KARAKTERISTIK LALU
LINTAS
DISUSUN OLEH:
SHALEH AFIF HASIBUAN 16-009
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TA 2020-2021
Karakteristik Arus Lalu Lintas
Sebelum memulai analisis arus lalu lintas, perlu dilakukan terlebih dahulu menentukan bagaimana arus
lalu lintas akan dikarakterisasi.
ada dua Pendekatan dasar, yaitu Makroskopis dan Mikroskopis
 Makrokospik adalah parameter arus lalu lintas secara keseluruhan (primer)
1.Volume Lalu lintas
2.Kecepatan
3.Kerapatan
 Mikroskopik adalah parameter perilaku dari kendaraan secara sendiri di dalam lalu lintas dan dengan
lainya (sekunder)
1.Headway (waktu antara dua kendaraan yang berurutan ketika melalui sebuah titik suatu jalan)
2.Spacing (jarak antara dua kendaraan yang berurutan di dalam suatu aliran lalu lintas yang diukur dari
bemper depan ke bemper depan kendaraan di belakangnya)
3.Clearance (ruang bebas)
Analisis Arus Lalu Lintas didasarkan pada tiga karakteristik dasar yang berfungsi sebagai bahan penyusun
lalu lintas yaitu;
 Arus
 Kecepatan
 Kepadatan
1. Arus/Volume Lalu Lintas
Suatu ukuran lalu lintas yang dinyatakan sebagai jumlah kendaraan (atau unit transportasi lain) yang melewati
suatu titik jalan atau melewati bagian jalan selama interval waktu tertentu. Menghitung jumlah kendaraan yang
melewati suatu titik atau melakukan perjalanan di bagian jalan selama interval waktu tertentu sangat penting untuk
mengevaluasi arus lalu lintas pada masa lalu, saat ini,,atau masa depan. Menghitung Arus dapat mengetahui total
jumlah kendaraan dan jenis kendaraan.
𝑄 =
𝑛
𝑡
dimana :
𝑄 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑛𝑑 𝑗𝑎𝑚
𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑤𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑛𝑑
𝑡 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢(𝑗𝑎𝑚)
 Klasifikasi Volume Kendaraan
Perhitungan volume kendaraan adalah mencatat jumlah total semua kendaraan atau mencatat jumlah
setiap jenis kendaraan.Variasi Kendaraan memngaruhi arus lalu lintas secara berbeda – beda . Oleh
karena itu penting itu mengidentifikasi setiap jenis kendaraan. Contohnya Truk yang biasanya
memerlukan banyak ruang di jalan raya dan itu akan mengurangi kinerja jalan raya tersebut,
dibandingkan kendaraan mobil.
 Waktu volume lalu lintas
Harian
Average daily traffic (ADT) adalah Volume Lalu lintas harian rata-rata
Annual average daily traffic (AADT) adalah volume lalu lintas harian rata –rata tahunan .
Mingguan
Average weekday daily traffic (AWT) adalah jumlah volume lalu lintas harian kerja rata rata
Annual average weekday traffic (AAWT) adalah volume lalu lintas harian kerja rata – rata
tahunan
Lalu Lintas Harian rata – rata(ADT) adalah Hasil Bagi jumlah kendaraan yang diperoleh selama
pengamatan dengan lamanya pengamatan
𝐿𝐻𝑅 =
𝑁
𝑡
Dimana ; N = Jumlah Kendaraan selama pengamatan
t = Lama pengamatan
LHR digunakan untuk desain jalan antar kota, menentukan tingkat pertumbuhan lalu
lintas,menganalisis variasi lalu lintas per jam,harian,bulanan
Contoh table volume harian
𝐴𝐴𝑊𝑇 =
2.583.000
260
= 9.935 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐴𝐴𝐷𝑇 =
5.445.000
365
= 14.918 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖
Volume Per-Jam
Volume lalu lintas Per-jam sangat perlu diperhatikan, karena dapat mengatahui kapan
volume lalu lintas tersebut memuncak hal ini dapat dipakai sebagai dasar untuk desain dan
anlisis.
𝐷𝐷𝐻𝑉 = 𝐴𝐴𝐷𝑇 𝑥 𝑘
dimana: DDHV = Volume perjam yang di pakai untuk arahan desain
k = factor (7-15 %)
Volume per sub jam
Merupakan Volume yang disurvei dalam periode
waktu lebih pendek dari satu jam.
