0% found this document useful (0 votes)
41 views18 pages

5.+Evi+dan+Aziz KIA

This article discusses the implementation of the issuance of Child Identity Cards (KIA) in relation to Article 5 paragraph 1 of Regulation No. 17 of 2018 concerning Child Identity Cards in Ciamis Regency, Indonesia. The study found that the issuance of KIA has not been implemented optimally as many parents are unaware of the KIA program. This has resulted in some children not having a KIA. The challenges include a lack of socialization about the regulation and insufficient facilities for issuing KIAs. Efforts must be made to increase socialization about the KIA program and provide better facilities to support the issuance of KIAs.

Uploaded by

Muhammad Fajrin
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
41 views18 pages

5.+Evi+dan+Aziz KIA

This article discusses the implementation of the issuance of Child Identity Cards (KIA) in relation to Article 5 paragraph 1 of Regulation No. 17 of 2018 concerning Child Identity Cards in Ciamis Regency, Indonesia. The study found that the issuance of KIA has not been implemented optimally as many parents are unaware of the KIA program. This has resulted in some children not having a KIA. The challenges include a lack of socialization about the regulation and insufficient facilities for issuing KIAs. Efforts must be made to increase socialization about the KIA program and provide better facilities to support the issuance of KIAs.

Uploaded by

Muhammad Fajrin
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 18

Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01

Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

PENERBITAN KARTU IDENTITAS ANAK DIHUBUNGKAN


DENGAN PASAL 5 AYAT (1) PERATURAN BUPATI
KABUPATEN CIAMIS NOMOR 17 TAHUN 2018 TENTANG
KARTU IDENTITAS ANAK

Abdul Azis*)
[email protected]
Evi Noviawati *)
[email protected]
Dewi Mulyanti *)
[email protected]

ABSTRACT

Child Identity Card (KIA) is a program issued as a form of government


obligation to provide population identity to all residents that applies nationally
in order to encourage increased data collection, protection, and public
services to realize the best rights, especially for children. In an effort to
regulate children's Identity Cards in Ciamis Regency, Regent Regulation
Number 17 of 2018 concerning Child Identity Cards was issued. This study
aims to find out how the implementation of the issuance of Child Identity
Cards is related to Article 5 paragraph (1) of the Regulation of the Regent of
Ciamis Regency Number 17 of 2018 concerning Child Identity Cards in
Sukamaju Village, Baregbeg District, Ciamis Regency, what are the obstacles
faced in the issuance of Identity Cards. Children and what efforts must be
made in the issuance of Child Identity Cards. The research method used in
this research is descriptive analytical, namely the way to solve the problem is
done by taking the collection, classification, and analysis of data concluded
with the aim of making an overview of a situation objectively, while the
approach method used in writing this thesis is an approach method.
normative juridical. Then for data collection techniques using library methods
and field research with observations and interviews. Based on the results of
the study, it shows that in the implementation of the Issuance of Child Identity
Cards linked to Article 5 paragraph 1 of the Ciamis Regent Regulation

*
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Galuh
*
Dosen Fakultas Hukum Universitas Galuh
*
Dosen Fakultas Hukum Universitas Galuh
30
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

Number 17 of 2018 concerning Child Identity Cards has not run optimally, this
is because there are still many parents of children who do not know about
Child Identity Cards. So this causes some children do not have a Child
Identity Card (KIA). The obstacles faced were due to the lack of socialization
regarding the Ciamis Regent Regulation Number 17 of 2018 concerning Child
Identity Cards to the community, there was still a lack of facilities and
infrastructure for the issuance of KIA. Child Identity by conducting
socialization efforts regarding Ciamis Regent Regulation Number 17 of 2018
concerning Child Identity Cards to the public, especially children's parents.
Provide facilities and infrastructure to facilitate the implementation of KIA
Issuance.
Keyword: Implementation, Policy, Child Identity Card

