Kajian Pustaka &
Perumusan Masalah
Auditya Purwandini Sutarto, PhD
Topik
Bagaimana
Menemukan
Ide?
Kajian
Pustaka
Reference
Manager
Perumusan
Masalah
Learning Outcomes
 Memahami berbagai cara menemukan masalah untuk penelitian
 Memahami cara melakukan kajian Pustaka
 Mampu mensintesis berbagai literatur
 Mampu menggunakan referensi manajer
 Menentukan topik penelitian
 Merumuskan masalah
Bagaimana Menemukan Ide?
 Sesuatu yang menjadi sasaran penelitian biasanya
disebut masalah penelitian, yang akan selanjutnya
diangkat menjadi judul penelitian,
 Permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai
kesenjangan /gap antara fakta dengan harapan,
antara tren perkembangan dengan keinginan
pengembangan, antara kenyataan dengan ide
 Tidak semua masalah layak diangkat menjadi masalah
penelitian
Sumber–sumber Ide Penelitian
 Minat Pribadi dan Rasa Ingin
tahu (Curiosities).
 Pengamatan Sehari-hari
 Laporan Hasil Pengamatan
Orang Lain
 Buku Referensi
 Rekomendasi suatu Riset. Bab
terakhir suatu laporan penelitian
memuat kesimpulan dan saran
yang umumnya menunjukan
kemungkinan penelitian lanjutan
atau penelitian lain berkaitan
dengan kesimpulan yang
dihasilkan.
 Masalah Sehari-hari atau Praktis
 Masalah penelitian harus tampak
dan dirasakan sebagai suatu
tantangan bagi peneliti untuk
dipecahkan dengan
mempergunakan keahlian atau
kemampuan profesionalnya
 Masalah penelitian merupakan gap
antara peristiwa atau keadaan
nyata dengan tolok ukur tertentu
sebagai kondisi ideal atau
seharusnya
Unsur-Unsur Suatu Masalah Dapat Diteliti Secara Imiah
 Masalah penelitian adalah
keraguan yang timbul terhadap
suatu peristiwa atau keadaan
tertentu berupa kesangsian tentang
tingkat kebenarannya suatu
peristiwa atau keadaan
 Minat. Peneliti perlu memiliki minat terhadap topik terkait permasalahan
tersebut karena penelitian merupakan proses yang membutuhkan usaha keras
dan motivasi untuk menyelesaikannya
 Magnitude. Diperlukan pengetahuan cukup tentang proses riset agar dapat
memvisualisasikan aktivitas apa yang diperlukan untuk menyelesaikan
rencana penelitian. Wajib bagi kita memilih topik yang dapat kita atur waktu,
biaya, dan sumber daya lain sampai akhir penelitian.
 Pengukuran konsep. Jika kita menggunakan konsep dalam penelitian kita,
yakinkan kita paham indikator apa saja yang tercakup dalam konsep tersebut
dan bagaimana mengukurnya.
Pertimbangan Saat Memilih Topik atau Masalah Penelitian (1)
 Tingkat kepakaran. Pastikan kita memiliki kepakaran (pemahaman)
cukup tentang apa saja yang akan kita kerjakan.
 Relevansi. Pilih topik yang relevan dengan profesionalisme kita.
 Ketersediaan data. Pastikan data yang dibutuhkan tersedia dan
dalam format yang kita inginkan sebelum kita memfinalisasi topik kita.
 Isu etis. Bagaimana isu etis dapat mempengaruhi populasi penelitian
dan bagaimana mengatasinya perlu diperiksa mendalam saat tahap
penemuan masalah
Pertimbangan Saat Memilih Topik atau Masalah Penelitian (2)
Kajian Pustaka
Tujuan
 Membantu peneliti untuk menyelesaikan masalah penelitiannya dengan
mengacu pada teori dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan
Fungsi
1. Memberikan informasi latar belakang suatu topik penelitian
2. Memberikan alasan pemilihan masalah penelitian.
3. Mengetahui sejarah penelitian terdahulu sehingga bisa diketahui kedudukan penelitian kita
dibandingkan penelitian lain dan untuk menghindari terjadinya duplikasi penelitian.
4. Membantu memilih prosedur penyelesaian masalah penelitian
 Sumber utama/primer. Laporan tangan pertama atau hasil penelitian
yang ditulis oleh satu atau lebih peneliti yang melaksanakan penelitian
dan melakukan pengamatan itu sendiri.
 Sumber kedua/sekunder. Deskripsi atau ringkasan hasil karya orang
lain. Sumber kedua umumnya ditulis oleh orang yang tidak terlibat dalam
penelitian atau pengamatan yang didiskusikan dalam sumber tersebut.
