PDF LP Persalinan Normal Muhammad Dery Ramadhan - Compress
PDF LP Persalinan Normal Muhammad Dery Ramadhan - Compress
Disusun Oleh:
4399814901210046
Jalan Pangkal Perjuangan KM 1 (By Pass), Kabupaten Karawang, Jawa Barat 413116,
Indonesia.
2021 – 2022
A. Kons
Konsep
ep Teo
Teori
ri
1. Definisi
Persalinan adalah proses pengeluaran kelahiran hasil konsepsi yang dapat
hidup diluar uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada kehamilan
yang cukup bulan (37-42 minggu) dengan ditandai adanya kontraksi uterus
yang menyebabkan terjadinya penipisan, dilatasi serviks, dan mendorong
janin keluar melalui jalan lahir dengan presentase belakang kepala tanpa alat
atau bantuan (lahir spontan) serta tidak ada komplikasi pada ibu dan janin
(Indah & Firdayanti, 2019).
Persali
Persalinan
nan normal
normal adalah
adalah persali
persalinan
nan yang
yang terjadi
terjadi pada
pada kehami
kehamilan
lan aterm
aterm
(bukan premature atau postmatur), mempunyai onset yang spontan (tidak
diinduksi), selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak saat awitannya
(bukan
(bukan partus presipitatus
presipitatus atau partus
partus lama), mempunyai
mempunyai janin (tunggal)
(tunggal)
dengan presentasi vertex (puncak kepala) dan oksiput pada bagian anterior
pelvis terlaksana tanpa bantuanartificial (seperti forsep), tidak mencakup
komplikasi
komplikasi (seperti perdarahan
perdarahan hebat), dan mencakup pelahiran plasenta
yang normal (Sari dan Kurnia, 2015).
4. Fi
Fisi
siol
olog
ogii Prose
Prosess Persali
Persalina
nan
n
Terjadinya proses persalinan menurut (Armi & Oktarani, 2014) ada beberapa
teori yang berkaitan dengan mulai terjadinya his yaitu:
a. Horm
Hormon
on es
estr
trog
ogen
en meni
mening
ngka
katk
tkan
an se
sens
nsiv
ivit
itas
as ot
otot
ot ra
rahi
him,
m, se
sehi
hing
ngga
ga
memu
memuda
dahk
hkan
an pe
pene
neri
rima
maan
an rangs
rangsan
anga
gan
n da
dari
ri lu
luar
ar misal
misal ra
rang
ngsan
sanga
gan
n
oksitosin, prostaglandin, dan rangsangan mekanis.
b. Progesteron menurunkan sensitivitas otot rahim, menyulitkan
penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin,
prostaglandin, rangsangan mekanis, dan menyebabkan otot rahim dan
otot polos relaksasi.
5. Tand
Tandaa dan
dan Geja
Gejala
la
Tanda – tanda seorang ibu memasuki masa persalinan menurut (Harini &
Fitri, 2018) adalah:
a. His
His per
persa
sali
lina
nan
n
Timb
Timbul
ulny
nyaa his
his pe
pers
rsali
alina
nan
n ad
adal
alah
ah te
tera
rasan
sanya
ya ny
nyer
erii meli
meling
ngka
karr da
dari
ri
punggung memancar ke perut depan semakin lama semakin pendek
intervalnya dan semakin kuat intensitasnya
b. Body show (lendir disertai darah dari jalan lahir)
Pembukaan dari canalis cervikalis keluar disertai dengan lendir darah
yang sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian
bawah segmen bawah rahim hingga beberapa
beberapa kapiler darah terputus.
c. Prem
Premat
atur
uree ruptu
rupture
re of mem
membr
bran
anee
Keluarnya cairan banyak dari jalan lahir yang disebabkan ketuban pecah
atau selaput janin robek ketuban pecah pada saat pembukaan lengkap
atau keluarnya cairan merupakan tanda yang lambat tetapi ketuban pecah
pada pembukaan kecil tetapi dengan demikian diharapkan persalinan
akan lahir dalam 24 jam setelah air ketuban keluar.
6. Pe
Pena
nata
tala
laks
ksan
anaa
aan
n
Upaya mengejan ibu menambah resiko pada bayi karena mengurangi jumlah
oksigen ke plasenta, maka dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan secara
spontan,
spontan, mengedan,
mengedan, dan menahan nafas yang terlalu lama tidak dianjurkan.
dianjurkan.