ABSTRAK

Kartu Identitas Anak (KIA) merupakan program yang diterbitkan sebagai


bentuk kewajiban pemerintah untuk memberikan identitas kependudukan
kepada seluruh penduduknya yang berlaku secara nasional dalam rangka
mendorong peningkatan pendataan, perlindungan, serta pelayanan publik
untuk mewujudkan hak terbaik, khususnya bagi anak. Dalam upaya mengatur
mengenai Kartu Identitas anak di Kabupaten Ciamis, maka dikeluarkan
Peraturan Bupati Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kartu Identitas Anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
penerbitan Kartu Identitas Anak dihubungkan dengan Pasal 5 ayat (1)
Peraturan Bupati Kabupaten Ciamis Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kartu
Identitas Anak di Desa Sukamaju Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis,
kendala-kendala apa sajakah yang dihadapi dalam penerbitan Kartu Identitas
Anak dan upaya-upaya apa sajakah yang harus dilakukan dalam penerbitan
Kartu Identitas Anak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif analitis yaitu cara untuk memecahkan masalah dilakukan
dengan menempuh jalan pengumpulan, klasifikasi, analisis data yang
disimpulkan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan
secara objektif, sedangkan metode pendekatan yang digunakan dalam
penulisan skripsi ini adalah metode pendekatan yuridis normatif. Kemudian
untuk teknik pengumpulan data menggunakan metode kepustaan dan
penelitian lapangan dengan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan Penerbitan Kartu
Identitas Anak dihubungkan dengan Pasal 5 ayat 1 Peraturan Bupati Ciamis
Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kartu Identitas Anak belum berjalan secara
optimal, hal ini dikarenakan masih banyak orang tua anak yang belum
mengetahui mengenai Kartu Identitas Anak. Sehingga hal ini menyebabkan
beberapa Anak belum memiliki Kartu Identitas Anak (KIA). Kendala yang
31
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

dihadapi yaitu karena kurangnya sosialisasi mengenai Peraturan Bupati


Ciamis Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kartu Identitas Anak kepada
masyarakat, masih kurangnya sarana dan prasarana untuk penerbitan
KIA.Upaya- upaya yang dilakukan oleh pihak Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis dalam memaksimalkan pelaksanaan
Penerbitan Kartu Identitas Anak dengan melakukan upaya sosialisasi
mengenai Peraturan Bupati Ciamis Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kartu
Identitas Anak kepada masyarakat khususnya orang tua anak. Menyediakan
sarana dan prasarana untuk mempermudah pelaksanaan Penerbitan KIA.

Kata Kunci : Implementasi, Kebijakan, Kartu Identitas Anak

I. Pendahuluan
Negara Indonesia adalah negara hukum, dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam Pasal 5 ayat (1)
menyebutkan bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Negara
Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada hakikatnya
berkewajiban memberikan perlindungan dan pengakuan atas status
hukum atas peristiwa penting kependudukan maupun peristiwa penting
yang dialami penduduk.
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup dan berkembang
dengan hanya mengandalkan dirinya sendiri oleh karena itu dia
membutuhkan negara dan masyarakat. Fungsi negara disini yakni sebagai
sarana dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada warga
negaranya berdasarkan aturan- aturan yang telah ditentukan. Salah satu
permasalahan negara yang masih menjadi persoalan besar yaitu
mengenai kependudukan.1 Dalam tatanan kehidupan sosial ini tentunya
setiap manusia mempunyai haknya, termasuk salah satunya anak.
Pengertian Anak terdapat dalam Undang-Undang 35 Tahun 2014 tentang
perlindungan Anak yang menyebutkan Anak adalah seseorang yang

