IMPLEMENTASI APLIKASI SIMDES (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DESA) PADA
KANTOR DESA TANTA KECAMATAN TANTA KABUPATEN TABALONG
Muhammad Irwan Fadilah * ; Rahmi Hayati
[email protected] ;
[email protected] Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Tabalong
Komplek Stadion Olah Raga Saraba Kawa Pembataan Tanjung – Tabalong
Telp/Fax (0526) 2022484 Kode Pos 7012
Email:
[email protected] ABSTRAK
Sistem Informasi Manajemen Desa (SIMDAS) adalah sebuah aplikasi yang dirancang khusus untuk
memudahkan pengelolaan data dan informasi di tingkat desa. SIMDES (Sistem informasi manajemen desa)
memiliki banyak jenis aplikasi tergantung dari vendor pebuat wibesite nya, tidak hanya untuk desa namun
juga untuk kelurahan bahkan daerah, namun semuanya memiliki fungsi dan cara kerja yang Sama yaitu
untuk memberikan informasi kepada Masyarakat dan memudahkan pemerintah dalam menghendel sebuah
informasi ataupun keperluan yang di butuhkan masyarakat. Tujuan penelitian yaitu Untuk mengetahui dan
menganalisis Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Desa (SIMDES) Pada Kantor Desa Tanta
Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong. Penelitian ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif.
Adapun sumber informasi sekaligus key informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Teknik
Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisa data
menggunakan model yaitu pengumpulan data, Penyajian data, Reduksi data, dan Penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitian Ini menunjukan bahwa Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Desa
(SIMDES) Pada Kantor Desa Tanta Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong.di kategorikan Belum
Terimplementasi.
Kata Kunci : Implementasi, Aplikasi SIMDES (Sistem Informasi Manajemen Desa), SDM
PENDAHULUAN melakukan perencanaan system informasi dalam
Di era yang serba digital ini, pekembangan rangka proses penyususnan, perencanaan, dan
teknologi informasi berjalan begitu pesat dimana pemantauan dan evaluasi hasil Pembangunan
hampir keseluruhan proses komunikasi dan yang dilakukan oleh pemerintah desa. System
informasi itu berbasis teknologi. Sejalan dengan pemerintah berbasis elektronik ini merupakan
pentingnya arus informasi bagi suatu lembaga, proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai
maka tuntutan utama bagi lembaga adalah alat untuk membantu menjalankan system
memanfaatkan dan mengelola sistem informasi pemerintah secara lebih efesien.
menjadi lebih efektif, tidak terkecuali bagi Dalam menghadapi persoalan perkembangan
lembaga pemerintahan desa. Sebagai mana yang teknologi informasi pada suatu lembaga
dijelaskan Aziz Nandana Sumarno, Suranto dalam pendidikan, khususnya pada lembaga
jurnal Res Publica (Vol 4 No 3, (Nov 2020), hlm. pemerintahan desa, telah menggunakan sistem
358-359) Sistem informasi dan konsep system informasi manajemen desa, sesuai dengan
pemerintah berbasis elektronik / e Government Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12
menjadi pertimbangan utama bagi organisasi Tahun 2007 tentang pedoman penyusunan dan
sektor public dalam hal ini pemerintah desa yang pendayagunaan data profil desa dan kelurahan.
Sistem informasi manajemen desa ini merupakan maksimal dan prima. Pemberian pelayanan publik
suatu inovasi dalam pengelolaan data dan yang maksimal dan prima kepada masyarakat
informasi yang terkait dengan kegiatan merupakan perwujudan kewajiban aparatur
pemerintahan desa, seperti perencanaan, pemerintah sebagai abdi masyarakat. Maka
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. program aplikasi Sistem Informasi Manajemen
SIMDES (Sistem informasi manajemen desa) Desa (SIMDES) juga diterapkan di beberapa desa
memiliki banyak jenis aplikasi tergantung dari Di kabupaten tabalong Seperti Desa Tanta, Desa
vendor pebuat wibesite nya, tidak hanya untuk Mangkusip, Dan Desa Padangin.
desa namun juga untuk kelurahan bahkan daerah, Berdasarkan hasil observasi sementara di
namun semuanya memiliki fungsi dan cara kerja Kantor Desa Tanta Kecamatan Tanta Kabupaten
yang Sama yaitu untuk memberikan informasi Tabalong. Implementasi Aplikasi Sistem
kepada Masyarakat dan memudahkan pemerintah Informasi Manajemen Desa (SIMDES) sudah
dalam menghendel sebuah informasi ataupun terlaksana dengan baik, namun ada juga sebagian
keperluan yang di butuh kan masyarakat. dari implementasinya yang belum terlaksana
Sistem Informasi Manajemen Desa (SIMDES). dengan baik. Hal tersebut dilihat dari teori
Sesuai dengan Menteri Dalam Negeri Nomor A implementasi (George C. & Edward III, 2014),
47 tahun 2016 menyatakan kepala desa dan terdapat 4 variabel yang menentukan keberhasilan
perangkat desa dalam menyelenggarakan Implementasi suatu kebijakan yaitu sumber daya,
pemerintahan desa harus tertib administrasi. komunikasi, disposisi, dan struktur birokrasi.
Administrasi desa merupakan keseluruhan proses Pada implementasi Aplikasi Sistem Informasi
kegiatan pencatatan data dan informasi mengenai Manajemen Desa (SIMDES) dilihat dari aspek
penyelenggaraan pemerintahan desa dengan komunikasi pada indikator kejelasan konsisten
segala urusan administrasinya, seperti dan keakuratan sudah optimal. Kemudian Sistem
administrasi umum, administrsi kependudukan, Informasi Manajemen Desa (SIMDES) dilihat
administrasi keuangan dan pembangunan, dan dari aspek disposisi pada indikator pengangkatan
lain-lain. Tujuan dari penerapan teknologi birokrat dan insentif sudah optimal. Selanjutnya
berbasis digital adalah memberikan kemudahan implementasi Aplikasi Sistem Informasi
dalam hal manajemen administrasi desa guna Manajemen Desa (SIMDES) dilihat dari aspek
memberikan pelayanan publik yang maksimal dan struktur birokrasi pada indikator standar
prima seperti pelayanan administasi operasional prosedur dan fragmentasi juga sudah
kependudukan dan surat menyurat kepada optimal. Namun pada implementasi Aplikasi
masyarakat desa. Sistem Informasi Manajemen Desa (SMDES)
Pemerintah desa dan segala perangkatnya dilihat dari aspek sumber daya, masih terdapat
merupakan garda terdepan dalam penyelenggaran kurangnya keahlian dan jumlah staf / operator
pemerintahan dan pelayanan publik di Indonesia. yang menggerakkan wibesite tersebut.