Perhat
Perhatika
ikan
n DJJ (Denyu
(Denyutt Jamtung
Jamtung Janin
Janin ) bradik
bradikard
ardii yang
yang lama
lama mungki
mungkin
n
terjadi akibat lilitan tali pusat. Lakukan ekstraksi vakum atau forcep bila
syarat memenuhi penatalaksanaan partus lama menurut (Nadia & Endarti,
2016) antara lain:
Persiapan kelahiran bayi dan perawatan prenatal yang baik,
a. Pe
Pers
rsia
iapa
pan
n kela
kelahi
hira
ran
n bayi
bayi dan
dan pera
perawa
wata
tan
n pr
pren
enat
atal
al ya
yang
ng ba
baik
ik ak
akan
an
mengurangi insidensi partus lama.
b. Persalinan tidak boleh diinduksi atau dipaksakan kalau serviks belum
matang. Servik yang matang adalah servik yang panjangnya kurang dari
1,27 cm (0,5 inci), sudah mengalami pendataran, terbuka sehingga bisa
dimasuki sedikitnya satu jari dan lunak serta bisa dilebarkan.
B. Konsep
Konsep Asu
Asuhan
han Kepe
Keperaw
rawata
atan
n
1. Pengkajian
Pengka
Pengkajian
jian adalah
adalah langka
langkah
h paling
paling kritis
kritis dalam
dalam proses
proses keperaw
keperawata
atan.
n. Bila
Bila
langka
langkah
h ini tidak
tidak diseles
diselesaik
aikan
an dalam
dalam cara berpus
berpusat-k
at-klien
lien,, perawat
perawat akan
akan
kehilangan kendali terhadap langkah proses keperawatan selanjutnya. Ada
dua jenis pengkajian, yaitu pengkajian skrining dan pengkajian mendalam.
Keduan
Keduanya
ya membut
membutuhk
uhkan
an pengum
pengumpu
pulan
lan data
data dan mungki
mungkin
n yang
yang paling
paling
mudah untuk diselesaikan (Nanda, 2018).
Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dalam proses
proses keperawatan
keperawatan.. Suatu proses
kolaborasi melibatkan perawat, ibu dan tim kesehatan lainnya. Pengkajian
dilaku
dilakukan
kan melalu
melaluii wawanc
wawancara
ara dan pemeri
pemeriksa
ksaan
an fisik.
fisik. Dalam
Dalam pengka
pengkajia
jian
n
dibutuhkan kecermatan dan ketelitian agar data yang terkumpul lebih akurat,
sehing
sehingga
ga dapat
dapat dikelo
dikelompo
mpokk
kkan
an dilaku
dilakukan
kan sebelu
sebelum
m mendap
mendapatk
atkan
an data
data
lengkap. Pengkajian ini diperioritaskan untuk menentukan kondisi ibu dan
janin (Mitayani, 2013)
2. Pe
Peng
ngum
umpu
pula
lan
n dat
dataa
a. Id
Iden
enti
tita
tass pasi
pasien
en
Melakukan pengkajian pada pasien dengan menanyakan nama, umur,
pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, agama, suku, alamat, nomer
rekam medis (RM), tanggal masuk rumah sakit (MRS), dan tanggal
pengkajian. Kaji juga identitas penanggung jawab atas pasien.
b. Data kesehatan
Melakukan pengkajian keluhan utama pada pasien, keluhan yang paling
dirasakan pada saat dikaji
c. Riwaya
Riwayatt obst
obstetri
etri dan gineko
ginekolog
logii
Melak
Melakuk
ukan
an pe
peng
ngka
kaji
jian
an pa
pada
da pa
pasie
sien
n de
deng
ngan
an mena
menany
nyak
akan
an riwa
riwaya
yatt
menstruasi,
menstruasi, riwayat
riwayat pernikahan,
pernikahan, riwayar
riwayar kehamilan,
kehamilan, persalinan,
persalinan, nifas
ya
yang
ng lalu,
lalu, riway
riwayat
at ke
keha
hami
mila
lann
nnya
ya saat
saat in
ini,
i, da
dan
n riwa
riwaya
yatt ke
kelu
luar
arga
ga
berencana.
d. Riwa
Riwaya
yatt pen
penya
yaki
kitt
Mengkaji riwayat penyakit pada pasien dan keluarganya, apakah pasien
dan keluar
keluarga
ga memili
memiliki
ki penyak
penyakit
it keturu
keturunan
nan seperti
seperti penyak
penyakit
it jantun
jantung,
g,
hipertensi, diabetes melitus (DM) dan lainnya.
