JESUS A GOSPEL
Sarasehan dan Bedah Buku
Karya Henri Nouwen

           Y.B. Prasetyantha, MSF

                           Yogyakarta, 15 September 2012
Prolog
• Anda sedang galau?
 ▫ Bacalah Kitab Suci … dan Buku ini!
• Anda sedang gelisah, cemas dan takut?
 ▫ Bacalah Kitab Suci … dan Buku ini!
• Anda sedang terluka, menderita dan putus asa?
 ▫ Bacalah Kitab Suci ... dan Buku ini!
• Kalaupun Anda tidak sedang galau, gelisah,
  cemas, takut, terluka, menderita atau putus asa;
  namun rindu bertumbuh dalam hidup rohani,
  ingin semakin mengenal diri sendiri dan masuk
  dalam misteri Allah secara lebih dalam?
 ▫ Bacalah Kitab Suci … dan Buku ini!
Mengapa Kitab Suci?
• Konsili Vatikan II (1962-1965):
  ▫ Dei Verbum (Konstitusi Dogmatis tentang Wahyu
    Ilahi):
     “Melalui wahyu itu kebenaran yang sedalam-
      dalamnya tentang Allah dan keselamatan manusia
      nampak bagi kita dalam Kristus, yang sekaligus
      menjadi pengantara dan kepenuhan seluruh wahyu.”
      (DV 2)
  ▫ Gaudium et Spes (Konstitusi Pastoral tentang Gereja di
    Dunia Dewasa Ini):
     “Sesungguhnya hanya dalam misteri Sabda yang
      menjelmalah misteri manusia benar-benar menjadi
      jelas. … Kristus, Adam yang Baru, dalam perwahyuan
      misteri Bapa serta cinta kasih-Nya sendiri,
      sepenuhnya menampilkan manusia bagi manusia, dan
      membeberkan kepadanya panggilannya yang amat
      luhur.” (GS 22)
• Santo Hironimus:
 ▫ “Sebab tidak mengenal Alkitab berarti tidak
   mengenal Kristus” (lih. DV 25)
Mengapa Buku
Ini?:
• Penerjemah:
  ▫ Mgr. Ignatius
    Suharyo
• Penyunting:
  ▫ Michael
    O’Laughlin
• Pengarang:
  ▫ Henri Nouwen
• Pusat:
  ▫ Yesus Kristus
• “Buku ini dapat menemani Anda menapaki
  jalan-jalan baru sepanjang seluruh Injil.”
• “Pendamping Anda dalam perjalanan ini adalah
  Henri Nouwen, seorang penulis buku-buku
  rohani yang paling berpengaruh dan disenangi
  di antara penulis-penulis kristiani pada zaman
  ini.”
• “Ketika Anda bergerak melewati bentangan yang
  sudah biasa tetapi selalu mencengangkan ini,
  pesan Yesus akan menggemakan nada baru
  dalam diri Anda” (hlm. 7)
Henri Jozef Machiel Nouwen
             • Lahir: Nijkerk (Belanda), 24
               Januari 1932
             • Seorang Pastor Katolik &
               pengajar di The Menninger
               Foundation Clinic (Topeka –
               Kansas), The University of
               Notre Dame, Yale University,
               Harvard University
             • Sejak 1986: bertugas & tinggal
               di The L’Arche Community of
               Daybreak (Toronto – Kanada)
             • Meninggal: Hilversum
               (Belanda), 21 September 1996
Pengalaman L’Arche:
• “Lalu sesuatu seperti
  mukjizat terjadi: guru
  ulung ini menyadari
  bahwa orang-orang
  cacat dan terluka ini
  menjadi guru-gurunya.
  … Di L’Arche inilah
  muncul sebagian besar
  gagasan-gagasan utama
  Henri tentang Injil. Di
  sini ia menulis
  beberapa bukunya yang
  paling baik. Pesannya
  menjadi lebih
  sederhana lagi, dan
  semakin terpusat pada
  Yesus.” (11)
Alur dan Isi Buku:
• Setiap bab diinspirasikan oleh satu peristiwa yang
  dikisahkan dalan Injil-injil, yang disusun secara
  berurutan.
• Setelah kutipan kisah, setiap bab berisi refleksi
  khusus yang dibuat Henri Nouwen dan catatan
  lain yang lebih umum – kerap kali dalam bentuk
  sharing yang sangat pribadi – sebagai catatan
  pinggir.
• Kitab Suci, refleksi dan catatan pinggir dalam
  setiap bab disatukan dalam satu tema yang
  lengkap sehingga membantu pembaca untuk
  merenungkan secara mendalam.
Pesan Pokok:




 • “Jalan Allah adalah jalan kelemahan. Isi kabar
 gembira Injil adalah justru bahwa Allah menjadi
  kecil dan rendah, dan karena itu menghasilkan
                         buah di antara kita.” (19)
Untuk yang galau:
                    • “Akan tetapi, agar kita dapat
                           sampai pada pengalaman
                       yang paling dasar dalam hal
                          rasa dimiliki, yaitu bahwa
                        kita adalah milik Allah, kita
                      harus meninggalkan mereka
                              yang menganggap diri
                                 mengenal kita dan
                               menemukan sumber
                             terdalam hidup kita. …
                               Tanpa meninggalkan
                        mereka, amat sulit menjadi
                            seutuhnya merdeka dan
                            mendengarkan Dia yang
                      telah memanggil kita bahkan
                           sebelum kita dilahirkan.”
                                                 (49)
Untuk yang gelisah, cemas & takut:
                     • “Kalau benar bahwa kita
                            tidak bisa mengubah
                                  sesuatu dengan
                          mengkhawatirkannya,
                      lalu bagaimana kita dapat
                      melatih hati dan budi kita
                     agar tidak menyia-nyiakan
                       waktu dan tenaga dengan
                                membiarkan rasa
                          khawatir itu berputar-
                          putar dalam diri batin
                             kita? Yesus berkata,
                      “Carilah dahulu Kerajaan
                        Allah.” Ini memberikan
                      kepada kita satu petunjuk
                           ke arah jawaban yang
                                     benar.” (65)
Untuk yang
terluka, menderita
& putus asa:          • “Semua orang mengalami
                          penderitaannya sendiri-
                       sendiri: kematian, depresi,
                      pengkhianatan, penolakan,
                         kemiskinan, perpisahan,
                     kehilangan, dan sebagainya.
                                Dalam banyak hal,
                           penderitaan itu di luar
                        kemampuan kita. Namun,
                       apakah kita memilih untuk
                     menghayati pengalaman itu
                       sebagai kesempatan untuk
                        menyalahkan atau sebagai
                       kesempatan untuk melihat
                       Allah yang berkarya?” (67)
Untuk yang rindu bertumbuh dalam
hidup rohani:
 • “Hidup rohani dapat dihayati menurut keadaan
   pribadi masing-masing.
 • Yang baru adalah bahwa kita telah bergerak dari
   banyak perkara ke arah Kerajaan Allah.
 • Yang baru adalah bahwa kita telah dibebaskan dari
   dorongan dunia dan telah mengarahkan hati pada
   satu hal saja yang penting.
 • Yang baru ialah bahwa kita tidak lagi mengalami
   banyak hal, orang dan peristiwa sebagai sumber
   kegelisahan, tetapi mulai mengalami semuanya itu
   sebagai berbagai jalan yangdipakai Tuhan untuk
   menyatakan kehadiran-Nya kepada kita.” (187)
Untuk yang ingin mengenal diri
sendiri:
 • “Menjadi pribadi yang terkasih berarti
   membiarkan kebenaran diri kita sebagai
   yang terkasih itu terwujud dalam segala
   sesuatu yang kita pikirkan, katakan,
   atau lakukan. Ini membutuhkan proses
   yang lama dan menyakitkan, yaitu
   proses menjadikannya milik pribadi
   atau lebih tepatnya proses inkarnasi.”
   (38)
Untuk yang ingin masuk
dalam misteri Allah:
        • “Dapat dikatakan bahwa
          Allah sedang menunggu
          jawaban kita. Dalam arti
         yang amat misterius, Allah
            tergantung pada kita.
          Allah berkata, “Aku ingin
             menjadi rentan, Aku
          membutuhkan kasihmu.
         Aku menginginkan engkau
             memberi penegasan
         mengenai kasih-Ku.” (167)
Yesus, Sebuah Injil:




      • “Yesus adalah Penyelamat kita,
      bukan sekedar karena apa yang Ia
       katakan dan lakukan bagi kita. Ia
      adalah Penyelamat kita karena apa
        yang Ia katakan dan lakukan, Ia
          katakan dan lakukan dalam
      ketaatan kepada Bapa-Nya.” (182)
Epilog




