Hak Dan Kewajiban Istri Terhadap Suami Versi Kitab 'Uqûd Al-Lujjain
Hak Dan Kewajiban Istri Terhadap Suami Versi Kitab 'Uqûd Al-Lujjain
2
Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah IAIN Bengkulu
Jl. Raden Fatah Pagar Dewa Kota Bengkulu
Email: [email protected]
Abstract: When women get higher education, divorce is more prevalent. This is a problem that must be resolved. Students
at Islamic boarding schools are known for their obedience to their husbands compared to those who do not study at
Islamic boarding schools. The assumption is because there is an influence from family coaching education in the book
`Uqûd al-Lujjain fi bayani huquqi zaujain which is taught in the pesantren. The focus of the study is how the substance
and moral message about the rights and obligations of husband and wife contained in the book so that it can equip
muslim women as wives in fostering families well. This research is a library research with descriptive-analytical method
with a normative-philosophical approach. The results showed that the wife’s right to her husband was the right to get good
treatment, get teachings from the husband, get protection from the husband, and get proper food and clothing. While the
wife’s obligation to her husband is to obey his orders as long as he does not violate God’s rules, safeguarding the husband’s
wealth, respecting the husband’s family, and dressing to look beautiful according to the husband.
Keywords: Rights, Obligations, Husband, Wife, The Book of `Uqûd al-Lujjain
Abstrak: Ketika wanita semakin tinggi pendidikannya, semakin marak perceraian. Hal ini menjadi masalah yang harus
diselesaikan. Santri pondok pesantren terkenal ketaatannya terhadap suami dibanding mereka yang tidak belajar di
pesantren. Asumsinya, karena ada pengaruh dari pendidikan pembinaan keluarga di kitab `Uqûd al-Lujjain Fi Bayani
Huquq al-Zaujain yang diajarkan di pesantren. Fokus kajian pada penelitian ini adalah bagaimana subtansi dan pesan
moral tentang hak dan kewajiban suami dan istri yang ada dalam kitab tersebut, sehingga bisa membekali wanita-
wanita muslim sebagai istri dalam membina keluarga dengan baik. Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dengan
metode deskriptif-analitis dengan pendekatan normatif-filosofis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hak istri terhadap
suaminya adalah hak mendapatkan perlakuan baik, mendapatkan pengajaran dari suami, mendapatkan perlindungan dari
suami, dan mendapatkan makanan serta pakaian yang layak. Sedangkan kewajiban istri terhadap suami adalah mematuhi
perintahnya selama tidak melanggar aturan Allah, menjaga harta suami, menghormati keluarga suami, dan berdandan
agar terlihat cantik menurut suami.
Kata kunci: Hak, Kewajiban, Suami , Istri, Kitab `Uqûd al-Lujjain
tempat yang paling bagus, (piring, gelas dan pada tahun 1948 melalui Deklarasi HAM PBB,
lauknya) sedang posisi isteri justeru sebaliknya, sedangkan tema kewajiban (bersifat umum)
dia harus menanggung akibat dari segala telah lebih dahulu lahir melalui ajaran agama
kekurangan dan kesalahan teknis dalam rumah di mana manusia berkewajiban menyembah
tangga. Jika ada kesalahan memasak gosong atau Tuhan, dan berbuat baik terhadap sesama.1
kurang lauk maka isterilah yang harus makan Versi lain mengatakan bahwa hak adalah
yang gosong atau tidak ada lauknya. sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan
Gerakan feminisme di dunia yang dipelopori penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.
Fatimah Mernisi, Qasim Amin dan di Indonesia Contohnya hak mendapatkan pengajaran, hak
oleh raden ajeng Kartini, mempengaruhi para mengeluarkan pendapat. Kewajiban adalah
wanita yang sudah mulai sadar akan pentingnya sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh
pendidikan. Kesetaraan gender perlahan sudah rasa tanggung jawab. Contohnya melaksanakan
mulai tampak, bisa jadi ini adalah efek wanita tata tertib di sekolah, membayar uang sekolah
sudah banyak belajar tanpa ada perbedaan hak atau melaksanakan tugas yang diberikan guru
untuk bisa mendapatkan pendidikan setinggi- dengan sebaik-baiknya.2
tingginya. Ironisnya ketika wanita semakin Membahas masalah wanita memang selalu
tinggi pendidikannya, semakin marak pula menarik, selalu hangat dan aktual bagai suatu
perceraian, inilah sebenarnya yang menjadi problem yang tak henti-hentinya dibahas dan
masalah yang harus diselesaikan. Sementara didiskusikan dari zaman ke zaman bahkan sampai
itu pelajar atau santri pondok pesantren lebih saat sekarang ini. Zaman dahulu wanita-wanita
terkenal ketaatannya terhadap suami dibanding pernah dimuliakan, disanjung dan didewa-
mereka yang tidak masuk pesantren. Asumsinya dewakan, tapi pernah pula dihina dan direndahkan
karena di Pondok pesantren salafiyah (pesantren sampai dipersoalkan apakah ia manusia atau bukan,
tradisional) mempelajari kitab ‘`Uqûd al-Lujjain dan pada zaman jahiliah juga apabila seseorang
fi Bayani Huquq Zaujain. Tulisan ini bermaksud melahirkan anak perempuan itu dianggap aib
untuk menyuguhkan kembali subtansi dan (QS.16: 58). Ironis sekali, padahal ibu yang
pesan moral yang ada dalam kitab ini. melahirkan dari dulu adalah seorang wanita. Tapi
dampak dari zaman jahiliyah ini sampai sekarang
Pengertian Hak dan Kewajiban juga masih melekat pada kehidupan modern.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Itulah makanya penulis mencoba melihat kembali
hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal kepada rujukan yang sangat valid, bagaimana
yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, sesungguhnya Alquran memposisikan wanita.
kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah Dan setelah memahami apa yang tersurat dan
ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), yang tersirat dalam Alquran, sanggupkah wanita
kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk memposisikan dirinya sebagai wanita yang mulia,
menuntut sesuatu, derajat atau martabat. dan sebagai laki-laki bisakah mengurangi egonya
Definisi yang lain, hak adalah segala sesuatu dan menerima wanita sebagai mitra sejajar, yang
yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang perlu ditampung aspirasi dan idenya ?3
telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Satu hal yang sangat menarik untuk dipahami
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang wajib bersama, dan didudukkan persoalan tersebut
dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus pada porsinya, yaitu ketika wanita dengan segala
dilaksanakan). Di dalam perjalanan sejarah, tema
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Hak, tanggal 8 Agustus 2019.
hak relatif lebih muda usianya dibandingkan 2
http://rinny-agustina.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-
dengan tema kewajiban, walaupun sebelumnya hak-dan-kewajiban.html, tanggal 8 Agustus 2019.
telah lahir . Tema hak baru “lahir” secara formal 3
Muhammad Firdaus al-Hasyim, Islam Menuntun Hidup
Sukses, (Jatim: Putra Pelajar, 1999), h. 74.
kelemahan secara fisik, juga karena kelegalan Islam atau peran dan kewajibannya, begitu pula dalam
terhadap laki-laki untuk berpoligami walaupun Hadis banyak sekali pernyataan pernyataan
dengan segala syarat dan rambu-rambunya, ini tentang kesetaraan gender, baik meliputi peran,
lah yang dimanfaatkan oleh para laki-laki untuk posisi ataupun ataupun kedudukan wanita.
selalu menakut- nakuti dan mengancam para
wanita. Wanita Indonesia boleh berbangga hati ﭿ ﮀﮁﮂﮃﮄﮅﮆﮇ
bahwa Undang-Undang dasar RI tahun (1945 ﮈ ﮉﮊﮋﮌﮍﮎ
menjamin persamaan hak dan kedudukan pria
“Siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik
dan wanita baik dalam pendidikan, maupun
laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang
hukum dan pemerintahan dan sebagainya. UU
beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga
perkawinan melindungi dan mengangkat derajat
dan mereka tidak dianiaya walau sedikit pun”.
wanita , apalagi peraturan pemerintah yang
(QS. Al-Nisa’: 124)
dikenal PP 10, benar-benar melindungi wanita
dari kehancuran rumah tangganya. Nabi Muhammad lahir membawa ajaran
baru, ajaran Islam yang menempatkan wanita
Dalam GBHN pun tentang peranan wanita
pada kedudukan yang sejajar dengan laki-laki
dalam pembangunan bangsa dicantumkan bahwa
sebagai hamba Allah yang sama-sama mempunyai
pembangunan yang menyeluruh mensyaratkan
hak dan kewajiban. Nabi menuntun bangsa dan
ikut sertanya pria maupun wanita secara maksimal
umatnya bagaimana menempatkan wanita sebagai
di segala bidang.4 Tetapi masalah wanita bukan
makhluk yang sempurna sama dengan laki-laki,
sekedar bunyi UUD 1945, bukan juga sekedar
dibimbingnya mereka bagaimana memperlakukan
jaminan PP 10 dan sebagainya tetapi yang penting
wanita baik sebagai anak, istri, ibu, saudara atau
adalah pelaksanaan dan penerapannya dalam
sebagiai anggota masyarakat. Nabi memberikan
kehidupan sehari-hari. Banyak undang-undang
contoh yang baik bagaimana mendidik dan
dan peraturan-peraturan yang baik tetapi kabur
menjadikan putrinya Fatimah menjadi anak yang
dalam pelaksanaan, indah ternukil dalam tulisan
saleh dan khidmat, penuh ilmu dan kepandaian,
tetapi sukar untuk diwujudkan sedang manfaatnya
bagaimana menghormati dan menempatkan
untuk wanita khususnya sulit dirasakan. Begitu pula
istri-istrinya sebagai ummulmukminin yang
kandungan Alquran dan hadis yang mengangkat
alim dan bijaksana. Dihormati dan dikenangnya
derajat wanita, yang memberinya hak yang sama
Khadijah segai istri tua yang banyak jasa dan
dan perlindungan tetapi dalam kenyataan malahan
pengabdian, dididiknya Aisyah sebagai istri
sering terjadi sebaliknya.
muda yang rupawan, cerdas dan pandai dengan
Kata wanita dalam bahasa Indonesia artinya macam-macam ilmu agama, hafal Alquran dan
perempuan dewasa atau kaum putri (dewasa)5. hadis sehingga kepandaiannya menyamai bahkan
Sedangkan dalam bahasa Arab disebut mar’atun melebihi sahabat.6
untuk wanita yang jumlahnya tunggal dan
nisaun untuk jumlah yang banyak, selain itu Profil Kitab `Uqûd al-Lujjain
sebenarnya kata jama’ dari maratun adalah
Imratun sedangkan mufradnya nisaun adalah Kitab `Uqûd al-Lujjain adalah buah karya
adalah niswatun, tapi keduanya jarang dipakai dari Syaikh Nawawi al-Bantani, seorang ulama
atau tidak sepopuler kata maratun dan nisaun. besar Indonesia asal Banten yang bermukim di
Dalam alquran wanita banyak dibahas baik hak Makkah dan mengajar serta pernah menjadi
imam tetap di Masjid al-Haram. Ia mengarang
4
Perguruan Tinggi Ilmu Alquran, Beberapa Aspek Ilmiah lebih dari 200 kitab, keilmuannya sangat
Tentang Quran, (Jakarta: Pustaka Lentera Antar Nusa 1999), h.
