1
MAKALAH
Sistem Pencernaan
Dosen Pengampu : Annisa Nurramadhani, M.Pd.
Semester 1/E
Oleh :
Dewilia
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2018
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehigga kami dapat menyelesaikan Makalah Sistem
Pencernaan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari teman-teman sehingga dapat mempelancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
Makalah Sistem Pencernaan.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembacanya.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................................1
KATA PENGANTAR .............................................................................................2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A. Pengertian Sistem Pencernaan......................................................................5
B. Proses Pencernaan........................................................................................ 5
C. Saluran Pencernaan.......................................................................................6
D. Gangguan/kelainan pada Sistem Pencernaan .............................................16
BAB III PENUTUP..............................................................................................17
A. KESIMPULAN...........................................................................................17
B. SARAN.......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
LAMPIRAN ..........................................................................................................19
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem yang membantu manusia
dalam mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang
lebih mudah dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan di dalamnya yang
berguna untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.
Dalam pengertian lain. Sistem pencernaan adalah proses perubahan makanan
dan penyerapan sari makanan yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh
dengan bantuan enzim yang memcah molekul makanan kompleks menjadi
sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu system pencernaan ?
2. Bagaimana Proses Pencernaan dalam tubuh makhluk hidup ?
3. Apa saja saluran pencernaan dalam tubuh makhluk hidup ?
4. Gangguan apa saja yang berhubungan dengan system pencernaan ?
1
1
Salamadian. “sistem pencernaan manusia..” 2016 https://salamadian.com/sistem-
pencernaan-manusia-penjelasan-lengkap/ ( diakses pada 17 september 2018 )
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk
memecah bahan makanan menjadi stuktur yang lebih sederhana sehingga dapat di serap
oleh sel – sel tubuh. Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan
mempersiapkanya untuk diproses oleh tubuh.
Selama dalam sistem pencernaan makanan di hancurkan menjadi zat – zat
sederhana dan dapat di serap oleh usus, kemudian di gunakan oleh sel jaringan tubuh.
Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena sintesis berbagai enzim yang
terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Agar makanan itu berguna bagi tubuh,
maka makanan itu harus didistribusi oleh darah sampai pada sel – sel di seluruh tubuh.
B. Proses Pencernaan
 Proses pencernaan pada manusia
Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan.
Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-
potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham , sehingga makanan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil. Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau
dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus halus.
Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam
prose ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar
pencernaan.. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua
macam, yaitu :
1. Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk
kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik
dilakukan dengan menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
3
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang
lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan
oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Alat
pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar
pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi.
Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah
lambung, hati (hepar), dan pankreas.
 Proses pencernaan hewan ruminansia
Gigi hewan ruminansia (pemamah biak) memiliki bentuk khusus yaitu, gigi seri
(densinsisivus) dan gigi taringnya (dens caninus) memiliki bentuk khusus untuk
merenggut rumput. Gigi premolar (geraham depan) dan molar (geraham belakang)
memiliki fungsi menghancurkan makanan pada hewan pemamah biak memiliki
kapisan email yang melintang dan tajam.
Hewan pemamah biak (ruminansia) memiliki struktur esofagus terspesialisasi
menjadi tiga ruangan berbeda yaitu (rumen, retikulum, dan omasum). Setelah ruangan
omasum, terdapat ruang abomasum yang merupakan lambung sesungguhnyadari hewan
ruminansia. Rumput atau dedaunan yang dimakan dicampur air liur kemudian dikunyah
sebentar lalu ditelan. Setelah melaui esofagus, makanan akan tiba di bagian lambung
yang pertama yaitu rumen. Rumen adalah tempat simbiosis antara hewan pemamahbiak
dengan flagellata(dari jenis Copromonas subtitis) dan bakteri dari genus Cytopaga dan
Bacterium penghasil enzim selulase yang dapat mengurai selulosa.
C. Saluran pencernaan
 Saluran pencernaan pada manusia
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari
luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan
(penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang
mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari
beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan
(esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan
anus.
4
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam
mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan
kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan
secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu :
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.
Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan,
dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu
mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Gigi seri berkaitan
dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk
seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan
permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan.
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi
merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang.
b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan
membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi
sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa
5
pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang
berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu:
1. Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan
2. Rasa manis —–> lidah bagian ujung
3. Rasa asam —–> lidah bagian samping
4. Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar
submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air
dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah
berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Di dalam
ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan
6
dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana
(maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin
bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC.
d. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut
dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah
dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses
pencernaan.
