”. Information concerning the Company’s
business segments are as follows:
2015
Sales
External sales 245,035 144,216 - 389,251
Expenses
Cost of goods sold (246,976)
Operating expenses (104,131)
Other information
Segment assets 639,330
Segment liabilities 184,731
Acquisition of fixed assets 23,662
Depreciation expense 12,313
43
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
Sales
External sales 253,796 123,827 - 377,623
The Company and its Subsidiary have a risk management policy and has established a process
to monitor and control the risks inherent in the business and activities. Risk management policies
and processes focus on the unpredictability of markets and seeks to minimize potential adverse
effects of financial performance of the Company and its Subsidiary.
The Company and its Subsidiaries are exposed to the following risks from the use of financial
instruments:
1. Credit Risk
Credit risk is the risk that a counterparty will not meet its obligations under a customer
contract, leading to a financial loss. The Company and its Subsidiary are exposed to credit
risk from its operating activities and financing activities, including deposits with banks and
other financial instruments. Credit risk arisen mainly from trade receivables from customers
from the sale of products.
The following table provides information regarding the maximum credit risk exposure of the
Company and Subsidiary as of December 31, 2015 and 2014:
2015 2014
44
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The following table provides the credit quality and age analysis of the Company and
Subsidiary’s financial assets according to the Company and Subsidiary’s credit ratings of
debtors as of December 31, 2015 and 2014:
2015
2014
The credit quality of financial instruments is managed by the Company and Subsidiary using
internal credit ratings. Financial instruments classified under “neither past due nor impaired”
includes high grade credit quality instruments because there was few or no history of default
on the agreed terms based. “Past due but not impaired” are items with history of frequent
default nevertheless the amount due are still collectible. Lastly, “past due and impaired” are
those that are long outstanding and has been provided with allowance for impairment loss on
receivables.
2. Market Risk
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market prices. The Company and Subsidiary are exposed to
market risks, in particular foreign currency exchange risk.
Foreign exchange currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial
instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company’s and
Subsidiary’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to
operating activities.
The Company and Subsidiary’s exposure to exchange rate fluctuations comes from the
exchange rate between Rupiah to US Dollar and Chinese Yuan. The significant portion of the
foreign exchange risk is contributed by the US Dollar.
45
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The Company and its Subsidiary closely monitor the foreign exchange rate fluctuation and
market expectation so they can take necessary actions benefited most to the Company and
its Subsidiary in due time. The management currently does not consider the necessity to enter
into any currency forward/swaps.
The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in the US
Dollar and Chinese Yuan exchange rates against Rupiah, with all other variables held
constant, to the Company and Subsidiary’s income before tax for the years ended December
31, 2015:
Increase Effect on
(Decrease) income
In IDR Rate before tax
The Company and Subsidiary’s significant monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies as of December 31, 2015 and 2014 was presented in the Note 23.
3. Liquidity Risk
Liquidity risk is the risk that the Company and Subsidiary are unable to meet its obligations
when they fall due. The management evaluates and monitors cash - in flows and cash - out
flows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, fund needed to
settle the current and long - term liabilities is obtained from sales activities to customers.
The tables below summarize the maturity profile of the Company and Subsidiary’s financial
liabilities based on contractual undiscounted payments at December 31, 2015 and 2014:
2015 2014
46
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The Company is faced with the risk of capital to ensure that the Company and Subsidiary will
continue as a going concern, other than maximizing returns for shareholders, through the
optimization of the debt and equity balance.
The capital structure of the Company consist of owner's equity holdings, which consists of the
issued capital and retained earnings.
The Board of Directors of the Company periodically review their capital structure. As part of
this review, the Board of Directors consider the cost of capital and risk-related. The Company
manages the risk through monitoring Debt to Equity.
The Company manages capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in
economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the
dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes
were made in the objectives, policies or processes for the years ended December 31, 2015
and 2014.
