03. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik
   A. Latar Belakang
   Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
   menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai
   dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat
   manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah
   keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan
   keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan
   maupun masyarakat.
   Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia
   yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia serta
   peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral
   sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup
   pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan
   individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut
   pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia
   yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
   Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan
   berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk
   memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
   ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama
   lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk
   mewujudkan persatuan nasional.
   Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu) tidak
   selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan
   dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan mengaplikasikan apa yang diketahui
   dalam hidup nyata, akan membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Demikian
   pula dalam kehidupan beragama. Orang tidak akan beriman dan diselamatkan oleh
   apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannya bagaimana ia
   menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam hidup nyata
   sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa berusaha untuk
   melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam hidup nyatanya, dan
   berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi dirinya dalam konteks hidup
   nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan Agama Katolik di Satuan pendidikan nonformal
   penyelenggara pendidikan kesetaraan           merupakan salah satu usaha untuk
   memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan dan
   penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan demikian proses ini
   mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, penghayatan iman dan
   hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan               semakin memperteguh dan
   mendewasakan iman peserta didik.
   Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk Paket B ini merupakan standar
   umum yang minimal. Minimal dalam konteks ini berarti mengandung dasar-dasar
   umum ajaran iman Katolik yang harus diketahui, dihayati dan diamalkan para peserta
   didik. Karena bersifat umum dan minimal maka dapat membuka peluang bagi
   pengayaan lokal sesuai kebutuhan setempat.




                                        17
B. Tujuan
   Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik
   memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun
   hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang
   memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan
   situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan
   keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian
   lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan
   kepercayaan.




                                        18
C. Ruang Lingkup
  Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik di Paket B mencakup
  empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain dan merupakan
  kelanjutan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Paket A. Keempat aspek yang
  dibahas secara lebih mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik
  adalah:
                                                        a. Pribadi        peserta
                                                           didik;    Aspek      ini
                                                           membahas        tentang
                                                           pemahaman           diri
                                                           sebagai    pria     dan
                                                           wanita yang memiliki
                                                           kemampuan           dan
                                                           keterbatasan,
                                                           kelebihan           dan
                                                           kekurangan        dalam
                                                           berelasi        dengan
                                                           sesama             serta
                                                           lingkungan sekitarnya.
                                                        b. Yesus Kristus; Aspek
                                                           ini membahas tentang
                                                           bagaimana
                                                           meneladani    pribadi
                                                           Yesus Kristus yang
                                                           mewartakan     Allah
                                                           Bapa dan Kerajaan
                                                           Allah.
                                                        c. Gereja; Aspek ini
                                                           membahas      tentang
                                                           makna         Gereja,
                                                           bagaimana
                                                           mewujudkan
                                                           kehidupan menggereja
                                                           dalam realitas hidup
                                                           sehari-hari.
                                                        d. Kemasyarakatan;
                                                           Aspek ini membahas
                                                           secara       mendalam
                                                           tentang hidup bersama
                                                           dalam       masyarakat
                                                           sesuai    firman/sabda
                                                           Tuhan, ajaran Yesus
                                                           dan ajaran Gereja.

D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran
        1. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai
           pria dan wanita yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan


                                     19
Tingkatan    :   III
     Derajat      :   Terampil 1
     Setara       :   Kelas VII s.d VIII SMP/MTs
     Bobot SKK    :   4
            untuk berelasi dengan sesama dan lingkungannya.
         2. Peserta didik dapat menguraikan pemahamannya tentang Yesus Kristus
            dan bagaimana meneladani Yesus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan
            Allah
         3. Peserta didik dapat menguraikan makna Gereja sebagai sakramen
            keselamatan dan bagaimana mewujudkannya dalam hidup nyata.
         4. Peserta didik dapat menguraikan pamahaman tentang hidup
            bermasyarakat dan bagaimana melaksanakan kehidupan bermasyarakat
            sesuai ajaran Firman Allah dan pengajaran Yesus Kristus.




