Kelompok 16 Prayoga Muhammad Rinaldy Kiki Fitria Carryn Bestika Brigitta Widhayu Juni Royntan  Tampubolon Meigi Hans Natanael Monica Komaling Dr Pinandjojo
Anak IL,laki-laki 9 th, dibawa ibunya ke poli dengan keluhan: Anamnesis  Sembab kelopak mata 2 hari lalu BAK berkurang dan kemerahan 14 hari sebelum, panas badan->turun diberi obat, naik lagi batuk, hidung mengeluarkan cairan napas berbunyi, sesak  Imunisasi BCG, DPT, Polio rutin RPD & RPK : tidak ada yang menderita kelainan serupa
Pemeriksaan Fisik Keadaan sakit sedang, lemah, compos mentis BB : 28 kg, gizi cukup Tanda Vital  Nadi : 91x/menit Respirasi : 34x/menit  Suhu : 36,2 ⁰C  BP : 150/90mmHg  Pemeriksaan sistematis kulit: normal, KGB tidak membesar mata : palpebra edem hidung : sekret  pulmo: pernapasan simetris, Ronki  cor : jantung membesar abdomen : datar, 2cm bac; 3cm bpx (hepatomegali) edema scrotum dan edema pretibia
Pemeriksaan Laboratorium Hb : 9,7 g /dl  Ht : 36%  Leu : 17340/mm³ Diff count : 0/2/2/45/49 /2 LED : 32mm/jam  ,Ureum : 55mg/dl  Na : 120 mEq/L  (hipernatremia) Protein : 6,2 mg/dl  ,Alb: 3,3 mg/dl  Urin  Protein ++ Eritrosit banyak/lpb Leukosit 10-15/lpb  Foto toraks Pembesaran jantung, edema paru, efusi pleura kanan
 
Tonsil = kelenjar getah bening pada daerah leher (amandel) Scar = jaringan parut biasanya bekas penyembuhan luka BCG =  Bacillus Calmette-Guérin  yaitu vaksin untuk  tuberkulosis  yang dibuat dari baksil tuberkulosis ( Mycobacterium bovis ) yang dilemahkan dengan dikulturkan di medium buatan
DPT = Diphteria Pertussis Tetanus yaitu vaksin untuk mencegah infeksi dari ketiga penyakit tersebut Aksiler = lipatan ketiak Hiperemis = kemerahan Edema scotum = pembengkakan pada scrotum atau buah zakar yang berisi cairan Murmur =bunyi jantung abnormal
 
Organ petroperitoneal, antara vertebra thoracale XII-lumbal III. Ukuran: P=10-12 cm, L=5-7cm, T=2,5-4cm. Ginjal kiri terletak lebih tinggi daripada ginjal kanan, karena adanya hepar. Lapisan pembungkus ginjal: Capsula fibrosa Capsula adiposa Fasies renalis Fasies adipossum pararenales
Aorta abdominalis   A.renalis    A. segmentales (5)    A. lobaris    A. interlobaris    A. arcuata    A. interlobularis    A. afferens    A. efferens. Vv. Renales dextra (2)    langsung bermuara ke vena cava inverior. V renales sinistra, berukuran lebih panjang dan menerima aliran darah dari v. suprarenalis sinistra, v. testicularis, dan v. sphrenicus inferior    muara ke vena cava inferior.
