0% found this document useful (0 votes)
97 views7 pages

Jurnal Albert Teo 091511196

This study examined the effect of virgin coconut oil (VCO) consumption on triglyceride levels in 30 diabetic patients in Manado, Indonesia over 30 days. Patients consumed 15 mL of VCO daily and triglyceride levels were measured before and after the intervention. Statistical analysis found no significant difference in triglyceride levels before and after VCO consumption. The study concluded that VCO does not significantly affect triglyceride levels in diabetic patients.

Uploaded by

Cah Yani
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
97 views7 pages

Jurnal Albert Teo 091511196

This study examined the effect of virgin coconut oil (VCO) consumption on triglyceride levels in 30 diabetic patients in Manado, Indonesia over 30 days. Patients consumed 15 mL of VCO daily and triglyceride levels were measured before and after the intervention. Statistical analysis found no significant difference in triglyceride levels before and after VCO consumption. The study concluded that VCO does not significantly affect triglyceride levels in diabetic patients.

Uploaded by

Cah Yani
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

PENGARUH PEMBERIAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP KADAR

TRIGLISERIDA PENDERITA DIABETES MELITUS


DI BLU RSUP Prof. Dr. R. D. KANDOU MANADO
THE EFFECT OF VIRGIN COCONUT OIL ON TRIGLYCERIDES LEVEL
OF DIABETIC MELLITUS PATIENTS AT
BLU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
Albert S. T. Teo*, Nova H. Kapantow* , Nancy S. H. Malonda*
*
FakultasKesehatanMasyarakatUniversitas Sam RatulangiManado

ABSTRACT

Background: Triglycerides or triacylglycerolsis one part of a group lipids, which can lead to
cardiovascular disease if the levels are high. Virgin Coconut Oil (VCO) that are beneficial to
health, has been widely sought after to resolve health problems. Many research has done, the
VCO shown to lowe rthe blood ttriglicyde lefel. The Content of Medium Chain Triglycerides
(MCT) in VCO hydrolyzed faster, and more quickly absorbed, so there is not accumulation of
fat in the body tissue. The purpose of this study is to determine the effect of VCO on
Triglyceride levels in DM patients in the department of Prof. BLU. Dr. .R. D. Kandou
Manado. Methods: This type of research is pre-experimental with one group pre-test and
post-test. Conducted from April to June 2013, on 30 diabetic patients with the determined
criteria.Patients were instructed to drink VCO for 30 days at a dose of 15 mL every morning.
Triglycerides examination was conductedbefore andafter consumption of theVCO. Datawere
analyzed usingthe Wilcoxon. Results: Theresults showed there was no significant effect on
triglyceride levels before and after the consumption of the VCO with a significance p
=0.615(p>0,05). Conclusion: Consumption of VCO does not has a significant effect on
triglycerides levels of diabetic patients.

Key Words: Virgin Coconut Oil (VCO), Medium Chain Triglycerides (MCT), Triglyceride
Levels, Diabetes Melitus (DM).

ABSTRAK

LatarBelakang: Trigliserida atau triasilgliserol adalah salah satu bagian dari kelompok lipid,
yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit jantung jika pada kadar yang tinggi. Virgin
Coconut Oil (VCO) yang bermanfaat bagi kesehatan, saat ini telah banyak dicari untuk
menyelesaikan permasalahan kesehatan. Banyak penelitian yang telah dilakukan, VCO
terbukti dapat menurunkan kadar trgliserida dalam darah. Kandungan Medium Chain
Triglycerides (MCT) dalam VCO lebih cepat terhidrolisa, dan lebih cepat terserap, sehingga
tidak terjadi penimbunan lemak dalam jaringan tubuh. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui pengaruh pemberian VCO terhadap kadar trigliserida pada penderita DM di BLU
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.Metode:jenis Penelitian ini adalah penelitian
praeksperimental dengan rancangan one group pre-test and post-test. Dilaksanakan pada
bulan April sampai Juni 2013, pada 30 penderita DM yang memenuhi kriteria. Responden
diminta untuk mengkonsumsi VCO selama 30 hari dengan dosis 15 mL setiap pagi.
Pemeriksaan kadar trigliserida dilakukan sebelum dan sesudah pemberian VCO Uji statistik
yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukan bahwa
tidak terdapat pengaruh bermakna pada kadar trigliserida sebelum dan sesudah pemberian
VCO dengan taraf signifikansi p = 0,615 (p>0,05). Kesimpulan: Pemberian VCO tidak
memberikan pengaruh bermakna terhadap kadar trigliserida penderita DM.

