0% found this document useful (0 votes)
67 views43 pages

Skripsi Nur Kholidah - 21010101

skripsi proposal peternakan

Uploaded by

Isti Komariah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
67 views43 pages

Skripsi Nur Kholidah - 21010101

skripsi proposal peternakan

Uploaded by

Isti Komariah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 43

PENGARUH SUPLEMENTASI TEMULAWAK DAN ADAS DALAM

RANSUM TERHADAP PROFIL LIPIDA(TRIGLISERIDA, KOLETROL,


LDL, HDL )AYAM BROILER

SKRIPSI

Oleh :

Nur Kholidah

Nim : 210210101

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS AGROINDUSTRI
PENGARUH SUPLEMENTASI TEMULAWAK DAN ADAS DALAM
RANSUM TERHADAP PROFIL LIPIDA(TRIGLISERIDA, KOLETROL,
LDL, HDL )AYAM BROILER

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Drajat Sarjana Peternakan (S1)

Program Studi Peternakan

NUR KHOLIDAH

NIM : 210210101

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

20024
HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

Yang diajukan oleh :

NUR KHOLIDAH

NIM : 210210101

Diajukan kepada Program Studi Peternakan Fakultas Agroindustri Universitas


Mercu Buana Yogyakarta untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
Derajat Sarjana Peternakan

Disetujui oleh :

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Ir. Lukman Amin, M.P. Ir. FX. Suwarta, M.P


NIDN : 0029126301 NIDN : 0024066401

Yogyakarta, Januari 2024


Dekan Fakultas Agroindustri
Universitas Mercu Buana Yogyakarta

DR. Chatarina Lilis Suryani, S.TP., M.P


NIDN .0509037001
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak pernah terdapat karya
yang pernah diajukan untuk mencapai gelar sarjana disuatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta 30 Agustus 2024

Yang Menyatakan

Nur Kholidah
PENGARUH SUPLEMENTASI TEMULAWAK DAN ADAS DALAM
RANSUM TERHADAP PROFIL LIPIDA(TRIGLISERIDA, KOLETROL,
LDL, HDL )AYAM BROILER

NUR KHOLIDAH

NIM : 21021010

INTISARI*)

Penelitian dilakukan untuk menguji pengaruh pemberian (TK) dan (TA)


dalam pakan terhadap berat persentase berat karkas dan bagian-bagian karkas
ayam KUB. Penelitian ini dilaksanakan di UPT Teaching Farm Kaliurang,
Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Penelitian
dilaksanakan pada bulan 10 Juni– 15 Juli 2024. Metode penelitian menggunakan
Rancangan acak lengkap (RAL) pola searah dengan 4 macam perlakuan dan 3
kali ulangan, sehingga keseluruhan percobaan tersebut ada 12 sampel. Perlakuan
yang diberikan adalah: P1: Ransum basal + TK 0 g/kg + TA 0 g/kg. P2 : Ransum
basal + TK 2,5 g/kg + TA 2,5 g/kg. P3 : Ransum basal + TK 5 g/kg + TA 5 g/kg.
P4 : Ransum basal + TK 7,5 g/kg + TA7,5 g/kg. Variabel penelitian meliputi
Trigliserida, LDL, HDL, dan Kolestrol. Data yang diperoleh dianalisis dengan
Analysis Of Variance (ANOVA) jika terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji
Duncan’s New Multiple Range Test (DMRT) menggunakan SPSS.
THE EFFFECT OF SUPPLEMENTATION OF

TEMULAWAK AND FANNEL IN THE DIET ON

THE LIPID PROFILE (TRIGLYSERIDA, COLEKTROL.

LDL, HDL, ) OF BROILER CHICKENS

NUR KHOLIDAH

NIM 210210101

ABSTRACT*)
KATA PEGNGANTAR

Puji dan syukur penulis kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan taufiq

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Pengaruh Suplementasi Temulawak dan Adas Dalam Ransum Terhadap Profil

Lipida (Trigliserida, Koletrol, LDL, HDL) Ayam Broiler. Dapat terselesaikan

dengan baik tanpa halangan suatu apapun. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi

sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Peternakan pada Fakultas

Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Oleh karena itu, penulis

menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Sodiq dan Ibu Mujilah selaku kedua orang tua saya yang sangat

luar biasa, terimakasih atas doa, nasihat, dukungan moral dan material

serta kasih sayang yang telah diberikan.


2. Nurul Fadilah dan Kiki Krisdiantoro selaku kakak kandung dan ipar

saya yang senantiasa menemani,mengarahkan,dan membantu saya dalam

menyelesaikan skripsi.

3. Dr. Agus Slamet, S.TP., M.P. selaku Rektor di Universitas Mercu Buana

Yogyakarta yang telah memberikan fasilitas selama kuliah.

4. Dr. Chatarina Lilis Suryani, S.TP., M.P. selaku Dekan Fakultas

Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang telah

memberikan fasilitas dan dukungan selama kuliah.

5. Ir.Lukman Amin, M.P. selaku dosen Pembimbing utama yang selalu

memberikan kemudahan dan pengarahan selama bimbingan.

6. Ir. FX. Suwarta, M.P. selaku dosen pembimbing pendamping yang telah

banyak meluangkan waktunya dalam membimbing, menasehati dan

mendukung penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Semua

pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung

kepada penulis.

7. Ir. Niken Astuti, M.P. selaku dosen pendamping yang selalu

memberikan kemudahan dan pengarahan selama bimbingan pada saat

menjalani proses pendidikan di Program Studi Peternakan angkatan

2021.

8. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung kepada penulis.


9. Dan Kpop Grup NCT Dream terutama Lee Haechan ysng secara tidak

langsung telah menjadi support dan selalu menghibur lewat karya-

karyanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna. Setelah melalui

proses yang sangat panjang dan penuh tantangan, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini yang tentunya masih banyak kekurangan dan jauh dari

kata kesempurnaan. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca

pada umumnya dan berguna bagi penulis khususnya, serta dapat digunakan

sebagaimana mestinya.

