Endapan Mineral
PENDAHULUAN
Bentuk perkuliahan
• Tatap muka
• Tugas perorangan
• Kuliah lapangan/praktikum (bila
kondisi memungkinkan)
• Kuis (insidentil)
• UTS
• UAS
Kriteria Penilaian
• Tugas perorangan + kuis + Laporan Kulap [20%]
• UTS [30%]
• UAS [50%]
Pengertian Mineral
Mineral adalah zat padat berupa bahan anorganik yang terbentuk secara
alamiah berupa unsur atau persenyawaan dengan komposisi kimia tertentu
dan umumnya mempunyai struktur kristal tertentu yaitu bentuk-bentuk
geometris beraturan.
Bagaiana denngan BATU BARA
Kristal adalah zat padat yang mempunyai bentuk bangun
beraturan yang terdiri dari atom-atom dengan susunan teratur
Perbedaan kristal dan mineral :
Mineral : - Terbentuk oleh proses alam
- Tidak selalu membentuk kristal
Kristal : - Dapat buatan manusia
- Tidak selalu membentuk mineral
Tujuan utama mempelajari genesa suatu endapan mneral adalah:
•Sebagai pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru,
•Mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan galian,
•Membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan
diterapkan,
•Membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan
galian tersebut.
Endapan Mineral (Mineral Deposit)
Secara umumnya proses pembentukan endapan mineral baik jenis
endapan logam maupun non logam dapat terbentuk karena proses
mineralisasi yang diakibatkan oleh aktivitas magma
Sdangkan endapan mineral ekonomis selain karena aktifitas magma juga
dapat dihasilkan dari proses alterasi yaitu mineral hasil ubahan dari
mineral yang telah ada karena suatu faktor.
Pada proses pembentukan mineral baik secara mineralisasi dan alterasi
tidak terlepas dari faktor faktor tertentu.
Adapun menurut M. Bateman proses pembentukan mineral dapat dibagi
atas beberapa proses yang menghasilkan jenis mineral tertentu baik yang
bernilai ekonomis maupun mineral yang hanya bersifat sebagai gangue
mineral, proses pembentuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tipe Proses Magmatis.
Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra
basa lalu mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk
mineral-mineral silikat dan bijih.
Pada temperatur tinggi diatas 6000
C stadium likwido magmatis mulai
membentuk mineral-mineral baik logam maupun non logam.
Asosiasi mineral yang terbentuk sesuai dengan temperatur pendinginan
pada saat itu.
Early magmatis yang terbagi atas :
 Disseminated,
·Segregasi,
 Injeksi,
Late magmatis yang terbagi atas :
 Residual liquid segregation,
 Residual liquid injection ,
 Immiscible liquid segregation,
 Immiscible liquid injection,
2. Tipe Pegmatisme
Setelah proses pembentukan magmatisme, larutan sisa magma (larutan
pegmatisme) yang terdiri dari cairan dan gas. Stadium endapan ini ± 6000
-
4500
C berupa larutan magma sisa. Asosiasi batuan umumnya berupa
granit.
3. Tipe Pneumatolisis
Setelah temperatur mulai turun ± 5500
– 4500
C akumulasi gas mulai membentuk
mineral sampai pada temperatur 4500
C volume unsur volatilnya makin menurun
karena membentuk jebakan pneumatolitis dan tinngal larutan sisa magma yang makin
encer.
Unsur volatil akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan
samping disekitarnya kemudian akan membentuk mineral baik karena proses
sublimasi maupun karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan yang
diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral yang disebut endapan
pneumatolitis.
4. Tipe hydrothermal
Merupakn proses pembentukan mineral yang terjadi oleh pengaruh
temperatut dan tekanan yang sangat rendah ,dan larutan magma yang
terbentuk ini merupakan unsur volatil yang sangat encer yang terbentuk
setelah tiga tahapan sebelumnya. Secara garis besar endapan
hidrotermal dapat dibagi atas:
 Endapan hipotermal, dengan ciri-ciri yaitu :
 Tekanan dan temperatur pembekuan relatif paling tinggi.
 Endapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan intrusi
dengan kedalaman yang besar.
 Asosiasi mineralnya berupa sulfida, misalnya pirit, kallopirit, galena,
dan spalerit serta oksidasi besi.
 Pada intrusi granit sering berupa nedapan logam Au, Pb, Sn, W, dan Z.
