Masa
Kekuasaan
VOC (1602–
1799)
Pengaruh
Bidang
Politik
Campurtangan dalam
urusan politik kerajaan.
Penguasa pribumi menjadi
bawahan VOC.
Politik adu domba (devide et
impera) yang dijalankan oleh
VOC menyebabkan
perpecahan di kalangan
keluarga kerajaan.
Up
5.
Masa
Pemerintahan
Daendels
(1808–1811)
Pengaruh
Bidang
Politik
• Penguasa pribumidiangkat
sebagai pegawai negeri,
menerima gaji secara bulanan
dan dilarang menerima upeti.
• Mereka kehilangan jabatan
secara turun-temurun.
• Pulau Jawa dibagi menjadi
delapan keresidenan.
• Dualisme pemerintahan
Up
Pemerintahan Eropa Pemerintahan Pribumi
Masa
Kolonial
Belanda
(1830–1942)
Masa kolonial
Belanda mulai
berlangsungsetelah
pemerintahan
komisaris jenderal
berakhir dan
digantikan sistem
tanam paksa pada
1830. Sejak saat itu
kekuasaan tertinggi
di Hindia Belanda
dipegang oleh
gubernur jenderal.
Salah satu gagasan yang
berdampak besar dalam bidang
pemerintahan pada masa ini
adalah Pax Neerlandica
(Perdamaian Neerlandica).
Gagasan yang dicetuskan J.B.
van Heutsz tersebut bertujuan
menyatukan seluruh wilayah
Hindia Belanda di bawah
kekuasaan Belanda.
Gagasan tersebut menjadi cikal
bakal wilayah NKRI.
Up
12.
Sistem Peradilan
pada masaKolonial
Pengadilan
• peradilan untuk orang
Eropa.
• peradilan orang Timur
Asing (arab,cina)
• peradilan orang pribumi.
Up
Masa
Kekuasaan
VOC (1602–
1799)
Dampak
Ekonomi
Secaraumum, praktik eksploitasi yang
dijalankan VOC berupa penanaman
paksa, penyerahan wajib, monopoli
perdagangan, dan penyewaan pajak.
Monopoli perdagangan VOC dipusatkan
di Kepulauan Maluku dan Banten. Di
Maluku, VOC memonopoli kegiatan
perdagangan rempah-rempah. Adapun di
Banten, VOC memonopoli kegiatan
perdagangan lada.
Praktik eksploitasi VOC juga berkaitan
erat dengan kebijakan VOC, yaitu
verplichte leverantie dan contingenten.
15.
Masa
Pemerintahan
Daendels
(1808–1811)
Dampak ekonomi
pada masaini adalah
perubahan sistem
perekonomian
tradisional menjadi
sistem
perekonomian
modern. Dalam
sistem modern,
tanah-tanah milik
raja berubah status
menjadi tanah milik
pemerintah kolonial.
Perubahan status tanah
menyebabkan petani wajib
membayar pajak penjualan hasil
bumi kepada pemerintah
kolonial.
Pembangunan jalan raya pos
(Anyer–Panarukan). Di satu sisi,
pembangunan jalan ini
mempermudah akses
perdagangan. Di sisi lain,
pembangunan jalan raya pos
juga memakan banyak korban
jiwa.
Up
16.
Masa
Pemerintahan
Raffles (1811–
1816)
Dampak
Ekonomi
Sistemsewa tanah yang
diterapkan Raffles mendorong
pemerintah kolonial
menerapkan pajak tanah.
Pada pelaksanaannya, sistem
sewa tanah sangat memberatkan
rakyat. Untuk membayar pajak
atas sewa tanah, sebagian besar
rakyat bergantung kepada
rentenir Tionghoa. Dampaknya,
rakyat terlilit utang dan harus
kehilangan tanahnya kepada
para rentenir Tionghoa.
Up
17.
Masa
Kolonial
Belanda
(1830–1942)
Dampak ekonomi
masa pemerintah
kolonialBelanda
berkaitan erat
dengan sistem tanam
paksa (1830–1870)
dan sistem ekonomi
liberal (open door
policy).
Munculnya kota-kota pusat
industri di Hindia Belanda.
Pembangunan jalur transportasi
dan berbagai infrastruktur.
Masyarakat pada masa kolonial
Belanda mulai mengenal sistem
perbankan modern (De javashe
bank)
Up
18.