Yogtakarta, Agustus 2024

Penulis

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ayam ras pedaging disebut juga ayam broiler, yaitu ayam ras yang unggul

berdasarkanhasil persilangan ayam dengan tinggi, terutamanya dalam produksi

daging. Ayam pedaging(broiler) merupakan jenis ayam pedaging yang tak jarang

dibudidayakan untuk komersialisasijangka pendek lantaran umur panennya yang

pendek dan kemudahan dalam pemeliharaannya. Ayam broiler mempunyai

keunggulan daging yang empuk, memiliki tubuh dengan ukuran yangbesar,

mempunyai dada yang bentuknya juga lebar, serta juga pertumbuhan relatif

cepat(Turesnaet al., 2020). Menurut Cahyono (2017) menyatakan bahwa ayam


broiler mempunyai keunggulan produksi yang sangat tinggi karena

kemampuannya yang tinggi dalam mengganti bahan pakan menjadi daging.

Pertumbuhan yang begitu cepat pada ayam pedaging kerap kali diikutinya dengan

adanya perlemakan yang juga cepat, dengan pertambahan lemak yang

terussemakin tinggi seiring dengan bertambahnya berat bobot badan.

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan sumber daya alamnya,

keanekaragaman tanaman yang dimiliki merupakan salah satunya. Salah satu jenis

tumbuhan yang sering dijadikan obat adalah tanaman adas (Foeniculum vulgare

Mill). Tanaman adas sering digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai obat

herbal.

Ekstrak buah atau biji adalah bahan obat alam yang digunakan dalam pembuatan

minyak telon, sedangkan daunnya juga dapat dijadikan berbagai macam obat,

selain itu tanaman adas memLiki manfaat kesehatan yang lebih banyak (Kusnadi

& Devi, 2017).

Temulawak merupakan tanaman tradisional yang selalu dipergunakan oleh

para penduduk yang ada di negara Indonesia sebagai obat herbal. Temulawak

mengandung senyawa metabolit sekunder seperti kurkumin serta juga minyak

atsiri yang berguna untuk dijadikannyasebagai antimikroba serta antioksidan,

sehingga temulawak dapat digunakan untuk ternak.Menurut Agustiana (2016)

menambahkan temulawak ke dalam ransum bisa melakukan peningkatan terhadap

bobot yang ada pada badan ayam, mengoptimalkannya efesiensi pakan dan

Dermawaty, D. E. 2015. Potential Extract Curcuma (Curcuma xanthorrizal Roxb)


As Antibacterials. J MAJORITY, 4 (1), 5-11.mengurangi lemak. Komponen

utama temulawak minyak atsiri dan zat warna kuning (kurkuminoid). Menurut

Golla et al., (2022) menyatakan bahwa penggunaan temulawak 2% dalam ransum

masih memberikan respon bobot yang baik pada ayam.

Rimpang temulawak memiliki banyak manfaat yaitu dapat digunakan

sebagai analgesik,anti bakteri,anti jamur,anti diabetic,anti diare, anti

inflasi,antihepatotoksik,antiogsidan,antitumor,depresan,diuretik,hipolipidemik,ins

ektisida.

Kandunagn zat kimia yang ada di rimpang temulawak terdiri dari

kurkumin,minyak astsiri, flavonoid, tanin, alkaloid dan terpenoid (Dermawaty,

2015). Zat kurkumin dan minyak atsiri pada rimpang temulawak mempunyai

manfaat menyebabkan dinding kandung empedu mengeluarkan empedu yang

dapat memperlancar pencernaan lemak dan menurunkan tingkat kolesterol darah

(Muliani, 2015). Selain dapat mengurangi kadar lemak dan kolesterol, kandungan

minyak atsiri dan kurkumin dalam temulawak juga dapat membantu massa otot

meningkat. Hal ini menandakan bahwa temulawak berpengaruh terhadap kadar

protein daging (Estancia et al., 2012).

Marlina (2015) menyatakan bahwa pemberian antibiotik pada ayam untuk

konsumsi manusia tidak aman. Kekhawatiran dan ketakutan tersebut dapat diatasi

dengan penggunaan tenaman yang memiliki potensi farmakologi seperti

temulawak (curcuma xanthorriza roxb).Kekhawatiran dan ketakutan tersebut


dapat diatasi dengan penggunaan tenaman yang memiliki potensi farmakologi

seperti temulawak (curcuma xanthorriza roxb).Temulawak memiliki banyak

fungsi seperti penambah nafsu makan, berkhasiat, antibakteri, antioksidan,

hypokolesterol, anti radang, penambah metabolism,meningkatkan daya tahan

tubuh dan memulihkan kesehatan (Alipin et al., 2016). Ayam menjadi masalah

jika memiliki kadar kolesterol tinggi. Kandungan temulawak dapat memberikan

solusi untuk mengurangi lemak daging dan kolesterol.

Anggraini (2012) menyatakan bahwa kandungan kurkumin pada

temulawak dapat mencegah oksidasi LDL dan penumpukkan kolesterol ester pada

makrofag.Menurut Hasibuan et al,. (2021) Faktor genetik dan pakan yang

diberikan dapat mempengaruhi perubahan HDL. Penentuan dosis pada penelitian

ini mengacu pada dosis yang diberikan perlakuan penelitian Ginting (2020) dan

Ramadhani (2020) dimana dosis dianjurkan tidak melebihi 2% (Golla et al.,

(2022). Sehingga dilakukan penelitian, pada tahap ini untuk mengetahui pengaruh

pemberian jus temulawak dengan harapan bisa melakukan penurunan terhadap

kadar kolesterol yang ada pada darah ayam broiler.

Adas (Foeniculum vulgare Mill.) merupakan tanaman obat termasuk

dalam famili Umbelliferae (Apiaceae), dikenal sebagai herbal dengan buah

aromatik, menghasilkan biji beraroma harum (Mousa, 2018). Biji adas umumnya

digunakan sebagai obat alami gangguan pencernaan seperti carminanive,

antispasmodik, expectoran, diuretic, stimulan, laxative dan lambung (Xu et al.,

2020). Suplementasi biji adas pada dosis 1,2 dan 3,2% pada ransum ayam broiler
dapat memperbaiki konsumsi pakan (Attia et al., 2017). Penggunaan adas 0,15

dan 0,25 g/kg dalam ransum ayam broiler juga memperbaiki konsumsi pakan

(Gharehsheikhlou et al., 2018). Penggunaan pada dosis 5 g/kg dalam ransum

ayam petelur juga dapat memperbaiki konsumsi pakan (Abou-Elkhair et al.,

2018).Bagian dari anatomi tanaman adas meliputi daun, buah (biji), kulit dan lain-

lain mengandung senyawa metabolit primer dan sekunder yang bermanfaat untuk

kesehatan menurut penelitian yang pernah dilakukan penelitian.

