Berikut ini elemenkompetensi KUK 12:
• Mempersiapkan pengelolaan
administrasi kas bank
• Menghitung mutasi kas bank
• Membukukan mutasi kas bank
• Menyusun laporan rekonsiliasi bank
• Membukukan penyesuaian kas bank
Laporan bank merupakansalah satu alat penting yang digunakan
perusahaan untuk mengendalikan kas. Perusahaan dapat
menggunakan laporan bank untuk membandingkan transaksi kas di
catatan akuntansinya dengan catatan yang dibuat oleh bank. Saldo kas
yang ditunjukkan oleh laporan bank biasanya berbeda dari saldo kas
yang ditunjukkan dalam catatan akuntansi perusahaan.
Adanya selisih yang terjadi dapat disebabkan oleh tertundanya
pencatatan transaksi yang dilakukan oleh salah satu pihak atau
mungkin juga berasal dari kesalahan dalam pencatatan transaksi yang
dilakukan baik oleh perusahaan ataupun bank.
1 Pelaporan Dan Pengendalian Kas di Bank
5.
Alasan yang membuatperusahaan menggunakan rekening bank adalah
untuk pengendalian internal. Beberapa keuntungan pengendalian dengan
menggunakan rekening bank adalah sebagai berikut :
1. Rekening bank mengurangi jumlah kas di tangan
2. Rekening menyediakan pencatatan mandiri atas transaksi kas.
Merekonsiliasi saldo atas akun kas dalam catatan perusahaan dengan
saldo kas menurut bank adalah pengendalian yang penting.
3. Penggunaan rekening bank memfasilitasi proses transfer dana
menggunakan sistem transfer dana elektronik.
6.
• Dalam mengeloladana kas di bank, tidak terlepas dari adanya
transaksi keuangan. Dari transaksi tersebut akan muncul
bukti-bukti transaksi. Transaksi adalah persetujuan jual beli
(dalam perdagangan) antara dua pihak.
• Bukti transaksi tersebut antara lain kuitansi, cek, cashier’s
check, traveler’s check, faktur, nota kontan, nota debet, nota
kredit, bukti kas masuk, bukti kas keluar, dan blangko
pembayaran bank dari instansi/perusahaan.
2
Bukti Transaksi Pemakaian Kas di Bank
Perusahaan dapat melindungikasnya dengan menggunakan jasa bank
sebagai tempat penyimpanan sekaligus sebagai pemeriksa dan
penghitung cek yang diterima dan cek yang dikeluarkan
Penggunaan bank juga memfasilitasi pengendalian atas kas karena
menyebabkan dua catatan terpisah atas semua transaksi perbankan,
yaitu oleh perusahaan dan oleh bank.
Apabila setiap penerimaan uang disetor ke bank dan setiap pengeluaran
uang (kecuali yang jumlahnya relatif kecil) menggunakan cek maka
rekening kas akan dapat dibandingkan dengan laporan bank. Biasanya
laporan bank diterima bulanan dan akan direkonsiliasikan dengan
catatan kas.
1 Penggunaan Bank Sebagai Pengendalian Internal Atas Kas
2 Melakukan Setoran Bank
9.
Rekonsiliasi laporan bankini berguna untuk mengecek ketelitian
pencatatan dalam rekening kas dan catatan bank. Selain itu
rekonsiliasi juga berguna untuk mengetahui penerimaan atau
pengeluaran-pengeluaran yang sudah terjadi di bank tetapi belum
dicatat oleh perusahaan.
Penyetoran ke bank merupakan salah satu momen yang dapat
mengakibatkan terjadinya selisih saldo kas yang terjadi antara catatan
kas oleh perusahaan dengan laporan yang dibuat oleh bank. Selisih
tersebut harus disesuaikan dalam bentuk rekonsiliasi.
Dalam membuat rekonsiliasi laporan bank perlu diketahui yang perlu
direkonsiliasi itu adalah catatan perusahaan dan bank, sehingga harus
dibuat perbandingan antara keduanya agar dapat diketahui
perbedaan-perbedaan yang ada.
10.
