DAPATKAN KUMPULAN SOAL + PEMBAHASAN
UJIAN NASIONAL SMA dan SMP
GABUNG Di DUNIA
E-Learning Matematika IDmathcirebon
YAP ...
IDmathcirebon.com
Muhammad Irfan Habibi
CEO dan Pendiri E-Learning Matematika IDmathcirebon
IDmathcirebon.com
Jujur, Terpercaya. Profesional Membina Anda Menuju Kemandirian
PENGANTAR ANALISIS REAL
MATERI:
- Sistem Bilangan Real
- Barisan Bilangan Real
- Limit Fungsi
- Fungsi Kontinu
REFERENSI:
- Introduction to Real Analysis : Robert G. Bartle, Donald IR Sherbert
- Pengantar Analisis Real : Prof. Dr. Soeparna. D
SISTEM BILANGAN REAL
Definisi : Sistem bilangan R adalah suatu sistem aljabar yang terhadap operasi
jumlahan (+) & operasi perkalian ( ) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
A. (R, +) Grup komutatif, yaitu:
(A1).  baba ,, (Tertutup)
(A2).     cbacbacba  ,,, (Assosiatif)
(A.3). aaooaao  ,,! (Punya/ada elemen Netral )
(A.4).   aaoaaaa  ,!, (Ada elemen Invers )
(A.5). abbaba  ,, (Komutatif)
B. (R-{0}, ) Grup Komutatif, yaitu
(M1).    0,0,  baba  (Tertutup)
(M2).       cbacbacba   ,0,, (Assosiatif)
(M3).     aaaa  11,0,01!  (Ada elemen satuan)
(M4).     1
11
,0
1
!,0  a
aa
a
a
a  (Ada el invers ditulis 1
a )
(M5).   abbaba   0, (komutatif)
E-Learning Matematika IDmathcirebon.com | FREE Dapatkan Soal dan Pembahasan
C.  ,, distributif
  cabacbacba   ,,,
Selanjutnya anggota  disebut bilangan Real / bilangan nyata.
Teorema 1.
(a). Jika z dan ,, aaza  maka z = 0
(b). Jika bu, dengan ob  dan ,bbu  maka 1u
Bukti:
(a). Diketahui aazaz  ,,
Menurut (A4)      aaaaz 
(A2)     aaaaz 
(A4) 00 z
(A3) 0z
(b). bbubbu  ,0,,
(M4)   11 
 bbbbu 
(M2)   11 
 bbbbu 
(M4) 11 u
(M3) 1u
Teorema 2.
(a). Jika 0,,  baba maka ab 
(b). Jika 1,,0  baba  maka
a
b
1

Bukti :
(a). 0,,  baba
(A4)       0 abaa
(A2)      0 abaa
(A4)   00  ab
(A3) ab 
(b). Latihan
Teorema 3:
Misal ba, , maka
(a). Persamaan bxa  mempunyai penyelesaian tunggal   bax 
(b). Jika ,0a persamaan bxa  mempunyai penyelesaian tunggal
b
a
x 






1
Bukti:
(a). Dengan (A2) (A4) & (A3) didapat
      bbbaabaa  0
bxa  mempunyai penyelesaian   bax 
Misal 1x juga penyelesaian, maka
bxa  1
(A4)       baxaa  1
(A2)     baxaa  1
(A4)   bax  10
(A3)   bax 1
(b). Latihan
Teorema 4.
Jika a sebarang, maka
(a). 00 a (c).   aa 
(b).   aa  1 (d).     111  
Bukti:
(a).
 
aaa
M
 1
3

010  aaaa 
 
 01 a
c
aa
A
 1
3

 
000
1
  aaaa
aTh
(b).  
 
  aaaa
M
 111
3

 
   a
c
11 
 
a
A
0
4

 
0
a

 
 
  aaaa
aTh
  101
2
(c). Dari A4   0 aa
 aa
aTh

2
(d). Dari ab, diganti      1111  
 
    111  
c
Teorema 5
cba ,,
(a). Jika 0a maka 0
1

a
dan a
a

1
1
(b). Jika ,0,  acaba  maka cb 
(c). Jika 0ba  , maka 0a atau 0b
Bukti:
(a).
a
a
1
0  ada
Andaikan 0
1

a
, maka
 
00
1
1
3
 aa
a
M
 Kontradiksi.
Jadi
a
Th
aa
a
b
1
1
1
1
2

(b). 0
1
0 
a
a sehingga dari yang diketahui:
caba  
   ca
a
ba
a

11

cb  11 
cb 
(c). Misalkan  0a harus dibuktikan 0b .
Karena 0a , maka 0
1

a
. Oleh karena itu   0
11

a
ba
a






(diketahui)
0
01


b
b
SIFAT URUTAN DARI  :
Terdapat  sehingga memenuhi:
(1).  baba,
(2).  baba ,
(3). a , tepat satu berlaku :  aaa ,0, (sifat Trichotomi)
Selanjutnya P disebut himpunan bilangan riil positif.
Kesepakatan :
aa  disebut bilangan Riil Positif, ditulis 0a
aa  disebut bilangan Riil Negatif, ditulis 0a
  aUa  0 disebut bilangan real non negatif, ditulis 0a
  aUa  0 disebut bilangan real non positif, ditulis 0a
 ba ditulis ba  atau ab 
  baUba  0 atau ab 
bacba  dan cb 
bacba  dan cb 
Teorema :
cba ,,
(1). ba  dan cacb 
(2). Tepat satu berlaku : bababa  ,,
(3). ba  dan baba 
Bukti:
(1). Karena ba  dan cb  , maka ba dan  cb , sehingga
menurut (1) didapat      cacbba . D.k.l ba 
(2). Dengan Trichotomi, tepat satu berlaku :
   bababa ,0,
bababa  ,,
(3). Andaikan ba  , maka baba  Kontradiksi dengan yang
diketahui.
Teorema :
(1). 00 2
 aa
(2). 01 
(3). 0,  nn
Bukti:
(1). Menurut sifat Trichotomi, untuk 0a , maka a atau a
Dengan sifat urutan (2)  2
aaa  atau     .2
 aaa  Jadi
02
a
(2). Dari (1) : .101 2
 Jadi 01 
111 
(3). Dengan induksi matematika:
i) 011 n benar karena (2)
ii) Dianggap benar untuk kn 
Karena  k&1 maka dengan sifat urutan (1) : 1k
01k .
Jadi nn  ,0
Teorema:
dcba ,,,
(1). cbcaba 
(2). dbcadcba 
(3). bcaccba  0
bcaccba  0
(4). 010 
a
a
010 
a
a
Bukti:
(1). Dari ,ba  maka . ba     cbcacbca
ba


(2). Karena dcba  maka ba dan  dc
Dengan sifat urutan (1) :          dbcadcba
dbca 
(3). Dari ba  dan 0c , maka ba dan c
Dengan sifat urutan (2) :    cba 
 bcac
bcac 
(4). Latihan.
Teorema :
Jika ba  maka   bbaa 
2
1
Bukti :
Diketahui baaaaba  2
bbbbaba 2
 
 
  bbaa
bba
baa



2
1
2
2
1
2
1
dan
2
1
2
2
1
0
2
1
022
Teorema:
Jika a dan  a0 , untuk sebarang bilangan 0 maka 0a
Bukti:
Andaikan 0,0  aa . Dengan Teorema sebelumnya, aa 
2
1
0 . Diambil bilangan
a
2
1
0  , maka a 00  . Kontradiksi dengan yang diketahui : 0,0  a
 Pengandaian 0a salah
Teorema (Teorema Ketidaksamaan Bernoulli)
x dan 1x maka    nnxx
n
,11
Bukti:
Dengan induksi matematika:
i)   xxn  111 benar
ii) Dianggap benar untuk   kxxkn
k
 11:
iii) 1 kn
           21
1111111 kxxkxkxxxx
kk


 xk 11 
  nxx
n
 11 .
HARGA MUTLAK
Definisi:
a , Harga mutlak dari a :






0,
0,
aa
aa
a
Teorema:
1. 00  aa
2. aa 
3. baab 
4. caccac  ,0
5.  aaaa ,
Bukti:
1. Jelas dari definisi
2. a
i) aaaa  00
ii)   aaaaaa  00
iii) aaaaa  00
3. ba,
i) Jika salah satu 0a atau 0b , maka mudah dipahami baab 
ii) Jika 00  ba , maka     babaababab  0
iii) Jika 00  ba , maka     babaababab  0
4. Dari ca  diperoleh  cadanca  yang berakibat  cadanac 
yang ekuivalen dengan cac 
5. Jelas bahwa 0a dan oleh karena itu menurut (4) diperoleh aaa 
KETAKSAMAAN SEGITIGA
bababa  ,,,
Bukti: Untuk aaaba  :,
bbb 
Diperoleh : bababa 
 
 
bababababa 
4
Akibat:
(1). baba 
(2). baba 
Bukti:
1). Untuk ba,
(i) bbabbaa 
(ii)   abaabaaabaabb 
Sehingga
baba  dari (i)
baab  atau baba  dari (ii)
Jadi
bababa 
D.k.l
baba 
2).   babababa 
Contoh:
Tentukan 0 sehingga    4,1,  xxf dengan  
15
432 2



x
xx
xf
Jawab:
 
15
432
15
432 22






x
xx
x
xx
xf
432432 22
 xxxx
432 2
 xx
48443162 
411515 x
   4,1,12
4
48
115
432 2



 x
x
xx
xf .
SIFAT KELENGKAPAN 
Definisi:
 uS ,, 
(1). u disebut batas atas (upper bound) dari S jika Ssus  ,
(2).  disebut batas bawah (lower bound) dari S jika Sss  ,
Jadi u bukan batas atas dari S jika  suSs  ,
Contoh:
1).  10,  xxS
 1 adalah batas atas dari S karena Sxx  ,1
 0 adalah batas bawah dari S karena Sxx  ,0
2).  xxS  0,1
 0 batas bawah 1S
 Sebarang bilangan real u bukan batas atas 1S karena ada
 suSus  ,1 1
3).






 n
n
S ,
1
2
 1 batas atas dari 2S
 0 batas bawah dari 2S
4). S
Setiap bilangan real u merupakan batas atas dan batas bawah S
Definisi:
 SS ,
 Himpunan S dikatakan terbatas ke atas jika S mempunyai batas atas
 Himpunan S dikatakan terbatas ke bawah jika S mempunyai batas
bawah
 Himpunan S dikatakan terbatas jika S terbatas ke atas dan terbatas ke
bawah.
Definisi:
 uSS ,,, 
. u dikatakan batas atas terkecil (Supremum) = sup S = bat S dari S jika
(1). Ssus  , atau u batas atas S.
(2). Jika v sebarang batas atas, maka vu 
(3). Jika vuv , bukan batas atas S
(4). Jika uv  , maka  svSs  ,
 dikatakan batas bawah terbesar (infimum) dari S = bbt S = inf S jika =
(1). Sss  , atau  batas bawah S.
(2). Jika w sebarang batas bawah, maka w
(3). Jika w , maka w bukan batas bawah S
(4). Jika w , maka wsSs   ,
Contoh:
1).  10,  xxS
 1 Sup S sebab :
i) Sxx  ,1 atau 1 batas atas S.
ii) Jika v sebarang bilangan , 1v maka  svSs  ,1 (v bukan
batas atas S )
 0 inf S sebab
i) Sxx  ,0 atau 0 batas bawah S.
ii) Jika 0w , maka







1,
2
1,
2
1
ww
w
s , wsSs   ,
( w bukan batas bawah S )
2).