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian
pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja
secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika
makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan
hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak
menurut kehendak kita (tidak disadari).
e. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri
rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Dilakukan secara
mekanik dan kimiawi, Sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk
mengeluarkan sekretnya. Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein
(sejenis protein) dalam susu.
Fungsi HCI Lambung :
7
a) Merangsang keluamya sekretin
b) Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein.
c) Desinfektan
d) Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang
empdu mengeluarkan getahnya.
f. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat
terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :
 Usus dua belas jari (duodenum)
 Usus kosong (jejenum)
 Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu.
Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut
:
 Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum)
menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
 Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam
lemak dan gliserol.
 Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim
yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap
diserap oleh usus halus.
8
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus
halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
 Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
 Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
 Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
 Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
 Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna
menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada
usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein
diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa,
lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk
asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung
diserap oleh usus halus.
9
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili
berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat
terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan
kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin
A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening.
g. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus misalnya selulosa, bersama dengan
lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri
Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan
menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan
vitamin K. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena
tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Usus
besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian
mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
10
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai
lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus
besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke
rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak
sadar).
h. Anus
Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap
dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot
spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses
defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot
dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon
serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.
 Saluran pencernaan pada hewan ruminansia
Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia :
1. Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan
berupa tetumbuhan seperli rumput
2. Geraham belakang (Molare) memiliki bentuk datar dan lobar.
3. Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan.
4. Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen, Retikulum, Omasum
dan Abomasum.
11
Pola sistem pencernaan pada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu
terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat
pencernaan kadangkadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain.
Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut:
3 3 0 0 0 0 0 0 Rahang atas
M P C I I C P M Jenis gigi
3 3 0 4 4 0 3 3 Rahang bawah
I = insisivus = gigi seri
C = kaninus = gigi taring
P = premolar = geraham depan
M = molar = geraham belakang
Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak)
tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham
lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah
makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa.
Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek. Esofagus
(kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi
(mernbesar). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5
cm.
Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dart isi rongga perut.
Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang
akan dimamah kembali (kedua kah). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses
pembusukan dan peragian. Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen,
retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur
dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan
abomasum 7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot sfinkter
berkontraksi.
12
Makanan dari kerongkongan akan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang
sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein,
polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri
dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di
tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar
(disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimakan kedua kali.
Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum
terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus.
Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di
tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim.
Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung
seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang
dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses
fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya
kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya
terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua
kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan
protozoa tertentu.
Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan
kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan,
yang akan dicernakan lagi oleh kelinci. Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih
besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan
herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora
volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat.
Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu
dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa).
D. Gangguan/kelainan pada sistem pencernaan
1. Sakit Gigi
13
Sakit gigi yang paling sering disebabkan oleh adanya lubang pada gigi. Gigi
berlubang juga disebut karies.
2. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender)
dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman
penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu
tinggi.
3. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus
dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
4. Diare
Diare adalah penyakit atau keadaan di mana si penderita mengalami buang air
besar bercampur air berkali-kali. Penyebab diare yaitu peradangan usus oleh penyakit
lain seperti kolera dan disentri.
5. Disentri
Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi oleh kuman
(bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara lain sakit perut, mencret
(diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir.
2
2
Sastrawan, Hedi. “penyakit pada system pencernaa.” 2013
http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/penyakit-pada-sistem-pencernaan-
manusia.html ( diakses pada 17 september 2018 )
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem pencernaan makanan merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memecah bahan makanan menjadi stuktur yang
lebih sederhana sehingga dapat di serap oleh sel – sel tubuh. Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan
mempersiapkanya untuk diproses oleh tubuh.
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk,
esophagus, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah,
kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas. Adapun gangguan-gangguan yang disebabkan oleh sistem pencernaan yaitu
diare, sakit gigi, gastritis,hepatitis,disentri.
B. SARAN
Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari makalah ini tujuannya hanyalah demi
kesempurnaan. Dan semoga malah yang telah kami susun bermanfaat bagi kita semua.
