Kebijakan
Kurikulum
Merdeka
PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Kurikulum Merdeka
Sebelum kita berdiskusi lebih lanjut tentang Kurikulum Merdeka, mari kita ingat-ingat
kembali tentang berbagai hal yang Bapak/Ibu pernah dengar tentang Kurikulum
Merdeka.
Kita akan bermain memilih pernyataan yang benar:
1. Jika pernyataan yang tayang menurut Anda benar, silakan tepukkan tangan!
2. Jika pernyataan yang tayang menurut Anda salah, silakan tepukkan kaki ke
lantai!
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
“
“
Satuan pendidikan perlu menerapkan
Kurikulum Merdeka secara serentak
dan berada di tahap siap atau mahir.
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tidak, satuan pendidikan menerapkan sesuai kesiapan
bertahap atau serentak dan mengidentifikasi tahap
kesiapannya.
Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi satuan pendidikan memulai dari kondisi kesiapannya
untuk menyesuaikan strategi dan pilihannya dalam melakukan implementasi:
○ Sesuai dengan Permendikbud No. 12 Tahun 2024 pasal 32
○ Satuan pendidikan perlu menganalisis secara mendalam tahap kesiapannya, apakah
ada di tahap awal, berkembang, siap, atau mahir sesuai dengan kondisi satuan
pendidikan dan data
Bagaimana sebenarnya?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
“
“
Menurut Permendikbud No. 12 tahun
2024, Kurikulum satuan pendidikan
ditetapkan oleh kepala Satuan
Pendidikan
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 2
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Ya, kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh
kepala Satuan Pendidikan
Sesuai dengan Permendikbud No. 12 Tahun 2024 pasal 30.
○ Pengawas tetap memfasilitasi penyusunan atau revisi kurikulum satuan
pendidikan
○ Dinas pendidikan melakukan supervisi untuk memastikan penyusunan selaras
dengan regulasi dan panduan
○ Hal ini dimaksudkan agar satuan pendidikan menjadikan kurikulum satuan
pendidikan sebagai dokumen hidup untuk membantu penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas
Bagaimana sebenarnya?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
“
“
Format kurikulum satuan pendidikan
tidak perlu dibuat seragam.
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Ya, kurikulum satuan pendidikan tidak seragam, karena
perlu menyesuaikan dengan karakteristik setiap
sekolah.
Kurikulum satuan pendidikan tidak memiliki satu format yang harus diikuti semua. Yang perlu ada
hanyalah komponen berikut yang memiliki fungsinya masing-masing:
○ Karakteristik satuan pendidikan ->yang menjadi pertimbangan dalam menentukan visi
misi serta tujuan satuan pendidikan.
○ Visi misi tujuan> tidak harus dibuat tiap tahun, namun visi misi ini lah yang memandu
suasana belajar dan proses pembelajaran yang terjadi.
○ Pengorganisasian pembelajaran > bagaimana sekolah akan mengatur beban belajar dan
durasi waktunya dalam satu semester atau satu tahun ajaran?
○ Perencanaan pembelajaran > apa saja tujuan pembelajaran yang perlu dicapai oleh
berbagai pendidik di tiap kelasnya?
○ Contoh RPP/modul ajar > sebagai lampiran, untuk memastikan agar setiap pendidik sudah
memiliki kesamaan persepsi tentang suasana belajar serta proses pembelajaran yang ingin
dibangun.
Bagaimana sebenarnya?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
“
“
Kurikulum satuan pendidikan direvisi
4-5 tahun sekali oleh satuan
pendidikan.
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tidak, kurikulum satuan pendidikan direvisi sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi aktual satuan
pendidikan.
○ Peninjauan dapat dilaksanakan secara berkala menyesuaikan dengan kebutuhan satuan
pendidikan.
○ Revisi dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi aktual satuan
pendidikan.
○ Evaluasi jangka pendek terhadap pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran
dapat dilakukan per semester atau per tahun sesuai kebutuhan melalui data seperti
observasi, diskusi dengan warga sekolah, dan rapor pendidikan. Hasil evaluasi tersebut
membantu kepala satuan pendidikan dan pendidik untuk memperbaiki pelaksanaan
kurikulum satuan pendidikan sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat.
○ Evaluasi jangka panjang terhadap analisis karakteristik satuan pendidikan dan visi, misi,
serta tujuan satuan pendidikan dapat dilakukan 4-5 tahun sekali. Apabila ada perubahan
dari hasil evaluasi ini, satuan pendidikan perlu melihat kembali penyesuaian pada
pengorganisasian serta perencanaan pembelajaran.
Bagaimana sebenarnya?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
“
“
Setiap satuan pendidikan wajib
menyusun modul ajarnya sendiri dan
modulnya harus tebal halamannya
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tidak, modul ajar tidak wajib dibuat sendiri dan
tidak harus tebal
Banyak miskonsepsi di antara guru bahwa untuk menerapkan Kurikulum Merdeka,
guru harus bikin modul ajar sendiri.
Tiap sekolah memiliki kapasitas beragam, ada tahapan kesiapan yang berbeda-beda
dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Satuan pendidikan dapat menggunakan
sesuai fungsinya. Modul ajar biasa digunakan untuk berbagi contoh perencanaan
pembelajaran.
Melalui PMM, Kementerian menyediakan berbagai contoh modul ajar untuk
langsung digunakan atau diadaptasi sesuai kebutuhan pembelajarannya.
Ingatlah PMM hadir sebagai alat bantu, bukan sebagai kewajiban untuk digunakan.
Bagaimana sebenarnya?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
“
“
Asesmen awal digunakan untuk mengetahui
kemampuan awal peserta didik dalam
kaitannya dengan tujuan pembelajaran
tertentu.
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 6
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Ya, asesmen awal digunakan untuk mengetahui
kemampuan awal dan kesiapan belajar peserta
didik sehingga penyesuaian pembelajaran
dapat dilakukan sesuai kebutuhan
● Asesmen awal adalah bagian dari asesmen formatif untuk mengetahui apakah
tujuan dan strategi pembelajaran yang sudah disiapkan sesuai kebutuhan
peserta didik.
● Asesmen awal menjadi landasan diferensiasi pembelajaran yang dilakukan
pendidik.
● Asesmen awal dilakukan oleh pendidik, sementara asesmen diagnostik
dilakukan oleh profesional seperti psikolog. Asesmen diagnostik berfungsi
selain untuk memahami kebutuhan khusus atau tumbuh kembang peserta
didik, juga dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan belajar dan strategi
pembelajaran yang sesuai. Pendidik dapat memberikan rujukan ke orang tua
untuk peserta didik mendapatkan asesmen diagnostik jika diperlukan.
Bagaimana sebenarnya?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
“
“
Pembagian peserta didik ke dalam gaya
belajar visual, auditori, dan kinestetik
perlu dilakukan sebagai salah satu
bentuk pembelajaran terdiferensiasi.
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 7
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tidak, pembelajaran terdiferensiasi tidak perlu
dilakukan melalui pembagian gaya belajar
visual, auditori, dan kinestetik.
● Sumber dan strategi pembelajaran perlu disesuaikan dengan yang paling
efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
● Peserta didik memerlukan variasi stimulus dan sumber belajar agar terbiasa
menggunakan berbagai sumber belajar.
● Peserta didik terutama pada usia dini, membutuhkan berbagai stimulus
sensori yang terintegrasi untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan
tumbuh kembangnya.
Bagaimana sebenarnya?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
“
“
Hasil akhir dari projek penguatan profil
pelajar Pancasila adalah pameran hasil
karya peserta didik.
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 8
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tidak, hasil akhir yang diharapkan dari projek
penguatan profil pelajar Pancasila adalah
penguatan karakter
● Rangkaian proses yang dilakukan dalam projek penguatan profil pelajar
Pancasila hanya merupakan kendaraan untuk peserta didik menguatkan
karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
● Hal yang penting dari projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah
terjadinya proses belajar atau berpikir peserta didik, mulai dari mengamati,
mengeksplorasi, dan memberikan rumusan solusi sehingga membantu
pembentukan karakter.
Bagaimana sebenarnya?