Sumber Pustaka
Buku Teks Annual review
Jurnal Offprint
Periodical Recent Advance
Yearbook Bibliografi
Buletin Handbook
Circular Manual
Leaflet Skripsi, Tesis, Disertasi
Contoh Sumber-sumber Pustaka
1. Relevance (relevansi). Relevansi terkait dengan kesesuaian antara
variabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan
2. Recency (kemutakhiran). Kemutakhiran berhubungan dengan
keterbaruan (semakin baru semakin mutakhir) sumber bacaan
3. Adequacy (kecukupan). Kecukupan berkenaan dengan banyaknya
sumber yang dibaca.
Kriteria Memilih Sumber Bacaan
1. Perencanaan. Mengidentifikasi fokus, tipe, ruang lingkup, dan disiplin rencana
kajian.
2. Membaca dan memilih. Mengumpulkan dan membaca topik terkait topik penelitian
dan memilih hanya sumber-sumber yang paling relevan dengan topik tersebut.
3. Analisis. Meringkas, mensintesis, mengkritisi, dan mengkomparasi sumber-sumber
yang kita miliki untuk menilai bidang penelitian kita secara keseluruhan.
4. Menulis draft. Mengembangkan klaim tentang penelitian yang telah ada dan
menyusun bagaimana mengorganisasikan bahan-bahan yang telah kita kumpulkan.
5. Revisi. Merevisi dan memfinalisasi hal-hal terkait struktur, gaya, dan tata bahasa dari
artikel yang kita tulis.
Langkah-langkah Melakukan Kajian Pustaka
1. Penyajian kajian Pustaka
secara Deskriptif . Penyajian ini
menguraikan tanpa menyebutkan
persamaan dan perbedaannya
dengan pertimbangan bahwa
analisis akan diuraikan pada bab
berikutnya
Penyajian Kajian Pustaka
2. Penyajian Kajian Pustaka
secara Deskriptif dengan
Analisis. Selain berbentuk
deskripsi penyajian ini juga disertai
penjelasan tentang perbedaan dan
persamaannya. Dengan demikian,
kajian pustaka menunjukkan di
mana posisi penulis dalam
kaitannya dengan penelitian yang
sudah pernah dilakukan, apakah
menolak, mengkritik, menerima,
dan atau yang lainnya .
Langkah-langkah Praktis (1)
1. Pergi ke perpustakaan atau mengunjungi laman sumber database yang berisi artikel-
artikel ilmiah, buku, dan sumber lain.
2. Simpan semua sumber yang ditemukan. Semua sumber elektronik perlu disimpan
dalam komputer, flash disk atau cloud (misal google drive, one drive, dropbox), dan
fotokopi buku, majalah, atau sumber cetak lain.
3. Buat anotasi, highlight, garis bawahi, tulis dalam margin, buat catatan, tandai
halaman yang penting. Hal ini tidak hanya membantu kita berada tetap berada pada
inti utama sumber yang dibaca namun juga membantu kita mengenali pola,
menemukan kesamaan tema, dan mengidentifikasi gap atau kesenjangan dalam riset
4. Selama penelitian, kita mungkin menemukan beberapa riset merujuk pada penelitian
khusus yang sama (misal Gasperz dalam bidang pengendalian kualitas, Sutalaksana
dalam bidang ergonomi). Hal ini menunjukkan sumber tersebut bersifat klasik
usahakan untuk membaca langsung sumber tersebut karena sumber tersebut dapat
menjadi landasan fundamental literatur yang kita gunakan dalam penelitian kita
5. Pada satu titik tertentu ketika kita merasa ‘stuck’, cara terbaik adalah merujuk pada
daftar pustaka dari literatur yang kita baca atau melihat catatan kaki jika ada
Langkah-langkah Praktis (2)
6. Kita tidak perlu membaca seluruh topik terkait karena hal itu tidak mungkin, bacalah
hingga kita merasa memiliki pengetahuan yang cukup tentang topik yang kita review
7. Begitu kita merasa siap menulis review, atur atau organisasikan sumber-sumber dan
catatan kita yang telah kita miliki untuk membantu kita saat menulis.
Langkah-langkah Praktis (2)
Contoh cara mengembangkan kerangka teori melalui
studi literatur
Misalkan kita ingin meneliti tentang identifikasi faktor resiko ergonomi postur kerja
menggunakan metode RULA dan Nordic Body Map di UMKM maka kita perlu
melakukan review literatur berikut
 Postur kerja - postur kerja yang ergonomis, resiko pengabaian postur kerja, angka
prevalensi gangguan otot akibat postur kerja yang salah
 RULA – cara penggunaan, kelebihan dan kekurangan, contoh penelitian yang telah
mengaplikasikan
 Nordic Body Map - cara penggunaan, kelebihan dan kekurangan, contoh penelitian
yang telah mengaplikasikan
 Penelitian tentang postur kerja di UMKM – penerapan postur kerja di UMKM,
metode yang digunakan, kekurangan atau celah penelitian
Sitasi & Reference Manager
 “Citation” merupakan elemen penting dalam sebuah
penulisan karya ilmiah.
