BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
MODUL AJAR
KURIKULUM MERDEKA
Instansi : _______________________________
Nama Penyusun : _______________________________
NIK : _______________________________
Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Fase F, Kelas / Semester : XI (Sebelas) / I (Ganjil)
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun
Instansi
Tahun Penyusunan
Jenjang Sekolah
Mata Pelajaran
Fase F, Kelas / Semester
BAB 1
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
:
:
:
.....................................
.....................................
Tahun 20 ...
…………..
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
XI (Sebelas) / I (Ganjil)
Makna dan Paham tentang Gereja
2 Pertemuan / 6 Jam Pelajaran
B. KOMPETENSI AWAL
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Pekerti Fase F
Pada akhir Fase F, peserta didik memahami arti, makna, dan sifat Gereja; karya
pastoral Gereja; peran hierarki dan awam; ajaran sosial dan Hak Asasi Manusia;
mengembangkan budaya kasih, menghormati kehidupan; memahami makna
panggilan hidup, nilai- nilai penting dalam masyarakat, menghargai keberagaman,
membangun dialog dan kerjasama; mewujudkan sifat serta karya pastoral Gereja
di dalam kehidupan sehari-hari di tengah keluarga, Gereja dan masyarakat.
Fase F Berdasarkan Elemen
Elemen Capaian Pembelajaran
Gereja Peserta didik mampu memahami arti dan makna Gereja,
sifat Gereja (Satu, Kudus, Katolik, Apostolik), peran
hierarki dan awam dalam Gereja, karya pastoral Gereja
(Liturgia, Kerygma, Martyria, Koinonia, Diakonia).
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan
global
D. SARANA DAN PRASARANA
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
Media Pembelajaran/Sarana
 Kitab Suci (Alkitab), Buku Siswa SMA/SMK, Kelas XI, Pendidikan Agama
Katolik dan Budi Pekerti, Proyektor.
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran (contextual teaching and learning, cooperative learning,
communicative approach, project-based learning, problem-based learning, direct
instruction)
G. METODE PEMBELAJARAN
Permainan, Pengamatan, Cerita, Dialog, Diskusi, Informasi, Refleksi
H. PENDEKATAN
Pendekatan Kateketis
Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh
peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan, pengalaman, cerita
kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut didalami dalam terang Kitab
Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan nilai-nilai
yang diperoleh dari pendalaman yang dilakukan.
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Bab I
11.1. Peserta didik mampu memahami makna dan paham tentang Gereja sehingga
pada akhirnya bersyukur dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran Subbab
Subbab : Gereja sebagai Umat Allah
11.1.1. Peserta didik mampu memahami Gereja sebagai umat Allah dan bersyukur
pada Allah atas rahmat sebagai anggota umat Allah serta menghayatinya
dalam hidup sehari-hari.
Subbab : Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka
11.1.2. Peserta didik mampu memahami Gereja sebagai persekutuan yang terbuka,
dan bersyukur pada Allah atas rahmat sebagai anggota persekutuan yang
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
terbuka serta menghayati dalam hidup sehari-hari.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Kemampuan pengetahuan, keterampilan, sosial, dan spiritual dalam implementasi
kehidupan sehari hari melalui tahap bertanya, menyelidiki, mengkritisi, diskusi
bagai mana memahami makna dan paham tentang Gereja sehingga pada akhirnya
bersyukur dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Apa itu Gereja? Apa itu Gereja sebagai umat Allah? Apa itu Gereja sebagai
persekutuan yang terbuka?
 Apa makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? Bagaimana mewujudkan
Gereja sebagai persekutuan yang terbuka?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 : Gereja sebagai Umat Allah ( 3 JP)
Kegiatan Pendahuluan (20 Menit)
 Guru menyapa peserta didik dan mengkondisikan kelas sebelum memulai
pelajaran.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
 Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
 Guru memilih salah seorang peserta didik memimpin pujian dan doa pembukaan.
 Apersepsi : Guru memberi salam dengan semangat sukacita untuk
mengkondisikan peserta didik agar siap menerima pelajaran Pendidikan Agama
Katolik pada awal tahun ajaran baru. Guru mengajak peserta didik untuk
mengingat kembali materi ajar apa saja yang telah dipelajari pada kelas X.
Selanjutnya guru memotivasi peserta didik untuk kegiatan pembelajaran yang
akan dilaksanakan dengan pertanyaan pemantik, misalnya: Apa itu Gereja? Apa
itu Gereja sebagai umat Allah? Apa itu Gereja sebagai persekutuan yang terbuka?
Untuk memahami makna Gereja itu, marilah kita memulai kegiatan pembelajaran
dengan sebuah permainan.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
Kegiatan Inti (80 menit)
Langkah pertama:
Menggali Pemahaman Tentang Gereja Sebagai Umat Allah
1. Permainan
 Peserta didik berbagi pengalaman hidup sebagai umat Allah dengan sebuah
sebuah permainan. (Guru dapat menggunakan permainan lain yang sesuai dengan
tema pembelajaran ini).
 Guru membagi dua atau tiga kelompok peserta didik dan telah mempersiapkan
dua atau tiga gambar gedung gereja (sebaiknya dalam kertas karton yang tidak
mudah robek) yang telah digunting menjadi beberapa potongan sesuai dengan
jumlah kelompok. Kemudian guru membagikan potongan gambar gereja secara
acak bisa juga guru mengambil satu dua potongan gambar tersebut. Peserta
diminta untuk menuliskan nama dan cita-citanya di balik potongan gambar
gereja. Kemudian peserta diminta untuk menyatukan potongan membentuk
sebuah gambar. Kelompok yang satu dengan yang lain berusaha agar lebih
dahulu selesai menyatukan gambar tersebut.
 Setelah selesai permainan, guru memberikan beberapa catatan, antara lain:
 Gedung gereja terdiri dari: atap, pintu, tiang, ubin, jendela, dinding, salib,
menara, dan seterusnya. sesuai potongan-potongan gambar gereja dalam
permainan tersebut.
 Kita semua adalah anggota Gereja atau anggota umat Allah yang terdiri dari
berbagai macam profesi: guru, pelajar, dokter, pengusaha, jaksa, pengacara,
petani, pilot, artis, pegawai swasta, ASN, dan seterusnya.
2. Mengungkapkan pemahaman pribadi tentang makna Gereja
Peserta didik diajak untuk mengungkapkan pengalaman dan pemahaman pribadi
sebagai orang Katolik tentang makna Gereja yang ia ketahui.
 Gereja menurut kalian adalah?
 Gereja menurut pandangan orang luar (non kristiani) adalah?
3. Penjelasan
Setelah para peserta didik menyampaikan pandangan-pandangan tentang makna
Gereja, guru memberikan penjelasan sebagai peneguhan, misalnya: apabila kita
bertanya pada orang-orang Katolik maupun yang tidak Katolik tentang apa
makna Gereja, maka kurang lebih jawaban-jawaban yang diperoleh adalah:
 Gereja adalah gedung. Gereja adalah rumah Allah, tempat beribadat, misa,
atau merayakan Ekaristi bagi umat Katolik atau umat kristiani pada
umumnya.
 Gereja adalah ibadat. Gereja adalah lembaga rohani yang menyalurkan
kebutuhan manusia dalam relasinya dengan Allah lewat ibadat-ibadat. Atau,
Gereja adalah lembaga yang mengatur dan menyelenggarakan ibadat-ibadat.
Gereja adalah persekutuan umat yang beribadat.
 Gereja adalah ajaran. Gereja adalah lembaga untuk mempertahankan dan
mempropagandakan seperangkat ajaran yang biasanya dirangkum dalam
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
sebuah buku yang disebut Katekismus. Untuk bisa menjadi anggota Gereja,
si calon harus mengetahui sejumlah ajaran/doktrin/ dogma. Menjadi anggota
Gereja berarti menerima sejumlah “kebenaran”.
 Gereja adalah organisasi/lembaga sejagat/internasional. Gereja adalah
organisasi dengan pemimpin tertinggi di Roma dengan cabang-cabangnya
sampai ke pelosok-pelosok seantero jagat. Garis komando dan koordinasinya
Langkah kedua:
Menggali Ajaran Kitab Suci Dan Ajaran Gereja Tentang Makna Gereja
Sebagai Umat Allah
1. Mendalami warta Kitab Suci (Alkitab) tentang Gereja sebagai umat Allah
a. Membaca dan menyimak pesan Kitab Suci
Peserta didik membaca dan menyimak teks Kitab Suci yang berisi ajaran tentang
Gereja sebagai umat Allah dalam Kisah Para Rasul 2:41–47.
Catatan: untuk pengayaan, bisa dibaca juga 1Korintus 12:7–18
b. Pendalaman
Peserta didik mendalami bacaan teks Kitab Suci dalam kelompok kecil, atau sesuai
kondisi kelasnya, dengan beberapa pertanyaan diskusi berikut ini. Peserta didik
dapat menambah juga pertanyaan sesuai kebutuhan dalam diskusinya.
1) Apa pesan keseluruhan teks Kisah Para Rasul 2:41–47?
2) Apa makna Gereja menurut teks Kitab Suci tersebut? Sebutkan ayat-ayat terkait!
3) Apa ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah dalam perikop Kitab Suci tersebut?
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
4) Apa saja konsekuensinya bagi kita sebagai anggota Gereja, umat Allah?
c. Melaporkan hasil diskusi
Setiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya, dan peserta didik yang lain
memberikan tanggapan atau pertanyaan-pertanyaan unttuk pendalaman lebih
lanjut.
d. Penjelasan/peneguhan
Setelah proses diskusi, guru memberikan penjelasan untuk peneguhan hasil diskusi,
misalnya:
1) Hidup mengumat pada dasarnya merupakan hakikat Gereja itu sendiri, sebab
hakikat Gereja adalah persaudaraan cinta kasih seperti yang dicerminkan oleh
hidup umat perdana (lih. Kis. 2: 41–47).
2) Dalam hidup mengumat banyak karisma dan rupa-rupa karunia dapat dilihat,
diterima, dan digunakan untuk kekayaan seluruh Gereja. Hidup Gereja yang
terlalu menampilkan segi organisatoris dan struktural dapat mematikan banyak
kharisma dan karunia yang muncul dari bawah (1Kor. 12:7–10).
3) Dalam hidup mengumat, semua orang yang merasa menghayati martabat yang
sama akan bertanggung jawab secara aktif dalam fungsinya masing-masing untuk
membangun Gereja dan memberi kesaksian kepada dunia (Ef. 4:11–13; 1Kor.
12:12–18;26–27).
4) Gereja menjadi nyata ketika karunia Roh Kudus memenuhi hati para rasul dan
membakar semangat mereka untuk pergi ke luar dan memulai perjalanan mereka
untuk mewartakan Injil, menyebarkan kasih Allah.
5) Ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah yang tampak dalam cerita tersebut adalah
kesatuan dalam persaudaraan sejati.
2. Mendalami ajaran Gereja tentang Gereja sebagai umat Allah
a. Membaca/menyimak ajaran Gereja
Peserta didik membaca dan menyimak ajaran Gereja tentang Gereja sebagai umat
Allah dalam dokumen Konsili Vatikan II berikut ini.
Gereja sebagai Umat Allah
Gereja, umat Allah bukan semata-mata merupakan hal fisik melainkan rohani.
Gereja adalah umat Allah berarti terpilih dari Allah. Sebutan umat Allah
menekankan pada dua hal penting, yaitu 1) Gereja bukanlah pertama-tama
organisasi manusiawi, melainkan perwujudan karya Allah yang konkret. Tekanan
pada pilihan dan kasih Allah; 2) Gereja bukan hanya kaum awam atau hierarki saja,
melainkan keseluruhannya sebagai umat Allah.
Gereja, umat Allah berkembang dan semakin meluas karena pemberitaan Injil
oleh para murid dan orang-orang yang selalu mengamini, yang mendapat
pengalaman Paskah, percaya dan bertobat, dan terus dijiwai dan dibimbing oleh Roh
Kudus. Pengalaman inilah yang akhirnya menciptakan persekutuan yang terus-
menerus dibangun tanpa henti hingga di pelosok-pelosok negeri. Pemberitaan Injil
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
tentang Yesus yang bangkit dan mulia sebagai satu-satunya penyelamat dunia.
Tanpa pemberitaan Injil, orang tidak dapat percaya dengan tepat, tidak dapat secara
sadar dan manusiawi bertobat kepada Allah yang menyelamatkan melalui Yesus
Kristus, tidak secara sadar dan manusiawi menyambut keselamatan menurut
kebenaran. Maka, Gereja pada pokoknya tidak lain adalah persekutuan semua orang
yang dari dalam hatinya tersentuh oleh Allah (bdk. Kis. 2:37; 16:14) menanggapi
pemberitaan Injil dengan percaya dan tobat. Maka, Gereja ada bukan karena
kehendak manusia, melainkan karena rencana Allah. Umat Allah adalah
persekutuan orang yang “dipanggil” Allah.
Ciri Gereja sebagai umat Allah terlihat dalam panggilan dan inisiatif Allah,
persekutuan, hubungan mesra antara manusia dan Allah, serta karya keselamatan
dan peziarahannya. Gereja sebagai umat Allah menunjuk pada umat Allah yang
telah berlangsung sejak lama dan menjadi sempurna oleh karena Kristus, menuju
kesatuan paripurna sebagai umat yang baru.
Dasar dan konsekuensi yang terus dikembangkan sebagai Gereja umat Allah.
Hidup menjemaat pada dasarnya merupakan hakikat Gereja itu sendiri, sebab
hakikat Gereja adalah persaudaraan, cinta kasih, seperti dicerminkan dalam hidup
jemaat perdana. Dalam hidup menjemaat, ada banyak karisma dan rupa-rupa karunia
yang dapat dilihat, diterima, dan digunakan untuk kekayaan bagi seluruh anggota
Gereja. Begitu pula dalam hidup menjemaat, semua orang mempunyai martabat dan
tanggung jawab sama dan secara aktif terlibat sesuai fungsinya masing-masing.
Sebagai umat Allah, tidak lagi dibedakan antara mereka yang tertahbis dan non-
tertahbis, biarawan atau non-biarawan, dan umat, melainkan semua orang yang telah
dipilih Tuhan menjadi umat-Nya. Kesatuan tidak lagi didasarkan pada struktural-
organisatoris, tetapi pada Roh Allah sendiri yang telah menjadikan umat-Nya
sebagai bangsa atau umat pilihan. Artinya, baik hierarki maupun awam memiliki
hakikat yang sama, yaitu sebagai umat Allah dengan fungsi atau peranan yang
berbeda. Dengan kata lain, yang membedakan hierarki dan awam adalah fungsinya
dan bukan hakikatnya (lihat LG artikel 4, 7, 9).
b. Pendalaman
Dalam kelompok, peserta didik berdiskusi tentang Gereja sebagai umat Allah
menurut dokumen Konsili Vatikan II yang telah mereka baca dengan beberapa
pertanyaan berikut ini. Peserta didik bisa mengembangkan pertanyaan-pertanyaan
yang baru untuk berdiskusi bersama.
1) Apa makna Gereja sebagai umat Allah?
2) Apa ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah?
3) Apa dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah?
c. Melaporkan hasil diskusi
Setiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya, dan peserta didik yang lain
memberikan tanggapan atau pertanyaan-pertanyaan untuk pendalaman lebih
lanjut.
d. Penjelasan
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
Guru memberikan penjelasan sebagai peneguhan setelah para peserta didik
berdiskusi.
1) Gereja sebagai umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah
sendiri. Umat Allah adalah bangsa terpilih, bangsa terpanggil.
2) Umat Allah dipanggil dan dipilih Allah untuk misi tertentu, yaitu menyelamatkan
dunia.
3) Hubungan antara Allah dan umat-Nya dimeteraikan oleh suatu perjanjian. Umat
harus menaati perintah-perintah Allah dan Allah akan selalu menepati janji-janji-
Nya.
4) Umat Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir, menuju Tanah
Terjanji. Artinya kita sebagai Gereja, umat Allah sedang berziarah di dunia
menuju rumah Bapa di surga.
5) Ciri Gereja sebagai umat Allah terlihat dalam dari panggilan dan inisiatif Allah,
persekutuan, hubungan mesra antara manusia dengan Allah, karya keselamatan
dan peziarahannya. Gereja sebagai umat Allah menunjuk kepada umat Allah
yang telah berlangsung sejak lama dan menjadi sempurna oleh karena Kristus,
menuju kesatuan paripurna sebagai umat yang baru.
6) Dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah.
- Hakikat Gereja sendiri adalah persaudaraan cinta kasih, sebagaimana jelas
tampak dalam praktik hidup Gereja perdana (bdk. Kis. 2:41–47; 4:32–37)
- Adanya aneka macam karisma dan karunia yang tumbuh di kalangan umat
yang semestinya dipelihara dan dikembangkan untuk pelayanan dalam
jemaat (bdk. 1Kor. 12:7–10)
- Seluruh anggota Gereja memiliki martabat yang sama sebagai satu anggota
umat Allah meskipun di antara mereka terdapat fungsi yang berbeda-beda
(bdk. 1Kor. 12:12–18)
Langkah ketiga:
Menghayati Makna Gereja Sebagai Umat Allah
1. Refleksi
- Bacalah cerita berikut ini!
Penglihatan Seorang Rahib
Ada seorang rahib tua yang saleh. Selama bertahun-tahun, ia berdoa agar dapat
mengalami suatu penglihatan dari Tuhan demi menguatkan imannya. Namun ia
tidak pernah mengalami penglihatan itu. Hampir saja ia putus asa, ketika pada suatu
hari terjadi penglihatan. Rahib itu gembira sekali. Tetapi apa yang terjadi kemudian?