191. 6
Perguruan Tinggi Ilmu Alquran, Beberapa Aspek Ilmiah
5
Pusat bahasa Departemen Nasional. Kamus Besar bahasa Tentang Quran, (Jakarta:Pustaka Lentera Antar Nusa, 1994),
Indonesia,( Jakarta: Balai pustaka), Cet. ke- 3, h. 1268. h. 191.
mumpuni sehingga digelar dengan Nawawi al- kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Yang
tsani (imam Nawawi kedua). Ia juga dijuluki dimaksud ma’ruf adalah perlakuan baik menurut
sebagai bapak kitab kuning Indonesia. syara’ dengan mempergaulinya dengan baik dan
Selanjutnya dalam kitab `Uqûd al-Lujjain meninggalkan hal-hal yang membahayakan, di
pembahasannya dibagi menjadi empat pasal. antara mu’asyarah yang baik adalah senangnya
Pasal pertama membahas hak-hak istri atas seorang suami berdandan untuk istri sebagaimana
suami; pasal kedua membahas hak-hak suami serorang suami suka juga kalau istrinya berdandan
atas istri; pasal ketiga membahas keutamaan salat untuknya. Akan tetapi para suami mempunyai
wanita d irumah; dan pasal keempat membahas suatu tingkatan kelebihan daripada istrinya. Yang
keharaman memperhatikan/memandang yang dimaksud ”Diriwayatkan dari nabi saw bahwa saat
bukan mahramnya. Selain empat pasal yang beliau menunaikan haji Wada’ beliau bersabda,
disebutkan dalam kitab ini, ada khutbat al- setelah beliau memuji Allah dan menyanjung-Nya
kitab yang berisi tentang muqaddimah dan serta memberi petuah pada kaum muslimin yang
signifikansi kitab ini. Dalam subtansinya, empat hadir, beliau melanjutkan sabdanya: “Ingatlah,
pasal tersebut dilengkapi pula dengan hikayah berikanlah wasiat kepada para wanita secara
yang berisi tentang cerita-cerita Nabi terdahulu baik, karena mereka hanyalah sebagai tawanan di
dan orang saleh. Ada juga faidah atau implikasi hadapanmu”.7
dari hadis dan hikayah. Selanjutnya di akhir Sesungguhnya kalian tidak memiliki apapun
pemaparan dilengkapi dengan konklusi. dari mereka kecuali kebaikan, kecuali jika mereka
Kitab ini berisi bahasan tentang hak dan itu (wanita) datang dengan membawa perbuatan
kewajiban suami istri dalam berumah tangga. buruk yang jelas. Kalau wanita melakukan
Berbeda dengan kitab-kitab klasik umumnya perbuatan tercela, maka berpisahlah sebatas
yang memosisikan wanita atau istri yang berada tempat tidur dan pukullah dengan pukulan
di bawah derajat suami, walaupun pada kitab yang tidak membahayakan. Kalau istrimu
ini masih menekankan ketaatan istri kepada mentaati maka kamu jangan mencari alasan lain
suami, namun tidak bersifat diskriminatif. Ini untuk mengusiknya. Ingatlah sesungguhnya
tampak dari penjelasan hak dan kewajiban istri kamu mempunyai hak atas istrimu. Diantara
yang seimbang dengan hak dan kewajiban suami. hak kalian atas istri-istrimu adalah melarang
Kitab ini juga tak luput dari kritikan aktivis istrimu menggelar tikarmu terhadap orang yang
gender terhadap dalil-dalil hadis yang digunakan tidak kamu sukai dan tidak mengijinkan istri-
sebagai sandaran, dan cara istidlal yang dilakukan istrimu memasukkan orang yang tidak kamu
untuk mencapai kesimpulan hukum. sukai. Ingatlah, bahwa di antara hak-hak istrimu
adalah memberi pakaian yang baik kepadanya
dan demikian pula dalam hal makanannya.
Hak Mendapatkan Perlakuan Baik
Rasulullah bersabda, “hak istri atas suami adalah
Allah berfiman sebagaimana tersebut dalam memberi makan kepadanya jika ia (suami)
surat al-Nisa’ ayat 19: makan, memberi pakaian kepadanya apabila
ia (suami) berpakaian, dan jangan menampar
ﯢ ﯣﯤ
wajah, jangan menjelek-jelekkan dan jangan
“Pergauilah mereka (istri-istrimu) dengan baik…“ membiarkan (memisahkannya) kecuali dalam
Yang dimaksud adalah pergaulan secara adil. hal tempat tidur. (HR. Thabrani dari Muawiyah
Baik dalam pembagian giliran (kalau kebetulan bin Haidah). Rasulullah juga bersabda:
polygami), pemberian belanja dan berperangai
baik dalam ucapan dan tindakan. Dalam surat
7
Syekh Muhammad Umar al -Jawi al-Bantani, ‘Uqudulujjain
Al-Baqarah ayat 228 diterangkan: “Dan para fi bayani huquqi zaujaini, (Surabaya: Maktabah Imaratullah), h.
wanita mempunyai hak yang seimbang dengan 4-5.