 Endapan Mesotermal, dengan ciri-ciri yaitu :
 Tekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah daripada
endapan hipotermal.
 Endapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan dekat
dengan permukaan bumi.
 Tekstur akibat cavity filling jelas terlihat, sekalipun sering mengalami
proses penggantian antara lain berupa crustification dan banding.
 Asosiasi mineralnya berupa sulfida, misalnya Au, Cu, Ag, As, Sb dan
Oksida Sn.
 Proses pengayaan sering terjadi.
 Endapan Epitermal, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
 Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah.
 Tekstur penggantian tidak luas, jarang terjadi.
 Endapan bias dekat atau pada permukaan bumi.
 Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa “fissure-vein”.
 Struktur khas yang sering terjadi adalah “cockade structure”.
 Asosiasi mineral logamnya berupa Au dan Ag dengan mineral
“gangue”nya berupa klasit dan zeolit disamping kuarsa.
Bentuk-bentuk endapan mineral hidrotermal adalah sebagai
Cavity filling.
Yaitu proses mineralisasi berupa pengisian ruang-ruang bukaan atau
rongga – rongga dalam batuan yang terdiri atas mineral-mineral yang
diendapkan dari larutan pada bukaan–bukaan batuan, yang berupa
Fissure veins, Shear-zonedeposits, Stockworks, Ladder veins, Saddle –
reefs, Tension crack fillings, Breccia fillings
Replacement, atau metasomatic replacement
Replacement, atau metasomatic replacement merupakan proses dalam
pembentukan endapan-endapan mineral epigenetic yang didominasi
oleh pembentukan mineral pada endapan Hypothermal dan
Mesothermal dan sangat penting dalam group Epithermal.
Mineral-mineral bijih pada endapan metasomatic kontak telah di bentuk
oleh proses Replacement ini, dimana proses Replacement ini dikontrol
oleh pengayaan unsur-unsur sulfida dan dominasi pada formasi unsur-
unsur endapan mineral lainnya.
Replacement diartikan sebagai proses dari larutan yang sangat penting
berupa pelarutan kapiler dan pengendapan yang terjadi secara serentak
di mana terjadi penggantian suatu mineral atau lebih menjadi mineral-
mineral baru yang lain.
Atau dapat diartikan bahwa penggantian mineral membutuhkan ion yang
tidak mempunyai ion secara umum dengan zat kimia yang digantikan.
Penggantian mineral yang dibawa dalam larutan dan zat kimia yang
dibawa keluar oleh larutan dan merupakan kontak terbuka terbagi atas :
 Massive
 Lode fissure
 Disseminated.
5. Tipe Sedimenter, terbagi atas endapan besi, mangan, phospate, nikel dll.
6. Tipe Evaporasi, terdiri atas evaporasi laut, danau, dan air tanah.
7. Tipe Konsentrasi Residu dan mekanik, terbagi atas:
 Konsentrasi Residu berupa endapan residu mangan, besi, bauxite dll
 Konsetrasi mekanik (endapan placers ), berupa : sungai, pantai, elivial,
dan eolian.
8. Tipe Supergen enrichment
Dari distribusi unsur-unsur logam dan jenis-jenis mineral yang terdapat
didalam kulit bumi menunjukkan bahwa hanya beberapa unsur logam
dan mineral saja yang mempunyai prosentasi relative besar, karena
pengaruh proses dan aktivitas geologi yang berlangsung cukup lama,
prosentase unsur – unsur dan mineral-mineral tersebut dapat
bertambah banyak pada bagian tertentu karena Proses Pengayaan,
bahkan pada suatu waktu dapat terbentuk endapan mineral yang
mempunyai nilai ekonomis
. Proses pengayaan ini dapat disebabkan oleh :
 Proses Pelapukan dan transportasi
 Proses ubahan karena pengaruh larutan sisa magma
Istilah-istilah yang berkaitan dengan endapan mineral
a. Ore :
adalah endapan bahan galian yang dapat diekstrak (diambil) mineral
berharganya secara ekonomis baik itu logam maupun bukan logam. Bijih
diekstraksi melalui penambangan, kemudian hasilnya dimurnikan lagi untuk
mendapatkan unsur-unsur yang bernilai ekonomis.
b. Gangue Minerals :
adalah mineral non logam yang bisa dimanfaatkan sebagai hasil
sampingan misalnya kuarsa, garnet, dll dalam jumlah yang cukup
c. By product :
adalah produk sekunder atau insidentil yang berasal dari proses
manufaktur, suatu reaksi kimia atau jalur biokimia, dan bukan produk
utama atau jasa yang dihasilkan. By product dapat bermanfaat dan
berharga, atau dapat dianggap limbah.