 
 
Besar, kemerahan, btk spt kacang, retroperitoneal, posterior dr dinding abdomen Potongan melintang: Cortex     granuler, cokelat Medulla     bergaris-garis, 6-12 piramid renal, pucat bag.apex ada ±20 lubang saluran keluar duc. Bellini :  Area Kribosa Area kribosa , b’muara     calyx minor     calyx mayor , b’muara     pelvis renalis Substansi daerah cortex: Corpusculum renalis  (merah seperti granula) Cortical labyrinth  (tubulus2 yg berkonvulsi) Medullary rays  (garis2 longitudinal )
Sangat berkelok-kelok Unit fungsional ginjal     mengubah cairan yg lewat menjadi urine t.d Collecting tubule Nefron     1.3jt nefron/ren nefron cortical nefron juxtamedullary
CORPUSCULUM RENALIS Bangunan oval, t.a kumpulan kapiler (glomerulus) & bangunan spt kantung melebar (kapsula bowman) 2 kutub: Polus vaskularis     ada arteriole afferen & efferen Polus urinarius     ada hub. antara corp.renalis & t.c.proximal Glomerulus     kumpulan kapiler yg saling beranastomosis. Diperkuat oleh anyaman penyambung  mesangium  dgn sel mesangeal ( sel mesangeal extraglomerular  &  sel mesangeal intraglomerular ) Lamina basalis glomerulus  tbl ±300nm lamina densa  (tbl ±100nm, t.d kolagen tipe IV) lamina rarae interna  (antara sel endotel kapiler & lam.densa) lamina rarae externa  (antara lam.densa & lam.visceralis kap.Bowman)
Lamina Parietalis Kap.Bowman     lapisan luar yg menyelubungi ruang bowman. T.d epitel selapis gepeng Lamina Visceralis Kap.Bowman T’dpt di permukaan glomerulus Dibentuk o/  Podosit  (sel epitel yg mengalami modif, b’fungsi sbg filter)    punya proc.primer    proc.sekunder (pedikel) Pedikel : dibentuk oleh glikokaliks, sitoplasma mengandung mikrotubul & mikrofilamen BARRIER FILTRASI t.d struktur yg memisahkan lumen kapiler dr ruang urinarius Diaphragma yg menutupi lubang2 kapiler ( capillary fenertations ) Penyatuan lam.basalis sel endotel kapiler & podosit Diaphragma yg meliputi  filtration slits
TUBULUS CONTORTUS PROXIMAL d:60µm ; p:14mm Ep.silindris rendah sampai kuboid Sitoplasma mengandung granula  asidofil bag.basal banyak mitokondria Batas sel tdk jelas,  interdigitasi + Perm. Epitel ada mikrovili yg panjang & banyak     brush border ANSA HENLE B’btk seperti huruf “U” T’masuk pars ascenden, descenden, segmen tebal & tipis lengkung henle Mulai dr  t.c.proximal  medula  balik ke  cortex  muara di  t.c.distal D:15-20µm, panjang bervariasi sesuai lokasi nefron Epitel pars asc.seg.tebal = epitel t.c.proximal ; epitel pars desc.seg.tebal = epitel t.c.distal Seg. Tipis t.d epitel selapis gepeng, inti sedikit, menonjol ke arah lumen
TUBULUS CONTORTUS DISTAL Pars recta  (p:10mm,d:30-40µm) Pars convulta  (p:4-5mm,d:25-45µm) Segmen terakhir nefron, terletak dalam cortex Epitel selapis kuboid rendah, nucleus oval, tanpa brus border (mikrovili pendek) Batas antar sel jelas,  interdigitasi – Lebih pucat, lebih byk sel, inti lbh  basofil  (drpd t.c.proximal) Macula densa    t.c.distal b’btk cakram, t.d epitel selapis silindris rapat pd daerah polus vascularis, menempel pd art.afferen Dlm ruangan antara vasa afferen & vasa efferen     polkissen / polar cushion    sel mesangeal extraglomerular, sel kecil, inti pucat APPARATUS JUXTAGLOMERULARE Dekat kutub vaskularis corp.renalis, pd pertemuan t.c.distal & art.afferen Sel JG    modif sel otot polos dlm dinding art.afferen jd sel sekretoris, ada granula spesifik menghasilkan  renin
TUBULUS & DUCTUS COLLIGEN P:20mm Struktur embriologis berbeda dr nefron Sitoplasma pucat, sel tampak terang/putih Tub. Colligen bag. Cortical di daerah medullary rays t.d  sel prinsipal  &  sel interkalatus Tub. Colligen bag. Medullary ukuran lbh besar, dibentuk dr bbrp tub.colligen cortical 2 daerah:  zona luar  (prinsipal&interkalatus),  zona dalam  (prinsipal) Tub. Papillaris Bellini epitel selapis silindris sel prinsipal Bbrp nefron, b’muara    ductus colligen    ductus colligen medullary Ductus terbesar :  Ductus papillaris Bellini , b’muara di papilla renis pd area kribosa
 
Membran glomerulus terdiri dari 3 lapisan : Sel endotel kapiler    dilubangi oleh ribuan lubang kecil yang disebut fenestra Membran basal    terdiri dari jala-jala fibril proteoglikan. Sel epitelial    selnya seperti jari-jari yang menjorok menutupi membran basal. Jari-jari ini membentuk celah yang disebut celah pori-pori. Ketiga lapisan tersebut berfungsi dalam proses filtrasi
 
Permeabilitas Berat molekul 5000, substansi yang terlarut difiltrasi semudah air. Makin besar berat molekul, makin sulit untuk menembus membran filtrasi. Pori-pori glomerulus mempunyai muatan elektrik negatif. Berat molekul Substansi 5200 Inulin 30000 Protein 69000 albumin
Dapat terjadi filtrasi glomerulus dalam jumlah besar karena : Glomerulus mempunyai jumlah kapiler yang banyak    permukaan filtrasi luas. d pembuluh darah masuk > d pembuluh darah keluar    ada tahanan yang dialami oleh darah yang keluar dari glomerulus    tekanan darah glomerulus besar.
