http://jasa-pembuatan-lift.blogspot.com/2013/12/konsep-dasar-lift.

html :

https://www.intidayaonline.com/en/konstruksi-hoistway/

perbedaan wf, h beam, : https://cvbajasaktiutama.wordpress.com/2018/06/27/apa-sih-perbedaan-

baja-wf-dan-hbeam/

Pembangunan universitas ini telah direncanakan sejak dua tahun lalu yang ditandai dengan
dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian UIII
pada tanggal 29 Juni 2016

Maintenance lift : https://www.situstekniksipil.com/2019/02/pemeliharaan-dan-perbaikan-lift.html

http://eprints.undip.ac.id/34082/7/1928_CHAPTER_IV.pdf (hal 18-22 perhitungan balok lift)

MATERI AJAR RENCANA ANGGARAN BIAYA (2014)

https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/33087686/MATERI_RAB_SMK.pdf?response-
content-disposition=inline%3B%20filename%3DMateri_Ajar_Rencana_Anggaran_Biaya_OLEH.pdf&X-
Amz-Algorithm=AWS4-HMAC-SHA256&X-Amz-Credential=ASIATUSBJ6BADR4XLFVN
%2F20200321%2Fus-east-1%2Fs3%2Faws4_request&X-Amz-Date=20200321T122751Z&X-Amz-
Expires=3600&X-Amz-Security-
Token=IQoJb3JpZ2luX2VjEBwaCXVzLWVhc3QtMSJHMEUCIQCjWtgdqgWvHFf
%2FragxuhSdV6V93QPFrfxrEyVl2SaKIQIgOmaYQiUT9WuPNJNJzWqSr7cS301Z0lUsvYb33ggjhSIqtAMIFBA
AGgwyNTAzMTg4MTEyMDAiDHPvzEVxSDUZYb72XCqRA
%2BbklonUCCjNDkyQkg6dw1BAbK71OLk7Qzo9HW9HxcZVdRLrJYM52L3ZN5oc8BYTgVyS4EQTyJdZiWR4B
WObDrF4JEvDn41HPaM9x3L%2B9ZfMxtZyVOrIaKj1W62zW1PtDAi
%2BYYcUdyu3ozcopJ5HXvvIgBlDgDUpCQObakLj0TDdX7UEGrzOZhKto5Zex1qHAdzbizsJBctvVLBestUMk7r
%2Fs8X4eds
%2BS5wDK7sIUhmAZPIZXdwJI1qRrgUn7S3qKvubBPtINxCZ4TzisKsO1sjc1j4Yb4UlyF4PFKCOLwdm8pKVEa
pvqhKjCuw1f4yIP%2B0SRN3MrIiIYLBaHJVHO3kxL%2BwSbXVr7otQGPd
%2BaeAi2B4VcqsGAf86gpmvFDGKF5EAwgxjrrKauQ2wh7mtEo0lTe6%2BpsALji1FVz7Mf1qE6u
%2FZECr0v2kOZsds%2B2evfjCyCnAldgE%2F3rIHPLh2rVq9N6tEIDF
%2Bx3PYfiG20CduujLW5YA6AKSnDEOLAmgO6Np1lcp%2FKacwTL1f
%2BP4CBlSMMN7w1%2FMFOusBxlQgKLhK
%2BL0GaVwGNfL9KDxM8h7Je5rTJ3Sws28erkAOaogKlGrOnV2mN%2BxAiJmkiW
%2FuOCxo7qhmzceqCvc00o0TSf06qbbXn
%2Fk6lhl6rtuSgsT824wtJkdT56ptSFrYIPovHWfgAUpW20bz4rsEfmKYchhqnZ%2Bytqh8fxg
%2FLnCKjgNyxwAiruBcRFQu6vL3vLrbvxfOHuqO%2BFrOu
%2FS2Qw9FxoXrLZ5KWWjShWEgyHsu8rGMVdm6aJX%2BOQOhQjZG3LBQmNAXWchBc11zjayK
%2B6i9whmThQxnChHqtaY8fPUEbSP3R5rhZD1NAA%3D%3D&X-Amz-SignedHeaders=host&X-Amz-
Signature=fe35d8f5fe754ca13d0df3e3bb425fd5f4ca871464551d0eb68507675ac4f92e

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1104105134-3-BAB%20II.pdf
ANALISIS EFEKTIFITAS SEPARATOR BEAM ANTARA BETON DENGAN BAJA PADA
LIFT PROYEK PERPUSTAKAAN UIII DEPOK
LATAR BELAKANG :

Perkembangan infrastruktur di Indonesia belakangan ini mengalami pertumbuhan yang

cukup pesat. Dikarenakan hal itu, banyak sarana dan prasarana yang dibangun untuk menunjang
kebutuhan hidup masyarakat. Salah satunya yaitu gedung bertingkat atau sering disebut high rise
building. Dengan maraknya bangunan bertingkat yang ada di Indonesia maka dibutuhkan akses
vertical didalam gedung tersebut. Salah satu system transportasi vertical yang dapat digunakan
untuk memudahkan aktivitas didalam gedung adalah elevator. Elevator atau biasa disebut lift
dapat digunakan sebagai alat pengganti tangga untuk mempermudah akses dari satu lantai ke
lantai yang lain. Lift umumnya digunakan pada gedung yang memiliki lebih dari tiga atau empat
lantai.