Silakan berdiskusi melalui padlet dengan tautan:
https://bit.ly/AdvokasiKM_Makassar
20
Implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan berdasarkan regulasi
berikut:
tentang Capaian
Pembelajaran pada
Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah
pada Kurikulum
Merdeka
Kurikulum pada
Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar,
dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Memuat tentang
cakupan Kurikulum
Merdeka dan
implementasinya
Permendikbudriste
k
No. 8 Tahun 2024
Standar Isi pada
Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar,
dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Permendikbudristek
No. 5 Tahun 2022
Standar
Kompetensi
Lulusan pada
Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar,
dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Memuat Capaian
Pembelajaran untuk
semua jenjang dan
mata pelajaran dalam
struktur Kurikulum
Merdeka.
Permendikbudriste
k
No. 12 Tahun 2024
Keputusan Kepala
BSKAP
No.032/H/KR/2024
Tahun 2024
Kompetensi dan Tema
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Memuat penjelasan
dan tahap-tahap
perkembangan profil
pelajar Pancasila dan
pilihan tema yang
dapat digunakan
untuk projek
penguatan profil
pelajar Pancasila.
Keputusan Kepala
BSKAP
No.031/H/KR/2024
Tahun 2024
Permendikbudriste
k
No. 21 Tahun 2022
Standar Penilaian
pada Pendidikan
Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Permendikbudristek
No. 16 Tahun 2022
Standar Proses
pada Pendidikan
Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Kurikulum Merdeka dirancang dengan prinsip:
Pengembangan Karakter
Pengembangan karakter (kompetensi
moral-spiritual, sosial, dan emosional)
tidak hanya melalui mata pelajaran,
tetapi juga melalui alokasi waktu
khusus untuk pembelajaran yang
aplikatif dan kolaboratif, seperti Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Muatan esensial juga dibuat lebih
relevan dengan tantangan zaman dan isu
terkini, seperti perubahan iklim, literasi
finansial, literasi digital, dan literasi
kesehatan.
Guru dapat menggunakan asesmen awal
untuk melakukan pembelajaran
terdiferensiasi (mengatur materi, alur, dan
kecepatan pembelajaran sesuai minat dan
tingkat kemampuan peserta didik).
Fokus pada Muatan Esensial
Muatan wajib dikurangi untuk memberi
waktu bagi pembelajaran yang lebih
mendalam, bermakna, dan
terdiferensiasi.
Fleksibel
Kurikulum satuan pendidikan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan
pengembangan kompetensi peserta didik,
karakteristik satuan pendidikan dan peserta
didik serta konteks sosial budaya setempat.
Seperti apa menurut anda implementasi dari
prinsip:
1. Fleksibel?
2. Fokus pada muatan esensial?
3. Pengembangan karakter?
Bagaimana pendapat anda tentang situasi berikut:
Situasi 1:
Bu Kisi adalah pengawas SD di Kota P. Bu Kisi
dan para pengawas di Kota P bersepakat
bahwa asesmen sumatif kotamadya P harus
dilaksanakan secara serentak pada jadwal
yang telah ditetapkan bersama. Guru-guru
perwakilan mata pelajaran di Kota P
dikumpulkan untuk membuat soal bersama.
● Apakah situasi ini sesuai dengan prinsip
perancangan Kurikulum Merdeka?
● Diskusikan cara lain yang dapat dilakukan
dinas agar tetap memfasilitasi asesmen
yang berkualitas dan memberikan
fleksibilitas bagi satuan pendidikan.
Bagaimana pendapat anda tentang situasi berikut:
Situasi 2:
Pak Raga adalah pengawas di Kota B. Pak Raga
mengarahkan satuan pendidikan untuk membuat
modul ajar selama satu semester dengan lengkap.
Pak Raga membuat daftar ceklis komponen yang
harus ada di modul ajar dengan rincian berikut:
1. Kegiatan pembelajaran merujuk model
pembelajaran tertentu
2. Memuat 4C (Creative, Critical Thinking,
Collaborative, dan Communication)
3. Memuat penilaian karakter (profil pelajar
Pancasila) peserta didik
4. Terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, penutup
● Menurut anda, apa yang penting ada dalam
Bagaimana pendapat anda tentang situasi berikut:
Situasi 3:
Pak Dimas adalah pengawas SMP di kota D. Pak
Dimas sedang melakukan peninjauan pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila di sebuah
satuan pendidikan. Pak Dimas mendapati bahwa
hasil dari projek di satuan pendidikan tersebut
adalah kesepakatan kelas untuk melakukan
aktivitas yang mengurangi banyaknya sampah yang
dibuang warga satuan pendidikan. Pak Dimas
merasa hasil tersebut kurang maksimal dan
meminta satuan pendidikan membuat pagelaran
projek penguatan profil pelajar Pancasila.
● Saran apa yang Anda berikan ke Pak Dimas
agar dapat mendampingi pelaksanaan projek
Poin Pembaruan Struktur Kurikulum di Permendikbud No. 12 tahun 2024
26
Jenjang Pembaruan
PAUD Capaian Pembelajaran PAUD dan fase A disusun untuk memastikan transisi pembelajaran yang
berkesinambungan dari PAUD ke SD dengan memperhatikan 6 (enam) kemampuan fondasi. Projek
penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus dilaksanakan dalam konteks perayaan tradisi lokal,
hari besar nasional, dan internasional.
SD Murid-murid dengan potensi
kecerdasan istimewa dapat
diberikan percepatan belajar,
dan/atau pendalaman dan
pengayaan Capaian
Pembelajaran secara individu
(bukan rombongan belajar)
Bahasa Inggris sebagai Mata Pelajaran Wajib mulai kelas III SD,
dengan masa transisi hingga tahun ajaran 2027/2028
SMP Kelas khusus atau Satuan
Pendidikan khusus olahraga
atau seni dapat
menggunakan alokasi waktu
P5 sebagai penguatan
kompetensi khusus
keolahragaan atau kesenian
-
SMA ● Sejarah Tingkat Lanjut
ditambahkan menjadi
mata pelajaran pilihan
dengan alokasi waktu
5JP/minggu.
● Alokasi waktu mata
pelajaran Bahasa Inggris
ditambahkan 1JP/minggu
menjadi 3JP/minggu
Poin Pembaruan Struktur Kurikulum di Permendikbud No. 12 tahun 2024
27
Jenjang Pembaruan
SMK ● Jumlah minggu efektif pada kelas XII (program 3 tahun) dan kelas XIII
(program 4 tahun) diasumsikan setara dengan 32 minggu
● Mata pelajaran PKL dilaksanakan paling sedikit selama 1 semester atau 16
minggu efektif untuk program 3 tahun, dan paling sedikit selama 10 bulan
atau 26 minggu efektif untuk program 4 tahun
Pendidikan
Khusus
Penambahan struktur kurikulum untuk TKLB
Pendidikan
Kesetaraan
Penyederhanaan jumlah SKK dalam struktur kurikulum.
Kokurikuler pada pendidikan kesetaraan dilaksanakan paling sedikit melalui
pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila
Ketentuan lain yang mengalami perubahan di Permendikbud No. 12
Tahun 2024
28
1. Kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan
2. Tentang ekstrakurikuler:
● Ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai ketersediaan sumber daya satuan pendidikan,
dan peserta didik mengikuti Ekstrakurikuler secara sukarela.
1. Tentang tanggung jawab satuan pendidikan:
● Mengembangkan dan menetapkan kurikulum satuan pendidikan berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang ditetapkan oleh
kementerian;
● Bagi satuan pendidikan yang menyelenggarakan layanan program kebutuhan
khusus, untuk menyediakan layanan sesuai kondisi peserta didik berkebutuhan
khusus;
● Melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan implementasi kurikulum satuan
pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan
● Berpartisipasi aktif dalam komunitas belajar dalam satuan pendidikan dan/atau
antar satuan pendidikan.
Kemampuan apa yang
diharapkan dibangun satuan
pendidikan melalui Kurikulum
Merdeka?
1. Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan
2. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan
prinsip Kurikulum Merdeka
3. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
projek penguatan profil pelajar Pancasila
Kurikulum
Satuan
Pendidikan
PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
Apa fungsi kurikulum
satuan pendidikan?
Fungsi kurikulum satuan pendidikan:
1. dokumen hidup untuk membantu penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas ⇒ melakukan analisis, refleksi
proses pembelajaran, dan evaluasi berbasis data yang
sistematis dan terstruktur, serta berdasarkan dengan kondisi
riil dari satuan pendidikan.