Peran mereka dibutuhkan terutama di desa Dalam implementasi Aplikasi Sistem
sebagai penggerak pemerintahan paling bawah di Informasi Manajemen Desa (SIMDES), beberapa
negeri ini. Pemerintahan di desa tentu bisa aspek penting telah dioptimalkan dan
berjalan dengan baik bila didukung dengan diidentifikasi. Pertama, komunikasi dalam sistem
Sumber Daya Manusia (SDM) perangkat desa SIMDES menunjukkan kualitas yang tinggi dalam
yang mampu melaksanakan tugas dan fungsinya hal kejelasan dan konsistensi. Informasi yang
dengan baik. Di era Teknologi Informasi dan disampaikan melalui sistem ini mudah dipahami
Komuniasi (TIK) ini, kemampuan dan kehandalan dan konsisten dalam penyajiannya, memastikan
perangkat desa dalam menggunakan teknologi akses yang jelas dan konsisten bagi pengguna,
berbasis digital dalam memanajemen administrasi termasuk warga desa dan pengelola. Kedua, aspek
pemerintahan desa sangat diperlukan agar mereka disposisi dalam SIMDES juga telah dioptimalkan,
bisa melakukan manajemen administrasi desa terutama dalam hal pengangkatan birokrat dan
guna memberikan pelayanan publik yang penyediaan insentif. Sistem ini mampu menggali
potensi sumber daya manusia yang ada dan pengelolaan nya sudah mempuni setelah di
memberikan motivasi yang cukup bagi para lakukan pelatihan dalam pengelolaan system
pengelola sistem. informasi desa.
Selain itu, struktur birokrasi dalam SIMDES Seperti yang sudah peneliti jabarkan diatas,
dikelola dengan baik, dengan Standar Operasional Sistem Informasi Manajemen Desa (SIMDAS)
Prosedur (SOP) yang jelas dan pengelolaan adalah sebuah aplikasi yang dirancang khusus
fragmentasi yang efektif. SOP yang jelas untuk memudahkan pengelolaan data dan
meningkatkan efisiensi dan efektivitas informasi di tingkat desa. Aplikasi ini, seperti
operasional, sedangkan pengelolaan fragmentasi yang telah diterapkan oleh Bupati Sleman melalui
yang baik menghindari duplicasi tugas atau peluncuran aplikasi Sistem Informasi Desa Sida
kerumitan dalam struktur organisasi. Namun, Sembada, diharapkan memberikan berbagai
terdapat kekurangan dalam hal sumber daya, implikasi positif dalam pengelolaan desa. Salah
khususnya keahlian dan jumlah staf atau operator satu implikasi utama adalah peningkatan
yang mengelola sistem. Kekurangan ini dapat transparansi dan akuntabilitas. Dengan SIMDES,
mengganggu kelancaran operasional sistem dan semua data dan informasi tentang perencanaan,
kualitas layanan yang diberikan kepada pengguna. pelaksanaan, dan evaluasi program serta kegiatan
Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk desa menjadi mudah diakses oleh masyarakat,
meningkatkan kualitas sumber daya ini agar yang secara langsung meningkatkan transparansi
sistem SIMDES dapat berjalan lebih efektif dan dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
efisien. dan sumber daya desa (PMK, 2022).
Dari pernyataan diatas terlihat bahwa Selain itu, SIMDES juga meningkatkan
pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Desa efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan data
(SIMDES) di Kantor Desa Tanta Kecamatan dan informasi. Sistem yang terintegrasi ini
Tanta Kabupaten Tabalong sudah optimal dalam memungkinkan pengelola desa untuk mengelola
pengelolaan data dan sistem informasi pada data secara lebih efisien dan efektif, dengan
aplikasi Sistem Informasi Manajemen Desa kecepatan dan akurasi yang tinggi, yang pada
(SIMDES). Dalam hal ini sesuai dengan akhirnya membantu meningkatkan kualitas
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh pelayanan publik di desa. Peningkatan partisipasi
(Hutagalung, Utoyo, & Mulyana, 2018) yang masyarakat juga menjadi salah satu dampak
menyimpulkan bahwa "Berdasarkan analisis positif dari penggunaan SIMDES. Dengan akses
terhadap kegiatan yang dilakukan, maka dapat mudah ke data dan informasi desa, masyarakat
diperoleh kesimpulan bahwa telah dipahaminya diharapkan lebih termotivasi untuk berpartisipasi
konsep pengelolaan e-government desa, proses dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan
dan mekanisme pengelolaan pengelolaan desa, yang akan meningkatkan demokratisasi dan
egovernment desa serta pentingnya peran aktif partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.
aparatur desa dalam pengelolaan Pengelolaan e- SIMDAS juga membantu dalam peningkatan
government desa oleh para aparatur Desa di perencanaan dan pengambilan keputusan. Dengan
Kecamatan Buay Bahuga Kabupaten Way Kanan. data dan informasi yang akurat dan terintegrasi,
Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan pengelola desa dapat melakukan perencanaan dan
jika telah meningkatnya pengetahuan dan pengambilan keputusan yang lebih baik dan tepat
pemahaman para Aparatur Desa dalam hal sasaran, yang akan membantu pencapaian tujuan
pengelolaan e-government desa sebanyak 10- pembangunan desa secara lebih efektif.
20%. Oleh karena itu, metode pelatihan dalam Melalui uraian latar belakang tersebut, penulis
upaya mengatasi masalah kapasitas aparatur ini merasa tertarik untuk mengetahui lebih lanjut
sudah tepat. Setelah kegiatan ini diharapkan dapat sejauh mana Implementasi Sistem Informasi
menghasilkan dampak penularan pengetahuan Manajemen Desa (SIMDES) Di Desa Tanta
kepada kelompok sasaran di desa lainnya, yang Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong. Dengan
artinya kualitas aparatur atau SDM dalam demikian penulis mengangkat judul
"Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
Manajemen Desa (SIMDES) Pada Desa Tanta bahwa Implementasi SID di kabupaten
Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong". Pangandaran belum sepenuhnya terintegrasi,
Berdasarkan pembahasan di atas, maka selain itu belum semuanya mempunyai
rumusan masalah penelitian ini yaitu website desa dengan domain desa.id sehingga
Bagaimanakah Implementasi Aplikasi Sistem belum open source untuk output dari SID, dan
Informasi Manajemen Desa (SIMDES) Pada faktornya yaitu, Sumberday manusia (SDM),
Kantor Desa Tanta Kecamatan Tanta Kabupaten Infrasrtuktur : dan kesiapan Teknologi SDM
Tabalong. dalam hal ini tertuju pada kurangnya operator
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui computer di pemerintahan desa
dan menganalisis implementasi Aplikasi Sistem 3. Hasil penelitian (Sidiq & Suwitri, 2018)
Informasi Manajemen Desa (SIMDES) Pada tentang Implementasi Kebijakan Sistem
Kantor Desa Tanta Kecamatan Tanta Kabupaten Informasi Desa Di kabupaten kebumen",
Tabalong. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Diharapkan penelitian ini menjadi salah satu efektivitas SID di kabupaten kebumen dan
acuan dan bahan referensi untuk peneliti pengaruhnya terhadap Masyarakat Desa. Jenis
selanjutnya yang tertarik membahas tentang penelitian ini menggunakan metode deskriptif
Sistem Informasi Manajemen Desa (SIMDES). kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan
data menggunakan wawancara, observasi dan
TINJAUAN PUSTAKA dokumentasi dengan up validitas data dengan
Penelitian Terdahulu cara triangulasi. Dari hasil penelitian dapat
1. Hasil penelitian oleh (Hildayanti, Parawangi, disimpulkan bahwa untuk sumberdaya di
& Rasdiana, 2022) tentang Implementasi Tingkat kabupaten itu sendiri Sudah memadai
system informasi public berbasis website di dan setiap staff sudah memiliki wawasan yang
desa Taeng Kecamatan Pallangga Kabupaten mempuni dalam memngoperasikan Aplikasi
Gowa, tujuan penelitian ini adalah untuk SIMDES itu sendiri di tampah dengan support
mengetahui implementasi Implementasi pemerintah dalam hal infrastruktur seperti
system informasi public berbasis website di komputre dan akses jarinagn yang cepat, serta
desa Taeng Kecamatan Pallangga Kabupaten pemaparan kepada Masyarakat agar
Gowa jenis penelitian yang di gunakan adalah Masyarakat yang kurang memehami cara
metode penelitian kualitatif dengan tipe akses aplikasi tersebut dapat tau informasi dan
penelitian deskriptif, hasil penelitian terdiri cara penggunaan dari aplikasi tersebut, dan
dari enam aspek yaitu Komunnikasi dari Masyarakat menjelaskan bahwa sangat
transmisi, kejelasan dan konsistensi terbantu dengan adanya aplikasi SIMDES
penyaluran komunikasi antara pemerintah dan tersebut.
