.
📚 Jenis-jenis Model Pembelajaran Umum
Problem Based Learning (PBL)
Peserta didik diajak memecahkan masalah nyata, misalnya konflik sosial, perbedaan pendapat, atau sikap intoleransi.
Project Based Learning (PjBL)
Siswa membuat proyek nyata, seperti poster, video, atau aksi sosial yang menggambarkan nilai kerukunan.
Discovery Learning
Peserta didik menemukan konsep melalui eksplorasi, misalnya dari kisah sahabat Nabi atau fenomena keberagaman di lingkungan sekolah.
Cooperative Learning
Belajar melalui kerja kelompok, menumbuhkan rasa saling menghargai, gotong royong, dan toleransi.
Blended Learning
Menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan teknologi (misalnya video, media audio visual, dan platform digital).
🕌 Rancangan Praktis untuk Akidah Akhlak – Submateri “Kunci Kerukunan”
🔹 Model yang Dipilih: Project Based Learning (PjBL) dengan media Audio Visual & Poster Pohon Kebaikan
Karena:
Sesuai dengan kebutuhan meningkatkan minat belajar siswa.
Membiasakan siswa berpikir kritis, kreatif, dan bekerja sama.
Menghasilkan produk nyata (poster & aksi nyata kerukunan).
🚀 Langkah-langkah Penerapan (Sintaks PjBL)
Orientasi Masalah
Guru memutar video singkat tentang konflik sosial atau kerukunan antar umat beragama.
Tanya jawab: “Mengapa kerukunan itu penting dalam kehidupan sehari-hari?”
Perencanaan Proyek
Siswa dibagi kelompok.
Setiap kelompok diminta membuat Poster Pohon Kebaikan berisi sikap-sikap yang bisa menjaga kerukunan di sekolah & masyarakat.
Penyelidikan Mandiri/Kelompok
Siswa mencari contoh perilaku kerukunan di rumah, sekolah, atau masyarakat.
Mereka bisa wawancara guru, orang tua, atau teman sebaya.
Pembuatan Produk
Kelompok membuat poster pohon kebaikan (dari kertas karton atau digital).
Daun-daun pohon berisi kata kunci: toleransi, saling menghargai, gotong royong, dll.
Presentasi Hasil
Setiap kelompok mempresentasikan poster dan menjelaskan contoh nyata sikap kerukunan.
Ditampilkan di kelas atau mading sekolah.
Evaluasi & Refleksi
Guru memberi umpan balik (penilaian sikap, keterampilan, pengetahuan).
Siswa menuliskan refleksi: “Apa satu sikap yang akan saya lakukan untuk menjaga kerukunan mulai hari ini?”