Hubungan antara volume per jam dan laju maksimum
dari arus selama satu jam meruapakan
factor jam puncak (Peak hour factor=PHF)
𝑃𝐻𝐹 =
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚
max 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑟𝑢𝑠
Volume Jam Perencanaan (VJP)
Merupakan Jumlah kendaraan dalam satu jam
yang digunakan sebagai dasar perencanaan
𝑉𝐽𝑃 = 𝑘𝑥𝐿𝐻𝑅
Dimana ; k = Faktor (7-15%)
LHR = Lalu lintas Harian Rata - Rata
 Kecepatan
Kecepatan adalah kemampuan untuk menempuh jarak tertentu dalam satuan waktu,
dinyatakan dalam kilometer per jam.
Jenis Jenis Kecepatan
1. Kecepatan sesaat
adalah kecepatan kendaraan pada suatu saat diukur dari suatu tempat yang ditentukan
2. Kecepatan bergerak
adalah kecepatan rata – rata kendaraan pada saat bergerak pada suatu jalur.
3. Kecepatan perjalanan
adalah kecepatan efektif kendaraan yang sedang menempuh perjalanan antara 2 tempat.
Atau jarak antara 2 tempat dibagi dengan total waktu
yang mencakup waktu berhenti yang ditimbulkan oleh hambatan
Dimana :
v = Kecepatan (km/jam)
d = jarak (km)
t = waktu (jam)
𝑣 =
𝑑
𝑡
Tipe perhitungan kecepatan
ada dua metode untuk menghitung kecepatan:
1. Space-mean speed (Kecepatan rerata ruang)
2. Time-mean speed (Kecepatan rerata waktu)
Space-mean-speed (Kecepatan rerata ruang) adalah Kecepatan rata – rata dari seluruh
kendaraan yang menempati/ melintasi penggalan jalan selama periode waktu tertentu.
Kecepatan rerata ruang mewakili kecepatan arus lalu lintas dan digunakan dalam analisis
makroskopik.
Dimana:
n = banyak kendaraan
L= Seluruh kendaraan yang melintasi suatu panjang jalan (km)
t = waktu tempuh (jam)
𝑈 =
𝑛𝐿
𝑡𝑖
 Time mean speed (Kecepatan rerata waktu) adalah Kecepatan rata – rata dari seluruh
kendaraan yang melewati suatu titik dari jalan selama periode waktu tertentu
Dimana:
n = banyak kendaraan
L= Seluruh kendaraan yang melintasi suatu panjang jalan (km)
t = waktu tempuh (jam)
𝑈 =
1
𝑛
𝑖
𝑛
𝐿
𝑡𝑖
contoh
 Kepadatan
Kepadatan adalah Jumlah Kendaraan pada suatu panjang segmen jalan
dimana;
D = Kepadatan(kend/km)
n = jumlah kendaraan (kend)
l = panjang lintasan
𝐷 =
𝑛
𝑙
Hubungan kerapatan, arus, dan kecepatan
𝑑 =
𝑞
𝑣
Dimana :
d = kerapatan (kend/km)
q = arus (kend/jam)
v = kecepatan(km/jam)
Hubungan kepadatan, arus, dan kecepatan
𝑑 =
𝑞
𝑣
Dimana :
d = kepadatan (kend/km)
q = arus (kend/jam)
v = kecepatan(km/jam)
Ada dua metode pemodelan hubungan arus, kecepatan dan kepadatan
1. Pemodelan menurut Greenshields
2. Pemodelan menurut Greenberg
Pemodelan berdasarkan greenshields
Hubungan antara arus ,kecepatan, dan kepadatan diformulasikan oleh Bruce Greenshields
pada tahun 1935. inti dari pemodelan ini, mengasumsikan hubungan garis linear antara kecepatan
dan kepadatan. Dan mengasumsikkan bahwa arus adalah kecepatan dikalikan dengan kepadatan
Pemodelan berdasarkan Greenberg
Greenberg mengasumsikan bahwa hubungan matematis
antara Kepadatan dan kecepatan merupakan fungsi eksponensial.