Kata kunci: VirginCoconut Oil (VCO), Medium Chain Triglycerides (MCT), Kadar
Trigliserida, Diabetes Melitus (DM).

1
PENDAHULUAN berbagai penyakit seperti diabetes melitus
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit (DM), darah tinggi, hepatitis, bahkan jantung
yang sudah lama dikenal dan menjadi koroner.
penyakit masyarakat umum, menjadi beban Berbagai peran kesehatan VCO telah
kesehatan masyarakat, meluas, dan banyak dilaporkan, antara lain VCO
membawa banyak kematian. Prevalensi memiliki kandungan triasilgliserol rantai
penduduk dunia dengan DM diperhitungkan sedang (medium chain
mencapai 125 juta per-tahun. Indonesia triacylglicerols/MCT) khususnya laurin
menempati urutan ke-empat kasus diabetes yang lebih cepat dicerna daripada lemak
dengan jumlah penderita DM terbesar jenis lain. Penelitian yang dilakukan oleh
didunia (WHO, 2005). Prevalensi diabetes, Nevin dan Rajamohan(2004) menunjukan
baik berdasarkan diagnosis maupun bahwa VCO mempunyai peran yang lebih
diagnosis dan gejala, secara rerata di baik dalam menurunkan kadar kolesterol
Sulawesi Utara didapatkan angka lebih total, trigliserida, pospolipid, Low Density
tinggi daripada angka nasional. Penyakit ini Lipoprotein (LDL), Very Low Density
tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota di Lipoprotein (VLDL), serta mampu
Sulawesi Utara, dengan prevalensi tertinggi meningkatkan kolesterol High Density
di Kota Manado dan terendah di Kabupaten Lipoprotein (HDL) pada serum dan jaringan
Bolaang Mongondow. Prevalensi penyakit tikus. Penelitan juga dilakukan oleh Nevin
diabetes meningkat tajam dengan dan Rajamohan (2006) bahwa VCO
bertambahnya umur, sejak umur >45 tahun, mempunyai manfaat sebagai antioksidan
prevalensi penyakit diabetes lebih tinggi serta memiliki efek sebagai penghambat
pada perempuan dibandingkan dengan laki- peroksidasi lipid. Penelitian yang dilakukan
laki (Dinkes, 2010). oleh Harini dan Astirin (2009), pemberian
Resisten insulin pada penderita DM VCO pada tikus hiperkolesterolemik dapat
tipe 2, manifestasi dislipidemianya ialah menurunkan kadar kolesterol total darah,
meningkatnya kilomikron, VLDL, LDL darah dan peningkatan HDL
trigliserida, kolesterol, LDL dan Penelitian ini bertujuan untuk
menurunnya HDL. Trigliserida atau mengetahui pengaruhpemberian VCO
triasilgliseroladalah salah satu bagian dari terhadap kadar trigliserida pada penderita
kelompok lipid. Pada DM terjadi dua DM di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
abnormalitas metabolisme trigliserida yaitu Manado.
over produksi VLDL dan lipolisis yang tidak
efektif oleh lipoprotein lipase sehingga METODE
menyebabkan hipertrigliseridemia (Mayes, Jenis penelitian yang dilakukan adalah
2003). Tingginya kadar trigliserida penelitian pra-eksperimental dengan
mengakibatkan adanya gangguan kadar rancangan penelitian one group pretest-
lemak di dalam darah. Hasil penelitian postest. Dilakukan pemilihan sampel sesuai
menunjukan bahwa gangguan kadar lemak dengan kriteria, selanjutnya dilakukan
dalam darah dapat menjadi salah satu faktor pretest pada responden, kemudian
penyebab penyakit jantung koroner yang dilanjutkan dengan intervensi, setelah selesai
merupakan penyakit penyebab kematian intervensi dilakukan posttest.Penelitian
nomor satu di dunia. dilaksanakan di BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
Virgin Coconut Oil (VCO) atau Kandou Manado selama bulan April sampai
minyak kelapa murni merupakan minyak Juni 2013.Populasi pada penelitian ini adalah
kelapa yang diekstrak dari buah kelapa segar semua pasien DM rawat jalan Poliklinik
yang sudah matang, diproses melalui Endokrin BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
fermentasi tanpa menggunakan bahan kimia Kandou Manado pada bulan April sampai
atau secara enzimatik tanpa pemanasan, Mei 2013.Teknik pengambilan sampel
sehingga menghasilkan asam lemak jenuh dalam penelitian ini dilakukan dengan
rantai sedang atau medium chain fatty acids purposive sampling yaitu dengan
(MCFA)yang tinggi, vitamin E, antioksidan, menggunakan kriteria. Adapun kriteria
dan enzim-enzim yang ada di dalam buah dalam penelitian ini antara lain: didiagnosa
kelapa (Muchtar, 2010).VCO terbukti sebagai penderita DM tipe 2, bersedia
mampu mengatasi dan menyembuhkan menjadi subjek penelitian dan berusia 40-55