Pembandingan ini dilakukandengan cara debit rekening kas
dibandingkan dengan kredit catatan bank yang bisa dilihat dari laporan
bank kolom penerimaan, dan kredit rekening kas dibandingkan dengan
debit catatan bank yang bisa dilihat dari laporan bank kolom
pengeluaran. Biasanya terdapat perbedaan antara saldo menurut
catatan kas dengan saldo menurut laporan bank.
slip bukti
setoran
11.
Terdapat tiga pihakyang terkait dengan cek:
1. pembuat (maker) atau pemberi (drawer) yang menerbitkan cek
2. bank atau pembayar (payer) atas mana cek tersebut ditarik; dan
3. penerima atau penarik (payee) yang mendapat pembayaran atas cek
tersebut.
Setiap cek harus dilengkapi dengan penjelasan tujuan pembayaran.
Merupakan hal yang penting untuk mengetahui saldo rekening cek setiap
waktu. Untuk melihat saldo terkini, setiap setoran dan cek seharusnya
dimasukkan dengan formulir memo catatan saldo yang disediakan bank
atau di catatan cek yang terdapat pada buku cek.
3 Mengeluarkan Cek
12.
Di dalam cekjuga berpotensi menimbulkan selisih antara saldo kas
oleh perusahaan dengan laporan bank. Hal-hal yang menimbulkan
perbedaan antara saldo kas oleh perusahaan dengan laporan bank
dapat digolongkan sebagai berikut:
1) Elemen-elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan
uang tetapi belum dicatat oleh bank, contoh:
a) Setoran yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan tetapi belum diterima oleh
bank sampai bulan berikutnya (setoran dalam perjalanan).
b) Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan sebagai
setoran bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur dibuat (setoran
dalam perjalanan).
c) Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank.
2) Elemen-elemen yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi
belum dicatat oleh perusahaan, contoh:
13.
a) Bunga yangdiperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi belum
dicatat dalam buku perusahaan (jasa giro).
b) Penagihan wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan
tetapi perusahaan belum mencatatnya.
3) Elemen-elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran
tetapi bank belum mencatatnya, contoh:
a) Cek-cek yang beredar (outstanding checks) yaitu cek yang sudah dikeluarkan
oleh perusahaan dan sudah dicatat sebagai pengeluaran kas tetapi oleh yang
menerima belum diuangkan ke bank sehingga bank belum mencatatnya
sebagai pengeluaran.
b) Cek yang sudah ditulis dan sudah dicatat dalam jurnal pengeluaran uang tetapi
ceknya belum diserahkan kepada yang dibayar maka cek tersebut belum
merupakan pengeluaran oleh karena itu jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi
pada akhir periode.
14.
4) Elemen-elemen yangsudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi
belum dicatat oleh perusahaan, contoh:
a) Cek dari langganan yang ditolak oleh bank karena kosong tetapi belum
dicatat oleh perusahaan.
b) Bunga yang diperhitungkan atas overdraft (saldo kredit kas) tetapi belum
dicatat oleh perusahaan.
c) Biaya jasa bank yang belum dicatat oleh perusahaan.
slip pembayaran
15.
Gambar Cek
Setiap bulan,deposan (penyetor) menerima laporan bank dari bank.
Rekening Koran atau laporan bank (bank statement) menunjukkan transaksi
dan saldo perbankan milik deposan.
4 Laporan Bank
16.
Laporan ini menunjukkan:
1) cek yang dibayar dan debit lainnya yang mengurangi saldo rekening
deposan,
2) setoran dan kredit lainnya yang menambah saldo rekening deposan, dan
3) saldo setelah transaksi harian. Umumnya, laporan bank merupakan
salinan catatan bank yang dikirim ke nasabah untuk tinjauan secara
periodik.
Setiap setoran yang diterima oleh bank dikreditkan ke rekening
nasabah. Yang sebaliknya terjadi ketika bank ‘membayar’ cek yang
diterbitkan perusahaan pada saldo rekening cek: pembayaran
mengurangi kewajiban bank.
Dengan demikian akan mendebit rekening nasabah di bank. Bank juga
memasukkan memorandum laporan bank yang menjelaskan debit dan
kredit lainnya yang dilakukan oleh bank kepada rekening nasabah
17.