Pada saat ia mengalami penglihatan itu, lonceng biara berdentang.
Bunyi lonceng itu menandakan saat para rahib memberi makan orang-orang miskin
yang setiap hari berkumpul di depan pintu biara.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
Dan sekarang adalah gilirannya untuk memberi makan kepada mereka.
Apabila ia tidak membawa makanan, maka mereka akan pergi dengan diam-diam,
karena berpikir bahwa hari itu biara tidak mempunyai makanan untuk mereka.
Rahib tua itu harus membuat pilihan, antara pekerjaan yang hilang atau penglihatan.
Akan tetapi, sebelum lonceng biara berhenti berdentang, si rahib sudah membuat
keputusan. Dengan berat hati, ia meninggalkan penglihatan dan pergi memberikan
makanan kepada orang-orang miskin. Sekitar satu jam kemudian, si rahib tua itu
kembali ke kamarnya. Ketika ia membuka pintu, ia hampir tidak percaya akan apa
yang dilihatnya. Di dalam kamarnya itu, ia mendapat suatu penglihatan: ada
seseorang di dalam kamarnya. Ketika ia hendak berlutut untuk mengucap syukur, ia
mendengar orang itu berkata: “Anak-Ku, jika saja engkau tidak memberi makan
orang-orang miskin itu, tentu saja Aku telah pergi meninggalkanmu.”
Jalan terbaik untuk melayani Tuhan adalah melayani sesama kita, lebih-lebih
mereka yang miskin dan menderita.
Sumber: Lawrence Le Shan dalam 1500 Cerita bermakna, jilid dua, Obor, Jakarta
- Peserta didik membuat refleksi berdasarkan cerita tersebut sebagai anggota
Gereja, umat Allah dalam kehidupannya sehari-hari.
2. Aksi
Peserta didik diajak untuk mewujudnyatakan semangat cara hidup jemaat pertama
sebagai anggota Gereja (umat Allah) yang bisa dilakukan di rumah dan lingkungan
rohani, paroki, lingkungan sosial baik secara rohani maupun jasmani (kegiatan
rohani dan sosial-karitatif).
Kegiatan Penutup (20 Menit)
 Guru membuat kesimpulan atau rangkuman dari materi yang disampaikan dalam
pembelajaran hari ini.
 Guru dapat mengakhirinya dengan doa atau meminta peserta didik untuk
memimpin doa.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
Pertemuan 2 : Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka ( 3 JP)
Kegiatan Pendahuluan (20 Menit)
 Guru menyapa peserta didik dan mengkondisikan kelas sebelum memulai
pelajaran.
 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
 Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan
 Guru memilih salah seorang peserta didik memimpin pujian dan doa pembukaan.
 Apersepsi : Guru membuka dialog bersama peserta didik dengan mengajak
peserta didik mengingat kembali tema atau pokok bahasan dan penugasan
sebelumnya, misalnya adakah kesulitan atau hambatan dalam melaksanakan atau
mewujudkan semangat hidup jemaat perdana yaitu Gereja sebagai umat di
rumah, dan sebagainya.
Selanjutnya guru menyampaikan materi pembelajaran saat ini yaitu Gereja
sebagai persekutuan yang terbuka. Berkaitan dengan materi ini, guru dapat
membangkitkan motivasi belajar peserta didik dengan beberapa pertanyaan,
misalnya: Apa makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? Bagaimana
mewujudkan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? Untuk memahami hal
tersebut, marilah kita memulai dengan menyimak artikel berita berikut ini.
Kegiatan Inti (80 menit)
Langkah pertama:
Menggali Pengalaman Tentang Keterbukaan Gereja
1. Membaca/menyimak artikel
Peserta didik membaca dan menyimak artikel tentang dokumen Abu Dhabi yang
ditandatangani Paus Fransiskus Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
Pada 3 tanggal Februari 2019 Paus Fransiskus mengadakan kunjungan bersejarah ke
Uni Emirat Arab (UEA). Kunjungan pimpinan Gereja Katolik se-dunia ini
merupakan wujud perjuangan Gereja Katolik dalam membangun dialog terus
menerus antaragama dan membuka pintu-pintu untuk pembicaraan tentang toleransi
yang perlu didengar oleh seluruh dunia.
Paus menegaskan bahwa “iman kepada Allah memersatukan dan tidak memecah-
belah. Iman itu mendekatkan kita, kendatipun ada berbagai macam perbedaan, dan
menjauhkan kita dari permusuhan dan kebencian.“
Pada tanggal 4 Februari 2019 di Abu Dhabi Paus Fransiskus bersama Imam
Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb telah menandatangani “The Document on
Human Fraternity for World Peace and Living Together.” Peristiwa ini merupakan
tonggak sejarah baru Gereja Katolik yang selalu membuka diri membangun
persaudaraan sejati umat manusia
Dokumen Abu Dhabi ini menjadi peta jalan yang sungguh berharga untuk
membangun perdamaian dan menciptakan hidup harmonis di antara umat beragama,
dan berisi beberapa pedoman yang harus disebarluaskan ke seluruh dunia. Paus
Fransiskus meminta agar dokumen ini disebarluaskan sampai ke akar rumput,
kepada semua umat yang beriman kepada Allah.
Dokumen ini, selaras dengan dokumen internasional sebelumnya yang telah
menekankan pentingnya peran agama-agama dalam membangun perdamaian dunia,
menjunjung tinggi hal-hal berikut:
a. Keyakinan yang teguh bahwa ajaran-ajaran otentik agama mengundang kita untuk
tetap berakar pada nilai-nilai perdamaian; untuk mempertahankan nilai-nilai
pengertian timbal-balik, persaudaraan manusia dan hidup bersama yang
harmonis; untuk membangun kembali kebijaksanaan, keadilan dan kasih; dan
untuk membangkitkan kembali kesadaran beragama di kalangan orang-orang
muda sehingga generasi mendatang dapat dilindungi dari ranah pemikiran
materialistis dan dari kebijakan berbahaya akan keserakahan dan ketidakpedulian
tak terkendali berdasarkan pada hukum kekuatan dan bukan pada kekuatan
hukum.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
b. Kebebasan adalah hak setiap orang: setiap individu menikmati kebebasan
berkeyakinan, berpikir, berekspresi dan bertindak. Pluralisme dan keragaman
agama, warna kulit, jenis kelamin, ras, dan bahasa dikehendaki Tuhan dalam
kebijaksanaan-Nya, yang melaluinya Ia menciptakan umat manusia.
Kebijaksanaan ilahi ini adalah sumber dari mana hak atas kebebasan
berkeyakinan dan kebebasan untuk menjadi berbeda berasal. Oleh karena itu,
fakta bahwa orang dipaksa untuk mengikuti agama atau budaya tertentu harus
ditolak, demikian juga pemaksaan cara hidup budaya yang tidak diterima orang
lain.
c. Keadilan yang berlandaskan belas kasihan adalah jalan yang harus diikuti untuk
mencapai hidup bermartabat yang setiap manusia berhak atasnya.
d. Dialog, pemahaman dan promosi luas terhadap budaya toleransi, penerimaan
sesama dan hidup bersama secara damai akan sangat membantu untuk
mengurangi pelbagai masalah ekonomi, sosial, politik dan lingkungan yang
sangat membebani sebagian besar umat manusia.
e. Dialog antarumat beragama berarti berkumpul bersama dalam ruang luas nilai-
nilai rohani, manusiawi, dan sosial bersama dan dari sini, meneruskan
keutamaan-keutamaan moral tertinggi yang dituju oleh agama-agama. Hal ini
juga berarti menghindari perdebatan-perdebatan yang tidak produktif.
f. Perlindungan tempat ibadah sinagoga, gereja dan masjid adalah kewajiban yang
dijamin oleh agama, nilai-nilai kemanusiaan, hukum dan perjanjian internasional.
Setiap upaya untuk menyerang tempat-tempat ibadah atau mengancam mereka
dengan serangan kekerasan, pemboman atau perusakan, merupakan
penyimpangan dari ajaran agama-agama serta pelanggaran jelas terhadap hukum
internasional.
g. Terorisme menyedihkan dan mengancam keamanan orang, baik mereka di Timur
atau Barat, Utara atau Selatan, dan menyebarkan kepanikan, terror dan
pesimisme, tetapi ini bukan karena agama, bahkan ketika para teroris
memperalatnya. Ini lebih disebabkan oleh akumulasi penafsiran yang salah atas
teks-teks agama dan oleh kebijakan yang terkait dengan kelaparan, kemiskinan,
ketidakadilan, penindasan, dan kesombongan. Inilah sebabnya mengapa sangat
penting menghentikan dukungan terhadap gerakan teroris dalam penyediaan
dana, penyediaan senjata dan strategi, dan dengan upaya untuk membenarkan
gerakan ini bahkan dengan menggunakan media.
Semua ini harus dianggap sebagai kejahatan internasional yang mengancam
keamanan dan perdamaian dunia. Terorisme semacam itu harus dikutuk dalam
segala bentuk dan ekspresinya.
h. Konsep kewarganegaraan berlandaskan pada kesetaraan hak dan kewajiban, di
mana semua menikmati keadilan. Karena itu, pentinglah untuk membentuk dalam
masyarakat kita konsep kewarganegaraan penuh dan menolak penggunaan istilah
minoritas secara diskriminatif yang menimbulkan perasaan terisolasi dan
inferioritas. Penyalahgunaannya melicinkan jalan bagi permusuhan dan
perselisihan; hal itu mengurangi setiap keberhasilan dan menghilangkan hak-hak
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
agama dan sipil dari beberapa warga Negara yang terdiskriminasi karenanya.
i. Hubungan baik antara Timur dan Barat tidak dapat disangkal diperlukan bagi
keduanya. Keduanya tidak boleh diabaikan, sehingga masing-masing dapat
diperkaya oleh budaya yang lain melalui pertukaran dan dialog yang bermanfaat.
Barat dapat menemukan di Timur obat bagi penyakit rohani dan agama yang
disebabkan oleh materialisme yang tersebar luas. Dan Timur dapat menemukan
banyak unsur di Barat yang dapat membantu membebaskannya dari kelemahan,
perpecahan, konflik dan kemunduran pengetahuan, teknik dan budaya.
Pentinglah memerhatikan perbedaan agama, budaya dan sejarah yang merupakan
unsur vital dalam membentuk karakter, budaya, dan peradaban Timur. Juga
penting untuk memperkuat ikatan hak asasi manusia mendasar demi membantu
menjamin hidup yang bermartabat bagi semua perempuan dan laki-laki di Timur
dan Barat, dengan menghindari politik standar ganda.
j. Adalah sebuah keharusan untuk mengakui hak perempuan atas pendidikan dan
pekerjaan, dan untuk mengakui kebebasan mereka untuk menggunakan hak
politik mereka sendiri. Selain itu, berbagai upaya harus dilakukan untuk
membebaskan perempuan dari pengondisian historis dan sosial yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip iman dan martabat mereka. Juga penting
untuk melindungi perempuan dari eksploitasi seksual dan dari diperlakukan
sebagai barang dagangan atau objek kesenangan atau keuntungan finansial.
Oleh karena itu, harus dihentikan praktik-praktik yang tidak manusiawi dan
vulgar yang merendahkan martabat perempuan. Harus dilakukan berbagai upaya
untuk mengubah undang-undang yang mencegah perempuan menikmati
sepenuhnya hak-hak mereka.
k. Perlindungan hak-hak dasar anak untuk bertumbuh kembang dalam lingkungan
keluarga, untuk memperoleh gizi baik, pendidikan dan dukungan, adalah tugas
keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas semacam itu harus dijamin dan dilindungi
agar tidak diabaikan atau ditolak untuk anak mana pun di belahan dunia mana
pun. Semua praktik yang melanggar martabat dan hak anak harus dikecam. Sama
pentingnya untuk waspada terhadap bahaya yang mereka hadapi, khususnya di
dunia digital, dan untuk menganggap sebagai kejahatan perdagangan manusia
tidak bersalah dan semua pelanggaran masa muda mereka.
l. Perlindungan hak-hak orang lanjut usia, mereka yang lemah, penyandang
disabilitas, dan mereka yang tertindas adalah kewajiban agama dan sosia yang
harus dijamin dan dibela melalui undang-undang yang ketat dan pelaksanaan
perjanjian internasional yang relevan.
Untuk tujuan ini, melalui kerja sama timbal balik, Gereja Katolik dan Al-Azhar
mengumumkan dan berjanji untuk menyampaikan dokumen ini kepada pihak-
pihak berwenang, pemimpin yang berpengaruh, umat beragama di seluruh dunia,
organisasi regional dan internasional yang terkait, organisasi dalam masyarakat
sipil, lembaga keagamaan dan para pemikir terkemuka. Mereka selanjutnya
berjanji untuk menyebarluaskan prinsip-prinsip yang terkandung dalam deklarasi
ini di semua tingkat regional dan internasional, seraya meminta agar prinsip-
prinsip ini diterjemahkan ke dalam kebijakan, keputusan, teks legislatif, program
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
studi dan materi yang akan diedarkan.
Sumber: Dokumen Abu Dhabi. Dokumen tentang Persaudaraan Manusia. untuk perdamaian
dunia dan hidup beragama. Perjalanan Apostolik Bapa Suci Paus Fransiskus ke Uni Emirat Arab
pada 3-5 Februari 2019. (Dokpen KWI, 2019)
2. Pendalaman
Peserta didik mendalami artikel “Dokumen Abu Dhabi: tentang Persaudaraan
Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Beragama” dalam bentuk diksusi
kelompok atau cara lain sesuai kondisi kelasnya.
Pertanyaan untuk diskusi:
a. Apa itu dokumen Abu Dhabi?
b. Mengapa dokumen ini dianggap sangat penting?
c. Apa kaitan dokumen ini dengan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka?
d. Sebagai anggota Gereja, apa pandanganmu sendiri tentang Gereja sebagai
persekutuan yang terbuka?
3. Melaporkan hasil diskusi
Peserta didik melaporkan hasil diskusi kelompoknya masing-masing dan peserta
lain dapat menanggapinya.
4. Penjelasan
- Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb telah
menandatangani “The Document on Human Fraternity for World Peace and
Living Together.” Peristiwa ini merupakan tonggak sejarah baru Gereja Katolik
yang selalu membuka diri membangun persaudaraan sejati umat manusia.
- Dokumen Abu Dhabi menjadi peta jalan yang sungguh berharga untuk
membangun perdamaian dan menciptakan hidup harmonis di antara umat
beragama, dan berisi beberapa pedoman yang harus disebarluaskan ke seluruh
dunia.
Langkah kedua:
Menggali Ajaran Gereja Tentang Makna Gereja Sebagai Persekutuan Yang
Terbuka
1. Membaca/menyimak ajaran Gereja
Peserta didik membaca/menyimak ajaran Gereja tentang Gereja sebagai persekutuan
umat yang terbuka.
“Gereja adalah persekutuan umat Allah. Dalam persekutuan umat itu, semua
anggota mempunyai martabat sama, memiliki fungsi berbeda-beda, serta semakin
terbuka dan terlibat mewarnai dunia. Gereja hadir dan berada untuk dunia.
Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang,
terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan
harapan, duka dan kecemasan murid-murid Kristus. Sebab persekutuan murid-murid
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
Kristus terdiri atas orang-orang yang dipersatukan di dalam Kristus, dibimbing oleh
Roh Kudus dalam peziarahan menuju Allah Bapa. Semua murid Kristus telah
menerima warta keselamatan untuk disampaikan kepada semua orang (bdk.
Gaudium et Spes, artikel 1).
Panggilan Gereja yang utama ialah menjadi utusan Kristus untuk menampakkan
dan menyalurkan cinta kasih Allah kepada semua orang dan segala bangsa. Tugas
perutusan ini adalah tugas seluruh umat Allah (LG, artikel 17), masing-masing
seturut kemampuannya. Baik kaum hierarki maupun kaum awam serta biarawan-
biarawati mendapat tugas perutusan yang sama. Konsili menegaskan dengan jelas
kewajiban ini, yaitu untuk umat Allah yang hidup dalam jemaat-jemaat, terutama
dalam keuskupan-keuskupan dan paroki-paroki, jemaat-jemaat wajib memberi
kesaksian akan Kristus di hadapan segala bangsa.
Persekutuan umat Allah harus menampakkan karya keselamatan Allah di dunia
ini. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Gereja menjadi tanda dan sarana
(sakramen) keselamatan bagi dunia. Setiap anggota Gereja dengan caranya sendiri
terlibat dan menggeluti persoalan-persoalan dunia untuk membangun dan
menyejahterakan umat manusia. Setiap anggota Gereja mendapat tugas berdasarkan
potensi dan kemampuannya bagi terciptanya tata dunia yang lebih baik. Dengan
demikian, anggota Gereja sungguh menyadari bahwa bukan hanya dirinya satu-
satunya yang terlibat di dalam masyarakat dengan segala persoalan yang ada.
Gereja pada zaman sekarang harus menjadi persekutuan terbuka. Perlu disadari
pentingnya keterbukaan, bukan hanya keterbukaan dengan sesama dalam iman dan
keyakinan, melainkan keterbukaan terhadap agama yang lain, artinya kita membuka
berbagai kemungkinan dialog dan kerja sama yang baik dengan sesama pihak yang
berjuang bersama. Dialog iman dan kerja sama lintas agama dapat
menumbuhkembangkan realitas sosial sebagai milik bersama. Dialog kehidupan dan
karya yang dikembangkan dapat menjadi tempat kerja sama dalam menyikapi
persoalan-persoalan kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan, demi memajukan
semua manusia ke taraf yang lebih manusiawi dan luhur.