2. dokumen yang menampilkan ciri khas satuan pendidikan
dan kaitan potensi dan karakteristik daerah, satuan
pendidikan, dan peserta didik dapat membantu satuan
pendidikan mencapai visi, misi, dan tujuan.
3. dokumen yang melibatkan pemangku kepentingan
sehingga memunculkan rasa kepemilikan dan gotong royong
dalam menyukseskan pelaksanaan kurikulumnya menuju
pendidikan yang berkualitas.
Berpusat pada peserta didik
pembelajaran harus memenuhi keragaman
potensi, kebutuhan perkembangan dan
tahapan belajar, serta kepentingan peserta
didik. Profil Pelajar Pancasila selalu
menjadi rujukan pada semua tahapan
dalam penyusunan kurikulum operasional
sekolah.
Kontekstual
menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan, konteks
sosial budaya dan lingkungan, serta dunia
kerja dan industri (khusus SMK), dan
menunjukkan karakteristik atau
kekhususan peserta didik berkebutuhan
khusus (khusus SLB).
Prinsip Penyusunan
kurikulum satuan pendidikan
Esensial
semua unsur informasi penting/utama yang
dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan tentang
kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat
diperoleh di dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan
mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan
yang sudah ada di naskah lain.
Akuntabel
dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data
dan aktual
Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan
melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai
pemangku kepentingan antara lain orang tua,
organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia
kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi
dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agama sesuai dengan kewenangannya.
Kegiatan mengimplementasikan prinsip penyusunan
kurikulum satuan pendidikan:
1. Di dalam kelompok, pilih salah satu dari lima
prinsip kurikulum satuan pendidikan.
2. Diskusikan dan tuliskan contoh implementasi
tersebut dalam kegiatan penyusunan/ revisi dari
kurikulum satuan pendidikan.
3. Bergabunglah dengan kelompok terdekat Anda dan
saling berbagi contoh dalam kelompok Anda. Berikan
umpan balik pada contoh yang dibuat kelompok
tetangga anda.
Dalam rangka koordinasi dan supervisi pengembangan
kurikulum satuan pendidikan:
Pengawas sekolah atau penilik memfasilitasi satuan pendidikan
melakukan refleksi, mengidentifikasi akar masalah, dan membuat
prioritas.
Pengawas sekolah atau penilik memfasilitasi satuan pendidikan
melakukan analisis karakteristik di lingkungan sekolah.
Pengawas sekolah atau penilik membantu atau mendorong
sekolah untuk mencari data atau informasi menyeluruh untuk
analisis karakteristik daerah (potensi dan tantangan daerah dan
sekolah), termasuk melibatkan komite satuan pendidikan.
Pengawas sekolah atau penilik membantu satuan pendidikan
untuk berjejaring memperkaya pembelajaran untuk intrakurikuler
dan kokurikuler projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Peran
Pengawas
Sekolah atau
Penilik
Satuan pendidikan menginformasikan ke dinas
melalui pengawas sekolah atau penilik bahwa
satuan pendidikan sudah mengembangkan dan
menetapkan kurikulum satuan pendidikan.
Dinas pendidikan diwakili pengawas sekolah atau
penilik melakukan supervisi terhadap satuan
pendidikan untuk memastikan dokumen
kurikulum satuan pendidikan sudah selaras
dengan prinsip pengembangan dan komponen
minimum.
Peran Koordinasi
Dan Supervisi
Jika belum selaras, maka pengawas
sekolah atau penilik perlu mendampingi
satuan pendidikan untuk
mengembangkan kurikulum sesuai
dengan komponen minimum.
Evaluasi dalam kurikulum satuan
pendidikan
Proses evaluasi tidak seharusnya
menjadi akhir dari proses penyusunan
Kurikulum Satuan Pendidikan,
melainkan evaluasi dapat menjadi awal
siklus yang tidak terpisah sebelum
mulai melakukan perencanaan.
Indikator Capaian
Kemampuan literasi Kurang
Kemampuan numerasi Kurang
Karakter Baik
Iklim keamanan satuan
pendidikan
Sedang
Iklim kebinekaan Kurang
Kualitas pembelajaran Sedang
Contoh Penggunaan Rapor
Pendidikan untuk Revisi kurikulum
satuan pendidikan di SMP A
Ringkasan kondisi SMP A
Dari seluruh capaian tahun ini, karakter SMP A
menjadi indikator pencapaian terbaik. Meski
demikian, kemampuan literasi, numerasi, dan iklim
kebinekaan adalah indikator dengan pencapaian
‘kurang’.
Indikator yang
perlu dibenahi
Subindikator yang perlu
ditingkatkan
Kemampuan
literasi
Kompetensi membaca teks
sastra
Kompetensi membaca teks
informasi
Kemampuan
numerasi
Kompetensi pada Domain
Aljabar
Kompetensi pada Domain
Geometri
Iklim
Komitmen kebangsaan
Berdasarkan data di
samping,
• Saran apa yang akan Anda
berikan ke satuan
pendidikan untuk
menindaklanjuti indikator
yang perlu dibenahi
melalui struktur
kurikulum?
• Revisi apa saja yang Anda
sarankan satuan
pendidikan lakukan dalam
dokumen kurikulumnya?
Diskusikan dalam kelompok.
Indikator Capaian
Kemampuan literasi Kurang
Kemampuan numerasi Kurang
Karakter Baik
Iklim keamanan satuan pendidikan Sedang
Iklim kebinekaan Kurang
Kualitas pembelajaran Sedang
Contoh Penggunaan Rapor Pendidikan
Untuk Revisi Pengorganisasasian dan
Perencanaan Pembelajaran di SMP A
Ringkasan kondisi SMP A
Dari seluruh capaian tahun ini, karakter SMP A menjadi indikator
pencapaian terbaik. Meski demikian, kemampuan literasi, numerasi,
dan iklim kebinekaan adalah indikator dengan pencapaian ‘kurang’.
Berdasarkan data tersebut, pembenahan yang
dilakukan oleh satuan pendidikan berdasarkan
akar permasalahannya dapat disusun untuk
membuat perencanaan pembelajaran di
beberapa mata pelajaran sebagai berikut:
Indikator yang
perlu dibenahi
Subindikator yang perlu
ditingkatkan
Mata Pelajaran dan
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Tindak Lanjut
Kemampuan
literasi
Kompetensi membaca teks sastra Bahasa Indonesia
Pembiasaan membaca hening buku cerita sastra selama 15
menit sebelum pembelajaran dimulai dan diskusi sastra saat
pembelajaran berlangsung.
Kompetensi membaca teks
informasi
Pendidikan Pancasila, IPA,
IPS, dan/atau Bahasa
Indonesia
Pembiasaan berbagi informasi terkait pemaknaan isi teks
yang relevan bagi peserta didik dari berbagai sumber media
informasi di dalam kelompok sebelum pembelajaran dimulai
dan saat pembelajaran berlangsung.
Kemampuan
numerasi
Kompetensi pada Domain Aljabar Matematika
Pembiasaan mengerjakan soal cerita berisi permasalahan
sehari-hari yang sering dijumpai pada materi aljabar.
Kompetensi pada Domain
Geometri
Seni Rupa dan Matematika
Melakukan pembelajaran integrasi pada mata pelajaran Seni
Rupa dan Matematika berhubungan dengan geometri (garis,
bangun, ruang).
Iklim
kebinekaan Komitmen kebangsaan
Pendidikan Pancasila, IPS,
dan projek penguatan
profil pelajar Pancasila
Memilih tema Bhinneka Tunggal Ika dan mengembangkan
elemen refleksi terhadap pengalaman kebinekaan.
Pembelajaran
dan Asesmen
PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
Kemampuan apa yang
perlu dibangun oleh
pendidik dalam
perencanaan
pembelajaran?
1. Kemampuan merencanakan
pembelajaran lingkup satuan
pendidikan
2. Kemampuan merencanakan
pembelajaran lingkup kelas
Bantu satuan pendidikan mengidentifikasi tahapan kesiapan
Proses penyusunan perencanaan
pembelajaran
Catatan: Proses perancangan kegiatan pembelajaran ini diperuntukkan
bagi pendidik yang akan merencanakan pembelajaran lingkup satuan
pendidikan secara mandiri.