E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar




                                      20
Standar kompetensi                         Kompetensi Dasar

Peserta didik dan Yesus
Kristus
1.   Memahami diri sebagai laki- 1.1     Memahami dan menyadari pribadinya
     laki atau perempuan yang            diciptakan sebagai citra Allah yang tumbuh
     memiliki          rupa-rupa         dan berkembang bersama orang lain
     kemampuan               dan 1.2     Menyadari kemampuan dan keterbatasan
     keterbatasan agar dapat             dirinya  sehingga terpanggil   untuk
     berelasi dengan sesama dan          mensyukurinya
     lingkungannya       dengan
     meneladani Yesus Kristus 1.3        Memahami bahwa manusia diciptakan
     yang mewartakan Bapa dan            sebagai perempuan atau laki-laki dan
     Kerajaan-Nya                        dipanggil    untuk        mengembangkan
                                         kesederajatan dalam hidup sehari-hari
                                  1.4    Memahami bahwa seksualitas sebagai
                                         anugerah Allah yang perlu dihayati secara
                                         benar demi kehidupan bersama yang lebih
                                         baik
                                  1.5    Memahami arti dan tujuan persahabatan
                                         sehingga dapat membangun persahabatan
                                         yang sejati dengan sesama


Peserta   didik   dan     Yesus
Kristus
2.   Memahami diri sebagai laki- 2.1     Menyadari bahwa pertumbuhan dan
     laki atau perempuan yang            perkembangan dirinya tidak dapat lepas
     memiliki          rupa-rupa         dari peran serta keluarga dan sesama di
     kemampuan               dan
                                         sekitarnya, sehingga terpanggil untuk
     keterbatasan agar dapat             bekerjasama dan menghargai sesama
     berelasi dengan sesama dan
     lingkungannya       dengan
     meneladani Yesus kristus
     yang mewartakan bapa dan
     Kerajaan-Nya




                                        21
Kompetensi Dasar
      Standar kompetensi

                                  22     Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus
                                         Kristus sehingga dapat meneladani dan
                                         menerapkannya dalam kehidupan sehari-
                                         hari
                                  23     Memahami perjuangan Yesus untuk
                                         menegakkan nilai-nilai dasar hidup bersama
                                         sehingga   mampu        menghayati      dan
                                         menerapkan dalam hidupnya sehari-hari


Yesus Kristus
3. Memahami pribadi Yesus 31             Memahami makna sengsara, wafat dan
   Kristus dan konsekuensi               kebangkitan Yesus sebagai konsekuensi
   perjuangan-Nya dalam upaya            atas perjuangan-Nya menegakkan nilai-nilai
   mengikuti dan mewujudkan              Kerajaan Allah, sehingga peserta didik
   nilai-nilai perjuangannya di          berani meneladani perjuangan Yesus dalam
   dalam kehidupan menggereja            hidup sehari-hari
                                  32     Memiliki pengetahuan dasar tentang pribadi
                                         Yesus Kristus sehingga mereka dapat
                                         bercermin pada pribadi Yesus Kristus
                                         dalam hidup sehari-hari
                                  33     3.3     Memahami peristiwa panggilan dan
                                         pengutusan Yesus Kristus kepada murid-
                                         murid-Nya sehingga terdorong untuk
                                         mengikuti Yesus Kristus dalam hidupnya
                                         sehari-hari
Gereja
4.   Memahami pribadi Yesus 4.1          Memahami peranan Roh Kudus sebagai
     Kristus dan konsekuensi             daya   hidup    setiap orang dalam
     perjuangan-Nya       dalam          mengembangkan hidup bersama sebagai
     upaya     mengikuti     dan         murid-murid Yesus
     mewujudkan       nilai-nilai 4.2    Memahami Gereja sebagai persekutuan
     perjuangan-Nya di dalam             murid-murid Yesus yang terdiri atas rupa-
     kehidupan menggereja                rupa
                                  4.3    Memahami Gereja       sebagai tanda dan
                                         sarana penyelamat (sakramen) bagi semua
                                         orang
                                  4.4    Memahami       macam-macam    sakramen
                                         inisiasi beserta konsekuensinya dalam
                                         hidup menggereja




