Mekanisme Adaptasi Sel
dr. Mirna Lestari Sinuraya
ORGANISASI SEL DAN STRUKTUR SEL
ď‚´ Retikulum endoplasma adalah bagian sel yang memiliki fungsi mensintesa
protein, lipid dan enzim.
ď‚´ Mitokondria adalah bagian sel yang memiliki fungsi memproduksi energi dalam
sel. Mengolah berbagai zat makanan untuk menghasilkan tenaga penggerak
bagi kegiatankegiatan lain dari sel.
ď‚´ Lisosom adalah bagian sel yang berfungsi sebagai organ pencernaan sel.
ď‚´ Inti adalah bagian sel yang berfungsi sebagai pusat pengawasan atau
pengaturan sel dan pembawa gen.
CIDERA SEL
ď‚´ Jejas sel (cidera sel) terjadi apabila suatu sel tidak lagi dapat beradaptasi terhadap
rangsangan.
ď‚´ dapat terjadi bila rangsangan tersebut terlalu lama atau terlalu berat. Sel dapat pulih
dari cidera atau mati bergantung pada sel tersebut dan besar serta jenis cidera
Hipoksia
•Penurunan
konsentrasi O2
•Gangguan
aliran darah,
dan
kemampuan
darah
mengangkut O2
(anemia,
keracunan)
Bahan kimia
•Obat2 yg dapat
merubah fungsi
sel
•contoh:
penggunaan
steroid
menyebabkan
sel mukosa
lambung cidera
dan rusak
sehingga
menjadi ulkus
Agen fisik
•Trauma mekanik
•Suhu rendah
atau terlalu
tinggi
•Radiasi atau
trauma listrik
Menyebabkan
perubahan atau
pergeseran
struktur sel
Agen mikrobiologi
•bakteri, virus,
mikoplasma, klamida,
jamur dan protozoa
yang mengeluarkan
eksotoksin yang dapat
merusak dinding sel
sehingga dinding fungsi
sel terganggu dan
akhirnya menyebabkan
kematian sel
Mekanisme imun
•Reaksi imun dapat
merusak sel
•Contoh: reaksi alergi dll
Mekanisme Adaptasi Sel
Agar sel terus menjalankan fungsinya maka sel harus melakukan mekanisme adaptasi saat
mendapatkan cidera sehingga sel dapat bertahan hidup. Ditinjau dari beban kerja sel, maka
adaptasi sel dapat dibagi menjadi:
ď‚´ 1. Adaptasi terhadap peningkatan beban kerja sel
ď‚´ 2. Adaptasi terhadap penurunan beban kerja sel
Menambah ukuran sel (hipertrofi)
ď‚´ Didefinisikan sebagai pembesaran jaringan atau organ karena pembesaran selnya
yang tidak disertai peningkatan fungsi organ atau jaringan tersebut.
Hipertrofi
Fisiologi
Otot binaragawan
Patologi
Hipertrofi otot jantung karena
hipertensi
hipertrofi fisiologi
Mengurangi ukuran sel (Atropi)
ď‚´ Kejadian dimana organ atau jaringan yang terbentuk tumbuh mencapai batas
normal tetap kemudian mengalami penyusutan.
Atropi
Fisiologi
Penuaan, pada lansia tampak bagian tubuh
mengecil bertahap, dan mengalami atropi
endokrin sehingga hormone menurun
Patologi
Atropi otot pada pasien yg mengalami
gangguan immobilisasi
Menambah jumlah sel (hyperplasia)
ď‚´ Hiperplasia terjadi karena kenaikan absolute pada sebuah jaringan atau organ sehingga
menyebabkan pembesaran jaringan atau organ tersebut dan fungsi organ atau jaringan
tersebut juga meningkat
ď‚´ hanya dapat terjadi pada sel labil seperti sel epidermis atau sel darah. Tidak terjadi pada sel
permanent seperti sel otot rangka, saraf dan jantung
Hiperplasia
Fisiologi
pembesaran sel uterus pada saat seorang
wanita hamil sehingga janin dapat tumbuh
membesar didalamnya
Patologi
hyperplasia endometrium akibat
pengeluaran hormon estrogen yang tidak
terkendali -> precursor keganasan
Merubah sel (metaplasia)
ď‚´ Bentuk adaptasi yang terjadi berupa perubahan sel matur jenis tertentu
menjadi sel matur jenis lain. Misalnya sel epitel torak yang dapat bersekresi
diganti oleh sel epitel gepeng berlapis yang tidak dapat bersekresi yang
terjadi pada saluran pernafasan seorang perokok.