GFR (Glomerular Filtration Rate) Adalah jumlah filtrat glomerulus yang terbentuk setiap menit di dalam semua nefron dari kedua ginjal. N =  125 ml/menit  /  180L/24jam GFR = Kf x Pf *Kf = 12,5 ml/menit Pf = Phg – (Pog + Phc)
Faktor-faktor yang mempengaruhi GFR : Efek aliran darah ginjal Efek dari konstriksi arteriol aferen Efek konstriksi arteriol eferen Efek dari perangsangan simpatis
 
Suatu penyakit yang disebabkan agen infeksi (biasanya streptococcus beta hemoliticus gol A type 12) yang biasanya didahului oleh infeksi saluran pernafasan dan kulit yang disebabkan terjadinya komplek antigen antibodi yang merusak membran basal glomerulosa yang ditandai dengan gejala oedem,hematuria,hipertensi,lemah,dll
Streptococcus beta hemoliticus gol A type 12 Infeksi  (poststreptococcal glomerulonephritis,bakteri) Multisystem dissease (SLE,vasculitis) Primary glomerular dissease (berger’s dissease) Lain-lain (serum sickness) streptokokus beta hemolitikus grup A tipe 1, 3, 4, 12, 18, 25, 49. Sedang tipe 2, 49, 55, 56, 57 dan 60 menyebabkan infeksi kulit
Sering terjadi pada anak usia 2-14 tahun Pria : wanita = 2 : 1 Frekuensi menurun pada usia tua
Familial Jenis kelamin usia
Klasifikasi glomerular dissease : 1.primer (contoh: GNA, GNK) 2.sekunder (contoh : SLE,DM,Amiloidosis) 3. Herediter (contoh : Alport syndrome)
 
Penyakit Kompleks Imun  &  komplemen INFLAMASI KERUSAKAN GLOMERULUS Ag    substansi  dari  luar Glomerulus Ag    kompleks imun dr MBG sendiri Ab spesifik Kompleks imun Ag-Ab Masuk sirkulasi darah Terjebak di glomerulus    mengendap Dibentuk Ab    menyerang membran basal (anti-GBM antibody) Sel2 inflamasi (PMN&makrofag) Molekul adhesi kemokin Hal2 lain, sprti trombosit & aktivasi sist. komplemen
 
 
 
Anak IL,laki-laki 9 th, dibawa ibunya ke poli dengan keluhan: Anamnesis  Sembab kelopak mata 2 hari lalu BAK berkurang dan kemerahan 14 hari sebelum, panas badan->turun diberi obat, naik lagi batuk, hidung mengeluarkan cairan napas berbunyi, sesak  Imunisasi BCG, DPT, Polio rutin RPD & RPK : tidak ada yang menderita kelainan serupa
Pemeriksaan Fisik Keadaan sakit sedang, lemah, compos mentis BB : 28 kg, gizi cukup Tanda Vital  Nadi : 91x/menit Respirasi : 34x/menit ↑ Suhu : 36,2 ⁰C  BP : 150/90mmHg ↑ Pemeriksaan sistematis kulit: normal, KGB tidak membesar mata : palpebra edem hidung : sekret + pulmo: pernapasan simetris, Ronki + cor : jantung membesar abdomen : datar, 2cm bac; 3cm bpx (hepatomegali) edema scrotum + dan edema pretibia +
Pemeriksaan Laboratorium Hb : 9,7 g /dl ↑ Ht : 36% ↑ Leu : 17340/mm³ ↑(infeksi) Diff count : 0/2/2/45/49 ↑/2 LED : 32mm/jam ↑  ,Ureum : 55mg/dl ↑ Na : 120 mEq/L ↑ (hipernatremia) Protein : 6,2 mg/dl  ,Alb: 3,3 mg/dl ↓ Urin  Protein ++ Eritrosit banyak/lpb Leukosit 10-15/lpb ↑ Foto toraks Pembesaran jantung, edema paru, efusi pleura kanan
 