Masyarakat masih kurang efektif, 4. Hasil penelitian (Hutagalung, Utoyo, &
sumberdaya terdiri dari SDM , dikatakan Mulyana, 2018) tentang "Penguatan promosi
belumm efektif karena masih membutuhkan Desa melalui pengembangan kapasitas
tambahan staff untuk mengoperasikan aparatur dalam pengelolaan system informasi
wibesite, sarana dan prasarana yang desa di Kecamatan Buay bahuga Kabupaten
digunakan belum memadai. Way Kanan” tujuan penelitian ini adalah
2. Hasil penelitian (Anwar & Sujai, 2020) untuk mengetahui keefektivitasan SID di
Tentang Analisis Implementasi Sistem Kecamatan Buay bahuga Kabupaten Way.
Informasi desa terintergrasi di Kabupaten Dalam penelitian ini memakai metode
Pangandaran. Metode penelitian yang pendekatan deskriptif dan teknik
digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan pengumpulan data menggunakan teknik
kualitatif Data yang dikumpulkan berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi.
observasi, wawancara, dan dokumentasi Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa implementasi Sistem Informasi Publik Policy (1983:61) mendefenisikan
Manajemen Desa (SIMDES) di Kecamatan kebijakan sebagai : “Pelaksanaan keputusan
Buay bahuga Kabupaten Way Kanan dilihat kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang-
dari aspek sumber daya sudah efektif karena undang, namun dapat pula berbentuk perintah-
memiliki sarana dan prasarana yang cukup perintah atau keputusan- keputusan eksekutif
memadai seperti adanya. laptop inventaris yang penting atau keputusan badan peradilan.
Desa, operator SID yang cukup mampu dan Lazimnya, keputusan tersebut mengidentifikasikan
kompeten serta jaringan internet yang cukup masalah yang ingin diatasi, menyebutkan secara
lancar. tegas tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, dan
5. Hasil penelitian (Sindiana & Rodiyah, 2023) berbagai cara untuk menstrukturkan atau
tentang "Implementasi Sistem Informasi Desa mengatur proses implementasinya”.
Berbasis Wibsite Pada Pemerintah Desa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Dukuhsari Kecamatan Jambon” tujuan (KBBI) Implementasi adalah bentuk dari
penelitian ini adalah untuk menganalisis dan pelaksanaan atau penerapan suatu tujuan.
mendeskripsikan implementasi SID berbasis Sedangkan, pengertian umum dari implementasi
wibesite pada pemerintah Desa Berbasis adalah suatu tindakan atau pelaksana rencana
Wibsite Pada Pemerintah Desa Dukuhsari yang telah disusun secara cermat dan rinci
Kecamatan Jambon dalam memberikan (matang).
layanan informasi dengan memanfaatkan Pengertian Kebijakan Publik
media elektronik . Metode penelitian ini Menurut Thomas R. Dye (Edi Suharto, 2005:
adalah deskriptif dengan pendekatan. 44) Kebijakan Publik adalah apapun yang dipilih
kualitatif. Teknik pengumpulan data oleh pemerintah untuk dilakukan atau tidak
dilakukan dengan observasi, wawancara dilakukan. Dan apabila pemerintah memilih untuk
mendalam, Berdasarkan hasil penelitian melakukan sesuatu makan harus ada tujuannya
menunjukan bahwa ada permaslahan yang (objeknya) karena kebijakan publik itu meliputi
terletak pada indicator sumberdaya yang semua tindakan pemerintah, jadi bukan semata-
kurang maksimas yang mana banyak diantara mata merupakan pernyataan keinginan pemerintah
staff yang bahkan belum tau cara atau pejabat pemerintah pun termasuk
pengoperasian aplikasi SID tersebut serta kebijaksanaan negara. Hal ini disebabkan karena
kurangnya penyampaian kepada Masyarakat "sesuatu yang tidak dilakukan oleh pemerintah
tentang cara mengakses aplikasi tersebut dan akan mempunyai pengaruh (dampak) yang sama
halt er sebut membuat Masyarakat kurang besarnya dengan "sesuatu yang dilakukan oleh
memahami tata cara pengunaan dan bahkan pemerintah.
tidak tau kalau aplikasi tersebut di miliki oleh Pengertian Sumber Daya
desa meraka. Dalam pengertian umum, sumber daya
Pengertian Implementasi didefinisikan sebagai sesuatu yang dipandang
Implementasi menurut (Meter & Vanhorn) memiliki nilai ekonomi. Dapat juga dikatakan
dalam buku The Policy Implementation Process: bahwa sumber daya adalah komponen dari
A Conceptual Framework, menjelaskan bahwa: ekosistem yang menyediakan barang dan jasa
“Implementasi adalah tindakan-tindakan yang yang bermanfaat bagi kebuluhan manusia.
dilakukan baik oleh individu-individu/ pejabat- Dalam buku "Wealth of Nation" nya pada
pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau tahun 1776, konsep sumber daya sudah digunakan
swasta yang diarahkan pada tercapainya dalam kaitannya dengan proses produksi. Dalam
tujuantujuan yang telah digariskan dalam pandangan Adam Smith, sumber daya diartikan
keputusan kebijakan” (Meter dan Vanhorn, sebagai seluruh faktor faktor produksi yang
1975:447). diperlukan untuk menghasilkan output.