Menganalisis
Capaian
Pembelajaran
Menyusun Tujuan
Pembelajaran dan
Alurnya
Merencanakan
Pembelajaran dan
Asesmen
Perencanaan
pembelajaran
lingkup satuan
pendidikan
Perencanaa
n
pembelajar
an lingkup
kelas
Pembelajaran
Karakteristi
k
Memanfaatkan
asesmen pada awal,
proses, dan akhir
pembelajaran untuk
memahami kebutuhan
dan posisi peserta didik
dalam perjalanan
belajarnya
Menggunakan
pemahaman tentang
kebutuhan dan posisi
peserta didik untuk
melakukan
penyesuaian
pembelajaran
Didasarkan pada
refleksi atas kemajuan
belajar peserta didik
yang dilakukan secara
kolaboratif dengan
Pendidik lain
Memprioritaskan
terjadinya kemajuan
belajar peserta didik, di
atas cakupan dan
ketuntasan muatan
kurikulum yang
disampaikan
Pembelajaran dan
Asesmen
Keterpadua
n
Pendidik menyusun rencana
pembelajaran, termasuk di dalamnya
rencana asesmen mulai dari awal
hingga akhir pembelajaran
Melaksanakan asesmen di akhir
pembelajaran untuk
mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran.
Hasil dari asesmen ini dapat
digunakan sebagai salah satu
alternatif untuk asesmen awal
pada pembelajaran berikutnya.
Pendidik melakukan asesmen di
awal pembelajaran untuk
menilai kesiapan setiap individu
peserta didik untuk
mempelajari materi yang telah
dirancang.
Berdasarkan hasil asesmen,
pendidik mendetailkan rencana
pembelajaran dan/atau membuat
perencanaan yang sesuai dengan
tahap capaian peserta didik.
Melaksanakan pembelajaran dan
menggunakan berbagai metode
asesmen formatif untuk memonitor
kemajuan belajar.
Diferensiasi pembelajaran
Proses pembelajaran
dan bentuk
pendampingan dapat
didiferensiasi sesuai
kesiapan peserta didik
Proses
Menyediakan sumber
belajar yang
bervariasi
Konten
Diferensiasi
pembelajaran dapat
dilakukan melalui
produk yang dihasilkan
Produk
Terkait hal apa yang peserta
didik perlu ketahui, pahami,
dan dapat lakukan dari hasil
belajar, atau bagaimana
peserta didik mendapatkan
akses ke pengetahuan
Terkait aktivitas yang
didesain untuk membantu
peserta didik menyerap
atau memahami
pembelajaran
Terkait bagaimana peserta
didik menunjukkan apa
yang telah mereka ketahui,
pahami, dan dapat lakukan
Seperti apa bentuk
diferensiasi?
Contoh situasi:
Ibu Nur adalah guru kelas 3 SD
dengan jumlah murid sebanyak 32
murid. Di antara 32 murid di
kelasnya tersebut, Bu Nur
memperhatikan bahwa 3 murid
selalu selesai lebih dahulu saat
diberikan tugas menyelesaikan
soal-soal perkalian.
Karena dia tidak ingin ketiga anak
ini tidak ada pekerjaan dan malah
mengganggu murid lainnya,
akhirnya ia berinisiatif untuk
menyiapkan lembar kerja
tambahan untuk 3 anak tersebut.
Jadi jika anak-anak lain
mengerjakan 15 soal perkalian,
maka untuk 3 anak tersebut, Bu
Nur menyiapkan 25 soal perkalian.
Saran apa yang akan
Anda berikan ke Bu
Nur?
Menurut Anda, apakah
strategi diferensiasi
yang dilakukan Bu Nur
tepat? Berikan alasan
Anda.
Seperti apa bentuk
diferensiasi?
Pembelajaran terdiferensiasi
haruslah berakar pada
pemenuhan kebutuhan belajar
peserta didik dan bagaimana
pendidik merespon kebutuhan
belajar tersebut. Dengan
demikian, Ibu Nur perlu
melakukan identifikasi
kebutuhan belajar (asesmen
awal) dengan lebih
komprehensif, agar dapat
merespon dengan lebih tepat
terhadap kebutuhan belajar
peserta didik, termasuk ketiga
murid tersebut. Situasi yang
sekarang sudah diketahui
adalah tiga peserta didik
tersebut memiliki kemampuan
di atas rata-rata dalam
perkalian.
Opsi lain, Bu Nur juga
dapat membagi
kelompok dimana tiga
peserta didik tersebut
menjadi tutor teman
lainnya yang kesulitan
mengerjakan.
Dari segi konten, Bu
Nur dapat
membedakan
tantangan untuk 3
peserta didik tersebut,
misalnya dengan
jumlah soal yang sama
namun memilihkan
contoh studi kasus
yang tingkat
kesulitannya lebih
tinggi.
Bu Nur juga perlu memikirkan
aktivitas lain selain memberikan
soal perkalian, misalnya membuat
situasi dimana peserta didik
menggunakan perkalian untuk
memecahkan masalah di
kehidupan sehari-hari.
Contoh diferensiasi lainnya
Pak Dani merupakan guru kelas 3 SD yang
akan mengadakan pembelajaran IPAS dengan
tujuan pembelajaran peserta didik memahami
keanekaragaman hayati. Pak Dani melakukan
asesmen awal dengan meminta peserta didik
menyebutkan nama hewan dan tumbuhan
yang pernah ia lihat atau ketahui. Pak Dani
mencatat ada lima anak yang kosakata hewan
dan tumbuhannya sedikit (tidak dapat
menyebutkan lebih dari lima). Sebelumnya Pak
Dani juga mengetahui ada tiga peserta didik
yang belum lancar membaca di kelasnya.
Pak Dani mengawali aktivitas dengan
mengajak peserta didik berjalan-jalan di kebun
yang terletak di dekat satuan pendidikan.
Peserta didik kemudian akan bekerja
berkelompok untuk mengklasifikasikan hal-hal
yang mereka temukan sepanjang perjalanan
mereka di kebun.
Untuk peserta didik yang
membacanya belum
lancar, Pak Dani akan
meminta mereka untuk
mengklasifikasikan benda
secara langsung,
sementara untuk yang
lainnya, Pak Dani
menyiapkan foto objek
dengan tulisan. Untuk
peserta didik yang
kosakatanya masih
sedikit, Pak Dani akan
melakukan lebih banyak
pendampingan langsung.
Peserta didik pertama
akan
mengklasifikasikan
mana objek yang
merupakan objek
hidup atau tidak
hidup. Lalu mereka
akan
mengklasifikasikan
kesamaan dari objek
tersebut (bentuk,
warna, tipe, dsb)
Aktivitas
Dalam kelompok Anda, diskusikan
contoh diferensiasi pembelajaran yang
Anda amati dilakukan pendidik di
satuan pendidikan. Pilihlah satu
contoh yang menurut Anda
merupakan praktik baik diferensiasi
pembelajaran.
Anda juga dapat menyimak contoh video
pembelajaran transisi PAUD SD terkait
diferensiasi:
https://www.youtube.com/watch?v=YQke3dnxLbQ&list=PL-KSy3O8p2TCBiq05acKk
UZwCTHMYKVsk&index=15&t=328s
Projek
Penguatan
Profil Pelajar
Pancasila
PUSAT KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
Proses apa yang perlu terjadi dalam pelaksanaan
projek penguatan profil pelajar Pancasila?
Projek penguatan profil pelajar Pancasila
merupakan pembelajaran kolaboratif lintas
disiplin ilmu dalam mengamati, mengeksplorasi,
dan/atau merumuskan solusi terhadap isu atau
permasalahan nyata yang relevan bagi peserta
didik.
Definis
i
Lintas disiplin ilmu
Amati - Eksplorasi - Rumusan Solusi Proses
→
Permasalahan nyata yang relevan Kontekstual
→
Membuat Projek VS Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Peserta didik meluncurkan roket botol di akhir
pelajaran, kolaborasi antara mata pelajaran Fisika dan
Matematika untuk menerapkan apa yang telah
dipelajari di kelas.
Peserta didik mencari tahu isu kerusakan lingkungan dan
mencari tahu penyebabnya. Setelahnya mereka
merencanakan sebuah kampanye peduli lingkungan
kepada warga di sekitar lingkungan satuan pendidikan.