Urinalisis BJ ↑, proteinuria ++, hematuria, leukosituria, sedimen urin  eritrosit, ureum & kreatinin ↑, kadar C3 ↑, C4 N /↑ Pem. Hematologi HB & Ht ↓, LED ↑, leukositosis (shift to the left) Silinder leukosit,  eritrosit , & hyalin Uji serologis: Antistreptozim +, ASTO ↑, AntiDNase B + Imaging : mengetahui letak kelainandan ukuran ginjal Biopsi : bila ada pe↓ fungsi ginjal
 
GNA GNC SINDROM NEFRITIK AKUT Definisi Merupakan penyakit yg ditandai dgn kelainan berupa peradangan glomeruli, bilateral, disertai proliferasi sel-sel epitel & endotel secara difus, sebenarnya penyakit otoimun Kelainan berupa kerusakakan jar. Glomeruli yg menahun, merupakan kelainan akhir yg di jumpai pada berbagai penyakit ginjal yg berbeda – beda etiologinya, kebanyakan timbul perlahan Sindrom yg terjadi secara mendadak karena penurunan faal ginjal akut dgn etiologi primer pada ginjal Insidensi Anak > Dewasa Pria : Wanita = 2 : 1 Semua umur terutama dewasa Semua umur
GNA GNC SINDROM NEFRITIK AKUT Etiologi Reaksi terhadap infeksi beta streptococcus hemolyticus group A tipe 12 (infeksi pada traktus respiratorius    2 mgu kmudian GNA Infeksi staphylococcus, infeksi pneumococcus Kelanjutan GNA Sindrom Nefrotik Penyakit Ginjal ( Gagal ginjal kronik, Sindrom nefrotik ) Gejala Klinik Hematuria, hipertensi, oedem pretibial dan periorbital, oligouria, anorexia, mual, muntah Poliuria, Hematuria, oedem, hipertensi, anorexia, mual, muntah Oligouria, oedem, hipertensi, peningkatan JVP, hematuria
GNA GNC SINDROM NEFRITIK AKUT LED Hb Normal / BJ Normal /  Hematuria + + + Proteinuria + + + Silinder Eritrosit, epitel, hilain, granuler Silinder, butir lemak eritrosit Ureum Kreatinin
 
Farko Antibiotic    untuk menjamin pembasmian  streptococcus. Penicillin (Beepen-VK, Betapen-VK, Pen-Vee K, V-Cillin K) Erythromycin (E.E.S., E-Mycin, Eryc, Ery-Tab, Erythrocin)    menghambat pertumbuhan bakteri  Antihipertensi    menghilangkan gejala  hipertensi  Hydralazine (Apresoline)    menurunkan sistemic resistance melalui vasodilatasi langsung arteriol
Nifedipine (adalat, procardia)    relaksasi dan vasodilatasi dengan meningkatkan pengiriman oksigen ke otot jantung  Diuretik    untuk mengatasi retensi cairan  Furosemid (lasix)    meningkatkan ekskresi garam dan air
Mengurangi konsumsi garam untuk mencegah atau mengurangi timbulnya gejala hipertensi. Mengurangi konsumsi protein (diet rendah protein) untuk mencegah atau mengurangi timbulnya proteinuria
Pengobatan lebih awal terhadap infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi  Streptococcus  dapat mengurangi resiko untuk terkenanya sindrom nefritik akut.
 

Glomerulonefritis akut

  • 1.
    Kelompok 16 PrayogaMuhammad Rinaldy Kiki Fitria Carryn Bestika Brigitta Widhayu Juni Royntan Tampubolon Meigi Hans Natanael Monica Komaling Dr Pinandjojo
  • 2.