kata kepadanya: “Tempat penggembalaan unta- perkara haram lantaran pelayanan istriku. karena
untamu terbakar, dan seluruh unta milikmu itu aku menerimanya sekalipun dimarahi. ”
ikut terbakar pula”, lalu apa nabi Ayyub berkata: Dalam kitab ini diterangkan bahwa seorang
“Alhamdulillah, Allah sendiri yang memberikan suami: 1. diperbolehkan memukul istrinya apabila
kekayaan itu kepadaku dan hanya dia saja yang seorang istri tersebut tidak memperdulikan
berhak mengambil kembali. ” perintah suaminya baik untuk berhias ataupun
Iblis tidak berhenti sampai di situ. Ia me berhubungan intim. 2. Dibolehkan pula seorang
ningkat lagi pada kekayaan yang lain. Ia suami memukul isterinya lantaran keluar rumah
hancurkan semua kambing milik nabi Ayyub, tanpa memperoleh izinnya. 3. Dibolehkan pula
berikut tempat penggembalaannya. Ia datang ke seorang suami memukul isterinya karena isterinya
Nabi Ayyub seraya memberitahukan peristiwa itu memukul anak kecil yang sedang rewel, 4.
itu. “Angin anas telah menghancurkan kebunnya, karena mencaci maki orang lain, 5. dibolehkan
tidak ada yang tersisa sedikitpun, kata iblis sehabis pula seorang suami memukul isterinya karena
merusak semua kebun milik Nabi Ayyub. Maka menyobek pakaian suaminya, 6. dibolehkan
nabi Ayyub berkata: “Alhamdulillah”, kemudian pula seorang suami memukul isterinya jika men
beliau memuji Allah dan menyanjung-Nya. ” jambak jenggotnya, 7. dibolehkan pula seorang
Dalam kisah lain diriwayatkan bahwa ada suami memukul isterinya yang berkata kepada
seseorang bermaksud menghadap Umar bin suaminya: “hai Kambing, hai Keledai, hai Orang
Khattab hendak mengadukan perihal perangai Tolol, dan lainnya”, sekalipun pencaciannya
buruk istrinya, setelah sampai ke rumah yang itu didahului oleh sikap suami yang telah men
dituju, orang itu menanti Umar di depan pintu. cacinya, 8. seorang suami diperbolehkan me
Saat itu, ia mendengar istri Umar mengomeli mukul isterinya lantaran isterinya sengaja me
dirinya, sementara Umar sendiri hanya berdiam ma merkan wajahnya kepada lelaki lain, 9.
diri saja tanpa bereaksi. Orang itu bermaksud dibolehkan pula seorang suami memukul isteri
balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya nya karena asyik berbincang-bincang dengan
bergumam:”Kalau keadaan amirul mukminin lelaki lain, atau sekalipun ia ikut mendengarkan
saja begitu, bagaimana halnya dengan diriku. ” pembicaraan suaminya bersama lelaki lain,
dengan maksud dapat mencuri pendengaran dari
Bersamaan itu Umar keluar, ketika melihat
suara lelaki itu, 10. karena memberikan sesuatu
orang itu hendak kembali. Umar memanggilnya,
dari rumah suaminya berupa barang yang tidak
katanya : ”Ada keperluan penting ?”. Ia menjawab :
biasanya diberikan kepada orang lain, 11. karena
” Amirul Mukminin, kedatanganku ini sebenarnya
menolak menjalin kekeluargaan dengan saudara
hendak mengadukan perihal istriku lantaran suka
suaminya, 12. begitu pula suami dibolehkan
memarahiku. tetapi begitu aku mendengar istrimu
memukul isterinya karena meninggalkan salat,
sendiri berbuat serupa, maka aku bermaksud
setelah terlebih dulu diperintah tetapi menolak
kembali. dalam hati aku berkata:kalau kedaan
mengerjakannya. Pendapat inilah yang lebih
amirul mukminin saja diperlakukan istrinya
kuat.
seperti itu, bagaimana halnya dengan diriku.”.
Menurut penulis, dalam masalah hak dan
Umar berkata kepadanya: “saudara, sesung
kewajiban yang ada dalam kitab ini adalah sebuah
guhnya aku rela menanggung perlakuan seperti
tawaran konsep berumah tangga dalam rangka
itu dari istriku karena adanya beberapa hak yang
mempertahankan keutuhan dan keharmonisan,
ada padanya. istriku bertindak sebagai juru masak
sebab ketika berkurang dari konsep yang ada
makananku. ia selalu membuatkan roti untukku.
dalam kitab ini, maka akan ada kemungkinan
ia selalu mencucikan pakaian-pakaianku. ia me
ketidak nyamanan dan ketidak puasan pasangan
nyusui anak-anakku, padahal semua itu bukan
yang meyebabkan ketidak harmonisan yang
kewajibannya. aku cukup tentram tidak melakukan
mengarah kepada keributan bahkan perceraian.