Hal ini merugikan karena lender yang merupakan alat proteksi saluran
pernafasan terhadap bakteri debu dan benda asing tidak terbentuk sehingga
saluran pernafasan mudah mengalami infeksi
Kematian sel
Reversible
keadaan ketika sel dapat kembali
ke fungsi dan morfologi semula jika
rangsangan perusak ditiadakan
Degenerasi sel
Irreversible
kerusakan berlangsung secara
terus-menerus, sehingga sel tidak
dapat kembali ke keadaan semula
dan sel itu akan mati
Kematian sel
 HIPOKSIA → penyebab kematian jaringan paling sering
Iskemik
Trombus
Emboli
Nekrosis
Iskemik
ď‚´ kekurangan suplai darah pada area terlokalisasi
ď‚´ Bersifat reversible (jaringan kembali pada fungsi normal setelah oksigen
dialirkan Kembali)
ď‚´ Biasanya pada aterosklerosis (penyempitan pada pembuluh darah akibat
penimbunan lipid atau lemak)
ď‚´ Contoh: Angina pektoris
Trombosis
ď‚´ Trombosis adalah pembentukan bekuan pada lapisan dalam (endotel)
pembuluh darah.
ď‚´ Dapat menurunkan aliran darah atau menyumbat pembuluh darah secara
total
ď‚´ dapat terjadi pada lapisan endotel jantung dapat menghentikan aliran
darah ke area yang dialiri oleh pembuluh tersebut dan menyebabkan
iskemik atau infark pada area tersebut.
Emboli
ď‚´ Emboli adalah kumpulan bekuan darah (thrombus) atau bisa juga dari
substansi lain seperti kolesterol yang terlepas dari pembuluh darah utama dan
memasuki aliran darah yang dapat menuju kemana saja dan menyebabkan
berbagai masalah termasuk stroke, jantung koroner, gagal ginjal ataupun
emboli paru.
Nekrosis
ď‚´ Disebut juga KEMATIAN SEL, dapat pada seluruh tubuh atau hanya sebatas
jaringan
ď‚´ terjadinya perubahan biokimia dan morfologik (tampilan) sel akibat cidera
yang fata pada sel sehingga tidak dapat pulih kembali (ireversibe
Apoptosis
ď‚´ mekanisme biologikematian sel yang terprogram (programmed cell death)
ď‚´ berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh
ď‚´ Contoh: pemisahan jari pada periode embrio
ď‚´ Bila sel kehilangan kemampuan melakukan apoptosis maka banyak sel
yang akan membelah secara tak terbatas dan akhirnya menjadi kanker
Penyebab Fisiologik
ď‚´ Destruksi sel selama embriogenesis. Sebagai contoh proses berpisahnya
jari-jari.
ď‚´ Involusi jaringan yang bergantung hormon. Sebagai contoh kematian sel
pada endometrium pada wanita dan sel prostat pada pasien pria usia
lanjut.
ď‚´ Penghapusan sel dalam populasi sel yang mengadakan profilasi.
ď‚´ Kematian sel yang sudah melaksanakan tugasnya. Misalnya sel neutrofil
akan mati sesudah respons inflamasi akut
Penyebab Patologik
ď‚´ 1) Kematian sel yang ditimbulkan oleh berbagai rangsangan yang
menyebabkan cidera. Jika mekanisme perbaikan DNA tidak dapat
mengatasi kerusakan yang ditimbulkan, maka kematian sel seperti karena
radiasi atau obat sitotoksik akan menyebabkan sel membunuh dirinya
sendiri melalui apoptosis.
ď‚´ 2) Kematian sel karena infeksi virus tertentu seperti misalnya hepatitis.
ď‚´ 3) Atrofi patologik organ tertentu pascaobstruksi saluran.
ď‚´ 4) Kematian sel pada tumor.