Peserta didik melakukan observasi mengenai sampah plastik
yang meningkat dan diminta membuat poster memerangi
sampah plastik dan digantung di kelas.
Kapan Satuan pendidikan menggunakan modul
yang sudah ada, merevisi, atau membuat dari
awal?
Bantu satuan pendidikan melakukan identifikasi
kesiapan.
[lihat Panduan halaman 27 dan 29]
Alur Kerja Pembuatan Modul Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
1. Tentukan tujuan:
dimensi, elemen,
sub elemen
2. Pilih tema
3. Kembangkan topik
1. Pilih tema
2. Tentukan tujuan:
dimensi,
elemen, sub
elemen
3. Kembangkan
topik
A B
Alur mana yang Anda
pilih?
Alur Berpikir Desain Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1 Pengenalan Kontekstualisasi Aksi Refleksi
Tindak
Lanjut
2 Mengamati
Mendefinisika
n
Menggaga
s
Memili
h
Merefleksika
n
3 Temukan Bayangkan Lakukan Bagikan
(FIDS atau Find-Imagine-Do-Share digagas oleh Kiran Bir Sethi dalam program I Can!)
Aktivitas
Berdasarkan alur kerja dan
contoh alur berpikir desain
modul projek, buatlah
contoh alur aktivitas projek
penguatan profil pelajar
Pancasila berdasarkan
contoh Rapor Pendidikan
sebelumnya atau yang Anda
pilih sendiri.

Advokasi Kurikulum Merdeka Puskurjar.pptx

  • 1.
    Kebijakan Kurikulum Merdeka PUSAT KURIKULUM DANPEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA 2023
  • 2.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi Kurikulum Merdeka Sebelum kita berdiskusi lebih lanjut tentang Kurikulum Merdeka, mari kita ingat-ingat kembali tentang berbagai hal yang Bapak/Ibu pernah dengar tentang Kurikulum Merdeka. Kita akan bermain memilih pernyataan yang benar: 1. Jika pernyataan yang tayang menurut Anda benar, silakan tepukkan tangan! 2. Jika pernyataan yang tayang menurut Anda salah, silakan tepukkan kaki ke lantai!
  • 3.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi “ “ Satuan pendidikan perlu menerapkan Kurikulum Merdeka secara serentak dan berada di tahap siap atau mahir. Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 1
  • 4.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi Tidak, satuan pendidikan menerapkan sesuai kesiapan bertahap atau serentak dan mengidentifikasi tahap kesiapannya. Kurikulum Merdeka memberikan ruang bagi satuan pendidikan memulai dari kondisi kesiapannya untuk menyesuaikan strategi dan pilihannya dalam melakukan implementasi: ○ Sesuai dengan Permendikbud No. 12 Tahun 2024 pasal 32 ○ Satuan pendidikan perlu menganalisis secara mendalam tahap kesiapannya, apakah ada di tahap awal, berkembang, siap, atau mahir sesuai dengan kondisi satuan pendidikan dan data Bagaimana sebenarnya?
  • 5.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi “ “ Menurut Permendikbud No. 12 tahun 2024, Kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh kepala Satuan Pendidikan Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 2
  • 6.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi Ya, kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh kepala Satuan Pendidikan Sesuai dengan Permendikbud No. 12 Tahun 2024 pasal 30. ○ Pengawas tetap memfasilitasi penyusunan atau revisi kurikulum satuan pendidikan ○ Dinas pendidikan melakukan supervisi untuk memastikan penyusunan selaras dengan regulasi dan panduan ○ Hal ini dimaksudkan agar satuan pendidikan menjadikan kurikulum satuan pendidikan sebagai dokumen hidup untuk membantu penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas Bagaimana sebenarnya?
  • 7.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi “ “ Format kurikulum satuan pendidikan tidak perlu dibuat seragam. Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 3
  • 8.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi Ya, kurikulum satuan pendidikan tidak seragam, karena perlu menyesuaikan dengan karakteristik setiap sekolah. Kurikulum satuan pendidikan tidak memiliki satu format yang harus diikuti semua. Yang perlu ada hanyalah komponen berikut yang memiliki fungsinya masing-masing: ○ Karakteristik satuan pendidikan ->yang menjadi pertimbangan dalam menentukan visi misi serta tujuan satuan pendidikan. ○ Visi misi tujuan> tidak harus dibuat tiap tahun, namun visi misi ini lah yang memandu suasana belajar dan proses pembelajaran yang terjadi. ○ Pengorganisasian pembelajaran > bagaimana sekolah akan mengatur beban belajar dan durasi waktunya dalam satu semester atau satu tahun ajaran? ○ Perencanaan pembelajaran > apa saja tujuan pembelajaran yang perlu dicapai oleh berbagai pendidik di tiap kelasnya? ○ Contoh RPP/modul ajar > sebagai lampiran, untuk memastikan agar setiap pendidik sudah memiliki kesamaan persepsi tentang suasana belajar serta proses pembelajaran yang ingin dibangun. Bagaimana sebenarnya?
  • 9.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi “ “ Kurikulum satuan pendidikan direvisi 4-5 tahun sekali oleh satuan pendidikan. Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 4
  • 10.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi Tidak, kurikulum satuan pendidikan direvisi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi aktual satuan pendidikan. ○ Peninjauan dapat dilaksanakan secara berkala menyesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan. ○ Revisi dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi aktual satuan pendidikan. ○ Evaluasi jangka pendek terhadap pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran dapat dilakukan per semester atau per tahun sesuai kebutuhan melalui data seperti observasi, diskusi dengan warga sekolah, dan rapor pendidikan. Hasil evaluasi tersebut membantu kepala satuan pendidikan dan pendidik untuk memperbaiki pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat. ○ Evaluasi jangka panjang terhadap analisis karakteristik satuan pendidikan dan visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan dapat dilakukan 4-5 tahun sekali. Apabila ada perubahan dari hasil evaluasi ini, satuan pendidikan perlu melihat kembali penyesuaian pada pengorganisasian serta perencanaan pembelajaran. Bagaimana sebenarnya?
  • 11.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi “ “ Setiap satuan pendidikan wajib menyusun modul ajarnya sendiri dan modulnya harus tebal halamannya Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 5
  • 12.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi Tidak, modul ajar tidak wajib dibuat sendiri dan tidak harus tebal Banyak miskonsepsi di antara guru bahwa untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, guru harus bikin modul ajar sendiri. Tiap sekolah memiliki kapasitas beragam, ada tahapan kesiapan yang berbeda-beda dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Satuan pendidikan dapat menggunakan sesuai fungsinya. Modul ajar biasa digunakan untuk berbagi contoh perencanaan pembelajaran. Melalui PMM, Kementerian menyediakan berbagai contoh modul ajar untuk langsung digunakan atau diadaptasi sesuai kebutuhan pembelajarannya. Ingatlah PMM hadir sebagai alat bantu, bukan sebagai kewajiban untuk digunakan. Bagaimana sebenarnya?
  • 13.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi “ “ Asesmen awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran tertentu. Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 6
  • 14.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi Ya, asesmen awal digunakan untuk mengetahui kemampuan awal dan kesiapan belajar peserta didik sehingga penyesuaian pembelajaran dapat dilakukan sesuai kebutuhan ● Asesmen awal adalah bagian dari asesmen formatif untuk mengetahui apakah tujuan dan strategi pembelajaran yang sudah disiapkan sesuai kebutuhan peserta didik. ● Asesmen awal menjadi landasan diferensiasi pembelajaran yang dilakukan pendidik. ● Asesmen awal dilakukan oleh pendidik, sementara asesmen diagnostik dilakukan oleh profesional seperti psikolog. Asesmen diagnostik berfungsi selain untuk memahami kebutuhan khusus atau tumbuh kembang peserta didik, juga dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan belajar dan strategi pembelajaran yang sesuai. Pendidik dapat memberikan rujukan ke orang tua untuk peserta didik mendapatkan asesmen diagnostik jika diperlukan. Bagaimana sebenarnya?
  • 15.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi “ “ Pembagian peserta didik ke dalam gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik perlu dilakukan sebagai salah satu bentuk pembelajaran terdiferensiasi. Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 7
  • 16.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi Tidak, pembelajaran terdiferensiasi tidak perlu dilakukan melalui pembagian gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. ● Sumber dan strategi pembelajaran perlu disesuaikan dengan yang paling efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. ● Peserta didik memerlukan variasi stimulus dan sumber belajar agar terbiasa menggunakan berbagai sumber belajar. ● Peserta didik terutama pada usia dini, membutuhkan berbagai stimulus sensori yang terintegrasi untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan tumbuh kembangnya. Bagaimana sebenarnya?