Hak Isteri Mendapatkan Pengajaran Dari Suami berhubungan erat dengan waktu-waktu salat.10
Dalam kitab ini seorang istri mempunyai hak Demikian pula memberikan pengajaran
pengajaran dari seorang suami, maka apabila terhadap masalah ibadah. Meliputi ibadan fardhu
seorang istri tidak tahu dan tidak mengerti (wajib) dan sunnahnya. Pengetahuan tentang salat,
tentang ilmu fikih, atau ilmu yang dibutuhkan zakat, puasa dan haji. Jika seorang suami telah
untuk meakukan ibadah, maka seorang suami memberi pendidikan tentang persoalan pokok
harus mengajarkan seorang istri sebagaimana tersebut, maka isteri tidak dibenarkan keluar
Rasulullah mengingatkan: rumah untuk bertanya kepada ulama. Tetapi kalau
pengetahuan yang dimiliki suami tidak memadai,
رمحه اهلل رجال قال يا أهله صالتكم صيامكم زكاتكم sebagai gantinya maka ia sendiri yang harus siap
مسكينكم يتيمكم جريانكم لعلكم معهم يف اجلنة untuk selalu bertanya kepada ulama (orang yang
mengerti ilmu agama). Artinya, isteri tetap tidak
“Mudah-mudahan Allah merahmati seorang suami
diperkenankan keluar rumah. Namun, kalau
yang mengingatkan isterinya, ‘hai istriku, jagalah
suami tidak mempunyai untuk bertanya, maka
salatmu, puasamu, zakatmu, kasihanilah orang-
isteri dibenarkan keluar rumah untuk bertanya
orang miskin di antaramu, para tetanggamu.
tentang persoalan agama yang dibutuhkan. Hal itu
Mudah-mudahan Allah mengumpulkan kamu
malah menjadi kewajibannya, dan bahkan kalau
bersama mereka di surga.”
suaminya melarang keluar berarti telah melakukan
Hendaknya seorang suami selalu mem kamaksiatan (dosa). Tetapi isteri harus meminta
perhatikan nafkahnya sesuai dengan kesang izinnya lebih dulu jika sewaktu-waktu hendak
gupannya. Hendaknya suami selalu bersabar belajar mengenai ilmu-ilmu tersebut. Isteri harus
jika menerima cercaan isterinya, atau perlakuan- memperoleh keridhaan suaminya.
perlakuan tidak baik lainnya. Hendaknya suami
mengasihani isterinya, yaitu dengan bentuk
Hak Mendapatkan Perlindungan Dari Suami
memberi pendidikan secara baik, kendati ia
seorang terpelajar. Sebab kaum wanita bagai Kedudukan suami sebagai kepala keluarga
manapun diciptakan dalam keadaan serba memiliki konsekwensi adanya tanggung jawab
kurang akal dan tipis beragama (kecuali hanya lebih yang dipikul suami terhadap istri dan
sedikit saja yang mempunyai akal panjang dan anggota keluarganya. Tanggung jawab tersebut
beragama kuat). Tersebut dalam hadits: meliputi penyediaan segala kebutuhan jasmani
istri dan anak-anaknya, seperti sandang, pangan
لو ال أن اهلل سرت املرأة باحلياء لكانت تساوي كافا dan papan, dan kebutuhan ruhaninya, seperti
pendidikan, rasa aman, rasa nyaman, cinta
من تراب dan kasih sayang. Untuk dapat memenuhi
“Kalaulah bukan karena Allah membuatkan kebutuhan jasmani istri dan keluarganya,
penutup rasa malu bagi kaum wanita, niscaya suami diwajibkan bekerja dalam rangka me
harganya tidak dapat menyamai segenggam debu”. menuhi kebutuhan tersebut sesuai dengan
(HR. Tirmidzi). kemampuan dan kesanggupannya. Sedang
Hendaknya seorang suami selalu menuntun untuk memenuhi kebutuhan ruhaninya, suami
isterinya pada jalan-jalan yang baik. Memberi wajib menciptakan suasana aman dan nyaman
pendidikan kepadanya berupa pengetahuan di dalam keluarganya, termasuk menyediakan
agama (Islam), meliputi hukum-hukum bersuci kebutuhan istrinya tentang hal-hal yang khusus
(thaharah) dari hadats besar. Misalnya tentang menyangkut kewanitaan, seperti hukum-hukum
haid dan nifas. Seorang isteri harus diberi pe yang berkaitan dengan masalah wanita.
ngetahuan tentang persoalan yang sangat
penting itu. Sebab bagaimanapun masalah itu
10
Syekh Muhammad Umar al-Jawi al-Bantani, ‘`Uqûd al-Lujjain
fi Bayani Huquqi Zaujaini, (Surabaya: Maktabah Imaratullah), h. 4.
Dalam firman Allah pada surat al-Tahrim menunaikan shalat dan tidak mengajarinya, ber
ayat 6: arti telah berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya”.
Di antara akhir kata-kata yang dipesankan oleh
ﯛﯜﯝﯞﯟ ﯠ ﯡ Rasulullah yang diulang tiga kali hingga lisannya
“Hai orang-orang yg beriman, peliharalah dirimu terasa sulit berkata dan sangat berat, adalah
dan keluargamu dari api neraka”. “Peliharalah salat, peliharalah salat (mu) dan
Dalam menafsirkan ayat tersebut, Ibnu Abas apa saja yang ada pada kekuasaanmu. Janganlah
Ra mengatakan, ”Berikanlah pengertian kepada kamu membebani mereka dengan perkara yang
mereka dan didiklah mereka “ yakni tentang mereka tidak mampu menanggungnya. Takutlah
syariah Islam dan akhlak-akhlak yang baik. kepada Allah, takutlah kepada Allah dalam urusan
Dalam satu riwayat dijelaskan: isteri-isterimu, sesungguhnya mereka adalah
tawanan yang ada dalam kekuasaanmu. Kamu
أن اشد الناس عذاب يوم القيامة من جهل أهله mengambil mereka dengan amanat Allah, dan
“Sesungguhnya di antara manusia yang paling kamu mengambil kehalalan farj mereka dengan
keras menerima siksaan kelak di hari kiamat firman-firman Allah”. (HR. Bukhari).