Tanaman adas merupakan tumbuhan yang memiliki khasiat sebagai bahan obat

tradisional yang memiliki efek farmakologis antara lain antihipertensi, diuretik

ringan antirematik serta antiseptik pada saluran kemih.

Penelitian yang dilakukan oleh Ahwan dan Qonitah (2019) menyatakan

ekstrak etanol daun adas mempunyai fungsi sebagai pelancar Air Susu Ibu

(ASI) / lactogogum, dengan menaikkan kadar hormon prolaktin tikus putih yang

sedang menyusui dan dibandingkan dengan kontrol (CMC 1%) dengan dosis 500

dan 1000 mg/Kg BB. Diperoleh hasil yang signifikan bermakna dengan nilai p <

0,05 (Abdul & Qonitah, 2019). Penelitian yang dilakukan oleh Ahwan dan

Qonitah (2019) menyatakan ekstrak etanol daun adas mempunyai fungsi sebagai

pelancar Air Susu Ibu (ASI) / lactogogum, dengan menaikkan kadar hormon

prolaktin tikus putih yang sedang menyusui dan dibandingkan dengan kontrol

(CMC 1%) dengan dosis 500 dan 1000 mg/Kg BB. Diperoleh hasil yang

signifikan bermakna dengan nilai p < 0,05 (Abdul & Qonitah, 2019)

Lipid atau lemak merupakan senyawa organik yang memiliki sifat tidak

larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut nonpolar. Lipid merupakan salah
satu zat makromolekul yang dibentuk oleh beberapa molekul kecil yg

mempunyai struktur yang sama atau homolog. Lipid mempunyai fungsi

melindungi organ tubuh, terapi untuk kanker, membentuk sel, membantu

apoptosis sel, penghasil panas dalam tubuh, sebagai sumber asam lemak esensial,

pelarut vitamin yang larut dalam lemak (Huang, 2015).

Lemak banyak dijumpai dalam makanan sehari-hari baik nabati maupun

hewani.Lemak adalah sumber energi padat yang menghasilkan 9 kkal untuk

setiap gramnya. Nilai ini lebih dari dua kali lipat energi yang diperoleh dari

karbohidrat. Penambahan lemak dalam makanan seperti dengan cara digoreng

dapat menambah rasa lezat makanan dan memperkuat rasa dari bahan makanan

lainnya (Rasyid 2018).

Penelitian mengenai pengaruh suplementasi tepung adas dan temulawak

terhadap peningkatan profil lipida ayam broiler yang meliputi

Trigliserida,Kolestrol,LDL,dan HDL yang belum banyak di lakukan sehingga

diharapkan dari hasil penelitian ini dapat mengetahui bagaimana pengaruh

pemberian tepung adas dan temulawak dalam peningkatan profil lipida ayam

broiler pakan terhadap persentase peningkatan profil lipid yang meliputi

Trigliserida, Koletrol, LDL, dan HDL serta diharapkan dapat digunakan sebagai

sumber informasi serta dasar pengetahuan bagi pelaku industri peternakan ayam

broiler.

Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh suplementasi campuran tepung (temulawak dan adas)

sebagai feed aditif dalam ransum terhadap peningkatan profil lipida ayam broiler

yang meliputi Trigliserida,Kolestrol,LDL,dan HDL .

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian

campuran tepung temulawaku dan adas sebagai feed aditif terhadap peningkatan

profil lipida ayam broiler yang meliputi Trigliserida,Kolestrol,LDL,dan HDL .

Manfaat Penelitian

1. Mempelajari pengaruh penggunaan campuran tepung temulawak dan adas

sebagai alternatif herbal antibiotik terhadap profil lipida ayam broiler yang

meliputi Trigliserida,Kolestrol,LDL,dan HDL .

2. Mendapatakan bahan herbal yang mampu memperbaiki ststus

kesehatan ayam yang meliputi Tregliserida,Kolestrol,LDL,dan HDL.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Ayam Broiler

Ayam broiler (Gallus domesticus) atau ayam pedaging adalah ayam-ayam

yang di pelihara khusus untuk menghasilkan daging ayam yang sehat dan

berkualitas tinggi (Kruchten, 2013). Strain ayam broiler di Indonesia ada

beberapa macam yang masing-masing memiliki karakteristik, keunggulan, dan

kelemahan. Strain yang banyak dikembangkan di Indonesia yaitu strain ayam

broiler Cobb, Loghman, Ross, dan Hubbard. Karakteristik yang membedakan

antar strain yaitu kecepatan pertumbuhan, daya tahan terhadap penyakit, daya

adaptasi terhadap lingkungan, dan kualitas daging (Tamalludin, 2012). Ayam


broiler mempunyai sifat pertambahan bobot badan yang sangat cepat dalam waktu

yang relatif singkat. Biasanya dalam 4-5 minggu pemeliharaan intensif dapat

mencapai bobot potong 1,3-1,6 kg (Meluzzi dan Sirri 2016).

Ayam broiler merupakan sumber protei hewani tinggi dengan harga yang

terjangkau, sehingga diminati oleh masyarakat. Hewan ini mampu memenuhi

kebutuhan protein masyarakat dengan waktu panen yang relatif singkat (Herlina,

2016). Hal ini menjadi keuntungan karena dengan waktu yang singkat

mampu,menghasilkan dengan yang mengandung protein hewani susuai

kebutuhan. Pemeliharaan ayam broiler memerlukan manajemen kandang yang

baik untuk meningkatkan produktivitas yang optimal.

Ayam broiler memiliki ciri-ciri dada lebar yang disertai timbunan daging yang

baik,dan bulu yang berwarna putih (Ruhyat dan Edjeng, 2010).

Temulawak

Temulawak (Curcuma zanthorriza Roxb.) merupakan salah satu spesies

tanaman dari keluarga Zingiberaceae yang sering digunakan sebagai obat

tradisional.Tercatat pada tahun 2019, temulawak dibudidayakan di Indonesia

dengan luas panen lebih dari 13.042.873 m2 dan menghasilkan 29.637.119 kg.

temulawak(Rahmat dkk.,2021). Temulawak dibudidayakan sebagian besar di


pulau Jawa dan banyak digunakan sebagai obat tradisional di Indonesia.