1
Rina Martini. dkk. 2013. Sosiologi Pemerintahan. Tangerang: Universitas Terbuka. hlm. 13-16.
32
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan. Anak memerlukan perlindungan, karena mereka merupakan
tonggak penerus masa depan yang akan melanjutkan perjalanan Negara
ini di sektor pemerintahan maupun disektor lainnya, maka tak heran jika
anak harus menjadi prioritas pemerintah dalam memperbaiki taraf hidup
mereka, baik di bidang pendidikan, kesehatan, bahkan untuk keamanan
dan keselamatan mereka. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 35 Tahun 2014 Pasal 1 ayat (2) Tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjelaskan
bahwa perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi Anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang,
dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Sehingga anak bisa disebut sebagai masa depan bangsa dan
generasi penerus cita-cita bangsa sehingga setiap anak berhak untuk
mendapatkan kelangsungan hidup yang layak, tumbuh dan berkembang,
berpartisipasi serta berhak atas perlindungan dari tindak kekerasan dan
diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan. Pemenuhan hak anak
merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjalankan tanggung
jawab merealisasikan peran dalam memberikan perlindungan terhadap
anak di Indonesia.
Pencatatan atau akta kelahiran merupakan bukti sah mengenai
status dan peristiwa kelahiran seseorang yang dikeluarkan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Anak yang dilaporkan kelahirannya
akan terdaftar dalam Kartu Keluarga dan diberi nomor induk
kependudukan (NIK) sebagai dasar untuk memperoleh pelayanan
masyarakat lainnya. Kepemilikan akte kelahiran salah satu bukti

33
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

terpenuhinya hak identitas anak dan kesadaran akan pentingnya


pencatatan kelahiran anak mulai tumbuh di Indonesia.2
Salah satu bentuk perlindungan terhadap hak anak adalah Hak Atas
Identitas Anak yang disebutkan dalam Pasal 5 Undang-Undang
Perlindungan Anak : Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai
identitas diri dan status kewarganegaraan. Hak atas identitas adalah hak
anak untuk memperoleh nama, kewarganegaran, dan hubungannya
dengan keluarganya.
Untuk memberikan perlindungan, pengakuan, penentuan status
pribadi dan status hukum setiap Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa
Penting yang dialami oleh Penduduk Indonesia dan Warga Negara
Indonesia yang berada di luar wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, perlu dilakukan pengaturan tentang Administrasi
Kependudukan dan untuk mengatasi hal tersebut kemudian Pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006
mengenai Administrasi Kependudukan untuk selanjutnya disebut dengan
Undang-Undang Administrasi Kependudukan. Beberapa ketentuan dalam
Undang-Undang Administrasi Kependudukan tersebut mengalami
perubahan dan diatur didalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013
mengenai Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2006 mengenai Administrasi Kependudukan.
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Administrasi Kependudukan
menjelaskan bahwa Administrasi Kependudukan adalah rangkaian
kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan Data
Kependudukan melalui Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil,
pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan serta pendayagunaan

2
Kemenppa.go.id.“pentingnyakeabsahananak”.https://kemenpppa.go.id/index.php/page/read/31/18
75/pentingnya-
keabsahan-anak. Diakses 30 mei 2022
34
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.


Administrasi Kependudukan merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan
dalam rangka memberikan identitas kepada warga sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 2 huruf (a) Undang-Undang Administrasi
Kependudukan yang menyatakan bahwa setiap penduduk berhak
memperoleh perlindungan atas dokumen kependudukan.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan administrasi kependudukan adalah
penerbitan atas Dokumen Kependudukan. Salah satu dokumen
kependudukan yang dapat membuktikan identitas Warga Negara
Indonesia adalah E-KTP. Setiap Warga Negara Indonesia (WNI) yang
telah berumur 17 tahun atau telah kawin atau pernah kawin wajib memiliki
E-KTP sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 63 angka (1) Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2013 mengenai Perubahan Atas Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 mengenai Administrasi
Kependudukan. E-KTP sebagai salah satu bukti identitas diperuntukkan
bagi penduduk yang sudah berusia 17 tahun keatas, dari hal ini kemudian
memunculkan pertanyaan mengenai perlindungan terhadap identitas anak
yang masih berumur dibawah 17 tahun. Akte Kelahiran yang dimiliki oleh
seorang anak tidaklah cukup, karena pada dasarnya akte kelahiran yang
diterbitkan hanya memberikan status kepada anak. Akte kelahiran
menunjukan keabsahan legalitas seseorang dan menunjukkan
kewarganegaraan seseorang.3 Identitas seseorang dapat dibuktikan salah
satunya dengan kartu identitas, tetapi pada saat ini nyatanya anak-anak
usia dibawah 17 tahun belum memiliki kartu identitas yang berlaku secara
nasional dan terintegrasi dengan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIAK).

