Asuhan
Keperawatan
Diare Pada Anak
OLEH : KELOMPOK 1
KELAS : 2C
Nama Anggota Kelompok 1
Roudhatul Mutmainnah
P17210213105
Berlian Priliska Oktavia M
P17210214143
Linda Rohmatul Khasanah
P17210214123
Siska Ayu Wulandari
P17210213108
Agusnia Maharani
P17210214153
Nike Niansari
P17210214154
Definisi Diare
Nursalam (2008), Diare merupakan gangguan buang air besar
atau BAB ditandai dengan frekuensi buang air besar yang lebih
sering dari biasanya bisa lebih dari 3 kali sehari dengan
konsistensi tinja cair.
Klasifikasi
Diare
a. Diare akut, yaitu diare yang terjadi
mendadak dan berlangsung paling
lama 3-5 hari.
b. Diare berkepanjangan bila diare
berlangsung lebih dari 7 hari.
c. Diare kronik, yaitu bila berlangsung
lebih dari 14 hari.
• makanan basi
• makanan
beracun
• alergi terhadap
makanan.
Faktor makanan
Etiologi Diare
• Malabsorbsi
kardohidrat
• malabsorbsi
lemak
• malabsorbsi
protein
1. Infeksi enteral ialah Infeksi
saluran pencernaan
makanan oleh
-Infeksi bakteri : vibrio, E.Coli,
dll
- Infeksi virus : Ebterovirus,
rotavirus, dll
- Infeksi parasite : cacing
jamur dll
2. Infeksi parenteral ialah
infeksi di luar alat
pencernaan makanan
seperti : otitis media akut
(OMA), tonsillitis/
tonsilofaringitis,
bronkopneumonia,
ensefalitis dll.
Faktor infeksi Faktor malabsorbsi Faktor psikologis
rasa takut dan
cemas (jarang,
tetapi dapat
terjadi pada
anak yang lebih
besar)
Pemeriksaan
Penunjang
● Biopsi usus halus
● Enteroskopi usus halus
● Protosigmoidoskopi dengan biopsi
mukosa
● dll
Patofisiologi
Penatalaksanaan
● Berikan Oralit
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi
● Berikan Obat Zinc
Pemberian zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat
keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar, mengurangi volume tinja,
serta menurunkan kekambuhan
● Pemberian Asi/Makanan
Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita
terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya
berat badan.
● Pemberian Antibiotika
Antibiotika hanya bermanfaat pada penderita diare dengan darah (sebagian besar
karena shigellosis), suspek kolera
● Pemberian nasehat
ibu atau pengasuh diberikan edukasi tentang cara mencegah dan menangani diare
Asuhan Keperawatan
Diare Pada Anak
Contoh Kasus
An. L berusia 8 tahun datang ke RSUD
Lawang pada tanggal 2 November 2022
pukul 07.55 WIB, dengan diagnosa medis
diare. Klien mengeluh sakit perut dan nyeri
seperti diremas-remas, nyeri dirasakan
pada abdomen dengan skala nyeri 4. Hasil
pemeriksaan didapatkan data TD : 100/90
mmHg, Suhu : 38,5℃ , Nadi : 110x/menit,
dan RR: 20x/ menit.
Tanggal MRS : 2-11-2022
Jam Masuk : 07.55 WIB
Tanggal Pengkajian : 2-11-2022
No RM : xyz.123
Jam Pengkajian : 08.00
Diagnisa Medis : Diare
Hari Rawa Ke : 1
B. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Klien mengatakan perutnya
sakit
Identitas Keluarga pasien
(Yang dapat dihubungi)
Nama : Ny. C
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Lawang
Hubungan dg klien : Ibu kandung
Pengkajian
A. Identitas klien
Nama : An. L
Jenis Kelamin : Laki laki
Umur : 8 tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Lawang
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada pagi hari Rabu, 02
November 2022 pukul 07.55 datang klien
berinisial L dengan keluhan sakit perut
seperti diremas-remas dengan skala nyeri
4 disertai BAB encer dengan frekuensi
lebih dari 4-5 kali dalam sehari dialami
sejak 2 hari yang lalu setelah makan
seblak pedas. Klien dibawa ke RSUD
Lawang lalu dilakukan pengkajian, klien
didiagnosa terkena diare dan perlu
dilakukan perawatan selama 3x24 jam.
c. Riwayat Penyakit/Kesehatan Yang
Lalu
Ibu klien mengatakan tidak ada
riwayat penyakit kronis maupun
menular
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu Klien mengatakan tidak ada
penyakit keturunan pada keluarga
C. Pola Aktivitas Sehari-hari
● Nutrisi
Ibu klien mengatakan nafsu makan klien menurun dan berat badan
menurun dari 30kg menjadi 27kg. Porsi makan ¼ porsi dari yang disediakan,
dengan minum 6 gelas per hari.
● Eliminasi
Sebelum sakit frekuensi BAB 1 kali per hari dengan konsistensi lunak,
setelah sakit klien BAB dengan frekuensi 4-5x dalam sehari dengan
konsistensi cair.
● Istirahat dan Tidur
Ibu klien mengatakan klien tidak dapat tidur nyenyak dan sering terbangun
karena nyeri pada perutnya dan diare.
● Aktifitas Fisik
Ibu klien mengatakan klien cepat lelah, lemah, letih dan lesu.
● Personal Hygiene
Klien mandi hanya diseka 2x sehari, gosok gigi 2 kali sehari.