 Terjebak dalam tindakan plagiasi yang tidak
disengaja karena kurang hati-hati dalam membuat
sebuah sitiran.
 Diperlukan cara mensitasi dan perangkat lunak
untuk mengidentifikasi kualitas dan keaslian (baca
melacak) setiap referensi yang digunakan.
 Dengan “citation & reference manager”, penulis
dapat mengolah dokumen referensi yang dimiliki,
membuat pengelompokan berdasarkan
topik/kategori tertentu, sekaligus me-retrieve
metadata yang terdapat di dalam dokumen.
Citation (Sitasi)
1. Pencarian
2. Penyimpanan
3. Penulisan
Fungsi-fungsi tersebut memungkinkan penulis untuk mencari literatur
yang relevan, menyimpan referensi dan informasi bibliografi pada
database, serta membantu penulisan sitasi dan referensi mengikuti format
tertentu, misal APA, IEEE, Harvard, MLA, dll.
Fungsi Dasar Reference Manager
Fungsi Reference Manager
 Mengimpor sitasi dari database
bibliografi dan website
 Mengekstrak metadata dari file PDF
 Mengelola sitasi pada database local
 Menambahkan anotasi pada
referensi
 Memungkinkan berbagi informasi
referensi dengan penulis lain
 Memungkinkan pertukaran data
melalui format metadata standar
seperti RIS, BibTeX, dll.
 Menghasilkan sitasi mengikuti
format tertentu
 Dapat digunakan dari perangkat
lunak word processing
Perumusan Masalah
Proses Perumusan Masalah*
Batasan
Masalah
Tujuan dan
Manfaat
Perumusan
Masalah
Latar
Belakang
* Umumnya ditaruh di Bab 1 Laporan Penelitian
 Deduksi: Khusus ke Umum
 Induksi: Umum ke Khusus
Penalaran Deduksi vs Induksi
1. Menguraikan adanya kesenjangan
antara kondisi obyektif dengan
kondisi normatif/asumsi-asumsi
tertentu  kondisi objektif dapat
berupa data sekunder yang ada,
kondisi normatif dapat berbentuk
teori, nilai atau norma yang berlaku
umum
Pendekatan dalam Membuat Latar Belakang
2. Menggambarkan perkembangan
teori atau suatu kondisi obyektif
tanpa membandingkannya dengan
kondisi normatif 
menggambarkan karakteristik suatu
gejala secara rinci. Kondisi obyektif
digambarkan melalui 5W dan 1H
Umum
Khusus
5W + 1 H
Pendekatan Pertama
 Kebutuhan proyek konstruksi jalan tol di
Indonesia terus meningkat
 Pentingnya zero accident bagi pekerjaan
konstruksi sesuai dengan amanat UU
yaitu, misal UU No. 1/1970 tentang
Keselamatan Kerja, UU No. 23/1992
mengenai Kesehatan Kerja dan UU No. 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan
PP, Kepmen yang berlaku
(http://sibima.pu.go.id/mod/page/view.p
hp?id=16201)
 Gambaran tentang angka kecelakaan
kerja di proyek jalan tol di Indonesia
disertai dengan data mengenai tingkat
(dan jenis) kecelakaan yang terjadi.
 Pengetahuan mengenai K3 penting
bagi pekerja konstruksi yang akan
mempengaruhi perilakunya
Pengetahuan K3 & Perilaku Pekerja Konstruksi Jalan Tol
Pendekatan Kedua
 Gambarkan karakteristik suatu gejala
secara lebih rinci tanpa membandingkan
dengan norma atau aturan.
 Misalnya proyek konstruksi jalan tol di
Indonesia diikuti kenaikan angka
kecelakaan kerja.
 Karakteristik obyektif melalui 5W dan
1H (yang dapat juga digunakan dalam
pendekatan pertama)
 What: Pengetahuan dan perilaku
terhadap K3
 Why: Mengapa perlu diselidiki. Mengapa
belum terwujud zero accident.
 When: Kapan dilaksanakan
 Where: Proyek Jalan Tol A
 Who: Pekerja konstruksi jalan tol
 How: Bagaimana fakta saat ini mengenai
pengetahuan dan perilaku terhadap K3
secara umum
Pengetahuan K3 & Perilaku Pekerja Konstruksi Jalan Tol
Bentuk Rumusan Permasalahan (1)
 Perumusan permasalahan perlu
ditulis secara singkat, jelas, mudah
dipahami, dan mudah
dipertahankan.