3
Elina Aryanti. (2012). Implementasi Kebijakan Kependudukan Di Kabupaten Kuantan Singingi. Studi
Kasus Pengurusan Akta Kelahiran. JOM FISIP Volume 1 No. 2-Oktober 2014, hlm. 4. Diakses 25
Desember 2021. Doi: https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/3221.
35
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

Upaya pemerintah pusat dalam melaksanakan program kartu


identitas anak (KIA) sebagai program administrasi kependudukan terbaru,
yakni menjadi wujud nyata perlindungan kepada anak sebagai kewajiban
Negara dalam melindungi setiap warga Negaranya. Peraturan menteri
Dalam Negeri Nomor 2 tahun 2016 tentang kartu identitas anak (KIA),
Pasal 1 ayat 5 menyatakan perlindungan anak yaitu segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup tumbuh
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
deskriminasi.
Dalam Pasal 5 Ayat (1) Peraturan Bupati Kabupaten Ciamis Nomor
17 Tahun 2018 Tentang Kartu Identitas Anak, menyebutkan bahwa Dinas
menerbitkan KIA baru bagi anak kurang dari 5 (lima) tahun bersamaan
dengan penerbitan kutipan akta kelahiran dan KK (asli) orang tua/Wali.
Pasal 3 dan Pasal 4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun
2016 tentang kartu Identitas anak menyebutkan bahwa KIA ditujukan bagi
setiap anak Indonesia yang berusia kurang dari 17 tahun. Terdapat dua
kategori dalam penerbitan KIA, yaitu untuk anak dibawah usia 0-5 tahun
dan untuk anak usia 5 tahun-17 tahun kurang satu hari. Syarat
mendapatkan KIA pun cukup dengan melampirkan akta kelahiran, kartu
keluarga, dan identitas orang tua bagi anak dibawah usia 5 tahun dan
ditambahkan pas foto anak warna ukuran 2x3 sebanyak dua lembar bagi
anak diatas 5 tahun.
Dalam kenyataannya hanya beberapa anak yang berusia 0-5 tahun
dan 6-17 tahun yang sudah mempunyai Kartu Identitas Anak dan yang
belum mempunyai Kartu Identitas Anak, dari sekian anak di Desa
Sukamaju Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis ternyata masih banyak
anak yang belum memiliki Kartu Identitas Anak. Sebanyak 428 anak usia

36
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

0-5 Tahun yang terdiri dari 224 laki-laki dan 204 Perempuan Belum
memiliki Kartu Identitas Anak dengan perbandingan jumlah anak yang
berusia 0-5 tahun. Maka dengan adanya permasalahan ini menjadi salah
satu tugas untuk pemerintah dalam memberikan perhatian untuk anak.
Sehingga dalam penelitian ini penulis selain penulis menggambarkan
pelaksanaan KIA yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis bersama dengan perangkat Kelurahan
dan Kecamatan juga akan menggambarkan serta menjelaskan bagaimana
masyarakat dalam menerima aturan hukum baru mengenai kebijakan KIA.
II. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Deskriptif yaitu metode
penelitian yang menggambarkan dan menginterpretasi objek secara
sistematik fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara
tepat. Penulis dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
Analisis. Menggunakan jenis penelitian Deskriptif Analisis karena objek
dalam penelitian ini adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2
Tahun 2016 tentang Kartu Identitas Anak dan Peraturan Bupati Kabupaten
Ciamis Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Kartu Identitas Anak. Serta
penelitian empiris turut dilibatkan karena penelitian ini akan menguji dan
meneliti bagaimana peraturan tersebut berjalan di Kabupaten Ciamis.
Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode
pendeketan Yuridis Normatif.
Adapun teknik Pengumpulan Data adalah :
a. Data primer, berupa wawancara dengan pihak yang bersangkutan
yaitu Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Ciamis, Kepala Kantor Desa Sukamaju Kecamatan
Baregbeg kabupaten Ciamis.