2
tahun.Instrumen dalam penelitian ini di atas 45 tahun merupakan salah satu faktor
antaranya kuesioner yang berisi pertanyaan risiko timbulnya penyakit DM tipe 2.
mengenai karakteristik sosio-demografik dan Berdasarkan data pada penelitian ini
alat pengukur kadar trigliserida yaitu Accent- ditemukan responden paling banyak berjenis
200. Penderita DM yang memenuhi kriteria kelamin perempuan yaitu berjumlah 23
diberikan VCO dengan dosis 15 mL setiap orang (76,7%) sedangkan laki-laki
pagi selama 30 hari. Sebelum dan sesudah berjumlah 7 orang (23,3%). Hal ini didukung
konsumsi VCO, dilakukan pemeriksaan dengan penelitian yang dilakukan oleh
kadar trigliserida. Data yang didapatkan Mihardja (2009) yang menunjukan bahwa
pada penelitian ini adalah data yang perempuan lebih berisiko 2,5 kali lebih
tidakterdistribusi normal, sehingga data tinggi terjadi hiperglikemia dibandingkan
diujidengan uji statistik Wilcoxon. laki-laki dan juga berdasarkan laporan dari
Dinkes Sulut (2010) yang menyatakan
HASIL DAN PEMBAHASAN bahwa prevalensi penyakit DM di Sulawesi
Karakteristik Responden Utara lebih tinggi pada perempuan,
Berdasarkan penelitian ini, didapatkan data dibandingkan laki-laki.
karakteristik responden berdasarkan sosio- Dari keseluruhan responden
demografi sebagai berikut: didapatkan bahwa sebagian besar responden
berstatus kawin yaitu sebanyak 28 orang
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden (93,3%) , dan untuk latar belakang
Berdasarkan pendidikan, ditemukan bahwa responden
Sosio-Demografi lebih banyak berada pada kelompok yang
Karakteristik Responden n=30 % berlatar belakang pendidikan SMA yaitu
Umur (tahun) sejumlah 16 orang (53,3%). Berdasarkan
40-45 7 23,3 penelitian yang dilakukan oleh Sasiarini dkk
46-50 9 30,0 (2011)semakin tingginya pendidikan
>50 14 46,7 seseorang, semakin tinggi pengetahuan
Jenis Kelamin
Laki-Laki 7 23,3
seseorang tersebut dalam hal pembentukan
Perempuan 23 76,7 pola hidup khususnya dalam mencegah,
Status Perkawinan mengenali dan mengendalikan penyakit.
Kawin 28 93,3 Tingkat pendidikan yang tinggi biasanya
Janda/Duda 2 6,7 akan memiliki banyak pengetahuan tentang
Status Pendidikan kesehatan, dan dengan adanya pengetahuan
SD 4 13,3 tersebut orang akan cenderung memiliki
SMP 3 10,0 kesadaran dalam menjaga
SMA 16 53,3 kesehatannya.Tingkat pendidikan juga
D3 1 3,3 mempengaruhi aktivitas fisik seseorang
S1/S2/S3 6 20,0
Pekerjaan
karena terkait dengan pekerjaan yang
PNS (Pegawai Negeri dilakukan (Irawan, 2010).
Sipil) 12 40,0 Jenis pekerjaan responden dalam
Pegawai Swasta 1 3,3 penelitian ini ditemukan paling banyak
Wiraswasta 3 10,0 sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yaitu
Ibu Rumah Tangga 14 46,7 sebanyak 14 orang dengan persentase 46,7%
dan yang paling sedikit pegawai swasta yaitu
Menurut Bustan (2007) usia diatas sebanyak 1 orang dengan persentase 3,3%.
45 tahun merupakan salah satu faktor risiko Jenis pekerjaan secara tidak langsung dapat
terhadap timbulnya penyakit DM. Pada tabel mempengaruhi kadar trigliserida, karena
1, dapat dilihat bahwa responden yang jenis pekerjaan dapat mempengaruhi tingkat
merupakan penderita DM tipe 2 paling aktivitas fisik seseorang.
banyak berada padarange umur >50 tahun
yaitu sebanyak 11 orang (46,7%) dan paling Perilaku Kesehatan
sedikit berada pada 40-45 tahun yakni Perilaku kesehatan dapat
sebanyak 7 orang (23,3%). Penelitian yang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit
dilakukan oleh Trisnawati dan Setyorogo DM dan dapat menjadi faktor yang dapat
(2012), juga menunjukan bahwa umur di mempengaruhi kadar trigliserida dari

