HUKUM ACARA
PERDATA
IDIK SAEFUL BAHRI, M.H.
Konsep Dasar Surat Kuasa
Legal Standing
• HIR
• KUH Perdata
• UU Advokat
Definisi Pemberian Kuasa
• Pasal 1792 KUH Perdata
• Pemberian kuasa adalah suatu
persetujuan dengan mana seorang
memberikan kekuasaan kepada
seorang lain, yang menerimanya,
untuk dan atas namanya
menyelenggarakan suatu urusan
Berlakunya Syarat Sah Perjanjian
Surat Kuasa
↓
Perjanjian Pemberian Kuasa
Berlaku Syarat Sah Perjanjian
Pasal 1320 KUH Perdata
Syarat Sah Perjanjian
• Pasal 1320 KUH Perdata
• Ada syarat subjektif : Sepakat dan
Cakap
• Ada syarat objektif : Hal tertentu dan
sebab yang halal
Cara Pemberian Kuasa
• Pasal 123 HIR
• Lisan
• Tertulis
Pasal 123 (1) HIR
• Bilamana dikehendaki, kedua belah pihak
dapat dibantu atau diwakili oleh kuasa, yang
dikuasakannya itu dengan surat kuasa
teristimewa, kecuali kalau yang memberi
kuasa itu sendiri hadir. Penggugat dapat juga
memberi kuasa itu dalam surat permintaan
yang ditandatanganinya dan dimasukkan
menurut ayat pertama pasal 118 atau jika
gugatan dilakukan dengan lisan menurut
pasal 120, maka yang demikian itu harus
disebutkan dalam catatan yang dibuat surat
gugat ini.
Bentuk Pemberian Kuasa
• Pasal 1795 KUH Perdata
• Pemberian kuasa dapat dilakukan
secara khusus yaitu mengenai hanya
satu kepentingan tertentu atau lebih;
• Atau secara umum yaitu meliputi
segala kepentingan si pemberi kuasa.
Pemberian Kuasa Umum & Khusus
• Pasal 1796 KUH Perdata, pemberian kuasa yang
dirumuskan dalam kata-kata umum, hanya
meliputi perbuatan-perbuatan pengurusan.
Contoh: kuasa untuk mengambil uang di bank.
• Pemberian kuasa secara khusus, yaitu pemberian
kuasa yang dilakukan secara khusus untuk
melakukan suatu tindakan tertentu. Untuk
beracara di pengadilan harus dilakukan dengan
surat kuasa khusus (SEMA No 2/1959 dan Fatwa
MA No 531K/ Sip/ 1973).
Ketentuan UU Advokat
• Pasal 31 UU No. 18 Tahun 2003 tentang
Advokat
• Setiap orang yang dengan sengaja
menjalankan pekerjaan profesi Advokat
dan bertindak seolah-olah sebagai
Advokat, tetapi bukan Advokat
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
ini, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun dan
denda paling banyak Rp50.000.000,00
(lima puluh juta) rupiah.
Syarat Kuasa Khusus
• SEMA No 2 Tahun 1959
• Mengatur syarat kuasa khusus sesuai
ketentuan Pasal 123 HIR, yang
sekurang-kurangnya harus memuat:
• identitas dan kedudukan para pihak,
kompetensi absolut dan relatif, pokok
sengketa
Sifat Limitatif dari Surat Kuasa
• Pasal 1797 KUH Perdata
• Penerima kuasa khusus tidak
diperbolehkan melakukan tindakan
yang melampaui kuasa yg diberikan
kepadanya.
Hak Substitusi
• Pasal 1803 KUH Perdata
• Penerima kuasa bertanggung jawab atas orang lain yang
ditunjuknya sebagai penggantinya dalam melaksanakan
kuasanya:
1. bila tidak diberikan kuasa untuk menunjuk orang lain sebagai
penggantinya.
2. bila kuasa itu diberikan tanpa menyebutkan orang tertentu
sedangkan orang yang dipilihnya ternyata orang yang tidak
cakap atau tidak mampu. Pemberi kuasa senantiasa dianggap
telah memberi kuasa kepada penerima kuasanya untuk
menunjuk seorang lain sebagai penggantinya untuk mengurus
barang-barang yang berada di luar wilayah Indonesia atau di
luar pulau tempat tinggal pemberi kuasa. Pemberi kuasa dalam
segala hal, dapat secara langsung mengajukan tuntutan kepada
orang yang telah ditunjuk oleh penerima kuasa sebagai
penggantinya.