Santo Paulus dalam Kisah Para Rasul 4:32–37 memberikan gambaran ideal
tentang suasana dan cara sebuah persekutuan umat perdana. Cara hidup umat
perdana memberikan kita buah kesadaran bahwa kebersamaan dalam persekutuan
itu penting. Hal-hal yang dapat terlihat, misalnya, segala sesuatu adalah milik
bersama, hidup dalam persaudaraan kasih, saling memberi dan menerima sesuai
kebutuhan, terbuka untuk semua orang, semangat dan keteladanan inilah yang dapat
kita contoh, yaitu kepekaan terhadap situasi sosial ekonomi sesame saudara dalam
persekutuan umat. Kebersamaan kita dalam hidup menggereja tidak hanya terbatas
pada hal-hal rohani, tetapi juga harus menyentuh kehidupan sosial, ekonomi, politik,
dan budaya. Persekutuan umat Allah harus terbuka dan menyentuh relung jiwa
setiap anggotanya.
Gereja hadir di dunia bukan untuk dirinya sendiri, melainkan bagi dunia itu
sendiri. Dalam persekutuan, mereka mengalami dirinya sungguh erat berhubungan
dengan umat manusia serta sejarahnya (bdk. Gaudium et Spes, artikel 1) karena
persekutuan mereka terdiri atas orang-orang yang dipersatukan dalam Kristus,
dibimbing oleh Roh Kudus dalam peziarahan mereka menuju kerajaan Bapa, dan
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
telah menerima warta keselamatan untuk disampaikan kepada semua orang.
Cara-cara yang ditempuh Gereja untuk menunjukkan keterbukaannya: pertama,
berdialog dengan agama lain. Gereja sesudah Konsili Vatikan II sungguh menyadari
bahwa di luar agama Katolik terdapat pula benih-benih kebenaran dan keselamatan.
Untuk itu, dibutuhkan dialog untuk saling mengenal, menghargai, dan memperkaya;
kedua, kerja sama atau dialog. Gereja hendaknya membangun kerja sama yang lebih
intensif dan mendalam dengan para pengikut agama lain.
Sasaran yang hendak diraih adalah pembangunan manusia dan peningkatan martabat
manusia. Berpartisipasi secara aktif dan bekerja sama dengan siapa saja dalam
membangun masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera.
2. Pendalaman
Peserta didik berdiskusi dalam kelompok (bila kondisi kelasnya memungkinkan)
dengan beberapa pertanyaan berikut ini. Peserta didik dapat menyampaikan
pertanyaan lagi selama proses diskusi berlangsung.
a. Apa makna Gereja sebagai persekutuan?
b. Apa makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka?
c. Jelaskan beberapa contoh kegiatan Gereja sebagai Persekutuan yang terbuka di
paroki atau keuskupan kalian sendiri!
d. Apa sikapmu sendiri sebagai anggota Gereja yang bermakna Persekutuan yang
terbuka?
3. Melaporkan hasil diskusi
Peserta didik melaporkan hasil diskusinya, dan kelompok lain dapat memberi
tanggapan atau pertanyaan untuk pendalaman.
4. Penjelasan
 Gereja adalah persekutuan umat Allah. Dalam persekutuan umat itu, semua
anggota mempunyai martabat sama, memiliki fungsi berbeda-beda, serta
semakin terbuka dan terlibat mewarnai dunia.
 Gereja hadir dan berada untuk dunia. Kegembiraan dan harapan, duka dan
kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja
yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan
murid-murid Kristus.
 Panggilan Gereja yang utama ialah menjadi utusan Kristus untuk
menampakkan dan menyalurkan cinta kasih Allah kepada semua orang dan
segala bangsa.
 Persekutuan umat Allah harus menampakkan karya keselamatan Allah di
dunia ini. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Gereja menjadi tanda dan
sarana (sakramen) keselamatan bagi dunia.
 Setiap anggota Gereja mendapat tugas berdasarkan potensi dan
kemampuannya bagi terciptanya tata dunia yang lebih baik. Dengan demikian,
anggota Gereja sungguh menyadari bahwa bukan hanya dirinya satu-satunya
yang terlibat di dalam masyarakat dengan segala persoalan yang ada.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
 Gereja pada zaman sekarang harus menjadi persekutuan terbuka. Pentingnya
keterbukaan, bukan hanya keterbukaan dengan sesama dalam iman dan
keyakinan, melainkan keterbukaan terhadap agama yang lain, artinya kita
membuka berbagai kemungkinan dialog dan kerja sama yang baik dengan
sesama pihak yang berjuang bersama.
 Cara hidup umat perdana memberikan kita buah kesadaran bahwa
kebersamaan dalam persekutuan itu penting. Hal-hal yang dapat terlihat,
misalnya, segala sesuatu adalah milik bersama, hidup dalam persaudaraan
kasih, saling memberi dan menerima sesuai kebutuhan, terbuka untuk semua
orang, semangat dan keteladanan inilah yang dapat kita contoh, yaitu
kepekaan terhadap situasi sosial ekonomi sesama saudara dalam persekutuan
umat.
Langkah Ketiga:
Menghayati Gereja Sebagai Persekutuan Yang Terbuka
1. Refleksi
Paus Fransiskus meneladani semangat persaudaraan universal dalam cara hidup
Fransiskus Assisi: Ia memperlakukan segenap makhluk sebagai saudara dan saudari.
Santo Fransiskus Assisi mengajak kita untuk mencintai sesama baik yang jauh
maupun yang dekat. Bagi Santo Fransiskus Assisi, semua makhluk adalah saudara.
Berdasarkan pengamatan kalian terhadap gambar perjumpaan Paus Fransiskus
dengan tokoh agama Yahudi dan tokoh agama Islam, juga tokoh-tokoh agama lain
di dunia, sekarang cobalah kalian membuat sebuah refleksi pribadi tentang
perwujudan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka di lingkungan rohani atau di
parokimu.
2. Aksi
Peserta didik membuat rencana aksi untuk ikut terlibat dalam kegiatan sosial
kemasyarakatan, khususnya di lingkungan rohani dan lingkungan sosial.
Kegiatan Penutup (20 Menit)
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
 Guru membuat kesimpulan atau rangkuman dari materi yang disampaikan dalam
pembelajaran hari ini.
 Guru dapat mengakhirinya dengan doa atau meminta peserta didik untuk
memimpin doa.
E. ASESMEN / PENILAIAN
1. Aspek Pengetahuan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Jelaskan apa hakikat Gereja menurut Kis. 2:41–47!
2. Jelaskan ciri Gereja sebagai umat Allah berdasarkan Kisah Para Rasul 2:41–47!
3. Jelaskan apa makna Gereja sebagai umat Allah!
4. Jelaskan apa makna umat Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir,
menuju Tanah Terjanji!
5. Ciri Gereja sebagai umat Allah terlihat dalam hal apa saja?
6. Jelaskan apa dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah.
7. Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb telah
menandatangani “The Document on Human Fraternity for World Peace and
Living Together.” (dokumen Abu Dhabi). Jelaskan apa inti dari pesan Abu Dhabi
ini!
8. Jelaskan makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka!
9. Mengapa Gereja pada zaman sekarang harus menjadi persekutuan terbuka?
10. Jelasakan apa pesan dari cara atau semangat hidup umat perdana (Gereja awal)
bagi Gereja sebagai persekutuan sepanjang zaman?
Kunci Jawaban:
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
1. Hidup mengumat pada dasarnya merupakan hakikat Gereja itu sendiri, sebab
hakikat Gereja adalah persaudaraan cinta kasih seperti yang dicerminkan oleh
hidup umat perdana (lih. Kis. 2:41–47).
2. Ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah yang tampak dalam cerita tersebut adalah
kesatuan dalam persaudaraan sejati (Kis. 2:41–47).
3. Gereja sebagai umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah
sendiri. Umat Allah adalah bangsa terpilih, bangsa terpanggil. Umat Allah
dipanggil dan dipilih untuk Allah untuk misi tertentu, yaitu menyelamatkan
dunia.
4. Umat Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir, menuju Tanah
Terjanji. Artinya kita sebagai Gereja, umat Allah sedang berziarah di dunia
menuju rumah Bapa di surga.
5. Ciri Gereja sebagai umat Allah terlihat dalam panggilan dan inisiatif Allah,
persekutuan, hubungan mesra antara manusia dengan Allah, karya keselamatan
dan peziarahannya. Gereja sebagai umat Allah menunjuk kepada umat Allah
yang telah berlangsung sejak lama dan menjadi sempurna oleh karena Kristus,
menuju kesatuan paripurna sebagai umat yang baru.
6. Dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah.
- Hakikat Gereja sendiri adalah persaudaraan cinta kasih, sebagaimana jelas
tampak dalam praktik hidup Gereja perdana (bdk. Kis. 2:41–47; 4:32–37).
- Adanya aneka macam karisma dan karunia yang tumbuh di kalangan umat
yang semestinya dipelihara dan dikembangkan untuk pelayanan dalam jemaat
(bdk. 1Kor. 12:7–10).
- Seluruh anggota Gereja memiliki martabat yang sama sebagai satu anggota
umat Allah meskipun di antara mereka terdapat fungsi yang berbeda-beda
(bdk. 1Kor. 12:12–18).
7. Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb telah
menandatangani “The Document on Human Fraternity for World Peace and
Living Together.” Peristiwa ini merupakan tonggak sejarah baru Gereja Katolik
yang selalu membuka diri membangun persaudaraan sejati umat manusia.
Dokumen Abu Dhabi menjadi peta jalan yang sungguh berharga untuk
membangun perdamaian dan menciptakan hidup harmonis di antara umat
beragama, dan berisi beberapa pedoman yang harus disebarluaskan ke seluruh
dunia.
8. Gereja sebagai persekutuan yang terbuka harus selalu siap untuk berdialog
dengan agama dan budaya manapun. Gereja perlu membangun kerja sama yang
lebih intensif dengan siapa saja yang berkehendak baik. Gereja harus
berpartisipasi aktif dan mau bekerja sama dengan siapa saja dalam membangun
masyarakat yang adil, damai dan sejahtera. Persekutuan umat Allah harus
menampakkan karya keselamatan Allah di dunia ini. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa Gereja menjadi tanda dan sarana (sakramen) keselamatan bagi
dunia.
9. Gereja pada zaman sekarang harus menjadi persekutuan terbuka. Pentingnya
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
keterbukaan, bukan hanya keterbukaan dengan sesama dalam iman dan
keyakinan, melainkan keterbukaan terhadap agama yang lain, artinya kita
membuka berbagai kemungkinan dialog dan kerja sama yang baik dengan
sesama pihak yang berjuang bersama.
10. Cara hidup umat perdana memberikan kita buah kesadaran bahwa kebersamaan
dalam persekutuan itu penting. Hal-hal yang dapat terlihat, misalnya, segala
sesuatu adalah milik bersama, hidup dalam persaudaraan kasih, saling memberi
dan menerima sesuai kebutuhan, terbuka untuk semua orang, semangat dan
keteladanan inilah yang dapat kita contoh, yaitu kepekaan terhadap situasi sosial
ekonomi sesama saudara dalam persekutuan umat.
2. Aspek Keterampilan
a. Peserta didik membuat rencana aksi yang akan dilakukan sebagai perwujudan
dirinya sebagai anggota Gereja = umat Allah di rumah, lingkungan, dan paroki.
b. Peserta didik membuat rencana aksi yang akan dilakukan sebagai perwujudan
dirinya sebagai anggota Gereja = persekutuan yang terbuka dengan cara misalnya
ikut terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya di lingkungan
rohani dan lingkungan sosial.
c. Peserta didik membuat refleksi tentang Gereja sebagai umat Allah.
d. Peserta didik membuat refleksi tentang Gereja sebagai persekutuan yang terbuka
berdasarkan artikel tentang dokumen Abu Dhabi.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
3. Aspek Sikap
a. Penilaian Sikap Spiritual
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../.........................
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda √ pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya!
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru!
No. Butir Instrumen Penilaian Selalu Sering Jarang
Tidak
pernah
1. Saya bersyukur kepada Tuhan
karena sebagai anggota Gereja
atau umat Allah.
2. Saya bersyukur sebagai anggota
Gereja atau umat Allah dengan
selalu berdoa harian secara
pribadi.
3. Saya bersyukur sebagai anggota
Gereja atau umat Allah dengan
selalu berdoa bersama dalam
keluarga
4. Saya bersyukur sebagai anggota
Gereja atau umat Allah dengan
selalu berdoa bersama di sekolah.
5. Saya selalu terlibat dalam
kegiatan umat di lingkungan atau
komunitas basisku.
6. Saya bersyukur kepada Tuhan
karena memiliki Gereja sebagai
persekutuan yang terbuka
7. Saya bersyukur dengan cara
menerima secara terbuka saudara
seiman dari berbagai latar
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
belakang asal-usul di lingkungan
tempat saya tinggal.
8. Saya selalu bersyukur dengan
cara bersikap terbuka untuk
menerima nasihat atau bimbingan
orang tua di rumah dalam kaitan
dengan perkembangan iman saya.
9. Saya selalu bersyukur dengan
bersikap terbuka untuk menerima
bimbingan para guruku di sekolah
berkaitan dengan perkembangan
iman saya.
10. Saya bersyukur dengan selalu
terbuka untuk terlibat dalam
kegiatan Orang Muda Katolik
(OMK) di lingkungan/komunitas
basis untuk mengembangkan
imanku.
b. Penilaian Sikap Sosial
Nama : ...............................................
Kelas/Semester : ..................../.........................
Petunjuk:
1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda √ pada kolom yang sesuai
dengan keadaan dirimu yang sebenarnya!
2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru!
No. Sikap/Nilai
Butir Instrumen
Penilaian
Selalu Sering Jarang
Tidak
pernah
1. Tanggung
jawab dan
kerja sama
sebagai umat
Allah
1. Saya
bertanggung
jawab sebagai
anggota Gereja,
umat Allah
dalam hidupku
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
sehari-hari.
2. Saya selalu ikut
kerja gotong
royong di
lingkungan
tempat saya
tinggal
3. Saya selalu
berusaha hidup
damai dengan
sesama, sesama
jemaat seiman.
4. Saya selalu
berusaha hidup
damai dengan
sesama umat
yang lain.
5. Saya selalu
bekerja sama
dengan semua
orang untuk
menjaga
kedamaian dan
kenyamanan
masyarakat.
2. Tanggung
jawab dan
kerja sama
sebagai
anggota
Gereja =
persekutuan
yang terbuka
1. Saya berani
bertanggung
jawab atas
identitas iman
saya sebagai
orang Katolik
di tengah
masyarakat.
2. Saya selalu ikut
kerja gotong
royong di
lingkungan
masyarakat
tempat saya
tinggal
3. Saya selalu
bertanggung
jawab berusaha
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
hidup damai
dengan sesame
yang beda
agama dan
keyakinan serta
asalusulnya.
4. Saya
bertanggung
jawab
menerima
sesama yang
tidak seiman
dalam
pergaulanku
5. Saya selalu
bekerja sama
dengan semua
orang yang
beda iman,
keyakinan, atau
asal usulnya
untuk menjaga
kedamaian dan
kenyamanan
masyarakat.
E. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
Refleksi Guru :
1. Apakah kegiatan belajar berhasil?
2. Apa yang menurut ibu/bapak berhasil?
3. Kesulitan apa yang dialami?
4. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
5. Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik :
1. Bagian manakah yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
3. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Remedial
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan
belajar minimal, dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang belum mereka pahami.
2. Berdasarkan materi yang belum mereka pahami tersebut, guru mengadakan
pembelajaran ulang (remedial teaching) baik dilakukan oleh guru secara langsung
atau dengan tutor teman sebaya.
3. Guru mengadakan kegiatan remedial dengan memberikan pertanyaan atau soal
yang kalimatnya dirumuskan dengan lebih sederhana (remedial test).
Pengayaan
Guru memberikan tugas membaca dokumen Gereja atau menjelajah di internet
tentang kegiatan Gereja sebagai umat Allah dan Gereja sebagai persekutuan yang
terbuka kemudian memberikan refleksinya. (Misalnya ensiklik Paus Fransiskus
tentang Fratelli Tutti, dan melaporkan hasilnya)
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
A. Gereja sebagai Umat Allah
Nama kelompok : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
Pendalaman/diskusi
1) Apa pesan keseluruhan teks Kisah Para Rasul 2:41-47?
2) Apa makna Gereja menurut teks Kitab Suci tersebut? Sebutkan ayat-ayat terkait!
3) Apa ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah dalam perikop Kitab Suci tersebut?
4) Apa saja konsekuensinya bagi kita sebagai anggota Gereja, umat Allah?
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
Pendalaman/diskusi
Masuk dalam kelompok kecil, kalian berdiskusi tentang Gereja sebagai umat Allah
menurut dokumen Konsili Vatikan II yang telah kalian baca.
1) Apa makna Gereja sebagai umat Allah?
2) Apa ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah?
3) Apa dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah?
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
B. Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka
Nama kelompok : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
Diksusikan dalam kelompok kecil pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1) Apa itu dokumen Abdu Dhabi?
2) Mengapa dokumen ini dianggap sangat penting?
3) Apa kaitan dokumen ini dengan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka?
4) Sebagai anggota Gereja, apa pandanganmu sendiri tentang Gereja sebagai
persekutuan yang terbuka?
6) Apa makna Gereja sebagai persekutuan?
7) Apa makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka?