3
responden. Perilaku kesehatan yang dinilai dan yang tidak melakukan olahraga ada 10
dalam penelitian ini yaitu perilaku yang orang (33,3%), dengan frekuensi olahraga,
berhubungan dengan risiko terjadi paling banyak hanya satu kali seminggu.
peningkatan kadar trigliserida. Berdasarkan Aktivitas fisik yang dilakukan oleh semua
data yang didapatkan bahwa sebagian besar responden termasuk dalam kategori
responden tidak mengkonsumsi rokokyaitu ringan.Menurut Bustan (2007) peningkatan
sebanyak 27 orang (90%). Hal ini kadar gula dalam darah juga dipengaruhi
disebabkan karena jumlah responden lebih oleh aktivitas fisik seseorang, dimana
banyak berjenis kelamin perempuan, yang aktivitas fisik yang kurang menyebabkan
pada umumnya jarang ditemukan memiliki kurangnya pembakaran energi oleh tubuh,
kebiasaan merokok. Dilihat dari data sehingga kelebihan energi dalam tubuh akan
konsumsi alkohol ditemukan bahwa disimpan dalam bentuk lemak. Penyimpanan
sebanyak 28 orang (93,3%) tidak memiliki lemak yang berlebihan akan menimbulkan
kebiasaan mengkonsumsi alkohol. Pola obesitas. Obesitas dan kurangnya aktivitas
hidup yang tidak sehat seperti fisik merupakanfaktor penyebab peningkatan
mengkonsumsi alkohol serta konsumsi kadar trigliserida (Toth dan Maki, 2008).
tembakau (rokok) merupakan faktor risiko
yang dapat mengakibatkan penyakit DM Kadar Trigliserida
(Depkes, 2008). Di sisi lain, mengkonsumsi Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
alkohol merupakan salah satu faktor yang diperoleh sampel sebanyak 30 orang, dan
dapat memicu peningkatan kadar trigliserida pada penelitian ini terdapat 8 orang yang
dalam darah (Sulviana, 2008 dalam drop-out, sehingga jumlah responden
Maulana, 2007). Penelitian yang dilakukan seluruhnya adalah 22 orang. Sampel yang
oleh Prastyanto (2013) menyimpulkan drop-out terjadi karena adanya beberapa
bahwa konsumsi rokok dapat meningkatkan keluhan yang dialami pada saat meminum
kadar trigliserida. VCO sehingga konsumsi VCO
Berdasarkan data aktivitas fisik yang diberhentikan. Hasil uji statistik kadar
ada didapatkan bahwa masih adanya trigliserida sebelum dan sesudah pemberian
penderita DM yang jarang melakukan VCO dapat dilihat pada tabel berikut:
olahraga yaitu terdapat 16 orang (53,3%)