 2
2
1
,
1
1 x
x
xS
2
5 sup 1S sebab
i). 1,
2
5 Stt 
ii). Jika
2
5v , maka v bukan batas atas S sebab  svSs  ,
2
5
1
Lemma : (1)
SuSS atasbatas,, 
  suSsSu  ,0Sup
Bukti:
() Diketahui Su sup .
Diambil bilangan 0 sebarang. Akibatnya uu  .
Karena u Sup S , maka u bukan batas atas S . Jadi
  suSs  sehingga .
( ) Diketahui u batas atas S dan   suSs  ,0 .
Diambil sebarang uv  . Pilih bilangan 0 vu . Dari yang diketahui,
  suSs 
Tetapi    svvuuu 
v bukan batas atas S . Dengan demikian Su sup
Lemma-2
SbawahbatasvSS ,,  
   vsSsSv ,0inf
Contoh:
   3,21,0 UA 
O = inf A sebab
(1). aAa  0, (0 batas bawah)
(2).   0,0 oaAa (dapat dipilih 2
10 a )
3= Sup A sebab
(1). 3,  aAa (3 batas atas A)
(2). 11 3,0 aAa  
Catatan :
1). Inf & sup tidak perlu jadi anggota  Contoh :  10:3  xxS
2). Suatu himpunan bisa jadi punya batas bawah tapi tidak punya batas atas, dan
sebaliknya punya batas atas, tidak punya batas bawah. Misal:
  0:1 xxS Punya batas bawah tapi tidak punya batas atas
  0:1 xxS Punya batas atas tapi tidak punya batas bawah
SIFAT KELENGKAPAN 
1. Setiap himpunan tak kosong & terbatas di atas dalam  mempunyai supremum
dalam 
2. Setiap himpunan tak kosong & terbatas di bawah dalam  mempunyai infimum
dalam 
LATIHAN
1). ,,  SS terbatas dalam 
Buktikan
 SssSSup  :inf
Bukti:
Misalkan  SssT  :
Dengan sifat kelengkapan , S mempunyai supremum dalam 
Mislkan Su sup , sehingga berlaku Ssus  , . Akibatnya Sssu  , .
Oleh karena itu –u adalah batas bawah dari T .
Dengan sifat kelengkapan, T mempunyai infimum dalam 
Misalkan Tinf
Dalam hal ini: uatauu   ................ (1)
Di pihak lain : Sss  , sehingga berlaku Sss  , yaitu  batas atas
dari S dan u ........ (2).
Dari (1) & (2) didapat u atau sup TS inf
2). uS , batas atas S dengan Su  . Buktikan Su sup
Bukti : Jika uv  maka Sus  0 sehingga 0sv 
Su sup
3). SuS sup,  
Buktikan : (1).
2
1u bukan batas atas S .
(2).
n
u 1 batas atas S , Nn
Bukti :
Untuk n
uu
n
u
n
Nn 11,0
1
, 
Karena u batas S, maka
n
u 1 bukan batas atas S &
n
u 1 batas atas S ,
Nn
Teorema :
(i). Jika BBA , terbatas ke atas, maka sup    BA sup
(ii). Jika BBA , terbatas ke bawah, maka inf    BA inf
Bukti:
(i). Karena BA  dan B terbatas ke atas, maka A juga terbatas ke atas. Diambil k
sebarang batas atas himpunan B .
Karena BA  , maka k juga merupakan batas atas A. Jadi sup  B merupakan batas
atas himpunan A. Akibatnya :
Sup  A sup  B
(ii). Latihan
Teorema :
 BbAabaBAxBA  &:kanDidefinisi.&,
Jika BA, dan terbatas, maka
(i). sup   BA sup  A + sup  B
(ii). Inf   BA inf  A + inf  B
Bukti :
(i). Misal 1M = sup  A dan 2M =sup  B . Oleh karena itu 1, MaAa  dan
2, MbBb  . Akibatnya BAba  , 2121 MMMMba  batas atas
BA sehingga sup   21 MMBA  = sup  A + sup  B
(ii) Bukti sejalan
Tugas : (1)
S , S terbatas ke atas.
Didefinisikan, a ,
 SssaSa  ,
Buktikan : sup   SaSa sup
Sifat Archimedes : xx nxNnx  ,
Akibat :
y dan z bilangan riil positif, maka
(i). nyzNn 
(ii). y
n
Nn  10
(iii). nznNn  1
Bukti : Diketahui y dan z bil riil positif.
(i). Ambil 0
y
zx . Dengan sifat archimedes, Nn sehingga n
y
zx 
nyz 
(ii). Khususnya 1z , (i) menjadi ny1 atau y
n
 10
(iii). Misal  mzNmS  :
S , karena sifat archimedes
NS  , karena N mempunyai elemen terkecil maka S mempunyai elemen
terkecil. Misal n elemen terkecil, maka nzn 1 .
Teorema (eksistensi 2 ) :  bilangan riil positif x sehingga 2
x =2.
Teorema Kerapatan:
Jika x dan y bilangan real sehingga yx  , maka  bilangan ras r sehingga yrx 
Bukti :
Misalkan 0x . Ambil 0 xyz . Dengan sifat archimedes, Nn sehingga
zxy
n
1
Jadi nxny 1 atau nynx 1
Untuk 0nx , maka Nm sehingga mnxm 1 atau 11  mnxm
Oleh karena itu : nynxmnx  1 . Jadi y
n
m
x  .
Akibat :
Jika x dan y bilangan real sehingga yx  , maka  bilangan irasional p sehingga
ypx  .
Bukti:
Dari yx  maka
22
yx
 yang masing-masing di  . Menurut teorema kerapatan, 
bilangan rasional r sehingga
22
y
r
x
 . Sehingga yrx  2 .
KETAKSAMAAN CAUCHY
Jika Nn , nn bbdanaa ,.......,.,,......... 11 bilangan real, maka
    22
1
22
1
2
11 ..................... nnnn bbaababa 
Lebih lanjut, jika tidak semua 0bj , maka tanda ”=” di dalam berlaku jika hanya jika
s s.d.h
sbnasba n  ,.......,11
Bukti:
Didefinisikan denganFfs
     22
11 ....... tbnatbatF n 
       222
111
22
1 ..............2....... tbnbtbabaaatF nnn 
Jelas bahwa    ttF ,0
Dengan demikian
  CBtAttF  22
Dengan
22
1 ....... bnbA 
nnbabaB  .......11
22
1 ....... naaC 
Sehingga   0tF tidak mungkin mempunyai 2 akar yang berbeda. Oleh karena itu
042
 ACBD
     0.............4.......4 22
1
22
1
2
11  bnbanababa nn
Jadi
     22
1
2
1
2
11 ....................4 bnbanababa nn 
Lebih lanjut,
  Jika     22
1
22
1
2
11 .................... bnbanababa nn  , maka 0D
Dengan demikian F mempunyai satu akar kembar yaitu
njsbjaj ,.......,2,1untuk,0 
sbjaj 
  jika njsbjaj ,.......,1,  , maka
   222
1
2222
1 .............. bnbssbnsb 
  22
1
22
1
2
.............. bnbbnbs 
     22
1
22
1 .............. bnbsbnsb  .
Tugas 2 =   n
n
S ;1 . Buktikan inf 0S
Tugas 3 =   nm
mn
S ,;11 . Buktikan sup 2S , inf 0S
Tugas 4 =   nm
nm
S ,;11 . Buktikan 1 = sup S , -1 = inf S
Tugas 5 =  uSS ,,  . Buktikan
(i).
n
u 1 batas atas S
(ii).
n
u 1 bukan batas atas
BARISAN BILANGAN RIIL
Definisi : Barisan bilangan riil X adalah fs dari N ke  .
Notasi barisan :    NnxxX nn :atau, .
Bilangan-bilangan riil yang dihasilkan disebut unsur barisan, ditulis  nnn zx atauatau .
Contoh-Contoh barisan
1).  ,.......,, aaAa   barisan konstan a (semua unsurnya a ).
2).    ,.......
3
1,
2
1,1:1  Nn
n
S .
3).     NnyyY n
nn  ,1, .
  ,.......1,.......,1,1,1
n
 .
4).   Nn
n
n
wwW nn 


 ,
32
15
,








 ,.......
32
15
,......,
9
.16
,
7
11
,
5
6
n
n
Definisi :
Jika    nn yYxX  dan barisan bilangan riil
Didefiniskan :
 Jumlah barisan  NnyxYX nn  ;
 Selisih barisan  NnyxYX nn  ;
 Hasil kali barisan  NnyxYX nn  ;
Jika  NncxcXc n  ;,
 Jika   NnznzZ nn  ,0,; , maka hasil bagi ZX dan adalah
barisan 





 Nn
z
x
Z
X
n
n
;
Definisi:
Barisan bilangan riil  nxX  dikatakan konvergen dalam  , jika terdapat x
sehingga knNkk  )(,0  berlaku
 xxn .
Notasi: xxxx nn  lim, .
Note:
  xxxx nn
  xxx n
   xxxn ,
Contoh:
1). 0.,
1
 nn xNn
n
x
Bukti:
n
x nn
100 1 
Diberikan sebarang bilangan .0
Dengan sifat archimedes, .
1
sehinggak 
k
N
Untuk kn  ,

kn
xn
11
0
0nx
2). 3.,
2
1
3  nn xNn
n
x
Bukti =
nn
xn
2
1
3
2
1
33 
Diberikan sebarang bilangan .0
Dengan sifat archimedes, kn
kk
 untuk,
2
1
atau2
1
sehinggak  ,

kn
xn
2
1
2
1
3 .
3nx
3). 2
5.,
32
15



 nn xNn
n
n
x
Bukti :
nnnn
nn
n
n
xn
4
13
64
13
64
13
64
1510210
2
5
32
15
2
5 











Diberikan sebarang bilangan .0
Dipilih bilangan Nk  sehingga .
13
41

k
Akibatnya untuk kn  :
 
13
4
4
13
4
13
4
13
2
5
kn
xn
2
5nx
Definisi:
Barisan bilangan riil  nx dikatakan terbatas jika 0M sehingga NnMxn  ,
Contoh:
1. Nn
n
xn  ,1
Nn
nn
xn  ,111
 nx terbatas.
2.   Nnx n
n  ,1
Nnxn  ,1
3. Nn
n
n
yn 


 ,
12
2
  1
24
3
2
1
24
3
2
1
2
12
2
3
2
1








nn
n
nNyn  ,1
Catatan:
 nx tidak terbatas jika MxNnM n  ,,0
Contoh
1) Nnx n
n  ,2
  nnx
nnn
n  11122
MnNnM  ,0 (sifat archimedes)
Jadi NnM  ,0 sehingga
Mnxn 
Dengan kata lain  nx tak terbatas.
2) Nnnxn  ,2
2
nxn 
Tidak ada 0M sehingga NnMnxn  ,2
Jadi  nx tidak terbatas.
Teorema
Jika  nx konvergen, maka  nx terbatas.
Bukti
Misal xxn  . Hal ini berarti untuk 1 , terdapat Nk  sehingga jika kn  berakibat
1 xxn
Untuk kn  :
xxxx nn 
xxxn  x1
Diambil M = maks  xxxx k  1,,.....,, 121
Akibatnya:
NnMxn  ,
Teorema
Jika  nx dan  ny konvergen, maka
(1)  nx konvergen dan     skalar,limlim  nn xx 
(2)  nn yx  konvergen dan      nnnn yxyx limlimlim 
(3)  nn yx konvergen dan      nnnn yxyx limlimlim 
(4) 





n
n
y
x
konvergen dan
 
 
  0,0limasal,
lim
lim
lim 





nn
n
n
n
n
yy
y
x
y
x
Bukti
Misal xxn  dan yyn 
(1)   skalar, xxxxxx nnn 
Diberikan bilangan 0 sebarang. Karena xxn  , maka terdapat bilangan
  Nkk   sehingga jika kn  berlaku
1



xxn
Akibatnya



 


1
xxxx nn
nx konvergen ke x .
(2)         yyxxyyxxyxyx nnnnnn 
Diberikan bilangan 0 sebarang
 Karena xxn  , maka terdapat Nk 1 sehingga jika 1kn  berlaku
2

 xxn
 Karena yyn  , maka terdapat Nk 2 sehingga jika 2kn  berlaku
2

 yyn
Pilih k = maks  21,kk , akibatnya untuk kn  berlaku
    yyxxyxyx nnnn 



22
yxyx nn  .
(3) xyyxyxyxxyyx nnnnnn 
   yxxyyx nnn 
    yxxyyxyxxyyx nnnnnn 
Diberikan 0 sebarang
Karena xxn  , maka terdapat Nk 1 sehingga untuk setiap 1kn  :
 12 

y
xxn

.
 nx konvergen, maka  nx terbatas. Jadi ada 0M sehingga NnMxn  , .
Karena yyn maka terdapat Nk 2 sehingga untuk setiap 2kn  :
M
yyn
2

