SAJIAN KASUS II
PURPURA TROMBOSITOPENIK
IDIOPATIK AKUT
KHARIMA SARI DELIA
J510155086
Pembimbing: dr. A. Septiarko Sp.A
dr. H. Elief Rohana, Sp. A., M. Kes
KEPANITERAAN KLINIK RSUD
KARANGANYAR
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA
2016
IDENTITAS
• Nama : An A
• No.RM : 37.12.xx
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Masuk Tgl : 24 MEI 2016
• Umur : 18 bulan
• Nama ayah : Tn. D/39th
• Nama Ibu : Ny. F/32th
• Alamat : Papahan, Tasikmadu,
Karanganyar
• Diagnosis masuk: ITP
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Bintik merah pada kulit
RPS
2 Hari SMRS
• demam, dirasakan sumer sumer dan terus
menerus. Pasien juga rewel, dan sulit makan.
Batuk (-), pilek (-), BAB cair (-) darah (-),
muntah (-), BAK nyeri (-).
1 Hari SMRS
• masih demam sumer-sumer, timbul bintik-
bintik merah kedua kaki gatal (-) nyeri (-) Gusi
berdarah (-) mimisan (-) pusing (-) nyeri perut
(-) mual (-) BAB cair (-) darah (-), BAK sakit (-).
HariMRS
bintik bertambah banyak
disertai lebam pada betis
tidak menyebar ke paha dan
selangkangan
bintik merah juga didapatkan
di punggung tangan, Bagian
bawah mata dan kelopak
mata juga didapatkan
kemerahan. riwayat trauma (-)
HariMRS Pasien rewel, makan
sulit. Mimisan (-) gusi
berdarah (-) BAB darah
(-) muntah darah (-).
Orang tua pasien
memeriksakan pasien
ke klinik dokter spesialis
anak  dirujuk ke
rumah sakit untuk
dirawat inap.
• Riwayat sakit
serupa: -
• Riwayat asma : -
• Riwayat alergi : -
RPK
• Riwayat sakit serupa : -
• Riwayat Alergi
: -
• Riwayat trauma
: -
• Riwayat infeksi
sebelumnya: -
• Riwayat konsumsi obat: -
RPD
Pohon Keluarga
Kesan : Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada keluarg
• G2P1A1
• Hamil pada usia 30th
• Trauma, infeksi, merokok, narkoba disangkal
• Perkembangan kehamilan dinyatakan normal
Riwayat
Kehamilan
Ibu pasien
• UK cukup bulan
• Persalinan normal
• preskep. Bayi menangis spontan
• Kelainan kongenital (-)
Riwayat
Persalinan
Ibu pasien
• Bayi perempuan 3000gr
• Menangis spontan,
• ASI keluar di hari I
• Bayi langsung dilatih menetek
Riwayat
pasca lahir
Riwayat ANC baik, riwayat persalinan baik, riwayat PNC baik
 Riwayat makanan
 0 - 6 bulan : ASI
 6 – 9 bulan : ASI dan bubur susu, kadang
sari buah
 9 – 12 bulan : ASI dan nasi tim, kadang
diselingi bubur nasi, sari buah
 12 - 18 bulan : ASI, susu formula, nasi &
sayur keluarga, buah
Kesan : Pasien mendapat ASI dan susu
formula
Perkembangan dan kepandaian
:
Motorik Kasar Motorik Halus Bahasa Personal Sosial
Tengkurap (3
bulan)
Memegang benda
(4 bulan)
Menoleh ke
sumber suara (4
bulan)
Tersenyum
(3 bulan)
Duduk tanpa
bantuan (6
bulan)
Menaruh benda di
mulut (6 bulan)
Mengoceh ( 5
bulan)
Mengenali wajah-
wajah (7 bulan)
Berdiri dengan
pegangan (10
bulan)
Memegang benda
kecil dengan ibu
jari dan telunjuk
(12 bulan)
Mengucap kata ma
(8 bulan)
Cemas ringan jika
terpisah dari orang
tua ( 12 bulan)
Berjalan tanpa
bantuan (18
bulan)
Mencoret-coret di
kertas (18 bulan)
Meminta sesuatu
dengan 1 kata (18
bulan)
Mengenali bayangan
di cermin (18 bulan)
Imunisasi
Jenis I II III IV V VI
HEPATITIS B 0 bulan - - - - -
BCG 2 bulan - - - - -
DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - -
POLIO 1 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - -
CAMPAK 9 bulan - - - - -
Kesan : Ibu pasien mengaku mendapat imunisasi lengkap sesuai dengan
jadwal yang tertera di KMS namun sudah lupa kapan dan apa saja yang
diberikan
Riwayat Sosial, ekonomi,
Lingkungan
Ayah (39 th, PNS) dan ibu (32 th, IRT),
penghasilan Rp.2.000.000-
Rp.2.500.000
Pasien tinggal dengan nenek,
ayah, dan ibu.
Rumah  ruang tamu, kamar tidur 4,
dapur, WC menyatu dgn kamar mandi.
Sumber air dari sumur
Air minum dari air mineral, atap dari
genteng, dinding dari semen, lantai
keramik, vntilasi dan penerangan
cukup
Kesan : keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi lingkungan rumah
Anamnesis Sistem
 Cerebrospinal : kejang (-), delirium (-)
 Kardiovaskuler : sianosis (-), biru (-)
 Respiratorius : batuk (-), pilek (-), sesak (-)
 Gastrointestinal : muntah (-), BAB (-)
 Urogenital : BAK (+) nyeri (-)
 Muskuloskeletal : kelainan bentuk (-) nyeri sendi (-),
nyeri otot (-)
 Integumentum : petechie (+), purpura (+), ikterik (-)
 Otonomik : demam (+)
 Kesan : terdapat masalah pada sistem integumentum
dan otonomik.