e. Pola
Pola keb
kebut
utuh
uhan
an seh
sehari
ari-h
-har
arii
Melakukan pengkajian pola kebutuhan sehari-hari pada pasien seperti
pengkajian pada pernafasan, nutrisi (makan dan minum), eliminasi
(BAB dan BAK), gerak badan atau aktivitas, istirahat tidur, berpakaian,
rasa nyaman (pasien merasakan adanya dorongan meneran, tekanan ke
anus, perineum menonjol), kebersihan diri, rasa aman, pola komunikasi
atau hubungan pasien dengan orang lain, ibadah, produktivitas, rekreasi,
kebutuhan belajar.
f. Peme
Pemeri
riks
ksaa
aan
n fisi
fisik
k
Mengkaji
Mengkaji keadaan
keadaan umum pasien terlebih dahulu
dahulu seperti
seperti Glasgow
Glasgow coma
scale (GCS),
(GCS), tingkat
tingkat kesadaran,
kesadaran, tanda-tanda
tanda-tanda vital (TTV). Kemudian,
Kemudian,
dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan fisik head to toe dari :
a) Kepala
Kepala : pemerik
pemeriksaan
saan pada
pada rambu
rambut,
t, teling
telinga,
a, mata,
mata, mulut
mulut,, dan leher.
leher.
Apakah ada kelainan pada bagian tertentu, ada benjolan atau tidak,
ada edema atau tidak.
b) Dada : pemeriksaan pada mamae, areola.
c) Abdome
Abdomen
n : pemeriksa
pemeriksaan
an leopol
leopold,
d, tinggi
tinggi fundu
funduss uteri (TFU)
(TFU),, detak
detak
jantung janin (DJJ).
d) Gene
Geneta
tali
liaa dan
dan peri
perine
neum
um : pe
peme
meri
riks
ksaa
aan
n da
dala
lam
m se
sepe
pert
rtii va
vagi
gina
nall
toucher (VT), status portio, warna air ketuban.
e) Ekstre
Ekstremit
mitas
as atas
atas dan bawah
bawah : lihat
lihat dan
dan raba
raba apakah
apakah ada
ada tanda-t
tanda-tand
andaa
edema, varises, dan sebagiannya.
g. Data
Data penunj
penunjang
ang Data penunj
penunjang
ang dilaku
dilakukan
kan atas indikas
indikasii terten
tertentu
tu yang
digunakan untuk memperoleh keterangan yang lebih jelas. Pemeriksaan
yang dilakukan untuk mendapatkan data penunjang seperti pemeriksaan
laboratorium, dan pemeriksaan ultrasonography (USG).
h. Pengka
Pengkajia
jian
n nyeri Peng
Pengkaj
kajian
ian nyeri
nyeri yang
yang faktual
faktual dan akurat
akurat di butuhk
butuhkan
an
untuk menetapkan data dasar, untuk menyeleksi terapi yang cocok dan
un
untu
tuk
k meng
mengev
eval
alua
uasi
si respo
respons
ns kl
klie
ien
n te
terh
rhad
adap
ap te
terap
rapi.
i. Keun
Keuntu
tung
ngan
an
pengajian nyeri bagi klien adalah bahwa nyeri diidentifikas, dikenali
sebagai
sebagai suatu
suatu yang
yang nyata,
nyata, dapat
dapat di ukur,
ukur, dan data dijela
dijelaskan
skan,, serta
serta
diguna
digunakan
kan untuk
untuk mengev
mengevalu
aluasi
asi perawa
perawatan
tan (Potte
(Potterr & Perry,
Perry, 2005).
2005).
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan perawat dalam pengkajian nyeri
antara lain :
1) Pene
Penent
ntua
uan
n ada
ada tida
tidakn
knya
ya ny
nyer
erii
Dala
Dalam
m memu
memula
laii peng
pengka
kaji
jian
an te
terh
rhad
adap
ap ny
nyer
erii pa
pada
da kl
klie
ien,
n, ha
hall
terpenting yang perlu diperhatikan oleh perawat adalah penentu ada
tidaknya nyeri pada klien.Perawat harus mempercayai ketika klien
melapo
melaporka
rkan
n adanya
adanya ketida
ketidakny
knyama
amanan
nan (nyeri)
(nyeri) walaup
walaupun
un dalam
dalam
observasi perawat tidak menemukan cedera maupun luka. Setiap
nyeri yang dilaporkan oleh klien adalah nyata adanya tetapi ada
beberapa klien menyembunyikan rasa nyerinya untuk menghindari
pengobatan (Sulistiyo & Andarmoyo,
Andarmoyo, 2013).