8) Jelaskan beberapa contoh kegiatan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka di
paroki atau keuskupan kalian sendiri!
9) Apa sikapmu sendiri sebagai anggota Gereja yang bermakna persekutuan yang
terbuka?
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
 Guru dan peserta didik mencari berbagai informasi tentang makna dan paham
tentang gereja media atau website resmi dibawa nauangan kementerian
pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.
 Buku Panduan Guru dan Siswa Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
untuk SMA/SMK Kelas XI, Penerbit : Pusat Perbukuan Badan Standar,
Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi.
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
C. GLOSARIUM
Ad Gentes: (Kepada Semua Bangsa) adalah dekrit tentang kegiatan misioner Gereja,
hasil Konsili Vatikan II, 1965.
Apostolicam Actuositatem: (Kerasulan Awam) adalah dekrit tentang kerasulan awam,
hasil Konsili Vatikan II, 1965.
apostolik: (rasul) Gereja “dibangun atas dasar para rasul dan para nabi, dengan
Kristus Yesus sebagai batu penjuru “(Ef. 2:20). Gereja Katolik
mementingkan hubungan historis, turun-temurun, antara para rasul dan
pengganti mereka, yaitu para uskup.
assessment as learning: proses mengembangkan dan mensuport metakognitif siswa.
Siswa diikutsertakan dalam aktifitas proses penilaian dimana mereka
memonitor diri mereka sendiri.
assessment for learning: penilaian untuk proses pembelajaran.
assessment of diagnostic: penilaian ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan
kekuatan proses pembelajaran.
assessment of mastery learning: penilaian untuk mengetahui ketuntasan belajar.
assessment of learning: penilaian sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam
proses pembelajaran.
capaian pembelajaran: (learning outcomes) adalah kemampuan yang diperoleh
melalui internalisasi pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah
menyelesaikan suatu periode belajar tertentu.
Caritas in Veritate: (Kasih dalam Kebenaran) adalah ensiklik yang ditulis Paus
Benediktus XVI, terbit 29 Juni 2009.
Centesimus Annus: (Tahun ke Seratus) adalah ensiklik yang ditulis Paus Yohanes
Paulus II dalam rangka 100 tahun Rerum Novarum, terbit 15 Mei 1991.
Christus Dominus: (Kristus Tuhan) adalah dekrit tentang tugas pastoral para uskup
dalam Gereja, hasil Konsili Vatikan II, 1965.
Dei Verbum: (Sabda Tuhan) adalah dokumen konstitusi dogmatis tentang Wahyu
Ilahi, hasil Konsili Vatikan II, 1965.
Dignitatis Humanae: (Dari Martabat Pribadi Manusia) dokumen tentang pernyataan
tentang kebebasan beragama, hasil Konsili Vatikan II, 1965.
discovery based learning: Proses pembelajaran yang titik awalnya berdasarkan
masalah dalam kehidupan nyata. Siswa dirangsang untuk memelajari masalah
tersebut berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai
sebelumnya (prior knowledge) sehingga terbentuk pengetahuan dan
pengalaman baru.
ekklesia: (ecclesia dalam bahasa Yunani) memiliki arti “kumpulan”, “pertemuan”,
“rapat”. Kumpulan umat yang disebut Gereja ini merupakan kelompok
khusus. Ecclesia atau Gereja berarti kumpulan umat yang secara khusus
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
mendapat panggilan dari Allah.
ensiklik: surat yang ditulis Paus untuk seluruh Gereja. Umumnya ensiklik berisi hal-
hal berkenaan dengan doktrin, ajaran moral, keprihatinan sosial, atau
peringatan-peringatan tertentu. Judul formal ensiklik biasanya diambil dari
dua kata pertama dari teks resminya yang umumnya berbahasa Latin.
Ensiklik ditujukan kepada seluruh Gereja dan merupakan ajaran Paus yang
bersifat otoritatif.
Fratelli Tutti: (Semua bersaudara) Pada tanggal 3 Oktober 2020 Paus Fransiskus
menandatangani Ensiklik “Fratelli Tutti” di Assisi, tempat kelahiran dan
hidup Santo Fransiskus dari Assisi. Hari berikutnya, 4 Oktober, ensiklik
tersebut dipublikasikan. Ensiklik ini bertujuan untuk mendorong keinginan
akan persaudaraan dan persahabatan sosial. Pandemi Covid-19 menjadi latar
belakang ensiklik ini. Kedaruratan kesehatan global telah membantu
menunjukkan bahwa “tak seorangpun bisa menghadapi hidup sendirian” dan
bahwa waktunya sungguh-sungguh telah tiba akan “mimpi sebagai satu
keluarga umat manusia” di mana kita adalah “saudara dan saudari semua”.
Gaudium et Spes: (Kegembiraan dan Harapan) merupakan dokumen Konstitusi
Pastoral tentang Gereja dalam dunia modern, hasil Konsili Vatikan II, 7
Desember 1965.
hierarkai Gereja: “hierarki” berkait erat dengan “struktur” atau susunan secara
berjenjang. Frase “hierarki Gereja” berarti struktur Gereja dalam kesatuan
perutusan Ilahi yang dipercayakan Kristus kepada para rasul-Nya sampai
akhir zaman.
inquiry based learning: pendekatan yang mengacu pada suatu cara untuk
mempertanyakan, mencari pengetahuan (informasi), atau memelajari suatu
gejala. Pembelajaran dengan pendekatan IBL selalu mengusahakan agar
siswa aktif, baik secara mental maupun fisik.
Katolik: (Catholicus dalam bahasa Latin) yang berarti universal atau umum. Katolik
mengandung arti Gereja yang utuh, lengkap, tidak hanya setengah atau
sebagian dalam menerapkan sistem yang berlaku dalam Gereja. Bersifat
universal berarti Gereja Katolik mencakup semua orang yang telah dibaptis
secara Katolik di seluruh dunia, di mana setiap orang menerima pengajaran
iman dan moral serta berbagai tata liturgi yang sama di mana pun berada.
kompetensi dasar: kemampuan minimal (sikap, pengetahuan dan keterampilan) yang
harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing
satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
Konsili Vatikan II: sebuah sidang para uskup sedunia di Roma yang dibuka oleh
Paus Yohanes XXIII pada 11 Oktober 1962 dan ditutup oleh Paus Paulus VI
pada 8 Desember 1965.
kudus: Gereja Katolik meyakini diri kudus/suci bukan karena tiap anggotanya sudah
kudus/suci, tetapi lebih-lebih karena dipanggil kepada kekudusan/kesucian
oleh Tuhan.
Laborem Exercens: (Kerja Manusia) adalah ensiklik yang ditulis Paus Yohanes
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
Paulus II, 14 September 1981.
Lumen Gentium: (Terang Dunia), konstitusi dogmatis tentang Gereja, hasil Konsili
Vatikan II, 1965.
Laudato Si’: (bahasa Italia=“Puji Bagi-Mu”) adalah ensiklik kedua Paus Fransiskus,
tertanggal 24 Mei 2015. Ensiklik ini memiliki subjudul On the care for our
common home (dalam kepedulian untuk rumah kita bersama). Dalam ensiklik
ini Paus mengritik konsumerisme dan pembangunan yang tak terkendali,
menyesalkan terjadinya kerusakan lingkungan dan pemanasan global, serta
mengajak semua orang di seluruh dunia untuk mengambil “aksi global yang
terpadu dan segera”
Mater et Magistra: (Ibu dan Guru) adalah ensiklik yang ditulis Paus Yohanes XXIII,
15 Mei 1961, tentang kemajuan sosial dalam terang ajaran kristiani.
nostra aetate: (zaman Kita) adalah pernyataan tentang hubungan Gereja dengan
agama-agama bukan Kristen.
Octogesima Adveniens: (Penantian Tahun Ke-Delapan Puluh) adalah ensiklik yang
ditulis Paus Paulus VI, 15 Mei 1971, tentang panggilan untuk bertindak atau
bersikap.
Pacem in Terris: (Damai di Bumi) adalah dokumen yang ditulis Paus Yohanes XXIII,
11 April 1963.
pembelajaran interaktif: pembelajaran berbasis interaksi antara guru dan siswa,
masyarakat, lingkungan alam, dan sumber media lainnya.
pendekatan kateketis: pendekatan yang berorientasi pada pengetahuan yang tidak
lepas dari pengalaman, yakni pengetahuan yang menyentuh pengalaman
hidup siswa. Pengetahuan diproses melalui refleksi pengalaman hidup dalam
terang Kitab Suci dan ajaran Gereja, selanjutnya diinternalisasikan dalam diri
siswa sehingga menjadi karakter.
pendekatan saintifik: pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dengan langkah-
langkah: mengamati, menanya, mencari informasi, mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan.
penilaian otentik: penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi secara holistik.
Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinilai secara bersamaan sesuai
dengan kondisi nyata.
Populorum Progressio: (Kemajuan Bangsa-bangsa) adalah ensiklik yang ditulis Paus
Paulus VI, 26 Maret 1967.
problem-based learning: model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa
pada masalah otentik, sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya
sendiri.
project-based learning: pemanfaatan proyek dalam proses belajar-mengajar, bertujuan
memperdalam pembelajaran. Siswa menggunakan pertanyaan-pertanyaan
investigatif dan juga teknologi yang relevan dengan hidup mereka. Proyek-
proyek ini juga berfungsi sebagai bahan menguji dan menilai kompetensi
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
siswa pada mata pelajaran tertentu, bukan dengan menggunakan ujian tertulis
konvensional.
Quadragessimo Anno: (Setelah 40 Tahun) adalah ensiklik yang ditulis Paus Pius XI,
15 Mei 1931, tentang rekonstruksi tata sosial kemasyarakatan.
Rerum Novarum: (Hal-hal Baru) adalah ensiklik yang ditulis Paus Leo XIII, 15 Mei
1891, tentang kondisi para buruh.
Sollicitudo Rei Socialis: (Keprihatinan akan Masalah-Masalah Sosial): terbit 30
Desember 1987 dalam rangka memperingati 20 tahun Populorum Progressio.
standar kompetensi lulusan: kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Unitatis Redintegratio: (Pemulihan Kesatuan) adalah dekrit tentang ekumenisme
(kembali bersatu umat Kristus), hasil Konsili Vatikan II, 1965.
D. DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Carol, L, Patrick, SJ. 2004. Di Mana Allah dapat Ditemukan, Jakarta: Obor
Go, Piet (penterj). 2010. NAPZA. JakartaA: Dokumentasi dan Penerangan KWI
Hardawiryana, R, SJ. (penterj). 1993. Dokumen Konsili Vatikan II, Jakarta:
Dokumentasi dan Penerangan KWI dan Obor
Harry Susanto,SJ (Penterj). 2009. Kompendium Katekismus Gereja Katolik. Jakarta:
Konferensi Waligereja Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
Heuken SJ. 2004. Ensiklopedi Gereja. Edisi Empat. Jakarta: Cipta Loka Caraka
Jacobs, Tom. SJ. 1987. Gereja Menurut Vatikan II. Yogyakarta: Kanisius
K. Bertens. 1994. Sketsa-sketsa Moral: 50 Esai tentang Masalah Aktual,
Yogyakarta: Kanisius.
Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Kieser B, SJ. 1992. Solidaritas 100 Tahun Ajaran Sosial Gereja. Yogyakarta:
Kanisus
Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian. 2009. Kompendium Ajaran
Sosial Gereja. Maumere: Penerbit Ledalero
Komisi Kateketik KWI. 2020. Diutus sebagai Murid Yesus. Buku Pendidikan
Agama Katolik – SMA kelasXI . Yogyakarta: Kanisius
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. 1997. Hak Asasi Manusia dalam Perspektif
Budaya Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Konferensi Waligereja Indonesia. 1996. Iman Katolik. Buku Informasi dan
Referensi. Yogyakarta: Kanisus, Jakarta: Obor
Kotan, Daniel Boli. 2015. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk
SMA/SMKBuku Guru kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, RI
Kotan, Daniel Boli. 2015. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk
SMA/SMKBuku Siswa kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
Kebudayaan, RI
Mihalic, Frank, SVD. 2014. 1500 Cerita Bermakna, Jilid 2, Jakarta: Obor
Paus Yohanes Paulus II. 1997. Evangelium Vitae, (terj.R. Hardawirjana, SJ).
Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI
Paus Paulus VI. 1975. Evangelii Nuntiandi. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan
Penerangan KWI
Prihartana B.R. Agung (penterj). 2011. HIV/AIDS. Jakarta: Dokumentasi dan
Penerangan KWI.
Propinsi Gerejani Ende (penterj). 1995. Katekismus Gereja Katolik. Ende: Nusa
Indah
R. Soesilo. 1994. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar-
Komentar Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politeia
Sumber Internet
https://atmajaya.ac.id/web/Konten.aspx?gid=highlight&cid=I-JKasimo-Sosok-
yang-Tegas-Berprinsip-Teguh-dan-Cinta-Kebenaran/diakses 17/11/20
https://blog.djarumbeasiswaplus.org/ayuwandirapuspitasari/2014/08/22/y-
bmangunwijaya/Diakses kembali 29/10/20 (dengan berapa tambahan
keterangan dari berbagai sumber).
https://danielwinardi.com/2020/07/19/apa-arti-kisah-yesus-memberi-makan-5-
ribuorang/diakses 22/08/18
https://dunia.tempo.co/read/801577/perjalanan-hidup-bunda-teresa-ibu-bagi-
orangorang-melarat/full&view=ok/
https://www.ekaristi.org
https://fsspx.de/de/news-events/news
https://gema.sabda.org/marilah_saudara_melangkah_maju
https://www.hidupkatolik.com/
https://www.hidupkatolik.com/2018/07/16/23525/kaum-awam/diakses 23 Oktober
2020
https://www.hidupkatolik.com/2019/10/04/40242/inkulturasi-sebuah-proses-
pertobatan/diakses 14 Oktober 2020
https://www.hidupkatolik.com/2018/05/07/20939/tahbisan-uskup-tanjung-selor-
mgrpaulinus-yan-olla-msf/diakses 14 Oktober 2020
https://www.hidupkatolik.com/2017/08/24/11894/oase-bagi-lansia-merasakan-
kasihallah/diakses 24 Oktober 2020
https://www.imankatolik.or.id
https://id.wikipedia.org/wiki/Diaken
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Pope_John_XXIII_-_1959.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Paus_Paulus_VI
https://infokatolik.id/santo-paus-yohanes-xxiii.html
https://jointcatholic.blogspot.com
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
https://www.katolikana.com/2020/10/06/selayang-pandang-ensiklik-fratelli-tutti-1/
https://katoliknews.com/2020/10/06/apa-saja-poin-poin-penting-dalam-ensiklik-
fratellitutti/ditayangkan kembali di https://komkat-
kwi.org/2020/10/11/poin-poinpenting-dalam-ensiklik-paus-fransiskus-
tentang-fratelli-tutti/diakses kembali 26 Oktober 2020
https://katolisitas-indonesia.blogspot.com/2013/07/evangelisasi-orang-muda-
katolik.
html/diakses 20/11/20
http://www.kawali.org/2018/02/23/mgr-dr-paulinus-yan-olla-msf/
https://kerahimanilahi.org/menjadi-saksi-kristus/ diakses 29 Oktober 2020
https://komkat-kwi.org/2020/05/19/katekese-paus-fransiskus-santo-yohanes-paulus-
iiseorang-pendoa-seorang-yang-dekat-dan-adil/
https://www.kompas.com/global/read/2020/08/04/120457370/paus-benediktus-xvi
https://www.kompasiana.com/fajarbaru/55281a6c6ea834c2308b45cc/menelisikkeca
man-paus-fransiskus-atas-perbudakan-di-banglades/diakses 29/10/20
https://www.kitakatolik.com/
https://https://www.legiomariasenatusbejanarohani.or.id/keluarga-kudus-
sebagaiteladan-dalam-menjalin-persahabatan/diakses 12/07/21
https://luxveritatis7.wordpress.com/2020/06/01/website-baru-pustaka-katolik/
https://www.legiomariasenatusbejanarohani.or.id/diakses 12/07/21
https://madaniy.com/mobile/detailberita/1074/hukrim/sabu-rasuki-remaja-riau-5-
pelajar-pesta-narkoba/ diakses 28 Oktober 2020
Mayo Clinic. (2014, 05 Desember). Drug Addiction. Diperoleh 27 Februari 2017
dari:http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/drug-
addiction/basics/symptoms/con-20020970/ ditayangkan kembali di
https://vivahealth.co.id/article/detail/10134/dampak-kecanduan-narkoba/
diakses 28 Oktober 2020
https://orangmudakatolik.net/2019/01/18/perjalanan-panjang-panama/diakses
06/4/21
https://parokistpaulusdepok.org/
https://www.penakatolik.com
https://penakatolik.com/2020/07/03/peran-dan-fungsi-magisterium-dalam-
gerejakatolik/
https://puspensos.kemsos.go.id/menganalisa-masalah-sosial-ekonomi-masyarakat-
terdampak-covid-19/diakses 24/11/20
https://www.sesawi.net
https://www.suarawajarfm.com/2015/12/25/11239/jadwal-misa-natal-di-gereja-
katedral.html/diakses 27/03/21
https://spiritualitaskatolik.wordpress.com/2012/10/29/kitab-suci-tradisi-
danmagisterium/
https://www.vaticannews.va
https://wartapembaruan.com/dapat-dukungan-dari-komunitas-basis-gerejawi-cagub-
BUTUH FILE LENGKAP
SILAKAN WA 0853-8611-7714
Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI
hm-soerya-respationo-sampaikan-pesan-perdamaian/diakses 26/10/20
https://www.vaticannews.va/en/pope-francis/mass-casa-santa-marta/2020-
05/popecelebrates-mass-for-anniversary-of-birth-of-john-paul-ii.html
https://www.vaticannews.va/en/church/news/2020-10/carlo-acutis-blessed-
ssisieucharist-patron-internet.html/ diakses 12 Oktober 2020
https://www.voaindonesia.com/a/tradisi-kenduri-lintas-agama-di-gereja-
ganjuran/4451417.html
https://www.youcat.id
https://www.youtube.com/watch?v=Ce8OytBuylM
https://www.youtube.com/watch?v=ggIezbaZ7RM.