Temulawak bersifat aromatic dan karminatif (mengurangi gas dalam saluran

pencernaan),dan digunakan untuk mengobati sakit perut, hepatitis, penyakit

kuning, diabetes,aterosklerosis dan infeksibakteri (Rohaeti dkk., 2015).

Temulawak digunakan dalam bidang pengobatan karena mampu berperan

sebagaidiuretik,anti-inflamasi,antikanker,antihipertensi,antioksidan,

antihepatotoksik, antirematik, antidiabetes,anti spasmodik, anti dismenore, anti

bakteri,anti leukorea, dan anti jamur (Sahoo dkk.,2021). Kandungan utama dalam

rimpang temulawak adalah pati, kurkuminoid danminyak atsiri (Ulaen dkk.,

2012). Struktur morfologi daun dan rimpang yang ada pada temulawak (Curcuma

xanthorrhiza) dan kunyit (Curcuma longa) memiliki kesamaan, hanya saja

rimpang dan daun temulawak lebih besar, dan warnanya jauh lebih gelap daripada

kunyit (Silalahi, 2017). Minyak atsiri temulawak di indonesia mengandung

senyawa utama yang terdiri α-kurkumin (22,11%), β-kurkumin

(23,39%),kurzeren (6,02%),kampor (4,98), dan xanthorrhizol (4,65%) (Septama

dkk., 2022). Minyak atsiri atau minyak esensial merupakan salah satu hasil akhir

dari proses metabolisme sekunder dalam tumbuhan yang terbentuk karena reaksi

antara berbagai persenyawaan kimia dengan adanya air (Megawati dan

Murniyawati, 2015). Minyak atsiri yang terkandung dalam rimpang temulawak

berwarna kuning atau kuning jingga, memiliki rasa yang tajam, dan berbau khas

aromatik. Jumlah minyak atsiri dalam rimpang temulawak berkisar 3-12%.

Komposisi minyak atsiri tidak selalu sama karena dipengaruhi beberapa faktor.

Faktor tersebut diantaranya adalah usia rimpang, tempat tumbuh, teknik isolasi
dan teknik analisis. Analisis terhadap minyak atsiri temulawak dengan

menggunakan kromatografi gas menemukan ada 31 komponen penyusun minyak

atsiri dalam temulawak. Minyak atsiri temulawak mengandung limonen yang

berfungsi sebagai pemberi aroma, sedangkan kandungan flavonoidnya berkhasiat

menyembuhkan radang (Putri, 2013). Sifat-Sifat Minyak Atsiri Minyak atsiri

memiliki beberapa karakteristik, yaitu Memiliki titik uap rendah sehingga mudah

menguap, susunan senyawa yang terdapat dalam minyak esensial ini sangat kuat,

sehingga berpengaruh terhadap indera penciuman, memiliki rasa getir (pungent

taste), berbau wangi sesuai bau tanaman penghasil minyak atsirinya (berbau

khas), umumnya larut dalam pelarut organic, sulit larut dalam air dan pelarut

polar lainnya (Prakoso, 2019). Minyak atsiri temulawak mengandung limonen

yang berfungsi sebagai pemberi aroma, sedangkan kandungan flavonoidnya

berkhasiat menyembuhkan radang (Putri, 2013)

Rimpang temulawak merupakan rimpang yang terbesar pada rimpang

curum.Rimpang temulawak teridiri atas 2 jenis yaitu,rimpang induk (empu) dan

rimpang cabang.Rimpang induk berwarna kuning tua,cokelat kemerahan,dan

bagian dalamnya berwarna jingga cokelat.Rimpang cabang tumbuh keluar dari

rimpang induk,berukuran lebih kecil,dan memiliki warna lebih muda.Akar

temulawak memiliki ujung akar yang melebar.Sistematika tanaman temulawak

sebagai berikut :

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae.


Kelas : Monocotyledonae.

Ordo : Zingiberales.

Keluarga : Zingiberaceae.

Genus : Curcuma.

Spesies : Curcuma xanthorrhiza Roxb

Zat kurkumin dan minyak atsiri pada rimpang temulawak mempunyai

manfaat menyebabkan dinding kandung empedu mengeluarkan empedu yang

dapat memperlancar pencernaan lemak dan menurunkan tingkat kolesterol darah

(Muliani, 2015).Selain dapat mengurangi kadar lemak dan kolesterol, kandungan

minyak atsiri dan kurkumin dalam temulawak juga dapat membantu massa otot

meningkat. Hal ini menandakan bahwa temulawak berpengaruh terhadap kadar

protein daging.Adapun manfaat temulawak tentu tidak terlepas dari kandungan

nutrisi di dalamnya. Kandungan nutrisi dalam temulawak secara singkat dapat

dilihat melalui tabel berikut:

Table 1 manfaat dari kandungan temulawak .

Nutrien (per 100 gram) Jumlah Satuan

Air 12.85 G

Energi 312 Kcal

Protein 9.68 G

Total lipid (lemak) 3.25 g

Karbohidrat 67.14 G
Serat 22.7 g

Gula total 3.12 G

Kalsium,Ca 168 mg

Magnesium , Mg 208 mg

Pottasium ,K 2080 MG

Sodium, Na 27 mg

Zinc, Zn 4.5 mg

Vitamin C,ascorbic acid 0.7 mg

Thiamim 0.058 mg

Riboflavin 0.15 mg

Niacin 1.35 Mg

Vitamin B-6 0.107 mg

Asam folat 20 µg

Vitamin A,RAE 0 µg

Vitamin A,IU 0 µg

Vitamin E 4.43 mg

(alpha-tocopherol)

Vitamin D (D2 + D3) 0 µg

Vitamin K 13.4 µg

(phylloquinone)

Fatty acids,total 1.838 G

Saturated

Fatty acids, total 0.449 g


monounsaturated

Fatty acids, total 0.756 g

polyunsaturated

Fatty acids, total trans 0.056 G

Adas

Adas (Foeniculum vulgare Mill.) merupakan suatu tanaman yang termasuk

dalam famili Apiaceae. Tanaman adas banyak dibudidayakan di daerah yang

tropis seperti Indonesia. Adasbanyak digunakan sebagai rempah-rempah di dapur.