Rekonsiliasi bank dapatdibuat dalam 2 macam cara yang berbeda, yaitu:
Jenis Rekonsiliasi Tujuan
Rekonsiliasi dua kolom Mencari saldo yang tepat/benar
Rekonsiliasi empat kolom Mencari saldo awal, penerimaan satu periode,
pengeluaran satu periode & saldo akhir yang
sesuai dengan catatan perusahaan
Rekonsiliasi Delapan
kolom
Mencari saldo awal, penerimaan,
pengeluaran dan saldo akhir yang tepat/
benar
Catatan: Rekonsiliasi dua kolom dan 8 kolom pada umumnya dibuat oleh
perusahaan, sedangkan rekonsiliasi empat kolom dibuat oleh akuntan pemeriksa
(auditor)
18.
Rekonsiliasi Bank
Dalam pengelolaankas perusahaan, setiap penerimaan perusahaan
sebaiknya harus disetorkan ke bank dan sebaliknya pengeluaran
perusahaan harus menggunakan cek. Praktek tersebut sering
menyebabkan timbulnya perbedaan antara: saldo kas menurut catatan
perusahaan dan saldo kas menurut catatan bank. Pada waktu akan
menyusun laporan keuangan, perusahaan harus tahu saldo kas
(termasuk kas kecil) yang tepat untuk dilaporkan di Neraca.
Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan perusahan dengan
bank maka harus diadakan rekonsiliasi bank.
Definisi Rekonsiliasi :
Menyesuaikan saldo menurut catatan perusahaan, dengan saldo
menurut pihak bank.
19.
Pos-pos Rekonsiliasi
No IstilahPenjelasan
1. Deposit in transit
(Setoran dalam
perjalanan)
Deposito kas akhhir bulan yang telah dicatat
dalam pembukuan depositor untuk satu bulan
baru diterima dan dicatat oleh bank pada bulan
berikutnya
2. Out standing check
(Cek yang beredar)
Cek yang sudah ditulis oleh depositor tetapi
belum dicatat – dikliring- oleh bank sampai
bulan berikutnya
4. Tagihan wesel &
Bunga langsung
ditagihkan bank
Tagihan yang sudah ditagihkan oleh bank tetapi
belum dicatat oleh perusahaan (perusahaan
baru tahu pada saat menerima laporan bank)
20.
5. Bunga girobank Pendapatan yang belum dicatat
oleh perusahaan sampai
perusahaan menerima laporan bank
6. Biaya
administrasi
bank
Biaya yang belum dicatat oleh
perusahaan sampai perusahaan
menerima laporan bank
7. Not Sufficient
Fund (NSF
Check); Cek
kosong
Cek dari pelanggan yang tidak ada
dananya. Diperlakkukan sebagai
pengeluaran oleh bank.
21.
Ikhtisar yang menyebabkanadanya
perbedaan saldo menurut catatan perusahaan dan bank
No Keterangan Buku
Perusahaan
Buku Bank
1. Deposit in transit
(Setoran dalam
perjalanan)
Sudah menambah
saldo Kas
Belum menambah
saldo Kas
2. Out standing check
(Cek yang sudah
dikeluarkan oleh
perusahaan tetapi
belum dicairkan)
Sudah mengurangi
saldo Kas
Belum mengurangi
saldo Kas
3. Kesalahan
pencatatan
Pengaruhnya tergantung jenis
kesalahan pencatatannya
22.
4. Tagihan wesel&
Bunga langsung
ditagihkan bank
Belum
menambah saldo
Kas
Sudah
menambah saldo
Kas
5. Bunga giro bank Belum
menambah saldo
Kas
Sudah
menambah saldo
Kas
6. Biaya administrasi
bank
Belum
mengurangi
saldo Kas
Sudah
mengurangi
saldo Kas
7. Not Sufficient Fund
(NSF Check); Cek
kosong
Sudah
menambah saldo
kas, harus
dikurangi
Tidak
mempengaruhi
8. Kekeliruan
memasukkan
setoran rekening
giro oleh bank
Sudah
menambah saldo
kas
Belum
menambah saldo
kas
1 Penerimaan danPengeluaran Kas di Bank
Apabila penerimaan kas setiap hari langsung disetorkan ke bank dan
pembayaran dilakukan dengan cek, maka setiap akhir bulan perusahaan
perlu mencocokkan saldo menurut catatan perusahaan dengan saldo
menurut catatan bank yang tersaji di laporan bank. Prosedur mencocokkan
saldo kas menurut catatan perusahaan dan catatan bank dan catatan
perusahaan disebut rekonsiliasi bank.