Air juga bisa menjadi produk sampingan ketika reaksi menyebabkan
karbon dioksida.
d. Metallic minerals
adalah Mineral yang mengandung satu jenis logam. Apabila kandungan
logamnya relative besar dan terikat secara kimia dengan unsur lain disebut
mineral bijih (ore-minerals). Sebagian besar mineral bijih bersifat logam dan
sebagian bersifat non logam (bauksit).. Mineral logam dibagi menjadi dua,
yaitu logam murni dan logam campuran.
e. Waste Minerals
adalah mineral non logam yang tidak ekonomis
f. Mineral bijih
adalah Batu yang mengandung satu atau lebih mineral metalik yang
menguntung bila ditambang..
Suatu endapan dikatakan bijih sebenarnya dilihat dari nilai ekonomisnya,
bila harga pengolahan dan harga pasaran berfluktuasi, suatu saat
endapan mineral dikatakan sebagai bijih dan di saat lain bukan lagi.
Endapan-endapan mineral yang muncul sesuai dengan bentuk
asalnya disebut dengan
endapan primer (hypogen).
Jika mineral-mineral primer telah terubah melalui pelapukan
atau proses-proses luar (superficial processes) disebut dengan
endapan sekunder (supergen).
Distribution of mineralized LateDistribution of mineralized Late
Creataceous to Pliocene magmatic arcsCreataceous to Pliocene magmatic arcs
Au, Ag, Cu
Nickel, Cobalt, Iron, Laterite Occurences
Rare Metals Occurences
Operating Mines & Prospects Under Feasibility Study
Mines Operated by PT. ANTAMMines Operated by PT. ANTAM
Mines Operated by PT. FreeportMines Operated by PT. Freeport

1. pendahuluan genesa endapan mineral

  • 1.
  • 2.
    Bentuk perkuliahan • Tatapmuka • Tugas perorangan • Kuliah lapangan/praktikum (bila kondisi memungkinkan) • Kuis (insidentil) • UTS • UAS
  • 3.
    Kriteria Penilaian • Tugasperorangan + kuis + Laporan Kulap [20%] • UTS [30%] • UAS [50%]
  • 4.
    Pengertian Mineral Mineral adalahzat padat berupa bahan anorganik yang terbentuk secara alamiah berupa unsur atau persenyawaan dengan komposisi kimia tertentu dan umumnya mempunyai struktur kristal tertentu yaitu bentuk-bentuk geometris beraturan. Bagaiana denngan BATU BARA
  • 5.
    Kristal adalah zatpadat yang mempunyai bentuk bangun beraturan yang terdiri dari atom-atom dengan susunan teratur
  • 6.
    Perbedaan kristal danmineral : Mineral : - Terbentuk oleh proses alam - Tidak selalu membentuk kristal Kristal : - Dapat buatan manusia - Tidak selalu membentuk mineral
  • 7.
    Tujuan utama mempelajarigenesa suatu endapan mneral adalah: •Sebagai pegangan dalam menemukan dan mencari endapan-endapan baru, •Mengungkapkan sifat-sifat fisik dan kimia endapan bahan galian, •Membantu dalam penentuan (penyusunan) model eksplorasi yang akan diterapkan, •Membantu dalam penentuan metoda penambangan dan pengolahan bahan galian tersebut.
  • 8.
    Endapan Mineral (MineralDeposit) Secara umumnya proses pembentukan endapan mineral baik jenis endapan logam maupun non logam dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh aktivitas magma Sdangkan endapan mineral ekonomis selain karena aktifitas magma juga dapat dihasilkan dari proses alterasi yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang telah ada karena suatu faktor.
  • 9.
    Pada proses pembentukanmineral baik secara mineralisasi dan alterasi tidak terlepas dari faktor faktor tertentu. Adapun menurut M. Bateman proses pembentukan mineral dapat dibagi atas beberapa proses yang menghasilkan jenis mineral tertentu baik yang bernilai ekonomis maupun mineral yang hanya bersifat sebagai gangue mineral, proses pembentuan tersebut adalah sebagai berikut:
  • 10.