D. Data Psikososial
a. Status Emosi
Emosi pasien kurang stabil (terlihat gelisah)
b. Konsep Diri
• Body Image : Pasien mengetahui dirinya sedang sakit dan membutuhkan
pengobatan agar cepat sembuh
• Self Ideal : Pasien merasa diperlakukan dengan baik oleh perawat
dan keluarga
• Self Eesteem : Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan pulang
kerumah.
• Role : Pasien sebagai pelajar
• Identity : Pasien bernama An. L 8 tahun
c. Interaksi Sosial
Klien mampu berinteraksi dengan baik dengan perawat, hubungan
dengan keluarga juga terjalin baik
d. Spiritual
Pasien beragama islam dan taat beribadah
E. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
b. Kesadaran : Compos metis (normal)
c. Tanda-Tanda Vital
● Tekanan Darah : 100/90 mmHg
● Suhu : 38,5 ℃
● Nadi : 120x/menit
● RR : 20x/menit
d. Kepala
● Kulit Kepala : Bersih, rambut hitam
● Bentuk wajah : Bentuk wajah simetris, tidak ada
luka
● Mata : Simetris dan penglihatan baik
● Hidung : Bentuk simetris, tidak terdapat secret
● Telinga : Bentuk simetris, tidak menggunakan alat
bantu pendengaran.
● Mulut : Bibir kering dan pucat dengan gigi bersih
e. Leher
Tidak ada tyroid pada leher.
f. Dada dan Thorak
● Inspeksi : pergerakan dada simetris
● Palpasi : tidak ada benjolan
● Perkusi : tidak terdapat bunyi sonor
● Auskultasi : tidak terdapat bunyi
wheezing
g. Abdomen
● Inspeksi : simetris, datar
● Palpasi : terdapat nyeri tekan pada
ulu hati, skala nyeri 4
● Perkusi : hipertimpani, perut kembung
● Auskultasi : bising usus hiperaktif
h. Genetalia
membran tampak merah muda
dan lembab, tidak berbau, tidak
terdapat lesi, tidak ada nyeri dan
tidak terpasang kateter.
i. Rectum dan anus
Kulit parianal utuh, tidak ada
benjolan, licin, tidak nyeri dan
warna lebih gelap dari warna
sekitarnya.
j. Ekstremitas
- Ekstremitas atas
Tidak terdapat
pembatasan gerak tangan dan otot,
tidak terdapat benjolan dan nyeri
tekan, besar dan bentuk otot
normal, kekuatan otot bagus dan
mampu menahan tahanan yang
diberikan, keseimbangan baik,
refleks otot bisep dan trisep baik,
mampu membedakan nyeri,
sentuhan dan temperatur.
- Ekstremitas bawah
Pergerakan kaki dan kekuatan otot baik, tidak
terdapat nyeri tekan dan benjolan, bentuk dan besar otot
baik, bentuk dan ukuran kiri kanan sama, mampu
menahan berat tahanan yang diberikan, keseimbangan
baik, reflek otot bisep dan trisep baik.
F. Pemeriksaan Penunjang
-
G. Terapi Medis
IVFD RL 18tpm
L Bio 2x1 (1 sachet)
Paracetamol 3x1 500mg
Analisa Data
Nama Paisen : An. L
Umur : 8 Tahun
No.Register : 1234xxx
Hari/
Tanggal
Data Etiologi Masalah
keperawatan
Rabu,
02
Novemb
er 2022
DS:
- Pasien mengeluh nyeri
perut seperti diremas-remas,
skala nyeri 4
DO :
- Defekasi lebih dari 3x dalam
24 jam
- Feses cair
- Bising usus hiperaktif
Penyakit saluran pencernaan
Infeksi (bakteri)
Berkembang di usus
Bising usus meningkat
Diare
Diare
Lanjutan….
Hari/
Tanggal
Data Etiologi Masalah keperawatan
Rabu, 02
Novemb
er 2022
DS :
- Pasien mengatakan lelah,
haus dan pusing.
DO :
- Turgor kulit menurun
- Membran mukosa kering
- Volume urine menurun
- Suhu tubuh (38,50C)
- N : 120x/menit
- RR : 20X/menit
- TD : 100/90 mmHg
Dehidrasi
Takut kehilangan cairan dan
elektrolit
Penurunan volume cairan
interstitial
Turgor kulit menurun
hipovolemia
Hipovolemia
Lanjutan….
Hari/
Tanggal
Data Etiologi Masalah keperawatan
Rabu, 2
Novemb
er 2022
DS :
- Pasien mengatakan cepat
kenyang setelah makan
- Nyeri pada daerah perut
- Nafsu makan menurun
DO :
- Berat badan menurun
BB awal : 30kg
BB saat ini : 27 kg
- Bising usus hiperaktif
- Diare
Penyakit saluran pencernaan
Kelemahan otot menelan
Gangguan menelan makanan
Asupan nutrisi tidak terpenuhi
Defisit nutrisi
Defisit nutrisi
Diagnosa
Nama Paisen : An. L
Umur : 8 Tahun
No.Register : 1234xxx
No
DX Diagnosa Keperawatan
Tanggal
Muncul
Tanggal
Teratasi
Tanda
Tangan
1.
2.
SDKI : Diare (D.0020)
Diare berhubungan dengan proses infeksi dibuktikan
dengan nyeri abdomen dengan skala 4, Defekasi lebih dari
3x dalam 24 jam, Feses cair, Bising usus hiperaktif.
SDKI : Hipovolemia (D.0023)
Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
dibuktikan dengan merasa lemah, haus dan pusing,
Turgor kulit menurun, Membran mukosa kering, Volume
urine menurun, Suhu tubuh meningkat (38,50C), N :
120x/menit, RR : 20X/menit, TD : 100/90 mmHg.