http://193.200.216.101/en/faith/catholic-church/francis/news,489345,francis-a-
friendof-the-jews.html

Download IKM Modul Ajar Katolik Kelas 11 Revisi Terbaru

  • 1.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA Instansi : _______________________________ Nama Penyusun : _______________________________ NIK : _______________________________ Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase F, Kelas / Semester : XI (Sebelas) / I (Ganjil)
  • 2.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL Nama Penyusun Instansi Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase F, Kelas / Semester BAB 1 Alokasi Waktu : : : : : : : : ..................................... ..................................... Tahun 20 ... ………….. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti XI (Sebelas) / I (Ganjil) Makna dan Paham tentang Gereja 2 Pertemuan / 6 Jam Pelajaran B. KOMPETENSI AWAL Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Fase F Pada akhir Fase F, peserta didik memahami arti, makna, dan sifat Gereja; karya pastoral Gereja; peran hierarki dan awam; ajaran sosial dan Hak Asasi Manusia; mengembangkan budaya kasih, menghormati kehidupan; memahami makna panggilan hidup, nilai- nilai penting dalam masyarakat, menghargai keberagaman, membangun dialog dan kerjasama; mewujudkan sifat serta karya pastoral Gereja di dalam kehidupan sehari-hari di tengah keluarga, Gereja dan masyarakat. Fase F Berdasarkan Elemen Elemen Capaian Pembelajaran Gereja Peserta didik mampu memahami arti dan makna Gereja, sifat Gereja (Satu, Kudus, Katolik, Apostolik), peran hierarki dan awam dalam Gereja, karya pastoral Gereja (Liturgia, Kerygma, Martyria, Koinonia, Diakonia). C. PROFIL PELAJAR PANCASILA 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global D. SARANA DAN PRASARANA
  • 3.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI Media Pembelajaran/Sarana  Kitab Suci (Alkitab), Buku Siswa SMA/SMK, Kelas XI, Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Proyektor. E. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar. F. MODEL PEMBELAJARAN Model pembelajaran (contextual teaching and learning, cooperative learning, communicative approach, project-based learning, problem-based learning, direct instruction) G. METODE PEMBELAJARAN Permainan, Pengamatan, Cerita, Dialog, Diskusi, Informasi, Refleksi H. PENDEKATAN Pendekatan Kateketis Melalui pendekatan yang diawali dengan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh peserta didik baik secara langsung maupun melalui pengamatan, pengalaman, cerita kehidupan orang lain. Selanjutnya pengalaman tersebut didalami dalam terang Kitab Suci atau ajaran Gereja, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang diperoleh dari pendalaman yang dilakukan. KOMPONEN INTI A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran Bab I 11.1. Peserta didik mampu memahami makna dan paham tentang Gereja sehingga pada akhirnya bersyukur dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan Pembelajaran Subbab Subbab : Gereja sebagai Umat Allah 11.1.1. Peserta didik mampu memahami Gereja sebagai umat Allah dan bersyukur pada Allah atas rahmat sebagai anggota umat Allah serta menghayatinya dalam hidup sehari-hari. Subbab : Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka 11.1.2. Peserta didik mampu memahami Gereja sebagai persekutuan yang terbuka, dan bersyukur pada Allah atas rahmat sebagai anggota persekutuan yang
  • 4.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI terbuka serta menghayati dalam hidup sehari-hari. B. PEMAHAMAN BERMAKNA Kemampuan pengetahuan, keterampilan, sosial, dan spiritual dalam implementasi kehidupan sehari hari melalui tahap bertanya, menyelidiki, mengkritisi, diskusi bagai mana memahami makna dan paham tentang Gereja sehingga pada akhirnya bersyukur dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. C. PERTANYAAN PEMANTIK  Apa itu Gereja? Apa itu Gereja sebagai umat Allah? Apa itu Gereja sebagai persekutuan yang terbuka?  Apa makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? Bagaimana mewujudkan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? D. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 : Gereja sebagai Umat Allah ( 3 JP) Kegiatan Pendahuluan (20 Menit)  Guru menyapa peserta didik dan mengkondisikan kelas sebelum memulai pelajaran.  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran  Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan  Guru memilih salah seorang peserta didik memimpin pujian dan doa pembukaan.  Apersepsi : Guru memberi salam dengan semangat sukacita untuk mengkondisikan peserta didik agar siap menerima pelajaran Pendidikan Agama Katolik pada awal tahun ajaran baru. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat kembali materi ajar apa saja yang telah dipelajari pada kelas X. Selanjutnya guru memotivasi peserta didik untuk kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan pertanyaan pemantik, misalnya: Apa itu Gereja? Apa itu Gereja sebagai umat Allah? Apa itu Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? Untuk memahami makna Gereja itu, marilah kita memulai kegiatan pembelajaran dengan sebuah permainan.
  • 5.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI Kegiatan Inti (80 menit) Langkah pertama: Menggali Pemahaman Tentang Gereja Sebagai Umat Allah 1. Permainan  Peserta didik berbagi pengalaman hidup sebagai umat Allah dengan sebuah sebuah permainan. (Guru dapat menggunakan permainan lain yang sesuai dengan tema pembelajaran ini).  Guru membagi dua atau tiga kelompok peserta didik dan telah mempersiapkan dua atau tiga gambar gedung gereja (sebaiknya dalam kertas karton yang tidak mudah robek) yang telah digunting menjadi beberapa potongan sesuai dengan jumlah kelompok. Kemudian guru membagikan potongan gambar gereja secara acak bisa juga guru mengambil satu dua potongan gambar tersebut. Peserta diminta untuk menuliskan nama dan cita-citanya di balik potongan gambar gereja. Kemudian peserta diminta untuk menyatukan potongan membentuk sebuah gambar. Kelompok yang satu dengan yang lain berusaha agar lebih dahulu selesai menyatukan gambar tersebut.  Setelah selesai permainan, guru memberikan beberapa catatan, antara lain:  Gedung gereja terdiri dari: atap, pintu, tiang, ubin, jendela, dinding, salib, menara, dan seterusnya. sesuai potongan-potongan gambar gereja dalam permainan tersebut.  Kita semua adalah anggota Gereja atau anggota umat Allah yang terdiri dari berbagai macam profesi: guru, pelajar, dokter, pengusaha, jaksa, pengacara, petani, pilot, artis, pegawai swasta, ASN, dan seterusnya. 2. Mengungkapkan pemahaman pribadi tentang makna Gereja Peserta didik diajak untuk mengungkapkan pengalaman dan pemahaman pribadi sebagai orang Katolik tentang makna Gereja yang ia ketahui.  Gereja menurut kalian adalah?  Gereja menurut pandangan orang luar (non kristiani) adalah? 3. Penjelasan Setelah para peserta didik menyampaikan pandangan-pandangan tentang makna Gereja, guru memberikan penjelasan sebagai peneguhan, misalnya: apabila kita bertanya pada orang-orang Katolik maupun yang tidak Katolik tentang apa makna Gereja, maka kurang lebih jawaban-jawaban yang diperoleh adalah:  Gereja adalah gedung. Gereja adalah rumah Allah, tempat beribadat, misa, atau merayakan Ekaristi bagi umat Katolik atau umat kristiani pada umumnya.  Gereja adalah ibadat. Gereja adalah lembaga rohani yang menyalurkan kebutuhan manusia dalam relasinya dengan Allah lewat ibadat-ibadat. Atau, Gereja adalah lembaga yang mengatur dan menyelenggarakan ibadat-ibadat. Gereja adalah persekutuan umat yang beribadat.  Gereja adalah ajaran. Gereja adalah lembaga untuk mempertahankan dan mempropagandakan seperangkat ajaran yang biasanya dirangkum dalam
  • 6.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI sebuah buku yang disebut Katekismus. Untuk bisa menjadi anggota Gereja, si calon harus mengetahui sejumlah ajaran/doktrin/ dogma. Menjadi anggota Gereja berarti menerima sejumlah “kebenaran”.  Gereja adalah organisasi/lembaga sejagat/internasional. Gereja adalah organisasi dengan pemimpin tertinggi di Roma dengan cabang-cabangnya sampai ke pelosok-pelosok seantero jagat. Garis komando dan koordinasinya Langkah kedua: Menggali Ajaran Kitab Suci Dan Ajaran Gereja Tentang Makna Gereja Sebagai Umat Allah 1. Mendalami warta Kitab Suci (Alkitab) tentang Gereja sebagai umat Allah a. Membaca dan menyimak pesan Kitab Suci Peserta didik membaca dan menyimak teks Kitab Suci yang berisi ajaran tentang Gereja sebagai umat Allah dalam Kisah Para Rasul 2:41–47. Catatan: untuk pengayaan, bisa dibaca juga 1Korintus 12:7–18 b. Pendalaman Peserta didik mendalami bacaan teks Kitab Suci dalam kelompok kecil, atau sesuai kondisi kelasnya, dengan beberapa pertanyaan diskusi berikut ini. Peserta didik dapat menambah juga pertanyaan sesuai kebutuhan dalam diskusinya. 1) Apa pesan keseluruhan teks Kisah Para Rasul 2:41–47? 2) Apa makna Gereja menurut teks Kitab Suci tersebut? Sebutkan ayat-ayat terkait! 3) Apa ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah dalam perikop Kitab Suci tersebut?
  • 7.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI 4) Apa saja konsekuensinya bagi kita sebagai anggota Gereja, umat Allah? c. Melaporkan hasil diskusi Setiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya, dan peserta didik yang lain memberikan tanggapan atau pertanyaan-pertanyaan unttuk pendalaman lebih lanjut. d. Penjelasan/peneguhan Setelah proses diskusi, guru memberikan penjelasan untuk peneguhan hasil diskusi, misalnya: 1) Hidup mengumat pada dasarnya merupakan hakikat Gereja itu sendiri, sebab hakikat Gereja adalah persaudaraan cinta kasih seperti yang dicerminkan oleh hidup umat perdana (lih. Kis. 2: 41–47). 2) Dalam hidup mengumat banyak karisma dan rupa-rupa karunia dapat dilihat, diterima, dan digunakan untuk kekayaan seluruh Gereja. Hidup Gereja yang terlalu menampilkan segi organisatoris dan struktural dapat mematikan banyak kharisma dan karunia yang muncul dari bawah (1Kor. 12:7–10). 3) Dalam hidup mengumat, semua orang yang merasa menghayati martabat yang sama akan bertanggung jawab secara aktif dalam fungsinya masing-masing untuk membangun Gereja dan memberi kesaksian kepada dunia (Ef. 4:11–13; 1Kor. 12:12–18;26–27). 4) Gereja menjadi nyata ketika karunia Roh Kudus memenuhi hati para rasul dan membakar semangat mereka untuk pergi ke luar dan memulai perjalanan mereka untuk mewartakan Injil, menyebarkan kasih Allah. 5) Ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah yang tampak dalam cerita tersebut adalah kesatuan dalam persaudaraan sejati. 2. Mendalami ajaran Gereja tentang Gereja sebagai umat Allah a. Membaca/menyimak ajaran Gereja Peserta didik membaca dan menyimak ajaran Gereja tentang Gereja sebagai umat Allah dalam dokumen Konsili Vatikan II berikut ini. Gereja sebagai Umat Allah Gereja, umat Allah bukan semata-mata merupakan hal fisik melainkan rohani. Gereja adalah umat Allah berarti terpilih dari Allah. Sebutan umat Allah menekankan pada dua hal penting, yaitu 1) Gereja bukanlah pertama-tama organisasi manusiawi, melainkan perwujudan karya Allah yang konkret. Tekanan pada pilihan dan kasih Allah; 2) Gereja bukan hanya kaum awam atau hierarki saja, melainkan keseluruhannya sebagai umat Allah. Gereja, umat Allah berkembang dan semakin meluas karena pemberitaan Injil oleh para murid dan orang-orang yang selalu mengamini, yang mendapat pengalaman Paskah, percaya dan bertobat, dan terus dijiwai dan dibimbing oleh Roh Kudus. Pengalaman inilah yang akhirnya menciptakan persekutuan yang terus- menerus dibangun tanpa henti hingga di pelosok-pelosok negeri. Pemberitaan Injil
  • 8.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI tentang Yesus yang bangkit dan mulia sebagai satu-satunya penyelamat dunia. Tanpa pemberitaan Injil, orang tidak dapat percaya dengan tepat, tidak dapat secara sadar dan manusiawi bertobat kepada Allah yang menyelamatkan melalui Yesus Kristus, tidak secara sadar dan manusiawi menyambut keselamatan menurut kebenaran. Maka, Gereja pada pokoknya tidak lain adalah persekutuan semua orang yang dari dalam hatinya tersentuh oleh Allah (bdk. Kis. 2:37; 16:14) menanggapi pemberitaan Injil dengan percaya dan tobat. Maka, Gereja ada bukan karena kehendak manusia, melainkan karena rencana Allah. Umat Allah adalah persekutuan orang yang “dipanggil” Allah. Ciri Gereja sebagai umat Allah terlihat dalam panggilan dan inisiatif Allah, persekutuan, hubungan mesra antara manusia dan Allah, serta karya keselamatan dan peziarahannya. Gereja sebagai umat Allah menunjuk pada umat Allah yang telah berlangsung sejak lama dan menjadi sempurna oleh karena Kristus, menuju kesatuan paripurna sebagai umat yang baru. Dasar dan konsekuensi yang terus dikembangkan sebagai Gereja umat Allah. Hidup menjemaat pada dasarnya merupakan hakikat Gereja itu sendiri, sebab hakikat Gereja adalah persaudaraan, cinta kasih, seperti dicerminkan dalam hidup jemaat perdana. Dalam hidup menjemaat, ada banyak karisma dan rupa-rupa karunia yang dapat dilihat, diterima, dan digunakan untuk kekayaan bagi seluruh anggota Gereja. Begitu pula dalam hidup menjemaat, semua orang mempunyai martabat dan tanggung jawab sama dan secara aktif terlibat sesuai fungsinya masing-masing. Sebagai umat Allah, tidak lagi dibedakan antara mereka yang tertahbis dan non- tertahbis, biarawan atau non-biarawan, dan umat, melainkan semua orang yang telah dipilih Tuhan menjadi umat-Nya. Kesatuan tidak lagi didasarkan pada struktural- organisatoris, tetapi pada Roh Allah sendiri yang telah menjadikan umat-Nya sebagai bangsa atau umat pilihan. Artinya, baik hierarki maupun awam memiliki hakikat yang sama, yaitu sebagai umat Allah dengan fungsi atau peranan yang berbeda. Dengan kata lain, yang membedakan hierarki dan awam adalah fungsinya dan bukan hakikatnya (lihat LG artikel 4, 7, 9). b. Pendalaman Dalam kelompok, peserta didik berdiskusi tentang Gereja sebagai umat Allah menurut dokumen Konsili Vatikan II yang telah mereka baca dengan beberapa pertanyaan berikut ini. Peserta didik bisa mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang baru untuk berdiskusi bersama. 1) Apa makna Gereja sebagai umat Allah? 2) Apa ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah? 3) Apa dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah? c. Melaporkan hasil diskusi Setiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya, dan peserta didik yang lain memberikan tanggapan atau pertanyaan-pertanyaan untuk pendalaman lebih lanjut. d. Penjelasan
  • 9.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI Guru memberikan penjelasan sebagai peneguhan setelah para peserta didik berdiskusi. 1) Gereja sebagai umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah sendiri. Umat Allah adalah bangsa terpilih, bangsa terpanggil. 2) Umat Allah dipanggil dan dipilih Allah untuk misi tertentu, yaitu menyelamatkan dunia. 3) Hubungan antara Allah dan umat-Nya dimeteraikan oleh suatu perjanjian. Umat harus menaati perintah-perintah Allah dan Allah akan selalu menepati janji-janji- Nya. 4) Umat Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir, menuju Tanah Terjanji. Artinya kita sebagai Gereja, umat Allah sedang berziarah di dunia menuju rumah Bapa di surga. 5) Ciri Gereja sebagai umat Allah terlihat dalam dari panggilan dan inisiatif Allah, persekutuan, hubungan mesra antara manusia dengan Allah, karya keselamatan dan peziarahannya. Gereja sebagai umat Allah menunjuk kepada umat Allah yang telah berlangsung sejak lama dan menjadi sempurna oleh karena Kristus, menuju kesatuan paripurna sebagai umat yang baru. 6) Dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah. - Hakikat Gereja sendiri adalah persaudaraan cinta kasih, sebagaimana jelas tampak dalam praktik hidup Gereja perdana (bdk. Kis. 2:41–47; 4:32–37) - Adanya aneka macam karisma dan karunia yang tumbuh di kalangan umat yang semestinya dipelihara dan dikembangkan untuk pelayanan dalam jemaat (bdk. 1Kor. 12:7–10) - Seluruh anggota Gereja memiliki martabat yang sama sebagai satu anggota umat Allah meskipun di antara mereka terdapat fungsi yang berbeda-beda (bdk. 1Kor. 12:12–18) Langkah ketiga: Menghayati Makna Gereja Sebagai Umat Allah 1. Refleksi - Bacalah cerita berikut ini! Penglihatan Seorang Rahib Ada seorang rahib tua yang saleh. Selama bertahun-tahun, ia berdoa agar dapat mengalami suatu penglihatan dari Tuhan demi menguatkan imannya. Namun ia tidak pernah mengalami penglihatan itu. Hampir saja ia putus asa, ketika pada suatu hari terjadi penglihatan. Rahib itu gembira sekali. Tetapi apa yang terjadi kemudian? Pada saat ia mengalami penglihatan itu, lonceng biara berdentang. Bunyi lonceng itu menandakan saat para rahib memberi makan orang-orang miskin yang setiap hari berkumpul di depan pintu biara.