Hubungan Kecepatan-Kepadatan Menurut greenshields dan greenberg
Kecepatan akan menurun apabila kepadatan bertambah. Kecepatan arus bebas
akan terjadi apabila kepadatan sama dengan nol dan pada saat kecepatan sama
dengan nol maka akan terjadi kemacetan
Greenshield Greenberg
𝑆 = 𝐿𝑛
𝐷
𝑏
− 𝐿𝑛
𝐶
𝑏
𝑆 = 𝑆𝑓 1 −
𝐷
𝐷𝑗
JURNAL ANALISA KAPASITAS BERDASARKAN PEMODELAN GREENSHIELD, GREENBERG DAN UNDERWOOD
DAN ANALISA KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SAM RATULANGI MANADO oleh Greyti S. J. Timpal
Theo K. Sendow, Audie L. E. Rumayar Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado
KETERANGAN
S = kecepatan (Km/jam)
𝑆𝑓 = kecepatan pada saat kondisi arus lalu lintas sangat rendah atau pada saat
kepadatan mendekati nol atau kecepatan mendekati nol. (Km/jam)
D = kepadatan (kend/km)
𝐷𝑗 = kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total
Hubungan Arus(Volume)-Kepadatan Menurut greenshields dan greenberg
Volume maksimum(Vm) terjadi pada saat kepadatan mencapai titik maksimum (Dm).
Setelah mencapai titik ini (Dm) volume akan menurun walaupun kepadatan bertambah
sampai terjadi kemacetan tertinggi.
Greenshield
JURNAL ANALISA KAPASITAS BERDASARKAN PEMODELAN GREENSHIELD, GREENBERG DAN UNDERWOOD
DAN ANALISA KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SAM RATULANGI MANADO oleh Greyti S. J. Timpal
Theo K. Sendow, Audie L. E. Rumayar Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado
Greenberg
𝑉 = 𝑆𝑓 𝐷 −
𝐷2
𝐷𝑗 V= 𝐷𝐿𝑛
𝐷
𝑏
− 𝐷𝐿𝑛
C
b
Keterangan
V = Volume / arus lalu lintas (kend/jam)
𝑆𝑓 = kecepatan pada saat kondisi arus lalu lintas sangat rendah atau pada saat
kepadatan mendekati nol atau kecepatan mendekati nol. (Km/jam)
D = kepadatan (kend/km)
𝐷𝑗 = kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total
Hubungan Arus(Volume)-Kecepatan Menurut greenshields dan greenberg
Hubungan mendasar antara volume dan kecepatan adalah dengan bertambahnya
Volume lalu lintas maka kecepatan rata – rata ruangnya akan berkurang sampai
Kepadatan kritis (volume maksimum) tercapai. Setelah kepadatan kritis tercapai
maka kecepatan rata rata ruang dan volume akan berkurang
Greenshield
𝑉 = 𝐷𝑗 𝑆 −
𝑆2
𝑆𝑓
𝑉 = 𝑠𝐶. 𝑒 𝑏𝑠
Greenberg
keterangan
V = Volume / arus lalu lintas (kend/jam)
𝑆𝑓 = kecepatan pada saat kondisi arus lalu lintas sangat rendah atau pada saat
kepadatan mendekati nol atau kecepatan mendekati nol. (Km/jam)
D = kepadatan (kend/km)
𝐷𝑗 = kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total
Contoh pembuatan grafik hubungan kecepatan dan kepadatan metode greenshield
Sumber https://core.ac.uk/download/pdf/12350669.pdf
𝑠 = 47,21 − 58,74𝐷
Didapat persamaanya
Hitung r
Harga r berkisar antara -1<0<+1, jika harga r = -1 menyatakan korelasi antara kedua
variabel tersebut negatif dan arah korelasi berlawanan arah yang artinya terdapat
pengaruh negatif antara variabel bebas yaitu jika variabel 1 x yang besar berpasangan
dengan y yang kecil, ataupun sebaliknya.
harga r = +1 menyatakan korelasi antara kedua variabel tersebut positif dan arah korelasi
satu arah yang artinya terdapat pengaruh positif antara variabel bebas yaitu jika variabel
1 x yang besar berpasangan dengan y yang besar juga.
Untuk harga r = 0, tidak terdapat hubungan linier antara variabel variabelnya.
Maka grafiknya
Sumber https://core.ac.uk/download/pdf/12350669.pdf
Karakteristik lalu lintas

Karakteristik lalu lintas

  • 1.