 .
Dipilih k = maks  21,kk . Akibatnya jika kn  :
  y
yM
Mxyyx nn
122 





22
.
Contoh:
2
1
2 
n
xn
2
3
12
43




n
n
yn
8
4
8
1
244 






nn
xn
2
7
2
147
12
431
2 2
2







nn
nn
n
n
n
yx nn
 
3
4
43
1
4
43
12
1
2
12
43
1
2
















n
n
n
n
n
n
n
n
n
y
x
n
n
Teorema (Uji Rasio)
Diberikan  nx barisan bilangan riil positif sehingga L
x
x
n
n
n


1
~
lim (ada). Jika 1L
maka  nx konvergen dan   0lim
~


n
n
x .
Contoh:
1).   Nn
n
xx nnn  ,
3
, .
1
3
1
3
1
lim
3
3
1
limlim
~1~
1
~







 n
n
n
n
x
x
n
n
nnn
n
n
Jadi  nx konvergen dan 0
3
lim
~

 nn
n
.
2). Nnnzn  ,1
1
1
21





n
n
z
z
n
n
Jadi  nz tidak konvergen.
Teorema
Jika Nnxxx nn  ,0, maka 0x
Bukti:
Andaikan 0x , maka 0 x .
Diketahui xxn  . Diambil bilangan 0 x , maka terdapat Nk  sehingga jika
kn  :
xxxn 
xxxx n 
02  nxx
Kontradiksi dengan 0nx .
Teorema
Jika Nnyxyyxx nnnn  ,,, maka yx 
Bukti:
Diketahui nn yx  , maka 0 nn xy . Akibatnya
  0lim
~