    1. Tipe ProsesMagmatis. Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa lalu mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk mineral-mineral silikat dan bijih. Pada temperatur tinggi diatas 6000 C stadium likwido magmatis mulai membentuk mineral-mineral baik logam maupun non logam. Asosiasi mineral yang terbentuk sesuai dengan temperatur pendinginan pada saat itu.
  • 11.
    Early magmatis yangterbagi atas :  Disseminated, ·Segregasi,  Injeksi,
  • 12.
    Late magmatis yangterbagi atas :  Residual liquid segregation,  Residual liquid injection ,  Immiscible liquid segregation,  Immiscible liquid injection,
  • 13.
    2. Tipe Pegmatisme Setelahproses pembentukan magmatisme, larutan sisa magma (larutan pegmatisme) yang terdiri dari cairan dan gas. Stadium endapan ini ± 6000 - 4500 C berupa larutan magma sisa. Asosiasi batuan umumnya berupa granit.
  • 14.
    3. Tipe Pneumatolisis Setelahtemperatur mulai turun ± 5500 – 4500 C akumulasi gas mulai membentuk mineral sampai pada temperatur 4500 C volume unsur volatilnya makin menurun karena membentuk jebakan pneumatolitis dan tinngal larutan sisa magma yang makin encer. Unsur volatil akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan samping disekitarnya kemudian akan membentuk mineral baik karena proses sublimasi maupun karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan yang diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral yang disebut endapan pneumatolitis.
  • 15.
    4. Tipe hydrothermal Merupaknproses pembentukan mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatut dan tekanan yang sangat rendah ,dan larutan magma yang terbentuk ini merupakan unsur volatil yang sangat encer yang terbentuk setelah tiga tahapan sebelumnya. Secara garis besar endapan hidrotermal dapat dibagi atas:
  • 16.
     Endapan hipotermal,dengan ciri-ciri yaitu :  Tekanan dan temperatur pembekuan relatif paling tinggi.  Endapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan intrusi dengan kedalaman yang besar.  Asosiasi mineralnya berupa sulfida, misalnya pirit, kallopirit, galena, dan spalerit serta oksidasi besi.  Pada intrusi granit sering berupa nedapan logam Au, Pb, Sn, W, dan Z.
  • 17.
     Endapan Mesotermal,dengan ciri-ciri yaitu :  Tekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah daripada endapan hipotermal.  Endapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan dekat dengan permukaan bumi.  Tekstur akibat cavity filling jelas terlihat, sekalipun sering mengalami proses penggantian antara lain berupa crustification dan banding.  Asosiasi mineralnya berupa sulfida, misalnya Au, Cu, Ag, As, Sb dan Oksida Sn.  Proses pengayaan sering terjadi.
  • 18.
     Endapan Epitermal,dengan ciri-ciri sebagai berikut :  Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah.  Tekstur penggantian tidak luas, jarang terjadi.  Endapan bias dekat atau pada permukaan bumi.  Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa “fissure-vein”.  Struktur khas yang sering terjadi adalah “cockade structure”.  Asosiasi mineral logamnya berupa Au dan Ag dengan mineral “gangue”nya berupa klasit dan zeolit disamping kuarsa.
  • 19.
    Bentuk-bentuk endapan mineralhidrotermal adalah sebagai Cavity filling. Yaitu proses mineralisasi berupa pengisian ruang-ruang bukaan atau rongga – rongga dalam batuan yang terdiri atas mineral-mineral yang diendapkan dari larutan pada bukaan–bukaan batuan, yang berupa Fissure veins, Shear-zonedeposits, Stockworks, Ladder veins, Saddle – reefs, Tension crack fillings, Breccia fillings
  • 20.
    Replacement, atau metasomaticreplacement Replacement, atau metasomatic replacement merupakan proses dalam pembentukan endapan-endapan mineral epigenetic yang didominasi oleh pembentukan mineral pada endapan Hypothermal dan Mesothermal dan sangat penting dalam group Epithermal.
  • 21.
    Mineral-mineral bijih padaendapan metasomatic kontak telah di bentuk oleh proses Replacement ini, dimana proses Replacement ini dikontrol oleh pengayaan unsur-unsur sulfida dan dominasi pada formasi unsur- unsur endapan mineral lainnya.
  • 22.