01. Mekanisme Adaptasi Sel pada manusiaa

01. Mekanisme Adaptasi Sel pada manusiaa

  • 1.
    Mekanisme Adaptasi Sel dr.Mirna Lestari Sinuraya
  • 3.
    ORGANISASI SEL DANSTRUKTUR SEL
  • 4.
    ď‚´ Retikulum endoplasmaadalah bagian sel yang memiliki fungsi mensintesa protein, lipid dan enzim. ď‚´ Mitokondria adalah bagian sel yang memiliki fungsi memproduksi energi dalam sel. Mengolah berbagai zat makanan untuk menghasilkan tenaga penggerak bagi kegiatankegiatan lain dari sel. ď‚´ Lisosom adalah bagian sel yang berfungsi sebagai organ pencernaan sel. ď‚´ Inti adalah bagian sel yang berfungsi sebagai pusat pengawasan atau pengaturan sel dan pembawa gen.
  • 5.
    CIDERA SEL ď‚´ Jejassel (cidera sel) terjadi apabila suatu sel tidak lagi dapat beradaptasi terhadap rangsangan. ď‚´ dapat terjadi bila rangsangan tersebut terlalu lama atau terlalu berat. Sel dapat pulih dari cidera atau mati bergantung pada sel tersebut dan besar serta jenis cidera
  • 6.
    Hipoksia •Penurunan konsentrasi O2 •Gangguan aliran darah, dan kemampuan darah mengangkutO2 (anemia, keracunan) Bahan kimia •Obat2 yg dapat merubah fungsi sel •contoh: penggunaan steroid menyebabkan sel mukosa lambung cidera dan rusak sehingga menjadi ulkus Agen fisik •Trauma mekanik •Suhu rendah atau terlalu tinggi •Radiasi atau trauma listrik Menyebabkan perubahan atau pergeseran struktur sel
  • 9.
    Agen mikrobiologi •bakteri, virus, mikoplasma,klamida, jamur dan protozoa yang mengeluarkan eksotoksin yang dapat merusak dinding sel sehingga dinding fungsi sel terganggu dan akhirnya menyebabkan kematian sel Mekanisme imun •Reaksi imun dapat merusak sel •Contoh: reaksi alergi dll
  • 10.
    Mekanisme Adaptasi Sel Agarsel terus menjalankan fungsinya maka sel harus melakukan mekanisme adaptasi saat mendapatkan cidera sehingga sel dapat bertahan hidup. Ditinjau dari beban kerja sel, maka adaptasi sel dapat dibagi menjadi: ď‚´ 1. Adaptasi terhadap peningkatan beban kerja sel ď‚´ 2. Adaptasi terhadap penurunan beban kerja sel
  • 12.
    Menambah ukuran sel(hipertrofi) ď‚´ Didefinisikan sebagai pembesaran jaringan atau organ karena pembesaran selnya yang tidak disertai peningkatan fungsi organ atau jaringan tersebut. Hipertrofi Fisiologi Otot binaragawan Patologi Hipertrofi otot jantung karena hipertensi
  • 13.
  • 14.
    Mengurangi ukuran sel(Atropi) ď‚´ Kejadian dimana organ atau jaringan yang terbentuk tumbuh mencapai batas normal tetap kemudian mengalami penyusutan. Atropi Fisiologi Penuaan, pada lansia tampak bagian tubuh mengecil bertahap, dan mengalami atropi endokrin sehingga hormone menurun Patologi Atropi otot pada pasien yg mengalami gangguan immobilisasi
  • 17.
    Menambah jumlah sel(hyperplasia) ď‚´ Hiperplasia terjadi karena kenaikan absolute pada sebuah jaringan atau organ sehingga menyebabkan pembesaran jaringan atau organ tersebut dan fungsi organ atau jaringan tersebut juga meningkat ď‚´ hanya dapat terjadi pada sel labil seperti sel epidermis atau sel darah. Tidak terjadi pada sel permanent seperti sel otot rangka, saraf dan jantung
  • 18.
    Hiperplasia Fisiologi pembesaran sel uteruspada saat seorang wanita hamil sehingga janin dapat tumbuh membesar didalamnya Patologi hyperplasia endometrium akibat pengeluaran hormon estrogen yang tidak terkendali -> precursor keganasan
  • 20.
