BEST PRACTICE
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI SISTEM
HIDROLIK DENGAN MENGUNAKAN SOFTWARE FLUID SIM-H DAN
ALAT PERAGA SEDERHANA
Diajukan untuk Mengikuti Seleksi Guru SMK Berprestasi
Tingkat Nasional
Disusun Oleh:
JOKO PRASETIYO, S.Pd., MBA
PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMK NEGERI 1 BINTAN
1
LEMBAR PENGESAHAN
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI SISTEM
HIDROLIK DENGAN MENGUNAKAN SOFTWARE FLUID SIM-H DAN
ALAT PERAGA SEDERHANA
Diajukan untuk Mengikuti Seleksi Guru SMK Berprestasi
Tingkat Provinsi Kepulauan Riau
Disusun Oleh:
JOKO PRASETIYO, S.Pd., MBA
MENGESAHKAN,
Kepala
SMK NEGERI 1 BINTAN
Drs. Wiharjo, M.Pd
NIP. 19640402 199103 1 015
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul .......................................................................................................... i
Halaman Pengesahan ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Permasalahan ......................................................................................................
1.3 Strategi Pemecahan Masalah ..............................................................................
BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................
2.1 Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah .................................................
2.2 Hasil atau Dampak yang Dicapai .......................................................................
2.3 Hendala yang Dihadapi Dalam Melaksanakan Strategi ......................................
2.4 Alternatif Pengembangan ...................................................................................
BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................................
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................
3.2 Rekomendasi .....................................................................................................
Lampiran
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dinamika perkembangan belajar yang terjadi disekolah-sekolah
semakin lama semakin kompleks hal ini ditandai dengan kian mundurnya
mutu pendidikan Indonesia.
Sementara itu tuntutan akan kualitas pendidikan itu semakin tinggi,
terutama dalam menghadapi pasar global mendatang dan kemajuan
teknologi. Oleh sebab itu krisis berkepanjangan yang dialami bangsa saat
ini harus segera diatasi dan diharapkan untuk menghadapi era
perdagangan bebas nanti kita telah benar-benar siap dan matang.
Untuk menjawab tantangan tesrsebut di atas seorang guru dituntut
dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam mendidik dan mengajar siswanya,
karena guru merupakan pilar penting dan sebagai ujung tombak dalam
mencetak generasi emas Indonesia.
Dalam upaya mencetak generasi emas Indonesia di masa yang akan
datang, guru seringkali menemui kendala-kendala dalam proses belajar
mengajar, diantaranya adalah keterbatasan sarana dan prasarana praktek
pembelajaran. Pada mata diklat Sistem Hidrolik yang penulis ajarkan di
SMKN 1 Bintan juga mengalami kendala terbatasnya alat peraga praktek.
4
1.2 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan
dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran praktek
b. Rendahnya hasil belajar siswa
c. Siswa cepat bosan, kurang serius, dan tidak jarang dalam proses
pembelajaran siswa mengantuk.
d. Siswa kurang mengetahui hubungan pelajaran dengan dunia kerja.
1.3 Strategi Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka terdapat beberapa
langkah yang dapat diambil dalam menyelesaikan permasalahan ini yaitu
dengan menggunakan alat peraga animasi Fluid Sim Hydraulic yaitu
program animasi hidrolik yang dibuat oleh Pabrik Festo, metode ini
dikombinasikan dengan menggunakan alat peraga hidrolik sederhana
yang dibuat sendiri oleh guru dan siswa dengan menggunakan bahan
dan alat yang sudah tidak terpakai.
Fluid Sim Hydraulic dan alat peraga sederhana dipergunakan secara
berurutan untuk mempermudah pemahaman siswa tentang prinsip kerja
sistem hidrolik dan komponen-komponennya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah
Seorang guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menyampaikan
materi kepada siswanya, sehingga tertarik untuk belajar. Kreativitas dan
inovasi guru tersebut akan menambah motivasi belajar siswa, sehingga akan
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan secara
otomatis akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Alasan penggunaan program animasi fluid sim hydraulic dan alat
peraga hidrolik sederhana adalah karena keterbatasan sarana praktek
system hidrolik yang dimiliki oleh sekolah, dengan penggunaan alat peraga
hidrolik sederhana ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi system hidrolik. Di samping itu strategi ini juga mudah untuk
dilakukan dan murah.
