Nama Andreas Bimanda Cahyadi 
NIM 145100100111015 
Kelas A 
Kelompok A1 
BAB V 
REAKSI REDUKSI OKSIDASI 
BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Tujuan Praktikum 
1. Mempelajari reaksi reduksi 
2. Mempelajari reaksi oksidasi 
1.2 Pre-lab 
1. Jelaskan pengertian reaksi reduksi! 
Reduksi didefinisikan sebagai penangkapan elektron dan pelepasan oksigen dari 
senyawa (Reger, 2009). 
2. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi! 
Oksidasi adalah pelepasan elektron atau penaikkan bilangan oksidasi (Sutresna, 
2007). 
3. Apa fungsi larutan CuSO4 dan AgNO3? 
Larutan CuSO4 berfungsi sebagai larutan garam dari logam Cu, dalam reaksi katoda 
Cu+ + 2e- → Cu2+, dalam hal ini ion Cu2+ akan bergerak mengambil elektron dan 
menjadi logam tembaga yang menempel pada besi katoda. Dalam reaksi anoda Cu (s) 
Cu2+ (aq) + 2e - .dalam hal ini ion Cu2+ akan bergerak memberikan elektron.dan 
terjadilah peristiwa reduksi oksidasi. 
Larutan AgNO3 berfungsi sebagai larutan garam dari logam Ag. Dalam reaksi anoda 
AgNO3,ion NO3 
- tidak akan larut dalam air sehingga molekul air dan atom Ag+ 
bersaing untuk beroksidasi (Ebbing, 2010).
1.3 Tinjauan Pustaka 
1.3.1 Pengertian Reaksi 
a. Redoks 
Redoks adalah suatu reaksi kimia di mana ada pemindahan elektron dari satu 
reaktan ke reaktan yang lainnya (Stoker, 2012). 
Contoh reaksi redoks: 
1) Korosi 
Korosi adalah reaksi redoks spontan yang mengakibatkan terjadinya karat 
pada besi, perak sulfida dari perak, dan patina (tembaga karbonat) dari 
tembaga. 
2) Elektrolisis 
Elektrolisis ialah proses dimana energi listrik digunakan untuk mendorong 
agar reaksi redoks berlangsung tidak spontan bisa terjadi. 
3) Termodinamika Sel Galvanik 
Voltase yang diukur dalam sel galvanik dapat dipecah menjadi potensial 
elektroda dari anoda (tempat oksidasi) dan katoda (tempat reduksi). 
Voltase ini dapat dihubungkan dengan perubahan energi bebas Gibbs dan 
konstanta kesetimbangan dari proses redoks. 
b. Spontan dan Non-Spontan 
Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta merta dan 
disertai pembebasan energi berupa panas yang ditandai dengan perubahan suhu 
(Salirawati, 2008). 
Reaksi redoks non-spontan terjadi apabila harga E° sel negatif. Suatu reaksi 
kimia (termasuk reaksi redoks) yang tidak spontan tidak terjadi apapun 
(Salirawati, 2008). 
1.3.2 Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya reaksi redoks (Oxtoby, 2004) 
a. Energi ionisasi 
Semakin eletropositif elemen maka akan lebih mudah untuk melepaskan 
elektronnya, atau energi ionisasinya semakin rendah sehingga potensial 
oksidasinya berkurang sedangkan potensial reduksinya akan naik. 
b. Afinitas elektron 
Semakain eletronegatif elemen maka afinitas elektron juga akan 
bertambah sehingga potensial reduksinya juga naik.
c. Energi atomisasi 
Potensial standar reduksi diukur dalam keadaan atomik sehingga energi 
atomisasi juga turut menentukan besaran potensial standar reduksi. 
d. Energi solvasi 
Jika proses redoks dilakukan pada fase cair maka energi solvasi juga 
mempengaruhi besaran potensial reduksi standard. 
e. Energi ikat kovalen 
Energi ikat kovalen yang besar mendukung kespontanan reaksi; potensial 
standard reduksi sebanding dengan energi ikat kovalen. 
f. Oksigen 
Sesuai dengan prinsip reaksi redoks dimana juga terjadi penambahan dan 
pengurangan oksigen di dalam senyawa. 
1.3.3 Aplikasi redoks dalam teknologi pertanian 
Aplikasi reaksi redoks dalam bidang teknologi pertanian yaitu dalam respirasi 
tumbuhan salah satunya dalam proses fotosintesis karena dalam waktu proses 
fotosintesis tumbuhan dapat menghasilkan oksigen dan gula. Gula atau glukosa 
adalah sebagai bahan pembuat zat bagi tumbuhan jadi dalam proses ini 
tumbuhan (Ebbing, 2010). 