 Perumusan permasalahan
berfungsi mengarahkan fokus
penelitian
 Menurut Castettle dan Heisler
(1984), ada 5 macam bentuk
perumusan permasalahan, yaitu
1. Bentuk 1 Pertanyaan (question)
2. Bentuk 1 Pertanyaan Umum
disusul oleh beberapa
Pertanyaan yang Spesifik
3. Bentuk 1 Pernyataan
(statement) disusul oleh
beberapa Pertanyaan
(question)
4. Bentuk hipotesis (bab
selanjutnya)
5. Bentuk Pernyataan Umum
disusul oleh beberapa hipotesis
Tinjau kembali kasus Pengetahuan dan
Perilaku K3 di Proyek Konstruksi.
 Setelah dalam latar belakang diuraikan
berbagai fakta, data, aturan, permasalahan
terkait K3 di proyek konstruksi jalan tol
serta perilaku pekerja, maka pada bagian
ini dapat diakhiri dengan pertanyaan:
Contoh: Merumuskan Permasalahan
Bagaimanakah hubungan antara
pengetahuan K3 dengan perilaku terkait K3
para pekerja konstruksi Proyek Jalan Tol
Sumo?
 Bagaimanakah pengetahuan K3 pekerja konstruksi Proyek Jalan Tol Sumo?
 Bagaimanakah perilaku K3 pekerja konstruksi Proyek Jalan Tol Sumo?
 Bagaimanakah hubungan antara pengetahuan K3 dengan perilaku K3 pekerja konstruksi
Proyek Jalan Tol Sumo?
”...... dengan penelitian ini, bagaimanakah
hasil peramalan permintaan produk XYZ
untuk periode tahun 2021 dan 2022
menggunakan metode weighted moving
average dan double exponential smoothing?
”...... permasalahan sebagai berikut:
bagaimanakah perencanaan
pengendalian bahan baku besi di PT JKL
menggunakan metode Economic Order
Quantity (EOQ)?
Contoh lain Rumusan Permasalahan
” ...... dengan penelitian ini, bagaimanakah
hubungan antara nilai akreditasi RS tipe C
dengan tingkat kepuasan pelanggan di
wilayah kabupaten Gresik?
”...... permasalahan sebagai berikut: Faktor
apa sajakah yang berpengaruh penting
dalam pemilihan supplier bahan baku kayu
pinus di perusahaan ABC?
 Tanggapan dari rumusan permasalahan yang dinyatakan dalam bentuk
kalimat
 Harapan mengenai hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian
selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian
 Perumusan tujuan yang baik adalah menggunakan kata-kata yang
jelas/tidak ambigu, lengkap, dan spesifik
 Gunakan kata-kata yang berorientasi tindakan seperti ’untuk
menentukan’, ’untuk mengidentifikasi, ‘untuk menghitung, ’untuk
mengukur’, dan ‘untuk mengeksplorasi’.
Tujuan Penelitian
 Teoretis. Manfaat penelitian dari segi teoretis, yaitu sumbangan
penelitian terhadap pengembangan ilmu baik berupa perbaikan atau
modifikasi teori yang telah ada atau pembentukan konsep atau teori
baru.
 Praktis. Manfaat yang dapat diterapkan langsung untuk tujuan dan
kepentingan praktis pemecahan suatu masalah. Manfaat praktis
menjelaskan manfaat yang berguna untuk memecahkan masalah secara
tersebut secara praktis
Manfaat Penelitian
Tinjau kembali kasus Pengetahuan dan
Perilaku K3 Pekerja Proyek Konstruksi Jalan
Tol Sumo
 Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara
pengetahuan mengenai K3 yang dimiliki
pekerja konstruksi Proyek Jalan Tol
Sumo dengan perilaku K3 mereka di
lapangan. (dapat diuraikan menjadi tiga tujuan
sesuai pertanyaan dalam rumusan permasalahan)
Contoh Tujuan dan Manfaat Penelitian
 Hasil penelitian ini nantinya diharapkan
menambah wawasan dan wacana studi
dalam bidang K3 proyek konstruksi jalan
tol
 Selain itu hasil penelitian dapat menjadi
bahan masukan kepada pihak penanggung
jawab proyek, Dinas Pekerjaan Umum dan
Bina Marga serta instansi terkait bagi
pelaksanaan, perbaikan, dan pembuatan
kebijakan di lapangan terkait training dan
pengawasan safety behavior di level
pekerja
 Hamdiyati, Y, 2008, Cara Membuat Kajian Pustaka, Makalah Pelatihan Penelitian
Tindakan Kelas, Bandung
 Prastowo, A. 2012, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan
Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
 http://sibima.pu.go.id/mod/page/view.php?id=16201
 Pengaruh Pengetahuan K3 terhadap Perilaku Pekerja Konstruksi pada Proyek Jalan
Tol Bogor Ringroad Seksi IIB
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/3543
 Pengaruh Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Tenaga Kerja
Konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. di Proyek Tol Surabaya Mojokerto
http://publication.petra.ac.id/index.php/teknik-industri/article/view/4601
Referensi

2021_KAJIAN PUSTAKA & PERUMUSAN MASALAH

  • 1.