nn
n
xy
0limlim
~~


n
n
n
n
xy
0 xy
yxxy  atau .
Teorema Apit
Jika xyxzxxNnzyx nnnnnn  maka,dan,, .
Bukti:
Dengan teorema sebelumnya:
xzyyxx n
n
n
n
n
n
n
n

 ~~~~
limlimdanlimlim
xyyx n
n
n
n

 ~~
limdanlim
Jadi xyn
n

~
lim .
Definisi:
Barisan  nx dikatakan :
(a) Naik monoton (monotonic increasing/non decreasing/tidak turun) jika
Nnxx nn   ,1 .
(b) Turun monoton (monotonic decreasing/non increasing/tidak naik) jika
Nnxx nn   ,1 .
(c) Monoton jika  nx naik monoton/turun monoton.
Contoh:
1).
n
xn
1

1
1
1


n
xn
Nnxx nn   ,1
Jadi  nx turun monoton.
2). Nn
n
n
xn 


 ,
53
12
 
  159
7
3
2
3
53
3
7
3
52





nn
n
249
7
3
2
1


n
xn
Nnxx nn   ,1 . Jadi  nx naik monoton.
3).







100,1
100,1
nn
n
nyn
 ny tidak monoton
Teorema Kekonvergenan Monoton
Misal  nx barisan monoton.
 nx konvergen jika dan hanya jika  nx terbatas.
Dalam hal ini:
(a). Jika  nx naik monoton, maka    Nnxx nn
n


;suplim
~
.
(b). Jika  nx turun monoton, maka    Nnxx nn
n


;inflim
~
.
Bukti:
 Diketahui  nx konvergen. Menurut teorema sebelumnya,  nx terbatas.
 Diketahui  nx monoton dan terbatas.
Misal  nx naik monoton , jadi Nnxx nn   ,1
Misalkan x = sup  Nnxn : , maka untuk setiap 0 , terdapat Nk  sehingga
kxx 
Karena  nx naik monoton, maka untuk kn  :
  xxxxx nk
Diperoleh untuk kn  :
 xxn
Jadi xxn  .
Catatan:
Untuk menyelidiki kekonvergenan suatu barisan, maka kita cukup memperhatikan ekor
dari barisan tersebut, yaitu barisan bagian dari barisan tersebut yang dimulai dari suatu
urutan tertentu.
Definisi:
Misal  ,.....,.....,, 21 nyyyY  barisan bilangan riil.
M : bilangan asli, Ekor – M dari Y adalah barisan:
   ,.....,; 21   MMnMM yyNnyY
Contoh:
 ,.....12,.....,13,11,9,7,5,3,1  nY
     ,.....12.....,,15,13,11,......,,: 87655   nyyyNnyY n .
Teorema:
Misal  NnyY n  ; barisan bilangan riil dan NM  .
Ekor – M dari Y, MY konvergen  Y konvergen.
Dalam hal ini MYY LimLim  .
Contoh:
1). Nn
n
xn  ,1
 nx terbatas dan turun monoton, maka menurut TKM :
  0;1inf  Nn
n
xLim n
2). Diketahui barisan  ny dengan   Nnyyy nn   ,32
4
1
,1 11
Tunjukkan  ny konvergen.
Bukti:   ,.....
8
11
3
4
5
2
4
1
,
4
5
312
4
1
,1 321 





 yyy
Claim 1 nn yy (naik monoton).
Dibuktikan dengan induksi matematika
4
511 21  yyn (benar)
Dianggap benar untuk n = k. Jadi 1 kk yy
Dibuktikan benar untuk n = k + 1
 32
4
1
1  kk yy
4
3
2
1
 ky   211 32
4
1
4
3
2
1
  kkk yyy
Jadi 1,  nn yyNn .
Claim 21  ny (terbatas)
2111 1  yn (benar)
Dianggap benar untuk n = k. Jadi 21  ky
Dibuktikan benar untuk n = k + 1
 32
4
1
1  kk yy
4
31
4
32
2
1
4
3
2
1
 ky
21 1  ky .
Jadi .21,  nyNn D.k.l  ny terbatas.
Karena  ny naik monoton dan terbatas, maka menurut TKM,  ny konvergen dan
 Nnyyy nn  :supLim . Ekor – 1 dari  NnyYY n   :11 .
Karena  nyY  konvergen ke y, maka  11  nyY juga konvergen ke y.
Jadi,
   1LimLim  nn yyy
 





 32
4
1
Lim ny
4
3
Lim
2
1
Lim  ny
4
3
2
1
 nyLim .
2
3
4
3
2
1
4
3
2
1
 yyyy .
Definisi :
Diketahui  nxX  barisan bilangan real dan  nr barisan bilangan asli naik monoton,
yaitu nrr nn   ,1 .
 ,.......,.......,,, 321
1
nrrrr xxxxX  disebut barisan bagian dari X .
Contoh:
 ,.......1,.......,
5
1,
4
1,
3
1,
2
1,1
n
X 
 ,.......
2
1,.......,
5
1,
4
1,
3
11


n
X barisan bagian X
 ,.......
12
1,.......,
5
1,
3
1,11


n
X barisan bagian X
 ,.......
6
1,
3
1,
4
1,1,
2
111
X bukan barisan bagian X
Catatan: Ekor barisan merupakan barisan bagian.
Teorema:
Jika  nxX  konvergen ke x, maka sebarang barisan bagian X konvergen ke x.
Bukti:
Diambil 0 sebarang. Karena xxn  , maka  xxknNk n:,
Karena nr barisan bilangan asli naik, maka nrn  . Akibatnya knrkn n  ,
sehingga  xx nr .
Teorema (Kriteria Divergen)
Jika  nxX  barisan bilangan real, maka pernyataan-pernyataan berikut ekuivalen:
(i).  nxX  divergen (tidak konvergen ke x )
(ii).   xxkrNrNk nrnno dan,,0
(iii).   NnxxxX orro nn
 ,'dan0 
Contoh:   n
1 divergen
Bukti: Andaikan   n
1 konvergen ke x, maka barisan bagian   n
1 konvergen ke x,
tetapi
  1,.......1,1,1,11
X
  1,.......1,1,1,11
X
  n
1 divergen
Ingat :  nx konvergen  nx terbatas
 nx terbatas  nx belum tentu konvergen, contoh  n
1 terbatas tetapi tidak
konvergen.
Teorema Bolzano Weierstrass:
Setiap barisan bilangan real terbatas mempunyai barisan bagian konvergen.
Contoh:     NnxX
n
n  ,1
X terbatas
  1,.......1,1,11
X .
Teorema : Diketahui  nx terbatas. Jika xx nr  , maka xxn  . (#)
BARISAN CAUCHY (BC)
Definisi : Barisan  nx disebut BC jika HnmNH  ,sehingga,0 :
 nm xx
Contoh:
1). Nn
n
xn  ,1
Diambil 0 sebarang
nmnmnm
xx nm
111111 
Dipilih NH  sehingga
2
1 
H
Akibatnya untuk :, Hnm 
 
22
11
HH
xx nm .
 BCxn
2). Nn
n
n
yn 


 ,
13
52
 
  39
13
3
2
3
13
3
13
3
12





nn
n
Diambil 0 sebarang















39
13
3
2
39
13
3
2
nm
yy nm
39
13
39
13




nm
39
13
39
13




nm
39
13
39
13




nm
nm 9
13
9
13

Dipilih NH  sehingga
26
91 

H
Akibatnya :, Hnm 



26
9
9
13
26
9
9
13
nm yy
 BCyn .
3).   Nnz
n
n  ,1
   nm
nm zz 11 
Diambil 1
HnmnmNnmNH  ,sehinggaganjil,genap,,,
Diperoleh:
   nm
nm zz 11 
   211
  BCzn bukan
Teorema:
(a).    nn xBCx  terbatas
(b).    konvergenB nn xCx 
Bukti:
(a). Karena   ,BCxn maka untuk 1 , HnmNH  ,,
1 nm xx
Akibatnya Hn 
HHnn xxxx 
HHn xxx 
Hx1
Diambil M = maks  1,,.......,, 121  HH xxxx
Diperoleh Nn
Mxn  .
(b). Diambil 0 sebarang.
Karena   :,,maka, HnmNHBCxn 
2
 nm xx .
 BCxn , maka  nx terbatas. Menurut teorema BW,  barisan bagian  nrx dari  nx
sehingga  xxx nr , .
Karena   maka,xx nr  HkN  ,k  ,.......,dan 21 rrk  krn sehingga :
2
 xx nr .
Akibatnya untuk kn  :
xxxxxx kknn 
xxxx kkn 
 
22
.
Contoh:
Diketahui     2,
2
1
,2,1dengan 1221   nxxxxxxX nnnn
Tunjukkan  nx konvergen dan selanjutnya tentukan konvergen ke mana.
Jawab:
dst
8
13,
4
7,
2
3,2,1 54321  xxxxx
 
 
digunakandapattidakTKM
monotontidak
terbatas,21
n
nn
x
xnx 
Perhatikan bahwa:
12121  xx
2
1
2
3232  xx
243
2
1
4
1
4
7
2
3  xx
:
:
11
2
1
  nnn xx (cek dengan induksi).
Diperoleh:
mmnnnnnmn xxxxxxxxx   12211 .......
mmnnnnnn xxxxxxxx   132211 .......
1112111
2
1
.......
2
1
2
1
2
1

 mnnn






  121
2
1
.......
2
1
2
1
1
2
1
nmn
nn
2
4
2
11
1
2
1
1









 
Diberikan 0 sebarang. Pilih
42
1
dengan

 H
NH .
Akibatnya :, Hnm 



4
4
2
4
2
4
Hnmn xx
 BCxn . Menurut teorema sebelumnya,  nx konvergen.
Perhatikan untuk barisan bagian suku ganjil  12 nx
 
3
5
3
2
1
4
1
1
3
2
1
4
1
1
3
4
2
1
1
4
11
4
11
2
1
1
2
1
.......
2
1
2
1
1
:
:
2
1
2
1
2
11
32
53
2
1
2
11
8
13
2
11
2
3
1
12312
537
25
3
1

































n
n
n
nnx
x
x
x
x
Jadi
3
5nx menurut teorema (#)
LIMIT FUNGSI
Definisi
 cA ,
c disebut titik limit A jika 0 ,
      cAcV
dimana      cccV , = persekitaran titik c.
Contoh
1)    1,0A
      
2
1
2
1,0 AV sehingga
2
1 titik limit A, 2 bukan titik limit A sebab
ada  2
10   sehingga       22 AV
2)






 Nn
n
A ;
1
     ,0.
1
,,0  V
k
Nk .
Untuk 
kn
kn
11
, .
     













 kn
n
kn
n
AV :
1
0:
1
0
Jadi 0 Limit A.
Teorema
 cA ,
c titik limit   cxcxAxA nnn  ,, .
Bukti
 Diketahui c titik limit A
     cAcVNn
n
1, . Jadi   cxAcVx n
n
n  ,1 .
Akibatnya  cVx
n
n 1 dan cxAx nn  , , atau cxAx
n
c
n
cx nnn 





 ,,
1
,
1
Dengan demikian diperoleh cxAx
n
cx
n
nnn  ,,
11
.
Karena 0
1
lim
~

 nn
dan 0
1
lim
~

 nn
, maka menurut teorema apit: 0lim
~


cxn
n
.
Jadi   cxcxAx nnn  ,,
 Diketahui   cxcxAx nnn  ,, . Hal ini berarti untuk setiap 0 , terdapat
Nk  sehingga untuk setiap  cxkn n:
Axcxcx nnn  ,,
Axcxcxc nnn  ,,
Jadi   AxcxcVx nnn  ,, . Dengan demikian,    cAcVxn   atau
      cAcV .
Definisi
A , c titik limit A.
Af :
Fungsi f dikatakan mempunyai limit di c jika terdapat L dengan sifat untuk setiap
0 , terdapat   0,   c sehingga untuk setiap  cxAx 0, berlaku :
   Lxf .
Ditulis:
         

LxfcxxcLxf
cx
,0,0lim
Contoh
1)   

xcx
cx
,2323lim
Bukti
Diberikan bilangan 0 sebarang.
  cxcx  32323
Dipilih
c

  . Akibatnya untuk setiap  cxx 0, berlaku:
  

 
3
3332323 cxcx .
2) 6
3
9
lim
2
3



 x
x
x
Bukti
36
3
92



x
x
x
Diberikan 0 sebarang.
Dipilih   . Akibatnya untuk setiap  30, xx berlaku:
 


36
3
92
x
x
x
3)   8484lim 22


ccxx
cx
Bukti
    cxcxccxx  2222
448484
   cxcx  22
4
    cxcxcx  4
    14  cxcx
cxcx  144
  cxcx  144
Untuk 1 cx :
cccxccxx  1
Sehingga
      cxcxccxx  1448484 22
   cxcc  1414
  cxc  58
Diberikan 0 sebarang.
Pilih










58
,1min
c


Akibatnya untuk  cxx 0, :
      cxcccxx  588484 22
 58  c





58
58
c
c
Teorema (kriteria barisan untuk limit)
      LxfcxcxAxLxf nnnn
cx


,,lim
Bukti
 Diketahui   Lxf
cx


lim , artinya
         Lxfcxxc 0,0,0
Diambil sebarang   cxcxAx nnn  ,, .
Untuk 0 diatas, terdapat Nk  sehingga jika kn  berakibat
 cxn .
Akibatnya untuk kn  :
   Lxf n
 Andaikan   Lxf
cx


lim . Hal ini berarti   cxAx 0,0,00
tetapi   0 Lxf .
n
cxAxNn nn
1
0,  . Jadi  barisan   cxAx nn  , dan cxn 
tetapi
  0 Lxf n
D.k.l  nxf  L. Kontradiksi yang diketahui.
Kriteria Divergen
Diberikan  AfA :, dan c titik limit A.
(a)     cxcxAxLxf nnn
cx


,,lim tetapi  nxf  L.
(b)  xf
cx
lim tidak ada   cxcxAx nnn  ,, tetapi   nxf divergen.
Contoh
1)   0,
1
cos  x
x
xf
Ambil
 
0,0,
1
1


 nnn xx
n
x
Tetapi       Nnn
x
xf
n
n
n 







,11cos
1
cos
1
 xf
x 0
lim

 tidak ada
2)   3,
3
1


 x
x
xg
Ambil 3,
1
3  nn x
n
x dan 3nx
Tetapi   n
n
x
xg
n
n 










3
1
3
1
3
1
 xg
x 3
lim

 tidak ada.
3)  






3,1
3,2
2
xx
xx
xf
Ambil 3,3,
1
3  nnn xx
n
x
  5
1
52
1
32 
nn
xxf nn
3,3,
1
3  nnn xx
n
x
  22
2
2 16
8
16
91
1
311
nnnnn
xxf nn 












= - 8
 xf
x 3
lim

 tidak ada.
Teorema Limit Fungsi
Agf :,
c titik limit A
Jika   Lxf
cx


lim dan   Mxg
cx


lim , maka
(1)    

 ,lim Lxf
cx
(2)    MLxgf
cx


lim
(3)    LMxfg
cx


lim
(4)   0,lim 






M
M
L
x
g
f
cx
Definisi
 AgfA :,,
(1)       xgxfxgf 
       Axxgxfxfg  ,
(2)      Axxbfxbfb  ,,
(3)      
 
Ax
xh
xf
x
n
f
xh 





 ,,0
Bukti