1.4 Tinjauan Bahan 
1.4.1 Logam seng 
Seng (Zn) adalah logam non-ferrous yang terutama digunakan untuk 
melindungi baja terhadap korosi dan pembuatan campuran logam kuningan 
(Linsley, 2004). 
1.4.2 Logam tembaga 
Tembaga (Cu) adalah logam berat yang sangat baik untuk konduktor, bersifat 
non magnetik dan mempunyai ketahanan terhadap korosi atmosfer (Linsley, 
2004). 
1.4.3 Larutan CuSO4 1 M 
Tembaga(II) sulfat, juga dikenal dengan cupri sulfat, adalah sebuah senyawa 
kimia dengan rumus molekul CuSO4. Senyawa garam ini eksis di bumi dengan 
kederajatan hidrasi yang berbeda-beda. Bentuk anhidratnya berbentuk bubuk 
hijau pucat atau abu-abu putih, sedangkan bentuk pentahidratnya 
(CuSO4.5H2O), berwarna biru terang (Pudjaatmaka, 2004).
1.4.4 Larutan AgNO3 1 M 
Perak nitrat merupakan sebuah senyawa anorganik dengan rumus kimia 
AgNO3. Senyawa ini adalah senyawa paling serbaguna di antara senyawa 
perak lainnya, dan digunakan pada fotografi (Pudjaatmaka, 2004). 
1.5 Tinjauan Alat 
1.5.1 Beaker glass 
Gelas beker adalah tabung gelas berbentuk silinder dengan skala, yang 
digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan larutan 
(Pudjaatmaka, 2004). 
1.5.2 Pipet ukur (graduate pipette) 
Pipet yang mempunyai beberapa batas tanda yang digunakan untuk 
memindahkan larutan bermacam-macam ukuran volume (Pudjaatmaka, 2004).
BAB II METODOLOGI 
2.1 Diagram Alir 
1. Seng dengan larutan CuSO4 1 M 
10 ml CuSo4 1 M 
Dimasukkan dalam gelas kaca 
Diamplas hingga bersih 
Diamati dalam larutan CuSO4 1 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10 
2. Tembaga dengan larutan AgNO3 1 M 
Hasil 
10 ml AgNO3 1 M 
Dimasukkan dalam gelas kaca 
Diamplas hingga bersih 
Diamati dalam larutan AgNO3 1 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10 
Hasil 
Logam Zn 
Logam Cu
BAB III PEMBAHASAN 
3.1 Data Hasil Praktikum 
Waktu Logam Larutan Warna Larutan Keterangan 
0 
1 
3 
5 
7 
10 
Zn CuSO4 
Biru Muda 
Biru Muda 
Biru Muda pudar 
Semakin pudar 
Semakin pudar 
Semakin pudar 
Mengkilap/berwana seperti perak 
Menghitam/Menggelap 
Semakin gelap 
Gelap dan terdapat gelembung kecil 
Jumlah gelembung semakin banyak 
Terdapat endapan berwarna hitam pada 
logam Zn dan sebagian endapat jatuh ke 
dalam larutan 
0 
1 
3 
5 
7 
10 
Cu AgNO3 
Jernih/Transparan 
Sedikit keruh 
Keruh 
Semakin keruh 
Semakin keruh 
Semakin keruh 
Tembaga berwarna coklat 
Terdapat kerak hitam dan gelembung 
pada Cu 
Semakin banyak gelembung 
Kerak semakin menebal dan gelembung 
berwarna putih 
Gelembung semakin banyak 
Terdapat lapisan endapan perak pada Cu
3.2 Pertanyaan 
1. Tuliskan analisa prosedur dari percobaan redoks yang dilakukan. 
Alat : -.Gelas kaca 
-.Gelas beker 100 ml 
-.Pipet ukur 10 ml 
-.Penjepit sampel 
-.Bulb 
Bahan : -.Logam seng (Zn) 
-.Logam tembaga (Cu) 
-.Larutan CuSO4 
-.Larutan AgNO3 
Seng (Zn) dengan larutan CuSO4 1 M 
Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum reaksi 
reduksi oksidasi. Menuangkan larutan CuSO4 1 M secukupnya ke dalam gelas beker 
100 ml. Selanjutnya memindahkan larutan CuSO4 1 M ke dalam gelas kaca hingga 
mencapai tanda batas dengan menggunakan pipet ukur. Menyiapkan sepotong logam 
seng dan mengamplasnya hingga bersih. Mencatat keadaan awal logam seng dan 
larutan CuSO4. Menjepit logam seng dengan menggunakan penjepit dan memasukkan 
ke dalam larutan CuSO4. Mengamati perubahan yang terjadi pada logam seng dan 
larutan CuSO4 dan mencatatnya setiap 1, 3, 5, 7, dan 10 menit. 
Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M 
Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum reaksi 
reduksi oksidasi. Menuangkan larutan AgNO3 1 M secukupnya ke dalam gelas beker 
100 ml. Selanjutnya memindahkan larutan AgNO3 1 M ke dalam gelas kaca hingga 
mencapai tanda batas dengan menggunakan pipet ukur. Menyiapkan sepotong logam 
tembaga dan mengamplasnya hingga bersih. Mencatat keadaan awal logam tembaga 
dan larutan AgNO3. Menjepit logam tembaga dengan menggunakan penjepit dan 
memasukkan ke dalam larutan AgNO3. Mengamati perubahan yang terjadi pada logam 
tembaga dan larutan AgNO3 dan mencatatnya setiap 1, 3, 5, 7, dan 10 menit.
2. Tuliskan analisa hasil dari percobaan redoks yang dilakukan dan bandingkan hasilnya 
dengan literatur. 
Percobaan Redoks Seng (Zn) dengan larutan CuSO4 1 M (Rahmawati, 2014) 
Data hasil praktikum 
Perlakuan Keterangan 
10ml CuSO4(aq) (warna biru jernih) + 
1gram Zn(s) (warna abu-abu) 
- Panas 
- Berasap 
- Bau mengengat 
- Banyak Gelembung 
- Larutan tidak berwarna 
- Endapan berwarna coklat 
Persamaan Reaksi 
Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s) 
(abu-abu) (biru) (tak berwarna) (coklat) 
Oksidasi : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e- 
Reduksi : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) 
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) 
Pembahasan 
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan pembuatan larutan ZnSO4 dengan 
mereaksikan logam Zn dengan larutan CuSO4. Dalam praktikum ini lempengan Zn 
didapatkan dari baterai bekas, sedangkan larutan CuSO4 didapatkan dari praktikum 
sebelumnya yaitu pembuatan larutan CuSO4 melalui proses elektrolisis. Percobaan 
pembuatan ZnSO4 ini dapat dilakukan berdasarkan teori yang telah di jabarkan pada 
pendahuluan. Ketika lempengan seng dimasukkan ke dalam larutan tembaga sulfat, 
ion-ion tembaga dalam larutan CuSO4 direduksi menjadi logam Cu sedangkan 
sengnya akan teroksidasi menjadi ion Zn2+ atau dengan kata lain, logam Zn akan larut. 
Proses ini berlangsung bertahap namun cukup cepat, hanya dibutuhkan waktu 
beberapa menit saja. Setelah lempengan seng di masukkan dalam larutan CuSO4 , 
terjadi reaksi langsung yang menghasilkan panas yang menunjukan reaksi berlangsung 
secara eksoterm, berasap, berbau mengengat, serta banyak gelembung dalam larutan 
yang terlihat seperti larutan yang mendidih. Sesudah beberapa waktu kelihatan seng 
akan dilapisi oleh tembaga yang berwarna merah coklat. Dan warna biru dari larutan 
CuSO4 lama kelamaan memudar. Hingga akhirnya lempengan Zn habis bereaksi, 
logam Cu yang berwarna coklat mengendap, dan larutan ZnSO4 yang tidak berwana
terbentuk sempurna. Reaksi ini berlangsung secara spontan. Tiap atom seng 
kehilangan dua elektron untuk menjadi sebuah ion seng dan tiap ion tembaga akan 
memperoleh dua elektron menjadi sebuah atom tembaga. Elektron itu diberikan 
langsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga. Sehingga dalam persamaan 
reaksi dapat dituliskan sebagai berikut : 
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) 
Percobaan Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M (Rahmawati, 2014) 
Data hasil praktikum 
Perlakuan Keterangan 
10ml AgNO3(aq) (warna transparan jernih) 
+ 1gram Cu(s) (warna coklat) 
- Banyak Gelembung 
- Larutan keruh 
- Endapan abu–abu 
Persamaan Reaksi 
Cu(s) + AgNO3(aq) → Cu(NO3)2 (aq) + Ag(s) 
(coklat) (tak berwarna) (coklat keruh) (abu-abu) 
Oksidasi : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e- 
Reduksi : 2Ag+(aq) + 2e- → 2Ag(s) 
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s) 
Pembahasan 
Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan pembuatan larutan Cu(NO3)2 dengan 
mereaksikan logam Cu dengan larutan AgNO3. Ketika lempengan tembaga 