Menurut (Mazmanian, Sabatier, Mazmanian, Dengan demikian dalam pengertian ini definisi
& Sabatier) dalam bukunya Implementation and sumber daya terkait dengan kegunaan
(usefulness), baik untuk masa kini maupun a. Aplikasi software spesialis, program
mendatang bagi umat manusia. Selain dua kriteria dengan dokumentasi tergabung yang
di atas, definisi sumber daya juga terkait pada dua dirancang untuk menjalankan tugas
aspek yakni aspek teknis yang memungkinkan tertentu.
bagaimana sumber daya dimanfaatkan, dan aspek b. Aplikasi paket, suatu program dengan
kelembagaan yang menentukan siapa yang dokumentasi tergabung yang dirancang
mengendalikan sumber daya dan bagaimana untuk jenis masalah tertentu.
teknologi digunakan. 2. Pengertian Sistem
Model Implementasi Kebijakan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
Model implementasi kebijakan yang (KBBI), sistem adalah perangkat unsur yang
berperspektif top down dikembangan oleh George secara teratur saling berkaitan sehingga
C. Edward III menambahkan model implementasi membentuk suatu totalitas. Sistem juga
kebijakan publiknya dengan Direct an Inderect diartikan sebagai susunan yang teratur dari
Impact on Implementation. Dalam pendekatan pandangan, teori, asas, dan sebagainya. KBBI
yang diteorikan oleh (George C. & Edward III, juga mendefinisikan pengertian sistem
2014) terdapat empat ariabel yang sangat sebagai sebuah metode. sistem memiliki
menentukan keberhasilan implementasi suatu batasan yang jelas yang membedakannya
kebijakan, yaitu : dengan lingkungannya, dan terdiri dari
1. Komunikasi bagian-bagian yang saling terkait dan bekerja
2. Sumber Daya sama untuk mencapai tujuan yang telah
3. Disposisi ditetapkan. Sistem dapat diterapkan pada
4. Struktur Birokrasi berbagai bidang, seperti teknologi, bisnis,
Model Van Meter dan Van Horn mengatakan ilmu alam, dan lainnya.
bahwa implementasi kebijakan berjalan secara 3. Pengertian Sistem Informasi
linier dari kebijakan publik implementor dan Menurut (Sutabri, 2005), sistem informasi
kinerja kebijakan publik. Menurut (Meter & adalah suatu sistem di dalarn suatu organisasi
Vanhorn) beberapa variabel yang dimasukkan yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
sebagai variabel yang memengaruhi kebijakan transaksi harian yang mendukung fungsi
publik adalah sebagai berikut : organisasi yang bersifat manajerial dalam
1. Aktivitas implementasi dan komunikasi antar kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk
organisasi dapat menyediakan informasi kepada pihak
2. Karakteristik agen pelaksana atau luar tertentu dengan laporan- laporan yang
implemento. diperlukan.
3. Kondisi ekonomi, sosial dan politik Dengan demikian sistem informasi dapat
4. Kecenderungan (dispositon) pelaksanaan dan digunakan untuk mendukung proses
implementor perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,
Tinjauan Aplikasi System Informasi dan pengambilan keputusan dalam suatu
Manajemen Desa (SIMDES) organisasi.
1. Pengertian Aplikasi 4. Sistem Informasi Manajemen Desa
Aplikasi diartikan sebagai penerapan atau (SIMDES)
penggunaan konsep yang menjadi pokok Menurut Peraturan Menteri dalam negeri
pembahasan atau sebagai program komputer Nomor 62 Tahun 2008 tentang Sistem
yang dibuat untuk membantu manusia dalam Informasi Manajemen Desa (SIMDES) adalah
melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi sebuah platform teknologi yang dirancang
software yang dirancang untuk penggunaan khusus untuk mendukung pengelolaan
praktisi khusus, klasifikasi luas ini dapat administrasi dan manajemen di tingkat desa.
dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: SIMDES membantu mengintegrasikan
berbagai data terkait desa, termasuk
penduduk, keuangan, infrastruktur, dan kinerja berbagai layanan, termasuk kesehatan,
program pembangunan. Dengan SIMDES, pendidikan, dan infrastruktur.
desa dapat memanfaatkan teknologi informasi 5. Pemberdayaan Masyarakat : SIMDES dapat
untuk meningkatkan efisiensi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya dan pelayanan proses pengambilan keputusan dengan
publik. SIMDES menyediakan modul-modul memberikan akses informasi yang lebih
seperti pemetaan geografis, catatan penduduk, mudah dan memfasilitasi keterlibatan warga
keuangan desa, dan pelaporan kinerja dalam pembangunan desa.
pemerintahan desa. Melalui aplikasi ini, 6. Peningkatan Akuntabilitas : Dengan mencatat
pemerintah desa dapat mengoptimalkan secara rinci kegiatan dan keuangan desa,
perencanaan, pemantauan, dan evaluasi SIMDES membantu meningkatkan
kebijakan pembangunan. Selain itu, SIMDES akuntabilitas pemerintah desa. Hal ini dapat
juga dapat meningkatkan partisipasi membantu mengurangi risiko korupsi dan
masyarakat dalam proses pengambilan penyalahgunaan keuangan desa.
keputusan lokal. Penerapan SIMDES diharapkan dapat
Tujuan Sistem Informasi Manajemen Desa memberikan kontribusi positif terhadap
(SIMDES) pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di
Tujuan utama Sistem Informasi Manajemen tingkat desa dengan memanfaatkan teknologi
Desa (SIMDES) adalah meningkatkan efisiensi, informasi secara efektif.
transparansi, dan kualitas pengelolaan Manfaat Sistem Informasi Manajemen Desa
administrasi serta manajemen di tingkat desa. (SIMDES)
Beberapa tujuan khusus dari implementasi Sistem Informasi Manajemen Desa (SIMDES)
SIMDES meliputi : memberikan berbagai manfaat signifikan bagi
1. Optimalisasi Pengelolaan Data : SIMDES pemerintah desa, masyarakat, dan berbagai
bertujuan untuk menyediakan platform pemangku kepentingan. Beberapa manfaat utama
terintegrasi yang memungkinkan desa dari implementasi SIMDES meliputi :
mengelola data dengan lebih efisien. Ini 1. SIMDES membantu dalam otomatisasi proses
mencakup data penduduk, keuangan desa, administratif desa, seperti pencatatan
infrastruktur, dan berbagai informasi terkait penduduk, keuangan, dan perizinan. Hal ini
lainnya. meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan
2. Peningkatan Transparansi : SIMDES tugas-tugas rutin, mengurangi potensi
membantu meningkatkan transparansi dalam kesalahan manusiawi, dan mempercepat
kegiatan pemerintahan desa dengan pemrosesan data.
memberikan akses yang lebih mudah kepada 2. Dengan SIMDES, informasi terkait keuangan
warga desa terhadap informasi yang berkaitan desa, program pembangunan, dan kebijakan
dengan pembangunan, keuangan, dan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.
kebijakan desa. Ini menciptakan tingkat transparansi yang
3. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik : lebih tinggi dalam pengelolaan sumber daya
Dengan menyediakan data yang akurat dan dan meningkatkan akuntabilitas pemerintah
terkini, SIMDES membantu pemimpin desa desa.
dalam pengambilan keputusan yang lebih 3. SIMDES memfasilitasi partisipasi aktif
baik. Informasi yang mudah diakses masyarakat dalam proses pengambilan
membantu dalam perencanaan dan evaluasi keputusan. Warga dapat mengakses informasi,
program pembangunan desa. memberikan masukan, dan berkolaborasi
4. Meningkatkan Efisiensi Pelayanan Publik : dalam perencanaan pembangunan desa,
SIMDES memungkinkan desa untuk meningkatkan rasa memiliki dan keterlibatan
memberikan pelayanan publik yang lebih masyarakat.
efisien dengan memantau dan mengevaluasi
4. Informasi yang terintegrasi dalam SIMDES Pengumpulan data yang akurat dan
memungkinkan pemantauan dan evaluasi komprehensif merupakan langkah kritis untuk
kinerja desa secara lebih efektif. Ini memastikan keberlanjutan sistem.