Rabu, 2
November
2022
Rabu, 2
November
2022
Jum’at, 4
November
2022
Jum’at, 4
November
2022
Kel 1
Kel 1
Lanjutan….
No
DX Diagnosa Keperawatan
Tanggal
Muncul
Tanggal
Teratasi
Tanda
Tangan
3. SDKI : Defisit nutrisi (D.0019)
Defisit nutrisi berhubungan dengan factor psikologis
(keengganan untuk makan) dibuktikan dengan cepat
kenyang setelah makan, Nyeri pada daerah perut, Nafsu
makan menurun, Berat badan menurun, Bising usus
hiperaktif, Diare
Rabu, 2
November
2022
2022
Jum’at, 4
November
2022
Kel 1
Intervensi
No
dx
Diagnosa Tujuan dan
kriteria standart
intervensi rasional TTD
1. SDKI (D.0020)
Diare
berhubungan
dengan proses
infeksi dibuktikan
dengan nyeri
abdomen dengan
skala 4, Defekasi
lebih dari 3x
dalam 24 jam,
Feses cair, Bising
usus hiperaktif.
SLKI (Eliminasi
Fekal L.04033)
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan 3x24
jam dengan tujuan
agar eliminasi fekal
membaik dengan
kriteria hasil:
a.Kontrol
pengeluaran feses
meningkat
b.Keluhan defekasi
lama dan sulit
Intervensi utama SIKI
(Manajemen Diare
I.03101)
Observasi :
1. Identifikasi penyebab
diare
2. Identifikasi riwayat
pemberian makanan
3. Monitor warna,
volume, frekuensi, dan
konsistensi tinja
4. Monitor jumlah
pengeluaran diare
Terapeutik :
5. Berikan asupan
cairan oral
Observasi :
1. Untuk mengetahui
penyebab diare
2. Mengetahui
asupan makanan
yang dikonsumsi
3. Mengetahui warna,
volume, frekuensi,
dan konsistensi tinja
4. Mengetahui jumlah
pengeluaran diare
Terapeutik :
5.Untuk mencegah
dehidrasi akibat diare
6. Untuk
mempermudah
pemberian obat
Kel
1
Lanjutan…
c. Distensi abdomen
menurun
d. Nyeri abdomen
menurun
e. Konsistensi feses
membaik
f. Frekuensi
defekasi membaik
g. Peristaltik usus
membaik
6. Pasang jalur intravena
7. Berikan cairan
intravena (ringer laktat)
Edukasi :
8. Anjurkan makanan
porsi kecil dan sering
secara bertahap
9. Anjurkan menghindari
makanan berbentuk gas,
pedas, dan mengandung
laktosa
Kolaborasi:
10. Kolaborasi pemberian
obat antimotilitas
(loperamide)
Kolaborasi pemberian
obat pengeras feses
(atapulgit)
7. Sebagai sumber
elektrolit bagi
tubuh
Edukasi :
8. Meminimalisir
nafsu makan
9. Meminimalisir
faktor penyebab
diare
Kolaborasi:
10. Frekuensi
defekasi membaik
11. Peristaltik usus
membaik
2
.
SDKI :
Hipovolemia
(D.0023)
Hipovolemia
berhubungan
dengan
kehilangan
cairan aktif
dibuktikan
dengan merasa
lemah, haus dan
pusing, Turgor
kulit menurun,
Membran
mukosa kering,
Volume urine
menurun, Suhu
tubuh meningkat
(38,50C), N :
120x/menit, RR
: 20X/menit, TD
: 100/90x/mmHg
SLKI (Status Cairan
L.03028)
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
3x24 jam dengan
tujuan agar status
cairan membaik
dengan kriteria hasil:
a. Perasaan lemah
menurun
b. Keluhan haus
menurun
c. Turgor kulit
meningkat
d. Membran mukosa
membaik
e. Output urine
meningkat
Suhu tubuh membaik
Intervensi utama
SIKI (Manajemen
Hipovolemia I.03116)
Observasi:
1. Periksa tanda dan
gejala hipovolemia
2. Monitor intake dan
output cairan
Terapeutik :
3. Hitung kebutuhan
cairan
4. Berikan asupan
cairan oral
Edukasi :
5. Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
Kolaborasi :
6. Kolaborasi
pemberian cairan IV
isotonis
Observasi :
1. Untuk mengetahui tanda
dan gejala hipovolemia
2. Untuk mengetahui
intake dan output cairan
Terapeutik :
3. Untuk mengetahui
kebutuhan cairan yang
dibutuhkan
4. Untuk menurunkan
motilitas atau peristaltik
usus dan menujukkan
sekresi degestif untuk
menghilangkan kram dan
diare
Edukasi :
5. Untuk mencegah
dehidrasi
Kolaborasi :
6. Untuk meningkatkan
cairan yang diperlukan
oleh tubuh
Kel
1
3. SDKI : Defisit
nutrisi
(D.0019)
Defisit nutrisi
berhubungan
dengan factor
psikologis
(keengganan
untuk makan)
dibuktikan
dengan cepat
kenyang
setelah makan,
nyeri pada
daerah perut,
nafsu makan
menurun, berat
badan
menurun, bising
usus hiperaktif,
diare
SLKI (Status Nutrisi
L.03030)
Setelah dilakukan
asuhan keperawatan
3x24 jam dengan
tujuan status nutrisi
membaik dengan
kriteria hasil:
a. Porsi makan yang
dihabiskan meningkat
b. Nyeri abdomen
menurun
c. Diare menurun
d. Berat badan
membaik
e. Frekuensi makan
membaik
f. Nafsu makan
membaik
Bising usus membaik
Intervensi utama SIKI
(Manajemen Nutrisi
I.03119)
Observasi :
1. Identifikasi status
nutrisi
2. Identifikasi alergi dan
intoleransimakanan
3. Monitor asupan
makanan
4. Monitor berat badan
Terapeutik :
5. Sajikan makanan
secara menarik dan suhu
yang sesuai
6. Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
7. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Observasi :
1. Untuk mengetahui
status nutrisi
2. Untuk mengetahui
apakah ada alergi
3. Untuk mengetahui
asupan makanan
yang dihabiskan
4. Untuk mengetahui
berat badan
Terpeutik :
5. Menambah nafsu
makan
6. Mencegah
terjadinya konstipasi
7. Menjaga berat
badan ideal
Kel
1
Lanjutan…
Edukasi :
8. Anjurkan posisi
duduk
Kolaborasi :
9. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrient yang
dibutuhkan
Edukasi :
Mencegah terjadinya
konstipasi dan
membantu mencerna
makanan dengan baik
Kolaborasi :
Untuk memaksimalkan
jumlah kalori dan
nutrient sesuai yang
dibutuhkan klien
Implementasi
N
o
Tanggal jam no.
