Modul Ajar Fikih Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Fikih Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
com/
IIN
NFFO
ORRM
MAASSII U
UMMU
UMM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Madrasah : MTs MODULGURUKU
Nama Penyusun : .....................................................................................
Mata Pelajaran : Fikih
Fase / Kelas / Semester : D - VII / 1-2
Elemen : Mensyukuri Nikmat Allah Sw Melalui Shalat Fardhu
Jama’ Dan Qashar
Alokasi Waktu : ……………………………………………………….
Tahun Penyusunan : 20… / 20…
keadaan tertentu meliputi: kondisi sakit, kondisi genting (khauf) dan di atas
kendaraan, dan mengamalkannya dengan baik dan benar dalam konteks
kehidupan sehari-hari pada masyarakat global, sehingga kewajiban ibadah
dijalankan secara istiqamah pada kondisi apapun dan dimanapun.
Peserta didik juga akan mempraktekkan ketentuan pemulasaraan jenazah
mencakup: memandikan, mengkafani, menyalatkan dan menguburkan
janazah, sehingga dapat menjalankan fardlu kifayah sebagai konsekwensi
beragama dalam konteks hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Peserta didik terbiasa melakukan ibadah yang memiliki dimensi sosial
berupa zakat, infak, sedekah, hibah, hadiah, kurban, dan akikah sesuai syarat
dan rukunnya dengan baik sebagai ekspresi rasa syukur kepada Allah Swt,
sehingga amaliah ibadahnya dapat membentuk kepedulian sosial dan
mempengaruhi cara berfikir bersikap dan bertindak dalam kehidupan sehari-
hari dalam konteks beragama, berbangsa dan bernegara.
Peserta didik memahami ketentuan ibadah haji dan umrah sehingga memiliki
kesadaran penghambaan dan ketaatan kepada Allah Swt secara mutlak dalam
mengikuti aturan syari'at dalam kehidupan sehari-hari dalam konteks
berbangsa dan bernegara untuk menggapai rida Allah Swt.
Peserta didik memahami ketentuan halal-haramnya makanan dan minuman,
ketentuan binatang yang haram dikonsumsi serta keten tuan penyembelihan
binatang, agar peserta didik selektif memilih makanan di era global dan
terbiasa mengkonsumsi makanan yang halal dan baik (halal-thayyib)
sehingga kesucian hati bisa dijaga yang akan mempengaruhi dalam sikap
dan prilaku sehari-hari menjadi baik.
Fikih Peserta didik mampu menganalisis ketentuan pembagian wans dan
Muamalah muamalah yang meliputi: jual beli, khiyaar, qiraadl, larangan riba, 'aariyah,
wadii'ah, hutang-piutang, gadai, hiwaalah, ijarah sehingga aktifitas sosial-
ekonomi pada era digital dan global dijalankan secara jujur, amanah dan
tanggung jawab sesuai aturan fikih, yang dapat bernilai ibadah dan
berdimensi ukhrawi dalam konteks beragama, berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat global.
B KOMPETENSI AWAL
Selalu ada hikmah yang berupa manfaat-manfaat secara sosial dibalik rangkaian ibadah
yang kita laksanakan. Selama dalam pelaksanaannya dilakukan secara sungguh-sungguh
dan penghayatan yang mendalam. Termasuk beribadah kepada Allah Swt. dalam bentuk
pelaksanaan shalat jama‟ dan qashar.
Tahukah kamu, kepatuhan kita untuk selalu menjalani shalat jama‟ dan qashar dengan
sungguh-sungguh dan penuh penghayatan berarti telah melatih kita untuk membentuk
kepribadian yang selalu mensyukuri nikmat Allah Swt. .
Jika mengikuti ketentuan hukum Islam, jama‟ dan qashar sama artinya dengan mengakui
tingginya nikmat yang diaugerahkan kepada seluruh umat Islam yang melakasanakannya.
Pengakuan tersebut akan membentuk kepribadian yang selalu bersyukur kepada Allah
Swt. .
Sikap syukur diwujudkan kedalam dua bentuk, bersyukur secara individual dan bersyukur
secara sosial. Bersyukur secara individual berarti selalu mengingat Allah sebagai Dzat
yang Maha Penderma dengan bersungguh-sungguh dalam menerapkan shalat jama‟ dan
https://www.modulguruku.com/
qashar. Sedangkan syukur secara sosial berarti memberikan sebagaian nikmat yang
dianugerahkan kepada Allah yang kita terima kepada orang lain.