                                        22
Tingkatan   :   IV
Derajat     :   Terampil 2
Setara      :   Kelas IX SMP/MTs
Bobot SKK   :   2

                         Kompetensi Dasar
Standar kompetensi

                         4.5    Memahami sakramen tobat sebagai tanda
                                dan sarana rekonsiliasi (pendamaian) antara
                                manusia dengan Allah dan manusia dengan
                                sesamanya
                         4.6    Memahami makna sakramen pengurapan
                                orang sakit sebagai wujud pendampingan
                                Gereja terhadap orang yang menderita sakit
                         4.7    Memahami      bentuk-bentuk        pelayanan
                                Gereja dalam upaya mewujudkan karya
                                penyelamatan Allah, sehingga terdorong
                                untuk melibatkan diri secara aktif




                               23
Standar Kompetensi                       Kompetensi Dasar

Yesus Kristus, Gereja dan
Kemasyarakatan
1. Memahami                 dan 11   Memahami       kehendak     Allah    untuk
   melaksanakan      nilai-nilai     menyelamatkan semua orang, yang perlu
   Kerajaan Allah dalam              ditanggapi dengan beragama dan beriman
   hidup beriman di tengah 12        Memahami arti dan nilai hidup beriman
   jemaat dan masyarakat             kristiani beserta konsekuensinya, sehingga
   sesuai     dengan      yang       berusaha untuk mengembangkan dirinya
   diwartakan Yesus Kristus          dalam kebersamaan dengan jemaat
   dalam rangka membangun
   kehidupan masa depan 13           Memahami,       menyadari      hak      dan
   yang lebih baik                   kewajibannya sebagai orang beriman kristiani
                                     di tengah masyarakat, yang dipanggil untuk
                                     ikut     bertanggung      jawab      dalam
                                     mengembangkan hidup bersama
                               14    Memahami,      menyadari dan menjunjung
                                     tinggi nilai martabat manusia, dengan
                                     senantiasa melindungi dan membela hidup
                                     manusia secara bertanggung jawab
                               15    Memahami dan menyadari perlunya keutuhan
                                     alam ciptaan bagi kehidupan sehingga
                                     terdorong      untuk   menjaga       dan
                                     melestarikannya
Yesus Kristus, Gereja dan
Kemasyarakatan

2.   Memahami             dan
     melaksanakan nilai-nilai 21     Menyadari pentingnya kejujuran dan keadilan
     Kerajaan Allah dalam            sebagai nilai-nilai luhur yang harus
     hidup beriman di tengah         diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari
     jemaat dan masyarakat
     sesuai yang diwartakan
     Yesus     kristus  dalam
     rangka         membangun
     kehidupan masa depan
     yang lebih baik




                                     24
Kompetensi Dasar
     Standar Kompetensi

                                 22   Memahami dan menyadari bahwa penganut
                                      agama dan kepercayaan lain adalah sesama
                                      saudara, sehingga mereka berani dan mampu
                                      bersikap hormat dan bersahabat dengan
                                      mereka dalam hidup sehari-hari dalam ikatan
                                      persaudaraan sejati
                                 23   Memahami, menyadari dan menemukan cita-
                                      cita/arah hidup sesuai dengan kehendak
                                      Allah, seperti terkandung dalam Sakramen
                                      Perkawinan dan Sakramen Imamat sehingga
                                      berusaha mempersiapkan diri untuk mencapai
                                      cita-cita tersebut


F. Arah Pengembangan

  Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan
  landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator
  pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masing-
  masing tingkatan/derajat kompetensi dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK)
  secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang
  dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu
  memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian.




                                       25

03. pendidikan agama katolik (b)