DX
Tindakan TTD
1
.
02-11-22
08.00
08.05
08.25
08.35
08.45
08.50
1. Manajemen Diare (I.03101)
1. Mengidentifikasi penyebab diare
Respon : Pasien mengonsumsi makanan pedas (seblak) dan
jajan sembarangan
2. Memonitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
Respon : berwarna hijau, 4-5x sehari, kosistensi cair
3. Memasang jalur intravena
Respon : Pasien sudah dipasang infus
4. Memberikan cairan intravena (ringer laktat)
Respon : Klien masih merasa selalu haus, kebutuhan cairan
belum terpenuhi
5. Menganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara
bertahap
Respon : Pasien diberikan porsi ¼ setiap 3 jam sekali
6. Menganjurkan menghindari makanan berbentuk gas, pedas,
dan mengandung laktosa
Respon : Pasien mengonsumsi buah dan sayur
Kel 1
Lanjutan…
08.55
09.00
09.15
09.20
09.30
09.40
09.45
2
3
7. Mengkolaborasi pemberian obat antimotilitas (loperamide)
Respon : Frekuensi bab 4-5x
8. Mengkolaborasi pemberian obat pengeras feses (atapulgit)
Respon : konsistensi fases masih cair
Manajemen Hipovolemia (I.03116)
1. Memeriksa tanda dan gejala hypovolemia
Respon : nadi (120x/menit), suhu 38,5 derajat C
2. Memonitor intake dan output cairan
Respon : intake cairan kurang baik 5 cc/kgBB/hari; output :1.498 cc/24
jam
3. Memberikan asupan cairan oral
Respon : Pasien diberikan cairan isotonis yaitu NaCl Kadar elektrolit
tubuh klien kurang dari yang dibutuhkan
Manajemen Nutrisi (I.03119)
1.Mengidentifikasi status nutrisi
Respon : Status nutrisi klien baik
2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan
Respon : Ibu klien mengatakan pasien tidak memiliki alargi tertentu
kel
1
kel
1
Lanjutan…
09.55
10.00
10.10
10.15
10.25
10.30
3. Memonitor asupan makanan
Respon : Pasien makan ¼ porsi, tidak mual muntah
4. Memonitor berat badan
Respon : BB : 27
5. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Respon : Nafsu makan klien sedikit meningkat
6. Memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Respon : Klien diberikan buah pisang sebagai makanan penutup
7. Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Respon : Klien diberikan porsi nasi tambahan / roti
8. Menganjurkan posisi duduk
Respon : Pasien melakukan nya dengan rasa nyaman
Evaluasi
no
DX
2 November 2022 3 November 2022 4 November 2022
1. S : Klien mengeluh nyeri perut
seperti diremas
O :
• Defekasi lebih dari 3x24
jam
• Konsistensi feses cair
• Bising usus hiperaktif
A : Masalah keperawatan
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan (2, 3,
4,5 ,6,7,8,9,11)
S : Keluhan nyeri perut klien
menurun
O :
Frekuensi defekasi cukup
menurun
Kosistensi feses feses padat
Bising usus normal
A : masalah keperawatan
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan (3, 5,
7, 10, 11)
S : Klien mengatakan
sudah tidak merasakan
sakit perut
O :
Frekuensi defekasi
menurun
Keluhan defeksi menurun
Konsistense feses
membaik
Bising usus normal
A : Masalah keperawatan
teratasi
P : Intervensi
diberhentikan
Lanjutan…
no
DX
2 November 2022 3 November 2022 4 November 2022
2. S : klien mengatakan lelah,
haus, dan pusing
O :
• turgor kulit menurun
• membrane mukosa kering
• volume urin menurun
• N : 120x/menit
• RR : 20x/menit
• TD :100/90 mmHg
• Suhu 38,5 derajat C
A : Masalah keperawatan
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
(1,2,3,6)
S : keluhan klien cukup
membaik
O :
• klien beristirahat dengan
cukup
• nafsu makan klien
membaik
• RR : 18x/menit
• nadi : 105 x/menit
• TD : 90/80 mmHg
• Suhu 37,5
A : Masalah keperawatan
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan (4,6)
S : klien tidk mengatakan
lelah, keluhan haus
teratasi, pusing teratasi
O :
• turgor kulit membaik
• membrane mukosa
membaik
• volume urin membaik
• BB membaik
• Nafsu makan
membaik
• Suhu membaik
A : Masalah keperawatan
teratasi
P : Intervensi
diberhentikan
Lanjutan…
no
DX
2 November 2022 3 November 2022 4 November 2022
3. S :
• Klien mengatakan cepat
kenyang setelah makan
• Nyeri pada daerah perut
• Nafsu makan menurun
O :
• BB menurun
BB awal: 30 kg
BB saat ini: 27kg
• Bising usus hiperaktif
• Diare
A : Masalah keperawatan
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
(3,4,5,6,7)
S : klien mengatakan nafsu
makan cukup membaik
O :
• BB meningkat : 28 kg
• Membrane mukosa cukup
membaik
• Diare teratasi
A : Masalah keperawatan
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
(2,3,6)
S : Klien tidak mual,
muuntah, tidak lemas,
nafsu makan membaik
O :
• BB meningkat : 30 kg
• Membrane mukosa
membaik
A : Masalah keperawatan
teratasi
P : Intervensi
diberhentikan
Terima Kasih

2C_KELOMPOK 1_ASKEP ANAK DIARE.pptx

  • 1.