Rekonsiliasi bank dilakukan untuk mengungkapkan setiap kesalahan dan
ketidakwajaran yang ada pada catatan perusahaan di bank. Prosedur
rekonsiliasi dilakukan untuk mencari sebab-sebab ketidakcocokan yang
terjadi antara saldo menurut catatan bank dan catatan perusahaan
Bank mengenakan biaya bulanan atas jasa yang diberikan. Seringkali biaya
dikenakan hanya ketika saldo rata-rata bulanan di rekening koran di bawah
jumlah tertentu. Biaya ini, disebut dengan biaya administrasi bank (bank
service charge), tampak pada laporan bank dengan kode SC
25.
Memorandum debit yangmenjelaskan biaya ini ada di laporan bank dan
catatan yang menyertainya. Memorandum debit terpisah mungkin juga
diterbitkan atas pemberian jasa lainnya semacam biaya cetak cek, penerbitan
cek perjalanan, dan memindah dana ke tempat lain. Singkatan DM sering
digunakan untuk biaya-biaya semacam ini.
2
Perbedaan Saldo Kas di Bank dan Deposan
Bank dan deposan memiliki catatan tersendiri atas rekening deposan.
Ke dua saldo tersebut jarang sama sehingga diperlukan untuk
menyesuaikan saldo kas yang dilaporkan pada pembukuan
perusahaan dengan saldo kas pada laporan bank
Proses ini disebut dengan rekonsiliasi rekening bank (reconciling the
bank account).
26.
Ketidaksesuaian ini dikarenakan:
1)Perbedaan waktu yang tidak memungkinkan salah satu pihak
mencatat transaksi di periode yang sama.
2) Kesalahan oleh salah satu pihak dalam mencatat transaksi.
Perbedaan waktu sering terjadi. Sebagai contoh, beberapa hari
mungkin terlewatkan antara cek yang dikirimkan kepada penarik cek
dan tanggal yang dibayarkan bank.
Sama halnya, ketika deposan menggunakan setoran bank untuk
menyetorkannya, aka nada selisih waktu satu hari antara waktu yang
diterima yang dicatat deposan dengan waktu diterima yang dicatat
oleh bank. Perbedaan waktu juga terjadi ketika bank mengirimkan
memorandum debit atau kredit kepada deposan.
27.
3
Jumlah Saldo Kasdi Bank dan Deposan
Setiap perusahaan memiliki catatan atas kas yang diterima, dikeluarkan,
dan saldonya. Namun karena banyaknya transaksi kas, maka kesalahan
atau kelalaian dapat saja terjadi dalam melakukan pencatatan. Karena
itu, secara periodik perusahaan perlu membuktikan saldo yang disajikan
dalam buku besar. Kas yang sebenarnya ada di kantor, misalnya kas kecil,
dana pertukaran, dan penerimaan yang belum didepositokan, dapat
dihitung dan dibandingkan dengan catatan perusahaan.
Logisnya, catatan perusahaan dan catatan bank harus menunjukkan saldo
yang sama. Dalam kenyataan, dua saldo tersebut mungkin berbeda.
Ketidakcocokan yang terjadi biasanya disebabkan oleh adanya beda
waktu yang terjadi dalam prosedur pencatatan, penerimaan dan
pengeluaran kas
28.
Berikut ini adalahpenyebab perbedaan antara saldo perusahaan dan
saldo bank karena beda waktu mencatat dan salah catat:
1. Setoran dalam perjalanan (deposit intransit)
Setoran dalam perjalanan adalah setoran perusahaan ke bank
yang belum dicatat oleh bank karena kemungkinan-
kemungkinan berikut.