Perkembangan lift dimulai sekitar tahun 1850 dengan cara kerja yang sangat sederhana
yaitu dengan menggunakan tenaga non mekanik kemudian teknologi lift berkembang ke digital
analog dan kemudian ke direct digital control. Adapun system kerja lift dapat dibagi menjadi
dua kategori yaitu yang pertama adalah sistem hidrolik, dimana elevator atau lift diangkat seperti
menggunakan dongkrak dan yang kedua menggunakan system traction elevator, yaitu
menggunakan kabel atau tali yang terbuat dari baja atau lainnya dimana badan lift diangkat
keatas bukannya didorong dari bawah.

Dalam pengoperasian lift dibutuhkan perencanaan yang tepat supaya lift dapat bekerja
secara efektif dan efisien. Begitu pula dalam pemilihan material utama untuk struktur yang akan
menopang beban lift sendiri. Salah satu struktur utama dalam komponen penopang lift adalah
separator beam.

RUMUSAN MASALAH :

1. Bagaimana analisis perbandingan kekuatan struktur beton dan baja pada separator beam?
2. Bagaimana efektifitas mutu atau kualitas dari separator beam beton dan separator beam
dari profil baja.
3. Bagaimana perbandingan efisiensi dari segi anggaran biaya dan waktu pelaksanaan dari
beton dan baja pada separator beam?
4. Bagaimana perbandingan operasional dan maintenance dari beton dan baja pada separator
beam?
BATASAN MASALAH :

1. Pekerjaan yang akan diamati adalah separator beam pada lift utama gedung perpustaakan
kampus Universitas Internasional Islam Indonesia.
2. Separator beam pada lift yang akan dianalisis adalah separator beam beton dan separator
beam dari profil baja.
3. Aspek yang akan menjadi perbandingan analisis adalah kekuatan struktur, mutu atau
kualitas, rencana anggaran biaya, waktu pelaksanaan, operasional dan maintenance.
4. Data-data yang digunakan mengacu pada data ..M

TUJUAN PENELITIAN :

1. Menganalisis kekuatan struktur dari separator beam beton dan separator beam dari profil
baja.
2. Menganalisis mutu atau kualitas dari separator beam beton dan separator beam dari
profil baja.
3. Menghitung waktu pelaksanaan yang dibutuhkan dari separator beam beton dan separator
beam dari profil baja.
4. Menghitung kebutuhan biaya yang dibutuhkan dari separator beam beton dan separator
beam dari profil baja.
5. Menganalisis kebutuhan operasional dan maintenance dari separator beam beton dan
separator beam dari profil baja.

MANFAAT PENELITIAN :

1. Mengetahui kekuatan struktur serta mutu antara separator beam beton dan separator beam
dari profil baja.
2. Mengetahui perhitungan anggaran biaya dan metode pelaksanaan antara separator beam
beton dan separator beam dari profil baja.
3. Memahami tahapan operasional dan maintenance pada separator beam lift baik dari baja
dan beton.
4. ..
5. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan pembaca.
SISTEMATIKA PENULISAN :
Sistematika penulisan proyek akhir ini menggunakan acuan pada buku panduan magang
2020 yang telah diterbitkan oleh Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi Universitas Gadjah
Mada dengan detail sebagai berikut :
1. Bagian Awal
Pada bagian awal proyek akhir terdiri dari :
1) Halaman Judul Proyek Akhir
2) Halaman Judul Dalam
3) Halaman persetujuan dosen pembimbing magang
4) Halaman pengesahan tim penguji magang
5) Halaman persembahan
6) Abstrak dalam Bahasa Indonesia
7) Absract dalam Bahasa Inggris
8) Kata Pengantar
9) Daftar Isi
10) Daftar Tabel
11) Daftar Gambar
12) Daftar Lampiran
2. Bagian Inti
Pada bagian awal proyek akhir terdiri dari :
1) Bab I Pendahuluan
Pada bab ini penulis akan menjelaskan terkait latar belakang pengambilan
judul mengenai Analisis efektivitas ….. , rumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penulisan proyek akhir, manfaat yang diharapakn dan sistematika dari
penulisan proyek akhir.
2) Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini akan dijelaskan terkait landasan teori, pendapat, dan
penemuan terdahulu dari para tokoh dibidangnya dan sumber yang berkaitan
dengan topik proyek akhir yang nantinya akan digunakan pada bab pembahasan.
3) Bab III Manajemen Instansi Proyek
 Bab ini akan berisi mengenai proyek pembangunan perpustakaan dan
masjid kampus UIII yang dilaksanakan oleh PT. PP Tbk, yang menjadi tempat
magang penulis, mulai dari profil singkat PT. PP Tbk baik dari sejarah
perusahaan, visi dan misi perusahaan, nilai nilai perusahaan. Kemudian gambaran
umum proyek, ringkasan proyek, lingkup pekerjaan, struktur organisasi proyek,
dan data data teknis proyek.
4) Bab IV Pelaksanaan dan Pembahasan
Pada bab ini akan membahas tentang metode penelitian dan tinjauan
umum terkait objek penelitian, perhitungan dan analisis terkait kekuatan struktur,
perkiraan anggaran biaya, metode pelaksanaan,serta dari segi operasional dan
maintenance dari objek yang diteliti.
5) Bab V Kesimpulan dan Saran
Pada bab terakhir akan dijelaskan kesimpulan dari bagian-bagian
sebelumnya termasuk proses pembahasan dan hasil penelitian yang telah
dilakukan serta saran yang dapat digunakan oleh pembaca.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir proyek akhir terdiri dari :
1) Daftar Pustaka
2) Lampiran
LANDASAN TEORI :