(1) Ambil sebarang barisan   cxcxAx nnn  ,, sehingga   Lxf n 
Akibatnya
     Lxfxf nn  
   Lxf
cx
 

lim
(2) Ambil sebarang barisan   cxcxAx nnn  ,,
Karena     MxgLxf
cxcx


lim,lim maka
  Lxf n  dan   Mxg n 
Akibatnya
       MLxgxfxgf nnn 
   MLxgf
cx


lim
Contoh
1)  






3,1
3,2
2
xx
xx
xf
 






3,8
3,5
x
x
xg
 xf
cx
lim dan  xg
cx
lim tidak ada
  






3,9
3,3
2
xx
xx
xgf
      xgxfxgf
xxx 333
limlim0lim


2)    xfxf
xx 32
lim,3lim

 tidak ada
 xg
x 3
lim

tidak ada,   8lim
2


xg
x
  
 
 





3,18
3,25
2
xx
xx
xfg
   24lim
2


xfg
x
  xfg
x 3
lim

tidak ada
3)  






3,1
3,3
2
xx
xx
xf
 






2,2
3,3
x
x
xg
  
 
 
 








2,12
32,13
3,33
2
2
xx
xx
xx
xfg
  xfg
x 3
lim

tidak ada
Karena  xf
x 3
lim

tidak ada,  xg
x 3
lim

ada,   xfg
x 2
lim

tidak ada
Karena  xf
x 2
lim

ada,  xg
x 2
lim

tidak ada.
Teorema
  0,:  xfAf
 xf
cx
lim ada   0lim 

xf
cx
Bukti
Misalkan   Lxf
cx


lim . Andaikan 0L
Diambil 0 L . Terdapat 0 sehingga untuk setiap  cxAx 0, berlaku
  LLxf 
  LLxfL 
  02  xfL
Kontradiksi dengan   0xf
Teorema apit
Diberikan A
Ahgf :,,
c titik limit A.
Jika       cxAxxhxgxf  ,, dan
    Lxhxf
cxcx


limlim , maka   Lxg
cx


lim .
FUNGSI KONTINU
Definisi:
Af :
AAc limittitik
           cfxfcxAxccfFs ,0,0dikontinudikatakan
Atau:
Fungsi f kontinu di c jika
(1).  cf ada
(2).   adaxfLim
cx
(3).    cfxfLim
cx


Contoh:
1).  






1,3
1,13
2
xx
xx
xf
  41 f
  4
1


xfLim
x
   xfLimf
x 1
1


Kesimpulan : f kontinu di 1.
2).  






1,2
1,13
x
xx
xg
  21 g
  4
1


xgLim
x
   xgLimg
x 1
1


Kesimpulan : g tidak kontinu di 1.
Fungsi f dikatakan kontinu pada A jika f kontinu di setiap titik anggota A.
Fungsi yang tidak kontinu dinamakan fungsi diskontinu.
Teorema:
Af :
Ac 
f kontinu di      cfxfcxAxc nnn  , .
Teorema:
Af :
Ac 
f diskontinu di      cfxfcxAxc nnn  ,
Contoh:
1).  




irrasional,0
rasional,1
x
x
xf
Untuk c rasional,   1cf
Diambil barisan bilangan irrasional  nx dengan cxn 
nx irrasional   Nnxf n  ,0 . Akibatnya    cfxf n 0
Jadi f diskontinu di c rasional.
Untuk c irrasional,   0cf
Diambil barisan bilangan rasional  ny dengan cyn 
ny rasional   Nnyf n  ,1 . Akibatnya    cfyf n 1
Jadi f diskontinu di c irrasional.
2). :f kontinu
  rrf  ,0 rasional
Buktikan    xxf ,0
Bukti:
Cukup dibuktikan   irrasional,0 xxf 
Diambil sebarang x irrasional. Karena f kontinu pada  , maka f kontinu di x.
Diambil barisan bilangan rasional   xrr nn , . Akibatnya    xfrf n  .
Di lain pihak,   nrf n  0 . Jadi   0nrf
Dengan ketunggalan limit, maka   0xf , x irrasional.
3). :f
 






irrasional,38
rasional,3
xx
xx
xf
Tentukan titik-titik kekontinuan dari f
Jawab:
Misal f kontinu di c.
Diambil sebarang barisan   cxx nn  ,
 






irrasional,38
rasional,3
nn
nn
n
xx
xx
xf
Karena cxn  maka  nx rasional dan  nx irrasional juga konvergen ke c.
Dengan demikian:
33  cxy nn
cxz nn 3838 
Di lain pihak,  ny dan  nz barisan bagian dari   nxf . Karena f kontinu di
c, maka    cfzcfy nn  dan
Dengan ketunggalan limit barisan :
  4
5sehingga383  ccccf .
Teorema:
Agf :,
Ac 
Jika f dan g masing-masing kontinu di c, maka
(i). rcf skala,dikontinu 
(ii). cgf dikontinu
(iii). cfg dikontinu
(iV0.   0,dikontinu cgc
g
f
Teorema:
Misal BA,
Af :
Bg :
adalah fungsi-fungsi dengan   BAf  .
Jika f kontinu di Ac  dan g kontinu di  cfb  , maka Afg : kontinu di C .
Bukti:
Diambil sebarang barisan   cxx nn ,
Karena f kontinu di c , maka    cfxf n 
Karena g kontinu di  cf maka      cfgxfg n  yang berarti
     cfgxfg n   .
Contoh:
1).   3 xxf
  12
 xxg
f kontinu di 0
g kontinu di  03 f
          133
2
 xxgxfgxfg  kontinu di 0
2).   1 xxf
 






1,2
1,0
x
x
xg
Fungsi f kontinu di 0 tetapi fungsi g diskontinu di  01 f
  






0,2
0,0
x
x
xfg 
 fg  diskontinu di 0.

More Related Content

PDF
Pengantar analisis real_I
RTF
Handout analisis real
PDF
Analisis Real
DOC
Analisis real alternatif
PDF
Analisis Riel 1
PPT
Analisis Real
PDF
Analisis real-lengkap-a1c
PDF
Limit Fungsi di Ruang Metrik
Pengantar analisis real_I
Handout analisis real
Analisis Real
Analisis real alternatif
Analisis Riel 1
Analisis Real
Analisis real-lengkap-a1c
Limit Fungsi di Ruang Metrik

What's hot (18)

PDF
Supremum dan infimum
PDF
Analisis bab1 bab2
PDF
Aljabar 3-struktur-aljabar
DOC
Pendahulan teori bilangan
DOCX
Konsep Bilangan Bulat
DOC
Ring Polonomial
PDF
Struktur aljabar-2
DOCX
ANALISIS REAL
DOCX
Contoh ruang metrik
PDF
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
DOCX
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
PDF
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
PPTX
Sistem Persamaan Linear
PDF
Himpunan
DOC
Bab ii ring
PDF
Abstrak
DOC
Bab i kalkulus
Supremum dan infimum
Analisis bab1 bab2
Aljabar 3-struktur-aljabar
Pendahulan teori bilangan
Konsep Bilangan Bulat
Ring Polonomial
Struktur aljabar-2
ANALISIS REAL
Contoh ruang metrik
Pengantar_Analisis_Real_I.pdf
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Sistem Persamaan Linear
Himpunan
Bab ii ring
Abstrak
Bab i kalkulus
Ad

Similar to Analisis real | IDmathcirebon.com (20)

PPT
SISTEM BILANGAN REAL LENGKAP DISERTAI PENJELASAN UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN M...
PDF
Analisis real-lengkap-a1c
PPT
Sistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtk
PPTX
keterbagian
PPTX
Aljabar boolean [Autosaved].pptx
DOCX
himpunan vektor resiprokal dan hasil kali triple
PDF
Exercise 2.3
PPT
Ppt persamaan trigonometri
PPT
pptpersamaantrigonometri-210729062421.ppt
DOCX
JAWABAN UAS MATEMATIKA D3 TRO POLTEKKES JAKARTA II 2012
PPTX
Materi Matrik Untuk Semester Antara 2024
PPTX
inisiasi matematika trigonometri untuk sekolah dasar kelas 1
DOCX
Kel 1 bilangan
PPTX
DEFINISI RING (RADHINA)_20241101_012029_0000.pptx
PPTX
ppt Anril_Kelompok 5..pptx tahun 2025 semester 5
PPT
Himpunan Bagian Materi Pembelajaran Kalkulus
PPTX
KAPITA SELEKTA PENARIKAN AKAR.pptx
PDF
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
PPTX
RING-Devi Oktaviana Siringo ringo.pptx
SISTEM BILANGAN REAL LENGKAP DISERTAI PENJELASAN UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN M...
Analisis real-lengkap-a1c
Sistem Bilangan Real Analisis Real 1 pendidikan mtk
keterbagian
Aljabar boolean [Autosaved].pptx
himpunan vektor resiprokal dan hasil kali triple
Exercise 2.3
Ppt persamaan trigonometri
pptpersamaantrigonometri-210729062421.ppt
JAWABAN UAS MATEMATIKA D3 TRO POLTEKKES JAKARTA II 2012
Materi Matrik Untuk Semester Antara 2024
inisiasi matematika trigonometri untuk sekolah dasar kelas 1
Kel 1 bilangan
DEFINISI RING (RADHINA)_20241101_012029_0000.pptx
ppt Anril_Kelompok 5..pptx tahun 2025 semester 5
Himpunan Bagian Materi Pembelajaran Kalkulus
KAPITA SELEKTA PENARIKAN AKAR.pptx
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
RING-Devi Oktaviana Siringo ringo.pptx
Ad

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas 12 Terbaru 2025
PDF
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
PDF
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
PDF
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PPT
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PDF
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
PPTX
3. Membuat Peta Konsep Kecerdasan Artifisial.pptx
PDF
Jurnal Kode Etik Guru Untuk Persyaratan PPG
PDF
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
DOC
CV_Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CGRC., CBCM_18 Agustus 2025.doc
DOCX
Modul Informatika 8 Bab 1, Kurikulum Merdeka
PPTX
Materi Refleksi Akhir Tahun Sutan Raja.pptx
PDF
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas 12 Terbaru 2025
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas XII SMA Terbaru 2025
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
3. Membuat Peta Konsep Kecerdasan Artifisial.pptx
Jurnal Kode Etik Guru Untuk Persyaratan PPG
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
CV_Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CGRC., CBCM_18 Agustus 2025.doc
Modul Informatika 8 Bab 1, Kurikulum Merdeka
Materi Refleksi Akhir Tahun Sutan Raja.pptx
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025

Analisis real | IDmathcirebon.com

  • 1. DAPATKAN KUMPULAN SOAL + PEMBAHASAN UJIAN NASIONAL SMA dan SMP GABUNG Di DUNIA E-Learning Matematika IDmathcirebon YAP ... IDmathcirebon.com Muhammad Irfan Habibi CEO dan Pendiri E-Learning Matematika IDmathcirebon IDmathcirebon.com Jujur, Terpercaya. Profesional Membina Anda Menuju Kemandirian
  • 2. PENGANTAR ANALISIS REAL MATERI: - Sistem Bilangan Real - Barisan Bilangan Real - Limit Fungsi - Fungsi Kontinu REFERENSI: - Introduction to Real Analysis : Robert G. Bartle, Donald IR Sherbert - Pengantar Analisis Real : Prof. Dr. Soeparna. D SISTEM BILANGAN REAL Definisi : Sistem bilangan R adalah suatu sistem aljabar yang terhadap operasi jumlahan (+) & operasi perkalian ( ) mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: A. (R, +) Grup komutatif, yaitu: (A1).  baba ,, (Tertutup) (A2).     cbacbacba  ,,, (Assosiatif) (A.3). aaooaao  ,,! (Punya/ada elemen Netral ) (A.4).   aaoaaaa  ,!, (Ada elemen Invers ) (A.5). abbaba  ,, (Komutatif) B. (R-{0}, ) Grup Komutatif, yaitu (M1).    0,0,  baba  (Tertutup) (M2).       cbacbacba   ,0,, (Assosiatif) (M3).     aaaa  11,0,01!  (Ada elemen satuan) (M4).     1 11 ,0 1 !,0  a aa a a a  (Ada el invers ditulis 1 a ) (M5).   abbaba   0, (komutatif) E-Learning Matematika IDmathcirebon.com | FREE Dapatkan Soal dan Pembahasan
  • 3. C.  ,, distributif   cabacbacba   ,,, Selanjutnya anggota  disebut bilangan Real / bilangan nyata. Teorema 1. (a). Jika z dan ,, aaza  maka z = 0 (b). Jika bu, dengan ob  dan ,bbu  maka 1u Bukti: (a). Diketahui aazaz  ,, Menurut (A4)      aaaaz  (A2)     aaaaz  (A4) 00 z (A3) 0z (b). bbubbu  ,0,, (M4)   11   bbbbu  (M2)   11   bbbbu  (M4) 11 u (M3) 1u Teorema 2. (a). Jika 0,,  baba maka ab  (b). Jika 1,,0  baba  maka a b 1  Bukti : (a). 0,,  baba (A4)       0 abaa (A2)      0 abaa (A4)   00  ab