adalah orang yang memperbodoh keluarganya, Firman Allah dalam surat Thaha ayat 132:
(yang sengaja membentuk keluarganya menjadi
bodoh)”. (HR. Muslim) ﮰﮱ ﯓ
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra, “Dan perintahkanlah kepada keluargamu men
dari Nabi saw bahwa beliau bersabda: “Setiap dirikan salat.”
kamu sekalian adalah penggembala dan kelak Diriwayatkan dari Nabi saw bahwa beliau
akan ditanya tentang penggembalaannya. Imam bersabda: “tidak ada dosa yang lebih besar
adalah penggembala dan kelak dimintai tanggung yang kelak di hari kiamat dibawa seseorang
jawab atas penggembalaan (kepemimpinan) menghadap kepada Allah, daripada orang
nya. Suami adalah pemimpin keluarganya dan yang membuat keluarganya menjadi bodoh”.
kelak dimintai pertanggung jawaban tentang Rasulullah bersabda: “Pertama kali perkara yang
kepemimpinan (rumah tangganya). Isteri adalah dipertanggungjawabkan kepada seseorang di hari
pengatur di rumah suaminya, kelak akan diminta kiamat adalah keluarganya (yakni isteri) dan anak-
pertanggungjawaban tentang pengaturannya (di anaknya. Mereka berkata, wahai Tuhan kami,
rumah suaminya). Pembantu adalah pelaksana ambillah hak-hak kami (tanggung jawab) kami
dalam menjalankan pertanggungjawaban dari orang ini, karena sesungguhnya dia tidak
tentang pelaksanaannya. Anak lelaki adalah mengajarkan kepada kami tentang urusan agama
penjaga harta kekayaan orangtuanya dan kelak kami. Ia memberi makan kepada kami berupa
akan diminta pertanggungjawaban tentang makanan dari hasil yang haram, dan kami tidak
penjagaannya. Jadi kalian semua adalah peng mengetahui. Maka orang itu dihantam (disiksa)
gembala dan kelak kalian akan diminta per lantaran mencari barang yang haram, sehingga
tanggungjawaban atas penggembalaannya. (HR. terkelupas dagingnya, kemudian dibawa ke
Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).11 neraka”. (HR. Muslim).
Rasulullah bersabda yang artinya:”Takutlah
kepada Allah, takutlah kepada Allah dalam urusan Kewajiban Isteri Terhadap Suami
wanita, karena mereka adalah merupakan amanat Firman Allah dalam surat An-Nisa’ Ayat 34
bagimu. Barangsiapa tidak menyuruh isterinya
ﭑﭒﭓﭔﭕﭖﭗﭘ ﭙ
11
Syekh Muhammad Umar al-Jawi al-Bantani, ‘Uqud al- ﭚ ﭛ ﭜ ﭝ ﭞﭟ ﭠ ﭡ
Lujjain fi Bayani Huquq al-Zaujaini, (Surabaya: Maktabah
Imaratullah), h. 6. ﭢ ﭣ ﭤ ﭥ ﭦﭧ ﭨ ﭩ ﭪ
ﭫ ﭬ ﭭ ﭮ ﭯﭰ ﭱ Ummu Salamah).12
ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶﭷ Rasulullah saw bersabda:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin kaum اذاصالت املرأة مخسا وصامت شهرها وحفظت فرجها
wanita, oleh karena Allah telah melebihkan
sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang قيل هلا ادخل اجلنة من اي باب اجلنة شئت
lain (wanita) dan karena mereka telah me “Apabila seorang isteri menunaikan salat lima
nafkahkan sebagian dari harta meraka. Sebab waktunya, berpuasa di bulannya, pandai-pandai
itu maka wanita yang sholihah adalah yang memelihara kemaluannya dan mentaati suaminya,
taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika kelak akan dikatakan kepadanya:”Masuklah ke
suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah me surga dari pintu mana saja yang kamu kehendaki.”
melihara(mereka). Wanita yang kamu khawatir (HR. Ahmad)
kan nusyuznya(kemaluannya), maka nasihatilah Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ada
mereka dan pisahkanlah mereka ditempat tidur seorang perempuan datang menghadap Nabi
dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka me Muhammad seraya berkata: “Wahai Rasulullah,
ntaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari aku ini utusan dari kaum wanita yang diminta
jalan untuk menyusahkannya.” menghadapmu, untuk menanyakan masalah jihad
Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik wanita yang hanya diwajibkan Allah kepada kaum laki-
(isteri) adalah seorang wanita yang apabila kamu laki. Kalau mereka terluka mendapatkan pahala.
pandang menyenangkan dirimu, kalau kamu Kalau mereka terbunuh, mereka bahkan sebagai
perintah mentaatimu, kalau kamu pergi ia men orang-orang yang hidup disisi Tuhannya seraya
jaga harta dan dirimu.” Rasulullah juga bersabda: memperoleh rizki. Sedangkan kami dari golongan
“siapa bersabar terhadap perangai isterinya, Wanita ini selalu setia mengikuti dan membantu
maka Allah akan memberikan pahala kepadanya mereka menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang
seperti pahala yang diberikan pada Nabi Ayyub. diperlukan. Namun demikian, kenapa kami tidak
Siapa bersabar (yakni isteri) terhadap perangai memperoleh pahala berjihad seperti yang diberikan
suaminya, maka Allah akan memberikan pahala pada mereka? Rasulullah bersabda:”sampaikan
seperti pahala yang diberikan Allah pada orang kepada siapa saja kaum wanita yang kamu jumpai
yang gugur dalam membela agama Allah. Siapa bahwa, mentati suami dengan mengakui ha-
(isteri) yang menganiaya suaminya dan memberi haknya sesungguhnya telah menyamai dengan
beban pekerjaan yang tidak pantas menjadi pahala berjihad. tetapi sedikit sekali di antaramu
bebannya (yakni suami) dan menyakitkan melaksanakan”. (HR. Al-Bazzar dan Thabrani).