  • 1.
    03. Mata PelajaranPendidikan Agama Katolik A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan maupun masyarakat. Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan, ilmu) tidak selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan mengaplikasikan apa yang diketahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Demikian pula dalam kehidupan beragama. Orang tidak akan beriman dan diselamatkan oleh apa yang ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannya bagaimana ia menginterpretasikan dan mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Seorang beriman yang sejati seorang yang senantiasa berusaha untuk melihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam hidup nyatanya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagi dirinya dalam konteks hidup nyatanya. Oleh karena itu Pendidikan Agama Katolik di Satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan merupakan salah satu usaha untuk memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan dan penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan demikian proses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, penghayatan iman dan hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan semakin memperteguh dan mendewasakan iman peserta didik. Standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk Paket B ini merupakan standar umum yang minimal. Minimal dalam konteks ini berarti mengandung dasar-dasar umum ajaran iman Katolik yang harus diketahui, dihayati dan diamalkan para peserta didik. Karena bersifat umum dan minimal maka dapat membuka peluang bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan setempat. 17
  • 2.
    B. Tujuan Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman. Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan. 18
  • 3.
    C. Ruang Lingkup Ruang lingkup pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik di Paket B mencakup empat aspek yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lain dan merupakan kelanjutan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di Paket A. Keempat aspek yang dibahas secara lebih mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik adalah: a. Pribadi peserta didik; Aspek ini membahas tentang pemahaman diri sebagai pria dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya. b. Yesus Kristus; Aspek ini membahas tentang bagaimana meneladani pribadi Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah. c. Gereja; Aspek ini membahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari. d. Kemasyarakatan; Aspek ini membahas secara mendalam tentang hidup bersama dalam masyarakat sesuai firman/sabda Tuhan, ajaran Yesus dan ajaran Gereja. D. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran 1. Peserta didik dapat menguraikan pemahaman tentang pribadinya sebagai pria dan wanita yang memiliki rupa-rupa kemampuan dan keterbatasan 19
  • 4.
    Tingkatan : III Derajat : Terampil 1 Setara : Kelas VII s.d VIII SMP/MTs Bobot SKK : 4 untuk berelasi dengan sesama dan lingkungannya. 2. Peserta didik dapat menguraikan pemahamannya tentang Yesus Kristus dan bagaimana meneladani Yesus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan Allah 3. Peserta didik dapat menguraikan makna Gereja sebagai sakramen keselamatan dan bagaimana mewujudkannya dalam hidup nyata. 4. Peserta didik dapat menguraikan pamahaman tentang hidup bermasyarakat dan bagaimana melaksanakan kehidupan bermasyarakat sesuai ajaran Firman Allah dan pengajaran Yesus Kristus. E. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar 20
  • 5.
    Standar kompetensi Kompetensi Dasar Peserta didik dan Yesus Kristus 1. Memahami diri sebagai laki- 1.1 Memahami dan menyadari pribadinya laki atau perempuan yang diciptakan sebagai citra Allah yang tumbuh memiliki rupa-rupa dan berkembang bersama orang lain kemampuan dan 1.2 Menyadari kemampuan dan keterbatasan keterbatasan agar dapat dirinya sehingga terpanggil untuk berelasi dengan sesama dan mensyukurinya lingkungannya dengan meneladani Yesus Kristus 1.3 Memahami bahwa manusia diciptakan yang mewartakan Bapa dan sebagai perempuan atau laki-laki dan Kerajaan-Nya dipanggil untuk mengembangkan kesederajatan dalam hidup sehari-hari 1.4 Memahami bahwa seksualitas sebagai anugerah Allah yang perlu dihayati secara benar demi kehidupan bersama yang lebih baik 1.5 Memahami arti dan tujuan persahabatan sehingga dapat membangun persahabatan yang sejati dengan sesama Peserta didik dan Yesus Kristus 2. Memahami diri sebagai laki- 2.1 Menyadari bahwa pertumbuhan dan laki atau perempuan yang perkembangan dirinya tidak dapat lepas memiliki rupa-rupa dari peran serta keluarga dan sesama di kemampuan dan sekitarnya, sehingga terpanggil untuk keterbatasan agar dapat bekerjasama dan menghargai sesama berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan meneladani Yesus kristus yang mewartakan bapa dan Kerajaan-Nya 21