    Anak IL,laki-laki 9th, dibawa ibunya ke poli dengan keluhan: Anamnesis Sembab kelopak mata 2 hari lalu BAK berkurang dan kemerahan 14 hari sebelum, panas badan->turun diberi obat, naik lagi batuk, hidung mengeluarkan cairan napas berbunyi, sesak Imunisasi BCG, DPT, Polio rutin RPD & RPK : tidak ada yang menderita kelainan serupa
  • 3.
    Pemeriksaan Fisik Keadaansakit sedang, lemah, compos mentis BB : 28 kg, gizi cukup Tanda Vital Nadi : 91x/menit Respirasi : 34x/menit Suhu : 36,2 ⁰C BP : 150/90mmHg Pemeriksaan sistematis kulit: normal, KGB tidak membesar mata : palpebra edem hidung : sekret pulmo: pernapasan simetris, Ronki cor : jantung membesar abdomen : datar, 2cm bac; 3cm bpx (hepatomegali) edema scrotum dan edema pretibia
  • 4.
    Pemeriksaan Laboratorium Hb: 9,7 g /dl Ht : 36% Leu : 17340/mm³ Diff count : 0/2/2/45/49 /2 LED : 32mm/jam ,Ureum : 55mg/dl Na : 120 mEq/L (hipernatremia) Protein : 6,2 mg/dl ,Alb: 3,3 mg/dl Urin Protein ++ Eritrosit banyak/lpb Leukosit 10-15/lpb Foto toraks Pembesaran jantung, edema paru, efusi pleura kanan
  • 5.
  • 6.
    Tonsil = kelenjargetah bening pada daerah leher (amandel) Scar = jaringan parut biasanya bekas penyembuhan luka BCG = Bacillus Calmette-Guérin yaitu vaksin untuk tuberkulosis yang dibuat dari baksil tuberkulosis ( Mycobacterium bovis ) yang dilemahkan dengan dikulturkan di medium buatan
  • 7.
    DPT = DiphteriaPertussis Tetanus yaitu vaksin untuk mencegah infeksi dari ketiga penyakit tersebut Aksiler = lipatan ketiak Hiperemis = kemerahan Edema scotum = pembengkakan pada scrotum atau buah zakar yang berisi cairan Murmur =bunyi jantung abnormal
  • 8.
  • 9.
    Organ petroperitoneal, antaravertebra thoracale XII-lumbal III. Ukuran: P=10-12 cm, L=5-7cm, T=2,5-4cm. Ginjal kiri terletak lebih tinggi daripada ginjal kanan, karena adanya hepar. Lapisan pembungkus ginjal: Capsula fibrosa Capsula adiposa Fasies renalis Fasies adipossum pararenales
  • 10.
    Aorta abdominalis  A.renalis  A. segmentales (5)  A. lobaris  A. interlobaris  A. arcuata  A. interlobularis  A. afferens  A. efferens. Vv. Renales dextra (2)  langsung bermuara ke vena cava inverior. V renales sinistra, berukuran lebih panjang dan menerima aliran darah dari v. suprarenalis sinistra, v. testicularis, dan v. sphrenicus inferior  muara ke vena cava inferior.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
    Besar, kemerahan, btkspt kacang, retroperitoneal, posterior dr dinding abdomen Potongan melintang: Cortex  granuler, cokelat Medulla  bergaris-garis, 6-12 piramid renal, pucat bag.apex ada ±20 lubang saluran keluar duc. Bellini : Area Kribosa Area kribosa , b’muara  calyx minor  calyx mayor , b’muara  pelvis renalis Substansi daerah cortex: Corpusculum renalis (merah seperti granula) Cortical labyrinth (tubulus2 yg berkonvulsi) Medullary rays (garis2 longitudinal )
  • 14.
    Sangat berkelok-kelok Unitfungsional ginjal  mengubah cairan yg lewat menjadi urine t.d Collecting tubule Nefron  1.3jt nefron/ren nefron cortical nefron juxtamedullary
  • 15.