membantu pemerintah desa dalam mengelola 2. Data yang dikumpulkan kemudian diolah
sumber daya manusia, keuangan, dan secara awal untuk memastikan kebenaran dan
infrastruktur dengan lebih baik. keteraturan. Proses ini termasuk verifikasi
5. SIMDES dapat meningkatkan kualitas data, validasi, dan pemastian bahwa informasi
pelayanan publik seperti kesehatan, yang masuk ke sistem sesuai dengan standar
pendidikan, dan layanan dasar lainnya. yang telah ditentukan. Data primer mencakup
Dengan informasi yang akurat dan mudah data mentah yang diperoleh langsung dari
diakses, pemerintah desa dapat merancang sumber.
program-program yang lebih tepat sasaran. 3. Data sekunder melibatkan informasi yang
6. SIMDES membantu desa dalam berasal dari sumber luar atau hasil dari
merencanakan dan melaksanakan program pengolahan data primer. Contohnya termasuk
pembangunan yang berkelanjutan. Data yang data yang diperoleh dari lembaga pemerintah
terkumpul memungkinkan analisis kebutuhan pusat atau provinsi, data penelitian, atau
masyarakat dan identifikasi potensi serta informasi lain yang relevan dengan desa.
tantangan lokal. Integrasi data sekunder dapat memberikan
7. Melalui SIMDES, pemerintah dapat secara konteks yang lebih luas untuk pengambilan
efektif memantau kemajuan pembangunan keputusan.
desa dari waktu ke waktu. Ini membantu 4. Setelah data diolah, langkah selanjutnya
dalam evaluasi program-program adalah penyimpanan yang aman dan
pembangunan dan pengambilan keputusan terstruktur. Sistem penyimpanan data
yang lebih berbasis data. SIMDES biasanya menggunakan basis data
8. Dengan akses cepat ke informasi aktual, terpusat yang dapat diakses oleh pengguna
pemerintah desa dapat merespons perubahan terotorisasi. Data harus diorganisir dengan
sosial, ekonomi, atau lingkungan dengan lebih baik untuk mempermudah pencarian dan
cepat dan lebih tepat. analisis di masa depan.
Proses Pengolahan Data Sistem Informasi 5. Proses analisis data melibatkan evaluasi dan
Manajemen Desa (SIMDES) interpretasi informasi untuk mendapatkan
Proses pengolahan data dalam Sistem pemahaman yang lebih baik tentang kondisi
Informasi Manajemen Desa (SIMDES) desa. Analisis statistik dan visualisasi data
melibatkan serangkaian kegiatan yang dirancang dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren,
untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, pola, dan hubungan antarvariabel. Hasil
menganalisis, dan memanfaatkan data terkait analisis membantu pemerintah desa dalam
desa. Proses ini memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
mendukung pengambilan keputusan, perencanaan 6. Data yang telah diolah dan dianalisis
pembangunan, serta pelaksanaan program- kemudian digunakan untuk membuat laporan
program di tingkat desa. Berikut adalah yang informatif. Laporan ini dapat mencakup
penjelasan lebih rinci tentang proses pengolahan berbagai aspek, seperti kondisi keuangan
data SIMDES : desa, progres pembangunan, atau hasil survei
1. Proses ini dikakukan dengan pengumpulan masyarakat. Pelaporan yang teratur membantu
data dari berbagai sumber di desa. Data dapat pemangku kepentingan untuk memahami
mencakup informasi demografis penduduk, kondisi desa dan mengevaluasi keberhasilan
kondisi ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan program-program yang dilaksanakan.
lainnya. Sumber data dapat berasal dari 7. Informasi yang dihasilkan dari SIMDES
sensus penduduk, formulir pendaftaran, digunakan untuk mendukung pengambilan
lembaga pemerintah, dan survei masyarakat. keputusan dan perencanaan pembangunan.
Pemerintah desa dapat merespons kebutuhan Dengan mengimplementasikan mekanisme
masyarakat dengan lebih efektif, SIMDES yang baik, desa dapat memanfaatkan
mengalokasikan sumber daya secara bijak, teknologi informasi untuk meningkatkan tata
dan mengarahkan kebijakan pembangunan kelola pemerintahan, pelayanan masyarakat, dan
yang sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. pembangunan berkelanjutan. Mekanisme ini
8. Keamanan data merupakan aspek penting memberikan fondasi yang kuat bagi desa untuk
dalam proses pengolahan data SIMDES. merespons dinamika perubahan dan kebutuhan
Sistem harus dilengkapi dengan kontrol akses masyarakat dengan lebih efektif.
yang ketat untuk mencegah akses yang tidak Faktor Pendukung dan Penghambat
sah. Selain itu, langkah-langkah keamanan Implementasi SIMDES
teknis dan fisik perlu diterapkan untuk 1. Faktor Pendukung
melindungi integritas dan kerahasiaan data. a. Kesadaran dan Keterlibatan Aktif
9. Sistem perlu dipelihara secara teratur untuk b. Ketersediaan Infrastruktur Teknologi
memastikan ketersediaan, keandalan, dan c. Pendidikan dan Pelatihan
keberlanjutan. Pembaruan perangkat lunak, d. Dukungan Finansial
penambahan fitur, dan perbaikan bug adalah e. Ketersediaan Sumber Daya Manusia
bagian dari proses pemeliharaan rutin untuk 2. Faktor Penghambat
memastikan SIMDES tetap relevan dan a. Infrastruktur Teknologi yang Terbatas
efektif. b. Kurangnya Anggaran dan Sumber Daya
Proses pengolahan data SIMDES harus c. Ketidaksesuaian Sistem dengan
diintegrasikan dengan baik dalam sistem Kebutuhan Lokal
informasi yang mencakup semua langkah dari d. Tidak Adanya Dukungan Pemimpin
pengumpulan hingga pemanfaatan informasi. Lokal
Dengan demikian, SIMDES dapat berperan e. Resistensi terhadap Perubahan
sebagai alat yang efektif dalam mendukung tata f. Kurangnya Keterlibatan Masyarakat
kelola desa yang lebih baik dan pembangunan Dampak Penggunaan Sistem Informasi
yang berkelanjutan. Manajemen Desa (SIMDES)
Mekanisme Sistem Informasi Manajemen Desa Penggunaan Sistem Informasi Manajemen
(SIMDES) Desa (SIMDES) di desa memiliki dampak yang
Mekanisme Sistem Informasi Manajemen Desa signifikan dalam berbagai aspek, mulai dari tata
(SIMDES) di desa melibatkan serangkaian kelola pemerintahan, efisiensi layanan publik,
langkah dan prosedur yang dirancang untuk hingga pembangunan berkelanjutan. Berikut
mengintegrasikan pengelolaan data dan informasi, adalah penjelasan mengenai dampak positif yang
memfasilitasi pengambilan keputusan, dan dapat dicapai melalui implementasi SIMDES di
meningkatkan efisiensi tata kelola pemerintahan desa :
di tingkat desa. Berikut adalah penjelasan lebih 1. Peningkatan Efisiensi Administratif
rinci tentang mekanisme SIMDES di desa : 2. Partisipasi Masyarakat yang Lebih Aktif
1. Pendahuluan dan Perencanaan 3. Pengelolaan Sumber Daya yang Lebih Efektif
2. Pengembangan Infrastruktur Teknologi 4. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
3. Pelatihan dan Kapasitasi Dengan menggabungkan teknologi informasi
4. Pengumpulan Data Awal dan manajemen desa, SIMDES membawa
5. Pengolahan dan Integrasi Data dampak positif yang signifikan dalam mencapai
6. Pemanfaatan Modul SIMDES tujuan pembangunan berkelanjutan dan pelayanan
7. Pengelolaan Keamanan Data publik yang berkualitas di tingkat desa.
8. Pelaporan dan Analisis Implementasi yang baik dan dukungan yang
9. Pemanfaatan Informasi untuk Pengambilan berkelanjutan dapat meningkatkan efektivitas
Keputusan SIMDES sebagai alat transformasional bagi
pemerintah desa dan masyarakatnya.