  • 2.
    Nama Anggota Kelompok1 Roudhatul Mutmainnah P17210213105 Berlian Priliska Oktavia M P17210214143 Linda Rohmatul Khasanah P17210214123 Siska Ayu Wulandari P17210213108 Agusnia Maharani P17210214153 Nike Niansari P17210214154
  • 3.
    Definisi Diare Nursalam (2008),Diare merupakan gangguan buang air besar atau BAB ditandai dengan frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya bisa lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja cair.
  • 4.
    Klasifikasi Diare a. Diare akut,yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsung paling lama 3-5 hari. b. Diare berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari. c. Diare kronik, yaitu bila berlangsung lebih dari 14 hari.
  • 5.
    • makanan basi •makanan beracun • alergi terhadap makanan. Faktor makanan Etiologi Diare • Malabsorbsi kardohidrat • malabsorbsi lemak • malabsorbsi protein 1. Infeksi enteral ialah Infeksi saluran pencernaan makanan oleh -Infeksi bakteri : vibrio, E.Coli, dll - Infeksi virus : Ebterovirus, rotavirus, dll - Infeksi parasite : cacing jamur dll 2. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti : otitis media akut (OMA), tonsillitis/ tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis dll. Faktor infeksi Faktor malabsorbsi Faktor psikologis rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar)
  • 6.
    Pemeriksaan Penunjang ● Biopsi usushalus ● Enteroskopi usus halus ● Protosigmoidoskopi dengan biopsi mukosa ● dll
  • 7.
  • 8.
    Penatalaksanaan ● Berikan Oralit Untukmencegah terjadinya dehidrasi ● Berikan Obat Zinc Pemberian zinc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat keparahan diare, mengurangi frekuensi buang air besar, mengurangi volume tinja, serta menurunkan kekambuhan ● Pemberian Asi/Makanan Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. ● Pemberian Antibiotika Antibiotika hanya bermanfaat pada penderita diare dengan darah (sebagian besar karena shigellosis), suspek kolera ● Pemberian nasehat ibu atau pengasuh diberikan edukasi tentang cara mencegah dan menangani diare
  • 9.
  • 10.
    Contoh Kasus An. Lberusia 8 tahun datang ke RSUD Lawang pada tanggal 2 November 2022 pukul 07.55 WIB, dengan diagnosa medis diare. Klien mengeluh sakit perut dan nyeri seperti diremas-remas, nyeri dirasakan pada abdomen dengan skala nyeri 4. Hasil pemeriksaan didapatkan data TD : 100/90 mmHg, Suhu : 38,5℃ , Nadi : 110x/menit, dan RR: 20x/ menit.
  • 11.
    Tanggal MRS :2-11-2022 Jam Masuk : 07.55 WIB Tanggal Pengkajian : 2-11-2022 No RM : xyz.123 Jam Pengkajian : 08.00 Diagnisa Medis : Diare Hari Rawa Ke : 1 B. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama : Klien mengatakan perutnya sakit Identitas Keluarga pasien (Yang dapat dihubungi) Nama : Ny. C Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 32 tahun Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Lawang Hubungan dg klien : Ibu kandung Pengkajian A. Identitas klien Nama : An. L Jenis Kelamin : Laki laki Umur : 8 tahun Agama : Islam Suku/bangsa : Indonesia Pendidikan : SD Pekerjaan : Pelajar Alamat : Lawang
  • 12.
    b. Riwayat PenyakitSekarang Pada pagi hari Rabu, 02 November 2022 pukul 07.55 datang klien berinisial L dengan keluhan sakit perut seperti diremas-remas dengan skala nyeri 4 disertai BAB encer dengan frekuensi lebih dari 4-5 kali dalam sehari dialami sejak 2 hari yang lalu setelah makan seblak pedas. Klien dibawa ke RSUD Lawang lalu dilakukan pengkajian, klien didiagnosa terkena diare dan perlu dilakukan perawatan selama 3x24 jam. c. Riwayat Penyakit/Kesehatan Yang Lalu Ibu klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit kronis maupun menular d. Riwayat Penyakit Keluarga Ibu Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan pada keluarga
  • 13.
    C. Pola AktivitasSehari-hari ● Nutrisi Ibu klien mengatakan nafsu makan klien menurun dan berat badan menurun dari 30kg menjadi 27kg. Porsi makan ¼ porsi dari yang disediakan, dengan minum 6 gelas per hari. ● Eliminasi Sebelum sakit frekuensi BAB 1 kali per hari dengan konsistensi lunak, setelah sakit klien BAB dengan frekuensi 4-5x dalam sehari dengan konsistensi cair. ● Istirahat dan Tidur Ibu klien mengatakan klien tidak dapat tidur nyenyak dan sering terbangun karena nyeri pada perutnya dan diare. ● Aktifitas Fisik Ibu klien mengatakan klien cepat lelah, lemah, letih dan lesu. ● Personal Hygiene Klien mandi hanya diseka 2x sehari, gosok gigi 2 kali sehari.