    Kajian Pustaka & PerumusanMasalah Auditya Purwandini Sutarto, PhD
  • 2.
  • 3.
    Learning Outcomes  Memahamiberbagai cara menemukan masalah untuk penelitian  Memahami cara melakukan kajian Pustaka  Mampu mensintesis berbagai literatur  Mampu menggunakan referensi manajer  Menentukan topik penelitian  Merumuskan masalah
  • 4.
  • 5.
     Sesuatu yangmenjadi sasaran penelitian biasanya disebut masalah penelitian, yang akan selanjutnya diangkat menjadi judul penelitian,  Permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai kesenjangan /gap antara fakta dengan harapan, antara tren perkembangan dengan keinginan pengembangan, antara kenyataan dengan ide  Tidak semua masalah layak diangkat menjadi masalah penelitian
  • 6.
    Sumber–sumber Ide Penelitian Minat Pribadi dan Rasa Ingin tahu (Curiosities).  Pengamatan Sehari-hari  Laporan Hasil Pengamatan Orang Lain  Buku Referensi  Rekomendasi suatu Riset. Bab terakhir suatu laporan penelitian memuat kesimpulan dan saran yang umumnya menunjukan kemungkinan penelitian lanjutan atau penelitian lain berkaitan dengan kesimpulan yang dihasilkan.  Masalah Sehari-hari atau Praktis
  • 7.
     Masalah penelitianharus tampak dan dirasakan sebagai suatu tantangan bagi peneliti untuk dipecahkan dengan mempergunakan keahlian atau kemampuan profesionalnya  Masalah penelitian merupakan gap antara peristiwa atau keadaan nyata dengan tolok ukur tertentu sebagai kondisi ideal atau seharusnya Unsur-Unsur Suatu Masalah Dapat Diteliti Secara Imiah  Masalah penelitian adalah keraguan yang timbul terhadap suatu peristiwa atau keadaan tertentu berupa kesangsian tentang tingkat kebenarannya suatu peristiwa atau keadaan
  • 8.
     Minat. Penelitiperlu memiliki minat terhadap topik terkait permasalahan tersebut karena penelitian merupakan proses yang membutuhkan usaha keras dan motivasi untuk menyelesaikannya  Magnitude. Diperlukan pengetahuan cukup tentang proses riset agar dapat memvisualisasikan aktivitas apa yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana penelitian. Wajib bagi kita memilih topik yang dapat kita atur waktu, biaya, dan sumber daya lain sampai akhir penelitian.  Pengukuran konsep. Jika kita menggunakan konsep dalam penelitian kita, yakinkan kita paham indikator apa saja yang tercakup dalam konsep tersebut dan bagaimana mengukurnya. Pertimbangan Saat Memilih Topik atau Masalah Penelitian (1)
  • 9.
     Tingkat kepakaran.Pastikan kita memiliki kepakaran (pemahaman) cukup tentang apa saja yang akan kita kerjakan.  Relevansi. Pilih topik yang relevan dengan profesionalisme kita.  Ketersediaan data. Pastikan data yang dibutuhkan tersedia dan dalam format yang kita inginkan sebelum kita memfinalisasi topik kita.  Isu etis. Bagaimana isu etis dapat mempengaruhi populasi penelitian dan bagaimana mengatasinya perlu diperiksa mendalam saat tahap penemuan masalah Pertimbangan Saat Memilih Topik atau Masalah Penelitian (2)
  • 10.
  • 11.
    Tujuan  Membantu penelitiuntuk menyelesaikan masalah penelitiannya dengan mengacu pada teori dan hasil penelitian sebelumnya yang relevan Fungsi 1. Memberikan informasi latar belakang suatu topik penelitian 2. Memberikan alasan pemilihan masalah penelitian. 3. Mengetahui sejarah penelitian terdahulu sehingga bisa diketahui kedudukan penelitian kita dibandingkan penelitian lain dan untuk menghindari terjadinya duplikasi penelitian. 4. Membantu memilih prosedur penyelesaian masalah penelitian
  • 12.
     Sumber utama/primer.Laporan tangan pertama atau hasil penelitian yang ditulis oleh satu atau lebih peneliti yang melaksanakan penelitian dan melakukan pengamatan itu sendiri.  Sumber kedua/sekunder. Deskripsi atau ringkasan hasil karya orang lain. Sumber kedua umumnya ditulis oleh orang yang tidak terlibat dalam penelitian atau pengamatan yang didiskusikan dalam sumber tersebut. Sumber Pustaka
  • 13.