Sumber Hukum METODE PENELITIAN
Pada tingkat hukum di Indonesia, Sistem Pendekatan dan Jenis Penelitian
Informasi Manajemen Desa (SIMDES) mungkin Pendekatan dan Jenis Penelitian yang akan
tidak memiliki sumber hukum yang khusus dan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
terpisah secara eksplisit. Namun, implementasi pendekatan kualitatif dan jenis penelitian
dan penggunaan SIMDES dapat terkait dengan deskriptif Pendekatan kualitatif. Berdasarkan
beberapa peraturan hukum dan kebijakan motode penelitian diatas, diharapkan dapat
pemerintah yang lebih umum terkait dengan memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi
pelayanan publik, administrasi desa, dan dengan menggambarkan mengenai Sistem
pengelolaan data. Beberapa sumber hukum yang Informasi Manajemen Desa (SIMDES) dilihat
relevan antara lain : dari aspek sumber daya manusia pada Desa Tanta
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong.
tentang Desa memberikan dasar hukum untuk Sumber Data
pemerintahan desa, termasuk dalam hal Data merupakan sekumpulan informasi yang
pengelolaan administrasi desa. berupa informasi atau hasil pencatatan suatu
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia kejadian dilapangan atau informasi yang
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan digunakan untuk menjawab permasalahan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun penelitian yang sedang terjadi. Sumber data dalam
2014 tentang Desa. penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder.
3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Sumber Informasi
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Sumber informasi dalam penelitian ini adalah
Republik Indonesia. dari para responden yang sekaligus berperan
4. Beberapa daerah mungkin memiliki Perda sebagai key informan sebanyak 5 orang.
yang mengatur tentang penerapan teknologi Metode Pengumpulan Data
informasi dalam tata kelola pemerintahan Agar data yang diperoleh valid dan mampu
desa. Meskipun cakupannya mungkin menjawab pertanyaan- pertanyaan maupun
bervariasi antar daerah, namun Perda ini dapat permasalahan-permasalahan penelitian serta
memberikan dasar hukum dan arahan terkait mampu mencapai tujuan penelitian, maka
penggunaan SIMDES. ditentukan teknik pengumpulan data. Untuk
5. Aplikasi Sistem Teknologi Informasi Desa memperoleh data dalam penelitian ini digunakan
pada perkembangannya bukan hanya alat prosedur pengumpulan data sebagai berikut :
untuk memantau pembangunan desa 1. Observasi
sebagaimana namanya di UU Desa yaitu 2. Wawancara
Informasi Pembangunan Desa dan 3. Dokumentasi
Pembangunan Kawasan Perdesaan, namun Analisis Data
juga sebagai pustaka desa yang berisi data Penelitian kualitatif menghasilkan data dalam
untuk merencanakan pembangunan desa, dan bentuk rekaman wawancara, transkip wawancara,
kawasan perdesaan tentunya. catatan hasil-hasil pengamatan, dokumen
KERANGKA KONSEPTUAL dokumen tertulis, serta catatan-catatan lainnya
Gambar 1 Kerangka Konseptual yang tidak terekam selama pengumpulan data.
Metode analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Analisis Data Kualitatif Mles
and Huberman. Miles dan Huberman (2014)
secara umum menjelaskan proses analisis data
kualitatif melibatkan empat proses penting. Tiga
diantaranya dapat dilakukan secara berulang
karena proses analisis data dalam penelitian
Sumber : Peneliti, 2024 kualitatif dapat dilakukan kapan saja, dalam arti
proses ini tidak harus ketika peneliti telah dilakukan dengan menganalisis informasi yang
menyelesaikan. seluruh proses penelitian. tersedia dan menggunakan logika untuk
Keempat proses penting dalam teknik analisis menyimpulkan sesuatu tentang masalah atau
data Miles and Huberman tersebut dapat pertanyaan yang sedang dibahas. Penarikan
digambarkan sebagai berikut : kesimpulan merupakan bagian penting dari proses
Gambar 2 Komponen-komponen Analisis Data Model berpikir kritis dan bisa membantu kita membuat
Kualitatif keputusan yang tepat dan informasi yang tepat.
Penarikan kesimpulan ini berupa kesimpulan
sementara ataupun kesimpulan akhir. Data-data
yang telah disimpulkan melalui proses wawancara
mendalam terhadap informan-informan yang ada
kemudian dilakukan proses reduks, yaitu
pemilihan data-data yang sesuai untuk dapat
menjawab permasalahan penelitian. Tahapan
selanjutnya yaitu data yang telah dipilih dalam
Sumber : Miles dan Humberman (Miles, Humberman reduksi data, dipaparkan sehingga dihasilkan
dan Saldana (2014) kesimpulan sementara, apabila data yang
Tahapan paling pertama yang dilakukan dalam diperoleh lengkap maka dijadikan kesimpulan
sebuah penelitian adalah tahapan pengumpulan akhir, namun apabila yang diperoleh dirasa belum
data dari lapangan. Setelah data-data dikumpulkan lengkap maka akan dilakukan pengumpulan data
maka dilakukan reduksi data. Data reduction atau yang dapat melengkapi data-data yang sudah
reduksi data yaitu proses pemfokusan, pemilahan, dikumpulkan sebelumnya.
penyederhanaan, pengabstrakan, dan perubahan
data kasar yang muncul dari catatan tertulis yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dihasilkan ketika berada di lapangan dimana Hasil Penelitian
proses ini berlangsung secara terus-menerus. Untuk mendapatkan hasil informasi dan
Reduksi data bertujuan untuk mempermudah keterangan mengenai Implementasi Aplikasi
analisis date dan membuat prosesnya lebih efisien. Simdes Pada Kantor Desa Tanta Kecamatan Tanta
Reduksi data juga bisa membantu mengurangi Kabupaten Tabalong, maka peneliti melaksanakan
risiko kesalahan dalam analisis data karena penelitian dengan cara mewawancarai 5 (lima)
kurangnya informasi yang tidak relevan. orang Responden, dan kelima Responden tersebut
Data display atau penyajian data adalah proses menurut peneliti mampu mewakili dan
mengolah dan menampilkan data dalam bentuk memberikan keterangan atau informasi tentang
yang mudah dibaca dan dipahami oleh orang lain. bagaimana Implementasi Aplikasi SIMDES
Ini bisa dilakukan dengan menggunakan berbagai (Sistem Informasi Manajemen Desa) Pada Kantor
macam teknik seperti tabel, grafik, atau diagram Desa Tanta Kecamatan Tanta Kabupaten
untuk menampilkan data secara visual, atau Tabalong.