    CORPUSCULUM RENALIS Bangunanoval, t.a kumpulan kapiler (glomerulus) & bangunan spt kantung melebar (kapsula bowman) 2 kutub: Polus vaskularis  ada arteriole afferen & efferen Polus urinarius  ada hub. antara corp.renalis & t.c.proximal Glomerulus  kumpulan kapiler yg saling beranastomosis. Diperkuat oleh anyaman penyambung mesangium dgn sel mesangeal ( sel mesangeal extraglomerular & sel mesangeal intraglomerular ) Lamina basalis glomerulus tbl ±300nm lamina densa (tbl ±100nm, t.d kolagen tipe IV) lamina rarae interna (antara sel endotel kapiler & lam.densa) lamina rarae externa (antara lam.densa & lam.visceralis kap.Bowman)
  • 16.
    Lamina Parietalis Kap.Bowman  lapisan luar yg menyelubungi ruang bowman. T.d epitel selapis gepeng Lamina Visceralis Kap.Bowman T’dpt di permukaan glomerulus Dibentuk o/ Podosit (sel epitel yg mengalami modif, b’fungsi sbg filter)  punya proc.primer  proc.sekunder (pedikel) Pedikel : dibentuk oleh glikokaliks, sitoplasma mengandung mikrotubul & mikrofilamen BARRIER FILTRASI t.d struktur yg memisahkan lumen kapiler dr ruang urinarius Diaphragma yg menutupi lubang2 kapiler ( capillary fenertations ) Penyatuan lam.basalis sel endotel kapiler & podosit Diaphragma yg meliputi filtration slits
  • 17.
    TUBULUS CONTORTUS PROXIMALd:60µm ; p:14mm Ep.silindris rendah sampai kuboid Sitoplasma mengandung granula asidofil bag.basal banyak mitokondria Batas sel tdk jelas, interdigitasi + Perm. Epitel ada mikrovili yg panjang & banyak  brush border ANSA HENLE B’btk seperti huruf “U” T’masuk pars ascenden, descenden, segmen tebal & tipis lengkung henle Mulai dr t.c.proximal  medula  balik ke cortex  muara di t.c.distal D:15-20µm, panjang bervariasi sesuai lokasi nefron Epitel pars asc.seg.tebal = epitel t.c.proximal ; epitel pars desc.seg.tebal = epitel t.c.distal Seg. Tipis t.d epitel selapis gepeng, inti sedikit, menonjol ke arah lumen
  • 18.
    TUBULUS CONTORTUS DISTALPars recta (p:10mm,d:30-40µm) Pars convulta (p:4-5mm,d:25-45µm) Segmen terakhir nefron, terletak dalam cortex Epitel selapis kuboid rendah, nucleus oval, tanpa brus border (mikrovili pendek) Batas antar sel jelas, interdigitasi – Lebih pucat, lebih byk sel, inti lbh basofil (drpd t.c.proximal) Macula densa  t.c.distal b’btk cakram, t.d epitel selapis silindris rapat pd daerah polus vascularis, menempel pd art.afferen Dlm ruangan antara vasa afferen & vasa efferen  polkissen / polar cushion  sel mesangeal extraglomerular, sel kecil, inti pucat APPARATUS JUXTAGLOMERULARE Dekat kutub vaskularis corp.renalis, pd pertemuan t.c.distal & art.afferen Sel JG  modif sel otot polos dlm dinding art.afferen jd sel sekretoris, ada granula spesifik menghasilkan renin
  • 19.
    TUBULUS & DUCTUSCOLLIGEN P:20mm Struktur embriologis berbeda dr nefron Sitoplasma pucat, sel tampak terang/putih Tub. Colligen bag. Cortical di daerah medullary rays t.d sel prinsipal & sel interkalatus Tub. Colligen bag. Medullary ukuran lbh besar, dibentuk dr bbrp tub.colligen cortical 2 daerah: zona luar (prinsipal&interkalatus), zona dalam (prinsipal) Tub. Papillaris Bellini epitel selapis silindris sel prinsipal Bbrp nefron, b’muara  ductus colligen  ductus colligen medullary Ductus terbesar : Ductus papillaris Bellini , b’muara di papilla renis pd area kribosa
  • 20.
  • 21.
    Membran glomerulus terdiridari 3 lapisan : Sel endotel kapiler  dilubangi oleh ribuan lubang kecil yang disebut fenestra Membran basal  terdiri dari jala-jala fibril proteoglikan. Sel epitelial  selnya seperti jari-jari yang menjorok menutupi membran basal. Jari-jari ini membentuk celah yang disebut celah pori-pori. Ketiga lapisan tersebut berfungsi dalam proses filtrasi
  • 22.