Tabel 2. Hasil Uji Statistik Kadar Trigliserida Sebelum Dan Sesudah Pemberian VCO
Trigliserida Trigliserida Trigliserida Mean Rank
z p*
Menurun Meningkat Tetap Positif Negatif
Sampel 15 7 3 11,79 8,96 -0,503 0,615
*
Wilcoxon

Tabel 2 menunujukan bahwa 12 dapat menurunkan kadar trgliserida. Pada


orang mengalami penurunan kadar penelitian ini hewan uji berupa
trigliserida sesudah pemberian VCO, 7 tikusSprague–Dawley jantan diberikan diet
orang mengalami peningkatan kadar dengan suplementasi VCO 8% dari berat
trigliserida sesudah pemberian VCO, dan 3 hewan uji, setelah 45 hari pemberian diet
orang memiliki kadar trigliserida yang sama suplementasi VCO didapatkan bahwa VCO
sebelum pemberian dan sesudah pemberian bermanfaat dalam menurunkan kadar
VCO. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang trigliserida dalam darah.
dilakukan didapatkan nilai p sebesar 0,615 Penelitian juga dilakukan oleh
(p > 0,05), yang artinya tidak terdapat Raharjo dkk (2008) menunjukan bahwa
pengaruh yang bermakna antara kadar gula VCO dengan senyawa fenolik yang tinggi
darah puasa sebelum dan sesudah memiliki peran yang lebih baik dalam
pemberian VCO.Hasil penelitian ini menurunkan kadar trigliserida
berbeda dengan penelitian-penelitian yang dibandingkan dengan VCO dengan
dilakukan sebelumnya. Penelitian yang senyawa fenolik yang rendah. Penelitian ini
dilakukan oleh Nevin dan Rajamohan dilakukan pada tikus strain wistar jantan
(2004), menyatakan bahwa konsumsi VCO yang hiperkolesterolik dengan dosis 0,04

