3874 8688 1 PB
3874 8688 1 PB
Abstract
Qalu Coffee is a coffee shop that sells various types of coffee drinks, with snacks and drinks as a complement. Qalu
Coffee is located a coffee shop located on Jl. Harapan Jaya, Kec. Sukarame, City of Bandar Lampung. In order to be
able to properly analyze the condition of this coffee shop, the researcher obtained the required data by conducting
interviews and administering questionnaires to Qalu Coffee and competitors. The research method used is
descriptive. The population in this study were all employees at Qalu Coffee and the sample for this study were the
owner and administrative staff. The data collection method used by researchers is using IFAS and EFAS, as well as
a qualitative SWOT Matrix. From the results of the analysis, the SO (Strenght Opportunity) strategy gets the highest
score to be applied in increasing competitiveness, among others. Carrying out good product innovation can attract
consumer buying interest, consistently maintain the availability of raw materials to meet volume demand, maintain
good relations with raw material providers in order to maintain mutually beneficial relationships. A comfortable
place of business can be the main attraction for consumers to stop by again.
Key words : Business Strategy; Competitiveness
Abstrak
Qalu Coffee adalah kedai kopi yang menjual berbagai macam jenis minuman kopi, dengan snack dan minuman
sebagai pelengkap. Qalu Coffee berlokasi kedai kopi yang berada di Jl. Harapan Jaya, Kec. Sukarame, Kota Bandar
Lampung. Agar dapat menganalisa kondisi kedai kopi ini dengan baik peneliti mendapatkan data yang dibutuhkan
dengan melakukan wawancara dan pemberian kuesioner kepada pihak Qalu Coffe dan para pesaing. Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang ada pada
Qalu Coffe dan sampel untuk penelitian ini adalah owner dan staf administrasi. Metode pengumpulan data yang
dipakai oleh peneliti yaitu, menggunakan IFAS dan EFAS, serta Matriks SWOT kualitatif. Dari hasil analisis di
dapatkan strategi SO (Strenght Opportunity) mendapatkan nilai tertinggi untuk diterapkan dalam meningkatkan
daya saing antara lain. Melakukan inovasi produk yang baik dapat menarik minat beli konsumen,konsisten menjaga
ketersediaan bahan baku guna memenuhi volume permintaan, menjaga hubungan baik dengan penyedia bahan baku
agar dapat menjaga hubungan yang saling menguntungkan, Tempat usaha yang nyaman dapat menjadi daya tarik
tersendiri bagi konsumen untuk singgah kembali.
Kata Kunci: Strategi Bisnis; Daya Saing
1. PENDAHULUAN
Pada saat ini persaingan yang terjadi di dunia bisnis merupakan hal yang tidak dapat di hindarkan. Selain karena
adanya perkembangan teknologi yang sangat pesat. Pesaingan yang sangat ketat juga terjadi pada usaha kedai kopi
di Bandar Lampung yang ditandainya dengan bertumbuhnya kedai kopi yang memiliki izin maupun tidak memiliki
izin (berdasarkan wawancara dengan salah satu pemilik usaha kedai kopi di Bandar Lampung). Di dunia bisnis
ketatnya persaingan membuat para pedagang harus melakukan strategi bersaing agar mempunyai daya saing untuk
menghadapi persaingan.
Salah satu kedai kopi yang masih bertahan di tengah persaingan saat ini adalah Qalu Coffee yang menjadi objek
dalam penelitian ini. Qalu Coffee adalah kedai kopi yang berada di Jl. Harapan Jaya, Kec. Sukarame, Kota Bandar
Page | 202 Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2023
Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, 3 Agustus 2023
ISSN: 2598-0256, E-ISSN: 2598-0238
Lampung yang di dirikan oleh Sandy Prawira Maulana pada bulan September 2020. Berdasarkan pengamatan
wawancara peneliti dengan yaitu Sandy Prawira Maulana dengan No. Hp. 083840113595 , diketahui Qalu Coffee
memiliki beberapa keunggulan antara lain: lokasi yang sangat strategis yaitu di Jl.Harapan Jaya, Kec.Sukarame,
Kota Bandar Lampung dimana terdapat kampus UIN dan ITERA yang sudah pasti di kelilingi mahasiswa yang
biasanya merasa bosan dengan tugas kuliah ataupun pengunjung yang sekedar mampir untuk mencicipi kopi dengan
cita rasa yang sangat luar biasa tersebut.