15
DAFTAR PUSTAKA
Salamadian. “sistem pencernaan manusia..” 2016 https://salamadian.com/sistem-pencernaan-manusia-penjelasan-lengkap/ ( diakses
pada 17 september 2018 )
Sastrawan, Hedi. “penyakit pada system pencernaa.” 2013 http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/penyakit-pada-sistem-
pencernaan-manusia.html ( diakses pada 17 september 2018 )
Wandy lee. “system pencernaan manusia.” 2012 https://wandylee.wordpress.com/2012/03/14/pencernaan-manusia/ ( diakses pada
17 september 2018 )
16
No Organ didalam Mulut Kelainan
1. Gigi Sakit gigi
2. Lidah Gastritis
3. Kelenjar lidah Hepatitis
4. Kerongkongan Diare
5. Lambung Disentri
6. Usus Halus
7. Usus Besar
8. Anus

Elearning topik6

  • 1.
    1 MAKALAH Sistem Pencernaan Dosen Pengampu: Annisa Nurramadhani, M.Pd. Semester 1/E Oleh : Dewilia PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2018
  • 2.
    i KATA PENGANTAR Dengan menyebutnama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat- nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehigga kami dapat menyelesaikan Makalah Sistem Pencernaan. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari teman-teman sehingga dapat mempelancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Makalah Sistem Pencernaan. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembacanya.
  • 3.
    ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...............................................................................................1 KATA PENGANTAR .............................................................................................2 DAFTAR ISI ...........................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................4 A. Latar Belakang..............................................................................................4 B. Rumusan Masalah.........................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5 A. Pengertian Sistem Pencernaan......................................................................5 B. Proses Pencernaan........................................................................................ 5 C. Saluran Pencernaan.......................................................................................6 D. Gangguan/kelainan pada Sistem Pencernaan .............................................16 BAB III PENUTUP..............................................................................................17 A. KESIMPULAN...........................................................................................17 B. SARAN.......................................................................................................17 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18 LAMPIRAN ..........................................................................................................19
  • 4.
    1 BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem yang membantu manusia dalam mencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih mudah dicerna oleh tubuh dan diambil berbagai kandungan di dalamnya yang berguna untuk organ dalam dan bagian tubuh secara keseluruhan. Dalam pengertian lain. Sistem pencernaan adalah proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan yang berupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah molekul makanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh. B. Rumusan Masalah 1. Apa itu system pencernaan ? 2. Bagaimana Proses Pencernaan dalam tubuh makhluk hidup ? 3. Apa saja saluran pencernaan dalam tubuh makhluk hidup ? 4. Gangguan apa saja yang berhubungan dengan system pencernaan ? 1 1 Salamadian. “sistem pencernaan manusia..” 2016 https://salamadian.com/sistem- pencernaan-manusia-penjelasan-lengkap/ ( diakses pada 17 september 2018 )
  • 5.
    2 BAB II PEMBAHASAN A. PengertianSistem Pencernaan Sistem pencernaan makanan merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memecah bahan makanan menjadi stuktur yang lebih sederhana sehingga dapat di serap oleh sel – sel tubuh. Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkanya untuk diproses oleh tubuh. Selama dalam sistem pencernaan makanan di hancurkan menjadi zat – zat sederhana dan dapat di serap oleh usus, kemudian di gunakan oleh sel jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena sintesis berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai cairan pencernaan. Agar makanan itu berguna bagi tubuh, maka makanan itu harus didistribusi oleh darah sampai pada sel – sel di seluruh tubuh. B. Proses Pencernaan  Proses pencernaan pada manusia Proses pencernaan makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses tersebut di mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong- potong oleh gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham , sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut. Dalam prose ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh kelenjar pencernaan.. Proses pencernaan makanan pada tubuh manusia dapat dibedakan atas dua macam, yaitu : 1. Proses pencernaan secara mekanik Yaitu proses perubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. 2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
  • 6.
    3 Yaitu proses perubahanmakanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas.  Proses pencernaan hewan ruminansia Gigi hewan ruminansia (pemamah biak) memiliki bentuk khusus yaitu, gigi seri (densinsisivus) dan gigi taringnya (dens caninus) memiliki bentuk khusus untuk merenggut rumput. Gigi premolar (geraham depan) dan molar (geraham belakang) memiliki fungsi menghancurkan makanan pada hewan pemamah biak memiliki kapisan email yang melintang dan tajam. Hewan pemamah biak (ruminansia) memiliki struktur esofagus terspesialisasi menjadi tiga ruangan berbeda yaitu (rumen, retikulum, dan omasum). Setelah ruangan omasum, terdapat ruang abomasum yang merupakan lambung sesungguhnyadari hewan ruminansia. Rumput atau dedaunan yang dimakan dicampur air liur kemudian dikunyah sebentar lalu ditelan. Setelah melaui esofagus, makanan akan tiba di bagian lambung yang pertama yaitu rumen. Rumen adalah tempat simbiosis antara hewan pemamahbiak dengan flagellata(dari jenis Copromonas subtitis) dan bakteri dari genus Cytopaga dan Bacterium penghasil enzim selulase yang dapat mengurai selulosa. C. Saluran pencernaan  Saluran pencernaan pada manusia Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (penguyahan, penelanan, dan pencampuran) dengan enzim zat cair yang terbentang mulai dari mulut sampai anus. Saluran pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ berturut-turut dimulai dari mulut (cavum oris), kerongkongan (esofagus), lambung (ventrikulus), usus halus (intestinum), usus besar (colon), dan anus.