Lift, beton, baja,

Lift : https://dokumen.tips/documents/prinsip-kerja-elevator.html

Bab III
Manajemen Perusahaan

Sumber : https://www.ptpp.co.id/

Organisasi Instansi Proyek

DAFTAR PUSTAKA
http://tau-sejarah.blogspot.com/2013/01/sejarah-dan-perkembangan-lift-elevator.html

https://www.ptpp.co.id/about/milestone?lang=id
A = Luas penampang profil
a = Rasio kekakuan lentur
a = Jarak sumbu netral
As = Luas tulangan tarik
As’ = Luas tulangan tekan
Av = Luas tegangan geser
Aw = Luasan profil baja
b = Lebar penampang balok
bf = Lebar sayap profil baja
ß1 = Faktor bentuk distribusi tegangan
d = Ketinggian penampang profil baja
d’ = Jarak sisi atas balok ke tulangan tekan
d = Jarak sisi atas balok ke tulangan tarik
Ec = Modulus elastisitas beton
Es = Modulud elastisitas baja
f = Lendutan ijin
f’ = Lendutan analisis
fc’ = Kuat tekan beton
fy = Tegangan leleh tulangan
fs’ = Tegangan tekan baja

fu = Tegangan putus baja

G = Modulus Geser
h = Tinggi penampang balok
h = Ketinggian badan profil
ix = Kelangsingan arah sumbu x
iy = Kelangsingan arah sumbu y
Ix = Momen inersia terhadap sumbu x
Iy = Momen inersia terhadap sumbu y
K = Faktor panjang efektif
k1 = Koefisien yang bergantung pada kekuatan struktur
keran induk, pada umunya nilainya diambil sebesar
0,6
k2 = Koefisien yang bergantung pada sifat mesin angkat
dari keran angkatnya, nilainya sebesar 1,3
L = Panjang bentang
Mn = Momen lentur nominal
Mu = Momen lentur perlu (ultimate)
P = Beban terpusat (kuat aksial)
max = Rasio tulangan maksimum
b = Rasio tulangan balance
 = Rasio tulangan tarik
' = Rasio tulangan tekan
Q = Kapasitas lift
qD = Beban mati
qL = Beban hidup
qU = Kombinasi beban terfaktor
r = Jari-jari gerasi
R1 = berat mesin penggerak lift + berat kereta luncur +
perlengkapan
R2 = berat bandul pemberat + perlengkapan
S = Jarak sengkang
s = Tebal selimut beton
Sx = Modulus penampang elastis sumbu x
Sy = Modulus penampang elastis sumbu y
tf = Tebal sayap profil
tw = Tebal badan profil
v = Kecepatan angkat maksimum (m/det), nilainya tidak
perlu diambil lebih dari 1 m/det
Vc = Kuat geser beton
Vn = Juat geser nominal
Vs = Kuat geser sengkang
Vu = Kuat geser perlu (ultimate)
W = Berat profil
Z = Berat bobot imbang
Zx = Modulus penampang plastis sumbu x
Zy = Modulus penampang plastis sumbu y
Øsengka = Diameter tulangan sengkang
n
g

Øutama = Diameter tulangan utama

 = Regangan
s = Regangan pada baja tarik
’s = Regangan pada baja tekan
ΣR = Jumlah beban
Ѱ = Koefisien kejut
φ = Faktor reduksi