  • “Betapa membahagiakan ketika kita merasa
       sepenuhnya dimengerti dan sepenuhnya
        dicintai! Inilah kegembiraan ketika kita
      menjadi milik Allah melalui Yesus. Dalam
 kegembiraan seperti itu kita sepenuhnya aman
               dan sepenuhnya merdeka.” (159)

Bedah Buku Jesus A Gospel (Henri Nouwen)

  • 1.
    JESUS A GOSPEL Sarasehandan Bedah Buku Karya Henri Nouwen Y.B. Prasetyantha, MSF Yogyakarta, 15 September 2012
  • 2.
    Prolog • Anda sedanggalau? ▫ Bacalah Kitab Suci … dan Buku ini! • Anda sedang gelisah, cemas dan takut? ▫ Bacalah Kitab Suci … dan Buku ini! • Anda sedang terluka, menderita dan putus asa? ▫ Bacalah Kitab Suci ... dan Buku ini! • Kalaupun Anda tidak sedang galau, gelisah, cemas, takut, terluka, menderita atau putus asa; namun rindu bertumbuh dalam hidup rohani, ingin semakin mengenal diri sendiri dan masuk dalam misteri Allah secara lebih dalam? ▫ Bacalah Kitab Suci … dan Buku ini!
  • 3.
    Mengapa Kitab Suci? •Konsili Vatikan II (1962-1965): ▫ Dei Verbum (Konstitusi Dogmatis tentang Wahyu Ilahi):  “Melalui wahyu itu kebenaran yang sedalam- dalamnya tentang Allah dan keselamatan manusia nampak bagi kita dalam Kristus, yang sekaligus menjadi pengantara dan kepenuhan seluruh wahyu.” (DV 2) ▫ Gaudium et Spes (Konstitusi Pastoral tentang Gereja di Dunia Dewasa Ini):  “Sesungguhnya hanya dalam misteri Sabda yang menjelmalah misteri manusia benar-benar menjadi jelas. … Kristus, Adam yang Baru, dalam perwahyuan misteri Bapa serta cinta kasih-Nya sendiri, sepenuhnya menampilkan manusia bagi manusia, dan membeberkan kepadanya panggilannya yang amat luhur.” (GS 22)
  • 4.
    • Santo Hironimus: ▫ “Sebab tidak mengenal Alkitab berarti tidak mengenal Kristus” (lih. DV 25)
  • 5.
    Mengapa Buku Ini?: • Penerjemah: ▫ Mgr. Ignatius Suharyo • Penyunting: ▫ Michael O’Laughlin • Pengarang: ▫ Henri Nouwen • Pusat: ▫ Yesus Kristus
  • 6.
    • “Buku inidapat menemani Anda menapaki jalan-jalan baru sepanjang seluruh Injil.” • “Pendamping Anda dalam perjalanan ini adalah Henri Nouwen, seorang penulis buku-buku rohani yang paling berpengaruh dan disenangi di antara penulis-penulis kristiani pada zaman ini.” • “Ketika Anda bergerak melewati bentangan yang sudah biasa tetapi selalu mencengangkan ini, pesan Yesus akan menggemakan nada baru dalam diri Anda” (hlm. 7)
  • 7.
    Henri Jozef MachielNouwen • Lahir: Nijkerk (Belanda), 24 Januari 1932 • Seorang Pastor Katolik & pengajar di The Menninger Foundation Clinic (Topeka – Kansas), The University of Notre Dame, Yale University, Harvard University • Sejak 1986: bertugas & tinggal di The L’Arche Community of Daybreak (Toronto – Kanada) • Meninggal: Hilversum (Belanda), 21 September 1996
  • 8.
    Pengalaman L’Arche: • “Lalusesuatu seperti mukjizat terjadi: guru ulung ini menyadari bahwa orang-orang cacat dan terluka ini menjadi guru-gurunya. … Di L’Arche inilah muncul sebagian besar gagasan-gagasan utama Henri tentang Injil. Di sini ia menulis beberapa bukunya yang paling baik. Pesannya menjadi lebih sederhana lagi, dan semakin terpusat pada Yesus.” (11)
  • 9.
    Alur dan IsiBuku: • Setiap bab diinspirasikan oleh satu peristiwa yang dikisahkan dalan Injil-injil, yang disusun secara berurutan. • Setelah kutipan kisah, setiap bab berisi refleksi khusus yang dibuat Henri Nouwen dan catatan lain yang lebih umum – kerap kali dalam bentuk sharing yang sangat pribadi – sebagai catatan pinggir. • Kitab Suci, refleksi dan catatan pinggir dalam setiap bab disatukan dalam satu tema yang lengkap sehingga membantu pembaca untuk merenungkan secara mendalam.