dengan menggunakan teks untuk menjelaskan Berikut ini penjelasan saat peneliti
data secara lebih terperinci. Penyajian data mewawancarai setiap responden yaitu dari Kepala
bertujuan untuk mempermudah interpretasi data Desa, Simdes, dan Staf Kantor Desa Tanta untuk
dan membantu orang lain memahami mengetahui Implementasi Aplikasi Simdes Pada
informasiyang disajikan. Sehingga Kantor Desa Tanta Kecamatan Tanta Kabupaten
memungkinkan peneliti mengambil kesimpulan Tabalong.
sementara dan dapat merencanakan tindakan 1. Dari hasil wawancara mengenai Dimensi
berikutnya. Komunikasi peneliti dapat menyimpulkan
Penarikan kesimpulan adalah proses bahwa informasi yang di sampaikan oleh
mengambil kesimpulan berdasarkan fakta atau apparat desa masih belum ada sehingga
informasi yang telah dikumpulkan. Ini bisa banyak masyarakat yang tidak tahu akan
adanya apliasi simdes ini namun sebagian Tabel 1 Rekapitulasi Implementasi Aplikasi SIMDES
kecil masyarakat milenial tau akan adanya Pada Desa Tanta Kecamatan Tanta Kabupaten
adanya aplikasi SIMDES, dan akan menjadi Tabalong
perhatian lebih bagi apparat agar informasi ni Variabel Dimensi Indikator Kategori
dapat di ketahui oleh semua lapiasn Transmisi Belum
masyarakat agar kedepan nya Komunikasi Kejelasan Terimpleme
masyarakatdapat terbantu dengan adanya Konsistensi ntasi
Staf
aplikasi simdes, selebihnya bisa kita simpul Belum
Sumber Informasi
kan bahwa dari aspek komuniasi Terimpleme
Daya Wewenang
ntasi
Implementasi Aplikasi SIMDES (Sistem Fasilitas
Informasi Manajemen Desa) Pada Desa Tanta Apakah
Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong Masih perilaku
aparat dan
Belum Terimplementasi.
staf operator
2. Dari hasil wawancara mengenai Dimensi dalam
Sumber Daya peneliti dapat menyimpulkan penguanaan
bahwa Aspek Sumber Daya yang di kelola aplikasi
masing banyak yang belum berjalan dengan memiliki
Implementasi kerjasama
baik dan perlu adanya banyak perbaikan biasa Aplikasi yang baik
kita simpul kan bahwa dari Aspek Sumber Simdes Pada ada adakah Belum
Daya Implementasi Aplikasi SIMDES Kantor Desa Disposisi kepedulian Terimpleme
Tanta apparat lain ntasi
(Sistem Informasi Manajemen Desa) Pada
Kecamatan untuk ikut
Desa Tanta Kecamatan Tanta Kabupaten
Tanta membangun
Tabalong Masih Belum Terimplementasi. Kabupaten aplikasi
3. Dari Hasil wawancara tersebut maka peneliti Tabalong SIMDES
dapat menyimpulkan bahwa dari Dimensi apakah
Disposisi yang di kelola masing banyak yang anggaran
yang di
belum berjalan dengan baik dan berlu adanya
perlukan
banyak perbaikan biasa kita simpul kan terpenuhi
bahwa dari Aspek Disposisi Implementasi
Prosedur
Aplikasi SIMDES (Sistem Informasi
operasional
Manajemen Desa) Pada Desa Tanta
Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong Masih
Sistem Pembagian Terimpleme
Belum Terimplementasi.
Birokrasi Tanggung ntasi
4. Dari hasil wawancara tersebut maka peneliti
Jawab
dapat menyimpulkan bahwa Dimensi Sistem
Birokrasi yang di kelola masing banyak yang
belum berjalan dengan baik dan berlu adanya
Sumber : Dioleh Peneliti, 2024
banyak perbaikan biasa kita simpul kan
bahwa dari aspek Implementasi Aplikasi Pembahasan
SIMDES (Sistem Informasi Manajemen 1. Komunikasi
Desa) Pada Desa Tanta Kecamatan Tanta Komunikasi merupakan proses
Kabupaten Tabalong Sudah Terimplementasi. penyampaian informasi dari komunikator
kepada komunikan. Sementara itu,
komunikasi kebijakan merupakan proses
penyampaian informasi kebijakan dari
pembuat kebijakan (policy makers) kepada
pelaksana kebijakan (policy implementors)
(Widodo, 2011:97).
Berdasarkan hasil wawancara obeservasi mencukupi dan hanya mengandalkan staf
dilapangan selama ini sudah terimplementai operasional saja
dalam transmisi atau sosialisasi sudah sangat 3. Disposisi
jelas disampaikan, kejelasan komunikasi juga Perilaku atau bisa saja disebut karakteristik
jelas disampaikan dengan baik, serta itu sangat beperan penting dan harus juga
konsistensi juga sudah dilakukan oleh Kepala dimiliki oleh pelaksana kebijakan seperti
desa dan diterima oleh para aparat. komitmen dalam pelaksana kebijakan
Peran kepala desa dalam melakukan sehingga membuat mereka selalu antusias
komunikasi dengan para aparat dan dalam melaksanakan tupoksi yang ada dan
masyarakat Belum terimplementasi, dalam kejujuran merupakan juga sikap yang harus
implementasi Tentang Standar Pelayanan dimiliki oleh implementor agar berada dalam
Minimal Desa, yang mana Kepala Desa dan harapan program yang telah dibuat. Oleh
Aprat Belum melaksanakan tugas dengan sebab itu implementor harus memiliki sikap
baik, maka komunikasi yang dilakukan Belum yang baik untuk menjalankan kebijakan
terimplementasi apabila implementor tidak menjalankan
2. Sumber Daya dengan baik kebijakan yang sudah ada maka
Dalam implementasi kebijakan sumber tidak akan berjalan sesuai yang diinginkan
daya mempunyai peranan yang sangat bersama.
penting. Edward III dalam Widodo (2011:98) Dalam penelitian ini peneliti menemukan
mengemukakan bagaimanapun jelas dan bahwa dalam pengangkatan birokrasi belum
konsistensinya ketentuan- ketentuan dan sesuai dengan harapan dilihat dari tugas dan
aturan-aturan serta bagaimana pelaksana fungsi aparat yang keahliannya sesuai dengan
kebijakan yang bertanggung jawab untuk jabatan yang di emban.
melaksanakan kebijakan kurang mempunyai Namun Insentif yang diberikan kepada
sumber-sumber daya untuk melaksanakan aparat kantor desa selama ini sudah belum
kebijakan secara efektif maka implementasi sesuai dngan beban kerja yang diemban.
kebijakan tersebut tidak akan efektif. Sumber Sehingga dalam pelaksanaan kebijakan belum
daya disini sangat berkaitan dengan segala terlaksana secara efektif dan membuat staf
sumber yang lain dimana dapat digunakan kewalahan meskipun terimplementasi dengan
untuk mendukung keberhasilan implementasi baik disebabkan insentif yang tidak diterima.
