MANFAAT
PERSILA
NGAN
PEWARISAN
HUKUM
MENDEL
PEWARISAN
SIFAT
MENDEL
PERSILANGAN
MONOHIBRID
PERSILANGAN
INTERMEDIET
Kelompok 2
1. Rina
2. Risa Kurniasih
3. Supriyadi
4. Ulsana Puji Lestari
5. Wahyu Lestari
6. Yuni Astuti
7. Titis Prasetya Taruna
LATAR BELAKANG
Gen adalah suatu unit fungsional dasar hereditas
yang merupakan titik focal dalam ilmu genetika modern.
Konsep gen pertamakali diperkenalkan pada tahun 1865
oleh Gregor Mendel. Gregor Johann Mendel merupakan
Bapak Pendiri Genetika. Penemuannya merupakan
penumuan yang sangat besar dalam bidang genetika pada
masanya. Pertama, Mendel mengetahui bahwa pada
semua organisme baru terdapat "unit dasar" yang kini
disebut gen yang secara khusus diturunkan oleh orang tua
kepada anak-anaknya.
A. Pengertian Pewarisan Hukum Mendel
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai
pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh
Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan
mengenai Persilangan Tanaman'.
Hukum ini terdiri dari dua bagian:
1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga
dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, dan,
2. Hukum berpasangan secara bebas (independent
assortment) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum
Kedua Mendel.
Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel,
(Hukum Pertama Mendel)
Hukum mendel I atau segregasi bebas
menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel
kelamin), kedua gen induk (Parent) yang
merupakan pasangan alel akan memisah sehingga
tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya.
Contoh: genotipe RR akan membentuk gamet R
dan R, sedangkan genotipe Rr akan membentuk
gamet R dan r.
1. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari
tetua jantan dan satu dari tetua betina .
2. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang
berbeda (misal Sb dan sB ), alel dominan (S atau B)
akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari
luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu
terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet
yang dibentuk pada turunannya.
Berikut ini adalah konsep mengenai 2 macam
alel yaitu alel dominan dan alel resesif
B. Pewarisan Sifat Menurut Mendel 1
Mendel berhasil memisahkan gen melalui
penelitian selama delapan tahun. Kemudian, terkenal
dengan sebutan Hukum Mendel atau Hukum Pemisahan
Gen. Mendel melakukan percobaan menggunakan kacang
ercis (Pisumsativum), karena kacang ercis memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan tanaman yang lain.
Dalam suatu persilangan, induk jantan dan induk betina
disebut parental (tetua) dan terdapat sifat genotip (sifat
yang tidak tampak dari luar) dan fenotip (sifat yang
tampak dari luar).
C. Persilangan Monohibrid
Persilangan monohibrid atau monohibridasi
ialah suatu persilangan dengan satu sifat beda.
Monohibridasi pada percobaan Mendel dilakukan
dengan menyilangkan kapri berbatang tinggi dan kapri
berbatang pendek. Untuk mengetahui bahwa suatu gen
bersifat dominan, maka harus dilakukan monohibridasi
antara individu bergalur murni yang memiliki sifat
kontras (alelnya).
Perhatikan diagram persilangan monohibrid
antara kapri berbatang tinggi dengan kapri berbatang
pendek berikut :
Parental (P1) : TT (tinggi) >< tt (pendek)
Gamet : T t (tinggi)
F1 : Tt (tinggi)
P2 : F1 >< F1
Tt >< Tt
Gamet : T t
T t
T t
T TT (tinggi) Tt (tinggi)
t Tt (tinggi) tt (pendek)
F2 :
Fenotipe Genotipe
Jumlah
Genotipe
Perbandingan
Fenotipe
Tinggi
TT
Tt
1
2
3
Pendek tt 1 1
Jika disilangkan F1 >< F1, dapat kita ketahui bahwa
sifat batang tinggi (T) dominan terhadap batang pendek (t).
Jadi, pada persilangan monohibrid, perbandingan fenotip =
3:1, dan perbandingan genotip = 1:2:1
D. Persilangan Intermediet
Persilangan intermediet merupakan persilangan yang
menyimpang dari ketentuan hukum Mendel dan bersifat antara
dengan kata lain filial yang artinya keturunan dapat di singkat
dengan F tidak sama persis dengan parentral atau induknya dan
dapat disingkat dengan P, keturunannya merupakan campuran dari
induknya.
Pada kesempatan lain, Mendel juga menyilangkan tanaman
Antirrinummajus berbunga merah galur murni (MM) dengan bunga
putih galur murni (mm). Ternyata seluruh keturunan pertama
berbunga merah muda (Mm). Warna merah muda ini terjadi karena
pengaruh gen dominan yang tidak sempurna (kodominan). Untuk
memperoleh F2 maka Mendel menyilangkan sesama F1
E. Manfaat Persilangan bagi Manusia
Persilangan tumbuhan atau hewan ini sangat
bermanfaat karena dapat memilih sifat-sifat yang baik dan
menghilangkan sifat-sifat yang kurang baik, dengan
demikian persilangan dapat digunakan untuk memperoleh
bibit unggul atau menghasilkan keturunan dengan sifat-
sifat yang unggul atau yang baik, dengan demikian manfaat
persilangan antara lain:
Menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang baik.
Menghasilkan bibit unggul baik pada tumbuhan maupun
hewan
Hukum 1 mendel atau hukum segregasi dapat
disimpulkan dari persilangan monohibrid yang
membahas kaidah pemisahan alel secara bebas pada
waktu pembentukan gamet dari diploid menjadi haploid.