    Replacement diartikan sebagaiproses dari larutan yang sangat penting berupa pelarutan kapiler dan pengendapan yang terjadi secara serentak di mana terjadi penggantian suatu mineral atau lebih menjadi mineral- mineral baru yang lain. Atau dapat diartikan bahwa penggantian mineral membutuhkan ion yang tidak mempunyai ion secara umum dengan zat kimia yang digantikan.
  • 23.
    Penggantian mineral yangdibawa dalam larutan dan zat kimia yang dibawa keluar oleh larutan dan merupakan kontak terbuka terbagi atas :  Massive  Lode fissure  Disseminated.
  • 24.
    5. Tipe Sedimenter,terbagi atas endapan besi, mangan, phospate, nikel dll. 6. Tipe Evaporasi, terdiri atas evaporasi laut, danau, dan air tanah. 7. Tipe Konsentrasi Residu dan mekanik, terbagi atas:  Konsentrasi Residu berupa endapan residu mangan, besi, bauxite dll  Konsetrasi mekanik (endapan placers ), berupa : sungai, pantai, elivial, dan eolian.
  • 25.
    8. Tipe Supergenenrichment Dari distribusi unsur-unsur logam dan jenis-jenis mineral yang terdapat didalam kulit bumi menunjukkan bahwa hanya beberapa unsur logam dan mineral saja yang mempunyai prosentasi relative besar, karena pengaruh proses dan aktivitas geologi yang berlangsung cukup lama, prosentase unsur – unsur dan mineral-mineral tersebut dapat bertambah banyak pada bagian tertentu karena Proses Pengayaan, bahkan pada suatu waktu dapat terbentuk endapan mineral yang mempunyai nilai ekonomis
  • 26.
    . Proses pengayaanini dapat disebabkan oleh :  Proses Pelapukan dan transportasi  Proses ubahan karena pengaruh larutan sisa magma
  • 27.
    Istilah-istilah yang berkaitandengan endapan mineral a. Ore : adalah endapan bahan galian yang dapat diekstrak (diambil) mineral berharganya secara ekonomis baik itu logam maupun bukan logam. Bijih diekstraksi melalui penambangan, kemudian hasilnya dimurnikan lagi untuk mendapatkan unsur-unsur yang bernilai ekonomis.
  • 28.
    b. Gangue Minerals: adalah mineral non logam yang bisa dimanfaatkan sebagai hasil sampingan misalnya kuarsa, garnet, dll dalam jumlah yang cukup
  • 29.
    c. By product: adalah produk sekunder atau insidentil yang berasal dari proses manufaktur, suatu reaksi kimia atau jalur biokimia, dan bukan produk utama atau jasa yang dihasilkan. By product dapat bermanfaat dan berharga, atau dapat dianggap limbah. Air juga bisa menjadi produk sampingan ketika reaksi menyebabkan karbon dioksida.
  • 30.
    d. Metallic minerals adalahMineral yang mengandung satu jenis logam. Apabila kandungan logamnya relative besar dan terikat secara kimia dengan unsur lain disebut mineral bijih (ore-minerals). Sebagian besar mineral bijih bersifat logam dan sebagian bersifat non logam (bauksit).. Mineral logam dibagi menjadi dua, yaitu logam murni dan logam campuran.
  • 31.
    e. Waste Minerals adalahmineral non logam yang tidak ekonomis
  • 32.
    f. Mineral bijih adalahBatu yang mengandung satu atau lebih mineral metalik yang menguntung bila ditambang.. Suatu endapan dikatakan bijih sebenarnya dilihat dari nilai ekonomisnya, bila harga pengolahan dan harga pasaran berfluktuasi, suatu saat endapan mineral dikatakan sebagai bijih dan di saat lain bukan lagi.
  • 33.
    Endapan-endapan mineral yangmuncul sesuai dengan bentuk asalnya disebut dengan endapan primer (hypogen). Jika mineral-mineral primer telah terubah melalui pelapukan atau proses-proses luar (superficial processes) disebut dengan endapan sekunder (supergen).
  • 34.
    Distribution of mineralizedLateDistribution of mineralized Late Creataceous to Pliocene magmatic arcsCreataceous to Pliocene magmatic arcs
  • 35.
  • 37.
    Nickel, Cobalt, Iron,Laterite Occurences
  • 38.
  • 39.
    Operating Mines &Prospects Under Feasibility Study
  • 40.
    Mines Operated byPT. ANTAMMines Operated by PT. ANTAM
  • 41.
    Mines Operated byPT. FreeportMines Operated by PT. Freeport