LITERASI DIGITAL DAN PENAPISAN
TAMENG-TAMENG PERLINDUNGAN ANAK DI INTERNET
M Yamin - Nawala
KANDUNGAN NEGATIF DAN
UPAYA PERLINDUNGAN ANAK
HTTP://ARSIP.GATRA.COM/2011-04-15
PAPARAN KANDUNGAN NEGATIF INTERNET
 90% anak terpapar kandungan negatif internet saat berusia 11 tahun,
dan sebagian besar terjadi ketika mereka sedang mengerjakan PR
(Ropelato, 2011)
 Beberapa situs dapat menyebabkan anak terpapar tanpa sengaja
ketika sedang mengakses internet, misalnya narutoxxx.com,
cerdas.com, sekolahmalam.com, temanlembur.com dll
 Situs-situs komik selain berisi manga, juga berisi hentai dan echi, yang
bermuatan kekerasan dan pornografi
 Media sosial seperti Youtube, Facebook, Twitter, juga messenger dan
aplikasi chat seperti BBM, Whatsapp, Omegle merupakan sarana
penyaluran pornografi yang sering disalahgunakan
 Situs-situs tidak berbayar berisikan 70-80% materi pornografi sebagai
umpan ke situs berbayar (Zook, 2011)
FAKTOR-FAKTOR KERENTANAN ANAK
TERHADAP KANDUNGAN NEGATIF INTERNET
 Rasa ingin tahu yang berlebih
 Menyerap semua informasi
 Tidak kritis dan tidak rasional
 Meniru atau mencoba langsung
 Tidak mendapatkan penjelasan dan pengawasan secara langsung
dan memadai
LANGKAH PENCEGAHAN PAPARAN KANDUNGAN
NEGATIF INTERNET TDP ANAK
 Berikan pemahaman sejak dini tentang bahaya kandungan
negatif internet
 Lakukan pendampingan dalam mengakses internet
 Masukan materi ajar tentang internet yang bersih dan aman
dalam kurikulum pendidikan
 Perbanyak kandungan positif internet, yang juga memberikan
manfaat ekonomi
 Lakukan sosialisasi dan diseminasi informasi tentang internet
bersih dan aman
 Jika diperlukan, gunakan sistem penapisan kandungan
internet, seperti DNS Nawala dan parental control lainnya
LITERASI SEBAGAI SALAH SATU TAMENG
LITERASI DIGITAL
Literasi digital sdapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan TIK
untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan
mengkomunikasikan kandungan atau konten dan informasi dengan
kecakapan kognitif maupun teknikal.
Literasi digital ini kemudian coba diterjemahkan melalui 3 (tiga) bagian
yang saling terkait satru sama lain
Keluarga
Masyarakat Sekolah
Proses Literasi Ideal
Keluarga
Masyarakat Sekolah
Proses Literasi Faktual
SISTEM PENAPISAN
SEBAGAI TAMENG LAINNYA
SISTEM PENAPISAN BERBASIS BLACKLIST (UMUM)
DAN WHITELIST (KHUSUS)
 Blacklist
adalah basis data yang berisikan semua situs yang
berkandungan negatif
Dalam penerapannya, semua basis data tersebut tidak dapat
diakses oleh pengguna internet
 Whitelist
Adalah basis data yang berisikan semua situs yang
berkandungan positif
Dalam penerapannya, hanya basis data tersebut yang dapat
diakses oleh pengguna internet
PENTINGNYA KEHADIRAN SISTEM PENAPISAN
SEBAGAI TAMENG PELAPIS LITERASI DIGITAL
 Proses literasi digital membutuhkan waktu yang cukup
lama dan berkelanjutan
 Belum ada keseragaman/kesetaraan dalam setiap fase
atau tahapan literasi digital
 Keragaman kondisi sosial,budaya dan ekonomi
yamin@nawala.id
081809019199
yamin el rust
@yaminelrust
M Yamin

ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital dan Penapisan

  • 1.
    LITERASI DIGITAL DANPENAPISAN TAMENG-TAMENG PERLINDUNGAN ANAK DI INTERNET M Yamin - Nawala
  • 2.
    KANDUNGAN NEGATIF DAN UPAYAPERLINDUNGAN ANAK
  • 3.
  • 4.
    PAPARAN KANDUNGAN NEGATIFINTERNET  90% anak terpapar kandungan negatif internet saat berusia 11 tahun, dan sebagian besar terjadi ketika mereka sedang mengerjakan PR (Ropelato, 2011)  Beberapa situs dapat menyebabkan anak terpapar tanpa sengaja ketika sedang mengakses internet, misalnya narutoxxx.com, cerdas.com, sekolahmalam.com, temanlembur.com dll  Situs-situs komik selain berisi manga, juga berisi hentai dan echi, yang bermuatan kekerasan dan pornografi  Media sosial seperti Youtube, Facebook, Twitter, juga messenger dan aplikasi chat seperti BBM, Whatsapp, Omegle merupakan sarana penyaluran pornografi yang sering disalahgunakan  Situs-situs tidak berbayar berisikan 70-80% materi pornografi sebagai umpan ke situs berbayar (Zook, 2011)
  • 5.
    FAKTOR-FAKTOR KERENTANAN ANAK TERHADAPKANDUNGAN NEGATIF INTERNET  Rasa ingin tahu yang berlebih  Menyerap semua informasi  Tidak kritis dan tidak rasional  Meniru atau mencoba langsung  Tidak mendapatkan penjelasan dan pengawasan secara langsung dan memadai
  • 6.
    LANGKAH PENCEGAHAN PAPARANKANDUNGAN NEGATIF INTERNET TDP ANAK  Berikan pemahaman sejak dini tentang bahaya kandungan negatif internet  Lakukan pendampingan dalam mengakses internet  Masukan materi ajar tentang internet yang bersih dan aman dalam kurikulum pendidikan  Perbanyak kandungan positif internet, yang juga memberikan manfaat ekonomi  Lakukan sosialisasi dan diseminasi informasi tentang internet bersih dan aman  Jika diperlukan, gunakan sistem penapisan kandungan internet, seperti DNS Nawala dan parental control lainnya
  • 7.
  • 8.
    LITERASI DIGITAL Literasi digitalsdapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan TIK untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan kandungan atau konten dan informasi dengan kecakapan kognitif maupun teknikal. Literasi digital ini kemudian coba diterjemahkan melalui 3 (tiga) bagian yang saling terkait satru sama lain
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
    SISTEM PENAPISAN BERBASISBLACKLIST (UMUM) DAN WHITELIST (KHUSUS)  Blacklist adalah basis data yang berisikan semua situs yang berkandungan negatif Dalam penerapannya, semua basis data tersebut tidak dapat diakses oleh pengguna internet  Whitelist Adalah basis data yang berisikan semua situs yang berkandungan positif Dalam penerapannya, hanya basis data tersebut yang dapat diakses oleh pengguna internet
  • 13.
    PENTINGNYA KEHADIRAN SISTEMPENAPISAN SEBAGAI TAMENG PELAPIS LITERASI DIGITAL  Proses literasi digital membutuhkan waktu yang cukup lama dan berkelanjutan  Belum ada keseragaman/kesetaraan dalam setiap fase atau tahapan literasi digital  Keragaman kondisi sosial,budaya dan ekonomi
  • 14.