dimasukkan ke dalam larutan perak nitrat, ion-ion tembaga dalam larutan AgNO3 
direduksi menjadi logam Ag sedangkan tembaganya akan teroksidasi menjadi ion 
Cu2+ atau dengan kata lain, logam Cu akan larut. Proses ini berlangsung bertahap 
namun cukup cepat, hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Setelah lempengan 
tembaga di masukkan dalam larutan AgNO3 , terjadi reaksi langsung yang 
menghasilkan banyak gelembung dalam larutan yang terlihat seperti larutan yang 
mendidih. Sesudah beberapa waktu kelihatan tembaga akan dilapisi oleh perak yang 
berwarna abu–abu . Dan larutan tak berwarna AgNO3 lama kelamaan berubah menjadi 
keruh kecoklat-coklatan. Hingga akhirnya lempengan Cu habis bereaksi, logam Ag 
yang berwarna abu–abu mengendap, dan larutan Cu(NO3)2 yang berwana transparan 
coklat terbentuk sempurna. Reaksi ini berlangsung secara spontan. Tiap atom tembaga 
kehilangan dua elektron untuk menjadi sebuah ion tembaga dan tiap ion perak akan
memperoleh satu elektron menjadi dua buah atom perak. Elektron itu diberikan 
langsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga. Sehingga dalam persamaan 
reaksi dapat dituliskan sebagai berikut : 
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s) 
3. Jelaskan perubahan bilangan oksidasi masing – masing unsur tersebut dan jelaskan 
unsur yang mengalami reduksi dan oksidasi. 
Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu 
0 +2 +2 0 
O = +2 
R = -2 
Sebelum Reaksi : 
Zn = 0 Karena tidak bermuatan 
Cu + SO4 = 0 
Cu + (-2) = 0 
Cu = +2 
Setelah Reaksi : 
Zn + SO4 = 0 
Zn + (-2) = 0 
Zn = +2 
Cu = 0 
Oksidasi : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e- 
Reduksi : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) 
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) 
Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag 
0 +1 +2 0 
O = +2 
R = -1 
Sebelum Reaksi : 
Cu = 0 Karena tidak bermuatan 
2Ag + 2NO3 = 0 
2Ag + 2(-1) = 0 
2Ag = +2 
Ag = +1 
Setelah Reaksi : 
2Ag = 0 
Cu + 2(NO3) = 0 
Cu + 2(-1) = 0 
Cu = +2 
Oksidasi : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e- 
Reduksi : 2Ag+(aq) + 2e- → 2Ag(s) 
Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)
KESIMPULAN 
Reaksi reduksi adalah reaksi yang menurunkan bilangan oksidasi, menangkap atau menambah 
elektron dan melepaskan oksigen. Sebaliknya, reaksi oksidasi adalah reaksi yang menaikkan 
bilangan oksidasi, melepas atau mengurangi elektron dan menangkap oksigen. 
Percobaan pertama, yaitu antara logam seng dengan larutan CuSO4 menghasilkan larutan 
ZnSO4 berupa larutan tidak berwarna, dan endapan Cu yang berwarna coklat. Dalam 
percobaan ini yang teroksidasi adalah logam Zn(s) dan yang tereduksi adalah CuSO4(aq). 
Reaksi berlangsung secara spontan. 
Percobaan kedua, yaitu antara logam tembaga dengan larutan AgNO3 menghasilkan larutan 
Cu(NO3)2 berupa larutan berwarna transparan coklat, dan endapan Ag yang berwarna abu– 
abu. Dalam percobaan ini yang teroksidasi adalah logam Cu(s) dan yang tereduksi adalah 
AgNO3(aq). Reaksi berlangsung secara spontan. 
SARAN 
Saat membersihkan logam Zn dan logam Cu dengan menggunakan amplas usahakan sebersih 
mungkin, karena apabila kurang bersih dan terdapat kotoran dapat mempengaruhi hasil 
percobaan. Dalam mengamati perubahan yang terjadi pada logam dan larutan haruslah jeli 
dan teliti. Dalam melakukan praktikum harus mengikuti standar keselamatan alat dan bahan, 
wajib menggunakan sarung tangan dan masker.
DAFTAR PUSTAKA 
Ebbing, Darrell, Steven D. Gammon. 2010. General Chemistry, Enhanced Edition. USA: 
Cengage Learning. 
Linsley, Trevor. 2004. Instalasi Listrik Dasar/3. Jakarta: Erlangga 
Oxtoby, David W. 2004. Prisnip-2 Kimia Modern/1 Ed.4. Jakarta: Erlangga. 