    KARAKTERISTIK LALU LINTAS DISUSUN OLEH: SHALEHAFIF HASIBUAN 16-009 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TA 2020-2021
  • 2.
    Karakteristik Arus LaluLintas Sebelum memulai analisis arus lalu lintas, perlu dilakukan terlebih dahulu menentukan bagaimana arus lalu lintas akan dikarakterisasi. ada dua Pendekatan dasar, yaitu Makroskopis dan Mikroskopis  Makrokospik adalah parameter arus lalu lintas secara keseluruhan (primer) 1.Volume Lalu lintas 2.Kecepatan 3.Kerapatan  Mikroskopik adalah parameter perilaku dari kendaraan secara sendiri di dalam lalu lintas dan dengan lainya (sekunder) 1.Headway (waktu antara dua kendaraan yang berurutan ketika melalui sebuah titik suatu jalan) 2.Spacing (jarak antara dua kendaraan yang berurutan di dalam suatu aliran lalu lintas yang diukur dari bemper depan ke bemper depan kendaraan di belakangnya) 3.Clearance (ruang bebas)
  • 3.
    Analisis Arus LaluLintas didasarkan pada tiga karakteristik dasar yang berfungsi sebagai bahan penyusun lalu lintas yaitu;  Arus  Kecepatan  Kepadatan
  • 4.
    1. Arus/Volume LaluLintas Suatu ukuran lalu lintas yang dinyatakan sebagai jumlah kendaraan (atau unit transportasi lain) yang melewati suatu titik jalan atau melewati bagian jalan selama interval waktu tertentu. Menghitung jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau melakukan perjalanan di bagian jalan selama interval waktu tertentu sangat penting untuk mengevaluasi arus lalu lintas pada masa lalu, saat ini,,atau masa depan. Menghitung Arus dapat mengetahui total jumlah kendaraan dan jenis kendaraan. 𝑄 = 𝑛 𝑡 dimana : 𝑄 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑎𝑙𝑢 𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑛𝑑 𝑗𝑎𝑚 𝑛 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑒𝑤𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑛𝑑 𝑡 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢(𝑗𝑎𝑚)
  • 5.
     Klasifikasi VolumeKendaraan Perhitungan volume kendaraan adalah mencatat jumlah total semua kendaraan atau mencatat jumlah setiap jenis kendaraan.Variasi Kendaraan memngaruhi arus lalu lintas secara berbeda – beda . Oleh karena itu penting itu mengidentifikasi setiap jenis kendaraan. Contohnya Truk yang biasanya memerlukan banyak ruang di jalan raya dan itu akan mengurangi kinerja jalan raya tersebut, dibandingkan kendaraan mobil.
  • 6.
     Waktu volumelalu lintas Harian Average daily traffic (ADT) adalah Volume Lalu lintas harian rata-rata Annual average daily traffic (AADT) adalah volume lalu lintas harian rata –rata tahunan . Mingguan Average weekday daily traffic (AWT) adalah jumlah volume lalu lintas harian kerja rata rata Annual average weekday traffic (AAWT) adalah volume lalu lintas harian kerja rata – rata tahunan Lalu Lintas Harian rata – rata(ADT) adalah Hasil Bagi jumlah kendaraan yang diperoleh selama pengamatan dengan lamanya pengamatan 𝐿𝐻𝑅 = 𝑁 𝑡 Dimana ; N = Jumlah Kendaraan selama pengamatan t = Lama pengamatan LHR digunakan untuk desain jalan antar kota, menentukan tingkat pertumbuhan lalu lintas,menganalisis variasi lalu lintas per jam,harian,bulanan
  • 7.
    Contoh table volumeharian 𝐴𝐴𝑊𝑇 = 2.583.000 260 = 9.935 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝐴𝐴𝐷𝑇 = 5.445.000 365 = 14.918 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖
  • 8.
    Volume Per-Jam Volume lalulintas Per-jam sangat perlu diperhatikan, karena dapat mengatahui kapan volume lalu lintas tersebut memuncak hal ini dapat dipakai sebagai dasar untuk desain dan anlisis. 𝐷𝐷𝐻𝑉 = 𝐴𝐴𝐷𝑇 𝑥 𝑘 dimana: DDHV = Volume perjam yang di pakai untuk arahan desain k = factor (7-15 %)
  • 10.