Tingginya persaingan yang terjadi pada bisnis kedai kopi memberikan dampak bagi Qalu Coffee. Salah satu
dampaknya dari persaingan tersebut terlihat dari perkembangan jumlah konsumen Qalu Coffee. Selain dipengaruhi
oleh persaingan, perkembangan jumlah konsumen Qalu Coffee juga dipengaruhi oleh keadaan sosial atau adanya
acara tertentu komunitas pencinta kopi. Berdasarkan faktor persaingan dan faktor keadaan sosial yang
mempengaruhi perkembangan jumlah konsumen Qalu Coffee, maka dapat disajikan data perkembangan jumlah
konsumen Qalu Coffee periode Januari sampai dengan Desember 2021.
Dari tabel 1 diatas, dapat diketahui bahwa perkembangan jumlah konsumen Qalu Coffee per Januari-Desember
2021 berfluktuasi dan cenderung meniru dengan penurunan rata-rata sebesar 1,11 %. Penurunan rata-rata
perkembangan jumlah konsumen tersebut mengakibatkan banyak kerugian dari Qalu Coffee, salah satunya yaitu
berdampak pada jumlah pendapatan yang diperoleh, yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Berdasarkan tabel 2 diatas, dapat diketahui bahwa perkembangan pendapatan Qalu Coffee selama bulan Januari-
Desember 2021 berfluktuasi dan cenderung menurun dengan penurunan rata-rata 1,43 persen.
Daya saing merupakan kemampuan menghasilkan produk barang dan jasa yang memenuhi pengujian
internasional, dan dalam saat bersamaan juga dapat memelihara tingkat pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan,
atau kemampuan daerah menghasilkan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja yang tinggi dengan tetap terbuka
terhadap persaingan eksternal (Elizabeth Haloho, 2023). Persaingan usaha merupakan sebuah proses dimana para
usaha dipaksa menjadi perusahaan yang efisien (Wahyu Dwi Nugrahaeni, 2019). Manfaat daya saing dalam
lingkungan persaingan yang semakin kompetitif dan adanya situasi pasar yang dinamis, maka setiap perusahaan
tidak mungkin lagi untuk menghindari persaingan, tetapi yang harus dilakukan adalah menghadapi tingkat
persaingan tersebut dengan cara yang sebaik-baiknya. Sebaik-baiknya disini diartikan sebagai upaya yang dilakukan
secara optimal dan berkesinambungan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan lebih baik lagi dimasa yang
akan datang (Muhamad Taufik, 2021).
Dari uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengambil sebuah penelitian dengan judul “ Analisis
Strategi Bisnis Guna Meningkatkan Daya Saing di Bandar Lampung (Studi Kasus : Qalu Coffee)” yang bertujuan
untuk mengetahui strategi bisnis apa yang sebaiknya dilakukan pada Qalu Coffee di Bandar Lampung.
2. KAJIAN TEORI
2.1. Strategi
2.1.1. Pengertian Strategi
Strategi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan secara berbeda atau lebih baik dari competitor untuk
memberi nilai tambah kepada pelanggan sehingga mencapai sasaran jangka menengah atau panjang organisasi (Luis
Et Al & Chandler, 2006). Strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang organisasi, diterapkannya
aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Kuncoro & Mudrajat,
2016).
Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan lingkungan secara efektif yang
terbaik, terdapat empat unsur penting dalam pengertian strategi yaitu: kemampuan, sumber daya, lingkungan dan
tujuan, empat unsur tersebut sedemikian rupa disatukan secara rasional dan indah sehingga muncul beberapa
alternative pilihan yang kemudian dievaluasi dan diambil yang terbaik, lantas hasilnya diumumkan secara tersurat
sebagai pedoman taktik yang selanjutnya turun pada lingkungan operasional. Strategi tidak dapat dipisahkan dari
struktur, tingkah laku dan kebudayaan ditempat terjadinya proses tersebut (Iman Mulyana, 2010). Namun demikian
proses yang ada memiliki dua aspek penting yang saling behubungan satu sama lain aspek tersebut diperlukan untuk
tujuan analisis.
Menurut Freddy Rangkuti (2014) terdapat dua konsep strategi, yaitu: (Mashuri &Dwi Nurjannah, 2020)
1. Distinctive Competence (Kompetensi Khusus) : tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat
melakukan kegiatan agar lebihbaik dibandingkan dengan pesaingnya.
Menurut Day dan Wensley dalam Freddy Rangkuti (2014), identifikasi Distinctive Competence dalam
suatu organisasi meliputi:
a) Keahlian tenaga kerja
b) Kemampuan sumber daya
c) Competitive Advantage (Keunggulan Kompetitif) : kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh
perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.
2. Menurut Porter dalam Freddy Rangkuti (2014), ada tiga strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk
memperoleh keunggulan bersaing, yaitu:
a) Cost leadership
b) Diferensiasi
c) Focus
Manfaat dari manajemen strategi antara lain : (Ray mundus I Wayan Ray, 2018)
1) Bisa membantu perusahaan dalam menyusun strategi perusahaan yang lebih baik dengan mempergunakan
pendekatan yang jauh lebih sistematis, rasional, logis, rasional pada pilihan strategis.
Page | 204 Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2023
Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, 3 Agustus 2023
ISSN: 2598-0256, E-ISSN: 2598-0238
2) Manajemen strategi adalah sebuah proses dan bukanlah keputusan ataupun dokumen. Tujuan utama dari
sebuah proses adalah untuk mencapai pengertian serta komitmen dari semua pihak manajer dan karyawan.
3) Suatu proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan merupakan kegiatan dalam
memperkuat pengertian dari karyawan tentang efektivitas dengan cara mendorong serta menghargai
mereka para karyawan untuk bisa berpartisipasi didalam pengambilan suatu keputusan dan latihan yang
inisiatif serta imajinasi.
4) Mendatangkan laba.
5) Meningkatkan kesadaran terhadap ancaman eksternal.
6) Manajemen strategi bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang strategi dari pesaing.
7) Manajemen strategi dapat meningkatkan produktivitas para karyawan.
Jenis-jenis strategi menurut David adalah sebagai berikut: (Muhammad Arifin, 2018)
1) Strategi Integrasi
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi
vertikal. Strategi integrasi vertical memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor,
pemasok, dan / atau pesaing.
2) Strategi Intensif
Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya
memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak
ditingkatkan.
3) Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat.
Menambah produk atau jasabaru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik.
Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi
horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.
4) Strategi Defensif
Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga dapat menjalankan strategi
rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidas.
Menurut crown dirgantoro daya saing adalah Menurut Crown Dirgantoro daya saing adalah perkembangan dari
nilai yang mampu diciptakan perusahaan untuk membelinya. Menurut Agustinus Sri Wahyadi memberikan
pengertian bahwa keunggulan bersaing adalah sesuatu yang memungkinkan sebuah perusahaan memperoleh
keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata keunggulan yang diperoleh pesaing dalam
industri.(Rifki Mohamad & Idris Yanto Niode, 2020). Selain itu daya saing merupakan kemampuan menghasilkan
produk barang dan jasa yang memenuhi pengujian internasional, dan pada saat bersamaan juga dapat memelihara
tingkat pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan atau kemampuan daerah menghasilkan tingkat pendapatan dan
kesempatan kerja yang tinggi dengan terbuka terhadap persaingan eksternal (Sofyan Arif et al., 2022)
Daya saing sebuah negara dapat dicapai dari akumulasi daya saing strategis setiap perusahaan. Proses penciptaan
nilai tambah (value added creation) berada pada lingkup perusahaan. Tingginya daya saing suatu negara akan
berimplikasi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. Dimensi daya saing yang dapat dipilih atau
dimiliki oleh sebuah perusahaan dalam beberapa bagian yaitu dimensi kualitas, dimensi biaya, dimensi kecepatan
menyerahkan dan dimensi keandalan penyerahan. Dimensi daya saing suatu perusahaan) terdiri dari biaya (cost),
kualitas (quality), waktu penyampaian (delivery), dan fleksibilitas (flexibility). Dari beberapa teori
yangdikemukakan ahli di atas, dalam kaitannya dengan fungsi operasi suatu perusahaan daya saing dilihat
daribeberapa dimensi yang secara garis besar dapat disimpulkan dimensi-dimensi tersebut adalah kualitas, biaya,
harga, waktu dan fleksibilitas. (Bomantara M. E. Wowor et al., 2020)
Menurut Muhardi (2007:39) Daya saing operasi merupakan fungsi operasi yang tidak saja berorientasi ke dalam
(internal) tetapi juga keluar (eksternal), yakni merespon pasar sasaran usahanya dengan proaktif.