    Buku Teks Annualreview Jurnal Offprint Periodical Recent Advance Yearbook Bibliografi Buletin Handbook Circular Manual Leaflet Skripsi, Tesis, Disertasi Contoh Sumber-sumber Pustaka
  • 14.
    1. Relevance (relevansi).Relevansi terkait dengan kesesuaian antara variabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan 2. Recency (kemutakhiran). Kemutakhiran berhubungan dengan keterbaruan (semakin baru semakin mutakhir) sumber bacaan 3. Adequacy (kecukupan). Kecukupan berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca. Kriteria Memilih Sumber Bacaan
  • 16.
    1. Perencanaan. Mengidentifikasifokus, tipe, ruang lingkup, dan disiplin rencana kajian. 2. Membaca dan memilih. Mengumpulkan dan membaca topik terkait topik penelitian dan memilih hanya sumber-sumber yang paling relevan dengan topik tersebut. 3. Analisis. Meringkas, mensintesis, mengkritisi, dan mengkomparasi sumber-sumber yang kita miliki untuk menilai bidang penelitian kita secara keseluruhan. 4. Menulis draft. Mengembangkan klaim tentang penelitian yang telah ada dan menyusun bagaimana mengorganisasikan bahan-bahan yang telah kita kumpulkan. 5. Revisi. Merevisi dan memfinalisasi hal-hal terkait struktur, gaya, dan tata bahasa dari artikel yang kita tulis. Langkah-langkah Melakukan Kajian Pustaka
  • 17.
    1. Penyajian kajianPustaka secara Deskriptif . Penyajian ini menguraikan tanpa menyebutkan persamaan dan perbedaannya dengan pertimbangan bahwa analisis akan diuraikan pada bab berikutnya Penyajian Kajian Pustaka 2. Penyajian Kajian Pustaka secara Deskriptif dengan Analisis. Selain berbentuk deskripsi penyajian ini juga disertai penjelasan tentang perbedaan dan persamaannya. Dengan demikian, kajian pustaka menunjukkan di mana posisi penulis dalam kaitannya dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan, apakah menolak, mengkritik, menerima, dan atau yang lainnya .
  • 18.
    Langkah-langkah Praktis (1) 1.Pergi ke perpustakaan atau mengunjungi laman sumber database yang berisi artikel- artikel ilmiah, buku, dan sumber lain. 2. Simpan semua sumber yang ditemukan. Semua sumber elektronik perlu disimpan dalam komputer, flash disk atau cloud (misal google drive, one drive, dropbox), dan fotokopi buku, majalah, atau sumber cetak lain. 3. Buat anotasi, highlight, garis bawahi, tulis dalam margin, buat catatan, tandai halaman yang penting. Hal ini tidak hanya membantu kita berada tetap berada pada inti utama sumber yang dibaca namun juga membantu kita mengenali pola, menemukan kesamaan tema, dan mengidentifikasi gap atau kesenjangan dalam riset
  • 19.
    4. Selama penelitian,kita mungkin menemukan beberapa riset merujuk pada penelitian khusus yang sama (misal Gasperz dalam bidang pengendalian kualitas, Sutalaksana dalam bidang ergonomi). Hal ini menunjukkan sumber tersebut bersifat klasik usahakan untuk membaca langsung sumber tersebut karena sumber tersebut dapat menjadi landasan fundamental literatur yang kita gunakan dalam penelitian kita 5. Pada satu titik tertentu ketika kita merasa ‘stuck’, cara terbaik adalah merujuk pada daftar pustaka dari literatur yang kita baca atau melihat catatan kaki jika ada Langkah-langkah Praktis (2)
  • 20.
    6. Kita tidakperlu membaca seluruh topik terkait karena hal itu tidak mungkin, bacalah hingga kita merasa memiliki pengetahuan yang cukup tentang topik yang kita review 7. Begitu kita merasa siap menulis review, atur atau organisasikan sumber-sumber dan catatan kita yang telah kita miliki untuk membantu kita saat menulis. Langkah-langkah Praktis (2)
  • 21.
    Contoh cara mengembangkankerangka teori melalui studi literatur Misalkan kita ingin meneliti tentang identifikasi faktor resiko ergonomi postur kerja menggunakan metode RULA dan Nordic Body Map di UMKM maka kita perlu melakukan review literatur berikut  Postur kerja - postur kerja yang ergonomis, resiko pengabaian postur kerja, angka prevalensi gangguan otot akibat postur kerja yang salah  RULA – cara penggunaan, kelebihan dan kekurangan, contoh penelitian yang telah mengaplikasikan  Nordic Body Map - cara penggunaan, kelebihan dan kekurangan, contoh penelitian yang telah mengaplikasikan  Penelitian tentang postur kerja di UMKM – penerapan postur kerja di UMKM, metode yang digunakan, kekurangan atau celah penelitian
  • 22.