Kandungan kimia yang terdapat dalam adas diantaranya adalah minyak essensial,

asam lemak, tanin, flavonoid, glikosida jantung, saponin, dan senyawa lainnya

(Aamir et al 2018). Adas adalah tanaman obat dari Famili Umbelliferae

(Apiaceae). Tumbuhan Adas (Foeniculum vulgare) atau yang sering disebut

Fennel merupakan tumbuhan yang tergabung dalam famili Apiaceae dan Adas

berasal dari Mediterania, Eropa Selatan dan dibudidayakan secara luas di seluruh

dunia (Bermawie et al., 2017). Bagian-bagian tanaman seperti daun, batang, dan

bijinya (buah) dapat dimakan.

Buah adas berbentuk elipsoide, silinder atau sedikit melengkung dan

berwarna kehijauan atau cokelat kekuningan. Daun adas berbentuk seperti jarum

dan memiliki warna hijau muda atau hijau gelap. Setiap buah memiliki berat

sekitar 6-7 mg dengan panjang 8-10 mm dan lebar 3-4 mm.Adas memiliki

kelopak, mahkota, putik, dan benang sari sehingga termasuk struktur bunga
lengkap. Tumbuhan ini tumbuh hampir di seluruh dunia dan memiliki toleransi

terhadap berbagai hama serangga dan penyakit (Khan dan Musharaf, 2015).Buah

adas mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid, minyak atsiri,

dan asam lemak. Efek farmakologis yang dimiliki oleh adas diantaranya adalah

sebagai agen antioksidan, hepatoprotektor, aktivitas esterogen, larvasida,

antibakteri, dan antijamur. Adas juga memiliki efek sebagai antimikroba,

antiparasit, antiinflamasi, antialergi, bronkodilator, efek pada gastrointestinal dan

jantung (Al-Snafi, 2018).

Sistematika tanaman adas (Foeniculum vulgare Mill.) (Khan dan Musharaf,

2015).

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Subkelas : Rosidae

Ordo : Apiales

Famili : Apiaceae

Genus Z : Foeniculum

Species : Foeniculum vulgare Mill.

Tumbuhan ini dikenal sebagai rempah-rempah dan ramuan medis untuk

mengatasi batuk, pilek, sakit perut, dan rasa mual. Biji tumbuhan ini dapat

digunakan sebagai penyedap rasa pada masakan daging, ikan, dan lainnya.
Kandungan minyak atsiri seperti limonina memberikan kesan mengharumkan dan

dapat membunuh mikroba (Suhendra dan Arn\ta, 2009). Dalam kepentingan

medis tumbuhan adas memiliki efek antifungal, antibakterial, antioksidan,

antitrombotik dan aktivitas hepatoproteksif (Rather et al., 2016).

Parameter penilaian buah adas diantaranya adalah susut pengeringan tidak

lebih dari 10%, kadar abu total tidak lebih dari 13,1%, kadar abu tidak larut asam

dengan kadar tidak lebih dari 2,7 %, kadar larut air tidak kurang dari 20%, dan

kadar sari larut etanol tidak kurang dari 8,6%. Ekstrak kental buah adas memiliki

rendemen dengan jumlah tidak kurang dari 11,2%, kadar air dalam ekstrak tidak

lebih dari 10%, kadar abu total tidak lebih dari 1 %, dan kadar abu tidak larut

asam tidak lebih dari 0,5% (Depkes, 2008).

Penelitian terhadap kandungan dari minyak biji adas menurut Kridati, et al.,

(2012) dari kromatogram kromatografi gas (GC) telah diidentifikasi 14 macam

komponen penyusun minyak biji adas, yaitu golongan monoterpen, phenol, dan

golongan keton. Yang termasuk golongan phenol adalah anetol dan iso anetol

58.52%; golongan monoterpen terdiri dari -pinen 3%, camphene 0.33%, α-

limonene 3.5%; sedangkan golongan keton adalah dcamphore 0.39%, fenchone

26.7%.

Lipida\lemak Darah
Lipid adalah sekelompok senyawa non heterogen yang meliputi asam

lemak dan turunannya,lemak netral (trigliserida), fosolipid serta sterol .Lipid

memiliki arti lain sebagai kelompok besar biomolekul dengan gugus fungsional

karboksil (-COOH) atau gugus ester (-COOR), yang tidak dapat larut dalam

dalam air ,tapi larut dalam larutan non polar,seperti eter,aseton,bensin,karbon

tetraklorida ,dan lain sebagainya. Lipid akan alarut dalam zat pelarut organik

seperti aseton,alkohol,kloroform,eter,dan benzena. Lipid dikelompokkan

berdasrkan struktur dan karakteristik non polarnya menjadi

lemak(fat),lilin,fosfolipid,sfingolipid,gliklolipid,eikosanoat,steroid,lipoprotein,dan

vitamin yang laruk dalam lemak.

Beberapa jenis lipid memiliki gugus polar dan non polar ,sehingga

lipid bersifat smfipatik akan membentuk misel didalam air.Lipid memliki

beberapa sifat diantaranya adalah sebagai berikut :

 Hidrolisi dari lipid akan menghasilkan asam lemak yang berperan pada

metabolisme tumbuhan dan hewan

 Lipid tidak larut dalam air,tetapi dapat larut dlam pelarut organik

(benzena,eter,aseton,kloroform,dan karbontetraklorida)

 Lipind mengandung unsur-unsur karbon,hidrogen,ogsigen.Beberapa jenis

lipid jugs memiliki kandungan nitrogen dan fosfor.

 Lipid tidak mempunyai satuan yang berulang,tidak seperti karbohidrat dan

protein.
Fungsi lipid adalah sebagai sumber energi ,pelindung organ

tubuh,pembentukan sel,sumber asam lemak essensil,alat pengangkut vitamin larut

lemak ,memhemat protein,memberi rasa kenyang dan kelezatan ,sebagai

pelumas,dan menjaga suhu tubuh. Lipid merupakan senyawa organik yang

memiliki sifat tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut nonpolar.