  • 4. (A3) ab  (b). Latihan Teorema 3: Misal ba, , maka (a). Persamaan bxa  mempunyai penyelesaian tunggal   bax  (b). Jika ,0a persamaan bxa  mempunyai penyelesaian tunggal b a x        1 Bukti: (a). Dengan (A2) (A4) & (A3) didapat       bbbaabaa  0 bxa  mempunyai penyelesaian   bax  Misal 1x juga penyelesaian, maka bxa  1 (A4)       baxaa  1 (A2)     baxaa  1 (A4)   bax  10 (A3)   bax 1 (b). Latihan Teorema 4. Jika a sebarang, maka (a). 00 a (c).   aa  (b).   aa  1 (d).     111   Bukti: (a).   aaa M  1 3  010  aaaa 
  • 5.    01 a c aa A  1 3    000 1   aaaa aTh (b).       aaaa M  111 3       a c 11    a A 0 4    0 a        aaaa aTh   101 2 (c). Dari A4   0 aa  aa aTh  2 (d). Dari ab, diganti      1111         111   c Teorema 5 cba ,, (a). Jika 0a maka 0 1  a dan a a  1 1 (b). Jika ,0,  acaba  maka cb  (c). Jika 0ba  , maka 0a atau 0b Bukti: (a). a a 1 0  ada Andaikan 0 1  a , maka   00 1 1 3  aa a M  Kontradiksi.
  • 6. Jadi a Th aa a b 1 1 1 1 2  (b). 0 1 0  a a sehingga dari yang diketahui: caba      ca a ba a  11  cb  11  cb  (c). Misalkan  0a harus dibuktikan 0b . Karena 0a , maka 0 1  a . Oleh karena itu   0 11  a ba a       (diketahui) 0 01   b b SIFAT URUTAN DARI  : Terdapat  sehingga memenuhi: (1).  baba, (2).  baba , (3). a , tepat satu berlaku :  aaa ,0, (sifat Trichotomi) Selanjutnya P disebut himpunan bilangan riil positif. Kesepakatan : aa  disebut bilangan Riil Positif, ditulis 0a aa  disebut bilangan Riil Negatif, ditulis 0a   aUa  0 disebut bilangan real non negatif, ditulis 0a   aUa  0 disebut bilangan real non positif, ditulis 0a  ba ditulis ba  atau ab    baUba  0 atau ab  bacba  dan cb  bacba  dan cb 
  • 7. Teorema : cba ,, (1). ba  dan cacb  (2). Tepat satu berlaku : bababa  ,, (3). ba  dan baba  Bukti: (1). Karena ba  dan cb  , maka ba dan  cb , sehingga menurut (1) didapat      cacbba . D.k.l ba  (2). Dengan Trichotomi, tepat satu berlaku :    bababa ,0, bababa  ,, (3). Andaikan ba  , maka baba  Kontradiksi dengan yang diketahui. Teorema : (1). 00 2  aa (2). 01  (3). 0,  nn Bukti: (1). Menurut sifat Trichotomi, untuk 0a , maka a atau a Dengan sifat urutan (2)  2 aaa  atau     .2  aaa  Jadi 02 a (2). Dari (1) : .101 2  Jadi 01  111  (3). Dengan induksi matematika: i) 011 n benar karena (2) ii) Dianggap benar untuk kn  Karena  k&1 maka dengan sifat urutan (1) : 1k 01k .
  • 8. Jadi nn  ,0 Teorema: dcba ,,, (1). cbcaba  (2). dbcadcba  (3). bcaccba  0 bcaccba  0 (4). 010  a a 010  a a Bukti: (1). Dari ,ba  maka . ba     cbcacbca ba   (2). Karena dcba  maka ba dan  dc Dengan sifat urutan (1) :          dbcadcba dbca  (3). Dari ba  dan 0c , maka ba dan c Dengan sifat urutan (2) :    cba   bcac bcac  (4). Latihan. Teorema : Jika ba  maka   bbaa  2 1 Bukti : Diketahui baaaaba  2 bbbbaba 2
  • 9.       bbaa bba baa    2 1 2 2 1 2 1 dan 2 1 2 2 1 0 2 1 022 Teorema: Jika a dan  a0 , untuk sebarang bilangan 0 maka 0a Bukti: Andaikan 0,0  aa . Dengan Teorema sebelumnya, aa  2 1 0 . Diambil bilangan a 2 1 0  , maka a 00  . Kontradiksi dengan yang diketahui : 0,0  a  Pengandaian 0a salah Teorema (Teorema Ketidaksamaan Bernoulli) x dan 1x maka    nnxx n ,11 Bukti: Dengan induksi matematika: i)   xxn  111 benar ii) Dianggap benar untuk   kxxkn k  11: iii) 1 kn            21 1111111 kxxkxkxxxx kk    xk 11    nxx n  11 . HARGA MUTLAK Definisi: a , Harga mutlak dari a :       0, 0, aa aa a
  • 10. Teorema: 1. 00  aa 2. aa  3. baab  4. caccac  ,0 5.  aaaa , Bukti: 1. Jelas dari definisi 2. a i) aaaa  00 ii)   aaaaaa  00 iii) aaaaa  00 3. ba, i) Jika salah satu 0a atau 0b , maka mudah dipahami baab  ii) Jika 00  ba , maka     babaababab  0 iii) Jika 00  ba , maka     babaababab  0 4. Dari ca  diperoleh  cadanca  yang berakibat  cadanac  yang ekuivalen dengan cac  5. Jelas bahwa 0a dan oleh karena itu menurut (4) diperoleh aaa  KETAKSAMAAN SEGITIGA bababa  ,,, Bukti: Untuk aaaba  :, bbb  Diperoleh : bababa 
  • 11.     bababababa  4 Akibat: (1). baba  (2). baba  Bukti: 1). Untuk ba, (i) bbabbaa  (ii)   abaabaaabaabb  Sehingga baba  dari (i) baab  atau baba  dari (ii) Jadi bababa  D.k.l baba  2).   babababa  Contoh: Tentukan 0 sehingga    4,1,  xxf dengan   15 432 2    x xx xf Jawab:   15 432 15 432 22       x xx x xx xf 432432 22  xxxx 432 2  xx 48443162  411515 x
  • 12.    4,1,12 4 48 115 432 2     x x xx xf . SIFAT KELENGKAPAN  Definisi:  uS ,,  (1). u disebut batas atas (upper bound) dari S jika Ssus  , (2).  disebut batas bawah (lower bound) dari S jika Sss  , Jadi u bukan batas atas dari S jika  suSs  , Contoh: 1).  10,  xxS  1 adalah batas atas dari S karena Sxx  ,1  0 adalah batas bawah dari S karena Sxx  ,0 2).  xxS  0,1  0 batas bawah 1S  Sebarang bilangan real u bukan batas atas 1S karena ada  suSus  ,1 1 3).        n n S , 1 2  1 batas atas dari 2S  0 batas bawah dari 2S 4). S Setiap bilangan real u merupakan batas atas dan batas bawah S Definisi:  SS ,
  • 13.  Himpunan S dikatakan terbatas ke atas jika S mempunyai batas atas  Himpunan S dikatakan terbatas ke bawah jika S mempunyai batas bawah  Himpunan S dikatakan terbatas jika S terbatas ke atas dan terbatas ke bawah. Definisi:  uSS ,,,  . u dikatakan batas atas terkecil (Supremum) = sup S = bat S dari S jika (1). Ssus  , atau u batas atas S. (2). Jika v sebarang batas atas, maka vu  (3). Jika vuv , bukan batas atas S (4). Jika uv  , maka  svSs  ,  dikatakan batas bawah terbesar (infimum) dari S = bbt S = inf S jika = (1). Sss  , atau  batas bawah S. (2). Jika w sebarang batas bawah, maka w (3). Jika w , maka w bukan batas bawah S (4). Jika w , maka wsSs   , Contoh: 1).  10,  xxS  1 Sup S sebab : i) Sxx  ,1 atau 1 batas atas S. ii) Jika v sebarang bilangan , 1v maka  svSs  ,1 (v bukan batas atas S )  0 inf S sebab i) Sxx  ,0 atau 0 batas bawah S. ii) Jika 0w , maka        1, 2 1, 2 1 ww w s , wsSs   ,
  • 14. ( w bukan batas bawah S ) 2).        2 2 1 , 1 1 x x xS 2 5 sup 1S sebab i). 1, 2 5 Stt  ii). Jika 2 5v , maka v bukan batas atas S sebab  svSs  , 2 5 1 Lemma : (1) SuSS atasbatas,,    suSsSu  ,0Sup Bukti: () Diketahui Su sup . Diambil bilangan 0 sebarang. Akibatnya uu  . Karena u Sup S , maka u bukan batas atas S . Jadi   suSs  sehingga . ( ) Diketahui u batas atas S dan   suSs  ,0 . Diambil sebarang uv  . Pilih bilangan 0 vu . Dari yang diketahui,   suSs  Tetapi    svvuuu  v bukan batas atas S . Dengan demikian Su sup Lemma-2 SbawahbatasvSS ,,      vsSsSv ,0inf
  • 15. Contoh:    3,21,0 UA  O = inf A sebab (1). aAa  0, (0 batas bawah) (2).   0,0 oaAa (dapat dipilih 2 10 a ) 3= Sup A sebab (1). 3,  aAa (3 batas atas A) (2). 11 3,0 aAa   Catatan : 1). Inf & sup tidak perlu jadi anggota  Contoh :  10:3  xxS 2). Suatu himpunan bisa jadi punya batas bawah tapi tidak punya batas atas, dan sebaliknya punya batas atas, tidak punya batas bawah. Misal:   0:1 xxS Punya batas bawah tapi tidak punya batas atas   0:1 xxS Punya batas atas tapi tidak punya batas bawah SIFAT KELENGKAPAN  1. Setiap himpunan tak kosong & terbatas di atas dalam  mempunyai supremum dalam  2. Setiap himpunan tak kosong & terbatas di bawah dalam  mempunyai infimum dalam  LATIHAN 1). ,,  SS terbatas dalam  Buktikan  SssSSup  :inf Bukti: Misalkan  SssT  : Dengan sifat kelengkapan , S mempunyai supremum dalam 
  • 16. Mislkan Su sup , sehingga berlaku Ssus  , . Akibatnya Sssu  , . Oleh karena itu –u adalah batas bawah dari T . Dengan sifat kelengkapan, T mempunyai infimum dalam  Misalkan Tinf Dalam hal ini: uatauu   ................ (1) Di pihak lain : Sss  , sehingga berlaku Sss  , yaitu  batas atas dari S dan u ........ (2). Dari (1) & (2) didapat u atau sup TS inf 2). uS , batas atas S dengan Su  . Buktikan Su sup Bukti : Jika uv  maka Sus  0 sehingga 0sv  Su sup 3). SuS sup,   Buktikan : (1). 2 1u bukan batas atas S . (2). n u 1 batas atas S , Nn Bukti : Untuk n uu n u n Nn 11,0 1 ,  Karena u batas S, maka n u 1 bukan batas atas S & n u 1 batas atas S , Nn Teorema : (i). Jika BBA , terbatas ke atas, maka sup    BA sup (ii). Jika BBA , terbatas ke bawah, maka inf    BA inf Bukti: (i). Karena BA  dan B terbatas ke atas, maka A juga terbatas ke atas. Diambil k sebarang batas atas himpunan B .
  • 17. Karena BA  , maka k juga merupakan batas atas A. Jadi sup  B merupakan batas atas himpunan A. Akibatnya : Sup  A sup  B (ii). Latihan Teorema :  BbAabaBAxBA  &:kanDidefinisi.&, Jika BA, dan terbatas, maka (i). sup   BA sup  A + sup  B (ii). Inf   BA inf  A + inf  B Bukti : (i). Misal 1M = sup  A dan 2M =sup  B . Oleh karena itu 1, MaAa  dan 2, MbBb  . Akibatnya BAba  , 2121 MMMMba  batas atas BA sehingga sup   21 MMBA  = sup  A + sup  B (ii) Bukti sejalan Tugas : (1) S , S terbatas ke atas. Didefinisikan, a ,  SssaSa  , Buktikan : sup   SaSa sup Sifat Archimedes : xx nxNnx  , Akibat : y dan z bilangan riil positif, maka (i). nyzNn  (ii). y n Nn  10 (iii). nznNn  1
  • 18. Bukti : Diketahui y dan z bil riil positif. (i). Ambil 0 y zx . Dengan sifat archimedes, Nn sehingga n y zx  nyz  (ii). Khususnya 1z , (i) menjadi ny1 atau y n  10 (iii). Misal  mzNmS  : S , karena sifat archimedes NS  , karena N mempunyai elemen terkecil maka S mempunyai elemen terkecil. Misal n elemen terkecil, maka nzn 1 . Teorema (eksistensi 2 ) :  bilangan riil positif x sehingga 2 x =2. Teorema Kerapatan: Jika x dan y bilangan real sehingga yx  , maka  bilangan ras r sehingga yrx  Bukti : Misalkan 0x . Ambil 0 xyz . Dengan sifat archimedes, Nn sehingga zxy n 1 Jadi nxny 1 atau nynx 1 Untuk 0nx , maka Nm sehingga mnxm 1 atau 11  mnxm Oleh karena itu : nynxmnx  1 . Jadi y n m x  . Akibat : Jika x dan y bilangan real sehingga yx  , maka  bilangan irasional p sehingga ypx  . Bukti: Dari yx  maka 22 yx  yang masing-masing di  . Menurut teorema kerapatan,  bilangan rasional r sehingga 22 y r x  . Sehingga yrx  2 .