  • 6.
    Kompetensi Dasar Standar kompetensi 22 Memahami berbagai sifat dan sikap Yesus Kristus sehingga dapat meneladani dan menerapkannya dalam kehidupan sehari- hari 23 Memahami perjuangan Yesus untuk menegakkan nilai-nilai dasar hidup bersama sehingga mampu menghayati dan menerapkan dalam hidupnya sehari-hari Yesus Kristus 3. Memahami pribadi Yesus 31 Memahami makna sengsara, wafat dan Kristus dan konsekuensi kebangkitan Yesus sebagai konsekuensi perjuangan-Nya dalam upaya atas perjuangan-Nya menegakkan nilai-nilai mengikuti dan mewujudkan Kerajaan Allah, sehingga peserta didik nilai-nilai perjuangannya di berani meneladani perjuangan Yesus dalam dalam kehidupan menggereja hidup sehari-hari 32 Memiliki pengetahuan dasar tentang pribadi Yesus Kristus sehingga mereka dapat bercermin pada pribadi Yesus Kristus dalam hidup sehari-hari 33 3.3 Memahami peristiwa panggilan dan pengutusan Yesus Kristus kepada murid- murid-Nya sehingga terdorong untuk mengikuti Yesus Kristus dalam hidupnya sehari-hari Gereja 4. Memahami pribadi Yesus 4.1 Memahami peranan Roh Kudus sebagai Kristus dan konsekuensi daya hidup setiap orang dalam perjuangan-Nya dalam mengembangkan hidup bersama sebagai upaya mengikuti dan murid-murid Yesus mewujudkan nilai-nilai 4.2 Memahami Gereja sebagai persekutuan perjuangan-Nya di dalam murid-murid Yesus yang terdiri atas rupa- kehidupan menggereja rupa 4.3 Memahami Gereja sebagai tanda dan sarana penyelamat (sakramen) bagi semua orang 4.4 Memahami macam-macam sakramen inisiasi beserta konsekuensinya dalam hidup menggereja 22
  • 7.
    Tingkatan : IV Derajat : Terampil 2 Setara : Kelas IX SMP/MTs Bobot SKK : 2 Kompetensi Dasar Standar kompetensi 4.5 Memahami sakramen tobat sebagai tanda dan sarana rekonsiliasi (pendamaian) antara manusia dengan Allah dan manusia dengan sesamanya 4.6 Memahami makna sakramen pengurapan orang sakit sebagai wujud pendampingan Gereja terhadap orang yang menderita sakit 4.7 Memahami bentuk-bentuk pelayanan Gereja dalam upaya mewujudkan karya penyelamatan Allah, sehingga terdorong untuk melibatkan diri secara aktif 23
  • 8.
    Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Yesus Kristus, Gereja dan Kemasyarakatan 1. Memahami dan 11 Memahami kehendak Allah untuk melaksanakan nilai-nilai menyelamatkan semua orang, yang perlu Kerajaan Allah dalam ditanggapi dengan beragama dan beriman hidup beriman di tengah 12 Memahami arti dan nilai hidup beriman jemaat dan masyarakat kristiani beserta konsekuensinya, sehingga sesuai dengan yang berusaha untuk mengembangkan dirinya diwartakan Yesus Kristus dalam kebersamaan dengan jemaat dalam rangka membangun kehidupan masa depan 13 Memahami, menyadari hak dan yang lebih baik kewajibannya sebagai orang beriman kristiani di tengah masyarakat, yang dipanggil untuk ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan hidup bersama 14 Memahami, menyadari dan menjunjung tinggi nilai martabat manusia, dengan senantiasa melindungi dan membela hidup manusia secara bertanggung jawab 15 Memahami dan menyadari perlunya keutuhan alam ciptaan bagi kehidupan sehingga terdorong untuk menjaga dan melestarikannya Yesus Kristus, Gereja dan Kemasyarakatan 2. Memahami dan melaksanakan nilai-nilai 21 Menyadari pentingnya kejujuran dan keadilan Kerajaan Allah dalam sebagai nilai-nilai luhur yang harus hidup beriman di tengah diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari jemaat dan masyarakat sesuai yang diwartakan Yesus kristus dalam rangka membangun kehidupan masa depan yang lebih baik 24
  • 9.
    Kompetensi Dasar Standar Kompetensi 22 Memahami dan menyadari bahwa penganut agama dan kepercayaan lain adalah sesama saudara, sehingga mereka berani dan mampu bersikap hormat dan bersahabat dengan mereka dalam hidup sehari-hari dalam ikatan persaudaraan sejati 23 Memahami, menyadari dan menemukan cita- cita/arah hidup sesuai dengan kehendak Allah, seperti terkandung dalam Sakramen Perkawinan dan Sakramen Imamat sehingga berusaha mempersiapkan diri untuk mencapai cita-cita tersebut F. Arah Pengembangan Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran ini menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Seluruh materi SK dan KD pada masing- masing tingkatan/derajat kompetensi dibagi ke dalam satuan kredit kompetensi (SKK) secara seimbang sebanyak yang ditentukan untuk tingkatan/derajat kompetensi yang dimaksud. Dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan Standar Proses dan Standar Penilaian. 25