2. Cek yang masih beredar (outstanding check)
Cek yang masih beredar adalah cek yang sudah dikeluarkan
oleh perusahaan tetapi bank belum membayarnya karena
pemegang cek (pihak yang dibayar perusahaan,
misalnya supplier) belum menguangkannya ke bank
29.
3. Biaya bank(service charge)
Biaya bank adalah biaya yang dibebankan oleh bank kepada
perusahaan atas jasa bank melayani giro perusahaan.
4. Cek kosong (non-sufficient fund check)
Cek kosong adalah cek yang tidak cukup dananya. Pada waktu perusahaan
menerima cek dari pelanggan, perusahaan sudah mengakuinya sebagai
penerimaan kas dan disetornya ke bank sebagai penambah saldo rekening
giro perusahaan
5. Pelunasan dari pelanggan (debitor) via transfer giro
Perusahaan baru mengetahui bertambahnya saldo kas dari transfer ini
setelah menerima laporan bank atau memo kredit dari bank. Prosedur
untuk menemukan transfer dari pihak lain adalah mengidentifikasi
memo kredit untuk transfer tersebut di laporan bank (kode CM dengan
nomor tertentu).
30.
6. Jasa girobank
Jasa giro bank adalah balas jasa bank yang diberikan kepada perusahaan
karena bank dapat memanfaatkan simpanan giro perusahaan. Dalam hal
ini, bank langsung menambah giro perusahaan, sedangkan perusahaan
belum mencatatnya karena belum mengetahuinya sebelum menerima
laporan bank atau memo kreditdari bank. Prosedur pemeriksaan untuk
menemukan jasa giro bank adalah mengidentifikasi memo kredit untuk
jasa giro di laporan bank (kode CM dengan nomor tertentu).
7. Salah catat
Apabila setelah mempertimbangkan semua pos di atas, ketidakcocokan
antara saldo perusahaan dan saldo bank masih ditemukan, maka
dilakukan prosedur pemeriksaan yang lain untuk menentukan
kemungkinan salah catat di buku perusahaan dan atau di buku bank.
Apabila salah catat telah diidentifikasi, tetapi saldonya belum cocok,
maka ada indikasi bahwa kas digelapkan.
1
Laporan Bank danCatatan Perusahaan serta Tahapan Prosedur
Rekonsiliasi
Skedul rekonsiliasi dibagi menjadi dua bagian. Titik awal membuat
rekonsiliasi adalah memasukkan saldo menurut laporan bank dan saldo
menurut pembukuan deposan pada skedul tersebut. Penyesuaian
dilakukan di setiap bagian.
Tahapan-tahapan prosedur Rekonsiliasi, sebagai berikut:
a) Setoran dalam perjalanan
b) Cek beredar
c) Kesalahan
d) Memorandum bank
33.
2
Selisih Antara RekeningKoran Bank dan Catatan Perusahaan
Apabila saldo selisih kas itu debit maka dilaporkan sebagai biaya diluar
usaha, tetapi kalau saldo rekening selisih kas itu kredit, maka dilaporkan
sebagai pendapatan diluar usaha. Bila selisih kas itu jumlahnya besar dan
dapat diketahui bahwa itu akibat kecurangan pegawai maka selisih tersebut
dicatat sebagai piutang (dengan anggapan akan dilunasi oleh pegawai yang
curang atau perusahaan yang menjamin pegawai tersebut), tetapi jika selisih
tadi tidak mungkin untuk ditagih kembali maka dicatat sebagai rugi yang
tidak biasa (extra ordinary losses).
Contoh, laporan bank menunjukkan saldo sebesar Rp 11.907.450,00 per 30 April
2015. Pada tanggal tersebut, saldo kas menurut pembukuan deposan yang mewakili
Lani Company sebesar Rp 11.589.450,00. Dari tahapan-tahapan selanjutnya, bagian
rekonsiliasi berikut ini ditentukan:
34.
A) Setoran dalamperjalanan: Setoran 30 April (diterima bank
pada tanggal 1 Mei)
Rp 2.201.400,00
B) Cek beredar: No. 453, Rp 3.000.000,00; No. 457, Rp
1.401.300,00; No. 460, Rp 1.502.700,00
Rp 5.904.000,00
C) Kesalahan: Cek No. 443 salah ditulis Lani sebesar
Rp 1.226.000,00 dan dibayar dengan benar oleh bank. Akan
tetapi, dicatat sebesar Rp 1.262.000,00 oleh Lani Company.