K
KOOM
MPPE
ETTE
ENNSSII IIN
NTTII
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menunjukkan keimanan terhadap Allah Swt. sebagai Al-Barri (Dzat Yang Maha
Penderma) bagi umat manusia melalui shalat jama‟ dan qashar.
Memyuktikan keimanan dalam kehidupan sehari-sehari melalui pelaksanaan shalat
jama‟ dan qashar sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah melalui pembiasaan
pada saat bepergian.
Meyakini prinsip tathawwur wal ibtikar sebagai ajaran Islam yang membentuk
kepribadian yang kreatif dan inovatif melalui pengamalan shalat jama‟ dan qashar.
Membedakan pengertian shalat Jama‟ dan qashar dalam shalat fardlu lima waktu.
Menarik kesimpulan tentang hukum diperbolehkannya shalat Jama‟ dan qashar dalam
shalat fardlu.
Menentukan shalat-shalat fardlu yang hanya boleh di jama‟ dan di qashar.
Menguraikan tata cara pelaksanaan shalat jama‟ dan qashar.
Menentukan shalat-shalat fardlu yang dapat dijama‟-qashar secara bersamaan.
Mensimulasikan dengan gerak terlatih tata cara pelaksanaan shalat jama‟ dan shalat
qashar.
Mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan shalat jama‟-qashar.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Mengkategorikan bagian-bagian yang harus terpenuhi dalam shalat jama‟ dan qashar.
Menyusun secara terperinci bagianbagian yang harus terpenuhi dalam shalat jama‟ dan
qashar sebagai satu kesatuan tata cara pelaksanaan
Mendiskusikan tentang tata cara pelaksanaan shalat jama‟ dan qashar.
Membuat kesimpulan secara individual terhadap data yang diperoleh dari kegiatan
diskusi kelas tentang tata cara pelaksanaan shalat jama‟ dan qashar.
Mendemonstrasikan tata cara pelaksanaan shalat jama‟ dan qashar.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Guru menanyakan kepada peserta didik seputar materi Mensyukuri Nikmat Allah Sw
Melalui Shalat Fardhu Jama‟ Dan Qashar
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Shalat Jama’
KEGIATAN PENDAHULUAN
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Melakukan pembiasaan berdoa, memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi
tempat duduk peserta didik dan kebersihan kelas.
Guru memberikan motivasi, memberikan pertanyaan pemantik materi yang akan
diajarkan.
Guru memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang
https://www.modulguruku.com/
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif, bergotong royong, serta
kebhinnekaan global) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (taaddub,
tawassuth, tathawwur wa ibtikar, dan tasamuh)
KEGIATAN INTI
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka
diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Shalat Jama’
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi
Shalat Jama’
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Shalat Jama’
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau
individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal
yang telah dipelajari terkait Menjelaskan isi teks yang didengar
yang berkaitan: Shalat Jama’
KEGIATAN PENUTUP
Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
PERTEMUAN KE-2
Shalat Qashar
KEGIATAN PENDAHULUAN
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Melakukan pembiasaan berdoa, memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi
tempat duduk peserta didik dan kebersihan kelas.
Guru memberikan motivasi, memberikan pertanyaan pemantik materi yang akan
diajarkan.
Guru memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif, bergotong royong, serta
kebhinnekaan global) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (taaddub,
tawassuth, tathawwur wa ibtikar, dan tasamuh)
https://www.modulguruku.com/
KEGIATAN INTI
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka
diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Shalat Qashar
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi
Shalat Qashar
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Shalat Qashar
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau
individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal
yang telah dipelajari terkait Menjelaskan isi teks yang didengar
yang berkaitan: Shalat Qashar
KEGIATAN PENUTUP
Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
PERTEMUAN KE-3
Shalat Jama’-Qashar
KEGIATAN PENDAHULUAN
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Melakukan pembiasaan berdoa, memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi
tempat duduk peserta didik dan kebersihan kelas.
Guru memberikan motivasi, memberikan pertanyaan pemantik materi yang akan
diajarkan.