kebijakan, sumber daya tersebut diantaranya Maka dapat dikatakan bahwa disposisi
staf, informasi, wewenang dan fasilitas. kebijakan permendagri tentang SIMDES pada
Sumber Daya Manusia (Staff) yang di Desa Tanta belum terimplementasi.
maksud dalam penelitian ini adalah bahwa 4. Sistem Birokrasi
implementasi kebijakan tidak akan berhasil Sistem birokrasi menpunyai peran yang
tanpa adanya dukungan dari sumber daya sangat penting dimana Sistem birokrasi ini
manusia yang berkualitas dan kuantitasnya. mempunyai dua aspek yaitu pertama adalah
Sumber daya yang berkualitas seperti mekanisme, dimana implementasi kebijakan
keterampilan, dedikasi, profesionalitas dan biasanya sudah dibuat standart operation
kompetensi di bidangnya, sedangkan sumber procedur (SOP), SOP ini merupakan pedoman
daya yang kuantitas seperti jumlah sumber bagi setiap implementator dalam bertindak
daya manusia apakah sudah cukup untuk agar dalam pelaksanaan kebijakan tidak
melingkupi seluruh kelompok sasaran. melenceng dari tujuan dan sasaran kebijakan
Sumber daya sangat berpengaruh pada yang ada, dan kedua adalah apakah sistem
keberhasilan implementasi karena apabila birokrasi sudah melakukan fragmentasi atau
tanpa sumber daya manusia yang handal maka pembagian tanggung jawab dalam
implementasi kebijakan akan lambat berjalan. melaksanakan tugas kebijakan Untuk Standar
Sumber daya dari segi staf selama ini Belum Opersional Pelaksana (SOP) selama ini aparat
pelaksana kebijakan sudah memiliki SOP, DAFTAR PUSTAKA
maka dari segi SOP sudah terimplementasi Adha, R. P., Koeswara, H., & Aromatica, D.
Dalam fragmentasi atau pembagian tanggung (2022). Implementasi Kebijakan
jawab selama ini sudah dilakukan aparat Perpustakaan Daerah Dalam Upaya
pelaksana berdasarkan kebijakan tersebut Peningkatan Minat Baca
tentang standar pelayanan minimal desa dari Masyarakat. Jurnal Kebijakan
segi fragmentasi sudah terimplementasi. Dari Publik, 13(1), 33-38.
kedua indikator tersebut diatas, maka Anwar, A. N. R., & Sujai, I. I. (2020). Analisis
implementasi kebijakan dari Sistem birokrasi Implementasi Sistem Informasi Desa
sudah terimplementasi. Terintegrasi Di Kabupaten Pangandaran.
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu
KESIMPULAN Pemerintahan, 6(4), 849-856.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat Hildayanti, A., Parawangi, A., & Rasdiana, R.
ditarik kesimpulan bahwa Implementasi Aplikasi (2022). Implementasi Sistem Informasi
Sistem Informasi Manajemen Desa Pada Desa Publik Berbasis Website Di Desa Taeng
Tanta Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.
Masih Belum Terimplementasi. Kajian Ilmiah Mahasiswa Administrasi
Publik (KIMAP), 3(6), 1673-1686.
SARAN Hutagalung, S. S., Utoyo, B., & Mulyana, N.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan (2018). Penguatan Promosi Desa Melalui
mengenai Implementasi Aplikasi SIMDES(Sistem Pengembangan Kapasitas Aparatur Dalam
Informasi Manajemen Desa) Pada Desa Tanta Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen
Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong maka Desa di Kecamatan Buay Bahuga
peneliti menemukan indikator yang dianggap Kabupaten Way Kanan. In Prosiding
perlu disarankan yaitu pihak kantor supaya dapat Seminar Nasional Penerapan IPTEKS.
menyiapkan dan mencarikan solusi untuk fasilitas Leo, A., 2006. Dasar-Dasar Kebijakan Publik
jaringan internet serta penambahan staf serta Bandung CV Alfabeta
memberikan informasi kepada masyarakat tentang Mendagri, R. I. (2007). Peraturan Menteri Dalam
adanya Aplikasi SIMDES melalui sosialisasi dan Negeri Nomor 12 Tahun 2007 tentang
perlu adanya penambahan anggaran agar proses Pedoman Penyusunan dan
ini dapat berlangsung dan tercipta ekosistem Pendayagunaan Data Profil Desa dan
masyarakat yang dapat mengunakan aplikasi ini Kelurahan. Direktorat Jenderal
untuk membantu kepengurusan administrasi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
mereka di kantor desa dan perlu adanya pelatihan (Ditjen PMD) Kementerian Dalam Negeri
staf agar kemampuan operator dapat upgrade dan RI: Jakarta.
menjadi lebih baik lagi sehingga dapat Nomor, P. M. D. N. (62). Tahun 2008 tentang
mengoperasikan aplikasi dengan lebih baik lagi Standar Pelayanan Minimal Bidang
disamping itu peran aparat desa juga harus lebih Pemerintahan Dalam Negeri di
peduli dengan adanya aplikasi SIMDES dan Kabupaten. Kota sebagaimana diubah
jangan hanya mengandal kan Staf operator namun dengan Permendagri Nomor, 69.
juga aparat harus bisa setidaknya mengoperasikan Nomor, Peraturan Menteri Dalam Negeri RI.
agar jikalau staf berhalangan maka aparat desa "Tahun 2016 tentang administrasi
juga dapat mengoperasikan aplikasi tersebut, dan pemerintahan desa." (47).
perlu di tekankan lagi bahwa sebuah aplikasi tidak Pasalog, H., 2016. Metode Penelitian
akan berjalan jika tidak ada ekosistem di Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta
dalamnya yaitu warga masyarakat yang Pasalog. H.2017. Definisi Kebijakan Publik. In
mengunakan. Teori Administrasi Publik Bandung :
Alfabeta. Pp. 46-47.
Setyawan, D., NC, A., & Firdausi, F. (2021).
Model George Edward III: Implementasi
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2018
Tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota
Malang. Publicio: Jurnal Politik, Sosial &
Kebijakan Publik, 3 (2), 9–19.
Sidiq, R. D. N., & Suwitri, S. (2018).
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
SISTEM INFORMASI DESA DI
KABUPATEN KEBUMEN (KAJIAN
PERATURAN BUPATI KEBUMEN
NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG
SISTEM INFORMASI DESA DI
KABUPATEN KEBUMEN). Journal of
Public Policy and Management Review,
7(4), 320-340.
Sindiana, D. A., & Rodiyah, I. (2023).
IMPLEMENTASI SISTEM
INFORMASI DESA BERBASIS
WIBSITE PADA PEMERINTAH DESA
DUKUHSARI KECAMATAN
JAMBON.
Sugiyono, 2017, Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D.
PMK, A. D. (2022, Desember 22). Bupati Sleman
Luncurkan Aplikasi Sistem Informasi
Desa “SIDA SEMBADA”. Retrieved from
Dinas PMK Sleman:
https://dinpmk.slemankab.go.id/2022/12/b
upati-sleman-luncurkan-aplikasi-sistem-
informasi-desa-sida-sembada/