The composition of equity as of December 31, 2015 and 2014, consist of:
2015 2014
The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair values of the Company
and Subsidiary’s financial instruments that are carried in the financial statements:
2015 2014
FINANCIAL ASSETS
Loans and receivables
Cash and cash equivalents 202,395,371,009 202,395,371,009 172,587,451,609 172,587,451,609
Time deposits 59,999,756,701 59,999,756,701 74,907,772,993 74,907,772,993
Trade receivables
Related parties 19,613,090,341 19,613,090,341 8,341,361,429 8,341,361,429
Third parties 74,694,226,371 74,694,226,371 70,880,409,461 70,880,409,461
Other receivables 2,554,470,000 2,554,470,000 2,581,537,500 2,581,537,500
47
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
FINANCIAL LIABILITIES
Financial liabilities measured
at amortised cost
Bank loan 35,000,000,000 35,000,000,000 35,000,000,000 35,000,000,000
Trade payables
Third parties 14,053,994,484 14,053,994,484 17,298,227,516 17,298,227,516
Other payables 997,559,600 997,559,600 66,000,000 66,000,000
Accrued expenses 3,415,000,000 3,415,000,000 3,408,000,000 3,408,000,000
Dividend payables 2,229,003,925 2,229,003,925 1,909,357,925 1,909,357,925
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Fair value of cash and cash equivalents, time deposits, trade receivables, other receivables, bank
loan, trade payables - third parties, other payable, accrued expenses and dividends payable
approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
The revised employee benefit standard introduces changes to the recognition, measurement,
presentation and disclosure of post-employment benefits. The standard also requires net interest
expense/income to be calculated as the product of the net defined benefit liability/asset and the
discount rate as determined at the beginning of the year. The effect of this is to remove the
previous concept of recognizing an expected return on plan assets.
The table below shows the impact of the restatement to the financial statements:
As previously
reported Restatement As restated
CONSOLIDATED STATEMENT
OF FINANCIAL POSITION
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents 173,492,110,768 (904,659,159) 172,587.451,609
NON-CURRENT ASSETS
Deferred tax assets 10,227,737,066 5,967,854,082 16,195,591,148
LIABILITIES
Estimated liability for
employee benefit (30,015,171,222) (23,108,482,724) (53,123,653,946)
48
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
As previously
reported Restatement As restated
EQUITY
Retained earnings:
Unappropriated 381,840,326,822 (17,753,122,898) 364,087,203,924
Remeasurement of estimated
liability for employee benefit - (5,333,758,473) (5,333,758,473)
CONSOLIDATED STATEMENT
OF PROFIT AND LOSS
AND OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
OPERATING EXPENSES
General and administrative (55,926,332,370) (824,222,692) (55,102,109,678)
INCOME TAX
BENEFIT (EXPENSE)
Deferred 1,112,594,286 (205,335,575) 907,258,711
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME (LOSS)
Other comprehensive income (loss)
not to be reclassified to
profit or loss in subsequent period
Remeasurement of employee
benefit liability - (5,333,758,473) (5,333,758,473)
Related income tax - 1,333,439,618 1,333,439,618
As previously
reported Restatement As restated
CONSOLIDATED STATEMENT
OF FINANCIAL POSITION
NON-CURRENT ASSETS
Deferred tax assets 9,305,876,180 4,839,750,039 14,145,626,219
LIABILITIES
Long term estimated
liability for employee benefits (25,190,246,994) (18,596,066,550) (43,786,313,544)
EQUITY
Retained earnings:
Unappropriated 354,145,707,622 (13,756,927,263) 340,388,780,359
Remeasurement of estimated
employee benefits - (13,756,927,263) (13,756,927,263)
49
These consolidated financial statement are originally issued in the Indonesian language.
The Indonesian Institute of Accountants (IAI) has released amendments to several accounting
standards that may have certain impact on the consolidated financial statements.
The following standards was effective for financial statements for the period commencing from on
or after January 1, 2016:
The following standard is effective for financial statements for the period commencing from on or
after January 1, 2017:
The Company and Subsidiary are stil assesing the impact of these accounting standards and
interpretations to the Company and it Subsidiary’s consolidated financial statements.
50