 Keadaan Umum : compos mentis, rewel
 Nadi : 116 x/menit
 RR : 28 x/menit
 Suhu : 36,7ºC
 Status Gizi
 BB/TB : 7,7kg/ 76cm
 Z scores BMI/U : 13,3 <-2SD
 Kesimpulan status gizi : kurang menurut
WHO
PEMERIKSAAN KHUSUS
 Kepala : normocephal, rambut hitam, lurus, jumlah
cukup.
 Mata : CA (-/), SI (-/-), edema palpebra (-/-),
purpura +/+ pada kelopak dan bagian bawah mata
 Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping
hidung (-/-)
 Mulut : mukosa bibir hiperemis, sianosis (-),
perdarahan gusi (-), stomatitis (-)
 Gigi : caries (-)
 Kesan : teerdapat purpura pada kelopak dan bagian
bawah mata
 Paru-paru:
 Inspeksi: pengembangan paru simetri antara
kanan dan kiri, tidak ada gerakan yang
tertinggal, retraksi dada +/+, SIC melebar
 Palpasi: fremitus kanan dan kiri sama, tidak
ada gerakan yang tertinggal.
 Perkusi: sonor (+/+)
Auskultasi: SDV (+/+), wheezing (-/-),
ronkhi (-/-).
 Jantung:
 Inspeksi: ictus cordis tidak tampak.
 Palpasi: Ictus cordis pada Sic V LMCS tidak
kuat angkat
 Perkusi: batas jantung tidak melebar
 Auskultasi: bunyi jantung I dan II murni,
reguler, bising (-), gallop (-), murmur (-).
Abdomen:
 Inspeksi : distended (-), sikatrik (-), purpura (-),
peteki (+)
 Auskultasi : peristaltik (+)
 Perkusi : timpani (+)
 Palpasi : turgor kulit normal, nyeri tekan (-)
 Hepar : tidak teraba membesar
 Lien : tidak teraba membesar
 Anogenital: tidak ada kelainan
 Ekstremitas : akral hangat (+), deformitas (-
), kaku sendi (-), sianosis (-), edema (-),
petekie (+/+), hematom subkutan (+), purpura
(+)
T Tungkai Lengan
Kanan Kiri Kanan Kiri
 Gerakan : bebas bebas bebas bebas
 Tonus : normal normal normal
normal
 Trofi : entrofi eutrofi eutrofi
eutrofi
 Klonus Tungkai : (-) (-) (-)
(-)
 Reflek fisiologis : triceps (+) normal, reflek patella (+)
normal, reflek achiles (+) normal
 Refleks patologis : babinski (-), chaddock (-), oppenheim (-),
gordon (-), rosolimo (-)
 Meningeal Sign : (-)
 Sensibilitas : dalam batas normal
 Kesan : status neurologi dalam batas normal
Laboratorium (24 mei 2016)
No Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan
1. Leukosit 6,10 uL 5000-1000 /uL
2. Eritrosit 4,12 Juta/uL 4,0-5,5 / uL
3. Hemoglobin 10,9 gr/dl 12-15 g/dl
4. Hematokrit 30,4 % 35-47%
5. MCV 74,0 femtoliter 80-100 fl
6. MCH 26,6 Pikograms 26-31 pg
7. MCHC 36,0 g/dl 32-36 g/dl
8. Trombosit 19 Ribu/mm3 150.000-450.000/uL
9. Limfosit 38,9 % 30-45%
10. Monosit 22,1 % 2-8%
11. Basofil - % 0-1
12. Eosinofil - % 1-5
13 Gran % 39 %
RINGKASAN ANAMNESIS
 2 Hari SMRS, pasien demam sumer sumer
(+), rewel dan kurang nafsu makan.
 1 Hari SMRS, pasien masih demam sumer
sumer (+), rewel, dan kurang nafsu makan.
Timbul bintik merah pada kedua kaki, tidak
sakit.
 Hari MRS, pasien masih demam sumer sumer
disertai bintik merah yang semakin banyak
namun terbatas di kedua kaki
 lebam pada kaki, bintik merah pada kedua
punggung tangan, dan bercak kemerahan di
kedua kelopak dan bagian bawah mata
 Ibu pasien membawa ke klinis spesialis dan
disarankan opnam di rumah sakit sehingga
dibawa ke RSUD Karanganyar
 RPD yang berhubungan dengan penyakit
sekarang (-)
 Pasien mendapatkan ASI + susu formula
 Riwayat ANC baik, Persalinan normal, Riwayat
PNC baik.
 Perkembangan dan kepandaian sesuai rata-rata
usia
 Pasien sudah mendapat imunisasi lengkap
menurut jadwal KMS
 Keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi
lingkungan rumah cukup
RINGKASAN PEMERIKSAAN
FISIK
 KU: CM, rewel
 Vital sign dalam batas normal
 Status gizi kurang menurut WHO.
 Kulit terdapat petekie pada kedua ekstremitas
bawah, purpura di kedua kelopak dan bagian
bawah mata
 Pemeriksaan leher dan pemeriksaan thorax
dalam batas normal
 Abdomen: dalam batas normal
Laboratorium
Trombositopenia Hb, Hct ↓
MCV ↓ Monosit ↑
DAFTAR MASALAH AKTIF /
INAKTIF
 AKTIF
 Demam (+)
 bintik merah yang semakin banyak disertai lebam
 Rewel (+)
 Hasil Lab : trombositopenia
 INAKTIF
 -
 DIAGNOSIS BANDING
 Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
 Dengue Fever
 Henoch-Schonlein Purpura
 DIAGNOSA KERJA
 Idiopathic trombocythopenic purpura
 Status Gizi kurang
RENCANA PENGELOLAAN
• Obsevasi KU, VS,
dan tanda
perdarahan
Bed rest
Rehidrasi
Transfusi trombosit
• inf KaeN3A 10 tpm
• Inj. Amoxsan
200mg/8 jam
• Inj. Metil
Prednisolon
15mg/hari
• Inj. Extrace 50mg
mg/12 jam
• Transfusi trombosit
2 kolf
Rencana Edukasi
Mengenali tanda perdarahan seperti gusi berdarah,
mimisan, muntah darah, BAB darah.