Guru memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif, bergotong royong, serta
kebhinnekaan global) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (taaddub,
tawassuth, tathawwur wa ibtikar, dan tasamuh)
KEGIATAN INTI
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka
diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Shalat Jama’-
https://www.modulguruku.com/
Qashar
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi
Shalat Jama’-Qashar
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk
mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan
ulang, dan saling bertukar informasi mengenai Shalat Jama’-
Qashar
Communication Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau
individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas
presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembali oleh
kelompok atau individu yang mempresentasikan
Creativity Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal
yang telah dipelajari terkait Menjelaskan isi teks yang didengar
yang berkaitan: Shalat Jama’-Qashar
KEGIATAN PENUTUP
Guru membimbing peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan
Melakukan refleksi dan tanya jawab untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran
yang telah dilaksanakan
Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap
semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.
PERTEMUAN KE-4
Hikmah Pelaksanaan Shalat Jama’ Dan Qashar
KEGIATAN PENDAHULUAN
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Melakukan pembiasaan berdoa, memeriksa kehadiran, kerapihan pakaian, posisi
tempat duduk peserta didik dan kebersihan kelas.
Guru memberikan motivasi, memberikan pertanyaan pemantik materi yang akan
diajarkan.
Guru memotivasi peserta didik untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang
sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila (bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia, bernalar kritis dan kreatif, bergotong royong, serta
kebhinnekaan global) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin (taaddub,
tawassuth, tathawwur wa ibtikar, dan tasamuh)
KEGIATAN INTI
Kegiatan Literasi Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat,
mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. Mereka
diberi tayangan dan bahan bacaan terkait materi Hikmah
Pelaksanaan Shalat Jama’ Dan Qashar
Critical Thinking Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi
https://www.modulguruku.com/
E. PEMBELAJARAN DIFERENSIASI
Untuk siswa yang sudah memahami materi ini sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
mengeksplorasi topik ini lebih jauh, disarankan untuk membaca materi menganalisis
tata cara thaharah dari berbagai referensi yang relevan.
Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan
kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
(joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali tata
cara pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas sesuai kesepataan antara guru
dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar kepada teman sebaya.
F. ASESMEN / PENILAIAN
1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah pernah membaca buku terkait ?
2 Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran dengan
baik ?
https://www.modulguruku.com/
3. Asesmen Sumatif
a. Asesmen Pengetahuan
Teknik Asesmen:
• Tes : Tertulis
• Non Tes : Observasi
Bentuk Instrumen:
• Asesmen tidak tertulis : Daftar pertanyaan
• Asesmen tertulis : Jawaban singkat
b. Asesmen Keterampilan
• Teknik Asesmen : Kinerja
• Bentuk Instrumen : Lembar Kinerja
Uji Kompetensi
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Perhatikan pernyataan dibawah ini!
(1) berniat shalat jamak
(2) jarak perjalanan minimal 88,5 km
(3) tidak boleh makmum kepada orang yang mukim
(4) tidak berniat jamak pada waktu takbiratul ihram
Dari pernyataan diatas yang bukan merupakan syarat-syarat jamak adalah ...
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
2. Qashar shalat dapat diartikan dengan...
A. Menggugurkan
B. Menggabungkan
C. Meringkas
https://www.modulguruku.com/
D. Menunda.
3. Dibawah ini termasuk sebab diperbolehkannya menjama‟ shalat....
A. Perang.
B. Bencana alam
C. Gelap gulita
D. Cuaca dingin
4. Hadis Nabi Saw mengatakan:
Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai kompetensi dan tujuan
pembelajaran
https://www.modulguruku.com/
Guru melakukan pembahasan ulang terhadap materi yang telah diberikan dengan
cara/metode yang berbeda untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih
memudahkan peserta didik dalam memaknai dan menguasai materi ajar misalnya
lewat diskusi dan permainan.
Program remedial dilakukan di luar jam belajar efektif.
L
LAAM
MPPIIR
RAAN
N-- L
LAAM
MPPIIR
RAAN
N
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Mari kita Mempraktekkan!
Aktifitas Siswa:
Luangkan waktu kita selama 10 menit untuk ke perpustakaan atau ruang multi-media. Mari
kita telusuri data tentang tujuan bepergian yang masuk kategori wajib hukumnya, sunnah atau
mubah hukumnya.