Lipid merupakan salah satu zat makromolekul yang dibentuk oleh beberapa

molekul kecil yg mempunyai struktur yang sama atau homolog.Lipid mempunyai

fungsi melindungi organ tubuh, terapi untuk kanker, membentuk sel, membantu

apoptosis sel, penghasil panas dalam tubuh, sebagai sumber asam lemak esensial,

pelarut vitamin yang larut dalam lemak (Huang, 2015). Lipid berfungsi sebagai

sumber energy, insulator panas di jaringan subkutan, cadangan energi

(trigliserida),prekursor hormon adrenal dan steroid gonadal serta asam empedu

(kolesterol) (Jim, 2013).

HDL (High Density Lipoprotein)

High density lipoprotein merupakan lipoprotein yang mengangkut lipid

dari perifer menuju ke hepar (Murray et al., 2003). High density lipoporotein

(HDL) merupakan lipoprotein yang paling berperan dalam pengangkutan kolestrol

, HDL berperan mengumpulkan kelebihan kolesterol dari jaringan tubuh dan

mengembalikannya ke hati kemudian mengeluarkannya bersama garam empedu

(Hartini dan Okid, 2009) . Kadar HDL pada unggas yang baik adalah lebih dari 60

mg/dl (Dorisandi et al., 2018).


Kadar HDL yang tinggi mencegah terjadinya aterosklerosis dengan cara

mengangkut kolestrol dari jaringan perifer menuju hepar dan mengurangi

kolesterol yang berlebihan (Hartini dan Okid, 2009). HDL mempunyai sifat

antioksidan sehingga dapat mencegah terjadinya oksidasi LDL, kadar HDL juga

dipengaruhi oleh lingkungan dan genetik antara lain pakan yang diberikan

(Dorisandi et al., 2018). Flavonoid yang menyerupai estrogen ternyata mampu

memperlambat berkurangnya massa tulang (osteomalasia), menurunkan kadar

kolesterol darah dan meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL)

(Santoso et al., 2002 dalam Erwan et al., 2021). Tinggi rendahnya kadar HDL

dalam darah berkorelasi dengan kadar kolesterol (Hasanuddin et al., 2013).

Kandungan saponin dapat menurunkan kadar kolesterol, LDL, trigliserida dan

menaikkan kadar HDL (Maharani et al., 2019).

Kandungan saponin dapat menurunkan kadar kolesterol, LDL, trigliserida

dan menaikkan kadar HDL (Maharani et al., 2019). Senyawa flavonoid bersifat

antioksidan dan dapat menetralkan radikal bebas, sehingga oksidasi lemak oleh

radikal bebas bisa dikurangi sehingga kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein)

bisa berkurang (Yadnya dan Wirawan, 2014).

Trigliserida

Trigliserida merupakan ester dari alkohol gliserol dengan asam lemak

dalam bentuk simpanan dalam tubuh yang berfungsi sebagai sumber energy

(Rahmadina et al., 2019). Kadar trigliserida darah ayam broiler normal berkisar

43-168 mg/dl (Sulmiyati dan Malaka, 2017). Kadar trigliserida darah sangat
dipengaruhi oleh karbohidrat, pakan dan sirkulasi asam lemak bebas dalam tubuh,

kadar trigliserida dipengaruhi oleh adanya perubahan sintesis asam-asam lemak

yang berasal dari ransum yang dikonsumsi ayam tersebut. Semakin tinggi asam

asam lemak yang dihasilkan dari proses lipogenesis karbohidrat dan protein serta

asam-asam amino maka trigliserida yang disintesa di hati juga mengalami

peningkatan dan secara langsung mempengaruhi konsentrasi trigliserida di serum

darah ( Citrawidi et al., 2012).

Kurkumin mempengaruhi peningkatan kerja lipoprotein lipase yang

dimana bisa berdampak pada rendahnya kandungan trigliserida di darah

(Chattopadhyay et al., 2004). Kurkumin meningkatkan kinerja lipoprotein untuk

mengontrol kadar kolesterol dan lipid seperti trigliserida dalam jaringan tubuh

(Grahame, 2012). Kandungan saponin dapat menurunkan kadar kolesterol, LDL,

trigliserida dan menaikkan kadar HDL (Maharani et al., 2019). Kandungan

flavonoid dapat menurunkan biosintesis kolesterol, mengurangi produksi

kolesterol dalam hati, mampu menurunkan kadar trigliserida dan mampu

memperantai penurunan kadar LDL dan lipoprotein (Dibyantini dan Simorangkir,

2016).

BAB III

MATERI DAN METODE


Waktu Dan Tempat

Penelitian ini dilakukan dua tahap yaitu pemeliharaan dan analisis

hematologic profil darah. Pemeliharaan dilakukan di UPT Kebun Percobaan

Kaliurang Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang dilaksanakan selama 35

hari pada tanggal 10 juni sampai dengan 12 Agustus, dan Penelitian analisis

hematologi meliputi kolesterol meliputi HDL, LDL meliputi

Trigelisirida,dilakukan di Laboratorium Teknologi Veteriner Departemen

Teknologi Hayati dan Veteriner Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Gedung SV UGM, Sekip Unit 1, Blimbing Sari, Caturtunggal Kecamatan Depok

Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Materi Penelitian

Alat

Alat yang digunakan berupa 12 unit kandang baterai yang berukuran luas

kandang P= 90 cm, T= 45 cm, L = 60 cm, kandang kelompok, dengan kapasitas

12 ekor per unit, dengan dilengkapi tempat pakan dan minum,timbangan ternak

ohouse NV1201, gunting,pisau,pinset dan alat tulis,ember,tempat pakan,tempat

minum,kompor,panci,termohigrometer,lampu 60 watt,kipas grower.Adapun alat

untuk pengambilan sampel darah spuit 3cc, vacumtainer yang berisi antikoagulan

Ethylen diamine tetra aceticacid (EDTA), cooler box, PRIMA fully-auto

Hematology Analize.

Bahan

1. Ayam Broiler
Ayam broiler sebanyak 96 ekor , dipelihara selama 5 minggu dengan bobot

awal 43,5 gram,kemudian pada umur 5 minggu ayam tersebut baru dapat

diambil sampel darahnya sebanyak 12 ekor .Pengambilan sampel darah

dilakukan pada bagian sayap sebanyak 3 cc dan setelah itu dimasukan kedalam

vacumtainer sebanyak 3 ml.