Bed rest total
Menjelaskan mengenai penyakit
PROGNOSIS
 Quo ad vitam : ad bonam
 Quo ad fungsionam : ad bonam
 Quo ad sanam : ad bonam
Tanggal 25 mei 2016
No Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan
1. Leukosit 7,89 uL 5000-1000 /uL
2. Eritrosit 4,08 Juta/uL 4,0-5,5 / uL
3. Hemoglobin 11,1 gr/dl 12-15 g/dl
4. Hematokrit 34,4 % 35-47%
5. MCV 84,0 femtoliter 80-100 fl
6. MCH 27,2 Pikograms 26-31 pg
7. MCHC 32,1 g/dl 32-36 g/dl
8. Trombosit 12 Ribu/mm3 150.000-450.000/uL
9. Limfosit 55,8 % 30-45%
10. Monosit 4,1 % 2-8%
11. Basofil 1,8 % 0-1
12. Eosinofil 1 % 1-5
13 Gran % 36,6 %
Tanggal 27 mei 2016
No Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan
1. Leukosit 6,40 uL 5000-1000 /uL
2. Eritrosit 3,66 Juta/uL 4,0-5,5 / uL
3. Hemoglobin 9,9 gr/dl 12-15 g/dl
4. Hematokrit 30,4 % 35-47%
5. MCV 83,0 femtoliter 80-100 fl
6. MCH 27 Pikograms 26-31 pg
7. MCHC 32,5 g/dl 32-36 g/dl
8. Trombosit 32 Ribu/mm3 150.000-450.000/uL
9. Limfosit 58,6 % 30-45%
10. Monosit 3,0 % 2-8%
11. Basofil 0.8 % 0-1
12. Eosinofil 2,2 % 1-5
13 Gran % 34,4 %
Tanggal 30 mei 2016
No Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan
1. Leukosit 8,5 uL 5000-1000 /uL
2. Eritrosit 3,74 Juta/uL 4,0-5,5 / uL
3. Hemoglobin 10,0 gr/dl 12-15 g/dl
4. Hematokrit 33,1 % 35-47%
5. MCV 88,5 femtoliter 80-100 fl
6. MCH 26,7 Pikograms 26-31 pg
7. MCHC 30.2 g/dl 32-36 g/dl
8. Trombosit 232 Ribu/mm3 150.000-450.000/uL
9. Limfosit 59,4 % 30-45%
10. Monosit 3,1 % 2-8%
11. Basofil 0,8 % 0-1
12. Eosinofil 1,3 % 1-5
13 Gran % 35,4 %
• Penyakit perdarahan didapat
akibat penghancuran trombosit
berlebihan
• Ditandai : trombositopenia
(<100.000 uL/mm3), purpura,
gambaran darah tepi umumnya
normal, dan tidak ditemukan
penyebab trombositopeni yang
lain
Patofisiologi
 Membran trombosit yang mengandung
glikoprotein  oleh autoantibodi dihancurkan
 oleh makrofag di limpa, dan organ RES
lainnya
GEJALA KLINIS
Lokasi Gejala
Kulit Peteki, purpura, ekimosis, hematom
subkutan
Mukosa Perdarahan gusi, epistaksis, conjunctival
bleeding, menorrhagia, hematuria,
perdarahan GIT
Internal Perdarahan intrakranial, perdarahan dalam
organ seperti hepar, limpa
Keadaan
khusus
Perdarahan memanjang setelah intervensi
bedah atau luka. Perdarahan setelah
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
Anamnesis
 Muncul keluhan1-3 minggu setelah
infeksi virus, atau bakteri
 Perdarahan kulit mendadak berupa
petekie hingga lebam.
 Riwayat konsumsi Obat-obatan,
misalnya heparin, sulfonamid,
kuinidin/kuinin, aspirin
Pemeriksaan fisis
 Bentuk perdarahan  petekie,
purpura pada kulit dan mukosa
(hidung, gusi, saluran cerna dan
traktus urogenital).
 Pembesaran limpa terjadi pada 10-20
% kasus.
Pemeriksaan penunjang
 Darah tepi :
 Morfologi eritrosit, leukosit, dan retikulosit 
normal.
 Hb, indeks eritrosit dan jumlah leukosit
normal. Anemia  perdarahan spontan
yang banyak
 Trombositopenia. Besar trombosit normal,
kadang ditemui bentuk yang lebih besar (giant
platelets)
 Bleeding Time ↑
 Pemeriksaan aspirasi sumsum
tulang
Tidak perlu jika gambaran klinis dan
laboratorium khas
Dilakukan bila gagal terapi selama 3-6
bulan, atau pada pemeriksaan fisik
ditemukan adanya
hepato/splenomegali/pembesaran kelenjar
getah bening
bisitopenia
PENATALAKSANAAN
Tindakan Suportif
• membatasi aktifitas fisik  cegah trauma
• menghindari obat yang menekan
produksi trombosit atau merubah
fungsinya
• memberi pengertian pada pasien dan
atau orang tua mengenai penyakitnya
↓ produksi
• Kemoterapi
• Diuretik
• Thiazide
• Alkohol
• Estrogen
• Kloramfenikol
destruksi
• Sulfonamid
• Quinidin
• Kinina
• Karbamazepin
• Asam valproat
• Heparin
• Digoksin
merubah
fungsi
• Aspirin
• Dipiridamol
Tabel 1. Intervensi penanganan ITP
berdasarkan jumlah trombosit dan manifestasi
klinis
Trombosit
( x109/L)
Gejala dan
pemeriksaan fisis
Rekomendasi
>50-150 Tidak ada Tidak ada
>20 Tidak ada Pengobatan individual
(terapi/preventif)
>20 dan/atau Perdarahan mukosa Dirawat di RS dan
<10 Perdarahan minor IVIG atau
kortikosteroid
Sembuh sempurna
secara spontan dalam
waktu kurang dari 6
bulan
Transfusi trombosit
jarang dilakukan 
biasanya tidak
efektif  trombosit
yang ditansfusikan
langsung dirusak.