Catatlah hasil penelusuran kita dan diskusikan dengan teman-teman dan guru kita!
Ingatlah! Kemampuan untuk memetakan tujuan bepergian dari segi hukumnya merupakan
salah satu syarat sahnya shalat qashar kita.
LAMPIRAN 2
BAHAN AJAR
A. SHALAT JAMA’
1. Pengertian Jama’
Mari kita cermati! Menjama‟ shalat ( )جمع الصالةadalah mengumpulkan pelaksanaan
dua shalat fardlu kedalam salah satu dari dua waktu shalat tersebut. Jika pelaksanaan
dua shalat di waktu shalat yang pertama maka di sebut dengan jama‟ taqdim جمع
( )التقديم. Contohnya melaksanakan shalat maghrib dan isya‟ secara bersmaaan di waktu
shalat maghrib. Jika pelaksanaan shalat fardlu di waktu shalat yang kedua disebut
dengan jama‟ ta‟khir ( )جمع التآخير. Seperti melaksanakan shalat dhuhur dan ashar
secara bersamaan di waktu shalat ashar.
Ayo kita baca, cermati dengan seksama, dan berikan kesimpulan tentang kandungan
hadis-hadis Nabi Saw dibawah ini:
a) Hadis Nabi Saw dari Mu‟adz bin Jabal:
Artinya: “Bahwasannya ketika Nabi Saw berada dalam masa perang Tabuk, jika
beliau melakukan perjalanan setelah maghrib maka beliau akan memajukan
pelaksaan shalat Isya‟. Artinya beliau Saw melakukan shalat Isya‟ bersama dengan
maghrib”. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Daruquthni, Hakim, Baihaqi, dan
Ibnu Hibban)
b) Dalam Hadis Nabi Saw dijelaskan:
Artinya: “Rasulullah Saw melaksanakan shalat dhuhur dan ashar dengan cara
menjama‟. Shalat maghrib dan isya dengan cara menjama‟ tanpa adanya rasa
takut dan tidak dalam keadaan perjalanan.” Imam Malik berkata: “Saya
berpendapat bahwa Rasulullah melaksanakan shalat tersebut dalam keadaan
hujan” (HR. Baihaqi)
Dua hadis di atas menggambarkan Nabi Saw pernah mempraktekkan pelaksanan
menjama‟ shalat. Hadis pertama menguraikan tentang jama‟ taqdim yang pernah
dilakukan Nabi, dan kedua berkenaan dengan praktek jama‟ takhir. Keduanya
dipraktekkan oleh Nabi pada saat sedang bepergian. Oleh karena itu, jama‟ taqdim dan
jama‟ ta‟khir merupakan dua bentuk pelaksanaan shalat jama‟ yang diperbolehkan
dalam Islam dengan syarat sedang menempuh perjalanan atau bepergian.
Sedangkan hadis terakhir berisikan ketentuan tentang diperbolehkannya menjama‟
shalat dalam keadaan hujan deras.
Ayo kita cermati dan perhatikan tata cara pelaksanaan jama‟ taqdim dan jama‟
ta‟khir!
Jama’ Taqdim Jama’ Ta’khir
1. Berniat untuk menjama‟ taqdim, 1. Niat untuk mengkahirkan pelaksanaan
ketika shalat yang pertama sudah shalat jama‟ sebelum waktu shalat
memasuki waktunya. Misalnya, pertama berakhir, meskipun ukuran
memasuki waktu shalat dhuhur waktu yang tersisa sepadan dengan satu
ketika akan menjama‟ dengan rakaat. Contoh jama‟ ta‟khir shalat
shalat ashar. dhuhur dan ashar.