Pudjaatmaka, A. Hadyana. 2004. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka 
Rahmawati, Huda. 2014. Jurnal Praktikum Kimia Anorganik II Pembuatan ZnSO4. Jakarta 
Reger, Daniel, Scott Goode, David Ball. 2009. Chemistry: Principles and Practice. USA: 
Cengage Learning. 
Salirawati, Das. 2008. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama 
Stoker, H. Stephen. 2012. General, Organic, and Biological Chemistry. USA: Cengage 
Learning. 
Sutresna, Nana. 2007. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama. 
Tanggal Nilai Paraf 
Asisten

Bab v reaksi reduksi oksidasi

  • 1.
    Nama Andreas BimandaCahyadi NIM 145100100111015 Kelas A Kelompok A1 BAB V REAKSI REDUKSI OKSIDASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Praktikum 1. Mempelajari reaksi reduksi 2. Mempelajari reaksi oksidasi 1.2 Pre-lab 1. Jelaskan pengertian reaksi reduksi! Reduksi didefinisikan sebagai penangkapan elektron dan pelepasan oksigen dari senyawa (Reger, 2009). 2. Jelaskan pengertian reaksi oksidasi! Oksidasi adalah pelepasan elektron atau penaikkan bilangan oksidasi (Sutresna, 2007). 3. Apa fungsi larutan CuSO4 dan AgNO3? Larutan CuSO4 berfungsi sebagai larutan garam dari logam Cu, dalam reaksi katoda Cu+ + 2e- → Cu2+, dalam hal ini ion Cu2+ akan bergerak mengambil elektron dan menjadi logam tembaga yang menempel pada besi katoda. Dalam reaksi anoda Cu (s) Cu2+ (aq) + 2e - .dalam hal ini ion Cu2+ akan bergerak memberikan elektron.dan terjadilah peristiwa reduksi oksidasi. Larutan AgNO3 berfungsi sebagai larutan garam dari logam Ag. Dalam reaksi anoda AgNO3,ion NO3 - tidak akan larut dalam air sehingga molekul air dan atom Ag+ bersaing untuk beroksidasi (Ebbing, 2010).
  • 2.
    1.3 Tinjauan Pustaka 1.3.1 Pengertian Reaksi a. Redoks Redoks adalah suatu reaksi kimia di mana ada pemindahan elektron dari satu reaktan ke reaktan yang lainnya (Stoker, 2012). Contoh reaksi redoks: 1) Korosi Korosi adalah reaksi redoks spontan yang mengakibatkan terjadinya karat pada besi, perak sulfida dari perak, dan patina (tembaga karbonat) dari tembaga. 2) Elektrolisis Elektrolisis ialah proses dimana energi listrik digunakan untuk mendorong agar reaksi redoks berlangsung tidak spontan bisa terjadi. 3) Termodinamika Sel Galvanik Voltase yang diukur dalam sel galvanik dapat dipecah menjadi potensial elektroda dari anoda (tempat oksidasi) dan katoda (tempat reduksi). Voltase ini dapat dihubungkan dengan perubahan energi bebas Gibbs dan konstanta kesetimbangan dari proses redoks. b. Spontan dan Non-Spontan Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta merta dan disertai pembebasan energi berupa panas yang ditandai dengan perubahan suhu (Salirawati, 2008). Reaksi redoks non-spontan terjadi apabila harga E° sel negatif. Suatu reaksi kimia (termasuk reaksi redoks) yang tidak spontan tidak terjadi apapun (Salirawati, 2008). 1.3.2 Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya reaksi redoks (Oxtoby, 2004) a. Energi ionisasi Semakin eletropositif elemen maka akan lebih mudah untuk melepaskan elektronnya, atau energi ionisasinya semakin rendah sehingga potensial oksidasinya berkurang sedangkan potensial reduksinya akan naik. b. Afinitas elektron Semakain eletronegatif elemen maka afinitas elektron juga akan bertambah sehingga potensial reduksinya juga naik.
  • 3.