Gambar program animasi fluid sim hydraulic adalah sebagai berikut:
6
Gambar 2.1 Program animasi fluid sim hydraulic
Gambar alat peraga hidrolik sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah
ini:
7
Gambar 2.1 Alat Peraga Hidrolik Sederhana
Penggunaan Alat Peraga Hidrolik Sederhana oleh siswa dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
8
Gambar 2.3 Penggunaan Alat Peraga Hidrolik Sederhana Oleh Siswa
2.2. Hasil atau Dampak yang Dicapai
Hasil yang dicapai dalam penggunaan program Fluid Sim Hydraulic
dan alat peraga hidrolik sederhana adalah:
a). Meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami prinsip kerja
system hidrolik.
b). Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat system hidrolik.
c). Melatih siswa untuk kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan alat
dan barang yang dapat dimanfaatkan untuk media pembelajaran.
9
Untuk mengukur prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah
menggunakan program Fluid Sim Hydraulic dan alat peraga hidrolik
sederhana maka digunakan siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Secara umum setiap siklus perbaikan mutu dengan PTK terdiri dari:
a. Rencana yaitu: membuat rencana tindakan untuk melakukan
perbaikan mutu atau pemecahan masalah.
b. Tindakan yaitu: mengimplementasikan tindakan tersebut sesuai
dengan rencana
c. Observasi yaitu: melakukan pengamatan terhadap efek dari tindakan
yang diberikan.
d. Refleksi yaitu: mereflesikan hasil tindakan tersebut, sebagai dasar
perencanaan berikutnya.
Untuk lebih memahami dengan penelitian tindakan kelas dapat
digambarkan sebagai berikut:
Skema Penelitian Tindakan Kelas
10
Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada mata diklat system hidrolik
adalah sebagai berikut:
1. Kondisi Awal : 65
2. Siklus I : 74
3. Siklus II : 88
Disamping hasil secara kuantitatif di atas, maka dicapai juga hasil secara
kualitatif yaitu:
1. Meningkatnya minat dan motivasi siswa terhadap mata diklat system
hidrolik.
2. Siswa lebih kreatif dan inovatif dalam membuat alat peraga hidrolik
sederhana dengan memanfaatkan alat dan bahan yang tidak terpakai.
2.3 Kendala yang Dihadapi
Adapun kendala-kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut:
1. Terbatasnya sarana computer untuk mengoperasikan program Fluid
Sim Hydraulic, karena pada saat yang bersamaan juga dipakai oleh
jurusan lain, sehingga harus bergantian penggunaannya.
2. Siswa kesulitan dalam membuat alat peraga hidrolik yang lebih rumit,
karena terbatasnya alat dan bahan.
11
3. Siswa cepat bosan dengan satu alat peraga sederhana hidrolik
sehingga perlu dibuat model alat peraga hidrolik lain yang lebih
menarik.
2.4 Faktor-faktor Pendukung
Adapun faktor-faktor pendukungnya adalah:
1. Tersedianya alat dan bahan dalam membuat alat peraga sederhana
system hidrolik.
2. Dukungan dari seluruh siswa, guru dalam pembuatan alat peraga.
3. Alat dan bahan yang cukup murah.
2.5 Alternatif Pengembangan.
Alternatif pengembangan dalam pemanfaatan program Fluid Sim
Hydraulic dan alat peraga hidrolik sederhana adalah:
1. Perlu penambahan sarana komputer untuk mengoperasikan program
program Fluid Sim Hydraulic, sehingga tidak bergantian pemakaian
dengan jurusan lain.
2. Perlu pembuatan model alat peraga system hidrolik dalam bentuk
yang lebih variatif untuk mengatasi kebosanan siswa dalam
melaksanakan praktek.