    Volume per subjam Merupakan Volume yang disurvei dalam periode waktu lebih pendek dari satu jam. Hubungan antara volume per jam dan laju maksimum dari arus selama satu jam meruapakan factor jam puncak (Peak hour factor=PHF) 𝑃𝐻𝐹 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑗𝑎𝑚 max 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑎𝑟𝑢𝑠
  • 11.
    Volume Jam Perencanaan(VJP) Merupakan Jumlah kendaraan dalam satu jam yang digunakan sebagai dasar perencanaan 𝑉𝐽𝑃 = 𝑘𝑥𝐿𝐻𝑅 Dimana ; k = Faktor (7-15%) LHR = Lalu lintas Harian Rata - Rata
  • 12.
     Kecepatan Kecepatan adalahkemampuan untuk menempuh jarak tertentu dalam satuan waktu, dinyatakan dalam kilometer per jam. Jenis Jenis Kecepatan 1. Kecepatan sesaat adalah kecepatan kendaraan pada suatu saat diukur dari suatu tempat yang ditentukan 2. Kecepatan bergerak adalah kecepatan rata – rata kendaraan pada saat bergerak pada suatu jalur. 3. Kecepatan perjalanan adalah kecepatan efektif kendaraan yang sedang menempuh perjalanan antara 2 tempat. Atau jarak antara 2 tempat dibagi dengan total waktu yang mencakup waktu berhenti yang ditimbulkan oleh hambatan Dimana : v = Kecepatan (km/jam) d = jarak (km) t = waktu (jam) 𝑣 = 𝑑 𝑡
  • 13.
    Tipe perhitungan kecepatan adadua metode untuk menghitung kecepatan: 1. Space-mean speed (Kecepatan rerata ruang) 2. Time-mean speed (Kecepatan rerata waktu) Space-mean-speed (Kecepatan rerata ruang) adalah Kecepatan rata – rata dari seluruh kendaraan yang menempati/ melintasi penggalan jalan selama periode waktu tertentu. Kecepatan rerata ruang mewakili kecepatan arus lalu lintas dan digunakan dalam analisis makroskopik. Dimana: n = banyak kendaraan L= Seluruh kendaraan yang melintasi suatu panjang jalan (km) t = waktu tempuh (jam) 𝑈 = 𝑛𝐿 𝑡𝑖
  • 14.
     Time meanspeed (Kecepatan rerata waktu) adalah Kecepatan rata – rata dari seluruh kendaraan yang melewati suatu titik dari jalan selama periode waktu tertentu Dimana: n = banyak kendaraan L= Seluruh kendaraan yang melintasi suatu panjang jalan (km) t = waktu tempuh (jam) 𝑈 = 1 𝑛 𝑖 𝑛 𝐿 𝑡𝑖
  • 15.
  • 16.
     Kepadatan Kepadatan adalahJumlah Kendaraan pada suatu panjang segmen jalan dimana; D = Kepadatan(kend/km) n = jumlah kendaraan (kend) l = panjang lintasan 𝐷 = 𝑛 𝑙
  • 17.
    Hubungan kerapatan, arus,dan kecepatan 𝑑 = 𝑞 𝑣 Dimana : d = kerapatan (kend/km) q = arus (kend/jam) v = kecepatan(km/jam)
  • 20.
    Hubungan kepadatan, arus,dan kecepatan 𝑑 = 𝑞 𝑣 Dimana : d = kepadatan (kend/km) q = arus (kend/jam) v = kecepatan(km/jam) Ada dua metode pemodelan hubungan arus, kecepatan dan kepadatan 1. Pemodelan menurut Greenshields 2. Pemodelan menurut Greenberg
  • 21.
    Pemodelan berdasarkan greenshields Hubunganantara arus ,kecepatan, dan kepadatan diformulasikan oleh Bruce Greenshields pada tahun 1935. inti dari pemodelan ini, mengasumsikan hubungan garis linear antara kecepatan dan kepadatan. Dan mengasumsikkan bahwa arus adalah kecepatan dikalikan dengan kepadatan Pemodelan berdasarkan Greenberg Greenberg mengasumsikan bahwa hubungan matematis antara Kepadatan dan kecepatan merupakan fungsi eksponensial.
  • 22.