  • 10.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI Dan sekarang adalah gilirannya untuk memberi makan kepada mereka. Apabila ia tidak membawa makanan, maka mereka akan pergi dengan diam-diam, karena berpikir bahwa hari itu biara tidak mempunyai makanan untuk mereka. Rahib tua itu harus membuat pilihan, antara pekerjaan yang hilang atau penglihatan. Akan tetapi, sebelum lonceng biara berhenti berdentang, si rahib sudah membuat keputusan. Dengan berat hati, ia meninggalkan penglihatan dan pergi memberikan makanan kepada orang-orang miskin. Sekitar satu jam kemudian, si rahib tua itu kembali ke kamarnya. Ketika ia membuka pintu, ia hampir tidak percaya akan apa yang dilihatnya. Di dalam kamarnya itu, ia mendapat suatu penglihatan: ada seseorang di dalam kamarnya. Ketika ia hendak berlutut untuk mengucap syukur, ia mendengar orang itu berkata: “Anak-Ku, jika saja engkau tidak memberi makan orang-orang miskin itu, tentu saja Aku telah pergi meninggalkanmu.” Jalan terbaik untuk melayani Tuhan adalah melayani sesama kita, lebih-lebih mereka yang miskin dan menderita. Sumber: Lawrence Le Shan dalam 1500 Cerita bermakna, jilid dua, Obor, Jakarta - Peserta didik membuat refleksi berdasarkan cerita tersebut sebagai anggota Gereja, umat Allah dalam kehidupannya sehari-hari. 2. Aksi Peserta didik diajak untuk mewujudnyatakan semangat cara hidup jemaat pertama sebagai anggota Gereja (umat Allah) yang bisa dilakukan di rumah dan lingkungan rohani, paroki, lingkungan sosial baik secara rohani maupun jasmani (kegiatan rohani dan sosial-karitatif). Kegiatan Penutup (20 Menit)  Guru membuat kesimpulan atau rangkuman dari materi yang disampaikan dalam pembelajaran hari ini.  Guru dapat mengakhirinya dengan doa atau meminta peserta didik untuk memimpin doa.
  • 11.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI Pertemuan 2 : Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka ( 3 JP) Kegiatan Pendahuluan (20 Menit)  Guru menyapa peserta didik dan mengkondisikan kelas sebelum memulai pelajaran.  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran  Guru menjelaskan proses kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan  Guru memilih salah seorang peserta didik memimpin pujian dan doa pembukaan.  Apersepsi : Guru membuka dialog bersama peserta didik dengan mengajak peserta didik mengingat kembali tema atau pokok bahasan dan penugasan sebelumnya, misalnya adakah kesulitan atau hambatan dalam melaksanakan atau mewujudkan semangat hidup jemaat perdana yaitu Gereja sebagai umat di rumah, dan sebagainya. Selanjutnya guru menyampaikan materi pembelajaran saat ini yaitu Gereja sebagai persekutuan yang terbuka. Berkaitan dengan materi ini, guru dapat membangkitkan motivasi belajar peserta didik dengan beberapa pertanyaan, misalnya: Apa makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? Bagaimana mewujudkan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? Untuk memahami hal tersebut, marilah kita memulai dengan menyimak artikel berita berikut ini. Kegiatan Inti (80 menit) Langkah pertama: Menggali Pengalaman Tentang Keterbukaan Gereja 1. Membaca/menyimak artikel Peserta didik membaca dan menyimak artikel tentang dokumen Abu Dhabi yang ditandatangani Paus Fransiskus Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb.
  • 12.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI Pada 3 tanggal Februari 2019 Paus Fransiskus mengadakan kunjungan bersejarah ke Uni Emirat Arab (UEA). Kunjungan pimpinan Gereja Katolik se-dunia ini merupakan wujud perjuangan Gereja Katolik dalam membangun dialog terus menerus antaragama dan membuka pintu-pintu untuk pembicaraan tentang toleransi yang perlu didengar oleh seluruh dunia. Paus menegaskan bahwa “iman kepada Allah memersatukan dan tidak memecah- belah. Iman itu mendekatkan kita, kendatipun ada berbagai macam perbedaan, dan menjauhkan kita dari permusuhan dan kebencian.“ Pada tanggal 4 Februari 2019 di Abu Dhabi Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb telah menandatangani “The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together.” Peristiwa ini merupakan tonggak sejarah baru Gereja Katolik yang selalu membuka diri membangun persaudaraan sejati umat manusia Dokumen Abu Dhabi ini menjadi peta jalan yang sungguh berharga untuk membangun perdamaian dan menciptakan hidup harmonis di antara umat beragama, dan berisi beberapa pedoman yang harus disebarluaskan ke seluruh dunia. Paus Fransiskus meminta agar dokumen ini disebarluaskan sampai ke akar rumput, kepada semua umat yang beriman kepada Allah. Dokumen ini, selaras dengan dokumen internasional sebelumnya yang telah menekankan pentingnya peran agama-agama dalam membangun perdamaian dunia, menjunjung tinggi hal-hal berikut: a. Keyakinan yang teguh bahwa ajaran-ajaran otentik agama mengundang kita untuk tetap berakar pada nilai-nilai perdamaian; untuk mempertahankan nilai-nilai pengertian timbal-balik, persaudaraan manusia dan hidup bersama yang harmonis; untuk membangun kembali kebijaksanaan, keadilan dan kasih; dan untuk membangkitkan kembali kesadaran beragama di kalangan orang-orang muda sehingga generasi mendatang dapat dilindungi dari ranah pemikiran materialistis dan dari kebijakan berbahaya akan keserakahan dan ketidakpedulian tak terkendali berdasarkan pada hukum kekuatan dan bukan pada kekuatan hukum.
  • 13.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI b. Kebebasan adalah hak setiap orang: setiap individu menikmati kebebasan berkeyakinan, berpikir, berekspresi dan bertindak. Pluralisme dan keragaman agama, warna kulit, jenis kelamin, ras, dan bahasa dikehendaki Tuhan dalam kebijaksanaan-Nya, yang melaluinya Ia menciptakan umat manusia. Kebijaksanaan ilahi ini adalah sumber dari mana hak atas kebebasan berkeyakinan dan kebebasan untuk menjadi berbeda berasal. Oleh karena itu, fakta bahwa orang dipaksa untuk mengikuti agama atau budaya tertentu harus ditolak, demikian juga pemaksaan cara hidup budaya yang tidak diterima orang lain. c. Keadilan yang berlandaskan belas kasihan adalah jalan yang harus diikuti untuk mencapai hidup bermartabat yang setiap manusia berhak atasnya. d. Dialog, pemahaman dan promosi luas terhadap budaya toleransi, penerimaan sesama dan hidup bersama secara damai akan sangat membantu untuk mengurangi pelbagai masalah ekonomi, sosial, politik dan lingkungan yang sangat membebani sebagian besar umat manusia. e. Dialog antarumat beragama berarti berkumpul bersama dalam ruang luas nilai- nilai rohani, manusiawi, dan sosial bersama dan dari sini, meneruskan keutamaan-keutamaan moral tertinggi yang dituju oleh agama-agama. Hal ini juga berarti menghindari perdebatan-perdebatan yang tidak produktif. f. Perlindungan tempat ibadah sinagoga, gereja dan masjid adalah kewajiban yang dijamin oleh agama, nilai-nilai kemanusiaan, hukum dan perjanjian internasional. Setiap upaya untuk menyerang tempat-tempat ibadah atau mengancam mereka dengan serangan kekerasan, pemboman atau perusakan, merupakan penyimpangan dari ajaran agama-agama serta pelanggaran jelas terhadap hukum internasional. g. Terorisme menyedihkan dan mengancam keamanan orang, baik mereka di Timur atau Barat, Utara atau Selatan, dan menyebarkan kepanikan, terror dan pesimisme, tetapi ini bukan karena agama, bahkan ketika para teroris memperalatnya. Ini lebih disebabkan oleh akumulasi penafsiran yang salah atas teks-teks agama dan oleh kebijakan yang terkait dengan kelaparan, kemiskinan, ketidakadilan, penindasan, dan kesombongan. Inilah sebabnya mengapa sangat penting menghentikan dukungan terhadap gerakan teroris dalam penyediaan dana, penyediaan senjata dan strategi, dan dengan upaya untuk membenarkan gerakan ini bahkan dengan menggunakan media. Semua ini harus dianggap sebagai kejahatan internasional yang mengancam keamanan dan perdamaian dunia. Terorisme semacam itu harus dikutuk dalam segala bentuk dan ekspresinya. h. Konsep kewarganegaraan berlandaskan pada kesetaraan hak dan kewajiban, di mana semua menikmati keadilan. Karena itu, pentinglah untuk membentuk dalam masyarakat kita konsep kewarganegaraan penuh dan menolak penggunaan istilah minoritas secara diskriminatif yang menimbulkan perasaan terisolasi dan inferioritas. Penyalahgunaannya melicinkan jalan bagi permusuhan dan perselisihan; hal itu mengurangi setiap keberhasilan dan menghilangkan hak-hak
  • 14.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI agama dan sipil dari beberapa warga Negara yang terdiskriminasi karenanya. i. Hubungan baik antara Timur dan Barat tidak dapat disangkal diperlukan bagi keduanya. Keduanya tidak boleh diabaikan, sehingga masing-masing dapat diperkaya oleh budaya yang lain melalui pertukaran dan dialog yang bermanfaat. Barat dapat menemukan di Timur obat bagi penyakit rohani dan agama yang disebabkan oleh materialisme yang tersebar luas. Dan Timur dapat menemukan banyak unsur di Barat yang dapat membantu membebaskannya dari kelemahan, perpecahan, konflik dan kemunduran pengetahuan, teknik dan budaya. Pentinglah memerhatikan perbedaan agama, budaya dan sejarah yang merupakan unsur vital dalam membentuk karakter, budaya, dan peradaban Timur. Juga penting untuk memperkuat ikatan hak asasi manusia mendasar demi membantu menjamin hidup yang bermartabat bagi semua perempuan dan laki-laki di Timur dan Barat, dengan menghindari politik standar ganda. j. Adalah sebuah keharusan untuk mengakui hak perempuan atas pendidikan dan pekerjaan, dan untuk mengakui kebebasan mereka untuk menggunakan hak politik mereka sendiri. Selain itu, berbagai upaya harus dilakukan untuk membebaskan perempuan dari pengondisian historis dan sosial yang bertentangan dengan prinsip-prinsip iman dan martabat mereka. Juga penting untuk melindungi perempuan dari eksploitasi seksual dan dari diperlakukan sebagai barang dagangan atau objek kesenangan atau keuntungan finansial. Oleh karena itu, harus dihentikan praktik-praktik yang tidak manusiawi dan vulgar yang merendahkan martabat perempuan. Harus dilakukan berbagai upaya untuk mengubah undang-undang yang mencegah perempuan menikmati sepenuhnya hak-hak mereka. k. Perlindungan hak-hak dasar anak untuk bertumbuh kembang dalam lingkungan keluarga, untuk memperoleh gizi baik, pendidikan dan dukungan, adalah tugas keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas semacam itu harus dijamin dan dilindungi agar tidak diabaikan atau ditolak untuk anak mana pun di belahan dunia mana pun. Semua praktik yang melanggar martabat dan hak anak harus dikecam. Sama pentingnya untuk waspada terhadap bahaya yang mereka hadapi, khususnya di dunia digital, dan untuk menganggap sebagai kejahatan perdagangan manusia tidak bersalah dan semua pelanggaran masa muda mereka. l. Perlindungan hak-hak orang lanjut usia, mereka yang lemah, penyandang disabilitas, dan mereka yang tertindas adalah kewajiban agama dan sosia yang harus dijamin dan dibela melalui undang-undang yang ketat dan pelaksanaan perjanjian internasional yang relevan. Untuk tujuan ini, melalui kerja sama timbal balik, Gereja Katolik dan Al-Azhar mengumumkan dan berjanji untuk menyampaikan dokumen ini kepada pihak- pihak berwenang, pemimpin yang berpengaruh, umat beragama di seluruh dunia, organisasi regional dan internasional yang terkait, organisasi dalam masyarakat sipil, lembaga keagamaan dan para pemikir terkemuka. Mereka selanjutnya berjanji untuk menyebarluaskan prinsip-prinsip yang terkandung dalam deklarasi ini di semua tingkat regional dan internasional, seraya meminta agar prinsip- prinsip ini diterjemahkan ke dalam kebijakan, keputusan, teks legislatif, program
  • 15.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI studi dan materi yang akan diedarkan. Sumber: Dokumen Abu Dhabi. Dokumen tentang Persaudaraan Manusia. untuk perdamaian dunia dan hidup beragama. Perjalanan Apostolik Bapa Suci Paus Fransiskus ke Uni Emirat Arab pada 3-5 Februari 2019. (Dokpen KWI, 2019) 2. Pendalaman Peserta didik mendalami artikel “Dokumen Abu Dhabi: tentang Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Beragama” dalam bentuk diksusi kelompok atau cara lain sesuai kondisi kelasnya. Pertanyaan untuk diskusi: a. Apa itu dokumen Abu Dhabi? b. Mengapa dokumen ini dianggap sangat penting? c. Apa kaitan dokumen ini dengan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? d. Sebagai anggota Gereja, apa pandanganmu sendiri tentang Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? 3. Melaporkan hasil diskusi Peserta didik melaporkan hasil diskusi kelompoknya masing-masing dan peserta lain dapat menanggapinya. 4. Penjelasan - Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb telah menandatangani “The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together.” Peristiwa ini merupakan tonggak sejarah baru Gereja Katolik yang selalu membuka diri membangun persaudaraan sejati umat manusia. - Dokumen Abu Dhabi menjadi peta jalan yang sungguh berharga untuk membangun perdamaian dan menciptakan hidup harmonis di antara umat beragama, dan berisi beberapa pedoman yang harus disebarluaskan ke seluruh dunia. Langkah kedua: Menggali Ajaran Gereja Tentang Makna Gereja Sebagai Persekutuan Yang Terbuka 1. Membaca/menyimak ajaran Gereja Peserta didik membaca/menyimak ajaran Gereja tentang Gereja sebagai persekutuan umat yang terbuka. “Gereja adalah persekutuan umat Allah. Dalam persekutuan umat itu, semua anggota mempunyai martabat sama, memiliki fungsi berbeda-beda, serta semakin terbuka dan terlibat mewarnai dunia. Gereja hadir dan berada untuk dunia. Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan murid-murid Kristus. Sebab persekutuan murid-murid
  • 16.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI Kristus terdiri atas orang-orang yang dipersatukan di dalam Kristus, dibimbing oleh Roh Kudus dalam peziarahan menuju Allah Bapa. Semua murid Kristus telah menerima warta keselamatan untuk disampaikan kepada semua orang (bdk. Gaudium et Spes, artikel 1). Panggilan Gereja yang utama ialah menjadi utusan Kristus untuk menampakkan dan menyalurkan cinta kasih Allah kepada semua orang dan segala bangsa. Tugas perutusan ini adalah tugas seluruh umat Allah (LG, artikel 17), masing-masing seturut kemampuannya. Baik kaum hierarki maupun kaum awam serta biarawan- biarawati mendapat tugas perutusan yang sama. Konsili menegaskan dengan jelas kewajiban ini, yaitu untuk umat Allah yang hidup dalam jemaat-jemaat, terutama dalam keuskupan-keuskupan dan paroki-paroki, jemaat-jemaat wajib memberi kesaksian akan Kristus di hadapan segala bangsa. Persekutuan umat Allah harus menampakkan karya keselamatan Allah di dunia ini. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Gereja menjadi tanda dan sarana (sakramen) keselamatan bagi dunia. Setiap anggota Gereja dengan caranya sendiri terlibat dan menggeluti persoalan-persoalan dunia untuk membangun dan menyejahterakan umat manusia. Setiap anggota Gereja mendapat tugas berdasarkan potensi dan kemampuannya bagi terciptanya tata dunia yang lebih baik. Dengan demikian, anggota Gereja sungguh menyadari bahwa bukan hanya dirinya satu- satunya yang terlibat di dalam masyarakat dengan segala persoalan yang ada. Gereja pada zaman sekarang harus menjadi persekutuan terbuka. Perlu disadari pentingnya keterbukaan, bukan hanya keterbukaan dengan sesama dalam iman dan keyakinan, melainkan keterbukaan terhadap agama yang lain, artinya kita membuka berbagai kemungkinan dialog dan kerja sama yang baik dengan sesama pihak yang berjuang bersama. Dialog iman dan kerja sama lintas agama dapat menumbuhkembangkan realitas sosial sebagai milik bersama. Dialog kehidupan dan karya yang dikembangkan dapat menjadi tempat kerja sama dalam menyikapi persoalan-persoalan kemanusiaan dan sosial kemasyarakatan, demi memajukan semua manusia ke taraf yang lebih manusiawi dan luhur. Santo Paulus dalam Kisah Para Rasul 4:32–37 memberikan gambaran ideal tentang suasana dan cara sebuah persekutuan umat perdana. Cara hidup umat perdana memberikan kita buah kesadaran bahwa kebersamaan dalam persekutuan itu penting. Hal-hal yang dapat terlihat, misalnya, segala sesuatu adalah milik bersama, hidup dalam persaudaraan kasih, saling memberi dan menerima sesuai kebutuhan, terbuka untuk semua orang, semangat dan keteladanan inilah yang dapat kita contoh, yaitu kepekaan terhadap situasi sosial ekonomi sesame saudara dalam persekutuan umat. Kebersamaan kita dalam hidup menggereja tidak hanya terbatas pada hal-hal rohani, tetapi juga harus menyentuh kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Persekutuan umat Allah harus terbuka dan menyentuh relung jiwa setiap anggotanya. Gereja hadir di dunia bukan untuk dirinya sendiri, melainkan bagi dunia itu sendiri. Dalam persekutuan, mereka mengalami dirinya sungguh erat berhubungan dengan umat manusia serta sejarahnya (bdk. Gaudium et Spes, artikel 1) karena persekutuan mereka terdiri atas orang-orang yang dipersatukan dalam Kristus, dibimbing oleh Roh Kudus dalam peziarahan mereka menuju kerajaan Bapa, dan
  • 17.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI telah menerima warta keselamatan untuk disampaikan kepada semua orang. Cara-cara yang ditempuh Gereja untuk menunjukkan keterbukaannya: pertama, berdialog dengan agama lain. Gereja sesudah Konsili Vatikan II sungguh menyadari bahwa di luar agama Katolik terdapat pula benih-benih kebenaran dan keselamatan. Untuk itu, dibutuhkan dialog untuk saling mengenal, menghargai, dan memperkaya; kedua, kerja sama atau dialog. Gereja hendaknya membangun kerja sama yang lebih intensif dan mendalam dengan para pengikut agama lain. Sasaran yang hendak diraih adalah pembangunan manusia dan peningkatan martabat manusia. Berpartisipasi secara aktif dan bekerja sama dengan siapa saja dalam membangun masyarakat yang adil, damai, dan sejahtera. 2. Pendalaman Peserta didik berdiskusi dalam kelompok (bila kondisi kelasnya memungkinkan) dengan beberapa pertanyaan berikut ini. Peserta didik dapat menyampaikan pertanyaan lagi selama proses diskusi berlangsung. a. Apa makna Gereja sebagai persekutuan? b. Apa makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? c. Jelaskan beberapa contoh kegiatan Gereja sebagai Persekutuan yang terbuka di paroki atau keuskupan kalian sendiri! d. Apa sikapmu sendiri sebagai anggota Gereja yang bermakna Persekutuan yang terbuka? 3. Melaporkan hasil diskusi Peserta didik melaporkan hasil diskusinya, dan kelompok lain dapat memberi tanggapan atau pertanyaan untuk pendalaman. 4. Penjelasan  Gereja adalah persekutuan umat Allah. Dalam persekutuan umat itu, semua anggota mempunyai martabat sama, memiliki fungsi berbeda-beda, serta semakin terbuka dan terlibat mewarnai dunia.  Gereja hadir dan berada untuk dunia. Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan orang-orang zaman sekarang, terutama kaum miskin dan siapa saja yang menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan murid-murid Kristus.  Panggilan Gereja yang utama ialah menjadi utusan Kristus untuk menampakkan dan menyalurkan cinta kasih Allah kepada semua orang dan segala bangsa.  Persekutuan umat Allah harus menampakkan karya keselamatan Allah di dunia ini. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Gereja menjadi tanda dan sarana (sakramen) keselamatan bagi dunia.  Setiap anggota Gereja mendapat tugas berdasarkan potensi dan kemampuannya bagi terciptanya tata dunia yang lebih baik. Dengan demikian, anggota Gereja sungguh menyadari bahwa bukan hanya dirinya satu-satunya yang terlibat di dalam masyarakat dengan segala persoalan yang ada.