  • 7.
    4 1. Mulut Proses pencernaandimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam mulut, yaitu : a. Gigi Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus. Gigi dapat dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks). Gigi seri berkaitan dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. b. Lidah Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan asam. Tiap rasa
  • 8.
    5 pada zat yangmasuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu: 1. Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan 2. Rasa manis —–> lidah bagian ujung 3. Rasa asam —–> lidah bagian samping 4. Rasa pahit —–> lidah bagian belakang / pangkal lidah c. Kelenjar Ludah Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu : 1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga. 2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah. 3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah. Kelenjar parotis menghasilkan ludah yang berbentuk cair. Kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Di dalam ludah terdapat enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan
  • 9.
    6 dalam mulut yangmengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC. d. Kerongkongan Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan. Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari). e. Lambung Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Dilakukan secara mekanik dan kimiawi, Sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan sekretnya. Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein (sejenis protein) dalam susu. Fungsi HCI Lambung :
  • 10.
    7 a) Merangsang keluamyasekretin b) Mengaktifkan Pepsinogen menjadi Pepsin untuk memecah protein. c) Desinfektan d) Merangsang keluarnya hormon Kolesistokinin yang berfungsi merangsang empdu mengeluarkan getahnya. f. Usus Halus Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari :  Usus dua belas jari (duodenum)  Usus kosong (jejenum)  Usus penyerap (ileum) Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :  Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).  Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.  Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
  • 11.
    8 Selain enzim daripankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :  Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.  Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.  Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.  Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.  Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
  • 12.
    9 Pada dinding ususpenyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. g. Usus Besar Makanan yang tidak dicerna di usus halus misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
  • 13.
    10 Perjalanan makanan sampaidi usus besar dapat mencapai antara empat sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan oleh otot polos (otot tak sadar). h. Anus Merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.  Saluran pencernaan pada hewan ruminansia Struktur khusus sistem pencernaan hewan ruminansia : 1. Gigi seri (Insisivus) memiliki bentuk untuk menjepit makanan berupa tetumbuhan seperli rumput 2. Geraham belakang (Molare) memiliki bentuk datar dan lobar. 3. Rahang dapat bergerak menyamping untuk menggiling makanan. 4. Struktur lambung memiliki empat ruangan, yaitu: Rumen, Retikulum, Omasum dan Abomasum.
  • 14.
    11 Pola sistem pencernaanpada hewan umumnya sama dengan manusia, yaitu terdiri atas mulut, faring, esofagus, lambung, dan usus. Namun demikian, struktur alat pencernaan kadangkadang berbeda antara hewan yang satu dengan hewan yang lain. Sapi, misalnya, mempunyai susunan gigi sebagai berikut: 3 3 0 0 0 0 0 0 Rahang atas M P C I I C P M Jenis gigi 3 3 0 4 4 0 3 3 Rahang bawah I = insisivus = gigi seri C = kaninus = gigi taring P = premolar = geraham depan M = molar = geraham belakang Berdasarkan susunan gigi di atas, terlihat bahwa sapi (hewan memamah biak) tidak mempunyai gigi seri bagian atas dan gigi taring, tetapi memiliki gigi geraham lebih banyak dibandingkan dengan manusia sesuai dengan fungsinya untuk mengunyah makanan berserat, yaitu penyusun dinding sel tumbuhan yang terdiri atas 50% selulosa. Jika dibandingkan dengan kuda, faring pada sapi lebih pendek. Esofagus (kerongkongan) pada sapi sangat pendek dan lebar serta lebih mampu berdilatasi (mernbesar). Esofagus berdinding tipis dan panjangnya bervariasi diperkirakan sekitar 5 cm. Lambung sapi sangat besar, diperkirakan sekitar 3/4 dart isi rongga perut. Lambung mempunyai peranan penting untuk menyimpan makanan sementara yang akan dimamah kembali (kedua kah). Selain itu, pada lambung juga terjadi proses pembusukan dan peragian. Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum dengan ukuran yang bervariasi sesuai dengan umur dan makanan alamiahnya. Kapasitas rumen 80%, retikulum 5%, omasum 7-8%, dan abomasum 7-8%. Pembagian ini terlihat dari bentuk gentingan pada saat otot sfinkter berkontraksi.