Pessilangan monohibrid menghasilkan perbandingan
genotip = 1:2:1, sedangkan perbandingan fenotip = 3:1.
Persilangan intermediet menghasilkan perbandingan
genotip 1:2:1, sedangkan perbandingan fenotipnya 1:2:1.
KESIMPULAN
TERIMAKASIH

hukum_mendel_1_monohibrid_intermediet.pptx

  • 1.
  • 2.
    Kelompok 2 1. Rina 2.Risa Kurniasih 3. Supriyadi 4. Ulsana Puji Lestari 5. Wahyu Lestari 6. Yuni Astuti 7. Titis Prasetya Taruna
  • 3.
    LATAR BELAKANG Gen adalahsuatu unit fungsional dasar hereditas yang merupakan titik focal dalam ilmu genetika modern. Konsep gen pertamakali diperkenalkan pada tahun 1865 oleh Gregor Mendel. Gregor Johann Mendel merupakan Bapak Pendiri Genetika. Penemuannya merupakan penumuan yang sangat besar dalam bidang genetika pada masanya. Pertama, Mendel mengetahui bahwa pada semua organisme baru terdapat "unit dasar" yang kini disebut gen yang secara khusus diturunkan oleh orang tua kepada anak-anaknya.
  • 5.
    A. Pengertian PewarisanHukum Mendel Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian: 1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, dan, 2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel.
  • 6.
    Hukum pemisahan (segregation)dari Mendel, (Hukum Pertama Mendel) Hukum mendel I atau segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya. Contoh: genotipe RR akan membentuk gamet R dan R, sedangkan genotipe Rr akan membentuk gamet R dan r.
  • 7.
    1. Setiap individumembawa sepasang gen, satu dari tetua jantan dan satu dari tetua betina . 2. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (misal Sb dan sB ), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya. Berikut ini adalah konsep mengenai 2 macam alel yaitu alel dominan dan alel resesif
  • 9.
    B. Pewarisan SifatMenurut Mendel 1 Mendel berhasil memisahkan gen melalui penelitian selama delapan tahun. Kemudian, terkenal dengan sebutan Hukum Mendel atau Hukum Pemisahan Gen. Mendel melakukan percobaan menggunakan kacang ercis (Pisumsativum), karena kacang ercis memiliki beberapa kelebihan dibandingkan tanaman yang lain. Dalam suatu persilangan, induk jantan dan induk betina disebut parental (tetua) dan terdapat sifat genotip (sifat yang tidak tampak dari luar) dan fenotip (sifat yang tampak dari luar).
  • 10.
    C. Persilangan Monohibrid Persilanganmonohibrid atau monohibridasi ialah suatu persilangan dengan satu sifat beda. Monohibridasi pada percobaan Mendel dilakukan dengan menyilangkan kapri berbatang tinggi dan kapri berbatang pendek. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan, maka harus dilakukan monohibridasi antara individu bergalur murni yang memiliki sifat kontras (alelnya).
  • 11.
    Perhatikan diagram persilanganmonohibrid antara kapri berbatang tinggi dengan kapri berbatang pendek berikut : Parental (P1) : TT (tinggi) >< tt (pendek) Gamet : T t (tinggi) F1 : Tt (tinggi) P2 : F1 >< F1 Tt >< Tt Gamet : T t T t
  • 12.
    T t T TT(tinggi) Tt (tinggi) t Tt (tinggi) tt (pendek) F2 :
  • 13.
    Fenotipe Genotipe Jumlah Genotipe Perbandingan Fenotipe Tinggi TT Tt 1 2 3 Pendek tt1 1 Jika disilangkan F1 >< F1, dapat kita ketahui bahwa sifat batang tinggi (T) dominan terhadap batang pendek (t). Jadi, pada persilangan monohibrid, perbandingan fenotip = 3:1, dan perbandingan genotip = 1:2:1
  • 14.
    D. Persilangan Intermediet Persilanganintermediet merupakan persilangan yang menyimpang dari ketentuan hukum Mendel dan bersifat antara dengan kata lain filial yang artinya keturunan dapat di singkat dengan F tidak sama persis dengan parentral atau induknya dan dapat disingkat dengan P, keturunannya merupakan campuran dari induknya. Pada kesempatan lain, Mendel juga menyilangkan tanaman Antirrinummajus berbunga merah galur murni (MM) dengan bunga putih galur murni (mm). Ternyata seluruh keturunan pertama berbunga merah muda (Mm). Warna merah muda ini terjadi karena pengaruh gen dominan yang tidak sempurna (kodominan). Untuk memperoleh F2 maka Mendel menyilangkan sesama F1
  • 16.
    E. Manfaat Persilanganbagi Manusia Persilangan tumbuhan atau hewan ini sangat bermanfaat karena dapat memilih sifat-sifat yang baik dan menghilangkan sifat-sifat yang kurang baik, dengan demikian persilangan dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul atau menghasilkan keturunan dengan sifat- sifat yang unggul atau yang baik, dengan demikian manfaat persilangan antara lain: Menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang baik. Menghasilkan bibit unggul baik pada tumbuhan maupun hewan
  • 17.
    Hukum 1 mendelatau hukum segregasi dapat disimpulkan dari persilangan monohibrid yang membahas kaidah pemisahan alel secara bebas pada waktu pembentukan gamet dari diploid menjadi haploid. Pessilangan monohibrid menghasilkan perbandingan genotip = 1:2:1, sedangkan perbandingan fenotip = 3:1. Persilangan intermediet menghasilkan perbandingan genotip 1:2:1, sedangkan perbandingan fenotipnya 1:2:1. KESIMPULAN
  • 18.