    Hubungan Kecepatan-Kepadatan Menurutgreenshields dan greenberg Kecepatan akan menurun apabila kepadatan bertambah. Kecepatan arus bebas akan terjadi apabila kepadatan sama dengan nol dan pada saat kecepatan sama dengan nol maka akan terjadi kemacetan Greenshield Greenberg 𝑆 = 𝐿𝑛 𝐷 𝑏 − 𝐿𝑛 𝐶 𝑏 𝑆 = 𝑆𝑓 1 − 𝐷 𝐷𝑗 JURNAL ANALISA KAPASITAS BERDASARKAN PEMODELAN GREENSHIELD, GREENBERG DAN UNDERWOOD DAN ANALISA KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SAM RATULANGI MANADO oleh Greyti S. J. Timpal Theo K. Sendow, Audie L. E. Rumayar Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado
  • 23.
    KETERANGAN S = kecepatan(Km/jam) 𝑆𝑓 = kecepatan pada saat kondisi arus lalu lintas sangat rendah atau pada saat kepadatan mendekati nol atau kecepatan mendekati nol. (Km/jam) D = kepadatan (kend/km) 𝐷𝑗 = kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total
  • 24.
    Hubungan Arus(Volume)-Kepadatan Menurutgreenshields dan greenberg Volume maksimum(Vm) terjadi pada saat kepadatan mencapai titik maksimum (Dm). Setelah mencapai titik ini (Dm) volume akan menurun walaupun kepadatan bertambah sampai terjadi kemacetan tertinggi. Greenshield JURNAL ANALISA KAPASITAS BERDASARKAN PEMODELAN GREENSHIELD, GREENBERG DAN UNDERWOOD DAN ANALISA KINERJA JALAN PADA RUAS JALAN SAM RATULANGI MANADO oleh Greyti S. J. Timpal Theo K. Sendow, Audie L. E. Rumayar Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam Ratulangi Manado Greenberg 𝑉 = 𝑆𝑓 𝐷 − 𝐷2 𝐷𝑗 V= 𝐷𝐿𝑛 𝐷 𝑏 − 𝐷𝐿𝑛 C b
  • 25.
    Keterangan V = Volume/ arus lalu lintas (kend/jam) 𝑆𝑓 = kecepatan pada saat kondisi arus lalu lintas sangat rendah atau pada saat kepadatan mendekati nol atau kecepatan mendekati nol. (Km/jam) D = kepadatan (kend/km) 𝐷𝑗 = kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total
  • 26.
    Hubungan Arus(Volume)-Kecepatan Menurutgreenshields dan greenberg Hubungan mendasar antara volume dan kecepatan adalah dengan bertambahnya Volume lalu lintas maka kecepatan rata – rata ruangnya akan berkurang sampai Kepadatan kritis (volume maksimum) tercapai. Setelah kepadatan kritis tercapai maka kecepatan rata rata ruang dan volume akan berkurang Greenshield 𝑉 = 𝐷𝑗 𝑆 − 𝑆2 𝑆𝑓 𝑉 = 𝑠𝐶. 𝑒 𝑏𝑠 Greenberg
  • 27.
    keterangan V = Volume/ arus lalu lintas (kend/jam) 𝑆𝑓 = kecepatan pada saat kondisi arus lalu lintas sangat rendah atau pada saat kepadatan mendekati nol atau kecepatan mendekati nol. (Km/jam) D = kepadatan (kend/km) 𝐷𝑗 = kepadatan pada kondisi arus lalu lintas macet total
  • 28.
    Contoh pembuatan grafikhubungan kecepatan dan kepadatan metode greenshield Sumber https://core.ac.uk/download/pdf/12350669.pdf
  • 29.
    𝑠 = 47,21− 58,74𝐷 Didapat persamaanya
  • 30.
    Hitung r Harga rberkisar antara -1<0<+1, jika harga r = -1 menyatakan korelasi antara kedua variabel tersebut negatif dan arah korelasi berlawanan arah yang artinya terdapat pengaruh negatif antara variabel bebas yaitu jika variabel 1 x yang besar berpasangan dengan y yang kecil, ataupun sebaliknya. harga r = +1 menyatakan korelasi antara kedua variabel tersebut positif dan arah korelasi satu arah yang artinya terdapat pengaruh positif antara variabel bebas yaitu jika variabel 1 x yang besar berpasangan dengan y yang besar juga. Untuk harga r = 0, tidak terdapat hubungan linier antara variabel variabelnya.
  • 31.