  • 19. KETAKSAMAAN CAUCHY Jika Nn , nn bbdanaa ,.......,.,,......... 11 bilangan real, maka     22 1 22 1 2 11 ..................... nnnn bbaababa  Lebih lanjut, jika tidak semua 0bj , maka tanda ”=” di dalam berlaku jika hanya jika s s.d.h sbnasba n  ,.......,11 Bukti: Didefinisikan denganFfs      22 11 ....... tbnatbatF n         222 111 22 1 ..............2....... tbnbtbabaaatF nnn  Jelas bahwa    ttF ,0 Dengan demikian   CBtAttF  22 Dengan 22 1 ....... bnbA  nnbabaB  .......11 22 1 ....... naaC  Sehingga   0tF tidak mungkin mempunyai 2 akar yang berbeda. Oleh karena itu 042  ACBD      0.............4.......4 22 1 22 1 2 11  bnbanababa nn Jadi      22 1 2 1 2 11 ....................4 bnbanababa nn  Lebih lanjut,   Jika     22 1 22 1 2 11 .................... bnbanababa nn  , maka 0D Dengan demikian F mempunyai satu akar kembar yaitu njsbjaj ,.......,2,1untuk,0 
  • 20. sbjaj    jika njsbjaj ,.......,1,  , maka    222 1 2222 1 .............. bnbssbnsb    22 1 22 1 2 .............. bnbbnbs       22 1 22 1 .............. bnbsbnsb  . Tugas 2 =   n n S ;1 . Buktikan inf 0S Tugas 3 =   nm mn S ,;11 . Buktikan sup 2S , inf 0S Tugas 4 =   nm nm S ,;11 . Buktikan 1 = sup S , -1 = inf S Tugas 5 =  uSS ,,  . Buktikan (i). n u 1 batas atas S (ii). n u 1 bukan batas atas
  • 21. BARISAN BILANGAN RIIL Definisi : Barisan bilangan riil X adalah fs dari N ke  . Notasi barisan :    NnxxX nn :atau, . Bilangan-bilangan riil yang dihasilkan disebut unsur barisan, ditulis  nnn zx atauatau . Contoh-Contoh barisan 1).  ,.......,, aaAa   barisan konstan a (semua unsurnya a ). 2).    ,....... 3 1, 2 1,1:1  Nn n S . 3).     NnyyY n nn  ,1, .   ,.......1,.......,1,1,1 n  . 4).   Nn n n wwW nn     , 32 15 ,          ,....... 32 15 ,......, 9 .16 , 7 11 , 5 6 n n Definisi : Jika    nn yYxX  dan barisan bilangan riil Didefiniskan :  Jumlah barisan  NnyxYX nn  ;  Selisih barisan  NnyxYX nn  ;  Hasil kali barisan  NnyxYX nn  ; Jika  NncxcXc n  ;,  Jika   NnznzZ nn  ,0,; , maka hasil bagi ZX dan adalah barisan        Nn z x Z X n n ; Definisi: Barisan bilangan riil  nxX  dikatakan konvergen dalam  , jika terdapat x sehingga knNkk  )(,0  berlaku  xxn .
  • 22. Notasi: xxxx nn  lim, . Note:   xxxx nn   xxx n    xxxn , Contoh: 1). 0., 1  nn xNn n x Bukti: n x nn 100 1  Diberikan sebarang bilangan .0 Dengan sifat archimedes, . 1 sehinggak  k N Untuk kn  ,  kn xn 11 0 0nx 2). 3., 2 1 3  nn xNn n x Bukti = nn xn 2 1 3 2 1 33  Diberikan sebarang bilangan .0 Dengan sifat archimedes, kn kk  untuk, 2 1 atau2 1 sehinggak  ,  kn xn 2 1 2 1 3 . 3nx 3). 2 5., 32 15     nn xNn n n x Bukti : nnnn nn n n xn 4 13 64 13 64 13 64 1510210 2 5 32 15 2 5            
  • 23. Diberikan sebarang bilangan .0 Dipilih bilangan Nk  sehingga . 13 41  k Akibatnya untuk kn  :   13 4 4 13 4 13 4 13 2 5 kn xn 2 5nx Definisi: Barisan bilangan riil  nx dikatakan terbatas jika 0M sehingga NnMxn  , Contoh: 1. Nn n xn  ,1 Nn nn xn  ,111  nx terbatas. 2.   Nnx n n  ,1 Nnxn  ,1 3. Nn n n yn     , 12 2   1 24 3 2 1 24 3 2 1 2 12 2 3 2 1         nn n nNyn  ,1 Catatan:  nx tidak terbatas jika MxNnM n  ,,0 Contoh 1) Nnx n n  ,2
  • 24.   nnx nnn n  11122 MnNnM  ,0 (sifat archimedes) Jadi NnM  ,0 sehingga Mnxn  Dengan kata lain  nx tak terbatas. 2) Nnnxn  ,2 2 nxn  Tidak ada 0M sehingga NnMnxn  ,2 Jadi  nx tidak terbatas. Teorema Jika  nx konvergen, maka  nx terbatas. Bukti Misal xxn  . Hal ini berarti untuk 1 , terdapat Nk  sehingga jika kn  berakibat 1 xxn Untuk kn  : xxxx nn  xxxn  x1 Diambil M = maks  xxxx k  1,,.....,, 121 Akibatnya: NnMxn  , Teorema Jika  nx dan  ny konvergen, maka (1)  nx konvergen dan     skalar,limlim  nn xx  (2)  nn yx  konvergen dan      nnnn yxyx limlimlim  (3)  nn yx konvergen dan      nnnn yxyx limlimlim  (4)       n n y x konvergen dan       0,0limasal, lim lim lim       nn n n n n yy y x y x Bukti Misal xxn  dan yyn  (1)   skalar, xxxxxx nnn  Diberikan bilangan 0 sebarang. Karena xxn  , maka terdapat bilangan   Nkk   sehingga jika kn  berlaku
  • 25. 1    xxn Akibatnya        1 xxxx nn nx konvergen ke x . (2)         yyxxyyxxyxyx nnnnnn  Diberikan bilangan 0 sebarang  Karena xxn  , maka terdapat Nk 1 sehingga jika 1kn  berlaku 2   xxn  Karena yyn  , maka terdapat Nk 2 sehingga jika 2kn  berlaku 2   yyn Pilih k = maks  21,kk , akibatnya untuk kn  berlaku     yyxxyxyx nnnn     22 yxyx nn  .
  • 26. (3) xyyxyxyxxyyx nnnnnn     yxxyyx nnn      yxxyyxyxxyyx nnnnnn  Diberikan 0 sebarang Karena xxn  , maka terdapat Nk 1 sehingga untuk setiap 1kn  :  12   y xxn  .  nx konvergen, maka  nx terbatas. Jadi ada 0M sehingga NnMxn  , . Karena yyn maka terdapat Nk 2 sehingga untuk setiap 2kn  : M yyn 2   . Dipilih k = maks  21,kk . Akibatnya jika kn  :   y yM Mxyyx nn 122       22 . Contoh: 2 1 2  n xn 2 3 12 43     n n yn 8 4 8 1 244        nn xn 2 7 2 147 12 431 2 2 2        nn nn n n n yx nn   3 4 43 1 4 43 12 1 2 12 43 1 2                 n n n n n n n n n y x n n Teorema (Uji Rasio) Diberikan  nx barisan bilangan riil positif sehingga L x x n n n   1 ~ lim (ada). Jika 1L maka  nx konvergen dan   0lim ~   n n x . Contoh:
  • 27. 1).   Nn n xx nnn  , 3 , . 1 3 1 3 1 lim 3 3 1 limlim ~1~ 1 ~         n n n n x x n n nnn n n Jadi  nx konvergen dan 0 3 lim ~   nn n . 2). Nnnzn  ,1 1 1 21      n n z z n n Jadi  nz tidak konvergen. Teorema Jika Nnxxx nn  ,0, maka 0x Bukti: Andaikan 0x , maka 0 x . Diketahui xxn  . Diambil bilangan 0 x , maka terdapat Nk  sehingga jika kn  : xxxn  xxxx n  02  nxx Kontradiksi dengan 0nx . Teorema Jika Nnyxyyxx nnnn  ,,, maka yx  Bukti: Diketahui nn yx  , maka 0 nn xy . Akibatnya   0lim ~   nn n xy 0limlim ~~   n n n n xy 0 xy yxxy  atau .
  • 28. Teorema Apit Jika xyxzxxNnzyx nnnnnn  maka,dan,, . Bukti: Dengan teorema sebelumnya: xzyyxx n n n n n n n n   ~~~~ limlimdanlimlim xyyx n n n n   ~~ limdanlim Jadi xyn n  ~ lim . Definisi: Barisan  nx dikatakan : (a) Naik monoton (monotonic increasing/non decreasing/tidak turun) jika Nnxx nn   ,1 . (b) Turun monoton (monotonic decreasing/non increasing/tidak naik) jika Nnxx nn   ,1 . (c) Monoton jika  nx naik monoton/turun monoton. Contoh: 1). n xn 1  1 1 1   n xn Nnxx nn   ,1 Jadi  nx turun monoton. 2). Nn n n xn     , 53 12     159 7 3 2 3 53 3 7 3 52      nn n 249 7 3 2 1   n xn Nnxx nn   ,1 . Jadi  nx naik monoton. 3).        100,1 100,1 nn n nyn  ny tidak monoton
  • 29. Teorema Kekonvergenan Monoton Misal  nx barisan monoton.  nx konvergen jika dan hanya jika  nx terbatas. Dalam hal ini: (a). Jika  nx naik monoton, maka    Nnxx nn n   ;suplim ~ . (b). Jika  nx turun monoton, maka    Nnxx nn n   ;inflim ~ . Bukti:  Diketahui  nx konvergen. Menurut teorema sebelumnya,  nx terbatas.  Diketahui  nx monoton dan terbatas. Misal  nx naik monoton , jadi Nnxx nn   ,1 Misalkan x = sup  Nnxn : , maka untuk setiap 0 , terdapat Nk  sehingga kxx  Karena  nx naik monoton, maka untuk kn  :   xxxxx nk Diperoleh untuk kn  :  xxn Jadi xxn  . Catatan: Untuk menyelidiki kekonvergenan suatu barisan, maka kita cukup memperhatikan ekor dari barisan tersebut, yaitu barisan bagian dari barisan tersebut yang dimulai dari suatu urutan tertentu. Definisi: Misal  ,.....,.....,, 21 nyyyY  barisan bilangan riil. M : bilangan asli, Ekor – M dari Y adalah barisan:    ,.....,; 21   MMnMM yyNnyY Contoh:  ,.....12,.....,13,11,9,7,5,3,1  nY      ,.....12.....,,15,13,11,......,,: 87655   nyyyNnyY n . Teorema: Misal  NnyY n  ; barisan bilangan riil dan NM  . Ekor – M dari Y, MY konvergen  Y konvergen. Dalam hal ini MYY LimLim  . Contoh:
  • 30. 1). Nn n xn  ,1  nx terbatas dan turun monoton, maka menurut TKM :   0;1inf  Nn n xLim n 2). Diketahui barisan  ny dengan   Nnyyy nn   ,32 4 1 ,1 11 Tunjukkan  ny konvergen. Bukti:   ,..... 8 11 3 4 5 2 4 1 , 4 5 312 4 1 ,1 321        yyy Claim 1 nn yy (naik monoton). Dibuktikan dengan induksi matematika 4 511 21  yyn (benar) Dianggap benar untuk n = k. Jadi 1 kk yy Dibuktikan benar untuk n = k + 1  32 4 1 1  kk yy 4 3 2 1  ky   211 32 4 1 4 3 2 1   kkk yyy Jadi 1,  nn yyNn . Claim 21  ny (terbatas) 2111 1  yn (benar) Dianggap benar untuk n = k. Jadi 21  ky Dibuktikan benar untuk n = k + 1  32 4 1 1  kk yy 4 31 4 32 2 1 4 3 2 1  ky 21 1  ky . Jadi .21,  nyNn D.k.l  ny terbatas. Karena  ny naik monoton dan terbatas, maka menurut TKM,  ny konvergen dan  Nnyyy nn  :supLim . Ekor – 1 dari  NnyYY n   :11 . Karena  nyY  konvergen ke y, maka  11  nyY juga konvergen ke y. Jadi,    1LimLim  nn yyy         32 4 1 Lim ny 4 3 Lim 2 1 Lim  ny 4 3 2 1  nyLim . 2 3 4 3 2 1 4 3 2 1  yyyy .
  • 31. Definisi : Diketahui  nxX  barisan bilangan real dan  nr barisan bilangan asli naik monoton, yaitu nrr nn   ,1 .  ,.......,.......,,, 321 1 nrrrr xxxxX  disebut barisan bagian dari X . Contoh:  ,.......1,......., 5 1, 4 1, 3 1, 2 1,1 n X   ,....... 2 1,......., 5 1, 4 1, 3 11   n X barisan bagian X  ,....... 12 1,......., 5 1, 3 1,11   n X barisan bagian X  ,....... 6 1, 3 1, 4 1,1, 2 111 X bukan barisan bagian X Catatan: Ekor barisan merupakan barisan bagian. Teorema: Jika  nxX  konvergen ke x, maka sebarang barisan bagian X konvergen ke x. Bukti: Diambil 0 sebarang. Karena xxn  , maka  xxknNk n:, Karena nr barisan bilangan asli naik, maka nrn  . Akibatnya knrkn n  , sehingga  xx nr . Teorema (Kriteria Divergen) Jika  nxX  barisan bilangan real, maka pernyataan-pernyataan berikut ekuivalen: (i).  nxX  divergen (tidak konvergen ke x ) (ii).   xxkrNrNk nrnno dan,,0 (iii).   NnxxxX orro nn  ,'dan0  Contoh:   n 1 divergen Bukti: Andaikan   n 1 konvergen ke x, maka barisan bagian   n 1 konvergen ke x, tetapi   1,.......1,1,1,11 X   1,.......1,1,1,11 X   n 1 divergen