Indikasi rawat inap
Kecurigaan/pasti
perdarahan intrakranial
Perdarahan
berat
trombosit
<20.000/μL
Umur <3
tahun
Pengobatan dengan kortikosteroid
diberikan bila:
Perdarahan mukosa,
trombosit <20.000/ μL
Perdarahan ringan,
trombosit <10.000/ μL
Steroid yang biasa digunakan
> prednison, 1-2 mg/kgBB/hari, evaluasi
setelah pengobatan 1-2 minggu.
> Bila responsif  dosis turunkan
pelahan-sampai trombosit stabil atau
pertahankan sekitar 30.000 - 50.000/μL.
Pemberian suspensi trombosit
dilakukan bila :
Jumlah trombosit <20.000/ μL dengan perdarahan
mukosa berulang (epistaksis)
Perdarahan retina
Perdarahan berat (epistaksis yang memerlukan
tampon, hematuria, perdarahan organ dalam)
Jumlah trombosit < 50.000/ul
Menjalani operasi, dengan jumlah trombosit
<150.000/ μL.
Immunoglobulin intravena
 Dosis inisial 0,8 g/kg BB, 1 kali pemberian
diulang dengan dosis yang sama jika jumlah
trombosit <30.000/μL pada hari ke-3 (72 jam
setelah infus pertama).
 Pada ITP kronik
 0,4 g/kg BB/x, setiap 2 – 8 minggu.
Kontrol di poliklinik 1-2 kali
seminggu, + pemeriksaan DL
dan jml trombosit
jumlah trombosit sudah mulai
meningkat dalam 1-2 minggu
px AT dan DL boleh dilakukan
tiap 2-3 minggu sekali sampai
kembali normal
DISKUSI
Anamnesis
• Riwayat infeksi 1-3
minggu sebelum
keluhan
• Perdarahan kulit
mendadak.
• Riwayat konsumsi
obat yang
mmepengaruhi
trombosit
Pasien
• (-) Tidak ada riwayat
sakit sebelum
muncul keluhan
• (+) peteki pada
kedua kaki, muncul
mendadak
• (-) Tidak ada riwayat
konsumsi obat
Pemeriksaan fisik
• Bentuk perdarahan
petekie, purpura pada
kulit dan mukosa
(hidung, gusi, saluran
cerna dan traktus
urogenital).
• Pembesaran limpa
terjadi pada 10-20 %
kasus.
Pasien
• Petekie (+), purpura
(+), perdarahan gusi
setelah 3 hari dirawat,
perdarahan di
kelopak mata dan
daun telinga
• (-)Tidak didapatkan
pembesaran limpa
Pemeriksaan penunjang
• Darah tepi
• Hb, indeks eritrosit dan
jumlah leukosit normal.
Anemia  perdarahan
spontan yang banyak
• Trombositopenia.
Besar trombosit
normal, kadang ditemui
bentuk trombosit yang
lebih besar (giant
platelets)
• Bleeding Time
memanjang
Pasien
• Tidak dilakukan
• Hb 10,9 (↓), eritrosit
4,12 (N), lekosit 6,10
(N)
• Trombositopenia
19.000 (↓↓) GDT tidak
dilakukan
• Tidak dilakukan
 Pada pasien didapatkan demam sumer sumer
3 hari yang dapat dicurigai adanya demam
dengue  tersingkirkan karena DF trjadi
trombositopeni pada hari ke 4-5, demam tidak
tinggi mendadak, dan tidak didapatkan
keluhan lain seperti pusing dan nyeri perut.
 HSP  kriteria diagnosis
 Palpable purpura in the presence of one or
more of the following:
 Diffuse abdominal pain (-)
 Any biopsy showing predominant immunoglobulin
A deposition (tidak dilakukan)
 Arthritis (acute, any joint) or arthralgia (-)
 Renal involvement (any hematuria or proteinuria)
(-)
(International Consensus Conference, 2006)
Pada pasien lebih dominan bentuk perdarahan
peteki, dan pada HSP tidak didapatkan
trombositopenia  tersingkirkan
Terapi yang diberikan
Kortikosteroid
 diketahui meningkatkan umur trombosit,
kemungkinan dari menghambat aktifitas fagosit
dan sintesis autoantibodi
 Peneliti menyimpulkan kortikosteroid
meningkatkan produksi sumsum tulang dengan
menghambat destruksi trombosit intrameduler
 Menurunkan kebocoran kapiler  mengurangi
gejala perdarahan dan peningkatan jumlah
trombosit
(Handin, 2003)
 Antibiotik  dugaan ITP dipicu infeksi bakteri
 Vitamin C  asam askorbat dibutuhkan untuk
pembentukan pembuluh darah, promoting
penyembuhan luka
DAFTAR PUSTAKA
 Brian V. R., et al. 2009. Henoch-Schönlein Purpura . Am Fam Physician.
2009;80(7):697- 704. Copyright © 2009 American Academy of Family
Physicians.
 Davey, Patrick. 2006. At a Glance Medicine. Jakarta: Penerbit Erlangga
 Handin,. R. I. Et al. Blood Principles and Practice of Hematology.
Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins
 Indiana Hemophilia & Thrombosis Center. 2010. Immune Thrombocytopenic
Purpura (ITP): A New Look at an Old Disorder. http://www.ihtc.org/wp-
content/uploads/2010/05/Final%20BT%20Spring%202010%20PRINT.pdf
diakses Juni 2016
 Pudjiadi, A. H., Badriul Hegar, et al. 2011. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan
Dokter Anak Indonesia ed II. Jakarta: Badan Penerbit IDAI
 Purmono, Bambang, Sutaryo et al. 2010. Buku Ajar Hemato-Onkologi Anak
Jakarta: Badan penerbit IDAI
 Rao, A. K.. 2013. Clinics Review Articles Hematology/Oncology Clinics of

Case Report ITP

  • 1.