  • 18.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI  Gereja pada zaman sekarang harus menjadi persekutuan terbuka. Pentingnya keterbukaan, bukan hanya keterbukaan dengan sesama dalam iman dan keyakinan, melainkan keterbukaan terhadap agama yang lain, artinya kita membuka berbagai kemungkinan dialog dan kerja sama yang baik dengan sesama pihak yang berjuang bersama.  Cara hidup umat perdana memberikan kita buah kesadaran bahwa kebersamaan dalam persekutuan itu penting. Hal-hal yang dapat terlihat, misalnya, segala sesuatu adalah milik bersama, hidup dalam persaudaraan kasih, saling memberi dan menerima sesuai kebutuhan, terbuka untuk semua orang, semangat dan keteladanan inilah yang dapat kita contoh, yaitu kepekaan terhadap situasi sosial ekonomi sesama saudara dalam persekutuan umat. Langkah Ketiga: Menghayati Gereja Sebagai Persekutuan Yang Terbuka 1. Refleksi Paus Fransiskus meneladani semangat persaudaraan universal dalam cara hidup Fransiskus Assisi: Ia memperlakukan segenap makhluk sebagai saudara dan saudari. Santo Fransiskus Assisi mengajak kita untuk mencintai sesama baik yang jauh maupun yang dekat. Bagi Santo Fransiskus Assisi, semua makhluk adalah saudara. Berdasarkan pengamatan kalian terhadap gambar perjumpaan Paus Fransiskus dengan tokoh agama Yahudi dan tokoh agama Islam, juga tokoh-tokoh agama lain di dunia, sekarang cobalah kalian membuat sebuah refleksi pribadi tentang perwujudan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka di lingkungan rohani atau di parokimu. 2. Aksi Peserta didik membuat rencana aksi untuk ikut terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya di lingkungan rohani dan lingkungan sosial. Kegiatan Penutup (20 Menit)
  • 19.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI  Guru membuat kesimpulan atau rangkuman dari materi yang disampaikan dalam pembelajaran hari ini.  Guru dapat mengakhirinya dengan doa atau meminta peserta didik untuk memimpin doa. E. ASESMEN / PENILAIAN 1. Aspek Pengetahuan Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut! 1. Jelaskan apa hakikat Gereja menurut Kis. 2:41–47! 2. Jelaskan ciri Gereja sebagai umat Allah berdasarkan Kisah Para Rasul 2:41–47! 3. Jelaskan apa makna Gereja sebagai umat Allah! 4. Jelaskan apa makna umat Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir, menuju Tanah Terjanji! 5. Ciri Gereja sebagai umat Allah terlihat dalam hal apa saja? 6. Jelaskan apa dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah. 7. Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb telah menandatangani “The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together.” (dokumen Abu Dhabi). Jelaskan apa inti dari pesan Abu Dhabi ini! 8. Jelaskan makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka! 9. Mengapa Gereja pada zaman sekarang harus menjadi persekutuan terbuka? 10. Jelasakan apa pesan dari cara atau semangat hidup umat perdana (Gereja awal) bagi Gereja sebagai persekutuan sepanjang zaman? Kunci Jawaban:
  • 20.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI 1. Hidup mengumat pada dasarnya merupakan hakikat Gereja itu sendiri, sebab hakikat Gereja adalah persaudaraan cinta kasih seperti yang dicerminkan oleh hidup umat perdana (lih. Kis. 2:41–47). 2. Ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah yang tampak dalam cerita tersebut adalah kesatuan dalam persaudaraan sejati (Kis. 2:41–47). 3. Gereja sebagai umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah sendiri. Umat Allah adalah bangsa terpilih, bangsa terpanggil. Umat Allah dipanggil dan dipilih untuk Allah untuk misi tertentu, yaitu menyelamatkan dunia. 4. Umat Allah selalu dalam perjalanan, melewati padang pasir, menuju Tanah Terjanji. Artinya kita sebagai Gereja, umat Allah sedang berziarah di dunia menuju rumah Bapa di surga. 5. Ciri Gereja sebagai umat Allah terlihat dalam panggilan dan inisiatif Allah, persekutuan, hubungan mesra antara manusia dengan Allah, karya keselamatan dan peziarahannya. Gereja sebagai umat Allah menunjuk kepada umat Allah yang telah berlangsung sejak lama dan menjadi sempurna oleh karena Kristus, menuju kesatuan paripurna sebagai umat yang baru. 6. Dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah. - Hakikat Gereja sendiri adalah persaudaraan cinta kasih, sebagaimana jelas tampak dalam praktik hidup Gereja perdana (bdk. Kis. 2:41–47; 4:32–37). - Adanya aneka macam karisma dan karunia yang tumbuh di kalangan umat yang semestinya dipelihara dan dikembangkan untuk pelayanan dalam jemaat (bdk. 1Kor. 12:7–10). - Seluruh anggota Gereja memiliki martabat yang sama sebagai satu anggota umat Allah meskipun di antara mereka terdapat fungsi yang berbeda-beda (bdk. 1Kor. 12:12–18). 7. Paus Fransiskus bersama Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed el-Tayeb telah menandatangani “The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together.” Peristiwa ini merupakan tonggak sejarah baru Gereja Katolik yang selalu membuka diri membangun persaudaraan sejati umat manusia. Dokumen Abu Dhabi menjadi peta jalan yang sungguh berharga untuk membangun perdamaian dan menciptakan hidup harmonis di antara umat beragama, dan berisi beberapa pedoman yang harus disebarluaskan ke seluruh dunia. 8. Gereja sebagai persekutuan yang terbuka harus selalu siap untuk berdialog dengan agama dan budaya manapun. Gereja perlu membangun kerja sama yang lebih intensif dengan siapa saja yang berkehendak baik. Gereja harus berpartisipasi aktif dan mau bekerja sama dengan siapa saja dalam membangun masyarakat yang adil, damai dan sejahtera. Persekutuan umat Allah harus menampakkan karya keselamatan Allah di dunia ini. Secara singkat dapat dikatakan bahwa Gereja menjadi tanda dan sarana (sakramen) keselamatan bagi dunia. 9. Gereja pada zaman sekarang harus menjadi persekutuan terbuka. Pentingnya
  • 21.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI keterbukaan, bukan hanya keterbukaan dengan sesama dalam iman dan keyakinan, melainkan keterbukaan terhadap agama yang lain, artinya kita membuka berbagai kemungkinan dialog dan kerja sama yang baik dengan sesama pihak yang berjuang bersama. 10. Cara hidup umat perdana memberikan kita buah kesadaran bahwa kebersamaan dalam persekutuan itu penting. Hal-hal yang dapat terlihat, misalnya, segala sesuatu adalah milik bersama, hidup dalam persaudaraan kasih, saling memberi dan menerima sesuai kebutuhan, terbuka untuk semua orang, semangat dan keteladanan inilah yang dapat kita contoh, yaitu kepekaan terhadap situasi sosial ekonomi sesama saudara dalam persekutuan umat. 2. Aspek Keterampilan a. Peserta didik membuat rencana aksi yang akan dilakukan sebagai perwujudan dirinya sebagai anggota Gereja = umat Allah di rumah, lingkungan, dan paroki. b. Peserta didik membuat rencana aksi yang akan dilakukan sebagai perwujudan dirinya sebagai anggota Gereja = persekutuan yang terbuka dengan cara misalnya ikut terlibat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya di lingkungan rohani dan lingkungan sosial. c. Peserta didik membuat refleksi tentang Gereja sebagai umat Allah. d. Peserta didik membuat refleksi tentang Gereja sebagai persekutuan yang terbuka berdasarkan artikel tentang dokumen Abu Dhabi.
  • 22.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI 3. Aspek Sikap a. Penilaian Sikap Spiritual Nama : ............................................... Kelas/Semester : ..................../......................... Petunjuk: 1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda √ pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya! 2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru! No. Butir Instrumen Penilaian Selalu Sering Jarang Tidak pernah 1. Saya bersyukur kepada Tuhan karena sebagai anggota Gereja atau umat Allah. 2. Saya bersyukur sebagai anggota Gereja atau umat Allah dengan selalu berdoa harian secara pribadi. 3. Saya bersyukur sebagai anggota Gereja atau umat Allah dengan selalu berdoa bersama dalam keluarga 4. Saya bersyukur sebagai anggota Gereja atau umat Allah dengan selalu berdoa bersama di sekolah. 5. Saya selalu terlibat dalam kegiatan umat di lingkungan atau komunitas basisku. 6. Saya bersyukur kepada Tuhan karena memiliki Gereja sebagai persekutuan yang terbuka 7. Saya bersyukur dengan cara menerima secara terbuka saudara seiman dari berbagai latar
  • 23.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI belakang asal-usul di lingkungan tempat saya tinggal. 8. Saya selalu bersyukur dengan cara bersikap terbuka untuk menerima nasihat atau bimbingan orang tua di rumah dalam kaitan dengan perkembangan iman saya. 9. Saya selalu bersyukur dengan bersikap terbuka untuk menerima bimbingan para guruku di sekolah berkaitan dengan perkembangan iman saya. 10. Saya bersyukur dengan selalu terbuka untuk terlibat dalam kegiatan Orang Muda Katolik (OMK) di lingkungan/komunitas basis untuk mengembangkan imanku. b. Penilaian Sikap Sosial Nama : ............................................... Kelas/Semester : ..................../......................... Petunjuk: 1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda √ pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya! 2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru! No. Sikap/Nilai Butir Instrumen Penilaian Selalu Sering Jarang Tidak pernah 1. Tanggung jawab dan kerja sama sebagai umat Allah 1. Saya bertanggung jawab sebagai anggota Gereja, umat Allah dalam hidupku
  • 24.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI sehari-hari. 2. Saya selalu ikut kerja gotong royong di lingkungan tempat saya tinggal 3. Saya selalu berusaha hidup damai dengan sesama, sesama jemaat seiman. 4. Saya selalu berusaha hidup damai dengan sesama umat yang lain. 5. Saya selalu bekerja sama dengan semua orang untuk menjaga kedamaian dan kenyamanan masyarakat. 2. Tanggung jawab dan kerja sama sebagai anggota Gereja = persekutuan yang terbuka 1. Saya berani bertanggung jawab atas identitas iman saya sebagai orang Katolik di tengah masyarakat. 2. Saya selalu ikut kerja gotong royong di lingkungan masyarakat tempat saya tinggal 3. Saya selalu bertanggung jawab berusaha
  • 25.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI hidup damai dengan sesame yang beda agama dan keyakinan serta asalusulnya. 4. Saya bertanggung jawab menerima sesama yang tidak seiman dalam pergaulanku 5. Saya selalu bekerja sama dengan semua orang yang beda iman, keyakinan, atau asal usulnya untuk menjaga kedamaian dan kenyamanan masyarakat. E. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK Refleksi Guru : 1. Apakah kegiatan belajar berhasil? 2. Apa yang menurut ibu/bapak berhasil? 3. Kesulitan apa yang dialami? 4. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar? 5. Apakah seluruh siswa mengikuti pelajaran dengan baik? Refleksi Peserta Didik : 1. Bagian manakah yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
  • 26.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI 2. Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu? 3. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan? G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Remedial Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar minimal, dengan kegiatan sebagai berikut: 1. Guru bertanya kepada peserta didik tentang materi yang belum mereka pahami. 2. Berdasarkan materi yang belum mereka pahami tersebut, guru mengadakan pembelajaran ulang (remedial teaching) baik dilakukan oleh guru secara langsung atau dengan tutor teman sebaya. 3. Guru mengadakan kegiatan remedial dengan memberikan pertanyaan atau soal yang kalimatnya dirumuskan dengan lebih sederhana (remedial test). Pengayaan Guru memberikan tugas membaca dokumen Gereja atau menjelajah di internet tentang kegiatan Gereja sebagai umat Allah dan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka kemudian memberikan refleksinya. (Misalnya ensiklik Paus Fransiskus tentang Fratelli Tutti, dan melaporkan hasilnya) LAMPIRAN A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) A. Gereja sebagai Umat Allah Nama kelompok : ……………….. Kelas : ……………….. Petunjuk! Pendalaman/diskusi 1) Apa pesan keseluruhan teks Kisah Para Rasul 2:41-47? 2) Apa makna Gereja menurut teks Kitab Suci tersebut? Sebutkan ayat-ayat terkait! 3) Apa ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah dalam perikop Kitab Suci tersebut? 4) Apa saja konsekuensinya bagi kita sebagai anggota Gereja, umat Allah?