3. Pembuatan alat peraga sederhana buatan siswa dan guru sendiri
perlu diterapkan pada mata diklat yang lain, yang belum memiliki alat
peraga praktek yang lengkap.
12
BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
1. Penggunaan program Fluid Sim Hydraulic dan alat peraga hidrolik
sederhana mampu meningkatkan pemahaman siswa pada mata diklat
hidrolik secara signifikan.
2. Materi sistem hidrolik yang diajarkan kepada siswa dapat dipahami
siswa dengan cepat, dan dicerna dengan baik dengan menggunakan
alat peraga hidrolik sederhana.
3. Pembuatan model alat peraga system hidrolik dalam bentuk yang lebih
variatif untuk mengatasi kebosanan siswa.
B. Rekomendasi
1. Penggunaan program Fluid Sim Hydraulic dan alat peraga hidrolik
sederhana perlu ditingkatkan lagi untuk mencapai pemahaman dan
hasil belajar siswa yang optimal.
2. Guru-guru mata diklat lain perlu melakukan inovasi pembelajaran dan
pembuatan alat peraga untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan.
3. Perlu pembuatan model alat peraga system hidrolik dalam bentuk
yang lebih variatif dan menerapkan pada mata diklat yang lain.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dan Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Aqib, Z, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA,
SMK. Bandung: Yrama Widya.
Dymiati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rineka
Cipta
Dymiati. 1994. Pembinaan Dan Penigkatan Mutu Tenaga Kependidikan.
Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan tinggi. Depdikbud.
Gunawan. Ardi. 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia.
Nasution. 1992. Berbagai pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Jakarta; Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sa’ud, U. 2012. Inovasi Pendidikan. Bandung:Alfabeta
14

Best Practice Guru Berprestasi SMK tahun 2014 Joko Prasetiyo

  • 1.
    BEST PRACTICE MENINGKATKAN PEMAHAMANSISWA TERHADAP MATERI SISTEM HIDROLIK DENGAN MENGUNAKAN SOFTWARE FLUID SIM-H DAN ALAT PERAGA SEDERHANA Diajukan untuk Mengikuti Seleksi Guru SMK Berprestasi Tingkat Nasional Disusun Oleh: JOKO PRASETIYO, S.Pd., MBA PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMK NEGERI 1 BINTAN 1
  • 2.
    LEMBAR PENGESAHAN MENINGKATKAN PEMAHAMANSISWA TERHADAP MATERI SISTEM HIDROLIK DENGAN MENGUNAKAN SOFTWARE FLUID SIM-H DAN ALAT PERAGA SEDERHANA Diajukan untuk Mengikuti Seleksi Guru SMK Berprestasi Tingkat Provinsi Kepulauan Riau Disusun Oleh: JOKO PRASETIYO, S.Pd., MBA MENGESAHKAN, Kepala SMK NEGERI 1 BINTAN Drs. Wiharjo, M.Pd NIP. 19640402 199103 1 015 2
  • 3.
    DAFTAR ISI Halaman Judul.......................................................................................................... i Halaman Pengesahan ................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 1.2 Permasalahan ...................................................................................................... 1.3 Strategi Pemecahan Masalah .............................................................................. BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2.1 Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah ................................................. 2.2 Hasil atau Dampak yang Dicapai ....................................................................... 2.3 Hendala yang Dihadapi Dalam Melaksanakan Strategi ...................................... 2.4 Alternatif Pengembangan ................................................................................... BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ................................................. 3.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 3.2 Rekomendasi ..................................................................................................... Lampiran 3
  • 4.