4
mL untuk 1 ekor tikus yang dicampurkan dilakukan pada responden dengan status
ke dalam makanan dan diberi makan 2 kali sebagai penderita DM tipe 2. Menurut Toth
sehari selama 30 hari. dan Maki (2008) penyakit DM merupakan
Fatimah dan Rindengan (2011) yang salah satu faktor yang menyebabkan
melakukan penelitian untuk mengetahui meningkatnya kadar trigliserida. Adapun
pengaruh diet emulsi VCO terhadap profil faktor-faktor yang dapat meningkatkan kadar
lipid tikus (Rattus norvegicus), didapatkan trigliserida antara lain seperti kelebihan berat
bahwa diet emulsi VCO dapat menurunkan badan dan obesitas, kurangnya aktivitas
kadar kolesterol total, LDL, trigliserida, serta fisik, merokok, konsumsi alkohol
meningkatkan kadar HDL darah tikus secara berlebihan, diet tinggi karbohidrat (>60%
signifikan. Penelitian ini dilakukan dengan dari total energi), penyakit (misalnya
menggunakan dosis 3,78 mL/hari dan diabetes, sindrom nefritis, hipotiroid), dan
diberikan selama 7 hari pada tikus yang penggunaan obat-obatan yang dapat
hiperlipidemia. meningkatkan kadar trigliserida.
Penelitian lain juga dilakukan dalam Resisten insulinpada penderita DM
menguji kemampuan VCO untuk tipe 2 mengakibatkan meningkatnya
memperbaiki profil lipid pada hewan kilomikron, VLDL, trigliserida, kolesterol,
percobaan. Penelitian yang dilakukan oleh LDL dan menurunnya HDL. Makin
Nevin dan Rajamohan (2006), pada dosis resistensi insulin, makin meningkat sintesis
8% BB hewan uji dan diberikan selam 45 trigliserida dan VLDL. Enzim yang berperan
hari VCO dapat memberikan manaat sebagai yaitu lipoprotein lipase, hepatik trigliserid
antioksidan serta memiliki efek sebagai lipase, lipoprotein transfer protein dan
penghambat peroksidasi lipid. Penelitian lecithin cholesterol acyltransferase (LCAT).
berikutnya, Nevin dan Rajamohan (2008) Pada DM terjadi dua abnormalitas
mengemukakan bahwa konsumsi VCO dapat metabolisme trigliserida yaitu over produksi
mempertahankan tingkat faktor pembekuan VLDL dan lipolisis yang tidak efektif oleh
darah, dapat menurunkan kadar kolesterol lipoprotein lipase sehingga menyebabkan
dan trigliserida, serta dapat mencegah hipertrigliseridemia. Defisiensi insulin yang
oksidasi LDL. berat dapat mengakibatkan percepatan
Berbeda dengan penelitian yang lipolisis. Peristiwa ini mengakibatkan
dilakukan oleh Siti dan Mudita (2009), kenaikan kadar trigliserida (Mayes, 2003)
melalui suplementasi VCO dengan melihat Secara statistik tidak terdapat
kadar kolesterol salah satunya trigliserida perbedaan kadar trigliserida sebelum dan
ditemukan bahwa suplementasi VCO 1-4% sesudah pemberian VCO, tetapi jika dilihat
dalam ransum belum dapat menurunkan dari total responden dalam penelitian ini,
kadar trigliserida. Hal ini disebabkan karena terdapat 12 responden yang mengalami
deposisi lemak tubuh dipengaruhi oleh penurunan pada kadar trigliserida sesudah
ransum yang dikonsumsi selain dari akibat pemberian VCO. Dari data rerata hasil
pengaruh genetik. Penelitian yang dilakukan pemerikasaan laboratorium juga menunjukan
oleh Siti dan Mudita memiliki kesamaan terdapat penurunan pada kadar trigliserida
dengan penelitian yang dilakukan pada saat sesudah pemberian VCO Hal ini dapat
ini, dimana salah satu hal yang perlu dijelaskan berdasarkan teori yang ada
diperhatikan dalam melihat efek pemberian mengenai metabolisme dalam menurunkan
VCO terhadap responden yaitu konsumsi kadar trigliserida, MCT lebih cepat
makanan yang secara jelas memberikan terhidrolisa, lebih cepat terserap. Sifat
pengaruh terhadap peningkatan kadar kelarutan MCT di dalam air yang lebih
trigliserida. tinggi sehingga membuat MCT lebih dapat
Berdasarkan penelitian-penelitian memasuki sistem sirkulasi, masuk ke dalam
sebelumnya yang dilakukan pada hewan uji, liver secara langsung melalui pembuluh
dapat dilihat untuk pola diet dari hewan uji darah balik (vena) dan dengan cepat dibakar
dapat diatur oleh peneliti. Sedangkan pada menjadi energi, yang berarti tidak tersimpan
penelitian ini, subjeknya adalah manusia (tertimbun) dalam jaringan tubuh (Syah dan
sehingga diet menjadi salah satu faktor yang Sumangat, 2005).
membedakan hasil penelitian ini dengan Menurut Almatsier (2009), salah
penelitian sebelumnya. Penelitian ini juga satu fungsi dari lemak adalah memberikan