  • 27.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI Pendalaman/diskusi Masuk dalam kelompok kecil, kalian berdiskusi tentang Gereja sebagai umat Allah menurut dokumen Konsili Vatikan II yang telah kalian baca. 1) Apa makna Gereja sebagai umat Allah? 2) Apa ciri-ciri Gereja sebagai umat Allah? 3) Apa dasar dan konsekuensi Gereja sebagai umat Allah? LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) B. Gereja sebagai Persekutuan yang Terbuka Nama kelompok : ……………….. Kelas : ……………….. Petunjuk! Diksusikan dalam kelompok kecil pertanyaan-pertanyaan berikut ini! 1) Apa itu dokumen Abdu Dhabi? 2) Mengapa dokumen ini dianggap sangat penting? 3) Apa kaitan dokumen ini dengan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? 4) Sebagai anggota Gereja, apa pandanganmu sendiri tentang Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? 6) Apa makna Gereja sebagai persekutuan? 7) Apa makna Gereja sebagai persekutuan yang terbuka? 8) Jelaskan beberapa contoh kegiatan Gereja sebagai persekutuan yang terbuka di paroki atau keuskupan kalian sendiri! 9) Apa sikapmu sendiri sebagai anggota Gereja yang bermakna persekutuan yang terbuka? B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK  Guru dan peserta didik mencari berbagai informasi tentang makna dan paham tentang gereja media atau website resmi dibawa nauangan kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.  Buku Panduan Guru dan Siswa Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI, Penerbit : Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
  • 28.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI C. GLOSARIUM Ad Gentes: (Kepada Semua Bangsa) adalah dekrit tentang kegiatan misioner Gereja, hasil Konsili Vatikan II, 1965. Apostolicam Actuositatem: (Kerasulan Awam) adalah dekrit tentang kerasulan awam, hasil Konsili Vatikan II, 1965. apostolik: (rasul) Gereja “dibangun atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru “(Ef. 2:20). Gereja Katolik mementingkan hubungan historis, turun-temurun, antara para rasul dan pengganti mereka, yaitu para uskup. assessment as learning: proses mengembangkan dan mensuport metakognitif siswa. Siswa diikutsertakan dalam aktifitas proses penilaian dimana mereka memonitor diri mereka sendiri. assessment for learning: penilaian untuk proses pembelajaran. assessment of diagnostic: penilaian ditujukan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan proses pembelajaran. assessment of mastery learning: penilaian untuk mengetahui ketuntasan belajar. assessment of learning: penilaian sebagai alat untuk mengukur pencapaian dalam proses pembelajaran. capaian pembelajaran: (learning outcomes) adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan, sikap dan keterampilan setelah menyelesaikan suatu periode belajar tertentu. Caritas in Veritate: (Kasih dalam Kebenaran) adalah ensiklik yang ditulis Paus Benediktus XVI, terbit 29 Juni 2009. Centesimus Annus: (Tahun ke Seratus) adalah ensiklik yang ditulis Paus Yohanes Paulus II dalam rangka 100 tahun Rerum Novarum, terbit 15 Mei 1991. Christus Dominus: (Kristus Tuhan) adalah dekrit tentang tugas pastoral para uskup dalam Gereja, hasil Konsili Vatikan II, 1965. Dei Verbum: (Sabda Tuhan) adalah dokumen konstitusi dogmatis tentang Wahyu Ilahi, hasil Konsili Vatikan II, 1965. Dignitatis Humanae: (Dari Martabat Pribadi Manusia) dokumen tentang pernyataan tentang kebebasan beragama, hasil Konsili Vatikan II, 1965. discovery based learning: Proses pembelajaran yang titik awalnya berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata. Siswa dirangsang untuk memelajari masalah tersebut berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya (prior knowledge) sehingga terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru. ekklesia: (ecclesia dalam bahasa Yunani) memiliki arti “kumpulan”, “pertemuan”, “rapat”. Kumpulan umat yang disebut Gereja ini merupakan kelompok khusus. Ecclesia atau Gereja berarti kumpulan umat yang secara khusus
  • 29.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI mendapat panggilan dari Allah. ensiklik: surat yang ditulis Paus untuk seluruh Gereja. Umumnya ensiklik berisi hal- hal berkenaan dengan doktrin, ajaran moral, keprihatinan sosial, atau peringatan-peringatan tertentu. Judul formal ensiklik biasanya diambil dari dua kata pertama dari teks resminya yang umumnya berbahasa Latin. Ensiklik ditujukan kepada seluruh Gereja dan merupakan ajaran Paus yang bersifat otoritatif. Fratelli Tutti: (Semua bersaudara) Pada tanggal 3 Oktober 2020 Paus Fransiskus menandatangani Ensiklik “Fratelli Tutti” di Assisi, tempat kelahiran dan hidup Santo Fransiskus dari Assisi. Hari berikutnya, 4 Oktober, ensiklik tersebut dipublikasikan. Ensiklik ini bertujuan untuk mendorong keinginan akan persaudaraan dan persahabatan sosial. Pandemi Covid-19 menjadi latar belakang ensiklik ini. Kedaruratan kesehatan global telah membantu menunjukkan bahwa “tak seorangpun bisa menghadapi hidup sendirian” dan bahwa waktunya sungguh-sungguh telah tiba akan “mimpi sebagai satu keluarga umat manusia” di mana kita adalah “saudara dan saudari semua”. Gaudium et Spes: (Kegembiraan dan Harapan) merupakan dokumen Konstitusi Pastoral tentang Gereja dalam dunia modern, hasil Konsili Vatikan II, 7 Desember 1965. hierarkai Gereja: “hierarki” berkait erat dengan “struktur” atau susunan secara berjenjang. Frase “hierarki Gereja” berarti struktur Gereja dalam kesatuan perutusan Ilahi yang dipercayakan Kristus kepada para rasul-Nya sampai akhir zaman. inquiry based learning: pendekatan yang mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari pengetahuan (informasi), atau memelajari suatu gejala. Pembelajaran dengan pendekatan IBL selalu mengusahakan agar siswa aktif, baik secara mental maupun fisik. Katolik: (Catholicus dalam bahasa Latin) yang berarti universal atau umum. Katolik mengandung arti Gereja yang utuh, lengkap, tidak hanya setengah atau sebagian dalam menerapkan sistem yang berlaku dalam Gereja. Bersifat universal berarti Gereja Katolik mencakup semua orang yang telah dibaptis secara Katolik di seluruh dunia, di mana setiap orang menerima pengajaran iman dan moral serta berbagai tata liturgi yang sama di mana pun berada. kompetensi dasar: kemampuan minimal (sikap, pengetahuan dan keterampilan) yang harus dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti. Konsili Vatikan II: sebuah sidang para uskup sedunia di Roma yang dibuka oleh Paus Yohanes XXIII pada 11 Oktober 1962 dan ditutup oleh Paus Paulus VI pada 8 Desember 1965. kudus: Gereja Katolik meyakini diri kudus/suci bukan karena tiap anggotanya sudah kudus/suci, tetapi lebih-lebih karena dipanggil kepada kekudusan/kesucian oleh Tuhan. Laborem Exercens: (Kerja Manusia) adalah ensiklik yang ditulis Paus Yohanes
  • 30.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI Paulus II, 14 September 1981. Lumen Gentium: (Terang Dunia), konstitusi dogmatis tentang Gereja, hasil Konsili Vatikan II, 1965. Laudato Si’: (bahasa Italia=“Puji Bagi-Mu”) adalah ensiklik kedua Paus Fransiskus, tertanggal 24 Mei 2015. Ensiklik ini memiliki subjudul On the care for our common home (dalam kepedulian untuk rumah kita bersama). Dalam ensiklik ini Paus mengritik konsumerisme dan pembangunan yang tak terkendali, menyesalkan terjadinya kerusakan lingkungan dan pemanasan global, serta mengajak semua orang di seluruh dunia untuk mengambil “aksi global yang terpadu dan segera” Mater et Magistra: (Ibu dan Guru) adalah ensiklik yang ditulis Paus Yohanes XXIII, 15 Mei 1961, tentang kemajuan sosial dalam terang ajaran kristiani. nostra aetate: (zaman Kita) adalah pernyataan tentang hubungan Gereja dengan agama-agama bukan Kristen. Octogesima Adveniens: (Penantian Tahun Ke-Delapan Puluh) adalah ensiklik yang ditulis Paus Paulus VI, 15 Mei 1971, tentang panggilan untuk bertindak atau bersikap. Pacem in Terris: (Damai di Bumi) adalah dokumen yang ditulis Paus Yohanes XXIII, 11 April 1963. pembelajaran interaktif: pembelajaran berbasis interaksi antara guru dan siswa, masyarakat, lingkungan alam, dan sumber media lainnya. pendekatan kateketis: pendekatan yang berorientasi pada pengetahuan yang tidak lepas dari pengalaman, yakni pengetahuan yang menyentuh pengalaman hidup siswa. Pengetahuan diproses melalui refleksi pengalaman hidup dalam terang Kitab Suci dan ajaran Gereja, selanjutnya diinternalisasikan dalam diri siswa sehingga menjadi karakter. pendekatan saintifik: pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dengan langkah- langkah: mengamati, menanya, mencari informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. penilaian otentik: penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi secara holistik. Aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan dinilai secara bersamaan sesuai dengan kondisi nyata. Populorum Progressio: (Kemajuan Bangsa-bangsa) adalah ensiklik yang ditulis Paus Paulus VI, 26 Maret 1967. problem-based learning: model pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah otentik, sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri. project-based learning: pemanfaatan proyek dalam proses belajar-mengajar, bertujuan memperdalam pembelajaran. Siswa menggunakan pertanyaan-pertanyaan investigatif dan juga teknologi yang relevan dengan hidup mereka. Proyek- proyek ini juga berfungsi sebagai bahan menguji dan menilai kompetensi
  • 31.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI siswa pada mata pelajaran tertentu, bukan dengan menggunakan ujian tertulis konvensional. Quadragessimo Anno: (Setelah 40 Tahun) adalah ensiklik yang ditulis Paus Pius XI, 15 Mei 1931, tentang rekonstruksi tata sosial kemasyarakatan. Rerum Novarum: (Hal-hal Baru) adalah ensiklik yang ditulis Paus Leo XIII, 15 Mei 1891, tentang kondisi para buruh. Sollicitudo Rei Socialis: (Keprihatinan akan Masalah-Masalah Sosial): terbit 30 Desember 1987 dalam rangka memperingati 20 tahun Populorum Progressio. standar kompetensi lulusan: kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Unitatis Redintegratio: (Pemulihan Kesatuan) adalah dekrit tentang ekumenisme (kembali bersatu umat Kristus), hasil Konsili Vatikan II, 1965. D. DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku Carol, L, Patrick, SJ. 2004. Di Mana Allah dapat Ditemukan, Jakarta: Obor Go, Piet (penterj). 2010. NAPZA. JakartaA: Dokumentasi dan Penerangan KWI Hardawiryana, R, SJ. (penterj). 1993. Dokumen Konsili Vatikan II, Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI dan Obor Harry Susanto,SJ (Penterj). 2009. Kompendium Katekismus Gereja Katolik. Jakarta: Konferensi Waligereja Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Heuken SJ. 2004. Ensiklopedi Gereja. Edisi Empat. Jakarta: Cipta Loka Caraka Jacobs, Tom. SJ. 1987. Gereja Menurut Vatikan II. Yogyakarta: Kanisius K. Bertens. 1994. Sketsa-sketsa Moral: 50 Esai tentang Masalah Aktual, Yogyakarta: Kanisius. Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Kieser B, SJ. 1992. Solidaritas 100 Tahun Ajaran Sosial Gereja. Yogyakarta: Kanisus Komisi Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian. 2009. Kompendium Ajaran Sosial Gereja. Maumere: Penerbit Ledalero Komisi Kateketik KWI. 2020. Diutus sebagai Murid Yesus. Buku Pendidikan Agama Katolik – SMA kelasXI . Yogyakarta: Kanisius Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. 1997. Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Budaya Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Konferensi Waligereja Indonesia. 1996. Iman Katolik. Buku Informasi dan Referensi. Yogyakarta: Kanisus, Jakarta: Obor Kotan, Daniel Boli. 2015. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk SMA/SMKBuku Guru kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, RI Kotan, Daniel Boli. 2015. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti untuk SMA/SMKBuku Siswa kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
  • 32.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI Kebudayaan, RI Mihalic, Frank, SVD. 2014. 1500 Cerita Bermakna, Jilid 2, Jakarta: Obor Paus Yohanes Paulus II. 1997. Evangelium Vitae, (terj.R. Hardawirjana, SJ). Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI Paus Paulus VI. 1975. Evangelii Nuntiandi. Jakarta: Departemen Dokumentasi dan Penerangan KWI Prihartana B.R. Agung (penterj). 2011. HIV/AIDS. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI. Propinsi Gerejani Ende (penterj). 1995. Katekismus Gereja Katolik. Ende: Nusa Indah R. Soesilo. 1994. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta Komentar- Komentar Lengkap Pasal Demi Pasal. Bogor: Politeia Sumber Internet https://atmajaya.ac.id/web/Konten.aspx?gid=highlight&cid=I-JKasimo-Sosok- yang-Tegas-Berprinsip-Teguh-dan-Cinta-Kebenaran/diakses 17/11/20 https://blog.djarumbeasiswaplus.org/ayuwandirapuspitasari/2014/08/22/y- bmangunwijaya/Diakses kembali 29/10/20 (dengan berapa tambahan keterangan dari berbagai sumber). https://danielwinardi.com/2020/07/19/apa-arti-kisah-yesus-memberi-makan-5- ribuorang/diakses 22/08/18 https://dunia.tempo.co/read/801577/perjalanan-hidup-bunda-teresa-ibu-bagi- orangorang-melarat/full&view=ok/ https://www.ekaristi.org https://fsspx.de/de/news-events/news https://gema.sabda.org/marilah_saudara_melangkah_maju https://www.hidupkatolik.com/ https://www.hidupkatolik.com/2018/07/16/23525/kaum-awam/diakses 23 Oktober 2020 https://www.hidupkatolik.com/2019/10/04/40242/inkulturasi-sebuah-proses- pertobatan/diakses 14 Oktober 2020 https://www.hidupkatolik.com/2018/05/07/20939/tahbisan-uskup-tanjung-selor- mgrpaulinus-yan-olla-msf/diakses 14 Oktober 2020 https://www.hidupkatolik.com/2017/08/24/11894/oase-bagi-lansia-merasakan- kasihallah/diakses 24 Oktober 2020 https://www.imankatolik.or.id https://id.wikipedia.org/wiki/Diaken https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Pope_John_XXIII_-_1959.jpg https://id.wikipedia.org/wiki/Paus_Paulus_VI https://infokatolik.id/santo-paus-yohanes-xxiii.html https://jointcatholic.blogspot.com
  • 33.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI https://www.katolikana.com/2020/10/06/selayang-pandang-ensiklik-fratelli-tutti-1/ https://katoliknews.com/2020/10/06/apa-saja-poin-poin-penting-dalam-ensiklik- fratellitutti/ditayangkan kembali di https://komkat- kwi.org/2020/10/11/poin-poinpenting-dalam-ensiklik-paus-fransiskus- tentang-fratelli-tutti/diakses kembali 26 Oktober 2020 https://katolisitas-indonesia.blogspot.com/2013/07/evangelisasi-orang-muda- katolik. html/diakses 20/11/20 http://www.kawali.org/2018/02/23/mgr-dr-paulinus-yan-olla-msf/ https://kerahimanilahi.org/menjadi-saksi-kristus/ diakses 29 Oktober 2020 https://komkat-kwi.org/2020/05/19/katekese-paus-fransiskus-santo-yohanes-paulus- iiseorang-pendoa-seorang-yang-dekat-dan-adil/ https://www.kompas.com/global/read/2020/08/04/120457370/paus-benediktus-xvi https://www.kompasiana.com/fajarbaru/55281a6c6ea834c2308b45cc/menelisikkeca man-paus-fransiskus-atas-perbudakan-di-banglades/diakses 29/10/20 https://www.kitakatolik.com/ https://https://www.legiomariasenatusbejanarohani.or.id/keluarga-kudus- sebagaiteladan-dalam-menjalin-persahabatan/diakses 12/07/21 https://luxveritatis7.wordpress.com/2020/06/01/website-baru-pustaka-katolik/ https://www.legiomariasenatusbejanarohani.or.id/diakses 12/07/21 https://madaniy.com/mobile/detailberita/1074/hukrim/sabu-rasuki-remaja-riau-5- pelajar-pesta-narkoba/ diakses 28 Oktober 2020 Mayo Clinic. (2014, 05 Desember). Drug Addiction. Diperoleh 27 Februari 2017 dari:http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/drug- addiction/basics/symptoms/con-20020970/ ditayangkan kembali di https://vivahealth.co.id/article/detail/10134/dampak-kecanduan-narkoba/ diakses 28 Oktober 2020 https://orangmudakatolik.net/2019/01/18/perjalanan-panjang-panama/diakses 06/4/21 https://parokistpaulusdepok.org/ https://www.penakatolik.com https://penakatolik.com/2020/07/03/peran-dan-fungsi-magisterium-dalam- gerejakatolik/ https://puspensos.kemsos.go.id/menganalisa-masalah-sosial-ekonomi-masyarakat- terdampak-covid-19/diakses 24/11/20 https://www.sesawi.net https://www.suarawajarfm.com/2015/12/25/11239/jadwal-misa-natal-di-gereja- katedral.html/diakses 27/03/21 https://spiritualitaskatolik.wordpress.com/2012/10/29/kitab-suci-tradisi- danmagisterium/ https://www.vaticannews.va https://wartapembaruan.com/dapat-dukungan-dari-komunitas-basis-gerejawi-cagub-
  • 34.
    BUTUH FILE LENGKAP SILAKANWA 0853-8611-7714 Kristen Dan Budi Pekerti Fase F Kelas XI hm-soerya-respationo-sampaikan-pesan-perdamaian/diakses 26/10/20 https://www.vaticannews.va/en/pope-francis/mass-casa-santa-marta/2020- 05/popecelebrates-mass-for-anniversary-of-birth-of-john-paul-ii.html https://www.vaticannews.va/en/church/news/2020-10/carlo-acutis-blessed- ssisieucharist-patron-internet.html/ diakses 12 Oktober 2020 https://www.voaindonesia.com/a/tradisi-kenduri-lintas-agama-di-gereja- ganjuran/4451417.html https://www.youcat.id https://www.youtube.com/watch?v=Ce8OytBuylM https://www.youtube.com/watch?v=ggIezbaZ7RM. http://193.200.216.101/en/faith/catholic-church/francis/news,489345,francis-a- friendof-the-jews.html