2) Klasi
Klasifi
fika
kasi
si pen
penga
gala
lama
man
n nyer
nyerii
Hal lain yang perlu diperhatikan oleh perawat adalah pengalaman
nyeri yang dialami oleh klien, karena hal ini akan sangat membantu
untuk mengetahui pada fase apa nyeri yang dirasakan oleh klien.
3) Fase
Fase terseb
tersebut
ut antar
antaraa lain
lain:: fa
fase
se antisi
antisipa
pasi
si,, fa
fase
se sensasi
sensasi,, da
dan
n fa
fase
se
akibat
akibat.. Fase
Fase tersebu
tersebutt mempen
mempengar
garuhi
uhi jenis
jenis terapi
terapi yang
yang memili
memiliki
ki
kemungkinan paling besar untuk mengatasi nyeri (Potter & Perry,
2005).
4) Eksp
Ekspres
resii terh
terhad
adap
ap nyeri
nyeri Amat
Amatii ca
cara
ra ve
verb
rbal
al da
dan
n no
nonv
nver
erba
ball kl
klie
ien
n
dalam mengomunik
mengomunikasikan
asikan rasa ketidaknyam
ketidaknyamanan.
anan. Perawat dapat
melakukan
melakukan pengkajian
pengkajian dengan
dengan mengamati
mengamati secara verbal melalui
melalui
kata-ka
kata-kata
ta yang
yang keluar
keluar dari
dari klien
klien seperti
seperti,, “aduh”
“aduh”,, “ouhh”
“ouhh”,, atau
atau
“sakit”.
“sakit”. Selain itu perawat dapat mengamati
mengamati ekspresi nonverbal
nonverbal
dari klien seperti meringis, menekuk salah satu bagian tubuh, dan
poster tubuh yang tidak lazim (Sulistiyo & Andarmoyo, 2013).
5) Kara
Karakt
kteri
erist
stik
ik ny
nyeri
eri Untu
Untuk
k memb
memban
antu
tu kl
klie
ien
n da
dala
lam
m meng
mengut
utar
arak
akan
an
masala
masalah
h atau keluha
keluhanny
nnyaa secara
secara lengk
lengkap,
ap, pengka
pengkajia
jian
n yang
yang bisa
bisa
dilaku
dilakukan
kan oleh
oleh perawa
perawatt untuk
untuk mengka
mengkaji
ji karakt
karakteris
eristik
tik nyeri
nyeri bisa
bisa
menggunakan pendekatan analisis symptom.Komponen pengkajian
analisis symptom meliputi (PQRST). P (paliatif atau provocative)
merupakan yang menyebabkan timbulnya masalah, Q (quality dan
quant
quantiti
itiy)
y) merupa
merupakan
kan kualit
kualitas
as dan kuanti
kuantitas
tas nyeri,
nyeri, R (region
(region))
meru
merupa
paka
kan
n loka
lokasi
si ny
nyer
eri,
i, S (seve
(severi
rity
ty)) ad
adal
alah
ah ke
kepa
parah
rahan
an da
dan
n T
(timing) merupakan waktu (Sulistiyo & Andarmoyo, 2013).
6) Di
Diag
agno
nosi
siss kepe
kepera
rawa
wata
tan
n yait
yaitu
u su
suat
atu
u pe
peni
nila
laia
ian
n kl
klin
inis
is meng
mengen
enai
ai
respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan
yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun potensial.
Diagnosis Keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons
klien
klien indivi
individu,
du, keluar
keluarga
ga dan komuni
komunitas
tas terhad
terhadap
ap situasi
situasi yang
yang
berkaitan dengan kesehatan (PPNI, 2016). Diagnosis keperawatan
yang ditegakkan dalam penelitian ini adalah nyeri melahirkan.
3. Diag
Diagno
nosis
sis Kepe
Kepera
rawa
watan
tan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien persalinan kala 1 fase aktif
menurut (Herdman & Kamitsuru, 2018) pada NANDA (North American
Nursing Diagnostic Association) (2018) adalah: Nyeri akut berhubungan
den
dengan
gan agen
agenss cid
cider
eraa biolo
iolog
gis (men
(menin
inn
ngka
katn
tny
ya kon
ontr
trak
aksi
si uteru
teruss
hipesensitivitas, dan saraf nyeri uterus) .