Rp 36.000,00
D) Memorandum bank:
a) Debit Cek NSF dari Baron sebesar Rp 425.600,00
b) Debit Biaya pencetakan cek perusahaan Rp 30.000,-
c) Kredit Penagihan wesel tagih sebesar Rp 1.000.000,00 -
ditambah bunga Rp 50.000,00, dikurangi biaya jasa
penagihan bank Rp 15.000,00
Rp. 425.600,00
Rp 30.000,00
Rp 1.035.000,00
35.
3
Penyajian Laporan RekonsiliasiBank
Rekonsiliasi bank dapat dibuat dalam 2 macam cara yang berbeda:
 Rekonsiliasi saldo akhir. Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
A) Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang
benar. Berikut adalah contoh:
Penyusunan laporan rekonsiliasi saldo akhir disusun berdasarkan data yang
diperoleh dari catatan PT XYZ pada tanggal 31 Desember 2005 sebagai berikut:
36.
Data di atasjika disusun dalam laporan rekonsiliasi saldo bank dan
saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar adalah sebagai
berikut:
Dalam laporan
rekonsiliasi ini dapat
diperoleh hasil yang
menunjukkan berapa
saldo yang benar
menurut kas maupun
saldo yang benar
menurut bank. Bentuk
ini sering digunakan
karena lebih berguna
untuk tujuan intern
perusahaan.
37.
B) Laporan rekonsiliasisaldo bank kepada saldo kas.
Pada rekonsiliasi ini hanya diketahui sebab-sebab perbedaan saldo kas dan saldo bank.
Rekonsiliasi bentuk ini sering digunakan oleh akuntan dalam melakukan pemeriksaan kas.
Perlu diperhatikan bahwa rekonsiliasi bank tidak membetulkan rekening kas dan rekening-
rekening lainnya.
38.
 Rekonsiliasi saldoawal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir.
Rekonsiliasi ini biasanya dilakukan oleh akuntan pemeriksa (auditor) sebagai
alat pengujian yang menyeluruh terhadap transaksi-transaksi kas.
Rekonsiliasi ini mempunyai dua bentuk:
A) Laporan rekonsiliasi saldo bank kepada saldo kas (4 kolom)
Sebagai contoh adalah data yang diambil dari PT ABC:
Setelah menyusun rekonsiliasilaporan bank, perlu dibuat jurnal untuk
membetulkan catatan kas. Dari rekonsiliasi di atas yang dibuat koreksinya hanya
elemen-elemen yang mempengaruhi saldo kas tanggal 31 Januari 2006. Jurnal
koreksi yang dibuat pada tanggal 31 Januari 2006 adalah sebagai berikut:
41.
Prinsipnya sama denganrekonsiliasi saldo akhir untuk menunjukkan saldo yang benar,
hanya saja disusun rekonsiliasi untuk saldo bank tersendiri dan saldo kas tersendiri.
Karena yang direkonsiliasikan ada 4 jumlah yaitu saldo awal, penerimaan, pengeluaran
dan saldo akhir maka rekonsiliasinya menjadi 8 kolom, masing-masing untuk bank dan
kas. Berikut adalah contoh dari rekonsiliasi 8 kolom dengan menggunakan PT. ABC:
42.
Rekonsiliasi 8 kolomdi atas dapat juga dibuat laporannya dengan bentuk yang
berbeda seperti yang nampak berikut.
Bentuk ini adalah untuk mencari saldo yang benar, sehingga merupakan
rekonsiliasi 8 kolom. Perbedaannya adalah dalam cara penyajian, yaitu 4 kolom
diatas, dan 4 kolom dibawah. Karena bentuknya yang seperti ini, walaupun
prinsipnya adalah sama dengan rekonsiliasi 8 kolom, nampaknya seperti
rekonsiliasi 4 kolom.
1
Mengidentifikasi Data PenyesuaianKas di Bank
Berikut ini ayat jurnal yang dicatat pada contoh kasus Lani Company diatas,
per 30 April 2015 adalah sebagai berikut:
45.