Niat jama‟ taqdim sebagai berikut: Niat jama‟ ta‟khir sebagai berikut:
B. SHALAT QASHAR
1. Pengertian Shalat Qashar
https://www.modulguruku.com/
Artinya : “Dan apabila kamu bepergian di bumi, maka tidaklah berdosa kamu
meng-qasar shalat, jika kamu takut diserang orang kafir. Sesungguhnya orang
kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu”. QS. an-Nisa‟ (4) : 101
b) Dalam Hadis Nabi Saw dijelaskan:
Ya‟la bin Umayyah berkata kepada Umar bin Khaththab: “Wahai Umar, mengapa
kita masih mengqashar shalat padahal kita sudah aman?” Umar menjawab: “Aku
pernah menanyakannya kepada Rasulullah Saw dan beliau menjawab:
Artinya: “Itu adalah sedekah yang diberikan oleh Allah Swt. kepada kalian maka
terimalah sedekah dari-Nya” (HR. Muslim)
c) Hadis Nabi Saw dari Ibnu Umar yang mengatakan:
Artinya: “Aku sering menemani Nabi Saw dan selama diperjalanannya beliau
melakukan shalat tidak lebih dari dua rakaat. Begitu pula Abu Bakar, Umar, dan
Utsman” (HR. Muttafaq Alaih).
Ayat dan hadis di atas merupakan dasar hukum bolehnya melaksanakan shalat qashar.
Hukum boleh karena ada sebab yang melatar belakanginya. Ketika sedang dalam
pertempuran, sebab diperbolehkannya adalah potensi munculnya serangan tiba-tiba
dari pihak musuh, sehingga menyebabkan rasa was-was, khawatir, dan ketakutan.
Dalam kondisi aman dan damai, shalat qashar masih diperbolehkan, sebagai bentuk
anugerah atau pemberian keringanan Allah kepada hambanya. Keringanan dapat
dipergunakan selama syarat-syarat qashar yang telah kita pelajari sebelumnya
terpenuhi.
C. SHALAT JAMA’-QASHAR
1. Pengertian Jama’-Qashar
Apakah yang kita pahami dengan istilah jama‟-qashar? Shalat yang menggabungkan
jama‟ dan qashar dalam satu pelaksanaan shalat. Contohnya pelaksanaan shalat dhuhur
dan ashar yang masing-masing dilaksanakan dengan dua rakaat, tetapi juga
dilaksanakan pada satu waktu, boleh di waktu shalat dhuhur atau shalat ashar.
Shalat Shalat
1 Shalat memiliki 4 rakaat -
2 Sedang dalam bepergian dengan jarak yang telah
disepakati 120 km.
3 Berada dalam kondisi hujan deras dengan cuaca dingin -
dan ekstrim.
Boleh melaksanakan shalat dengan jama‟-qashar bagi orang yang bepergian dengan
jarak kurang lebih 120 km. Selain itu, masing-masing shalat yang hendak di jama‟-
qashar adalah 4 rakaat jumlah. Oleh karena itu, shalat yang dapat dilaksanakan dengan
jama‟-qashar hanya shalat dhuhur dan ashar dalam keadaan bepergian.
Bagaimana jika shalat yang hendak dilaksakannya adalah shalat maghrib dan isya‟?
Boleh menjama‟ shalat keduanya dalam satu pelaksanaan, tetapi shalat maghribnya
tetap dilaksanakan secara lengkap rakaatnya. Sedangkan shalat isya‟ boleh
dilaksanakan dengan cara mengqashar.
Artinya: “Aku berniat mengqashar shalat dhuhur yang dijama‟ dengan shalat
ashar dengan jama‟ taqdim sebagai imam/makmum hanya semata-mata karena
Allah Swt. ”. Setelah mengucapkan salam dalam rakaat kedua, berdiri dan berniat
mengerjakan shalat ashar bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram.
Artinya: “Aku berniat mengqashar shalat ashar yang dijama‟ dengan shalat
dhuhur dengan jama‟ taqdim sebagai imam/makmum hanya semata-mata karena
Allah Swt. ”.
2. Niat shalat jama‟-qashar shalat dhuhur dan ashar dengan jama‟ ta‟khir:
Artinya: “Aku berniat mengqashar shalat dhuhur yang dijama‟ dengan shalat
ashar dengan jama‟ ta‟khir sebagai imam/makmum hanya semata-mata karena
Allah Swt. ”.
Setelah mengucapkan salam dalam rakaat kedua, berdiri dan berniat mengerjakan
shalat ashar bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram.
Artinya: “Aku berniat mengqashar shalat ashar yang dijama‟ dengan shalat
dhuhur dengan jama‟ ta‟khir sebagai imam/makmum hanya semata-mata karena
Allah Swt. ”.