  • 14.
    D. Data Psikososial a.Status Emosi Emosi pasien kurang stabil (terlihat gelisah) b. Konsep Diri • Body Image : Pasien mengetahui dirinya sedang sakit dan membutuhkan pengobatan agar cepat sembuh • Self Ideal : Pasien merasa diperlakukan dengan baik oleh perawat dan keluarga • Self Eesteem : Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan pulang kerumah. • Role : Pasien sebagai pelajar • Identity : Pasien bernama An. L 8 tahun c. Interaksi Sosial Klien mampu berinteraksi dengan baik dengan perawat, hubungan dengan keluarga juga terjalin baik d. Spiritual Pasien beragama islam dan taat beribadah
  • 15.
    E. Pemeriksaan Fisik a.Keadaan Umum : Lemah b. Kesadaran : Compos metis (normal) c. Tanda-Tanda Vital ● Tekanan Darah : 100/90 mmHg ● Suhu : 38,5 ℃ ● Nadi : 120x/menit ● RR : 20x/menit d. Kepala ● Kulit Kepala : Bersih, rambut hitam ● Bentuk wajah : Bentuk wajah simetris, tidak ada luka ● Mata : Simetris dan penglihatan baik ● Hidung : Bentuk simetris, tidak terdapat secret ● Telinga : Bentuk simetris, tidak menggunakan alat bantu pendengaran. ● Mulut : Bibir kering dan pucat dengan gigi bersih e. Leher Tidak ada tyroid pada leher. f. Dada dan Thorak ● Inspeksi : pergerakan dada simetris ● Palpasi : tidak ada benjolan ● Perkusi : tidak terdapat bunyi sonor ● Auskultasi : tidak terdapat bunyi wheezing g. Abdomen ● Inspeksi : simetris, datar ● Palpasi : terdapat nyeri tekan pada ulu hati, skala nyeri 4 ● Perkusi : hipertimpani, perut kembung ● Auskultasi : bising usus hiperaktif
  • 16.
    h. Genetalia membran tampakmerah muda dan lembab, tidak berbau, tidak terdapat lesi, tidak ada nyeri dan tidak terpasang kateter. i. Rectum dan anus Kulit parianal utuh, tidak ada benjolan, licin, tidak nyeri dan warna lebih gelap dari warna sekitarnya. j. Ekstremitas - Ekstremitas atas Tidak terdapat pembatasan gerak tangan dan otot, tidak terdapat benjolan dan nyeri tekan, besar dan bentuk otot normal, kekuatan otot bagus dan mampu menahan tahanan yang diberikan, keseimbangan baik, refleks otot bisep dan trisep baik, mampu membedakan nyeri, sentuhan dan temperatur.
  • 17.
    - Ekstremitas bawah Pergerakankaki dan kekuatan otot baik, tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan, bentuk dan besar otot baik, bentuk dan ukuran kiri kanan sama, mampu menahan berat tahanan yang diberikan, keseimbangan baik, reflek otot bisep dan trisep baik. F. Pemeriksaan Penunjang - G. Terapi Medis IVFD RL 18tpm L Bio 2x1 (1 sachet) Paracetamol 3x1 500mg
  • 18.
    Analisa Data Nama Paisen: An. L Umur : 8 Tahun No.Register : 1234xxx Hari/ Tanggal Data Etiologi Masalah keperawatan Rabu, 02 Novemb er 2022 DS: - Pasien mengeluh nyeri perut seperti diremas-remas, skala nyeri 4 DO : - Defekasi lebih dari 3x dalam 24 jam - Feses cair - Bising usus hiperaktif Penyakit saluran pencernaan Infeksi (bakteri) Berkembang di usus Bising usus meningkat Diare Diare
  • 19.
    Lanjutan…. Hari/ Tanggal Data Etiologi Masalahkeperawatan Rabu, 02 Novemb er 2022 DS : - Pasien mengatakan lelah, haus dan pusing. DO : - Turgor kulit menurun - Membran mukosa kering - Volume urine menurun - Suhu tubuh (38,50C) - N : 120x/menit - RR : 20X/menit - TD : 100/90 mmHg Dehidrasi Takut kehilangan cairan dan elektrolit Penurunan volume cairan interstitial Turgor kulit menurun hipovolemia Hipovolemia
  • 20.
    Lanjutan…. Hari/ Tanggal Data Etiologi Masalahkeperawatan Rabu, 2 Novemb er 2022 DS : - Pasien mengatakan cepat kenyang setelah makan - Nyeri pada daerah perut - Nafsu makan menurun DO : - Berat badan menurun BB awal : 30kg BB saat ini : 27 kg - Bising usus hiperaktif - Diare Penyakit saluran pencernaan Kelemahan otot menelan Gangguan menelan makanan Asupan nutrisi tidak terpenuhi Defisit nutrisi Defisit nutrisi
  • 21.
    Diagnosa Nama Paisen :An. L Umur : 8 Tahun No.Register : 1234xxx No DX Diagnosa Keperawatan Tanggal Muncul Tanggal Teratasi Tanda Tangan 1. 2. SDKI : Diare (D.0020) Diare berhubungan dengan proses infeksi dibuktikan dengan nyeri abdomen dengan skala 4, Defekasi lebih dari 3x dalam 24 jam, Feses cair, Bising usus hiperaktif. SDKI : Hipovolemia (D.0023) Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif dibuktikan dengan merasa lemah, haus dan pusing, Turgor kulit menurun, Membran mukosa kering, Volume urine menurun, Suhu tubuh meningkat (38,50C), N : 120x/menit, RR : 20X/menit, TD : 100/90 mmHg. Rabu, 2 November 2022 Rabu, 2 November 2022 Jum’at, 4 November 2022 Jum’at, 4 November 2022 Kel 1 Kel 1
  • 22.