  • 23.
     “Citation” merupakanelemen penting dalam sebuah penulisan karya ilmiah.  Terjebak dalam tindakan plagiasi yang tidak disengaja karena kurang hati-hati dalam membuat sebuah sitiran.  Diperlukan cara mensitasi dan perangkat lunak untuk mengidentifikasi kualitas dan keaslian (baca melacak) setiap referensi yang digunakan.  Dengan “citation & reference manager”, penulis dapat mengolah dokumen referensi yang dimiliki, membuat pengelompokan berdasarkan topik/kategori tertentu, sekaligus me-retrieve metadata yang terdapat di dalam dokumen. Citation (Sitasi)
  • 24.
    1. Pencarian 2. Penyimpanan 3.Penulisan Fungsi-fungsi tersebut memungkinkan penulis untuk mencari literatur yang relevan, menyimpan referensi dan informasi bibliografi pada database, serta membantu penulisan sitasi dan referensi mengikuti format tertentu, misal APA, IEEE, Harvard, MLA, dll. Fungsi Dasar Reference Manager
  • 25.
    Fungsi Reference Manager Mengimpor sitasi dari database bibliografi dan website  Mengekstrak metadata dari file PDF  Mengelola sitasi pada database local  Menambahkan anotasi pada referensi  Memungkinkan berbagi informasi referensi dengan penulis lain  Memungkinkan pertukaran data melalui format metadata standar seperti RIS, BibTeX, dll.  Menghasilkan sitasi mengikuti format tertentu  Dapat digunakan dari perangkat lunak word processing
  • 28.
  • 29.
    Proses Perumusan Masalah* Batasan Masalah Tujuandan Manfaat Perumusan Masalah Latar Belakang * Umumnya ditaruh di Bab 1 Laporan Penelitian
  • 30.
     Deduksi: Khususke Umum  Induksi: Umum ke Khusus Penalaran Deduksi vs Induksi
  • 31.
    1. Menguraikan adanyakesenjangan antara kondisi obyektif dengan kondisi normatif/asumsi-asumsi tertentu  kondisi objektif dapat berupa data sekunder yang ada, kondisi normatif dapat berbentuk teori, nilai atau norma yang berlaku umum Pendekatan dalam Membuat Latar Belakang 2. Menggambarkan perkembangan teori atau suatu kondisi obyektif tanpa membandingkannya dengan kondisi normatif  menggambarkan karakteristik suatu gejala secara rinci. Kondisi obyektif digambarkan melalui 5W dan 1H Umum Khusus
  • 32.
  • 33.
    Pendekatan Pertama  Kebutuhanproyek konstruksi jalan tol di Indonesia terus meningkat  Pentingnya zero accident bagi pekerjaan konstruksi sesuai dengan amanat UU yaitu, misal UU No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja, UU No. 23/1992 mengenai Kesehatan Kerja dan UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan PP, Kepmen yang berlaku (http://sibima.pu.go.id/mod/page/view.p hp?id=16201)  Gambaran tentang angka kecelakaan kerja di proyek jalan tol di Indonesia disertai dengan data mengenai tingkat (dan jenis) kecelakaan yang terjadi.  Pengetahuan mengenai K3 penting bagi pekerja konstruksi yang akan mempengaruhi perilakunya Pengetahuan K3 & Perilaku Pekerja Konstruksi Jalan Tol
  • 34.
    Pendekatan Kedua  Gambarkankarakteristik suatu gejala secara lebih rinci tanpa membandingkan dengan norma atau aturan.  Misalnya proyek konstruksi jalan tol di Indonesia diikuti kenaikan angka kecelakaan kerja.  Karakteristik obyektif melalui 5W dan 1H (yang dapat juga digunakan dalam pendekatan pertama)  What: Pengetahuan dan perilaku terhadap K3  Why: Mengapa perlu diselidiki. Mengapa belum terwujud zero accident.  When: Kapan dilaksanakan  Where: Proyek Jalan Tol A  Who: Pekerja konstruksi jalan tol  How: Bagaimana fakta saat ini mengenai pengetahuan dan perilaku terhadap K3 secara umum Pengetahuan K3 & Perilaku Pekerja Konstruksi Jalan Tol
  • 35.