3. Niat shalat jama‟-qashar shalat maghrib dan Isya‟ dengan jama‟ takqim:
https://www.modulguruku.com/
Artinya: “Aku berniat mengerjakan shalat maghrib tiga rakaat yang dijama‟
dengan shalat isya‟ dengan jama‟ taqdim sebagai imam/makmum hanya semata-
mata karena Allah Swt. ”.
Setelah mengucapkan salam dalam rakaat ketiga, berdiri dan berniat mengerjakan
shalat Isya‟ bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram.
Artinya: “Aku berniat mengerjakan shalat isya‟ dua rakaat dengan qashar yang
dijama‟ dengan shalat maghrib dengan jama‟ taqdim sebagai imam/makmum
hanya sematamata karena Allah Swt. ”.
4. Niat shalat jama‟-qashar shalat maghrib dan Isya‟ dengan jama‟ ta‟khir:
Artinya: “Aku berniat mengerjakan shalat maghrib tiga rakaat yang dijama‟
dengan shalat isya‟ secara qashar dengan jama‟ ta‟khir sebagai imam/makmum
hanya semata-mata karena Allah Swt. ”.
Setelah mengucapkan salam dalam rakaat ketiga, berdiri dan berniat mengerjakan
shalat Isya‟ bersamaan dengan pelaksanaan takbiratul ihram.
Artinya: “Aku berniat mengerjakan shalat isya‟ secara qashar yang dijama‟
dengan shalat maghrib dengan jama‟ ta‟khir sebagai imam/makmum hanya
semata-mata karena Allah Swt. ”.
Atas kemurahan yang diberikan Allah, sudah seharusnya kita bersyukur kepadanya.
Bersykur dilakukan dengan lisan dengan selalu mengingat Allah, sifat-sifat- Nya, dan
nama-nama-Nya yang Agung. Juga bersyukur dengan tindakan dengan cara
melaksanakan shalat fardlu, meskipun dalam situasi dan kondisi yang tidak wajar,
karena perang maupun bepergian.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Thaharah : bersuci dari najis dan hadats dengan cara-cara yang
telah diatur oleh syariat Islam melalui ilmu fikih.
Najis : Segala jenis kotoran yang menjijikkan dan harus
disucikan berdasarkan ketentuan yang fikih agar
ibadah-ibadah tertentu dapat diterima.
Istinja’ : Salah satu cara untuk mensucikan najis dengan
menggunakan alat yang berupa benda-benda padat
dengan ketentuan-ketentuan tertentu.
Hadats : Perkara yang terdapat pada beberapa anggota tubuh
manusia yang jika keluar dari tubuh manusia dapat
menghalangi sahnya shalat.
Tayamum : Salah satu bentuk bersuci dengan cara mengusap
debu ke wajah dan kedua tangan dengan syarat-
syarat tertentu sebagai ganti berwudhu dan mandi
besar.
Shalat fardlu : Semua perkataan dan perbuatan tertentu yang
dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam yang
jumlah lima dalam sehari-semalam.
Syarat wajib shalat fardlu : Seperangkat ketentuan yang berakibat pada
munculnya kewajiban melaksanakan shalat bagi
setiap muslim.
Syarat sah shalat fardlu : Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi sebelum
shalat dilaksanakan.
Rukun shalat fardlu : Seluruh ketentuan yang harus dipenuhi selama
pelaksanaan shalat berlangsung.
https://www.modulguruku.com/
LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
As-Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah, Vol.1, Al-Ibadah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1983).
Al-Imam Taqiyuddin Abu Bakar bin Muhammad al-Husaini, Kifayah al-Akhyar fi Halli al-
Ghayah al-Ikhtishar, Vol. 1, t. Ibrahim bin Abdullah al-Anshari, (Qatar: Al-Syu‟un al-
Diniyyah, tt).
Ahmad Ibnu Hajar, Tarjamah Makna Gandul Matan Safinatun Najah, (Magelang: Penerbit
Mkhtar bin Sya‟rani, tt).
M. Sholeh Qasim dan A. Afif Amrullah, Tuntutan Shalat, (Jakarta: Penerbit Muara Progresif,
2014).
Qur‟an Kemenag (Qur‟an Kemenag in MSWord) Lajnah.kemenag.go.id, 2002, diunduh 28
April 2020 jam 14.00
Wahbab al-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Vol. 1, (Beirut: Dar al-Fikr, 1984).
( ........................................... ) ( ........................................... )