2. Pakan

Bahan pakan ransum yang dipakai berupa jagung giling, bekatul, bungkil

kedelai, tepung ikan, tepung tulang,.Kemudian semua bahan dicampurkan

samapai homogen dan ditambahkan tepung adas dan tepung temulawak dengan

perbandingan P1: Ransum basal + TT 0 g/kg + TA g/kg.P2 : Ransum basal +

TT .

3. Adas

Tepung adas dibuat dari biji buah adas yang dikeringkan. Setelah kering

lalu digiling menggunakan blender hingga menjadi tepung dilanjutkan dengan

pengayakan menggunakan ayakan 20 mesh. Dari perlakuan perminggunya

konsumsi pakan diperkirakan untuk kebutuhan tepung adas untuk perlakuan

sampai 5 minggu diperlukan 4500 gram.

4. Temulawak

Tepung rimpang temulawak dibuat dari rimpang temulawak , dengan

memotong melintang dengan tebal 2 mm, kemudian dikeringkan dengan

oven pada suhu 60 derajad Celcius hingga kering. Simplisia temulawak yang
sudah kering, digiling hingga menjadi tepung dan diayak dengan ukuran 40

mesh.

Metode Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini yaitu rancangan

acak lengkap (RAL) pola searah dengan 4 macam perlakuan dan 3 kali ulangan,

sehingga keseluruhan terdapat 12 unit percobaan.

Perlakuan yang diberikan adalah:

P1: Ransum basal + TK 0 g/kg + TA 0 g/kg.


P2 : Ransum basal + TK 2,5 g/kg + TA 2,5 g/kg.
P3 : Ransum basal + TK 5 g/kg + TA 5 g/kg.
P4 : Ransum basal + TK 7,5 g/kg + TA 7,5 g/kg.
Keterangan:
TK = Tepung Kunyit
TA = Tepung Adas

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan diawali dengan mempersiapan kandang. Persiapan

kandang diawali dengan membersihkan kandang dan lingkungan sekitarnya,

melakukan pengapuran pada seluruh bagian kandang dan melakukan desinfeksi

menggunakan Destan, dilanjutkan fumigasi dengan menggunakan Formalin dan

KMnO3.Persiapan pakan penelitian dilakukan pada tahap ini, pakan penelitian

berupa pakan komersial tanpa menggunakan antibiotik yang dipesan secara

khusus.
2. Tahap Pemeliharaan

Pemeliharaan ayam broiler dilakukan selama 35 hari. Ransum perlakuan

diberikan sejak pemeliharaan hari pertama dengan pemberian menyesuaikan

kebutuhan konsumsi ayam per ekor per hari. Air minum diberikan secara ad

libitum. Sebagai kontrol lingkungan, juga dilakukan pengukuran suhu dan

kelembaban di dalam maupun di luar kandang. Perlakuan diberikan dari awal

pemeliharaan. Vaksinasi tetes mata dilakukan pada hari ke-4 .masa pemeliharaan.

3. Pembuatan Tepung Herbal

Cara pembuatan tepung Adas adalah biji Adas yang dikeringkan dengan
sinar matahari, dengan ditutup menggunakan kain hitam hingga kering dengan
kadar air sekitar 12%. Kemudian dilanjutkan dengan penggilingan dan
dilanjutkan dengan pengayakan menggunakan ayakan 20 mesh.Demikian
juga rimpang temulawak, dicuci bersih, kemudian dikuliti, dan diiris
melintang dengan ketebalan 2 mm kemudian dikeringkan hingga
mencapai kadar air 15%, dan dilanjutkan dengan penggilingan dan diayak
dengan ayakan 20 mesh. Tepung Adas dan tepung temulawak dicampur
secara homogen dengan perbandingan 1:1, kemudian dicampurkan dalam
ransum standart (basal).

4. Metode Pengambilan Darah

Tahap pengambilan data dilakukan pada minggu ke 5 dengan pemuasan


ternak selama 3 jam sebelum pngambilan darah. Metode pengambilan darah
dilakukan dengan memilih 1 sampel secara acak pada setiap unit flock.
Pengambian darah dilakukan melalui pembuluh vena brachialis menggunakan
spuit (disposible syinge). Darah yang diambil minimal sebanyak 3 ml dan di
tampung pada vacuum (vacumtainer) EDTA yang di dalamnya mengandung
antikoagulan.Tabung dikocok secara perlahan dan disimpan didalam suhu
rendah yaitu (18 C) untuk menghindari terjadi nya lisis atau penggumpalan
pada darah. Setalah itu darah disimpan pada cooler box. Penghitungan jumlah
leukosit ditentukan dengan metode ruang Burker. Penghitungan deferensial
leukosit darah ayam dbroiler ditentukan dengan penghitungan preparat apus
mrnggunakan mikroskop cahaya dengan lensa perendaman.Teknik koverslip
diterapkan saat menyiapkan sampel darah.

5. Formulasi pakan ayam perlakuan

Ransum disusun dari beberapa bahan pakan, dan disuplementasi tepung

herbal.Formulasi ransum secara lengkap tertera pada Tabel 1.

Tabel 2.. Formulasi ransum ayam broiler dan kandungan nutrien ransum

perlakuan.

Perlakuan (%)
P1 P2 P3 P4
Jagung 50,0 50,0 50,0 50,0
Bekatul 19,0 19,0 19,0 19,0
Bungkil Kedelai 23,0 23,0 23,0 23,0
Tepung ikan 6,0 6,0 6,0 6,0
Tepung Tulang 2,0 2,0 2,0 2,0
Jumlah 100 100 100 100 0
Tepung Adas (g/kg) 0 3,0 6,0 0
9,0

Tepung Temulawak 0 3,0 1 6,0 9,0

(g/kg)(g/kg)
Filler 18 12 6 0
Protein (%) 20,30 20,3 20,3 20,3
ME (kcal/kg) 2950,7 2950,7 2950,7 2950,7
SK (%) 4,98 4,98 4,98 4,98
LK (%) 3,98 3,98 3,98 3,98
Ca (%) 1,72 1,72 1,72 1,72
P (%) 0,72 0,72 0,72 0,72

Tabel diatas merupakan formulansi pakan ayam broiler unggul.