    Merubah sel (metaplasia) ď‚´Bentuk adaptasi yang terjadi berupa perubahan sel matur jenis tertentu menjadi sel matur jenis lain. Misalnya sel epitel torak yang dapat bersekresi diganti oleh sel epitel gepeng berlapis yang tidak dapat bersekresi yang terjadi pada saluran pernafasan seorang perokok. Hal ini merugikan karena lender yang merupakan alat proteksi saluran pernafasan terhadap bakteri debu dan benda asing tidak terbentuk sehingga saluran pernafasan mudah mengalami infeksi
  • 22.
    Kematian sel Reversible keadaan ketikasel dapat kembali ke fungsi dan morfologi semula jika rangsangan perusak ditiadakan Degenerasi sel Irreversible kerusakan berlangsung secara terus-menerus, sehingga sel tidak dapat kembali ke keadaan semula dan sel itu akan mati Kematian sel
  • 23.
     HIPOKSIA →penyebab kematian jaringan paling sering Iskemik Trombus Emboli Nekrosis
  • 24.
    Iskemik ď‚´ kekurangan suplaidarah pada area terlokalisasi ď‚´ Bersifat reversible (jaringan kembali pada fungsi normal setelah oksigen dialirkan Kembali) ď‚´ Biasanya pada aterosklerosis (penyempitan pada pembuluh darah akibat penimbunan lipid atau lemak) ď‚´ Contoh: Angina pektoris
  • 25.
    Trombosis ď‚´ Trombosis adalahpembentukan bekuan pada lapisan dalam (endotel) pembuluh darah. ď‚´ Dapat menurunkan aliran darah atau menyumbat pembuluh darah secara total ď‚´ dapat terjadi pada lapisan endotel jantung dapat menghentikan aliran darah ke area yang dialiri oleh pembuluh tersebut dan menyebabkan iskemik atau infark pada area tersebut.
  • 27.
    Emboli ď‚´ Emboli adalahkumpulan bekuan darah (thrombus) atau bisa juga dari substansi lain seperti kolesterol yang terlepas dari pembuluh darah utama dan memasuki aliran darah yang dapat menuju kemana saja dan menyebabkan berbagai masalah termasuk stroke, jantung koroner, gagal ginjal ataupun emboli paru.
  • 29.
    Nekrosis ď‚´ Disebut jugaKEMATIAN SEL, dapat pada seluruh tubuh atau hanya sebatas jaringan ď‚´ terjadinya perubahan biokimia dan morfologik (tampilan) sel akibat cidera yang fata pada sel sehingga tidak dapat pulih kembali (ireversibe
  • 31.
    Apoptosis ď‚´ mekanisme biologikematiansel yang terprogram (programmed cell death) ď‚´ berlangsung seumur hidup dan bersifat menguntungkan bagi tubuh ď‚´ Contoh: pemisahan jari pada periode embrio ď‚´ Bila sel kehilangan kemampuan melakukan apoptosis maka banyak sel yang akan membelah secara tak terbatas dan akhirnya menjadi kanker
  • 32.
    Penyebab Fisiologik ď‚´ Destruksisel selama embriogenesis. Sebagai contoh proses berpisahnya jari-jari. ď‚´ Involusi jaringan yang bergantung hormon. Sebagai contoh kematian sel pada endometrium pada wanita dan sel prostat pada pasien pria usia lanjut. ď‚´ Penghapusan sel dalam populasi sel yang mengadakan profilasi. ď‚´ Kematian sel yang sudah melaksanakan tugasnya. Misalnya sel neutrofil akan mati sesudah respons inflamasi akut
  • 33.
    Penyebab Patologik ď‚´ 1)Kematian sel yang ditimbulkan oleh berbagai rangsangan yang menyebabkan cidera. Jika mekanisme perbaikan DNA tidak dapat mengatasi kerusakan yang ditimbulkan, maka kematian sel seperti karena radiasi atau obat sitotoksik akan menyebabkan sel membunuh dirinya sendiri melalui apoptosis. ď‚´ 2) Kematian sel karena infeksi virus tertentu seperti misalnya hepatitis. ď‚´ 3) Atrofi patologik organ tertentu pascaobstruksi saluran. ď‚´ 4) Kematian sel pada tumor.