    c. Energi atomisasi Potensial standar reduksi diukur dalam keadaan atomik sehingga energi atomisasi juga turut menentukan besaran potensial standar reduksi. d. Energi solvasi Jika proses redoks dilakukan pada fase cair maka energi solvasi juga mempengaruhi besaran potensial reduksi standard. e. Energi ikat kovalen Energi ikat kovalen yang besar mendukung kespontanan reaksi; potensial standard reduksi sebanding dengan energi ikat kovalen. f. Oksigen Sesuai dengan prinsip reaksi redoks dimana juga terjadi penambahan dan pengurangan oksigen di dalam senyawa. 1.3.3 Aplikasi redoks dalam teknologi pertanian Aplikasi reaksi redoks dalam bidang teknologi pertanian yaitu dalam respirasi tumbuhan salah satunya dalam proses fotosintesis karena dalam waktu proses fotosintesis tumbuhan dapat menghasilkan oksigen dan gula. Gula atau glukosa adalah sebagai bahan pembuat zat bagi tumbuhan jadi dalam proses ini tumbuhan (Ebbing, 2010). 1.4 Tinjauan Bahan 1.4.1 Logam seng Seng (Zn) adalah logam non-ferrous yang terutama digunakan untuk melindungi baja terhadap korosi dan pembuatan campuran logam kuningan (Linsley, 2004). 1.4.2 Logam tembaga Tembaga (Cu) adalah logam berat yang sangat baik untuk konduktor, bersifat non magnetik dan mempunyai ketahanan terhadap korosi atmosfer (Linsley, 2004). 1.4.3 Larutan CuSO4 1 M Tembaga(II) sulfat, juga dikenal dengan cupri sulfat, adalah sebuah senyawa kimia dengan rumus molekul CuSO4. Senyawa garam ini eksis di bumi dengan kederajatan hidrasi yang berbeda-beda. Bentuk anhidratnya berbentuk bubuk hijau pucat atau abu-abu putih, sedangkan bentuk pentahidratnya (CuSO4.5H2O), berwarna biru terang (Pudjaatmaka, 2004).
  • 4.
    1.4.4 Larutan AgNO31 M Perak nitrat merupakan sebuah senyawa anorganik dengan rumus kimia AgNO3. Senyawa ini adalah senyawa paling serbaguna di antara senyawa perak lainnya, dan digunakan pada fotografi (Pudjaatmaka, 2004). 1.5 Tinjauan Alat 1.5.1 Beaker glass Gelas beker adalah tabung gelas berbentuk silinder dengan skala, yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan larutan (Pudjaatmaka, 2004). 1.5.2 Pipet ukur (graduate pipette) Pipet yang mempunyai beberapa batas tanda yang digunakan untuk memindahkan larutan bermacam-macam ukuran volume (Pudjaatmaka, 2004).
  • 5.
    BAB II METODOLOGI 2.1 Diagram Alir 1. Seng dengan larutan CuSO4 1 M 10 ml CuSo4 1 M Dimasukkan dalam gelas kaca Diamplas hingga bersih Diamati dalam larutan CuSO4 1 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10 2. Tembaga dengan larutan AgNO3 1 M Hasil 10 ml AgNO3 1 M Dimasukkan dalam gelas kaca Diamplas hingga bersih Diamati dalam larutan AgNO3 1 M pada menit 1, 3, 5, 7, dan 10 Hasil Logam Zn Logam Cu
  • 6.
    BAB III PEMBAHASAN 3.1 Data Hasil Praktikum Waktu Logam Larutan Warna Larutan Keterangan 0 1 3 5 7 10 Zn CuSO4 Biru Muda Biru Muda Biru Muda pudar Semakin pudar Semakin pudar Semakin pudar Mengkilap/berwana seperti perak Menghitam/Menggelap Semakin gelap Gelap dan terdapat gelembung kecil Jumlah gelembung semakin banyak Terdapat endapan berwarna hitam pada logam Zn dan sebagian endapat jatuh ke dalam larutan 0 1 3 5 7 10 Cu AgNO3 Jernih/Transparan Sedikit keruh Keruh Semakin keruh Semakin keruh Semakin keruh Tembaga berwarna coklat Terdapat kerak hitam dan gelembung pada Cu Semakin banyak gelembung Kerak semakin menebal dan gelembung berwarna putih Gelembung semakin banyak Terdapat lapisan endapan perak pada Cu
  • 7.
    3.2 Pertanyaan 1.Tuliskan analisa prosedur dari percobaan redoks yang dilakukan. Alat : -.Gelas kaca -.Gelas beker 100 ml -.Pipet ukur 10 ml -.Penjepit sampel -.Bulb Bahan : -.Logam seng (Zn) -.Logam tembaga (Cu) -.Larutan CuSO4 -.Larutan AgNO3 Seng (Zn) dengan larutan CuSO4 1 M Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum reaksi reduksi oksidasi. Menuangkan larutan CuSO4 1 M secukupnya ke dalam gelas beker 100 ml. Selanjutnya memindahkan larutan CuSO4 1 M ke dalam gelas kaca hingga mencapai tanda batas dengan menggunakan pipet ukur. Menyiapkan sepotong logam seng dan mengamplasnya hingga bersih. Mencatat keadaan awal logam seng dan larutan CuSO4. Menjepit logam seng dengan menggunakan penjepit dan memasukkan ke dalam larutan CuSO4. Mengamati perubahan yang terjadi pada logam seng dan larutan CuSO4 dan mencatatnya setiap 1, 3, 5, 7, dan 10 menit. Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M Pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan untuk praktikum reaksi reduksi oksidasi. Menuangkan larutan AgNO3 1 M secukupnya ke dalam gelas beker 100 ml. Selanjutnya memindahkan larutan AgNO3 1 M ke dalam gelas kaca hingga mencapai tanda batas dengan menggunakan pipet ukur. Menyiapkan sepotong logam tembaga dan mengamplasnya hingga bersih. Mencatat keadaan awal logam tembaga dan larutan AgNO3. Menjepit logam tembaga dengan menggunakan penjepit dan memasukkan ke dalam larutan AgNO3. Mengamati perubahan yang terjadi pada logam tembaga dan larutan AgNO3 dan mencatatnya setiap 1, 3, 5, 7, dan 10 menit.