hatinya, maka para malaikat juru pemberi Dalam firman Allah Surat al-Nisa’ ayat 32:
rahmat (Malaikat Rahmat) dan malaikat juru
siksa (Malaikat Azab) melaknatinya (yakni ﮩ ﮪ ﮫ ﮬﮭ ﮮ ﮯ ﮰ
isteri). Siapa (isteri) yang bersabar terhadap ﮱﯓ
perbuatan suaminya yang menyakitkan, maka
“Bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang
Allah akan memberinya seperti pahala yang
mereka usahakan, dan bagi mereka wanita ada
diberikan Allah pada Asiyah dan Maryam binti
bagian dari apa yang mereka usahakan.”
Imran. (HR. Tirmidzi).
Yang dimaksud adalah pahala yang diberikan
Rasulullah bersabda:
Allah kepada kaum laki-laki karena menunaikan
أميامرأة ماتت وزوجها راض عنها jihad. Sedangkan pahala yang diberikan Allah
“Siapa saja kaum wanita (istri) yang mati sedang kepada kaum wanita adalah lantaran mereka
kan suaminya meridhainya, maka kelak ia masuk 12
Syekh Muhammad Umar al-Jawi al-Bantani, ‘Uqud al-
surga.” (HR. Tirmidzi Ibnu Majah, Hakim dari Lujjain..., h. 7.
memelihara kemaluannya dan mentaati Allah Seorang isteri juga harus menghormati
serta mentaati suaminya. Pahala kaum lelaki dan keluarga suaminya, kerabatkerabatnya kendati
wanita di akhirat kelak kedudukannya sama. hanya dengan ucapan. Hendaknya isteri dapat
Yang demikian karena, perbuatan baik itu dilipat menempatkan dirinya dalam memandang perkara
gandakan pahalanya hingga sepuluh kali lipat. Baik yang sedikit yang dimiliki suami sebagai perkara
hal itu berlaku bagi kaum lelaki maupun wanita. yang banyak. Tidak menolak jika diajak tidur
keutamaan kaum lelaki atas kaum wanita hanyalah bersama, kendati saat itu ia sedang berkendaraan.
sebatas masa di dunia. Demikian menurut Tentang kisah Asiyah lengkapnya begini;
penafsiran al-Syarbini di dalam kitab tafsirnya. ketika Nabi Musa as mengalahkan para tukang
Imam Ali ra mengatakan: “Seburuk-buruk sihir Fir’aun, keimanan Asiyah semakin mantap.
sifat kaum laki-laki namun sebaik-baik sifat Keimanannya kepada Allah itu sendiri itu
sifat kaum wanita, penakut. Sebab kaum wanita sebenarnya sudah lama tertanam di dalam hatinya,
(Isteri) itu bakhil maka akan dapat memelihara dan ia tidak menyatakan Fir’aun (suaminya) sebagai
hartanya dan hartanya dan suami saja, kalau Tuhan. Begitu Fir’aun semakin jelas mengetahui
isteri (wanita) itu merasa besar maka perasaan keimanan istrinya, maka ia menjatuhkan hukuman
besarnya itu akan mencegah diri nya banyak kepadanya. Kedua tangan dan kakinya diikat.
bicara kepada setiap orang dengan gaya bicara Asiyah ditelentangkan di atas tanah yang panas,
yang lunak, yang memungkinkan mengundang wajahnya dihadapkan ke sinar matahari. Manakala
perhatian. kalau wanita itu penakut dari segala para penyiksanya kembali, malaikat menutup sinar
sesuatu maka ia tidak akan keluar rumah dan matahari sehingga siksaan itu tidak terasa. Belum
merasa takut ketempat-tempat yang dapat cukup siksaan itu dilakukan Fir’aun, ia kembali
mengundang dugaan lantaran takut kepada memerintahkan algojonya supaya menjatuhkan
Suaminya. Nabi Dawud As mengatakan: “Isteri sebongkah batu besar ke dada Asiyah.
yang berakhlak buruk bagi seorang suami, Manakala Asiyah melihat batu besar itu
kalau dimisalkan adalah bagaikan orangtua hendak dijatuhkan padanya, beliau berdoa
renta yang memikul beban berat. Sedang isteri kepada Allah:
yang sholihah bagi seorang suami bagaikan
mahkota yang dilapisi emas. Manakala suami ﯖﯗﯘﯙﯚﯛﯜ
memandangnya,maka membuat ketenangan. ” “Wahai Allah Swt Tuhanku, bangunkanlah
الحيل هلا أن تطعم من بيته ال باذنه اال الرطب من untukku di sisi-Mu sebuah gedung di surga”. (Q.S.
Al- Tahrim: 11).
الطعام الذي خياف فساده فان اطعمت عن رضاه Segera Allah memperlihatkan sebuah
كان هلا مثل اجره وان أطعمت بغري اذنه كان له bangunan gedung di surga yang terbuat dari
marmer berwarna mengkilat. Asiyah sangat
)االجر وعليها الوزر (احلديث bergembira, lalu ruhnya keluar menyusul
“Tidak dihalalkan bagi seorang isteri memberikan kemudian barulah sebongkah batu besar itu
makanan dari rumah suaminya kecuali mendapat dijatuhkan pada tubuhnya sehingga beliau tidak
izinnya. Kecuali berupa makanan basah (yang merasakan sakit, karena jasadnya sudah tidak
kadar airnya tinggi)yang dikhawatirkan busuk. mempunyai nyawa.