37
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

b. Data Skunder, dilakukan dengan studi pustakaan, yaitu dengan


mengkaji berbagai literatur yang berhubungan dengan permasalah
penilitian, yang semuanya untuk memperoleh data- data
pelengkap dari data yang diperoleh dari penelitian langsung di
lapangan.
III. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa dalam
pelaksanaan Penerbitan Kartu Identitas Anak dihubungkan dengan Pasal
5 Ayat (1) Peraturan Bupati Ciamis Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kartu
Identitas Anak di Desa Sukamaju Kecamatan Baregbeg Kabupaten
Ciamis. Dalam penyelenggaraannya memang sudah dijalankan oleh pihak
terkait. Bahwa pihaknya menyebutkan terkait informasi yang berkenaan
dengan pelaksanaan program KIA sudah sesuai dengan rencana kerja
yang dimiliki oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Ciamis sebagai pelaksana program pembuatan Kartu Identitas Anak.
Sesuai dengan rencana kerja dari pihak Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis, untuk pelayanannya pun dilaksanakan
seperti pelayanan program kependudukan lainnya, seperti penerbitan E-
KTP, Akte Kelahiran dan dokumen kependudukan lainnya. Dalam
pelaksanaan penerbitan Kartu Identitas Anak ini sudah dilakukan oleh
pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis sejak
tahun 2019 dan sampai pada tahun 2021 sudah terdapat data yang sudah
melakukan penerbitan Kartu Identitas Anak sampai saat ini mencapai
67.125 setara dengan 20,55% dari jumlah anak yang berusia dibawah
umur 17 tahun sejumlah 326.585 orang.
Hal mendasar dalam pelaksanaan penerbitan Kartu Identitas Anak ini
belum dapat berjalan sesuai yang diharapkan oleh pihak pemerintah. Pada
kenyataan yang terjadi dalam pelaksanaannya masih belum dilaksanakan

38
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

secara maksimal, hal ini disebabkan karena berbagai macam kendala.


Sehingga pada kenyataannya dilapangan belum semua anak mempunyai
Kartu Identitas Anak.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode
wawancara kendala- kendala yang terjadi di lapangan dalam pelaksanaan
penerbitan Kartu Identitas Anak di Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg
Kabupaten Ciamis adalah sebagai berikut :
1. Bahwa kendala yang dihadapi oleh pihak Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis yaitu kurangnya dukungan
sarana dan prasarana untuk penerbitan Kartu Identitas Anak,
kebutuhan utama dalam menerbitkan Kartu Identitas Anak
memang harus ditunjang dengan prasarana, ketika prasarana
untuk pembuatan Kartu Identitas Anak belum dapat terpenuhi,
secara tidak langsung hal ini membuat penerbitan Kartu Identitas
Anak menjadi terhambat.
2. Bahwa kendala yang dihadapi oleh pihak Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis yaitu pembuatan Kartu
Identitas Anak masih hanya tersentralisasi di dinas terkait.
Sehingga belum dapat tersebar secara menyeluruh kepada s Hal
ini menjadikan kendala untuk pihak Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis. Pelaksanaan yang masih
berpusat di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
yang berpusat di Kabupaten Ciamis menjadi salah satu kendala
yang dihadapi oleh masyakarat. Masyarakat yang tinggal jauh
dengan pusat kota akan sangat keberatan untuk mengurus Kartu
Identitas Anak tersebut, mengingat biaya yang harus di keluarkan
sangat mahal dan tidak sebanding dengan manfaat yang
didapatkan dari Kartu Identitas Anak.