  • 17.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi “ “ Hasil akhir dari projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah pameran hasil karya peserta didik. Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 8
  • 18.
    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,Riset dan Teknologi Tidak, hasil akhir yang diharapkan dari projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah penguatan karakter ● Rangkaian proses yang dilakukan dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila hanya merupakan kendaraan untuk peserta didik menguatkan karakter sesuai profil pelajar Pancasila. ● Hal yang penting dari projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah terjadinya proses belajar atau berpikir peserta didik, mulai dari mengamati, mengeksplorasi, dan memberikan rumusan solusi sehingga membantu pembentukan karakter. Bagaimana sebenarnya?
  • 19.
    Silakan berdiskusi melaluipadlet dengan tautan: https://bit.ly/AdvokasiKM_Makassar
  • 20.
    20 Implementasi Kurikulum Merdekadilakukan berdasarkan regulasi berikut: tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Memuat tentang cakupan Kurikulum Merdeka dan implementasinya Permendikbudriste k No. 8 Tahun 2024 Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka. Permendikbudriste k No. 12 Tahun 2024 Keputusan Kepala BSKAP No.032/H/KR/2024 Tahun 2024 Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan profil pelajar Pancasila dan pilihan tema yang dapat digunakan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila. Keputusan Kepala BSKAP No.031/H/KR/2024 Tahun 2024 Permendikbudriste k No. 21 Tahun 2022 Standar Penilaian pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
  • 21.
    Kurikulum Merdeka dirancangdengan prinsip: Pengembangan Karakter Pengembangan karakter (kompetensi moral-spiritual, sosial, dan emosional) tidak hanya melalui mata pelajaran, tetapi juga melalui alokasi waktu khusus untuk pembelajaran yang aplikatif dan kolaboratif, seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Muatan esensial juga dibuat lebih relevan dengan tantangan zaman dan isu terkini, seperti perubahan iklim, literasi finansial, literasi digital, dan literasi kesehatan. Guru dapat menggunakan asesmen awal untuk melakukan pembelajaran terdiferensiasi (mengatur materi, alur, dan kecepatan pembelajaran sesuai minat dan tingkat kemampuan peserta didik). Fokus pada Muatan Esensial Muatan wajib dikurangi untuk memberi waktu bagi pembelajaran yang lebih mendalam, bermakna, dan terdiferensiasi. Fleksibel Kurikulum satuan pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi peserta didik, karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik serta konteks sosial budaya setempat.
  • 22.
    Seperti apa menurutanda implementasi dari prinsip: 1. Fleksibel? 2. Fokus pada muatan esensial? 3. Pengembangan karakter?
  • 23.
    Bagaimana pendapat andatentang situasi berikut: Situasi 1: Bu Kisi adalah pengawas SD di Kota P. Bu Kisi dan para pengawas di Kota P bersepakat bahwa asesmen sumatif kotamadya P harus dilaksanakan secara serentak pada jadwal yang telah ditetapkan bersama. Guru-guru perwakilan mata pelajaran di Kota P dikumpulkan untuk membuat soal bersama. ● Apakah situasi ini sesuai dengan prinsip perancangan Kurikulum Merdeka? ● Diskusikan cara lain yang dapat dilakukan dinas agar tetap memfasilitasi asesmen yang berkualitas dan memberikan fleksibilitas bagi satuan pendidikan.
  • 24.
    Bagaimana pendapat andatentang situasi berikut: Situasi 2: Pak Raga adalah pengawas di Kota B. Pak Raga mengarahkan satuan pendidikan untuk membuat modul ajar selama satu semester dengan lengkap. Pak Raga membuat daftar ceklis komponen yang harus ada di modul ajar dengan rincian berikut: 1. Kegiatan pembelajaran merujuk model pembelajaran tertentu 2. Memuat 4C (Creative, Critical Thinking, Collaborative, dan Communication) 3. Memuat penilaian karakter (profil pelajar Pancasila) peserta didik 4. Terdiri dari kegiatan pendahuluan, inti, penutup ● Menurut anda, apa yang penting ada dalam
  • 25.
    Bagaimana pendapat andatentang situasi berikut: Situasi 3: Pak Dimas adalah pengawas SMP di kota D. Pak Dimas sedang melakukan peninjauan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di sebuah satuan pendidikan. Pak Dimas mendapati bahwa hasil dari projek di satuan pendidikan tersebut adalah kesepakatan kelas untuk melakukan aktivitas yang mengurangi banyaknya sampah yang dibuang warga satuan pendidikan. Pak Dimas merasa hasil tersebut kurang maksimal dan meminta satuan pendidikan membuat pagelaran projek penguatan profil pelajar Pancasila. ● Saran apa yang Anda berikan ke Pak Dimas agar dapat mendampingi pelaksanaan projek
  • 26.
    Poin Pembaruan StrukturKurikulum di Permendikbud No. 12 tahun 2024 26 Jenjang Pembaruan PAUD Capaian Pembelajaran PAUD dan fase A disusun untuk memastikan transisi pembelajaran yang berkesinambungan dari PAUD ke SD dengan memperhatikan 6 (enam) kemampuan fondasi. Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus dilaksanakan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. SD Murid-murid dengan potensi kecerdasan istimewa dapat diberikan percepatan belajar, dan/atau pendalaman dan pengayaan Capaian Pembelajaran secara individu (bukan rombongan belajar) Bahasa Inggris sebagai Mata Pelajaran Wajib mulai kelas III SD, dengan masa transisi hingga tahun ajaran 2027/2028 SMP Kelas khusus atau Satuan Pendidikan khusus olahraga atau seni dapat menggunakan alokasi waktu P5 sebagai penguatan kompetensi khusus keolahragaan atau kesenian - SMA ● Sejarah Tingkat Lanjut ditambahkan menjadi mata pelajaran pilihan dengan alokasi waktu 5JP/minggu. ● Alokasi waktu mata pelajaran Bahasa Inggris ditambahkan 1JP/minggu menjadi 3JP/minggu
  • 27.
    Poin Pembaruan StrukturKurikulum di Permendikbud No. 12 tahun 2024 27 Jenjang Pembaruan SMK ● Jumlah minggu efektif pada kelas XII (program 3 tahun) dan kelas XIII (program 4 tahun) diasumsikan setara dengan 32 minggu ● Mata pelajaran PKL dilaksanakan paling sedikit selama 1 semester atau 16 minggu efektif untuk program 3 tahun, dan paling sedikit selama 10 bulan atau 26 minggu efektif untuk program 4 tahun Pendidikan Khusus Penambahan struktur kurikulum untuk TKLB Pendidikan Kesetaraan Penyederhanaan jumlah SKK dalam struktur kurikulum. Kokurikuler pada pendidikan kesetaraan dilaksanakan paling sedikit melalui pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila
  • 28.
    Ketentuan lain yangmengalami perubahan di Permendikbud No. 12 Tahun 2024 28 1. Kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan 2. Tentang ekstrakurikuler: ● Ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai ketersediaan sumber daya satuan pendidikan, dan peserta didik mengikuti Ekstrakurikuler secara sukarela. 1. Tentang tanggung jawab satuan pendidikan: ● Mengembangkan dan menetapkan kurikulum satuan pendidikan berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang ditetapkan oleh kementerian; ● Bagi satuan pendidikan yang menyelenggarakan layanan program kebutuhan khusus, untuk menyediakan layanan sesuai kondisi peserta didik berkebutuhan khusus; ● Melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan implementasi kurikulum satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan ● Berpartisipasi aktif dalam komunitas belajar dalam satuan pendidikan dan/atau antar satuan pendidikan.
  • 29.
    Kemampuan apa yang diharapkandibangun satuan pendidikan melalui Kurikulum Merdeka? 1. Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan 2. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka 3. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
  • 30.
    Kurikulum Satuan Pendidikan PUSAT KURIKULUM DANPEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
  • 31.
  • 32.