  • 32. Ingat :  nx konvergen  nx terbatas  nx terbatas  nx belum tentu konvergen, contoh  n 1 terbatas tetapi tidak konvergen. Teorema Bolzano Weierstrass: Setiap barisan bilangan real terbatas mempunyai barisan bagian konvergen. Contoh:     NnxX n n  ,1 X terbatas   1,.......1,1,11 X . Teorema : Diketahui  nx terbatas. Jika xx nr  , maka xxn  . (#) BARISAN CAUCHY (BC) Definisi : Barisan  nx disebut BC jika HnmNH  ,sehingga,0 :  nm xx Contoh: 1). Nn n xn  ,1 Diambil 0 sebarang nmnmnm xx nm 111111  Dipilih NH  sehingga 2 1  H Akibatnya untuk :, Hnm    22 11 HH xx nm .  BCxn 2). Nn n n yn     , 13 52     39 13 3 2 3 13 3 13 3 12      nn n Diambil 0 sebarang                39 13 3 2 39 13 3 2 nm yy nm 39 13 39 13     nm
  • 33. 39 13 39 13     nm 39 13 39 13     nm nm 9 13 9 13  Dipilih NH  sehingga 26 91   H Akibatnya :, Hnm     26 9 9 13 26 9 9 13 nm yy  BCyn . 3).   Nnz n n  ,1    nm nm zz 11  Diambil 1 HnmnmNnmNH  ,sehinggaganjil,genap,,, Diperoleh:    nm nm zz 11     211   BCzn bukan Teorema: (a).    nn xBCx  terbatas (b).    konvergenB nn xCx  Bukti: (a). Karena   ,BCxn maka untuk 1 , HnmNH  ,, 1 nm xx Akibatnya Hn  HHnn xxxx  HHn xxx  Hx1 Diambil M = maks  1,,.......,, 121  HH xxxx Diperoleh Nn Mxn  . (b). Diambil 0 sebarang.
  • 34. Karena   :,,maka, HnmNHBCxn  2  nm xx .  BCxn , maka  nx terbatas. Menurut teorema BW,  barisan bagian  nrx dari  nx sehingga  xxx nr , . Karena   maka,xx nr  HkN  ,k  ,.......,dan 21 rrk  krn sehingga : 2  xx nr . Akibatnya untuk kn  : xxxxxx kknn  xxxx kkn    22 . Contoh: Diketahui     2, 2 1 ,2,1dengan 1221   nxxxxxxX nnnn Tunjukkan  nx konvergen dan selanjutnya tentukan konvergen ke mana. Jawab: dst 8 13, 4 7, 2 3,2,1 54321  xxxxx     digunakandapattidakTKM monotontidak terbatas,21 n nn x xnx  Perhatikan bahwa: 12121  xx 2 1 2 3232  xx 243 2 1 4 1 4 7 2 3  xx : : 11 2 1   nnn xx (cek dengan induksi). Diperoleh: mmnnnnnmn xxxxxxxxx   12211 ....... mmnnnnnn xxxxxxxx   132211 ....... 1112111 2 1 ....... 2 1 2 1 2 1   mnnn
  • 35.         121 2 1 ....... 2 1 2 1 1 2 1 nmn nn 2 4 2 11 1 2 1 1            Diberikan 0 sebarang. Pilih 42 1 dengan   H NH . Akibatnya :, Hnm     4 4 2 4 2 4 Hnmn xx  BCxn . Menurut teorema sebelumnya,  nx konvergen. Perhatikan untuk barisan bagian suku ganjil  12 nx   3 5 3 2 1 4 1 1 3 2 1 4 1 1 3 4 2 1 1 4 11 4 11 2 1 1 2 1 ....... 2 1 2 1 1 : : 2 1 2 1 2 11 32 53 2 1 2 11 8 13 2 11 2 3 1 12312 537 25 3 1                                  n n n nnx x x x x Jadi 3 5nx menurut teorema (#)
  • 36. LIMIT FUNGSI Definisi  cA , c disebut titik limit A jika 0 ,       cAcV dimana      cccV , = persekitaran titik c. Contoh 1)    1,0A        2 1 2 1,0 AV sehingga 2 1 titik limit A, 2 bukan titik limit A sebab ada  2 10   sehingga       22 AV 2)        Nn n A ; 1      ,0. 1 ,,0  V k Nk . Untuk  kn kn 11 , .                     kn n kn n AV : 1 0: 1 0 Jadi 0 Limit A. Teorema  cA , c titik limit   cxcxAxA nnn  ,, . Bukti  Diketahui c titik limit A      cAcVNn n 1, . Jadi   cxAcVx n n n  ,1 . Akibatnya  cVx n n 1 dan cxAx nn  , , atau cxAx n c n cx nnn        ,, 1 , 1 Dengan demikian diperoleh cxAx n cx n nnn  ,, 11 . Karena 0 1 lim ~   nn dan 0 1 lim ~   nn , maka menurut teorema apit: 0lim ~   cxn n . Jadi   cxcxAx nnn  ,,
  • 37.  Diketahui   cxcxAx nnn  ,, . Hal ini berarti untuk setiap 0 , terdapat Nk  sehingga untuk setiap  cxkn n: Axcxcx nnn  ,, Axcxcxc nnn  ,, Jadi   AxcxcVx nnn  ,, . Dengan demikian,    cAcVxn   atau       cAcV . Definisi A , c titik limit A. Af : Fungsi f dikatakan mempunyai limit di c jika terdapat L dengan sifat untuk setiap 0 , terdapat   0,   c sehingga untuk setiap  cxAx 0, berlaku :    Lxf . Ditulis:            LxfcxxcLxf cx ,0,0lim Contoh 1)     xcx cx ,2323lim Bukti Diberikan bilangan 0 sebarang.   cxcx  32323 Dipilih c    . Akibatnya untuk setiap  cxx 0, berlaku:       3 3332323 cxcx . 2) 6 3 9 lim 2 3     x x x Bukti 36 3 92    x x x Diberikan 0 sebarang. Dipilih   . Akibatnya untuk setiap  30, xx berlaku:     36 3 92 x x x
  • 38. 3)   8484lim 22   ccxx cx Bukti     cxcxccxx  2222 448484    cxcx  22 4     cxcxcx  4     14  cxcx cxcx  144   cxcx  144 Untuk 1 cx : cccxccxx  1 Sehingga       cxcxccxx  1448484 22    cxcc  1414   cxc  58 Diberikan 0 sebarang. Pilih           58 ,1min c   Akibatnya untuk  cxx 0, :       cxcccxx  588484 22  58  c      58 58 c c Teorema (kriteria barisan untuk limit)       LxfcxcxAxLxf nnnn cx   ,,lim Bukti  Diketahui   Lxf cx   lim , artinya          Lxfcxxc 0,0,0 Diambil sebarang   cxcxAx nnn  ,, . Untuk 0 diatas, terdapat Nk  sehingga jika kn  berakibat  cxn . Akibatnya untuk kn  :
  • 39.    Lxf n  Andaikan   Lxf cx   lim . Hal ini berarti   cxAx 0,0,00 tetapi   0 Lxf . n cxAxNn nn 1 0,  . Jadi  barisan   cxAx nn  , dan cxn  tetapi   0 Lxf n D.k.l  nxf  L. Kontradiksi yang diketahui. Kriteria Divergen Diberikan  AfA :, dan c titik limit A. (a)     cxcxAxLxf nnn cx   ,,lim tetapi  nxf  L. (b)  xf cx lim tidak ada   cxcxAx nnn  ,, tetapi   nxf divergen. Contoh 1)   0, 1 cos  x x xf Ambil   0,0, 1 1    nnn xx n x Tetapi       Nnn x xf n n n         ,11cos 1 cos 1  xf x 0 lim   tidak ada 2)   3, 3 1    x x xg Ambil 3, 1 3  nn x n x dan 3nx Tetapi   n n x xg n n            3 1 3 1 3 1  xg x 3 lim   tidak ada. 3)         3,1 3,2 2 xx xx xf Ambil 3,3, 1 3  nnn xx n x   5 1 52 1 32  nn xxf nn
  • 40. 3,3, 1 3  nnn xx n x   22 2 2 16 8 16 91 1 311 nnnnn xxf nn              = - 8  xf x 3 lim   tidak ada. Teorema Limit Fungsi Agf :, c titik limit A Jika   Lxf cx   lim dan   Mxg cx   lim , maka (1)       ,lim Lxf cx (2)    MLxgf cx   lim (3)    LMxfg cx   lim (4)   0,lim        M M L x g f cx Definisi  AgfA :,, (1)       xgxfxgf         Axxgxfxfg  , (2)      Axxbfxbfb  ,, (3)         Ax xh xf x n f xh        ,,0 Bukti (1) Ambil sebarang barisan   cxcxAx nnn  ,, sehingga   Lxf n  Akibatnya      Lxfxf nn      Lxf cx    lim (2) Ambil sebarang barisan   cxcxAx nnn  ,, Karena     MxgLxf cxcx   lim,lim maka   Lxf n  dan   Mxg n  Akibatnya        MLxgxfxgf nnn     MLxgf cx   lim
  • 41. Contoh 1)         3,1 3,2 2 xx xx xf         3,8 3,5 x x xg  xf cx lim dan  xg cx lim tidak ada          3,9 3,3 2 xx xx xgf       xgxfxgf xxx 333 limlim0lim   2)    xfxf xx 32 lim,3lim   tidak ada  xg x 3 lim  tidak ada,   8lim 2   xg x             3,18 3,25 2 xx xx xfg    24lim 2   xfg x   xfg x 3 lim  tidak ada 3)         3,1 3,3 2 xx xx xf         2,2 3,3 x x xg                  2,12 32,13 3,33 2 2 xx xx xx xfg   xfg x 3 lim  tidak ada Karena  xf x 3 lim  tidak ada,  xg x 3 lim  ada,   xfg x 2 lim  tidak ada Karena  xf x 2 lim  ada,  xg x 2 lim  tidak ada. Teorema   0,:  xfAf  xf cx lim ada   0lim   xf cx Bukti Misalkan   Lxf cx   lim . Andaikan 0L Diambil 0 L . Terdapat 0 sehingga untuk setiap  cxAx 0, berlaku
  • 42.   LLxf    LLxfL    02  xfL Kontradiksi dengan   0xf Teorema apit Diberikan A Ahgf :,, c titik limit A. Jika       cxAxxhxgxf  ,, dan     Lxhxf cxcx   limlim , maka   Lxg cx   lim .
  • 43. FUNGSI KONTINU Definisi: Af : AAc limittitik            cfxfcxAxccfFs ,0,0dikontinudikatakan Atau: Fungsi f kontinu di c jika (1).  cf ada (2).   adaxfLim cx (3).    cfxfLim cx   Contoh: 1).         1,3 1,13 2 xx xx xf   41 f   4 1   xfLim x    xfLimf x 1 1   Kesimpulan : f kontinu di 1. 2).         1,2 1,13 x xx xg   21 g   4 1   xgLim x    xgLimg x 1 1   Kesimpulan : g tidak kontinu di 1. Fungsi f dikatakan kontinu pada A jika f kontinu di setiap titik anggota A. Fungsi yang tidak kontinu dinamakan fungsi diskontinu. Teorema: Af : Ac  f kontinu di      cfxfcxAxc nnn  , . Teorema: Af : Ac  f diskontinu di      cfxfcxAxc nnn  ,
  • 44. Contoh: 1).       irrasional,0 rasional,1 x x xf Untuk c rasional,   1cf Diambil barisan bilangan irrasional  nx dengan cxn  nx irrasional   Nnxf n  ,0 . Akibatnya    cfxf n 0 Jadi f diskontinu di c rasional. Untuk c irrasional,   0cf Diambil barisan bilangan rasional  ny dengan cyn  ny rasional   Nnyf n  ,1 . Akibatnya    cfyf n 1 Jadi f diskontinu di c irrasional. 2). :f kontinu   rrf  ,0 rasional Buktikan    xxf ,0 Bukti: Cukup dibuktikan   irrasional,0 xxf  Diambil sebarang x irrasional. Karena f kontinu pada  , maka f kontinu di x. Diambil barisan bilangan rasional   xrr nn , . Akibatnya    xfrf n  . Di lain pihak,   nrf n  0 . Jadi   0nrf Dengan ketunggalan limit, maka   0xf , x irrasional. 3). :f         irrasional,38 rasional,3 xx xx xf Tentukan titik-titik kekontinuan dari f Jawab: Misal f kontinu di c. Diambil sebarang barisan   cxx nn  ,         irrasional,38 rasional,3 nn nn n xx xx xf Karena cxn  maka  nx rasional dan  nx irrasional juga konvergen ke c. Dengan demikian: 33  cxy nn cxz nn 3838 
  • 45. Di lain pihak,  ny dan  nz barisan bagian dari   nxf . Karena f kontinu di c, maka    cfzcfy nn  dan Dengan ketunggalan limit barisan :   4 5sehingga383  ccccf . Teorema: Agf :, Ac  Jika f dan g masing-masing kontinu di c, maka (i). rcf skala,dikontinu  (ii). cgf dikontinu (iii). cfg dikontinu (iV0.   0,dikontinu cgc g f Teorema: Misal BA, Af : Bg : adalah fungsi-fungsi dengan   BAf  . Jika f kontinu di Ac  dan g kontinu di  cfb  , maka Afg : kontinu di C . Bukti: Diambil sebarang barisan   cxx nn , Karena f kontinu di c , maka    cfxf n  Karena g kontinu di  cf maka      cfgxfg n  yang berarti      cfgxfg n   . Contoh: 1).   3 xxf   12  xxg f kontinu di 0 g kontinu di  03 f           133 2  xxgxfgxfg  kontinu di 0 2).   1 xxf
  • 46.         1,2 1,0 x x xg Fungsi f kontinu di 0 tetapi fungsi g diskontinu di  01 f          0,2 0,0 x x xfg   fg  diskontinu di 0.