  • 10.
    Pesan Pokok: •“Jalan Allah adalah jalan kelemahan. Isi kabar gembira Injil adalah justru bahwa Allah menjadi kecil dan rendah, dan karena itu menghasilkan buah di antara kita.” (19)
  • 11.
    Untuk yang galau: • “Akan tetapi, agar kita dapat sampai pada pengalaman yang paling dasar dalam hal rasa dimiliki, yaitu bahwa kita adalah milik Allah, kita harus meninggalkan mereka yang menganggap diri mengenal kita dan menemukan sumber terdalam hidup kita. … Tanpa meninggalkan mereka, amat sulit menjadi seutuhnya merdeka dan mendengarkan Dia yang telah memanggil kita bahkan sebelum kita dilahirkan.” (49)
  • 12.
    Untuk yang gelisah,cemas & takut: • “Kalau benar bahwa kita tidak bisa mengubah sesuatu dengan mengkhawatirkannya, lalu bagaimana kita dapat melatih hati dan budi kita agar tidak menyia-nyiakan waktu dan tenaga dengan membiarkan rasa khawatir itu berputar- putar dalam diri batin kita? Yesus berkata, “Carilah dahulu Kerajaan Allah.” Ini memberikan kepada kita satu petunjuk ke arah jawaban yang benar.” (65)
  • 13.
    Untuk yang terluka, menderita &putus asa: • “Semua orang mengalami penderitaannya sendiri- sendiri: kematian, depresi, pengkhianatan, penolakan, kemiskinan, perpisahan, kehilangan, dan sebagainya. Dalam banyak hal, penderitaan itu di luar kemampuan kita. Namun, apakah kita memilih untuk menghayati pengalaman itu sebagai kesempatan untuk menyalahkan atau sebagai kesempatan untuk melihat Allah yang berkarya?” (67)
  • 14.
    Untuk yang rindubertumbuh dalam hidup rohani: • “Hidup rohani dapat dihayati menurut keadaan pribadi masing-masing. • Yang baru adalah bahwa kita telah bergerak dari banyak perkara ke arah Kerajaan Allah. • Yang baru adalah bahwa kita telah dibebaskan dari dorongan dunia dan telah mengarahkan hati pada satu hal saja yang penting. • Yang baru ialah bahwa kita tidak lagi mengalami banyak hal, orang dan peristiwa sebagai sumber kegelisahan, tetapi mulai mengalami semuanya itu sebagai berbagai jalan yangdipakai Tuhan untuk menyatakan kehadiran-Nya kepada kita.” (187)
  • 15.
    Untuk yang inginmengenal diri sendiri: • “Menjadi pribadi yang terkasih berarti membiarkan kebenaran diri kita sebagai yang terkasih itu terwujud dalam segala sesuatu yang kita pikirkan, katakan, atau lakukan. Ini membutuhkan proses yang lama dan menyakitkan, yaitu proses menjadikannya milik pribadi atau lebih tepatnya proses inkarnasi.” (38)
  • 16.
    Untuk yang inginmasuk dalam misteri Allah: • “Dapat dikatakan bahwa Allah sedang menunggu jawaban kita. Dalam arti yang amat misterius, Allah tergantung pada kita. Allah berkata, “Aku ingin menjadi rentan, Aku membutuhkan kasihmu. Aku menginginkan engkau memberi penegasan mengenai kasih-Ku.” (167)
  • 17.
    Yesus, Sebuah Injil: • “Yesus adalah Penyelamat kita, bukan sekedar karena apa yang Ia katakan dan lakukan bagi kita. Ia adalah Penyelamat kita karena apa yang Ia katakan dan lakukan, Ia katakan dan lakukan dalam ketaatan kepada Bapa-Nya.” (182)
  • 18.
    Epilog •“Betapa membahagiakan ketika kita merasa sepenuhnya dimengerti dan sepenuhnya dicintai! Inilah kegembiraan ketika kita menjadi milik Allah melalui Yesus. Dalam kegembiraan seperti itu kita sepenuhnya aman dan sepenuhnya merdeka.” (159)