Pembangunan rel keretaapi
Pembangunan pelabuhan
Pembangunan jembatan
Pembangunan stasiun
Dampak Ekonomi
Lunturnya
Feodalisme
Sistem feodal ditandai
denganadanya tanah-
tanah luas yang dikuasai
para bangsawan atau
tuan tanah, sedangkan
rakyat biasa berperan
sebagai budak. Para
budak tersebut bekerja
menggarap tanah milik
para bangsawan.
Secara bertahap
penguasa kolonial
berhasil menggeser hak-
hak istimewa para
penguasa pribumi. Para
penguasa pribumi
ditempatkan sebagai
pegawai pemerintah
kolonial.
Up
23.
Pertumbuhan dan
Migrasi Penduduk
Padaabad XIX
pertumbuhan penduduk
di Hindia Belanda
mengalami peningkatan.
Kondisi tersebut
mendorong pemerintah
kolonial Belanda
menerapkan program
migrasi penduduk,
khususnya di Pulau
Jawa.
Pemerintah kolonial
Belanda berusaha
memperlancar program
migrasi dengan
membujuk petani-petani
miskin di perdesaan
Jawa untuk bekerja di
perkebunan-perkebunan
di Sumatra Timur.
Up
Penyebaran
Agama Nasrani
Penyebaran agama
Nasranidilakukan oleh
bangsa Eropa sesuai
dengan semboyan
Gospel.
Saat mencapai
Kepulauan Maluku,
bangsa Portugis dan
Spanyol juga membawa
misi penyebaran agama
Katolik. Sementara itu,
agama Kristen mulai
dikenal masyarakat
seiring masuknya
berbagai organisasi
penyiaran agama Kristen
(zending).
Up
26.
Perkembangan
Seni Musik
Kedatangan bangsa-
bangsaEropa
menyebabkan seni
musik di Hindia Belanda
semakin berkembang.
Contohnya, pengenalan
akan beberapa alat
musik seperti biola,
piano, cello, gitar, bass,
flute, saksofon, dan horn
(terompet).
Dalam
perkembangannya,
terjadi perpaduan musik
Barat dan musik
tradisional Indonesia
dalam bentuk musik
keroncong.
Up
27.
Arsitektur
Pada abad XIX
arsitekturbergaya
Eropa di Hindia
Belanda
berkembang gaya
arsitektur yang
disebut Indis. Gaya
Indis merupakan
perpaduan antara
arsitektur Eropa
dan arsitektur
lokal.
Up
Jogja Malang
Batavia Bandung
28.
Perkembangan
Karya Sastra
Perkembangan karya
sastrapada masa ini
ditandai dengan
munculnya karya
sastra seperti History
of Java, Max
Havelaar, History of
the East Indian
Arcipelago, dan
History of Sumatra.
Up
29.
Perubahan
Gaya Hidup
Pada masakolonial gaya
hidup bangsa Eropa,
terutama dalam gaya
berpakaian menjadi
trend-setter bagi
golongan lainnya,
termasuk golongan
masyarakat bumiputra.
Masyarakat pada masa
ini juga mulai mengenal
budaya Rijsttafel, yaitu
penyajian makanan ala
Eropa yang dilakukan
secara berurutan dimulai
dari menu pembuka,
menu utama, dan menu
penutup.
Up
38.
Back
Pendidikan
Perkembangan pendidikan padamasa kolonial tidak terlepas dari kebijakan Politik
Etis yang mulai berlaku pada awal abad XX. Pada masa ini muncul sekolah-
sekolah yang didirikan pemerintah kolonial dan sekolah-sekolah yang didirikan
kaum intelektual pribumi.
Sekolah Kolonial
Sekolah Pribumi
• Eerste School
• Tweede Schol
• Holand Indsiche School (HIS)
• MULO
• AMS
• HBS
• Taman Siswa
• Muhammadiyah
• Pondok Pesantren
SOAL
DIKUMPULKAN
1. Bagaimana statusmasyarakat pribumi
pada masa kolonial di bidang pendidikan?
Jelaskan!
2. Mengapa sistem mata uang yang
diterapkan Raffles gagal?
3. Analisis perbedaan stratifikasi sosial
antara masyarakat Eropa dan masyarakat
pribumi!