Daya saing adalah Kapasitas bangsa untuk menghadapi tantangan persaingan pasar internasional dantetap
menjaga atau meningkatkan pendapatan riil-nya. Daya saing merupakan kemampuan menghasilkan produk barang
dan jasa yang memenuhi pengujian internasional, dan dalam saat bersamaan juga dapat memelihara tingkat
pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan, atau kemampuan daerah menghasilkan tingkat pendapatan dan
kesempatan kerja yang tinggi dengan tetap terbuka terhadap persaingan eksternal.(Muhammad Takhim &
Meftahudin, 2019)
Peluang
Kelemahan
Kekuatan Internal
Internal
Ancaman
3. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Metode deskriptif adalah Metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian
tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono 2015:15). Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Tabel 4.2 Hasil Perbandingan Faktor Eksternal Pada Usaha Qalu Coffee dengan Usaha Pesaing
No Faktor Eksternal Nilai Peluang / ancaman
1 Konsumen membeli produk dalam jumlah banyak 4 Peluang
2 Memiliki kualitas produk yangbaik 3 Peluang
3 Jenis produk yang sama dengan pesaing 2 Ancaman
4 Lokasi usaha belum sesuai dengan Peraturan 2 Ancaman
pemerintah
Sumber : Data diolah, 2023.
Berdasarkan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 hasil perbandingan unsur-unsur faktor internal dan eksternal usaha Qalu
Coffee dengan usaha pesaing, maka dapat diketahui faktor-faktor internal dan eksternal usaha Qalu Coffee yang
diperoleh hasil dari perbandingan tiga usaha adalah yaitu :
1. Faktor internal usaha Qalu Coffee
a. Kekuatan (Strenght) : Jenis produk, Persediaan bahan baku, Penentuan harga pokok, Lokasi
usaha, Tingkat kepercayaan kepada karyawan.
b. Kelemahan (Weakness) : Harga kurang terjangkau, Pemasangan iklan belum efektif, Kesulitan
mendapatkan modal, Modal usaha belum memadai.
2. Faktor eksternal usaha Qalu Coffee
a. Peluang (Opportunity) : Keseringan konsumen membeli produk dalam jumlah banyak,
Memiliki penyedia bahan baku yang baik.
b. Ancaman (Threath) : Memiliki kesamaan produk dengan pesaing, Lokasi usaha belum
sesuai dengan peraturan pemerintah.
Page | 208 Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2023
Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, 3 Agustus 2023
ISSN: 2598-0256, E-ISSN: 2598-0238
Berdasarkan tabel 4.3 total nilai matrik IFAS Qalu Coffee di Bandar Lampung adalah sebesar 2.73. Dalam
matrik IE nilai 3,04 masuk dalamkategori rata-rata dalam kekuatan internal.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Analisis EFAS (External Factors Analysis Summary)
Total skor atau nilai analisis faktor-faktor internal dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.4 EFAS Qalu Coffee di Bandar Lampung
No Faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan
1 Konsumen membeli dalam jumlah banyak 0,18 3 0,54
2 Ketersediaan bahan baku yang baik 0,35 3 1,05
Sub Total 0,53 1,59
Kelemahan
1 Harga kurang terjangkau 0,13 3 0,39
2 Pemasangan iklan belum efektif 0,09 2 0,18
3 Kesulitan mendapatkan modal 0,13 3 0,39
4 Modalusaha belum memadai 0,12 3 0,36
Sub Total 0,47 1,32
Total 1,00 2,91
Sumber : Data diolah, 2023.