    SAJIAN KASUS II PURPURATROMBOSITOPENIK IDIOPATIK AKUT KHARIMA SARI DELIA J510155086 Pembimbing: dr. A. Septiarko Sp.A dr. H. Elief Rohana, Sp. A., M. Kes KEPANITERAAN KLINIK RSUD KARANGANYAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
  • 2.
    IDENTITAS • Nama :An A • No.RM : 37.12.xx • Jenis Kelamin : Perempuan • Masuk Tgl : 24 MEI 2016 • Umur : 18 bulan • Nama ayah : Tn. D/39th • Nama Ibu : Ny. F/32th • Alamat : Papahan, Tasikmadu, Karanganyar • Diagnosis masuk: ITP
  • 3.
  • 4.
    RPS 2 Hari SMRS •demam, dirasakan sumer sumer dan terus menerus. Pasien juga rewel, dan sulit makan. Batuk (-), pilek (-), BAB cair (-) darah (-), muntah (-), BAK nyeri (-). 1 Hari SMRS • masih demam sumer-sumer, timbul bintik- bintik merah kedua kaki gatal (-) nyeri (-) Gusi berdarah (-) mimisan (-) pusing (-) nyeri perut (-) mual (-) BAB cair (-) darah (-), BAK sakit (-).
  • 5.
    HariMRS bintik bertambah banyak disertailebam pada betis tidak menyebar ke paha dan selangkangan bintik merah juga didapatkan di punggung tangan, Bagian bawah mata dan kelopak mata juga didapatkan kemerahan. riwayat trauma (-)
  • 6.
    HariMRS Pasien rewel,makan sulit. Mimisan (-) gusi berdarah (-) BAB darah (-) muntah darah (-). Orang tua pasien memeriksakan pasien ke klinik dokter spesialis anak  dirujuk ke rumah sakit untuk dirawat inap.
  • 7.
    • Riwayat sakit serupa:- • Riwayat asma : - • Riwayat alergi : - RPK • Riwayat sakit serupa : - • Riwayat Alergi : - • Riwayat trauma : - • Riwayat infeksi sebelumnya: - • Riwayat konsumsi obat: - RPD
  • 8.
    Pohon Keluarga Kesan :Tidak ada riwayat penyakit yang sama pada keluarg
  • 9.
    • G2P1A1 • Hamilpada usia 30th • Trauma, infeksi, merokok, narkoba disangkal • Perkembangan kehamilan dinyatakan normal Riwayat Kehamilan Ibu pasien • UK cukup bulan • Persalinan normal • preskep. Bayi menangis spontan • Kelainan kongenital (-) Riwayat Persalinan Ibu pasien • Bayi perempuan 3000gr • Menangis spontan, • ASI keluar di hari I • Bayi langsung dilatih menetek Riwayat pasca lahir Riwayat ANC baik, riwayat persalinan baik, riwayat PNC baik
  • 10.
     Riwayat makanan 0 - 6 bulan : ASI  6 – 9 bulan : ASI dan bubur susu, kadang sari buah  9 – 12 bulan : ASI dan nasi tim, kadang diselingi bubur nasi, sari buah  12 - 18 bulan : ASI, susu formula, nasi & sayur keluarga, buah Kesan : Pasien mendapat ASI dan susu formula
  • 11.
    Perkembangan dan kepandaian : MotorikKasar Motorik Halus Bahasa Personal Sosial Tengkurap (3 bulan) Memegang benda (4 bulan) Menoleh ke sumber suara (4 bulan) Tersenyum (3 bulan) Duduk tanpa bantuan (6 bulan) Menaruh benda di mulut (6 bulan) Mengoceh ( 5 bulan) Mengenali wajah- wajah (7 bulan) Berdiri dengan pegangan (10 bulan) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk (12 bulan) Mengucap kata ma (8 bulan) Cemas ringan jika terpisah dari orang tua ( 12 bulan) Berjalan tanpa bantuan (18 bulan) Mencoret-coret di kertas (18 bulan) Meminta sesuatu dengan 1 kata (18 bulan) Mengenali bayangan di cermin (18 bulan)
  • 12.
    Imunisasi Jenis I IIIII IV V VI HEPATITIS B 0 bulan - - - - - BCG 2 bulan - - - - - DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - - POLIO 1 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan - - CAMPAK 9 bulan - - - - - Kesan : Ibu pasien mengaku mendapat imunisasi lengkap sesuai dengan jadwal yang tertera di KMS namun sudah lupa kapan dan apa saja yang diberikan
  • 13.
    Riwayat Sosial, ekonomi, Lingkungan Ayah(39 th, PNS) dan ibu (32 th, IRT), penghasilan Rp.2.000.000- Rp.2.500.000 Pasien tinggal dengan nenek, ayah, dan ibu. Rumah  ruang tamu, kamar tidur 4, dapur, WC menyatu dgn kamar mandi. Sumber air dari sumur Air minum dari air mineral, atap dari genteng, dinding dari semen, lantai keramik, vntilasi dan penerangan cukup Kesan : keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi lingkungan rumah
  • 14.
    Anamnesis Sistem  Cerebrospinal: kejang (-), delirium (-)  Kardiovaskuler : sianosis (-), biru (-)  Respiratorius : batuk (-), pilek (-), sesak (-)  Gastrointestinal : muntah (-), BAB (-)  Urogenital : BAK (+) nyeri (-)  Muskuloskeletal : kelainan bentuk (-) nyeri sendi (-), nyeri otot (-)  Integumentum : petechie (+), purpura (+), ikterik (-)  Otonomik : demam (+)  Kesan : terdapat masalah pada sistem integumentum dan otonomik.
  • 15.