  • 23.
    Permeabilitas Berat molekul5000, substansi yang terlarut difiltrasi semudah air. Makin besar berat molekul, makin sulit untuk menembus membran filtrasi. Pori-pori glomerulus mempunyai muatan elektrik negatif. Berat molekul Substansi 5200 Inulin 30000 Protein 69000 albumin
  • 24.
    Dapat terjadi filtrasiglomerulus dalam jumlah besar karena : Glomerulus mempunyai jumlah kapiler yang banyak  permukaan filtrasi luas. d pembuluh darah masuk > d pembuluh darah keluar  ada tahanan yang dialami oleh darah yang keluar dari glomerulus  tekanan darah glomerulus besar.
  • 25.
    GFR (Glomerular FiltrationRate) Adalah jumlah filtrat glomerulus yang terbentuk setiap menit di dalam semua nefron dari kedua ginjal. N = 125 ml/menit / 180L/24jam GFR = Kf x Pf *Kf = 12,5 ml/menit Pf = Phg – (Pog + Phc)
  • 26.
    Faktor-faktor yang mempengaruhiGFR : Efek aliran darah ginjal Efek dari konstriksi arteriol aferen Efek konstriksi arteriol eferen Efek dari perangsangan simpatis
  • 27.
  • 28.
    Suatu penyakit yangdisebabkan agen infeksi (biasanya streptococcus beta hemoliticus gol A type 12) yang biasanya didahului oleh infeksi saluran pernafasan dan kulit yang disebabkan terjadinya komplek antigen antibodi yang merusak membran basal glomerulosa yang ditandai dengan gejala oedem,hematuria,hipertensi,lemah,dll
  • 29.
    Streptococcus beta hemoliticusgol A type 12 Infeksi (poststreptococcal glomerulonephritis,bakteri) Multisystem dissease (SLE,vasculitis) Primary glomerular dissease (berger’s dissease) Lain-lain (serum sickness) streptokokus beta hemolitikus grup A tipe 1, 3, 4, 12, 18, 25, 49. Sedang tipe 2, 49, 55, 56, 57 dan 60 menyebabkan infeksi kulit
  • 30.
    Sering terjadi padaanak usia 2-14 tahun Pria : wanita = 2 : 1 Frekuensi menurun pada usia tua
  • 31.
  • 32.
    Klasifikasi glomerular dissease: 1.primer (contoh: GNA, GNK) 2.sekunder (contoh : SLE,DM,Amiloidosis) 3. Herediter (contoh : Alport syndrome)
  • 33.
  • 34.
    Penyakit Kompleks Imun & komplemen INFLAMASI KERUSAKAN GLOMERULUS Ag  substansi dari luar Glomerulus Ag  kompleks imun dr MBG sendiri Ab spesifik Kompleks imun Ag-Ab Masuk sirkulasi darah Terjebak di glomerulus  mengendap Dibentuk Ab  menyerang membran basal (anti-GBM antibody) Sel2 inflamasi (PMN&makrofag) Molekul adhesi kemokin Hal2 lain, sprti trombosit & aktivasi sist. komplemen
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
    Anak IL,laki-laki 9th, dibawa ibunya ke poli dengan keluhan: Anamnesis Sembab kelopak mata 2 hari lalu BAK berkurang dan kemerahan 14 hari sebelum, panas badan->turun diberi obat, naik lagi batuk, hidung mengeluarkan cairan napas berbunyi, sesak Imunisasi BCG, DPT, Polio rutin RPD & RPK : tidak ada yang menderita kelainan serupa
  • 39.
    Pemeriksaan Fisik Keadaansakit sedang, lemah, compos mentis BB : 28 kg, gizi cukup Tanda Vital Nadi : 91x/menit Respirasi : 34x/menit ↑ Suhu : 36,2 ⁰C BP : 150/90mmHg ↑ Pemeriksaan sistematis kulit: normal, KGB tidak membesar mata : palpebra edem hidung : sekret + pulmo: pernapasan simetris, Ronki + cor : jantung membesar abdomen : datar, 2cm bac; 3cm bpx (hepatomegali) edema scrotum + dan edema pretibia +
  • 40.