    Lanjutan…. No DX Diagnosa Keperawatan Tanggal Muncul Tanggal Teratasi Tanda Tangan 3.SDKI : Defisit nutrisi (D.0019) Defisit nutrisi berhubungan dengan factor psikologis (keengganan untuk makan) dibuktikan dengan cepat kenyang setelah makan, Nyeri pada daerah perut, Nafsu makan menurun, Berat badan menurun, Bising usus hiperaktif, Diare Rabu, 2 November 2022 2022 Jum’at, 4 November 2022 Kel 1
  • 23.
    Intervensi No dx Diagnosa Tujuan dan kriteriastandart intervensi rasional TTD 1. SDKI (D.0020) Diare berhubungan dengan proses infeksi dibuktikan dengan nyeri abdomen dengan skala 4, Defekasi lebih dari 3x dalam 24 jam, Feses cair, Bising usus hiperaktif. SLKI (Eliminasi Fekal L.04033) Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam dengan tujuan agar eliminasi fekal membaik dengan kriteria hasil: a.Kontrol pengeluaran feses meningkat b.Keluhan defekasi lama dan sulit Intervensi utama SIKI (Manajemen Diare I.03101) Observasi : 1. Identifikasi penyebab diare 2. Identifikasi riwayat pemberian makanan 3. Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja 4. Monitor jumlah pengeluaran diare Terapeutik : 5. Berikan asupan cairan oral Observasi : 1. Untuk mengetahui penyebab diare 2. Mengetahui asupan makanan yang dikonsumsi 3. Mengetahui warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja 4. Mengetahui jumlah pengeluaran diare Terapeutik : 5.Untuk mencegah dehidrasi akibat diare 6. Untuk mempermudah pemberian obat Kel 1
  • 24.
    Lanjutan… c. Distensi abdomen menurun d.Nyeri abdomen menurun e. Konsistensi feses membaik f. Frekuensi defekasi membaik g. Peristaltik usus membaik 6. Pasang jalur intravena 7. Berikan cairan intravena (ringer laktat) Edukasi : 8. Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap 9. Anjurkan menghindari makanan berbentuk gas, pedas, dan mengandung laktosa Kolaborasi: 10. Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (loperamide) Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (atapulgit) 7. Sebagai sumber elektrolit bagi tubuh Edukasi : 8. Meminimalisir nafsu makan 9. Meminimalisir faktor penyebab diare Kolaborasi: 10. Frekuensi defekasi membaik 11. Peristaltik usus membaik
  • 25.
    2 . SDKI : Hipovolemia (D.0023) Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif dibuktikan denganmerasa lemah, haus dan pusing, Turgor kulit menurun, Membran mukosa kering, Volume urine menurun, Suhu tubuh meningkat (38,50C), N : 120x/menit, RR : 20X/menit, TD : 100/90x/mmHg SLKI (Status Cairan L.03028) Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam dengan tujuan agar status cairan membaik dengan kriteria hasil: a. Perasaan lemah menurun b. Keluhan haus menurun c. Turgor kulit meningkat d. Membran mukosa membaik e. Output urine meningkat Suhu tubuh membaik Intervensi utama SIKI (Manajemen Hipovolemia I.03116) Observasi: 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia 2. Monitor intake dan output cairan Terapeutik : 3. Hitung kebutuhan cairan 4. Berikan asupan cairan oral Edukasi : 5. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral Kolaborasi : 6. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis Observasi : 1. Untuk mengetahui tanda dan gejala hipovolemia 2. Untuk mengetahui intake dan output cairan Terapeutik : 3. Untuk mengetahui kebutuhan cairan yang dibutuhkan 4. Untuk menurunkan motilitas atau peristaltik usus dan menujukkan sekresi degestif untuk menghilangkan kram dan diare Edukasi : 5. Untuk mencegah dehidrasi Kolaborasi : 6. Untuk meningkatkan cairan yang diperlukan oleh tubuh Kel 1
  • 26.
    3. SDKI :Defisit nutrisi (D.0019) Defisit nutrisi berhubungan dengan factor psikologis (keengganan untuk makan) dibuktikan dengan cepat kenyang setelah makan, nyeri pada daerah perut, nafsu makan menurun, berat badan menurun, bising usus hiperaktif, diare SLKI (Status Nutrisi L.03030) Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam dengan tujuan status nutrisi membaik dengan kriteria hasil: a. Porsi makan yang dihabiskan meningkat b. Nyeri abdomen menurun c. Diare menurun d. Berat badan membaik e. Frekuensi makan membaik f. Nafsu makan membaik Bising usus membaik Intervensi utama SIKI (Manajemen Nutrisi I.03119) Observasi : 1. Identifikasi status nutrisi 2. Identifikasi alergi dan intoleransimakanan 3. Monitor asupan makanan 4. Monitor berat badan Terapeutik : 5. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai 6. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi 7. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein Observasi : 1. Untuk mengetahui status nutrisi 2. Untuk mengetahui apakah ada alergi 3. Untuk mengetahui asupan makanan yang dihabiskan 4. Untuk mengetahui berat badan Terpeutik : 5. Menambah nafsu makan 6. Mencegah terjadinya konstipasi 7. Menjaga berat badan ideal Kel 1
  • 27.