     Keadaan Umum: compos mentis, rewel  Nadi : 116 x/menit  RR : 28 x/menit  Suhu : 36,7ºC  Status Gizi  BB/TB : 7,7kg/ 76cm  Z scores BMI/U : 13,3 <-2SD  Kesimpulan status gizi : kurang menurut WHO
  • 17.
    PEMERIKSAAN KHUSUS  Kepala: normocephal, rambut hitam, lurus, jumlah cukup.  Mata : CA (-/), SI (-/-), edema palpebra (-/-), purpura +/+ pada kelopak dan bagian bawah mata  Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (-/-)  Mulut : mukosa bibir hiperemis, sianosis (-), perdarahan gusi (-), stomatitis (-)  Gigi : caries (-)  Kesan : teerdapat purpura pada kelopak dan bagian bawah mata
  • 18.
     Paru-paru:  Inspeksi:pengembangan paru simetri antara kanan dan kiri, tidak ada gerakan yang tertinggal, retraksi dada +/+, SIC melebar  Palpasi: fremitus kanan dan kiri sama, tidak ada gerakan yang tertinggal.  Perkusi: sonor (+/+) Auskultasi: SDV (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-).
  • 19.
     Jantung:  Inspeksi:ictus cordis tidak tampak.  Palpasi: Ictus cordis pada Sic V LMCS tidak kuat angkat  Perkusi: batas jantung tidak melebar  Auskultasi: bunyi jantung I dan II murni, reguler, bising (-), gallop (-), murmur (-).
  • 20.
    Abdomen:  Inspeksi :distended (-), sikatrik (-), purpura (-), peteki (+)  Auskultasi : peristaltik (+)  Perkusi : timpani (+)  Palpasi : turgor kulit normal, nyeri tekan (-)  Hepar : tidak teraba membesar  Lien : tidak teraba membesar  Anogenital: tidak ada kelainan
  • 21.
     Ekstremitas :akral hangat (+), deformitas (- ), kaku sendi (-), sianosis (-), edema (-), petekie (+/+), hematom subkutan (+), purpura (+)
  • 22.
    T Tungkai Lengan KananKiri Kanan Kiri  Gerakan : bebas bebas bebas bebas  Tonus : normal normal normal normal  Trofi : entrofi eutrofi eutrofi eutrofi  Klonus Tungkai : (-) (-) (-) (-)  Reflek fisiologis : triceps (+) normal, reflek patella (+) normal, reflek achiles (+) normal  Refleks patologis : babinski (-), chaddock (-), oppenheim (-), gordon (-), rosolimo (-)  Meningeal Sign : (-)  Sensibilitas : dalam batas normal  Kesan : status neurologi dalam batas normal
  • 23.
    Laboratorium (24 mei2016) No Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan 1. Leukosit 6,10 uL 5000-1000 /uL 2. Eritrosit 4,12 Juta/uL 4,0-5,5 / uL 3. Hemoglobin 10,9 gr/dl 12-15 g/dl 4. Hematokrit 30,4 % 35-47% 5. MCV 74,0 femtoliter 80-100 fl 6. MCH 26,6 Pikograms 26-31 pg 7. MCHC 36,0 g/dl 32-36 g/dl 8. Trombosit 19 Ribu/mm3 150.000-450.000/uL 9. Limfosit 38,9 % 30-45% 10. Monosit 22,1 % 2-8% 11. Basofil - % 0-1 12. Eosinofil - % 1-5 13 Gran % 39 %
  • 24.
    RINGKASAN ANAMNESIS  2Hari SMRS, pasien demam sumer sumer (+), rewel dan kurang nafsu makan.  1 Hari SMRS, pasien masih demam sumer sumer (+), rewel, dan kurang nafsu makan. Timbul bintik merah pada kedua kaki, tidak sakit.  Hari MRS, pasien masih demam sumer sumer disertai bintik merah yang semakin banyak namun terbatas di kedua kaki
  • 25.
     lebam padakaki, bintik merah pada kedua punggung tangan, dan bercak kemerahan di kedua kelopak dan bagian bawah mata  Ibu pasien membawa ke klinis spesialis dan disarankan opnam di rumah sakit sehingga dibawa ke RSUD Karanganyar
  • 26.
     RPD yangberhubungan dengan penyakit sekarang (-)  Pasien mendapatkan ASI + susu formula  Riwayat ANC baik, Persalinan normal, Riwayat PNC baik.  Perkembangan dan kepandaian sesuai rata-rata usia  Pasien sudah mendapat imunisasi lengkap menurut jadwal KMS  Keadaan sosial ekonomi cukup & kondisi lingkungan rumah cukup
  • 27.
    RINGKASAN PEMERIKSAAN FISIK  KU:CM, rewel  Vital sign dalam batas normal  Status gizi kurang menurut WHO.  Kulit terdapat petekie pada kedua ekstremitas bawah, purpura di kedua kelopak dan bagian bawah mata  Pemeriksaan leher dan pemeriksaan thorax dalam batas normal  Abdomen: dalam batas normal
  • 28.
    Laboratorium Trombositopenia Hb, Hct↓ MCV ↓ Monosit ↑
  • 29.
    DAFTAR MASALAH AKTIF/ INAKTIF  AKTIF  Demam (+)  bintik merah yang semakin banyak disertai lebam  Rewel (+)  Hasil Lab : trombositopenia  INAKTIF  -
  • 30.
     DIAGNOSIS BANDING Idiopathic Thrombocytopenic Purpura  Dengue Fever  Henoch-Schonlein Purpura  DIAGNOSA KERJA  Idiopathic trombocythopenic purpura  Status Gizi kurang
  • 31.
    RENCANA PENGELOLAAN • ObsevasiKU, VS, dan tanda perdarahan Bed rest Rehidrasi Transfusi trombosit • inf KaeN3A 10 tpm • Inj. Amoxsan 200mg/8 jam • Inj. Metil Prednisolon 15mg/hari • Inj. Extrace 50mg mg/12 jam • Transfusi trombosit 2 kolf
  • 32.