Untuk melakukan persalinan normal pada kala II, ada 58 langkah asuhan
persalinan normal (APN) menurut Maharani (2017) sebagai
sebagai berikut:
a. Liha
Lihatt Tan
Tanda
da Geja
Gejala
la Kala
Kala II
Amati tanda dan gejala persalinan kala dua: Ibu mempunyai keinginan
untuk meneran, Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada
rektum dan atau vaginanya, perenium menonjol, vulva dan sfingter anal
membuka.
b. Siapkan Pertolongan Persalinan
1) Pa
Past
stik
ikan
an perl
perlen
engk
gkap
apan
an,, baha
bahan
n da
dan
n ob
obat
at – ob
obat
atan
an es
esen
ensi
sial
al siap
siap
digunakan.
2) Mema
Memata
tahk
hkan
an ampu
ampull ok
oksi
sito
tosi
sin
n 10 un
unit
it da
dan
n mene
menemp
mpatk
atkan
an ta
tabu
bung
ng
suntik steril sekali pakai dalam partus set
3) Kenakan
Kenakan baju
baju penutup
penutup atau clemek
clemek plastik
plastik yang bersih.
bersih.
4) Lepa
Lepask
skan
an se
semu
muaa pe
perh
rhia
iasan
san ya
yang
ng di
dipa
paka
kaii di
diba
bawa
wah
h siku
siku.. Menc
Mencuc
ucii
ke
kedu
duaa tang
tangan
an de
deng
ngan
an sabun
sabun da
dan
n ai
airr be
bersi
rsih
h ya
yang
ng meng
mengal
alir
ir da
dan
n
mengeringkan dengan handuk satu kali pakai/pribadi yang bersih.
5) Paka
Pakaii sa
saru
rung
ng tang
tangan
an de
desi
sinf
nfek
ekta
tan
n ting
tingka
katt ting
tinggi
gi.. Mema
Memaka
kaii sa
saru
rung
ng
tangan DTT atau steril untuk semua pemeriksaan dalam.
6) Hi
Hisap
sap ok
oksit
sitos
osin
in 10 un
unit
it ke
keda
dala
lam
m ta
tabu
bung
ng sunt
suntik
ik (d
(den
enga
gan
n mema
memaka
kaii
sarung tangan DTT atau steril) dan meletakkannya kembali dipartus
set/ wadah DTT atau steril tanpa mengkontaminasi tabung suntik.
c. Pastik
Pastikan
an pembu
pembukaa
kaan
n lengkap
lengkap dan
dan keadaan
keadaan janin
janin baik
baik
1) Bers
Bersih
ihka
kan
n vu
vulv
lvaa da
dan
n pe
peren
reniu
ium,
m, meny
menyek
ekaa de
deng
ngan
an ha
hati
ti – ha
hati
ti da
dari
ri
depan kebelakang dengan menggunakan kapas atau kassa yang sudah
dibasahi dengan air DTT. Jika mulut vagina, perenium, atau anus
terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkannya dengan seksama
dengan
dengan menyek
menyekaa dari
dari depan
depan ke belaka
belakang.
ng. Membua
Membuang
ng kapas
kapas atau
atau
kassa
kassa yang
yang terkont
terkontami
aminas
nasii dalam
dalam wadah
wadah yang
yang benar.
benar. Mengga
Mengganti
nti
sarung tangan jika terkontaminasi.
2) Deng
Dengan
an meng
menggu
guna
naka
kan
n tehn
tehnik
ik an
anti
tisep
septi
tik,
k, mela
melaku
kuka
kan
n pe
peme
merik
riksaa
saan
n
dalam untuk memastikan bahwa pembukaan servik sudah lengkap.
Bilaa selaput
Bil selaput ketuba
ketuban
n belum
belum pecah,
pecah, sedang
sedangkan
kan pembuk
pembukaan
aan sudah
sudah
lengkap lakukan amniotomi.
3) Dekontamin
Dekontaminasi
asi sarung
sarung tangan
tangan dengan
dengan cara mencelu
mencelupkan
pkan tangan
tangan yang
yang
masih memakai sarung tangan kotor kedalam larutan klorin 0,5 %
dan
dan kemu
kemudi
dian
an mele
melepa
pask
skan
anny
nyaa da
dala
lam
m ke
kead
adaa
aan
n te
terb
rbal
alik
ik se
sert
rtaa
merendamnya didalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit.