    Lanjutan… Edukasi : 8. Anjurkanposisi duduk Kolaborasi : 9. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan Edukasi : Mencegah terjadinya konstipasi dan membantu mencerna makanan dengan baik Kolaborasi : Untuk memaksimalkan jumlah kalori dan nutrient sesuai yang dibutuhkan klien
  • 28.
    Implementasi N o Tanggal jam no. DX TindakanTTD 1 . 02-11-22 08.00 08.05 08.25 08.35 08.45 08.50 1. Manajemen Diare (I.03101) 1. Mengidentifikasi penyebab diare Respon : Pasien mengonsumsi makanan pedas (seblak) dan jajan sembarangan 2. Memonitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja Respon : berwarna hijau, 4-5x sehari, kosistensi cair 3. Memasang jalur intravena Respon : Pasien sudah dipasang infus 4. Memberikan cairan intravena (ringer laktat) Respon : Klien masih merasa selalu haus, kebutuhan cairan belum terpenuhi 5. Menganjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap Respon : Pasien diberikan porsi ¼ setiap 3 jam sekali 6. Menganjurkan menghindari makanan berbentuk gas, pedas, dan mengandung laktosa Respon : Pasien mengonsumsi buah dan sayur Kel 1
  • 29.
    Lanjutan… 08.55 09.00 09.15 09.20 09.30 09.40 09.45 2 3 7. Mengkolaborasi pemberianobat antimotilitas (loperamide) Respon : Frekuensi bab 4-5x 8. Mengkolaborasi pemberian obat pengeras feses (atapulgit) Respon : konsistensi fases masih cair Manajemen Hipovolemia (I.03116) 1. Memeriksa tanda dan gejala hypovolemia Respon : nadi (120x/menit), suhu 38,5 derajat C 2. Memonitor intake dan output cairan Respon : intake cairan kurang baik 5 cc/kgBB/hari; output :1.498 cc/24 jam 3. Memberikan asupan cairan oral Respon : Pasien diberikan cairan isotonis yaitu NaCl Kadar elektrolit tubuh klien kurang dari yang dibutuhkan Manajemen Nutrisi (I.03119) 1.Mengidentifikasi status nutrisi Respon : Status nutrisi klien baik 2. Mengidentifikasi alergi dan intoleransi makanan Respon : Ibu klien mengatakan pasien tidak memiliki alargi tertentu kel 1 kel 1
  • 30.
    Lanjutan… 09.55 10.00 10.10 10.15 10.25 10.30 3. Memonitor asupanmakanan Respon : Pasien makan ¼ porsi, tidak mual muntah 4. Memonitor berat badan Respon : BB : 27 5. Menyajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai Respon : Nafsu makan klien sedikit meningkat 6. Memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi Respon : Klien diberikan buah pisang sebagai makanan penutup 7. Memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein Respon : Klien diberikan porsi nasi tambahan / roti 8. Menganjurkan posisi duduk Respon : Pasien melakukan nya dengan rasa nyaman
  • 31.
    Evaluasi no DX 2 November 20223 November 2022 4 November 2022 1. S : Klien mengeluh nyeri perut seperti diremas O : • Defekasi lebih dari 3x24 jam • Konsistensi feses cair • Bising usus hiperaktif A : Masalah keperawatan belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan (2, 3, 4,5 ,6,7,8,9,11) S : Keluhan nyeri perut klien menurun O : Frekuensi defekasi cukup menurun Kosistensi feses feses padat Bising usus normal A : masalah keperawatan teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan (3, 5, 7, 10, 11) S : Klien mengatakan sudah tidak merasakan sakit perut O : Frekuensi defekasi menurun Keluhan defeksi menurun Konsistense feses membaik Bising usus normal A : Masalah keperawatan teratasi P : Intervensi diberhentikan
  • 32.
    Lanjutan… no DX 2 November 20223 November 2022 4 November 2022 2. S : klien mengatakan lelah, haus, dan pusing O : • turgor kulit menurun • membrane mukosa kering • volume urin menurun • N : 120x/menit • RR : 20x/menit • TD :100/90 mmHg • Suhu 38,5 derajat C A : Masalah keperawatan belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan (1,2,3,6) S : keluhan klien cukup membaik O : • klien beristirahat dengan cukup • nafsu makan klien membaik • RR : 18x/menit • nadi : 105 x/menit • TD : 90/80 mmHg • Suhu 37,5 A : Masalah keperawatan teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan (4,6) S : klien tidk mengatakan lelah, keluhan haus teratasi, pusing teratasi O : • turgor kulit membaik • membrane mukosa membaik • volume urin membaik • BB membaik • Nafsu makan membaik • Suhu membaik A : Masalah keperawatan teratasi P : Intervensi diberhentikan
  • 33.
    Lanjutan… no DX 2 November 20223 November 2022 4 November 2022 3. S : • Klien mengatakan cepat kenyang setelah makan • Nyeri pada daerah perut • Nafsu makan menurun O : • BB menurun BB awal: 30 kg BB saat ini: 27kg • Bising usus hiperaktif • Diare A : Masalah keperawatan belum teratasi P : Intervensi dilanjutkan (3,4,5,6,7) S : klien mengatakan nafsu makan cukup membaik O : • BB meningkat : 28 kg • Membrane mukosa cukup membaik • Diare teratasi A : Masalah keperawatan teratasi sebagian P : Intervensi dilanjutkan (2,3,6) S : Klien tidak mual, muuntah, tidak lemas, nafsu makan membaik O : • BB meningkat : 30 kg • Membrane mukosa membaik A : Masalah keperawatan teratasi P : Intervensi diberhentikan
  • 34.