    Rencana Edukasi Mengenali tandaperdarahan seperti gusi berdarah, mimisan, muntah darah, BAB darah. Bed rest total Menjelaskan mengenai penyakit
  • 33.
    PROGNOSIS  Quo advitam : ad bonam  Quo ad fungsionam : ad bonam  Quo ad sanam : ad bonam
  • 38.
    Tanggal 25 mei2016 No Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan 1. Leukosit 7,89 uL 5000-1000 /uL 2. Eritrosit 4,08 Juta/uL 4,0-5,5 / uL 3. Hemoglobin 11,1 gr/dl 12-15 g/dl 4. Hematokrit 34,4 % 35-47% 5. MCV 84,0 femtoliter 80-100 fl 6. MCH 27,2 Pikograms 26-31 pg 7. MCHC 32,1 g/dl 32-36 g/dl 8. Trombosit 12 Ribu/mm3 150.000-450.000/uL 9. Limfosit 55,8 % 30-45% 10. Monosit 4,1 % 2-8% 11. Basofil 1,8 % 0-1 12. Eosinofil 1 % 1-5 13 Gran % 36,6 %
  • 39.
    Tanggal 27 mei2016 No Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan 1. Leukosit 6,40 uL 5000-1000 /uL 2. Eritrosit 3,66 Juta/uL 4,0-5,5 / uL 3. Hemoglobin 9,9 gr/dl 12-15 g/dl 4. Hematokrit 30,4 % 35-47% 5. MCV 83,0 femtoliter 80-100 fl 6. MCH 27 Pikograms 26-31 pg 7. MCHC 32,5 g/dl 32-36 g/dl 8. Trombosit 32 Ribu/mm3 150.000-450.000/uL 9. Limfosit 58,6 % 30-45% 10. Monosit 3,0 % 2-8% 11. Basofil 0.8 % 0-1 12. Eosinofil 2,2 % 1-5 13 Gran % 34,4 %
  • 40.
    Tanggal 30 mei2016 No Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan 1. Leukosit 8,5 uL 5000-1000 /uL 2. Eritrosit 3,74 Juta/uL 4,0-5,5 / uL 3. Hemoglobin 10,0 gr/dl 12-15 g/dl 4. Hematokrit 33,1 % 35-47% 5. MCV 88,5 femtoliter 80-100 fl 6. MCH 26,7 Pikograms 26-31 pg 7. MCHC 30.2 g/dl 32-36 g/dl 8. Trombosit 232 Ribu/mm3 150.000-450.000/uL 9. Limfosit 59,4 % 30-45% 10. Monosit 3,1 % 2-8% 11. Basofil 0,8 % 0-1 12. Eosinofil 1,3 % 1-5 13 Gran % 35,4 %
  • 42.
    • Penyakit perdarahandidapat akibat penghancuran trombosit berlebihan • Ditandai : trombositopenia (<100.000 uL/mm3), purpura, gambaran darah tepi umumnya normal, dan tidak ditemukan penyebab trombositopeni yang lain
  • 43.
    Patofisiologi  Membran trombosityang mengandung glikoprotein  oleh autoantibodi dihancurkan  oleh makrofag di limpa, dan organ RES lainnya
  • 45.
    GEJALA KLINIS Lokasi Gejala KulitPeteki, purpura, ekimosis, hematom subkutan Mukosa Perdarahan gusi, epistaksis, conjunctival bleeding, menorrhagia, hematuria, perdarahan GIT Internal Perdarahan intrakranial, perdarahan dalam organ seperti hepar, limpa Keadaan khusus Perdarahan memanjang setelah intervensi bedah atau luka. Perdarahan setelah
  • 46.
  • 47.
    Anamnesis  Muncul keluhan1-3minggu setelah infeksi virus, atau bakteri  Perdarahan kulit mendadak berupa petekie hingga lebam.  Riwayat konsumsi Obat-obatan, misalnya heparin, sulfonamid, kuinidin/kuinin, aspirin
  • 48.
    Pemeriksaan fisis  Bentukperdarahan  petekie, purpura pada kulit dan mukosa (hidung, gusi, saluran cerna dan traktus urogenital).  Pembesaran limpa terjadi pada 10-20 % kasus.
  • 49.
    Pemeriksaan penunjang  Darahtepi :  Morfologi eritrosit, leukosit, dan retikulosit  normal.  Hb, indeks eritrosit dan jumlah leukosit normal. Anemia  perdarahan spontan yang banyak  Trombositopenia. Besar trombosit normal, kadang ditemui bentuk yang lebih besar (giant platelets)  Bleeding Time ↑
  • 50.
     Pemeriksaan aspirasisumsum tulang Tidak perlu jika gambaran klinis dan laboratorium khas Dilakukan bila gagal terapi selama 3-6 bulan, atau pada pemeriksaan fisik ditemukan adanya hepato/splenomegali/pembesaran kelenjar getah bening bisitopenia
  • 51.
    PENATALAKSANAAN Tindakan Suportif • membatasiaktifitas fisik  cegah trauma • menghindari obat yang menekan produksi trombosit atau merubah fungsinya • memberi pengertian pada pasien dan atau orang tua mengenai penyakitnya
  • 52.
    ↓ produksi • Kemoterapi •Diuretik • Thiazide • Alkohol • Estrogen • Kloramfenikol destruksi • Sulfonamid • Quinidin • Kinina • Karbamazepin • Asam valproat • Heparin • Digoksin merubah fungsi • Aspirin • Dipiridamol
  • 53.
    Tabel 1. Intervensipenanganan ITP berdasarkan jumlah trombosit dan manifestasi klinis Trombosit ( x109/L) Gejala dan pemeriksaan fisis Rekomendasi >50-150 Tidak ada Tidak ada >20 Tidak ada Pengobatan individual (terapi/preventif) >20 dan/atau Perdarahan mukosa Dirawat di RS dan <10 Perdarahan minor IVIG atau kortikosteroid
  • 54.