39
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

3. Bahwa kendala yang dihadapi oleh pihak Dinas Kependudukan


dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis yaitu penerbitan Kartu
Identitas Anak belum dapat dilaksanakan di tingkat kecamatan.
Karena keterbatasan sarana dan prasarana serta SDM.
4. Bahwa kendala yang dihadapi oleh pihak Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis yaitu Kartu Identitas Anak
belum dapat digunakan diseluruh sektor pemerintahan dan
pelayanan publik.
Adapun upaya yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis terkait dengan Pelaksanaan
Penerbitan Kartu Identitas Anak dengan melakukan berbagai macam
upaya memang sudah dilakukan secara langsung oleh pihaknya. Terdapat
banyak hambatan, tetapi dari semua hambatan tersebut ada upaya yang
dilakukan oleh pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Ciamis dalam rangka memaksimalkan Penerbitan Kartu
Identitas Anak. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis dalam mengatasi
setiap kendala-kendala dalam penerbitan Kartu Identitas Anak di Desa
Sukamaju Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis yaitu diantaranya
sistem sosialisasi dan jemput bola. Bahwa hal yang dilakukan oleh pihak
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis dalam hal
ini melakukan upaya dalam memaksimalkan Penerbitan Kartu Identitas
Anak dengan yaitu melalui kegiatan sosialisasi secara langsung kepada
masyarakat. Bahwa sudah jelas upaya lain yang dilakukan oleh
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis yaitu melakukan
sistem jemput bola artinya penjemputan secara langsung oleh pihak
pemerintah ke setiap wilayah, melakukan pelayanan administrasi
kependudukan ke tingkat Desa dan Sekolah-Sekolah, termasuk

40
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

melakukan kunjungan secara langsung dengan mendatangi Sekolah Luar


Biasa (SLB) Se- wilayah Kabupaten Ciamis. Kemudian selain mengunjungi
Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di daerah Kabupaten Ciamis, pihak
dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis juga
melakukan upaya dengan cara mendatangi anak ke setaip sekolah-
sekolah yang ada di Kabupaten Ciamis. Upaya yang dilakukan oleh Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis ini dengan
memberikan sarana dan prasarana untuk penunjang Pelaksanaan
Penerbitan Kartu Identitas Anak di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Ciamis. Upaya untuk Mensentralisasikan penerbitan Kartu
Identitas Anak ditingkat Kecamatan dan Desa. Sehingga dapat tersebar
secara menyeluruh kepada seluruh wilayah. Kemudian upaya lain yang
dilakukan dengan Mengupayakan Kartu Identitas Anak dapat digunakan
sebagaimana mestinya dan dapat bermanfaat untuk pemilik KIA, teruma
dapat digunakan diseluruh sektor pemerintahan dan pelayanan publik
lainnya.
Pemerintah dalam hal ini memang memiliki peran yang sangat
penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Dalam
menyelenggarakan pelayanan publik, tentu pemerintah daerah juga harus
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada warga dan
masyarakat untuk memperoleh akses pelayanan publik, berdasarkan
prinsip kesetaraan, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan. Sesuai
dengan prinsip-prinsip pelayanan publik kepada masyarakat. Maka untuk
mencapai hal ini pemerintah tidak boleh menghindar dari prinsip pelayanan
yang dilakukan sepenuh hati. Serta pihak Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis sebagai penyedia pelayanan publik
dalam urusan tentang Administrasi Kependudukan harus mempunyai