Hak Honorarium
• Pada dasarnya, pemberian kuasa
terjadi dengan cuma-cuma.
Hak Honorarium
• Pasal 1808 KUH Perdata
• Pemberi kuasa wajib mengembalikan persekot
dan biaya yang telah dikeluarkan oleh penerima
kuasa untuk melaksanakan kuasanya, begitu pula
membayar upahnya bila tentang hal ini telah
diadakan perjanjian. Jika penerima kuasa tidak
melakukan suatu kelalaian, maka pemberi kuasa
tidak dapat menghindarkan diri dari kewajiban
mengembalikan persekot dan biaya serta
membayar upah tersebut di atas, sekalipun
penerima kuasa tidak berhasil dalam urusannya
itu.
Hak Retensi
• Pasal 1812 KUH Perdata
• Penerima kuasa berhak untuk
menahan kepunyaan pemberi kuasa
yang berada di tangannya
hingga kepadanya dibayar lunas
segala sesuatu yang dapat dituntutnya
akibat pemberian kuasa.
Berakhirnya Pemberian Kuasa
• Ps 1813 KUH Perdata
• Pemberian kuasa berakhir dengan
ditariknya kembali kuasanya si
kuasa;
• Dengan pemberitahuan penghentian
kuasanya oleh si kuasa;
• Dengan meninggalnya,
pengampuannya, atau pailitnya si
pemberi kuasa maupun si kuasa.
Format Surat Kuasa Khusus untuk
Beracara di Pengadilan
• Identitas para pihak (Pemberi K dan Penerima K)
Khusus
• Pihak yang digugat
• Pokok sengketa
• Kompetensi absolut & relatif
• No. register perkara (untuk surat kuasa tergugat)
• Kewenangan penerima kuasa
• Hak–hak penerima kuasa
• Pemberi Kuasa (ttd) --- Penerima Kuasa (ttd)
Pertemuan 8
• LATIHAN

Hukum acara perdata - Konsep dasar surat kuasa (Idik Saeful Bahri)

  • 1.
    HUKUM ACARA PERDATA IDIK SAEFULBAHRI, M.H. Konsep Dasar Surat Kuasa
  • 2.
    Legal Standing • HIR •KUH Perdata • UU Advokat
  • 3.
    Definisi Pemberian Kuasa •Pasal 1792 KUH Perdata • Pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada seorang lain, yang menerimanya, untuk dan atas namanya menyelenggarakan suatu urusan
  • 4.
    Berlakunya Syarat SahPerjanjian Surat Kuasa ↓ Perjanjian Pemberian Kuasa Berlaku Syarat Sah Perjanjian Pasal 1320 KUH Perdata
  • 5.
    Syarat Sah Perjanjian •Pasal 1320 KUH Perdata • Ada syarat subjektif : Sepakat dan Cakap • Ada syarat objektif : Hal tertentu dan sebab yang halal
  • 6.
    Cara Pemberian Kuasa •Pasal 123 HIR • Lisan • Tertulis
  • 7.
    Pasal 123 (1)HIR • Bilamana dikehendaki, kedua belah pihak dapat dibantu atau diwakili oleh kuasa, yang dikuasakannya itu dengan surat kuasa teristimewa, kecuali kalau yang memberi kuasa itu sendiri hadir. Penggugat dapat juga memberi kuasa itu dalam surat permintaan yang ditandatanganinya dan dimasukkan menurut ayat pertama pasal 118 atau jika gugatan dilakukan dengan lisan menurut pasal 120, maka yang demikian itu harus disebutkan dalam catatan yang dibuat surat gugat ini.
  • 8.
    Bentuk Pemberian Kuasa •Pasal 1795 KUH Perdata • Pemberian kuasa dapat dilakukan secara khusus yaitu mengenai hanya satu kepentingan tertentu atau lebih; • Atau secara umum yaitu meliputi segala kepentingan si pemberi kuasa.
  • 9.