    Fungsi kurikulum satuanpendidikan: 1. dokumen hidup untuk membantu penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas ⇒ melakukan analisis, refleksi proses pembelajaran, dan evaluasi berbasis data yang sistematis dan terstruktur, serta berdasarkan dengan kondisi riil dari satuan pendidikan. 2. dokumen yang menampilkan ciri khas satuan pendidikan dan kaitan potensi dan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik dapat membantu satuan pendidikan mencapai visi, misi, dan tujuan. 3. dokumen yang melibatkan pemangku kepentingan sehingga memunculkan rasa kepemilikan dan gotong royong dalam menyukseskan pelaksanaan kurikulumnya menuju pendidikan yang berkualitas.
  • 33.
    Berpusat pada pesertadidik pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah. Kontekstual menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB). Prinsip Penyusunan kurikulum satuan pendidikan Esensial semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain. Akuntabel dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
  • 34.
    Kegiatan mengimplementasikan prinsippenyusunan kurikulum satuan pendidikan: 1. Di dalam kelompok, pilih salah satu dari lima prinsip kurikulum satuan pendidikan. 2. Diskusikan dan tuliskan contoh implementasi tersebut dalam kegiatan penyusunan/ revisi dari kurikulum satuan pendidikan. 3. Bergabunglah dengan kelompok terdekat Anda dan saling berbagi contoh dalam kelompok Anda. Berikan umpan balik pada contoh yang dibuat kelompok tetangga anda.
  • 35.
    Dalam rangka koordinasidan supervisi pengembangan kurikulum satuan pendidikan: Pengawas sekolah atau penilik memfasilitasi satuan pendidikan melakukan refleksi, mengidentifikasi akar masalah, dan membuat prioritas. Pengawas sekolah atau penilik memfasilitasi satuan pendidikan melakukan analisis karakteristik di lingkungan sekolah. Pengawas sekolah atau penilik membantu atau mendorong sekolah untuk mencari data atau informasi menyeluruh untuk analisis karakteristik daerah (potensi dan tantangan daerah dan sekolah), termasuk melibatkan komite satuan pendidikan. Pengawas sekolah atau penilik membantu satuan pendidikan untuk berjejaring memperkaya pembelajaran untuk intrakurikuler dan kokurikuler projek penguatan profil pelajar Pancasila. Peran Pengawas Sekolah atau Penilik
  • 36.
    Satuan pendidikan menginformasikanke dinas melalui pengawas sekolah atau penilik bahwa satuan pendidikan sudah mengembangkan dan menetapkan kurikulum satuan pendidikan. Dinas pendidikan diwakili pengawas sekolah atau penilik melakukan supervisi terhadap satuan pendidikan untuk memastikan dokumen kurikulum satuan pendidikan sudah selaras dengan prinsip pengembangan dan komponen minimum. Peran Koordinasi Dan Supervisi Jika belum selaras, maka pengawas sekolah atau penilik perlu mendampingi satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan komponen minimum.
  • 37.
    Evaluasi dalam kurikulumsatuan pendidikan Proses evaluasi tidak seharusnya menjadi akhir dari proses penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan, melainkan evaluasi dapat menjadi awal siklus yang tidak terpisah sebelum mulai melakukan perencanaan.
  • 38.
    Indikator Capaian Kemampuan literasiKurang Kemampuan numerasi Kurang Karakter Baik Iklim keamanan satuan pendidikan Sedang Iklim kebinekaan Kurang Kualitas pembelajaran Sedang Contoh Penggunaan Rapor Pendidikan untuk Revisi kurikulum satuan pendidikan di SMP A Ringkasan kondisi SMP A Dari seluruh capaian tahun ini, karakter SMP A menjadi indikator pencapaian terbaik. Meski demikian, kemampuan literasi, numerasi, dan iklim kebinekaan adalah indikator dengan pencapaian ‘kurang’. Indikator yang perlu dibenahi Subindikator yang perlu ditingkatkan Kemampuan literasi Kompetensi membaca teks sastra Kompetensi membaca teks informasi Kemampuan numerasi Kompetensi pada Domain Aljabar Kompetensi pada Domain Geometri Iklim Komitmen kebangsaan Berdasarkan data di samping, • Saran apa yang akan Anda berikan ke satuan pendidikan untuk menindaklanjuti indikator yang perlu dibenahi melalui struktur kurikulum? • Revisi apa saja yang Anda sarankan satuan pendidikan lakukan dalam dokumen kurikulumnya? Diskusikan dalam kelompok.
  • 39.
    Indikator Capaian Kemampuan literasiKurang Kemampuan numerasi Kurang Karakter Baik Iklim keamanan satuan pendidikan Sedang Iklim kebinekaan Kurang Kualitas pembelajaran Sedang Contoh Penggunaan Rapor Pendidikan Untuk Revisi Pengorganisasasian dan Perencanaan Pembelajaran di SMP A Ringkasan kondisi SMP A Dari seluruh capaian tahun ini, karakter SMP A menjadi indikator pencapaian terbaik. Meski demikian, kemampuan literasi, numerasi, dan iklim kebinekaan adalah indikator dengan pencapaian ‘kurang’. Berdasarkan data tersebut, pembenahan yang dilakukan oleh satuan pendidikan berdasarkan akar permasalahannya dapat disusun untuk membuat perencanaan pembelajaran di beberapa mata pelajaran sebagai berikut: Indikator yang perlu dibenahi Subindikator yang perlu ditingkatkan Mata Pelajaran dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tindak Lanjut Kemampuan literasi Kompetensi membaca teks sastra Bahasa Indonesia Pembiasaan membaca hening buku cerita sastra selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai dan diskusi sastra saat pembelajaran berlangsung. Kompetensi membaca teks informasi Pendidikan Pancasila, IPA, IPS, dan/atau Bahasa Indonesia Pembiasaan berbagi informasi terkait pemaknaan isi teks yang relevan bagi peserta didik dari berbagai sumber media informasi di dalam kelompok sebelum pembelajaran dimulai dan saat pembelajaran berlangsung. Kemampuan numerasi Kompetensi pada Domain Aljabar Matematika Pembiasaan mengerjakan soal cerita berisi permasalahan sehari-hari yang sering dijumpai pada materi aljabar. Kompetensi pada Domain Geometri Seni Rupa dan Matematika Melakukan pembelajaran integrasi pada mata pelajaran Seni Rupa dan Matematika berhubungan dengan geometri (garis, bangun, ruang). Iklim kebinekaan Komitmen kebangsaan Pendidikan Pancasila, IPS, dan projek penguatan profil pelajar Pancasila Memilih tema Bhinneka Tunggal Ika dan mengembangkan elemen refleksi terhadap pengalaman kebinekaan.
  • 40.
    Pembelajaran dan Asesmen PUSAT KURIKULUMDAN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
  • 41.
    Kemampuan apa yang perludibangun oleh pendidik dalam perencanaan pembelajaran? 1. Kemampuan merencanakan pembelajaran lingkup satuan pendidikan 2. Kemampuan merencanakan pembelajaran lingkup kelas
  • 42.
    Bantu satuan pendidikanmengidentifikasi tahapan kesiapan
  • 43.
    Proses penyusunan perencanaan pembelajaran Catatan:Proses perancangan kegiatan pembelajaran ini diperuntukkan bagi pendidik yang akan merencanakan pembelajaran lingkup satuan pendidikan secara mandiri. Menganalisis Capaian Pembelajaran Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alurnya Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen Perencanaan pembelajaran lingkup satuan pendidikan Perencanaa n pembelajar an lingkup kelas
  • 44.
    Pembelajaran Karakteristi k Memanfaatkan asesmen pada awal, proses,dan akhir pembelajaran untuk memahami kebutuhan dan posisi peserta didik dalam perjalanan belajarnya Menggunakan pemahaman tentang kebutuhan dan posisi peserta didik untuk melakukan penyesuaian pembelajaran Didasarkan pada refleksi atas kemajuan belajar peserta didik yang dilakukan secara kolaboratif dengan Pendidik lain Memprioritaskan terjadinya kemajuan belajar peserta didik, di atas cakupan dan ketuntasan muatan kurikulum yang disampaikan
  • 45.