    Pemeriksaan Laboratorium Hb: 9,7 g /dl ↑ Ht : 36% ↑ Leu : 17340/mm³ ↑(infeksi) Diff count : 0/2/2/45/49 ↑/2 LED : 32mm/jam ↑ ,Ureum : 55mg/dl ↑ Na : 120 mEq/L ↑ (hipernatremia) Protein : 6,2 mg/dl ,Alb: 3,3 mg/dl ↓ Urin Protein ++ Eritrosit banyak/lpb Leukosit 10-15/lpb ↑ Foto toraks Pembesaran jantung, edema paru, efusi pleura kanan
  • 41.
  • 42.
    Urinalisis BJ ↑,proteinuria ++, hematuria, leukosituria, sedimen urin eritrosit, ureum & kreatinin ↑, kadar C3 ↑, C4 N /↑ Pem. Hematologi HB & Ht ↓, LED ↑, leukositosis (shift to the left) Silinder leukosit, eritrosit , & hyalin Uji serologis: Antistreptozim +, ASTO ↑, AntiDNase B + Imaging : mengetahui letak kelainandan ukuran ginjal Biopsi : bila ada pe↓ fungsi ginjal
  • 43.
  • 44.
    GNA GNC SINDROMNEFRITIK AKUT Definisi Merupakan penyakit yg ditandai dgn kelainan berupa peradangan glomeruli, bilateral, disertai proliferasi sel-sel epitel & endotel secara difus, sebenarnya penyakit otoimun Kelainan berupa kerusakakan jar. Glomeruli yg menahun, merupakan kelainan akhir yg di jumpai pada berbagai penyakit ginjal yg berbeda – beda etiologinya, kebanyakan timbul perlahan Sindrom yg terjadi secara mendadak karena penurunan faal ginjal akut dgn etiologi primer pada ginjal Insidensi Anak > Dewasa Pria : Wanita = 2 : 1 Semua umur terutama dewasa Semua umur
  • 45.
    GNA GNC SINDROMNEFRITIK AKUT Etiologi Reaksi terhadap infeksi beta streptococcus hemolyticus group A tipe 12 (infeksi pada traktus respiratorius  2 mgu kmudian GNA Infeksi staphylococcus, infeksi pneumococcus Kelanjutan GNA Sindrom Nefrotik Penyakit Ginjal ( Gagal ginjal kronik, Sindrom nefrotik ) Gejala Klinik Hematuria, hipertensi, oedem pretibial dan periorbital, oligouria, anorexia, mual, muntah Poliuria, Hematuria, oedem, hipertensi, anorexia, mual, muntah Oligouria, oedem, hipertensi, peningkatan JVP, hematuria
  • 46.
    GNA GNC SINDROMNEFRITIK AKUT LED Hb Normal / BJ Normal / Hematuria + + + Proteinuria + + + Silinder Eritrosit, epitel, hilain, granuler Silinder, butir lemak eritrosit Ureum Kreatinin
  • 47.
  • 48.
    Farko Antibiotic  untuk menjamin pembasmian streptococcus. Penicillin (Beepen-VK, Betapen-VK, Pen-Vee K, V-Cillin K) Erythromycin (E.E.S., E-Mycin, Eryc, Ery-Tab, Erythrocin)  menghambat pertumbuhan bakteri Antihipertensi  menghilangkan gejala hipertensi Hydralazine (Apresoline)  menurunkan sistemic resistance melalui vasodilatasi langsung arteriol
  • 49.
    Nifedipine (adalat, procardia)  relaksasi dan vasodilatasi dengan meningkatkan pengiriman oksigen ke otot jantung Diuretik  untuk mengatasi retensi cairan Furosemid (lasix)  meningkatkan ekskresi garam dan air
  • 50.
    Mengurangi konsumsi garamuntuk mencegah atau mengurangi timbulnya gejala hipertensi. Mengurangi konsumsi protein (diet rendah protein) untuk mencegah atau mengurangi timbulnya proteinuria
  • 51.
    Pengobatan lebih awalterhadap infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi Streptococcus dapat mengurangi resiko untuk terkenanya sindrom nefritik akut.
  • 52.