Variabel yang diukur yaitu :

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan profil lipida

ayam broiler yang meliputi Trigliserida,Kolestrol,LDL,dan HDL yang diberi

suplementasi tepung adas dan temulawak. Pengambilan data dilakukan pada

minngu ke 5 dengan pemuasaan ternak selama 3 jam sebelum pengambilan

darah. Metode pengambilan darah dilakukan dengan memilih 1 sampel secara

acak pada setiap unit flock.Pengambilan darah dilakukan melalui pembuluh

vena brachialis menggunakan spuit (disposible syringe).Darah yang diambil

minimal sebanyak 3 ml dan ditampung pada tabung vacuum (vacutainer)

EDTA yang mengandung antikoagulan.Tabung dikocok secara perlahan dan

disimpan pada suhu rendah (18ºC) untuk menghindari lisis atau penggumpalan

darah. Darah yang akan diuji di lab disimpan pada cooler box. Penghitungan

jumlah leukosit ditentukan dengan metode ruang Burker. Penghitungan

diferensial leukosit darah ayam broiler ditentukan dengan penghitungan

preparat apus menggunakan mikroskop cahaya dengan lensa perendaman.

Teknik coverslip diterapkan saat menyiapkan sampel darah.

Variabel yang Diamati

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian campuran

tepung temulawak dan adas sebagai feed aditif terhadap peningkatan profil lipida

ayam broiler yang meliputi Trigliserida,Kolestrol,LDL,dan HDL,yang diberi

suplementasi tepung adas dan Temulawak.

Analisis Data
Data yang diperoleh selanjutnya akan ditabulasi dan dianalisis

menggunakan Analysis Of Variance (ANOVA). Jika terdapat perbedaan pada

setiap perlakuan maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Wardhani dkk.,

2023).Analisis data menggunakan rancangan percobaan Model percobaan

menggambarkan variasi yang muncul dalam penelitian, sebagai berikut :

y ij =μ+τ i +ε (i ) j

Keterangan :

Yij : nilai hasil pengamatan perlakuan ke i ulangan ke j dalam penelitian

µ : konstanta, rata-rata pengamatan dalam penelitiaan

τi : efek yang ditimbulkan oleh perlakuan ke i dalam penelitiaan

Εij : error, gallat, kesalahan percobaan, kesalahan akibat faktor-faktor tidak

diketahui (tidak terkontrol dalam penelitian) yaitu faktor lain di luar

perlakuan

i : perlakuan ke i, i=1,2,3,4

j : ulangan ke j, j=1,2,3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Trigliserida
Trigliserida merupakan ester dari alkohol gliserol dengan asam lemak dalam
bentuk simpanan dalam tubuh yang berfungsi sebagai sumber energy . Hasil
penelitian pengambilan darah ayam broiler umur 5 minggu dengan pakan ransum
basal yang ditambah tepung temulawak dan tepung adas dapat dilihat pada table 3.

TabeL 3.Hasil rata-rata untuk sampel Trigliserida

Trigliserida

Duncana
Perlakuan N Subset for
Alpha=0.05
1
P1 3 88,2667
P2 3 107,067
P3 3 117,5333
P4 3 124,3667
Sig. .303

Means for groups in homogeneous


subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample
Size = 3.000.
LDL
Perlakuan N Subset for
Alpha=0.05
1
P1 3 35,9333
P2 3 50,6333
P3 3 51,4
P4 3 54,5
Sig. .008
Means for groups in homogeneous
subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample
Size = 3.000.

HDL
Perlakuan N Subset for
Alpha=0.05
1
P1 3 37,7
P2 3 39,8667
P3 3 47,6667
P4 3 49,5333
Sig. .095
Means for groups in homogeneous
subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample
Size = 3.000.

Koletrol
Perlakuan N Subset for
Alpha=0.05
1
P1 3 53,5333
P2 3 39,5667
P3 3 49,1333
P4 3 37,4333
Sig. .015
Means for groups in homogeneous
subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample
Size = 3.000.

DAFTAR PUSTAKA
Alipin K, Safitri R, Kartasudjana R. 2016. Suplemen probiotik dan temulawak

pada ayam pedaging terhadap populasi Salmonella sp. dan

kolesterol darah. Jurnal Veteriner 17(4): 582-586.

Anggraini, S. 2012. Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma

xanthorrhiza Roxb.) Terhadap Kadar Kolesterol Total Pada Tikus

Putih Hiperlipidemia [Skripsi] Universitas Muhammadiyah

Surakarta).

Agustiana. 2016. Pengaruh Pemberian Tepung Kunyit Dalam Ransum Ayam

Broiler Terhadap Kadar Air, Ph Dan Total Bakteri Liter. F. [skripsi]

Peternakan UNDIP.

Cahyono,B. 2017. Cara Meningkatkan Budidaya Ayam Ras Pedaging (Broiler).

Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.

Dermawaty, D. E. 2015. Potential Extract Curcuma (Curcuma xanthorrizal Roxb)

As Antibacterials. J MAJORITY, 4 (1), 5-11.

Estancia, K., Isroli dan Nurwantoro. 2012. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit

(Curcuma domestica) Terhadap Kadar Air, Protein Dan Lemak

Daging Ayam Broiler. Animal Agriculture Journal, 1 (2), 31-39.


Gullo, Y., Montong M. E. R., Laihad J.T dan Rembet G.D.G. 2014.

Penambahhan Tepung Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza

Roxb) dan Tepung Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoria Rosc)

dalam Ransum Komersial Terhadap Persentase Karkas, Lemak

Abdomen, dan Persentase Hati pada Ayam Pedaging. Jurnal Zootek.

Vol 34 : 115-123.

Hasibuan, M.R., Erwan, E., Elviriadi., Rodiallah M., dan Sofya M. 2021. Total

Kolesterol HDL, LDL dan Trigliserida Darah Ayam Broiler yang

Diberikan Tepung Daun Apu-Apu (Pistia stratiotes) dalam Ransum

Basal. Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan. Vol 7(2): 92-103.

Marlina N.A., Elok Z., Aji S. 2015. Pengaruh Pemberian Antibiotika Saat

Budidaya Terhadap Keberadaan Residu pada Daging dan Hati

Ayam Pedaging dari Peternakan Rakyat. Jurnal Ilmu-Ilmu

Peternakan 25(2) : 10-19

Muliani, H. 2015. Effect of Turmeric (Curcuma domestica Vahl.) Extract on

Broiler Blood Cholesterol Levels. Jurnal Sains dan Matematika, 23

(4), 107-111.

You might also like