  • 8.
    2. Tuliskan analisahasil dari percobaan redoks yang dilakukan dan bandingkan hasilnya dengan literatur. Percobaan Redoks Seng (Zn) dengan larutan CuSO4 1 M (Rahmawati, 2014) Data hasil praktikum Perlakuan Keterangan 10ml CuSO4(aq) (warna biru jernih) + 1gram Zn(s) (warna abu-abu) - Panas - Berasap - Bau mengengat - Banyak Gelembung - Larutan tidak berwarna - Endapan berwarna coklat Persamaan Reaksi Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s) (abu-abu) (biru) (tak berwarna) (coklat) Oksidasi : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e- Reduksi : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) Pembahasan Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan pembuatan larutan ZnSO4 dengan mereaksikan logam Zn dengan larutan CuSO4. Dalam praktikum ini lempengan Zn didapatkan dari baterai bekas, sedangkan larutan CuSO4 didapatkan dari praktikum sebelumnya yaitu pembuatan larutan CuSO4 melalui proses elektrolisis. Percobaan pembuatan ZnSO4 ini dapat dilakukan berdasarkan teori yang telah di jabarkan pada pendahuluan. Ketika lempengan seng dimasukkan ke dalam larutan tembaga sulfat, ion-ion tembaga dalam larutan CuSO4 direduksi menjadi logam Cu sedangkan sengnya akan teroksidasi menjadi ion Zn2+ atau dengan kata lain, logam Zn akan larut. Proses ini berlangsung bertahap namun cukup cepat, hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Setelah lempengan seng di masukkan dalam larutan CuSO4 , terjadi reaksi langsung yang menghasilkan panas yang menunjukan reaksi berlangsung secara eksoterm, berasap, berbau mengengat, serta banyak gelembung dalam larutan yang terlihat seperti larutan yang mendidih. Sesudah beberapa waktu kelihatan seng akan dilapisi oleh tembaga yang berwarna merah coklat. Dan warna biru dari larutan CuSO4 lama kelamaan memudar. Hingga akhirnya lempengan Zn habis bereaksi, logam Cu yang berwarna coklat mengendap, dan larutan ZnSO4 yang tidak berwana
  • 9.
    terbentuk sempurna. Reaksiini berlangsung secara spontan. Tiap atom seng kehilangan dua elektron untuk menjadi sebuah ion seng dan tiap ion tembaga akan memperoleh dua elektron menjadi sebuah atom tembaga. Elektron itu diberikan langsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga. Sehingga dalam persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut : Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) Percobaan Tembaga (Cu) dengan larutan AgNO3 1 M (Rahmawati, 2014) Data hasil praktikum Perlakuan Keterangan 10ml AgNO3(aq) (warna transparan jernih) + 1gram Cu(s) (warna coklat) - Banyak Gelembung - Larutan keruh - Endapan abu–abu Persamaan Reaksi Cu(s) + AgNO3(aq) → Cu(NO3)2 (aq) + Ag(s) (coklat) (tak berwarna) (coklat keruh) (abu-abu) Oksidasi : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e- Reduksi : 2Ag+(aq) + 2e- → 2Ag(s) Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s) Pembahasan Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan pembuatan larutan Cu(NO3)2 dengan mereaksikan logam Cu dengan larutan AgNO3. Ketika lempengan tembaga dimasukkan ke dalam larutan perak nitrat, ion-ion tembaga dalam larutan AgNO3 direduksi menjadi logam Ag sedangkan tembaganya akan teroksidasi menjadi ion Cu2+ atau dengan kata lain, logam Cu akan larut. Proses ini berlangsung bertahap namun cukup cepat, hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Setelah lempengan tembaga di masukkan dalam larutan AgNO3 , terjadi reaksi langsung yang menghasilkan banyak gelembung dalam larutan yang terlihat seperti larutan yang mendidih. Sesudah beberapa waktu kelihatan tembaga akan dilapisi oleh perak yang berwarna abu–abu . Dan larutan tak berwarna AgNO3 lama kelamaan berubah menjadi keruh kecoklat-coklatan. Hingga akhirnya lempengan Cu habis bereaksi, logam Ag yang berwarna abu–abu mengendap, dan larutan Cu(NO3)2 yang berwana transparan coklat terbentuk sempurna. Reaksi ini berlangsung secara spontan. Tiap atom tembaga kehilangan dua elektron untuk menjadi sebuah ion tembaga dan tiap ion perak akan
  • 10.