    Sembuh sempurna secara spontandalam waktu kurang dari 6 bulan Transfusi trombosit jarang dilakukan  biasanya tidak efektif  trombosit yang ditansfusikan langsung dirusak.
  • 55.
    Indikasi rawat inap Kecurigaan/pasti perdarahanintrakranial Perdarahan berat trombosit <20.000/μL Umur <3 tahun
  • 56.
    Pengobatan dengan kortikosteroid diberikanbila: Perdarahan mukosa, trombosit <20.000/ μL Perdarahan ringan, trombosit <10.000/ μL Steroid yang biasa digunakan > prednison, 1-2 mg/kgBB/hari, evaluasi setelah pengobatan 1-2 minggu. > Bila responsif  dosis turunkan pelahan-sampai trombosit stabil atau pertahankan sekitar 30.000 - 50.000/μL.
  • 57.
    Pemberian suspensi trombosit dilakukanbila : Jumlah trombosit <20.000/ μL dengan perdarahan mukosa berulang (epistaksis) Perdarahan retina Perdarahan berat (epistaksis yang memerlukan tampon, hematuria, perdarahan organ dalam) Jumlah trombosit < 50.000/ul Menjalani operasi, dengan jumlah trombosit <150.000/ μL.
  • 58.
    Immunoglobulin intravena  Dosisinisial 0,8 g/kg BB, 1 kali pemberian diulang dengan dosis yang sama jika jumlah trombosit <30.000/μL pada hari ke-3 (72 jam setelah infus pertama).  Pada ITP kronik  0,4 g/kg BB/x, setiap 2 – 8 minggu.
  • 59.
    Kontrol di poliklinik1-2 kali seminggu, + pemeriksaan DL dan jml trombosit jumlah trombosit sudah mulai meningkat dalam 1-2 minggu px AT dan DL boleh dilakukan tiap 2-3 minggu sekali sampai kembali normal
  • 61.
    DISKUSI Anamnesis • Riwayat infeksi1-3 minggu sebelum keluhan • Perdarahan kulit mendadak. • Riwayat konsumsi obat yang mmepengaruhi trombosit Pasien • (-) Tidak ada riwayat sakit sebelum muncul keluhan • (+) peteki pada kedua kaki, muncul mendadak • (-) Tidak ada riwayat konsumsi obat
  • 62.
    Pemeriksaan fisik • Bentukperdarahan petekie, purpura pada kulit dan mukosa (hidung, gusi, saluran cerna dan traktus urogenital). • Pembesaran limpa terjadi pada 10-20 % kasus. Pasien • Petekie (+), purpura (+), perdarahan gusi setelah 3 hari dirawat, perdarahan di kelopak mata dan daun telinga • (-)Tidak didapatkan pembesaran limpa
  • 63.
    Pemeriksaan penunjang • Darahtepi • Hb, indeks eritrosit dan jumlah leukosit normal. Anemia  perdarahan spontan yang banyak • Trombositopenia. Besar trombosit normal, kadang ditemui bentuk trombosit yang lebih besar (giant platelets) • Bleeding Time memanjang Pasien • Tidak dilakukan • Hb 10,9 (↓), eritrosit 4,12 (N), lekosit 6,10 (N) • Trombositopenia 19.000 (↓↓) GDT tidak dilakukan • Tidak dilakukan
  • 64.
     Pada pasiendidapatkan demam sumer sumer 3 hari yang dapat dicurigai adanya demam dengue  tersingkirkan karena DF trjadi trombositopeni pada hari ke 4-5, demam tidak tinggi mendadak, dan tidak didapatkan keluhan lain seperti pusing dan nyeri perut.
  • 65.
     HSP kriteria diagnosis  Palpable purpura in the presence of one or more of the following:  Diffuse abdominal pain (-)  Any biopsy showing predominant immunoglobulin A deposition (tidak dilakukan)  Arthritis (acute, any joint) or arthralgia (-)  Renal involvement (any hematuria or proteinuria) (-) (International Consensus Conference, 2006) Pada pasien lebih dominan bentuk perdarahan peteki, dan pada HSP tidak didapatkan trombositopenia  tersingkirkan
  • 66.
    Terapi yang diberikan Kortikosteroid diketahui meningkatkan umur trombosit, kemungkinan dari menghambat aktifitas fagosit dan sintesis autoantibodi  Peneliti menyimpulkan kortikosteroid meningkatkan produksi sumsum tulang dengan menghambat destruksi trombosit intrameduler  Menurunkan kebocoran kapiler  mengurangi gejala perdarahan dan peningkatan jumlah trombosit (Handin, 2003)
  • 67.
     Antibiotik dugaan ITP dipicu infeksi bakteri  Vitamin C  asam askorbat dibutuhkan untuk pembentukan pembuluh darah, promoting penyembuhan luka
  • 68.
    DAFTAR PUSTAKA  BrianV. R., et al. 2009. Henoch-Schönlein Purpura . Am Fam Physician. 2009;80(7):697- 704. Copyright © 2009 American Academy of Family Physicians.  Davey, Patrick. 2006. At a Glance Medicine. Jakarta: Penerbit Erlangga  Handin,. R. I. Et al. Blood Principles and Practice of Hematology. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins  Indiana Hemophilia & Thrombosis Center. 2010. Immune Thrombocytopenic Purpura (ITP): A New Look at an Old Disorder. http://www.ihtc.org/wp- content/uploads/2010/05/Final%20BT%20Spring%202010%20PRINT.pdf diakses Juni 2016  Pudjiadi, A. H., Badriul Hegar, et al. 2011. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia ed II. Jakarta: Badan Penerbit IDAI  Purmono, Bambang, Sutaryo et al. 2010. Buku Ajar Hemato-Onkologi Anak Jakarta: Badan penerbit IDAI  Rao, A. K.. 2013. Clinics Review Articles Hematology/Oncology Clinics of