Ke empat ayatjurnal tersebut dapat digabungkan menjadi hanya satu ayat
jurnal.
46.
Bank membuat ayatjurnal kredit (mengeluarkan memo kredit) untuk:
1. Setoran yang dilakukan melalui transfer dana elektronik;
2. Penerimaan pembayaran wesel tagih untuk nasabah;
3. Pencairan dana atas pinjaman nasabah yang diberikan oleh bank;
4. Pembayaran bunga atas saldo uang nasabah;
5. Koreksi (jika ada) atas kesalahan bank.
Bank membuat ayat jurnal debit (mengeluarkan memo debit) untuk:
1. Pembayaran yang dilakukan melalui transfer dana elektronik;
2. Beban administrasi;
3. Cek yang dikembalikan karena sewaktu hendak dicairkan saldo
uangnya tidak mencukupi;
4. Koreksi (jika ada) kesalahan bank.
47.
Ayat jurnal memokredit atau debit ditunjukkan dalam laporan bank.
Jenis ayat jurnal memo kredit dan debit berikut ini:
1. EC (Error Correction) adalah Koreksi kesalahan untuk memperbaiki
kesalahan yang dilakukan oleh bank.
2. NSF (Not Sufficient Funds) merupakan Cek kosong atau cek yang
ditolak karena dana di bank si penerbit cek tidak mencukupi.
3. SC (Service Charge) yaitu Beban administrasi bank.
4. ACH (Automated Clearing House) merupakan Ayat jurnal kliring
otomatis untuk transfer dana elektronik.
5. MS (Miscellaneous) seperti penerimaan pembayaran wesel tagih atas
nama nasabah atau pencairan pinjaman dari bank untuk nasabah.
48.
2
Pembukuan Data PenyesuaianKas di Bank
Setelah seluruh ayat jurnal diposting, maka akun kas akan ditunjukkan
pada table 1 sebagai berikut:
Saldo kas disesuaikan dalam buku besar harus sesuai dengan saldo kas disesuaikan
menurut pembukuan perusahaan direkonsiliasi bank pada tabel 1. Jika kesalahan
bank yang ditemukan dalam membuat rekonsiliasi bank, bank seharusnya
diinformasikan. Sehingga mereka dapat melakukan koreksi yang diperlukan dalam
catatannya. Bank tidak membuat ayat-ayat untuk setoran dalam perjalanan dan
cek beredar. Bank hanya mencatatnya jika setoran dalam perjalanan dan cek
beredar tiba di bank.
Rekonsiliasi bank disiapkandengan langkah-langkah sebagai berikut:
Rekonsiliasi Sisi Bank
Langkah 1. Masukkan saldo kas menurut bank dari saldo akhir kas menurut rekening
bank.
Langkah 2. Tambahkan dengan deposit yang tidak dicatat oleh bank.
Langkah 3. Kurangkan dengan cek yang beredar yang belum dibayar oleh bank.
Langkah 4. Tentukan saldo disesuaikan dengan menambahkan Langkah 2 dan
mengurangi Langkah 3.
Rekonsiliasi Sisi Perusahaan
Langkah 5. Masukkan saldo kas menurut perusahaan dari saldo kas dalam buku
besar.
Langkah 6. Tambahkan dengan memo kredit yang belum dicatat.
Langkah 7. Kurangkan dengan memo debit yang belum dicatat.
Langkah 8. Tentukan saldo disesuaikan dengan menambah Langkah 6 dan mengurangi
Langkah 7.
51.
Buktikan jika saldodisesuaikan sama.
Langkah 9. Buktikan jika saldo disesuaikan yang ditentukan dalam Langkah 4 dan 8
sama
Tujuan perusahaan merekonsiliasi rekening bank adalah untuk
mengendalikan kas dengan mencocokkan catatan perusahaan dengan
catatan sumber yang independen, yaitu bank. Dengan cara ini, kesalahan
atau penyalahgunaan kas dapat dideteksi.
Langkah-langkah dalam rekonsiliasi bank pada PT Depok Photo Studio dapat dilihat
pada gambar berikut ini.