    Bentuk Rumusan Permasalahan(1)  Perumusan permasalahan perlu ditulis secara singkat, jelas, mudah dipahami, dan mudah dipertahankan.  Perumusan permasalahan berfungsi mengarahkan fokus penelitian  Menurut Castettle dan Heisler (1984), ada 5 macam bentuk perumusan permasalahan, yaitu 1. Bentuk 1 Pertanyaan (question) 2. Bentuk 1 Pertanyaan Umum disusul oleh beberapa Pertanyaan yang Spesifik 3. Bentuk 1 Pernyataan (statement) disusul oleh beberapa Pertanyaan (question) 4. Bentuk hipotesis (bab selanjutnya) 5. Bentuk Pernyataan Umum disusul oleh beberapa hipotesis
  • 36.
    Tinjau kembali kasusPengetahuan dan Perilaku K3 di Proyek Konstruksi.  Setelah dalam latar belakang diuraikan berbagai fakta, data, aturan, permasalahan terkait K3 di proyek konstruksi jalan tol serta perilaku pekerja, maka pada bagian ini dapat diakhiri dengan pertanyaan: Contoh: Merumuskan Permasalahan Bagaimanakah hubungan antara pengetahuan K3 dengan perilaku terkait K3 para pekerja konstruksi Proyek Jalan Tol Sumo?  Bagaimanakah pengetahuan K3 pekerja konstruksi Proyek Jalan Tol Sumo?  Bagaimanakah perilaku K3 pekerja konstruksi Proyek Jalan Tol Sumo?  Bagaimanakah hubungan antara pengetahuan K3 dengan perilaku K3 pekerja konstruksi Proyek Jalan Tol Sumo?
  • 37.
    ”...... dengan penelitianini, bagaimanakah hasil peramalan permintaan produk XYZ untuk periode tahun 2021 dan 2022 menggunakan metode weighted moving average dan double exponential smoothing? ”...... permasalahan sebagai berikut: bagaimanakah perencanaan pengendalian bahan baku besi di PT JKL menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ)? Contoh lain Rumusan Permasalahan ” ...... dengan penelitian ini, bagaimanakah hubungan antara nilai akreditasi RS tipe C dengan tingkat kepuasan pelanggan di wilayah kabupaten Gresik? ”...... permasalahan sebagai berikut: Faktor apa sajakah yang berpengaruh penting dalam pemilihan supplier bahan baku kayu pinus di perusahaan ABC?
  • 38.
     Tanggapan darirumusan permasalahan yang dinyatakan dalam bentuk kalimat  Harapan mengenai hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian  Perumusan tujuan yang baik adalah menggunakan kata-kata yang jelas/tidak ambigu, lengkap, dan spesifik  Gunakan kata-kata yang berorientasi tindakan seperti ’untuk menentukan’, ’untuk mengidentifikasi, ‘untuk menghitung, ’untuk mengukur’, dan ‘untuk mengeksplorasi’. Tujuan Penelitian
  • 39.
     Teoretis. Manfaatpenelitian dari segi teoretis, yaitu sumbangan penelitian terhadap pengembangan ilmu baik berupa perbaikan atau modifikasi teori yang telah ada atau pembentukan konsep atau teori baru.  Praktis. Manfaat yang dapat diterapkan langsung untuk tujuan dan kepentingan praktis pemecahan suatu masalah. Manfaat praktis menjelaskan manfaat yang berguna untuk memecahkan masalah secara tersebut secara praktis Manfaat Penelitian
  • 40.
    Tinjau kembali kasusPengetahuan dan Perilaku K3 Pekerja Proyek Konstruksi Jalan Tol Sumo  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan mengenai K3 yang dimiliki pekerja konstruksi Proyek Jalan Tol Sumo dengan perilaku K3 mereka di lapangan. (dapat diuraikan menjadi tiga tujuan sesuai pertanyaan dalam rumusan permasalahan) Contoh Tujuan dan Manfaat Penelitian  Hasil penelitian ini nantinya diharapkan menambah wawasan dan wacana studi dalam bidang K3 proyek konstruksi jalan tol  Selain itu hasil penelitian dapat menjadi bahan masukan kepada pihak penanggung jawab proyek, Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga serta instansi terkait bagi pelaksanaan, perbaikan, dan pembuatan kebijakan di lapangan terkait training dan pengawasan safety behavior di level pekerja
  • 41.
     Hamdiyati, Y,2008, Cara Membuat Kajian Pustaka, Makalah Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas, Bandung  Prastowo, A. 2012, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media  http://sibima.pu.go.id/mod/page/view.php?id=16201  Pengaruh Pengetahuan K3 terhadap Perilaku Pekerja Konstruksi pada Proyek Jalan Tol Bogor Ringroad Seksi IIB https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/3543  Pengaruh Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Tenaga Kerja Konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. di Proyek Tol Surabaya Mojokerto http://publication.petra.ac.id/index.php/teknik-industri/article/view/4601 Referensi