    Pemberian Kuasa Umum& Khusus • Pasal 1796 KUH Perdata, pemberian kuasa yang dirumuskan dalam kata-kata umum, hanya meliputi perbuatan-perbuatan pengurusan. Contoh: kuasa untuk mengambil uang di bank. • Pemberian kuasa secara khusus, yaitu pemberian kuasa yang dilakukan secara khusus untuk melakukan suatu tindakan tertentu. Untuk beracara di pengadilan harus dilakukan dengan surat kuasa khusus (SEMA No 2/1959 dan Fatwa MA No 531K/ Sip/ 1973).
  • 10.
    Ketentuan UU Advokat •Pasal 31 UU No. 18 Tahun 2003 tentang Advokat • Setiap orang yang dengan sengaja menjalankan pekerjaan profesi Advokat dan bertindak seolah-olah sebagai Advokat, tetapi bukan Advokat sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta) rupiah.
  • 11.
    Syarat Kuasa Khusus •SEMA No 2 Tahun 1959 • Mengatur syarat kuasa khusus sesuai ketentuan Pasal 123 HIR, yang sekurang-kurangnya harus memuat: • identitas dan kedudukan para pihak, kompetensi absolut dan relatif, pokok sengketa
  • 12.
    Sifat Limitatif dariSurat Kuasa • Pasal 1797 KUH Perdata • Penerima kuasa khusus tidak diperbolehkan melakukan tindakan yang melampaui kuasa yg diberikan kepadanya.
  • 13.
    Hak Substitusi • Pasal1803 KUH Perdata • Penerima kuasa bertanggung jawab atas orang lain yang ditunjuknya sebagai penggantinya dalam melaksanakan kuasanya: 1. bila tidak diberikan kuasa untuk menunjuk orang lain sebagai penggantinya. 2. bila kuasa itu diberikan tanpa menyebutkan orang tertentu sedangkan orang yang dipilihnya ternyata orang yang tidak cakap atau tidak mampu. Pemberi kuasa senantiasa dianggap telah memberi kuasa kepada penerima kuasanya untuk menunjuk seorang lain sebagai penggantinya untuk mengurus barang-barang yang berada di luar wilayah Indonesia atau di luar pulau tempat tinggal pemberi kuasa. Pemberi kuasa dalam segala hal, dapat secara langsung mengajukan tuntutan kepada orang yang telah ditunjuk oleh penerima kuasa sebagai penggantinya.
  • 14.
    Hak Honorarium • Padadasarnya, pemberian kuasa terjadi dengan cuma-cuma.
  • 15.
    Hak Honorarium • Pasal1808 KUH Perdata • Pemberi kuasa wajib mengembalikan persekot dan biaya yang telah dikeluarkan oleh penerima kuasa untuk melaksanakan kuasanya, begitu pula membayar upahnya bila tentang hal ini telah diadakan perjanjian. Jika penerima kuasa tidak melakukan suatu kelalaian, maka pemberi kuasa tidak dapat menghindarkan diri dari kewajiban mengembalikan persekot dan biaya serta membayar upah tersebut di atas, sekalipun penerima kuasa tidak berhasil dalam urusannya itu.
  • 16.
    Hak Retensi • Pasal1812 KUH Perdata • Penerima kuasa berhak untuk menahan kepunyaan pemberi kuasa yang berada di tangannya hingga kepadanya dibayar lunas segala sesuatu yang dapat dituntutnya akibat pemberian kuasa.
  • 17.
    Berakhirnya Pemberian Kuasa •Ps 1813 KUH Perdata • Pemberian kuasa berakhir dengan ditariknya kembali kuasanya si kuasa; • Dengan pemberitahuan penghentian kuasanya oleh si kuasa; • Dengan meninggalnya, pengampuannya, atau pailitnya si pemberi kuasa maupun si kuasa.
  • 18.
    Format Surat KuasaKhusus untuk Beracara di Pengadilan • Identitas para pihak (Pemberi K dan Penerima K) Khusus • Pihak yang digugat • Pokok sengketa • Kompetensi absolut & relatif • No. register perkara (untuk surat kuasa tergugat) • Kewenangan penerima kuasa • Hak–hak penerima kuasa • Pemberi Kuasa (ttd) --- Penerima Kuasa (ttd)
  • 19.