’CARA PEMBUATAN SALEP
  DENGAN BAHAN AKTIF
       EKSTRAK’’


        KEL. III
Ekstrak


Ekstraksi



Cara pembuatan ekstrak



’Cara Pembuatan Salep Dengan
Bahan Aktif Ekstrak
A. Ekstrak
Ekstrak adalah sediaan farmasi yang diperoleh
dari jaringan hewan atau tumbuhan dengan
berbagai cara, misalnya ekstrak hati dan
ekstrak ipeka; sari tanaman yg dikeringkan atau
dipekatkan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Depdiknas)

Menurut FI edisi IV, ekstrak adalah sediaan
pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani
menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian
semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk
yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga
memenuhi baku yang telah ditetapkan
B. Ekstraksi

      Ekstraksi yaitu cara untuk
     memperoleh sediaan yang
mengandung senyawa aktif dari suatu
 bahan alam dengan menggunakan
 pelarut yang sesuai. Ada beberapa
  metode ekstraksi simplisia bahan
   alam, antara lain maserasi, dan
              perkolasi
C. Cara pembuatan ekstrak dan
          metode ekstraksi

 cara membuat bahan ekstrak dapat dilakukan
dengan cara ekstraksi
Penyarian
#Penyarian simplisia dengan air dilakukan
dengan cara maserasi, perkolasi, atau
penyeduhan dengan air mendidih.
#Penyarian dengan campuran etanol dan air
dilakukan dengan cara maserasi atau perkolasi
#Penyarian dengan eter dilakukan dengan cara
perkolasi
Maserasi : Sejumlah bahan
    ditempatkan pada wadah
   tertutup, ditambah dengan
  pelarut dengan perbandingan
kira-kira 1:7. Diamkan selama 5
    hari pada suhu kamar dan
 terlindung dari cahaya dengan
  sesekali diaduk. Setelah itu,
cairan dipisahkan, buang bagian
         yang mengendap.
Perkolasi : Secara umum proses
perkolasi ini dilakukan pada
temperatur ruang. Serbuk bahan
dibasahi dengan cairan penyari
dan ditempatkan pada bejana
silinder. Bagian bawah bejana
diberi sekat berpori untuk
menahan serbuk. Cairan penyari
dialirkan dari atas kebawah
melalui serbuk tersebut. Cairan
penyari akan melarutkan zat
aktif dalam sel-sel yang dilalui
sampai keadaan jenuh
Untuk pembuatan salep dari bahan
ekstrak :

 Ekstrak kering : Umumnya larut dalam
air, maka bahan ekstrak dilarutkan dalam
air, dan berat air dapat dikurangkan dari
dasar salepnya.
 Ekstrak kental : Diencerkan dahulu
dengan air atau etanol
 Ekstrak cair :
       ^jumlah sedikit : diteteskan terakhir
       sedikit demi sedikit.
       ^Jumlah banyak : dipanaskan di
       atas tangas air sampai sekental
       sirop.
Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’

Cara pembuatan salep dengan bahan aktif ekstrak’’

  • 1.
    ’CARA PEMBUATAN SALEP DENGAN BAHAN AKTIF EKSTRAK’’ KEL. III
  • 2.
    Ekstrak Ekstraksi Cara pembuatan ekstrak ’CaraPembuatan Salep Dengan Bahan Aktif Ekstrak
  • 3.
    A. Ekstrak Ekstrak adalahsediaan farmasi yang diperoleh dari jaringan hewan atau tumbuhan dengan berbagai cara, misalnya ekstrak hati dan ekstrak ipeka; sari tanaman yg dikeringkan atau dipekatkan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdiknas) Menurut FI edisi IV, ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian sehingga memenuhi baku yang telah ditetapkan
  • 4.
    B. Ekstraksi Ekstraksi yaitu cara untuk memperoleh sediaan yang mengandung senyawa aktif dari suatu bahan alam dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Ada beberapa metode ekstraksi simplisia bahan alam, antara lain maserasi, dan perkolasi
  • 5.
    C. Cara pembuatanekstrak dan metode ekstraksi  cara membuat bahan ekstrak dapat dilakukan dengan cara ekstraksi Penyarian #Penyarian simplisia dengan air dilakukan dengan cara maserasi, perkolasi, atau penyeduhan dengan air mendidih. #Penyarian dengan campuran etanol dan air dilakukan dengan cara maserasi atau perkolasi #Penyarian dengan eter dilakukan dengan cara perkolasi
  • 6.
    Maserasi : Sejumlahbahan ditempatkan pada wadah tertutup, ditambah dengan pelarut dengan perbandingan kira-kira 1:7. Diamkan selama 5 hari pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya dengan sesekali diaduk. Setelah itu, cairan dipisahkan, buang bagian yang mengendap.
  • 7.
    Perkolasi : Secaraumum proses perkolasi ini dilakukan pada temperatur ruang. Serbuk bahan dibasahi dengan cairan penyari dan ditempatkan pada bejana silinder. Bagian bawah bejana diberi sekat berpori untuk menahan serbuk. Cairan penyari dialirkan dari atas kebawah melalui serbuk tersebut. Cairan penyari akan melarutkan zat aktif dalam sel-sel yang dilalui sampai keadaan jenuh
  • 8.
    Untuk pembuatan salepdari bahan ekstrak :  Ekstrak kering : Umumnya larut dalam air, maka bahan ekstrak dilarutkan dalam air, dan berat air dapat dikurangkan dari dasar salepnya.  Ekstrak kental : Diencerkan dahulu dengan air atau etanol  Ekstrak cair : ^jumlah sedikit : diteteskan terakhir sedikit demi sedikit. ^Jumlah banyak : dipanaskan di atas tangas air sampai sekental sirop.