5
rasa kenyang. Oleh karena itu efek terhadap penurunan kadar
mengkonsumsi VCO dapat menyebabkan trigliserida akan lebih besar.
rasa kenyang yang mengakibatkan seseorang 2. Responden harus memperhatikan pola
menjadi malas makan. Hal ini berdampak makan, aktivitas fisik dan konsumsi obat
pada asupan makanan terutama karbohidrat DM secara teratur untuk mendukung
yang masuk ke dalam tubuh menjadi penurunan kadar trigliserida secara lebih
berkurang, sehingga tubuh kekurangan cepat selain konsumsi VCO.
sumber energi utama. Karbohidrat yang 3. Penelitian konsumsi VCO sebaiknya
terdapat dalam makanan inilah yang dilakukan pada sampel yang lebih banyak
kemudian dicerna membentuk glukosa yang dan waktu yang relatif lebih lama.
diperlukan sebagai sumber energi. Untuk
memenuhi kekurangan tubuh akan glukosa, DAFTAR PUSTAKA
tubuh melakukan kompensasi melalui proses Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu
glukoneogenesis. Proses glukoneogenesis Gizi.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
merupakan proses mengkonversi unsur- Utama.
unsur non-karbohidrat menjadi glukosa atau Bustan, M. N. 2007. Penyakit Tidak
glikogen ketika tubuh tidak mendapatkan Menular. Jakarta: Rineka Cipta.
karbohidrat dari makanan. Salah satu Depkes, 2008. Pedoman Pengendalian
sumbernya adalah gliserol. Konversi Diabetes dan Penyakit Metabolik.
kembali gliserol bebas menjadi glukosa (online),
menyebabkan asam lemak yang terdapat (http://perpustakaan.depkes.go.id:8180
dalam jaringan adiposa berkurang. /bitstream//123456789/1358/1/BK200
Berkurangnya asam lemak tersebut secara 8-sep13.pdf, diakses tanggal 7 Febuari
tidak langsung juga akan menurunkan kadar 2013).
trigliserida dalam darah. Hal ini berarti Dinkes, 2010. Profil Kesehatan Provinsi
semakin sedikit lipoprotein VLDL yang Sulawesi Utara 2008. Manado:
kaya trigliserida yang akan disintesis dari Dinkes Provinsi Sulut.
hati sehingga semakin sedikit pula Fatimah, F. dan Rindengan, B. 2011.
konsentrasi trigliserida dalam darah (Mayes, Pengaruh Diet Emulsi Virgin Coconut
2003). Oil (VCO) Terhadap Profil Lipid
Pada penelitian yang telah dilakukan Tikus Putih (Rattus Norvegicus).
ini terdapat beberapa keterbatasan, antara Jurnal Littri. Vol 17 No. 1: 18-24.
lain:1) Pasien tidak bisa di kontrol secara Harini, M. dan Astirin, O. P. 2009. Kadar
langsung oleh peneliti karena pasien berada Kolesterol Darah Tikus Putih (Rattus
di lokasi yang berbeda-beda 2) Pola makan Norvegicus) Hiperkolesterolemik
pasien tidak bisa dikontrol secara langsung Setelah Perlakuan VCO. (online),
dan 3) Kontrol terhadap pasien hanya bisa (http://biosains.mipa.uns.ac.id/C/C060
dilakukan melalui kontak telepon dan pesan 2/C060201.pdf, diakses tanggal 4
singkat. Febuari 2013).
Irawan, D. 2010. Prevalensi dan Faktor
KESIMPULAN Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan 2 di Daerah Urban Indonesia (Analisa
pada penderitaDMRawat Jalan Poliklinik Data Sekunder Riskesdas 2007). Tesis.
Endokrin BLU RSUP Prof. dr. R. D. Kandou Depok: Fakultas Kesehatan
Manado maka didapatkan kesimpulan bahwa Masyarakat Program Studi Ilmu
tidak terdapat pengaruh pemberian VCO Kesehatan Masyarakat Universitas
terhadap kadar trigliserida penderita DM Indonesia.
secara signifikan. Mayes, P. A., 2003. Bioenergetika dan
Metabolisme Karbohidrat serta Lipid.
SARAN In: Bani A. P. dan Sikumbang T. M.
Berdasarkan hasil yang didapatkan dalam N., eds. Biokimia Harper. jakarta:
penelitian ini, maka penulis memberikan EGC, pp. 114-282.
beberapa saran sebagai berikut: Muchtar, A. F. 2010. Be Healthy Be Happy.
1. Responden dianjurkan untuk Jakarta: Bhuana Ilmu Populer (BIP).
mengkonsumsi VCO secara teratur agar