Berdasarkan tabel 6 total nilai matrik EFAS Qalu Coffee di Bandar Lampung adalah sebesar 2.91. Dalam
matrik IE nilai 2.91 masuk dalam kategori menengah dalam kekuatan eksternal.
TINGGI I II III
(3.0-4.0) Pertumbuhan Pertumbuhan Penciutan
Total
Skor
Faktor MENENGAH IV Qalu Coffee VI
Strategi (2.0-2.99) Stabilitas Bandar Penciutan
Eksternal Lampung
Berdasarkan tabel 4.5 diatas Qalu Coffee di Bandar Lampung berada dalam sel lima (5) yang berarti Qalu Coffee
di Bandar Lampung berada dalam strategi pertumbuhan stabilitas. Berdasarkan hasil dari gambar matriktersebut
maka diketahui bahwa pertemuan antara total skor analisis internal dengan skor analisis eksternal berada pada sel
lima (5), yaitu pada intergrasi horizontal atau stabilitas. Jadi strategi bisnis yang sebaiknya digunakan oleh Qalu
Coffee di Bandar Lampung dalam meningkatkan daya saing adalah Strategi Integrasi Horizontal. Strategi Integrasi
Horizontal adalah untuk meningkatkan penjualan dan profit, dengan cara memanfaatkan keuntungan ekonomis baik
dalam produksi maupun pemasaran.
menguntungkan. 3. Dokumentasi/laporan
4. Tempat usaha yang nyaman terhadap tempat usaha
dapat menjadi daya tarik yang berpotensi dapat
tersendiri bagi konsumen untuk menarik minat
singgah kembali pemodal atau investo
THREAT Strategi (ST) Strategi (ST)
1. Memiliki kesamaan produk dengan 1. Inovasi produk baru dapat 1. Melayani konsumen
pesaing. meminimalisir kesamaan dengan maksimal dapat
2. Lokasi usaha belum sesuai dengan produk dengan pesaing membuat konsumen
peraturan pemerintah 2. Meningkatkan kualitas dari mengajak calon
jenis produk yang sama dengan konsumen lain.
pesaing, serta tepat dalam 2. Mengevaluasi secara
mempertimbangkan harga menyeluruh terkait
untuk memangkan persaingan produk yang akan
3. Lokasi usaha yang sudah cukup dipasarkan, baik dari
strategis dan tempat usaha yang penyediaan bahan baku,
nyaman, sebaiknya segera inovasi produk, cita
dilegalkan guna menghindari rasa, serta desain
beberapa hal yang tidak maupun fasilitas tempat
diinginkan usaha yang tentunya
berbeda dengan pesaing
Sumber : Data diolah, 2023
Alternatif Perencanaan Strategi Kuantitatif Analisis Matrik SWOT Berdasarkan rumusan matrik SWOT pada
Tabel 4.6. maka dapat dilakukan analisis model kuantitatif perumusan strategi. Pembuatan analisis model kuantitatif
tersebut didasari pada jumlah nilai skor pada masing-masing strategi baik ada strategi SO, strategi WO, strategi ST,
dan strategi WT maka dapat digambarkan model kuantitatif rumusan strategi yang dapat dilihat pada tabel 4.6.
Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4.6. tersebut diperoleh nilai hasil kombinasi strategi sebagai berikut:
Strength-Opportunity (SO) 3.15, sedangkan strategi Weakness-Opportunity (WO) 2.76, kemudian strategi
Strength-Threat (ST) 2.88 dan strategi Weakness-Threat (WT) 2.49.
5. SIMPULAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa strategi
bisnis yang dapat diimplementasikan yaitu strategi Integrasi Horizonal. Strategi Integrasi Horizontal adalah untuk
meningkatkan penjualan dan profit, dengan cara memanfaatkan keuntungan ekonomis baik dalam produksi maupun
Seminar Nasional Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2023 Page | 211
Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya, 3 Agustus 2023
ISSN: 2598-0256, E-ISSN: 2598-0238
pemasaran. Menghentikan produk kopi yang kurang diminati yang sudah tidak dapat bersaing dan menggantikan
jenis yang benar- benar baru dan laindibandingkan dengan produk pesaing.Tetap mempertahankan produk yang
lama tetapi meningkatkan kualitasnya, atau menonjolkan kelebihan lain. Jika alternatif ini tidak bisa dilakukan,
maka usaha Qalu Coffee harus mencari produk baru yang memerlukan waktu lagi untuk dapat melihat reaksi
konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Bomantara M. E. Wowor, Paulus Kindangen, & Jessy Pondaag. (2020). Analisis Daya Saing Produk Pada Usaha
Kecil Menengah The Mango Manado. Jurnal EMBA, 8(4), 538–548.
Elizabeth Haloho. (2023). Pengaruh Customer Experience Dan Customer Bonding Terhadap Daya Saing Pada
Konsumen Di Mega Park Medan.Jurnal Manajemen Dan Bisnis (JMB), 23(1), 140–147.
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/JIMB_ekonomi
Felisha Windy Mamonto, Willem J.F.A Tumbuan, & Mirah H. Rogi.(2021). Analisis Faktor-Faktor Bauran
Pemasaran (4P) Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Podomoro Poigar di Era Normal
Baru.Jurnal EMBA, 9(2), 110–121.
Iman Mulyana. (2010). Manajemen dan Kehidupan Manusia.Kanisisus.
Kuncoro,& Mudrajat. (2016). Strategi:Bagaimana meraih Keunggulan Kompetetif. Erlangga.
Luis Et Al, & Chandler.(2006). Tekhnik Membedah Kasus Menggunakan Strategi - Strategi (PT Gramedia Pustaka,
Ed.).
Mashuri, &Dwi Nurjannah. (2020). Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing.Jurnal Perbankan
Syariah, 1(1), 97–112. https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/jps
Muhamad Taufik. (2021). Analisis Strategi Pemasaran Dalam Upaya Peningkatan Daya Saing Pada ES Teh
Indonesia Cabang Lamongan.Jurnal Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 3(2), 247–250.
https://doi.org/DOI 10.47065/ekuitas.v3i2.1080
Muhammad Arifin. (2018). Strategi Manajemen Perubahan Dalam Meningkatkan Disiplin di Perguruan
Tinggi.Jurnal Edutech, 3(1), 117–132.
Raymundus I Wayan Ray. (2018). Perencanaan Manajemen Strategis dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai.Business Management Journal, 14(2), 137–153. http://journal.ubm.ac.id/
Rifki Mohamad,& Idris Yanto Niode. (2020). Analisis Strategi Daya Saing (Competitive Advantage) Kopia Karanji
Gorontalo.Jurnal Kajian Ekonomi Dan Bisnis, 13(1), 1–14.
Sofyan Arif, Lailatus sa’adah, & Kartika Wulandari.(2022). Pengaruh Strategi Operasi dan Pemasaran Produk
Terhadap Keunggulan Daya Saing Pada UD.Batik Berkah Mojo Mojoagung Jombang.Journal of Innovation
Research and Knowledge, 2(2), 461–467.
Tuti Fitri Anggreani. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi SWOT : Strategi Pengembangan SDM, Strategi
Bisnis, dan Strategi MSDM . Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 2(5), 619–629.
Wahyu Dwi Nugrahaeni, A. (2019). Tantangan dan Pengaturan Price Discrimination: Studi Komparatif Indonesia
dan Malaysia. Jurnal Ilmiah Dunia Hukum, 3(2), 68–86.