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Dinamika perkembangan belajar yang terjadi disekolah-sekolah semakin lama semakin kompleks hal ini ditandai dengan kian mundurnya mutu pendidikan Indonesia. Sementara itu tuntutan akan kualitas pendidikan itu semakin tinggi, terutama dalam menghadapi pasar global mendatang dan kemajuan teknologi. Oleh sebab itu krisis berkepanjangan yang dialami bangsa saat ini harus segera diatasi dan diharapkan untuk menghadapi era perdagangan bebas nanti kita telah benar-benar siap dan matang. Untuk menjawab tantangan tesrsebut di atas seorang guru dituntut dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam mendidik dan mengajar siswanya, karena guru merupakan pilar penting dan sebagai ujung tombak dalam mencetak generasi emas Indonesia. Dalam upaya mencetak generasi emas Indonesia di masa yang akan datang, guru seringkali menemui kendala-kendala dalam proses belajar mengajar, diantaranya adalah keterbatasan sarana dan prasarana praktek pembelajaran. Pada mata diklat Sistem Hidrolik yang penulis ajarkan di SMKN 1 Bintan juga mengalami kendala terbatasnya alat peraga praktek. 4
  • 5.
    1.2 Permasalahan Berdasarkan latarbelakang masalah di atas, maka permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut: a. Terbatasnya sarana dan prasarana pembelajaran praktek b. Rendahnya hasil belajar siswa c. Siswa cepat bosan, kurang serius, dan tidak jarang dalam proses pembelajaran siswa mengantuk. d. Siswa kurang mengetahui hubungan pelajaran dengan dunia kerja. 1.3 Strategi Pemecahan Masalah Berdasarkan permasalahan yang ada, maka terdapat beberapa langkah yang dapat diambil dalam menyelesaikan permasalahan ini yaitu dengan menggunakan alat peraga animasi Fluid Sim Hydraulic yaitu program animasi hidrolik yang dibuat oleh Pabrik Festo, metode ini dikombinasikan dengan menggunakan alat peraga hidrolik sederhana yang dibuat sendiri oleh guru dan siswa dengan menggunakan bahan dan alat yang sudah tidak terpakai. Fluid Sim Hydraulic dan alat peraga sederhana dipergunakan secara berurutan untuk mempermudah pemahaman siswa tentang prinsip kerja sistem hidrolik dan komponen-komponennya. 5
  • 6.
    BAB II PEMBAHASAN 2.1 AlasanPemilihan Strategi Pemecahan Masalah Seorang guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi kepada siswanya, sehingga tertarik untuk belajar. Kreativitas dan inovasi guru tersebut akan menambah motivasi belajar siswa, sehingga akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan secara otomatis akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Alasan penggunaan program animasi fluid sim hydraulic dan alat peraga hidrolik sederhana adalah karena keterbatasan sarana praktek system hidrolik yang dimiliki oleh sekolah, dengan penggunaan alat peraga hidrolik sederhana ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi system hidrolik. Di samping itu strategi ini juga mudah untuk dilakukan dan murah. Gambar program animasi fluid sim hydraulic adalah sebagai berikut: 6
  • 7.
    Gambar 2.1 Programanimasi fluid sim hydraulic Gambar alat peraga hidrolik sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 7
  • 8.
    Gambar 2.1 AlatPeraga Hidrolik Sederhana Penggunaan Alat Peraga Hidrolik Sederhana oleh siswa dapat dilihat pada gambar di bawah ini: 8
  • 9.
    Gambar 2.3 PenggunaanAlat Peraga Hidrolik Sederhana Oleh Siswa 2.2. Hasil atau Dampak yang Dicapai Hasil yang dicapai dalam penggunaan program Fluid Sim Hydraulic dan alat peraga hidrolik sederhana adalah: a). Meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami prinsip kerja system hidrolik. b). Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat system hidrolik. c). Melatih siswa untuk kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan alat dan barang yang dapat dimanfaatkan untuk media pembelajaran. 9
  • 10.
    Untuk mengukur prestasibelajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan program Fluid Sim Hydraulic dan alat peraga hidrolik sederhana maka digunakan siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Secara umum setiap siklus perbaikan mutu dengan PTK terdiri dari: a. Rencana yaitu: membuat rencana tindakan untuk melakukan perbaikan mutu atau pemecahan masalah. b. Tindakan yaitu: mengimplementasikan tindakan tersebut sesuai dengan rencana c. Observasi yaitu: melakukan pengamatan terhadap efek dari tindakan yang diberikan. d. Refleksi yaitu: mereflesikan hasil tindakan tersebut, sebagai dasar perencanaan berikutnya. Untuk lebih memahami dengan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut: Skema Penelitian Tindakan Kelas 10
  • 11.