6
Nevin, K.G. dan Rajamohan, T. 2004. Tentang Diabetes Mellitus dengan
Beneficial Effect of Virgin Coconut Kadar HbA1C pada Pasien Diabetes
Oil on Lipid Parameters And In Vitro Mellitus di Poli Rawat Jalan Endokrin
LDL Oxidation. Clin. Biochem. RSU Saiful Anwar Malang: Malang.
37:830-835. (fk.ub.ac.id/artikel/id/filedownload/.../
Nevin, K.G. dan Rajamohan, T. 2006. Virgin MAJALAH_0910710057.pdf‎)
Coconut Oil Supplemented Diet Siti, N. M., dan Mudita, I. M., 2009.
Increases the Antioxidant Status in Suplementasi Virgin Coconut Oil
Rats. Food Chem. 99: 260-266. (VCO) dalam Ransum untuk
Nevin, K.G. dan Rajamohan, T. 2008. Meningkatkan Bobot Karkas dan
Influnce of Virgin Coconut Oil on Menurunkan Kadar Kolestrol Daging
Blood Coagulation Factor, Lipid Itik.Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil
Levels, and LDL Oxidation in Ternak, Vol. 4 No. 2
Cholesterol Fed Spraguedawley Rats. Sulviana, N., 2008. Analisis Hubungan Gaya
The European e-Journal of Clinical Hidup dan Pola Makan dengan Kadar
Nutrition and Metabolism. Vol. 3: e1- Lipid Darah dan Tekanan Darah pada
e8. Penderita Jantung Koroner. Skripsi.
Prastyanto, S., 2013. Hubungan Merokok Jakarta: Program Studi Gizi
dengan Risiko Terjadinya Masyarakat dan Sumber Daya
Dislipidemia; Kajian pada Remaja Keluarga Fakultas Pertanian Institut
Laki-laki. Tesis. Yogyakarta: Program Pertanian Bogor.
Pasca Sarjana Universitas Gajah Toth, P. P. dan Maki, K. C. 2008. Practical
Mada. Lipid Management. A John Wiley &
Raharjo, T. J., Widhiyati, A. S., Asih, E. M., Sons, Ltd., Publication
Sumiaty, Tambunan, R., Trisnawati, S. K., Setyorogo, S., 2012.
Setyopratiiwi, A., 2008. In Vivo Study Faktor Riisiko Kejadian Diabetes
of Phenolic Compounds Role on Meliitus Tipe 2 di Puskesmas
Antihypercholesterol Activity of Virgin Kecamatan Cengkareng Jakarta
Coconut Oil. Indo Journal Chemical, Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah
Vol. 8 No. 1 pp. 119-123. Kesehatan, Vol. 3 No. 1: 6-11
Sasiarinni, L, Tirahiningrum, P, Santoso, D.
S. B. Hubungan Tingkat Pengetahuan

You might also like