41
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

prinsip dalam melakukan Pelayanan publik yang baik. Berikut ini Prinsip
Pelayanan Publik diantaranya :
1. Kesederhanaan Prosedur pelayanan publik tidak berbelit- belit,
mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan
a. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik;
b. Unit kerja/ pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab
dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/
persoalan/ sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik;
c. Rincian biaya pelayanan publik dan tatacara pembayaran.
3. Kepastian Waktu Pelaksanaan pelayanan publik dapat
diselesaiakan dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
4. Akurasi Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat,
dan sah.
5. Keamanan Proses dan produk pelayanan publik memberikan
rasa aman dan kepastian hukum.
6. Tanggung jawab Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau
pejabat yang ditunjuk bertanggung jawab atas penyelenggaraan
pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan dalam
pelaksanaan pelayanan publik.
7. Kelengkapan Sarana dan Prasarana Tersedianya sarana dan
prasarana kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang
memadai termasuk penyediaan sarana teknologi telekomunikasi
dan informatika (telematika).
8. Kemudahan Akses Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan
yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat
emanfaatkan teknologi telekomunikasi dan informatika.

42
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan Pemberi pelayanan


harus bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta
memberikan pelayanan dengan ihklas.
10. Kenyamanan Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur,
disediakan ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan
yang indah dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas
pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan
lain- lain.
Terutama dalam pelayanan publik dalam bidang Administrasi
Kependudukan pemerintah harus bisa hadir sesuai dengan harapan
masyarakat. Dalam administrasi kependudukan ini berhubungan dengan
penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan melalui
pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi
administrasi kependudukan. Berkaitan dengan administrasi kependudukan
berarti berhubungan dengan identitas seseorang.eluruh dinas.
IV. Kesimpulan dan Saran
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan Penerbitan Kartu Identitas Anak Dihubungkan
Dengan Pasal 5 Ayat (1) Peraturan Bupati Kabupaten Ciamis
Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Kartu Identitas Anak Di Desa
Sukamaju Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis belum berjalan
secara optimal atau tidak berjalan sebagaimana mestinya
dikarenakan masih terdapat beberapa Anak yang tidak memiliki
Kartu Identitas Anak (KIA), serta masih ada beberapa masyarakat,
terutama orang tua anak yang belum mengetahui mengenai Kartu
Identitas Anak (KIA).

43
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

2. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Penerbitan


Kartu Identitas Anak Dihubungkan Dengan Pasal 5 Ayat (1)
Peraturan Bupati Kabupaten Ciamis Nomor 17 Tahun 2018
Tentang Kartu Identitas Anak Di Desa Sukamaju Kecamatan
Baregbeg Kabupaten Ciamis yaitu:
a. Kurangnya sosialisasi oleh pihak Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis tentang Penerbitan Kartu
Identitas Anak yang dihubungkan dengan Pasal 5 Ayat 1
Peraturan Bupati Ciamis Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kartu
Identitas Anak di Desa Sukamaju, Kecamatan Baregbeg
Kabupaten Ciamis. Akibatnya masih terdapat orang tua anak
yang belum mengetahui tentang Kartu Identitas Anak,
sehingga terdapat beberapa anak yang belum memiliki Kartu
Identitas Anak (KIA).
b. Kurangnya sarana dan prasarana untuk penunjang
Pelaksanaan Penerbitan Kartu Identitas Anak di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis.
c. Pelaksanaan Penerbitan Kartu Identitas Anak masih hanya
tersentralisasi di dinas terkait. Sehingga belum dapat tersebar
secara menyeluruh di tingkat daerah Kecamatan atau tingkat
desa.
d. Kartu Identitas Anak belum dapat dimanfaatkan diseluruh
sektor pemerintahan dan pelayanan publik.
3. Upaya-upaya yang dilakukan dalam Pelaksanaan Penerbitan Kartu
Identitas Anak Dihubungkan Dengan Pasal 5 Ayat (1) Peraturan
Bupati Kabupaten Ciamis Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Kartu
Identitas Anak Di Desa Sukamaju Kecamatan Baregbeg
Kabupaten Ciamis, antara lain sebagai berikut :