Kalau seorang isteri memberi makanan tanpa Syeikh habib Abdullah al-Haddad mengata
memperoleh izin suaminya, maka suaminya yang kan, seseorang yang sempurna adalah orang
mendapat pahala dan ia sendiri mendapat dosa.” yang mempermudah hak-haknya, tetapi tidak
(HR. Tirmidzi).13 mempermudah (meremehkan) hak-hak Allah.
Sebaliknya orang yang kurang sempurna adalah
13
Syekh Muhammad Umar al-Jawi al-Bantani, ‘Uqud al-
Lujjain..., h.7 orang yang diketahui berlaku sebaliknya.
Tujuan syariat itu adalah terciptanya ke saling memberikan perhatian, saling menjaga,
maslahatan dunia dan akhirat, berwatak kom dan saling pengertian.
prehensif yang aturannya bukan hanya ranah
hubungan manusia dengan Allah, akan tetapi Pustaka Acuan
mencakup juga hubungan manusia dengan Adnan, Baharits Shalih Hasan. Tanggung Jawab
manusia. Namun, perlu juga ditegaskan bahwa Ayah Terhadap Anak Laki-Laki, Jakarta: Gema
kemaslahatan dunia dan kemaslahatan akhirat, Insani Press, 2001, Cet. ke-2.
dua-duanya terangkum dalam bingkai syariat. Al-Haddad, Al-Shaleh. Wanita dalam Syariat dan
Tapi pada saat yang sama, syariat juga mengakui Masyarakat, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1972,
adanya perbedaan dalam pengaturan keduanya. Cet. ke-.2.
Nabi saw. sangat perhatian terhadap perempuan, Aziz, Abdul dan Muhammad Syekh bin Al-
mengangkat harkat dan martabatnya, melindungi Usaimin Shaleh. Masalah Aktual Muslimah
hak-haknya, menjamin keselamatannya, dan (Fatwa al-Ulama li al-Nisa’), Jakarta: CV.
memuliakannya serta menempatkannya pada Cendekia Sentra Muslim, 2002, Cet ke-1.
posisi yang sangat tinggi. Elizabeth, Notingham K. Agama dan masyarakat
suatu pengantar sosiologi Agama. PT.
Penutup Rajagrafindo persada, 2002.
Dalam kitab `Uqûd al-Lujjain ada empat fashl Ihromi, Kajian Wanita Dalam Pembangunan,
Yayasan Obor Indonesia, 2009, Cet. ke-1.
dan penutup (khatimah). Fashl yang pertama
membahas tentang penjelasan mengenai hak- Kaelani, Islam dan aspek-aspek kemasyarakatan.
hak istri yang harus dipenuhi suami. Fashl Jakarta: Bumi Aksara, 2000, Cet. ke-1.
kedua membahas tentang hak-hak suami yang Lynn, Wilcok. Wanita dan Alquran dalam perspektif
harus ditunaikan oleh istri. Fashl ketiga tentang Sufi.Bandung. Pustaka Hidayah: 2000, Cet.
ke-1.
keutamaan salat perempuan di rumahnya.
Fashl keempat tentang keharaman laki-laki Majid, Nurcholish dkk. Kontekstualisasi doktrin
Islam dalam Sejarah, Jakarta .Yayasan
memandangi perempuan asing atau sebaliknya.
Paramadina, 1994, Cet. ke-1.
Adapun hak istri terhadap suaminya adalah hak
mendapatkan perlakuan baik, mendapatkan Marsel, Boisard A. Humanisme dalam Islam,
Jakarta: Bulan bintang, 1980.
pengajaran dari suami, mendapatkan per
lindungan dari suami, dan mendapatkan tempat Nata, Abudin. Alquran dan Hadits (Dirasah
Islamiiyah1), Jakarta: Citra Niaga Rajawali
tinggal sesuai kemampuan suami. Sedangkan
Press, 1993, Cet. ke-1.
kewajiban istri terhadap suami adalah mematuhi
Perguruan Tinggi Ilmu Alquran, Beberapa Aspek
perintahnya selama tidak melanggar aturan
ilmiyah tentang Quran, Jakarta: Pustaka Litera
Allah, menjaga harta suami, menghormati
Antar Nusa, 1994.
keluarga suami, dan berdandan agar terlihat
Qardlawi, Yusuf. Fatwa-Fatwa Kontemporer,
cantik menurut suami.
Jakarta: Gema Insani, 1995, jilid 2.
Selanjutnya sebagai kepala keluarga, suami Qayyim, Syamsuddin ibn al-. I’lam al-Muwaqqi’in
harus senantiasa berusaha menjaga dan mendidik ‘an Rabb al ‘Alamin, Beirut: Dar al-Jil, 1973.
istrinya, serta membimbingnya menuju jalan Ramlan, Mardjoned. Keluarga Sakinah Rumahku
yang benar. Kesabaran merupakan pangkal dari Surgaku, (Media Da’wah: tt), Cet. ke-1.
penyelesaian segala masalah. Dalam kehidupan Sharma, Arvin. Perempuan dalam Agama-Agama di
rumah tangga, masalah sering muncul akibat Dunia (Women in World Religions) Direktorat
perbedaan yang terjadi di antara suami dan Perguruan Tinggi Agama Islam Departemen
istri. Oleh sebab itu, suami istri harus saling Agama RI, 2011.
membahagiakan dengan cara saling membantu,