4) Periksa
Periksa Denyut
Denyut Jantung
Jantung Janin
Janin (DJJ) setelah
setelah kontrak
kontraksi
si berakhir
berakhir untuk
untuk
memastikan bahwa denyut jantung janin dalam batas normal (120-
160 kali/menit)
d. Siapkan
Siapkan ibu dan keluarg
keluargaa untuk
untuk membantu
membantu proses
proses pimpin
pimpinan
an meneran
meneran
1) Berita
Beritahu
hu ibu bahw
bahwaa pembukaa
pembukaan
n sudah lengka
lengkap
p dan keadaan
keadaan janin
baik.
2) Membantu ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai
keinginann
keinginannya,
ya, menunggu
menunggu hingga
hingga ibu mempunyai
mempunyai keinginan
keinginan untuk
meneran, melanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu
ser
ertta janin sesuai
suai dengan pedoman per
erssal
aliinan aktif dan
mendokumentasikan dalam partograf, menjelaskan kepada anggota
ke
kelu
luar
arga
ga ba
baga
gaim
iman
anaa da
dapa
patt mend
menduk
ukun
ung
g da
dan
n memb
memberi
eri seman
semanga
gatt
kepada ibu saat mulai meneran.
3) Minta bantua
bantuan
n keluarga
keluarga untuk
untuk menyiapka
menyiapkan
n posisi ibu
ibu untuk
untuk meneran.
meneran.
4) Lakuka
Lakukan
n pimpinan
pimpinan saat ibu mempuny
mempunyai
ai dorongan
dorongan yang
yang kuat untuk
untuk
meneran.
5) Anjurkan
Anjurkan ibu untuk
untuk berjalan,
berjalan, berjongko
berjongkok
k atau mengambi
mengambill posisi yang
yang
nyaman,
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk
untuk meneran
meneran dalam
60 menit.
e. Persiap
Persiapan
an perto
pertolon
longan
gan kelahi
kelahiran
ran bayi
bayi
1) Ji
Jika
ka ke
kepa
pala
la bayi telah
telah memb
membuk
ukaa vu
vulv
lvaa de
deng
ngan
an diamet
diameter
er 5-
5-6
6 cm,
cm,
letakkan handuk bersih diatas perut ibu untuk mengeringkan bayi.
2) Letakkan
Letakkan kain
kain yang bersih
bersih dilipat
dilipat 1/3
1/3 bagian
bagian dibawah
dibawah bokong
bokong ibu.
ibu.
3) Buka
Buka part
partus
us se
set.
t.
4) Pakai sarung tangan
tangan DTT atau steril
steril pada
pada kedua
kedua tangan
tangan..
f. Meno
Menolo
long
ng kel
kelah
ahir
iran
an bay
bayii
Lahirnya kepala
1) Saat
Saat kepala
kepala bayi
bayi membuk
membukaa vulva dengan
dengan diamete
diameterr 5-6 cm, lindun
lindungi
gi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain tadi, letakkan tangan
yang lain dikepala bayi dan lakukan tekanan yang lembut dan tidak
menghambat pada kepala bayi, membiarkan kepala keluar perlahan-
laha
lahan.
n. Meng
Mengan
anju
jurk
rkan
an ib
ibu
u un
untu
tuk
k mene
menera
ran
n pe
perl
rlah
ahan
an-la
-laha
han
n at
atau
au
bernapas cepat saat kepala lahir.
2) Periksa
Periksa lilitan
lilitan tali pusat
pusat dan mengamb
mengambil
il tindakan
tindakan yang sesuai
sesuai jika
jika hal
itu terjadi dan kemudian meneruskan segera proses proses kelahiran
bayi.