    memperoleh satu elektronmenjadi dua buah atom perak. Elektron itu diberikan langsung dari atom-atom seng ke ion-ion tembaga. Sehingga dalam persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut : Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s) 3. Jelaskan perubahan bilangan oksidasi masing – masing unsur tersebut dan jelaskan unsur yang mengalami reduksi dan oksidasi. Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu 0 +2 +2 0 O = +2 R = -2 Sebelum Reaksi : Zn = 0 Karena tidak bermuatan Cu + SO4 = 0 Cu + (-2) = 0 Cu = +2 Setelah Reaksi : Zn + SO4 = 0 Zn + (-2) = 0 Zn = +2 Cu = 0 Oksidasi : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2e- Reduksi : Cu2+(aq) + 2e- → Cu(s) Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s) Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag 0 +1 +2 0 O = +2 R = -1 Sebelum Reaksi : Cu = 0 Karena tidak bermuatan 2Ag + 2NO3 = 0 2Ag + 2(-1) = 0 2Ag = +2 Ag = +1 Setelah Reaksi : 2Ag = 0 Cu + 2(NO3) = 0 Cu + 2(-1) = 0 Cu = +2 Oksidasi : Cu(s) → Cu2+(aq) + 2e- Reduksi : 2Ag+(aq) + 2e- → 2Ag(s) Cu(s) + 2Ag+(aq) → Cu2+(aq) + 2Ag(s)
  • 11.
    KESIMPULAN Reaksi reduksiadalah reaksi yang menurunkan bilangan oksidasi, menangkap atau menambah elektron dan melepaskan oksigen. Sebaliknya, reaksi oksidasi adalah reaksi yang menaikkan bilangan oksidasi, melepas atau mengurangi elektron dan menangkap oksigen. Percobaan pertama, yaitu antara logam seng dengan larutan CuSO4 menghasilkan larutan ZnSO4 berupa larutan tidak berwarna, dan endapan Cu yang berwarna coklat. Dalam percobaan ini yang teroksidasi adalah logam Zn(s) dan yang tereduksi adalah CuSO4(aq). Reaksi berlangsung secara spontan. Percobaan kedua, yaitu antara logam tembaga dengan larutan AgNO3 menghasilkan larutan Cu(NO3)2 berupa larutan berwarna transparan coklat, dan endapan Ag yang berwarna abu– abu. Dalam percobaan ini yang teroksidasi adalah logam Cu(s) dan yang tereduksi adalah AgNO3(aq). Reaksi berlangsung secara spontan. SARAN Saat membersihkan logam Zn dan logam Cu dengan menggunakan amplas usahakan sebersih mungkin, karena apabila kurang bersih dan terdapat kotoran dapat mempengaruhi hasil percobaan. Dalam mengamati perubahan yang terjadi pada logam dan larutan haruslah jeli dan teliti. Dalam melakukan praktikum harus mengikuti standar keselamatan alat dan bahan, wajib menggunakan sarung tangan dan masker.
  • 12.
    DAFTAR PUSTAKA Ebbing,Darrell, Steven D. Gammon. 2010. General Chemistry, Enhanced Edition. USA: Cengage Learning. Linsley, Trevor. 2004. Instalasi Listrik Dasar/3. Jakarta: Erlangga Oxtoby, David W. 2004. Prisnip-2 Kimia Modern/1 Ed.4. Jakarta: Erlangga. Pudjaatmaka, A. Hadyana. 2004. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka Rahmawati, Huda. 2014. Jurnal Praktikum Kimia Anorganik II Pembuatan ZnSO4. Jakarta Reger, Daniel, Scott Goode, David Ball. 2009. Chemistry: Principles and Practice. USA: Cengage Learning. Salirawati, Das. 2008. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama Stoker, H. Stephen. 2012. General, Organic, and Biological Chemistry. USA: Cengage Learning. Sutresna, Nana. 2007. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama. Tanggal Nilai Paraf Asisten