44
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

a. Melakukan Sosialisasi mengenai Peraturan Bupati Ciamis


Nomor 17 Tahun 2018 tentang Kartu Identitas Anak, sehingga
informasi mengenai Kartu Identitas Anak dapat diketahui oleh
semua masyarakat, terutama orang tua anak. Melakukan
Sistem jemput bola sistem jemput bola artinya penjemputan
secara langsung oleh pihak pemerintah ke setiap wilayah,
melakukan pelayanan administrasi kependudukan ke tingkat
Desa dan Sekolah-Sekolah, termasuk melakukan kunjungan
secara langsung dengan mendatangi Sekolah Luar Biasa
(SLB) Sewilayah kabupaten Ciamis. Kemudian selain
mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di daerah
Kabupaten Ciamis, pihak dari Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis juga melakukan upaya
dengan cara mendatangi anak- anak ke setiap sekolah-
sekolah di Kabupaten Ciamis.
b. Memberikan sarana dan prasarana untuk penunjang
Pelaksanaan Penerbitan Kartu Identitas Anak di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ciamis.
c. Mensentralisasikan penerbitan Kartu Identitas Anak ditingkat
Kecamatan dan Desa. Sehingga dapat tersebar secara
menyeluruh kepada seluruh wilayah.
d. Mengupayakan Kartu Identitas Anak dapat digunakan
sebagaimana mestinya dan dapat bermanfaat untuk pemilik
KIA, teruma dapat digunakan diseluruh sektor pemerintahan
dan pelayanan publik lainnya.
4.2. Saran
Berdasarkan uraian hasil penelitian ini, penulis memberikan
saran sebagai berikut :

45
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

1. Diharapkan kepada pihak Dinas Kependudukan dan Pencatatan


Sipil Kabupaten Ciamis untuk meningkatkan Sosialisasi
mengenai Peraturan Bupati Ciamis Nomor 17 Tahun 2018
tentang Kartu Identitas Anak, sehingga informasi mengenai Kartu
Identitas Anak dapat diketahui oleh semua masyarakat, terutama
orang tua anak. Sehingga kebijakan mengenai Kartu Identitas
Anak manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh Anak selaku
pemilik Kartu Identitas Anak.
2. Memaksimalkan Sistem jemput bola, sistem jemput bola artinya
penjemputan secara langsung oleh pihak pemerintah ke setiap
wilayah, melakukan pelayanan administrasi kependudukan ke
tingkat Desa dan Sekolah-Sekolah, termasuk melakukan
kunjungan secara langsung dengan mendatangi Sekolah Luar
Biasa (SLB) Sewilayah kabupaten Ciamis. Kemudian selain
mengunjungi Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di daerah
Kabupaten Ciamis
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil seharusnya mengajukan
bantuan kepada pihak yang seharusnya mampu memberikan
sarana dan prasarana untuk penunjang Pelaksanaan Penerbitan
Kartu Identitas Anak di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kabupaten Ciamis. Sehingga nantinya sarana dan
prasarananya dapat terpenuhi.

DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Rina Martini. dkk. (2013). Sosiologi Pemerintahan. Tangerang:
Universitas Terbuka.
Elina Aryanti. 2012. Implementasi Kebijakan Kependudukan Di
Kabupaten Kuantan Singingi. Studi Kasus Pengurusan Akta

46
Jurnal Pustaka Galuh Justisi Volume 01
Fakultas Hukum Universitas Galuh Nomor 2- Mei 2023

Kelahiran. JOM FISIP Volume 1 No. 2-Oktober 2014 Doi:


https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/3221.
B. Sumber Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan
Anak.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kartu
Identitas Anak. Peraturan Bupati Kabupaten Ciamis Nomor 17
Tahun 2018 Tentang Kartu Identitas Anak.

47

You might also like