3) Tung
Tunggu
gu hing
hingga
ga ke
kepa
pala
la ba
bayi
yi mela
melaku
kuka
kan
n pu
putar
taran
an pa
paksi
ksi luar se
secar
caraa
spontan
Lahirnya bahu
1) Sete
Setela
lah
h ke
kepa
pala
la mela
melaku
kuka
kan
n pu
puta
tara
ran
n pa
paks
ksii lu
luar
ar,, te
temp
mpat
atka
kan
n ke
kedu
duaa
tangan di masing masing sisi muka bayi. Menganjurkan ibu untuk
meneran
meneran saat kontrak
kontraksi
si beriku
berikutny
tnya.
a. Dengan
Dengan lembut
lembut menarik
menariknya
nya
kearah
kearah bawah
bawah dan keluar
keluar hingga
hingga bahu
bahu anteri
anterior
or muncul
muncul dibawa
dibawah
h
arkuspubis dan kemudian dengan lembut menarik kearah atas dan
kearah luar untuk melahirkan bahu posterior
Lahirnya badan dan tungkai
1) Setela
Setelah
h kedua
kedua bahu dilahirk
dilahirkan,
an, menelusu
menelusurka
rkan
n tangan
tangan mulai
mulai kepala
kepala
bayi yang berada dibagian bawah kearah perineum tangan,
membia
membiarka
rkan
n bahu
bahu dan lengan
lengan posteri
posterior
or lahir
lahir ketang
ketangan
an tersebu
tersebut.
t.
Meng
Mengen
enda
dali
lika
kan
n ke
kelah
lahir
iran
an siku
siku da
dan
n ta
tang
ngan
an ba
bayi
yi saat
saat mele
melewa
wati
ti
perineum, gunakan lengan bagian bawah untuk menyangga tubuh
bayi saat dilahirkan. Menggunakan tangan anterior (bagian atas)
untuk mengendalikan siku dan tangan anterior bayi saat keduanya
lahir.
2) Setelah
Setelah tubuh
tubuh dan tangan
tangan lahir,
lahir, menelusurk
menelusurkan
an tangan
tangan yang ada
ada diatas
diatas
dari punggung kearah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung
dan kaki. Memega
Memegang
ng kedua
kedua mata
mata kaki
kaki bayi
bayi dan dengan
dengan hati-ha
hati-hati
ti
membantu kelahiran bayi.
Penanganan bayi baru lahir
1) Laku
Lakuka
kan
n peni
penila
laia
ian
n se
sepi
pint
ntas
as : Apak
Apakah
ah mena
menang
ngis
is ku
kuat
at da
dan
n at
atau
au
bernafas tanpa kesulitan?, apakah bayi bergerak dengan aktif ?
2) Leta
Letakk
kkan
an ba
bayi
yi di atas pe
peru
rutt ib
ibu
u de
deng
ngan
an posisi
posisi ke
kepa
pala
la ba
bayi
yi se
sedi
diki
kitt
lebih rendah dari tubuhnya.Keringkan bayi mulai dari muka, kepala,
dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan
verniks. Ganti handuk basah dengan handuk kering, biarkan bayi
pada perut ibu.
3) Periks
Periksaa kembali
kembali uterus
uterus untuk memasti
memastikan
kan tidak
tidak ada lagi bayi dalam
dalam
uterus.
4) Beritahu
Beritahu ibu
ibu bahwa
bahwa ia akan
akan disunti
disuntik
k oksitos
oksitosin.
in.
5) Dalam
Dalam waktu 1 menit
menit sete
setelah
lah bayi
bayi lahir,
lahir, suntik
suntikkan
kan oksitos
oksitosin
in 10 unit
IM di 1/3 bagian paha atas lateral ibu.
6) Setela
Setelah
h 2 menit paska
paska persali
persalinan
nan jepit
jepit tali
tali pusat ± 3 cm dari pusat
pusat
bayi, mendorong isi tali pusat kearah distal dan jepit kembali tali
pusat 2 cm dari klem pertama.
7) Pemoto
Pemotonga
ngan
n dan Pengik
Pengikata
atan
n Tali Pusat.
Pusat.
a) Dengan
Dengan satu tangan
tangan,, pegang
pegang tali pusat
pusat yang
yang telah
telah dijepit
dijepit (lindung
(lindungii
perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara dua
klem tersebut
b) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
kem
kemudia
udian
n melin
elingk
gkar
arka
kan
n ke
kem
mbali
bali ben
enan
ang
g te
ters
rseb
ebu
ut da
dan
n
mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
c) Lep
epaask
skaan klem dan masuk
sukkan dal
alaam wadah yang tel
elaah
disediakan.
8) Letakk
Letakkan
an Bayi Agar
Agar Ada Kontak
Kontak Kulit
Kulit Ibu ke Kulit
Kulit Bayi Letakka
Letakkan
n
bayi tengkurap di dada ibu, luruskan bahu bayi sehingga bayi
mene
menemp
mpel
el dida
didada
da atau
atau pe
peru
rutt ib
ibu.
u.Us
Usah
ahak
akan
an ke
kepa
pala
la ba
bayi
yi be
bera
rada
da
diantara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting payudara ibu.