    Nilai rata-rata hasilbelajar siswa pada mata diklat system hidrolik adalah sebagai berikut: 1. Kondisi Awal : 65 2. Siklus I : 74 3. Siklus II : 88 Disamping hasil secara kuantitatif di atas, maka dicapai juga hasil secara kualitatif yaitu: 1. Meningkatnya minat dan motivasi siswa terhadap mata diklat system hidrolik. 2. Siswa lebih kreatif dan inovatif dalam membuat alat peraga hidrolik sederhana dengan memanfaatkan alat dan bahan yang tidak terpakai. 2.3 Kendala yang Dihadapi Adapun kendala-kendala yang dihadapi adalah sebagai berikut: 1. Terbatasnya sarana computer untuk mengoperasikan program Fluid Sim Hydraulic, karena pada saat yang bersamaan juga dipakai oleh jurusan lain, sehingga harus bergantian penggunaannya. 2. Siswa kesulitan dalam membuat alat peraga hidrolik yang lebih rumit, karena terbatasnya alat dan bahan. 11
  • 12.
    3. Siswa cepatbosan dengan satu alat peraga sederhana hidrolik sehingga perlu dibuat model alat peraga hidrolik lain yang lebih menarik. 2.4 Faktor-faktor Pendukung Adapun faktor-faktor pendukungnya adalah: 1. Tersedianya alat dan bahan dalam membuat alat peraga sederhana system hidrolik. 2. Dukungan dari seluruh siswa, guru dalam pembuatan alat peraga. 3. Alat dan bahan yang cukup murah. 2.5 Alternatif Pengembangan. Alternatif pengembangan dalam pemanfaatan program Fluid Sim Hydraulic dan alat peraga hidrolik sederhana adalah: 1. Perlu penambahan sarana komputer untuk mengoperasikan program program Fluid Sim Hydraulic, sehingga tidak bergantian pemakaian dengan jurusan lain. 2. Perlu pembuatan model alat peraga system hidrolik dalam bentuk yang lebih variatif untuk mengatasi kebosanan siswa dalam melaksanakan praktek. 3. Pembuatan alat peraga sederhana buatan siswa dan guru sendiri perlu diterapkan pada mata diklat yang lain, yang belum memiliki alat peraga praktek yang lengkap. 12
  • 13.
    BAB III KESIMPULAN DANREKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Penggunaan program Fluid Sim Hydraulic dan alat peraga hidrolik sederhana mampu meningkatkan pemahaman siswa pada mata diklat hidrolik secara signifikan. 2. Materi sistem hidrolik yang diajarkan kepada siswa dapat dipahami siswa dengan cepat, dan dicerna dengan baik dengan menggunakan alat peraga hidrolik sederhana. 3. Pembuatan model alat peraga system hidrolik dalam bentuk yang lebih variatif untuk mengatasi kebosanan siswa. B. Rekomendasi 1. Penggunaan program Fluid Sim Hydraulic dan alat peraga hidrolik sederhana perlu ditingkatkan lagi untuk mencapai pemahaman dan hasil belajar siswa yang optimal. 2. Guru-guru mata diklat lain perlu melakukan inovasi pembelajaran dan pembuatan alat peraga untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. 3. Perlu pembuatan model alat peraga system hidrolik dalam bentuk yang lebih variatif dan menerapkan pada mata diklat yang lain. 13
  • 14.
    DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimidan Suhardjono, Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Aqib, Z, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA, SMK. Bandung: Yrama Widya. Dymiati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rineka Cipta Dymiati. 1994. Pembinaan Dan Penigkatan Mutu Tenaga Kependidikan. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan tinggi. Depdikbud. Gunawan. Ardi. 2003. Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia. Nasution. 1992. Berbagai pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta; Bumi Aksara. Sudjana, Nana. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sa’ud, U. 2012. Inovasi Pendidikan. Bandung:Alfabeta 14