    Pembelajaran dan Asesmen Keterpadua n Pendidik menyusunrencana pembelajaran, termasuk di dalamnya rencana asesmen mulai dari awal hingga akhir pembelajaran Melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil dari asesmen ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk asesmen awal pada pembelajaran berikutnya. Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap individu peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang. Berdasarkan hasil asesmen, pendidik mendetailkan rencana pembelajaran dan/atau membuat perencanaan yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai metode asesmen formatif untuk memonitor kemajuan belajar.
  • 46.
    Diferensiasi pembelajaran Proses pembelajaran danbentuk pendampingan dapat didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik Proses Menyediakan sumber belajar yang bervariasi Konten Diferensiasi pembelajaran dapat dilakukan melalui produk yang dihasilkan Produk Terkait hal apa yang peserta didik perlu ketahui, pahami, dan dapat lakukan dari hasil belajar, atau bagaimana peserta didik mendapatkan akses ke pengetahuan Terkait aktivitas yang didesain untuk membantu peserta didik menyerap atau memahami pembelajaran Terkait bagaimana peserta didik menunjukkan apa yang telah mereka ketahui, pahami, dan dapat lakukan
  • 47.
    Seperti apa bentuk diferensiasi? Contohsituasi: Ibu Nur adalah guru kelas 3 SD dengan jumlah murid sebanyak 32 murid. Di antara 32 murid di kelasnya tersebut, Bu Nur memperhatikan bahwa 3 murid selalu selesai lebih dahulu saat diberikan tugas menyelesaikan soal-soal perkalian. Karena dia tidak ingin ketiga anak ini tidak ada pekerjaan dan malah mengganggu murid lainnya, akhirnya ia berinisiatif untuk menyiapkan lembar kerja tambahan untuk 3 anak tersebut. Jadi jika anak-anak lain mengerjakan 15 soal perkalian, maka untuk 3 anak tersebut, Bu Nur menyiapkan 25 soal perkalian. Saran apa yang akan Anda berikan ke Bu Nur? Menurut Anda, apakah strategi diferensiasi yang dilakukan Bu Nur tepat? Berikan alasan Anda.
  • 48.
    Seperti apa bentuk diferensiasi? Pembelajaranterdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar peserta didik dan bagaimana pendidik merespon kebutuhan belajar tersebut. Dengan demikian, Ibu Nur perlu melakukan identifikasi kebutuhan belajar (asesmen awal) dengan lebih komprehensif, agar dapat merespon dengan lebih tepat terhadap kebutuhan belajar peserta didik, termasuk ketiga murid tersebut. Situasi yang sekarang sudah diketahui adalah tiga peserta didik tersebut memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam perkalian. Opsi lain, Bu Nur juga dapat membagi kelompok dimana tiga peserta didik tersebut menjadi tutor teman lainnya yang kesulitan mengerjakan. Dari segi konten, Bu Nur dapat membedakan tantangan untuk 3 peserta didik tersebut, misalnya dengan jumlah soal yang sama namun memilihkan contoh studi kasus yang tingkat kesulitannya lebih tinggi. Bu Nur juga perlu memikirkan aktivitas lain selain memberikan soal perkalian, misalnya membuat situasi dimana peserta didik menggunakan perkalian untuk memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.
  • 49.
    Contoh diferensiasi lainnya PakDani merupakan guru kelas 3 SD yang akan mengadakan pembelajaran IPAS dengan tujuan pembelajaran peserta didik memahami keanekaragaman hayati. Pak Dani melakukan asesmen awal dengan meminta peserta didik menyebutkan nama hewan dan tumbuhan yang pernah ia lihat atau ketahui. Pak Dani mencatat ada lima anak yang kosakata hewan dan tumbuhannya sedikit (tidak dapat menyebutkan lebih dari lima). Sebelumnya Pak Dani juga mengetahui ada tiga peserta didik yang belum lancar membaca di kelasnya. Pak Dani mengawali aktivitas dengan mengajak peserta didik berjalan-jalan di kebun yang terletak di dekat satuan pendidikan. Peserta didik kemudian akan bekerja berkelompok untuk mengklasifikasikan hal-hal yang mereka temukan sepanjang perjalanan mereka di kebun. Untuk peserta didik yang membacanya belum lancar, Pak Dani akan meminta mereka untuk mengklasifikasikan benda secara langsung, sementara untuk yang lainnya, Pak Dani menyiapkan foto objek dengan tulisan. Untuk peserta didik yang kosakatanya masih sedikit, Pak Dani akan melakukan lebih banyak pendampingan langsung. Peserta didik pertama akan mengklasifikasikan mana objek yang merupakan objek hidup atau tidak hidup. Lalu mereka akan mengklasifikasikan kesamaan dari objek tersebut (bentuk, warna, tipe, dsb)
  • 50.
    Aktivitas Dalam kelompok Anda,diskusikan contoh diferensiasi pembelajaran yang Anda amati dilakukan pendidik di satuan pendidikan. Pilihlah satu contoh yang menurut Anda merupakan praktik baik diferensiasi pembelajaran. Anda juga dapat menyimak contoh video pembelajaran transisi PAUD SD terkait diferensiasi: https://www.youtube.com/watch?v=YQke3dnxLbQ&list=PL-KSy3O8p2TCBiq05acKk UZwCTHMYKVsk&index=15&t=328s
  • 51.
    Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila PUSAT KURIKULUMDAN PEMBELAJARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
  • 52.
    Proses apa yangperlu terjadi dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila? Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan pembelajaran kolaboratif lintas disiplin ilmu dalam mengamati, mengeksplorasi, dan/atau merumuskan solusi terhadap isu atau permasalahan nyata yang relevan bagi peserta didik. Definis i Lintas disiplin ilmu Amati - Eksplorasi - Rumusan Solusi Proses → Permasalahan nyata yang relevan Kontekstual →
  • 53.
    Membuat Projek VSProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Peserta didik meluncurkan roket botol di akhir pelajaran, kolaborasi antara mata pelajaran Fisika dan Matematika untuk menerapkan apa yang telah dipelajari di kelas. Peserta didik mencari tahu isu kerusakan lingkungan dan mencari tahu penyebabnya. Setelahnya mereka merencanakan sebuah kampanye peduli lingkungan kepada warga di sekitar lingkungan satuan pendidikan. Peserta didik melakukan observasi mengenai sampah plastik yang meningkat dan diminta membuat poster memerangi sampah plastik dan digantung di kelas.
  • 54.
    Kapan Satuan pendidikanmenggunakan modul yang sudah ada, merevisi, atau membuat dari awal? Bantu satuan pendidikan melakukan identifikasi kesiapan. [lihat Panduan halaman 27 dan 29]
  • 55.
    Alur Kerja PembuatanModul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 1. Tentukan tujuan: dimensi, elemen, sub elemen 2. Pilih tema 3. Kembangkan topik 1. Pilih tema 2. Tentukan tujuan: dimensi, elemen, sub elemen 3. Kembangkan topik A B Alur mana yang Anda pilih?
  • 56.
    Alur Berpikir DesainModul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila 1 Pengenalan Kontekstualisasi Aksi Refleksi Tindak Lanjut 2 Mengamati Mendefinisika n Menggaga s Memili h Merefleksika n 3 Temukan Bayangkan Lakukan Bagikan (FIDS atau Find-Imagine-Do-Share digagas oleh Kiran Bir Sethi dalam program I Can!)
  • 57.
    Aktivitas Berdasarkan alur kerjadan contoh alur berpikir desain modul projek, buatlah contoh alur aktivitas projek penguatan profil pelajar Pancasila berdasarkan contoh Rapor Pendidikan sebelumnya atau yang Anda pilih sendiri.

Editor's Notes

  • #12 \
  • #22 Peserta diminta menuliskan implementasi dari salah satu prinsip ini dalam kelompok
  • #23 Diskusikan dalam kelompok
  • #24 Diskusikan dalam kelompok
  • #25 Diskusikan dalam kelompok
  • #31 Tanyakan pada peserta, apa fungsi satuan pendidikan menurut mereka masing-masing?
  • #36 Bagaimana Anda memastikan satuan pendidikan menyusun/merevisi kurikulum satuan pendidikan sesuai fungsi dan prinsipnya?
  • #43 Reminder bahwa contoh di PMM masih empat langkah, dipisahkan antara menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Pada panduan yang baru langkah dipersingkat untuk mempertegas narasi bahwa alur tujuan pembelajaran tidak berbeda secara narasi, ATP hanya sudah diurutkan saja secara logis.