9) Selimu
Selimuti
ti ibu dan bayi dengan
dengan kain
kain hangat
hangat dan pasang
pasang topi dikepal
dikepalaa
bayi.
Pengeluaran Plasenta
1) Laku
Lakuka
kan
n pe
pene
nega
gang
ngan
an da
dan
n do
doro
rong
ngan
an do
dorso
rsokr
kran
ania
iall hi
hing
ngga
ga pl
plas
asen
enta
ta
terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil penolong menarik tali
pusat kearah bawah dan kemudian kearah atas, mengikuti kurve jalan
lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus
2) Ji
Jika
ka plase
plasent
ntaa terl
terlih
ihat
at di in
intro
troit
itus
us va
vagi
gina
na,, mela
melanj
njut
utka
kan
n ke
kela
lahi
hira
ran
n
plasenta dengan menggunakan kedua tangan dan dengan hati-hati
memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut
dan perlahan melahirkan selaput ketuban tsb.
Masase Uterus
Segera setelah lahir dan selaput ketuban lahir lakukan masase uterus,
meleta
meletakka
kkan
n tel
telapa
apak
k tangan
tangan di fundus
fundus dan melaku
melakukan
kan masase
masase dengan
dengan
gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi.
Menilai Perdarahan
1) Periksa
Periksa kedua
kedua sisi plasenta
plasenta baik
baik yang menempel
menempel ke ibu
ibu maupun
maupun janin
janin
dan selaput ketuban untuk memastikan bahwa selaput ketuban utuh.
Meletakkan plasenta di dalam tempatnya.
2) Eval
Evalua
uasi
si adan
adanya
ya lase
lasera
rasi
si pada
pada va
vagi
gina
na da
dan
n pe
peri
rine
neum
um da
dan
n se
sege
gera
ra
menjahit laserasi yang mengalami perdarahan aktif.
Evaluasi
1) Laku
akukan
kan pem
pemanta
antaua
uan
n ko
kont
ntra
raks
ksii dan
dan men
menceg
cegah pen
end
dar
arah
ahan
an
pervaginam.
2) Aj
Ajar
arka
kan
n ibu/
ibu/ke
kelu
luar
arga
ga ca
cara
ra mela
melaku
kuka
kan
n masas
masasee ut
uter
erus
us da
dan
n meni
menila
laii
kontraksi.
3) Evaluasi
Evaluasi dan
dan estima
estimasi
si jumlah
jumlah kehilangan
kehilangan darah.
4) Periks
Periksaa nadi dan kandu
kandung
ng kemih
kemih ibu setiap
setiap 15 menit
menit pada selama
selama 1
jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
pasca persalinan.
5) Periks
Periksaa kembali
kembali bayi untuk
untuk memastika
memastikan
n bayi bernafas
bernafas dengan
dengan baik
dan suhu tubuh normal.
Primigravida Mother ),
), 5(1), 29–33.
Herdma
Herdman,
n, T.H.
T.H. (2018)
(2018).. NANDA
NANDA International Nursing Diagnoses: definitions and
classification 2018-2020. Jakarta: EGC.
Indah, & Firdayanti. (2019). Manajemen Asuhan Kebidanan.
Kebidanan. Jurnal MIDWIFER
MIDWIFERY
Y, 1
Mitayani. (2013). Asuhan keperawatan maternitas
maternitas. Jakarta : SalembaMedika.
Nadia & Endarti, A. T. (2016). Pengaruh Massage Counterpressure terhadap Adaptasi
Nyeri Persalinan Kala 1 dan Kecepatan Pembukaan Pada
Pada Ibu Bersalin,7–13.
Bersalin,7–13.
PPNI
PNI (201
(2016)
6) Stand
Standar
ar Diagnosa
Diagnosa Keperawatan
Keperawatan Indonesia
Indonesia.. Dewa
Dewan
n Pe
Peng
ngur
urus
us Pusa
Pusatt
Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Potter
Potter PA & Perry AG. 2005.
2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses
dan Praktik Edisi 4, Jakarta: EGC.
Sari, E.P dan Kurnia. 2015. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal Care). Jakarta:
TIM
Saif
Saifud
uddi
din,
n, Abdu
Abdul.
l. Bari
Bari (e
(ed)
d).. 20
2014
14.. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal. Jakarta: YBPSP.