P.7 Perkembangan Pendekatan Dan Paradigma Baru Dalam Perencanaan Kota
P.7 Perkembangan Pendekatan Dan Paradigma Baru Dalam Perencanaan Kota
Perencanaan Kota
(dan Paradigma Baru)
Perencanaan Kota
• Antisipasi dan penyiapan ke masa depan
• Dimensi spasial dan penggunaan lahan
Manajemen Kota
• Intervensi Pemerintah dalam operasional pelayanan publik
• Dimensi spasial dan penggunaan lahan
Theories of Planning
• Deals with the question how to plan
• Considers procedure and methodologies of planning
• Theories of Planning
1. Rational comprehensive planning
2. Disjointed incremental approach
3. Mixscanning approach
4. Advocacy planning
5. Strategic planning
1. Rational Comprehensive Planning
Features
• RATIONAL : makes decisions based on facts
Kritik
• Pendekatan tidak menyeluruh dan jangka pendek (tambal sulam)
• Analisis marjinal dari kebijakan-kebijakan ekonomi politik yang
pragmatis
Mixscanning approch
• Pendekatan perencanaan terpilah, namun pertimbangannya tetap
komprehensif
• Dilatar belakangi oleh wawasan yang menyeluruh, namun fokus pada
unsur/sub sistem yang diprioritaskaan.
• Ada proyeksi (ramalan) mendalam tentang unsur yang diprioritaskan
berdasarkan proyeksi system keseluruhan
• Proses komunikasi dan konsultasi yang terus dengan
masyarakat/stakeholder
Mixscanning approch
Kritik
• proyeksi (ramalan) mendalam tentang unsur yang diprioritaskan
dapat meleset karena hanya berdasarkan hasil scanning
• Contoh produk :
Rencana struktur kota
Rencana tindak (action plan)
Advocacy Planning
(Davidoff, advocacy and pluralism 1965)
• Menyadari kepentingan umum/masyarakat beragam
• Perencanaan harus memperjuangkan kepentingan-kepentingan
berbagai kelompok masyarakat.
• Perencanaan fisik tata guna lahan (bergeser) ke perencanaan sosial
ekonomi yang peduli pada masyarakat.
Strategic Planning
• Awalnya muncul di lingkungan militer (war).
• Fokus pada identifikasi dan pemecahan isu-isu strategis yang jelas dan
spesifik
• Penekanan pada penilaian lingkungan diluar dan didalam organisasi
• Orientasi pada tindakan, penilaian SWOT.
• Proses sistematis dan berkelanjutan
• Pembuatan keputusan yang beresiko
• Antisipatif dan aktivitas yang diorganisir
• Hasil harus bisa diukur(measurable) dengan visi, misi, tujuan, sasaran, dan
strategi yang dijalankan.
Equity Planning
• Memperjuangkan kebutuhan masyarakat luas dan secara langsung
menangani ketimpangan-ketimpangan di perkotaan.
• Para perencana mempunyai tanggungjawab membantu kelompok-
kelompok yang tertinggal, dan kurang beruntung.
• Berusaha menemukan kepentingan umum yang disepakati semua
pihak.
Paradigma Baru
Tantangan masa depan perkotaan
• Sebagian besar penduduk tinggal di perkotaan
• Kemiskinan perkotaan
• Penurunan derajat kesehatan dan kesejahteraan (kesempatan kerja,
perumahan yang layak, dan kebutuhan dasar)
• Globalisasi dan revolusi teknologi informasi
Paradigma Baru
Paradigma baru
• Partisipasi masyarakat
• Keterlibatan seluruh kelompok yang berkepentingan
• Koordinasi horizontal dan vertikal
• Keberlanjutan
• Kelayakan finansial
• Subsidiaritas
• Interaksi perencanaan fisik dan ekonomi
Paradigma Baru
Good governance
• Hubungan sinergis dan konstruktif antara negara, swasta, dan masyarakat
(UNDP). 11 karakteristik perwujudan good governance
1. Partisipasi 7. Akuntabilitas
2. Rule of law 8. Pengawasan
3. Transparansi 9. Efektif dan Efisien
4. Equality 10. Profesionalisme
5. Responsiveness 11. Konsesus
6. Visi strategis