  • 15.
    12 Makanan dari kerongkonganakan masuk rumen yang berfungsi sebagai gudang sementara bagi makanan yang tertelan. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi gumpalan-gumpalan yang masih kasar (disebut bolus). Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimakan kedua kali. Dari mulut makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke ornasum. Pada omasum terdapat kelenjar yang memproduksi enzim yang akan bercampur dengan bolus. Akhirnya bolus akan diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim. Hewan seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti pada sapi untuk fermentasi seluIosa. Proses fermentasi atau pembusukan yang dilaksanakan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banyak mengandung bakteri. Proses fermentasi pada sekum tidak seefektif fermentasi yang terjadi di lambung. Akibatnya kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena proses pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yakni pada sekum. Sedangkan pada sapi proses pencernaan terjadi dua kali, yakni pada lambung dan sekum yang kedua-duanya dilakukan oleh bakteri dan protozoa tertentu. Pada kelinci dan marmut, kotoran yang telah keluar tubuh seringkali dimakan kembali. Kotoran yang belum tercerna tadi masih mengandung banyak zat makanan, yang akan dicernakan lagi oleh kelinci. Sekum pada pemakan tumbuh-tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sekum karnivora. Hal itu disebabkan karena makanan herbivora bervolume besar dan proses pencernaannya berat, sedangkan pada karnivora volume makanan kecil dan pencernaan berlangsung dengan cepat. Usus pada sapi sangat panjang, usus halusnya bisa mencapai 40 meter. Hal itu dipengaruhi oleh makanannya yang sebagian besar terdiri dari serat (selulosa). D. Gangguan/kelainan pada sistem pencernaan 1. Sakit Gigi
  • 16.
    13 Sakit gigi yangpaling sering disebabkan oleh adanya lubang pada gigi. Gigi berlubang juga disebut karies. 2. Gastritis Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi. 3. Hepatitis Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan. 4. Diare Diare adalah penyakit atau keadaan di mana si penderita mengalami buang air besar bercampur air berkali-kali. Penyebab diare yaitu peradangan usus oleh penyakit lain seperti kolera dan disentri. 5. Disentri Penyakit ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi oleh kuman (bakteri atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara lain sakit perut, mencret (diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir. 2 2 Sastrawan, Hedi. “penyakit pada system pencernaa.” 2013 http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/penyakit-pada-sistem-pencernaan- manusia.html ( diakses pada 17 september 2018 )
  • 17.
    14 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Sistempencernaan makanan merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memecah bahan makanan menjadi stuktur yang lebih sederhana sehingga dapat di serap oleh sel – sel tubuh. Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkanya untuk diproses oleh tubuh. Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas. Adapun gangguan-gangguan yang disebabkan oleh sistem pencernaan yaitu diare, sakit gigi, gastritis,hepatitis,disentri. B. SARAN Tiada kesempurnaan di dunia ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari makalah ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Dan semoga malah yang telah kami susun bermanfaat bagi kita semua.
  • 18.
    15 DAFTAR PUSTAKA Salamadian. “sistempencernaan manusia..” 2016 https://salamadian.com/sistem-pencernaan-manusia-penjelasan-lengkap/ ( diakses pada 17 september 2018 ) Sastrawan, Hedi. “penyakit pada system pencernaa.” 2013 http://hedisasrawan.blogspot.com/2013/01/penyakit-pada-sistem- pencernaan-manusia.html ( diakses pada 17 september 2018 ) Wandy lee. “system pencernaan manusia.” 2012 https://wandylee.wordpress.com/2012/03/14/pencernaan-manusia/ ( diakses pada 17 september 2018 )
  • 19.
    16 No Organ didalamMulut Kelainan 1. Gigi Sakit gigi 2. Lidah Gastritis 3. Kelenjar lidah Hepatitis 4. Kerongkongan Diare 5. Lambung Disentri 6. Usus Halus 7. Usus Besar 8. Anus