• Anisaurohma (2224210040)
• Wita Dwiyanti (2224210005)
• Wilda Alif Roisatun Nisa (2224210031)
• Emir Farhansyah (2224200051)
Anggota Kelompok 3
Sistem
Endokrin
1. Larut dalam lemak
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu,
yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus
untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar
endokrin dinamakan Hormon.
2 .Larut dalam air
Fungsi
dan
Klasifikasi Hormon
Fungsi Hormon
1. Aktivitas pertumbuhan dan perubahan morfologis
2. Aktivitas organ dan proses reproduksi
3. Aktivitas osmeregulasi, pengeluaran, dan metabolisme
air serta garam
4. Aktivitas pencernaan dan fungsi metebolik yang terkait
5. Aktivitas metabolisme kalsium
Tabel 1. Klasifikasi Hormon pada Vertebrata Berdasarkan Struktur dan Hakikat Kimianya
Secara struktur kimiawi, hormon diklasfikasikan ke dalam 3 golongan, yaitu
1. Steroid
2. Peptida dan Protein Besar
3. Turunan Tirosin
Mekanisme Aksi
Hormon
Mekanisme aksi hormon
• Suatu hormon harus berinteraksi dengan sel sasaran melalui reseptor
khusus bagi hormon tersebut yang disebut reseptor hormon.
• Interaksi hormon dengan sel sasaran terjadi melalui pembentukan
kompleks hormon- reseptor.
• Reseptor hormon yang terdapat pada membran merupakan reseptor
untuk hormon protein atau peptida.
• Reseptor hormon yang terdapat pada sitoplasma atau sitosolik
merupakan reseptor untuk hormon steroid.
MEKANISME AKSI HORMON PEPTIDA
• Adanya rangsangan dari luar maupun dari dalam
menyebabkan kelenjar endokrin memproduksi dan
mengeluarkan hormon ke dalam plasma darah.
• Setelah sampai pada sel yang menjadi sasaran atau sel
target, hormon bergabung dengan reseptor khusus dan
meningkatkan akvifitas adenil siklase yang terdapat pada
membran.
• Aktivitas adenesil siklase yg meningkat ini menyebabkan
peningkatan pembentukan AMP siklik yg terdapat dalam
plasma sel yg dapat mengubah proses di dalam sel tsb.
• Keseluruhan proses yg berubah ini dapat terwujud dalam
tindakan sebagai respon fisiologis.
MEKANISME AKSI HORMON STEROID
• Hormon steroid melewati membran sel.
• Hormon steroid masuk ke dalam sitoplasma sel
dan berikatan dengan reseptor hormon yang
terdapat di sitoplasma atau inti sel.
• Kompleks hormon-reseptor kemudian berpindah
ke inti sel dan berinteraksi dengan DNA pada
lokus gen tertentu.
• Ekspresi gen target menghasilkan mRNA yang
kemudian ditranslasi menjadi protein spesifik di
ribosom. Protein ini akan menimbulkan respon
fisiologis sesuai dengan fungsi hormon steroid.
SISTEM ENDOKRIN PADA
HEWAN VERTEBRATA
Sistem endokrin pada vertebrata pada terutama sekali tersusun atas berbagai organ
endokrin klasik. Sistem endokrin vertebrata dibedakan menjadi tiga kelompok kelenjar
utama, yaitu hipotalamus, hipofisis atau pituitari, dan kelenjar endokrin tepi.
• Hipotalamus dan Pituitari
• Hipotalamus dan pituitari merupakan organ endokrin pusat yang dimiliki hewan
vertebrata.
• Hipotalamus berfungsi mengendalikan kelenjar pituitari, sementara pituitari
berfungsi mengendalikan kelenjar endokrin lainnya.
• Ada dua jenis hormon dari hipotalamus, yaitu hormon yang dilepaskan ke pituitari
depan (adenohipofisis) dan hormon yang dilepas ke pituitari belakang
(neurohipofisis).
PISCES
ada 3 wilayah yang mensekresi hormon
neuropeptida pada ikan:
1. Kelenjar pinneal, memproduksi hormon
melatonin yang berperan dalam mengatur
ritme biologis atau pola tidur dan aktifitas
pada ikan.
2. Hipotalamus, dapat mengatur suhu tubuh
ikan dengan merespons perubahan suhu
tubuh lingkungan sekitar.
3. Urofisis, untuk mengatur tekanan osmotik
dalam tubuh ikan.
2. Organ Endokrin Tepi
Organ endokrin tepi adalah organ-organ
yang memiliki fungsi endokrin (penghasil
hormon) selain dari kelenjar endokrin
utama seperti kelenjar pituitari, tiroid,
pankreas, dan lainnya.
Organ-organ ini menghasilkan hormon-
hormon yang berperan dalam mengatur
berbagai fungsi dalam tubuh.
SISTEM ENDOKRIN PADA
HEWAN INVERTEBRATA
Hormon pada invertebrata berfungsi untuk mengatur penyebaran kromofator,
molting (pergantian kulit), pertumbuhan, reproduksi secara seksual dan
perkembangan. Sejumlah hewan invertebrata tidak mempunya organ khusus
untuk sekresi hormon sehingga sekresinya dilaksanakan oleh sel neurosekretori,
yang merupakan sumber hormon pada invertebrata. Sel neurosekretor dapat
ditemukan antara lain pada semua metazoa ( hewan bersel banyak) antara lain,
coelenterata, platyelminthes, annelida, nematoda dan mollusca.
Coelenterata : Contohnya ialah Hydra. Hydra mempunyai sejumlah sel yang
dapat menghasilkan senyawa kimia yang berperan dalam proses reproduksi,
pertumbuhan, dan regenerasi. Apabila kepala hydra dipotong, sisa tubuhnya
akan mengeluarkan molekul peptide yang disebut activator kepala. Zat tersebut
akan memnyebabkan sisa tubuh hydra dapat membentuk mulut dan tentakel,
dan selanjutnya membenyuk daerah kepala.
Daftar pustaka
Arsih, Fitri. (2012). Fisiologi Hewan. Padang : UNP Press.
Ngarofah, L (2020). Fisiologi Hewan. Bandung: UIN Raden Intan
Lampung.
Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles Of Anatomy and
Phisiology (14th ed., p. 400). Hoboken USA: Wiley.
Terima Kasih

Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx

  • 1.
    • Anisaurohma (2224210040) •Wita Dwiyanti (2224210005) • Wilda Alif Roisatun Nisa (2224210031) • Emir Farhansyah (2224200051) Anggota Kelompok 3
  • 2.
  • 3.
    1. Larut dalamlemak Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin dinamakan Hormon. 2 .Larut dalam air
  • 4.
  • 5.
    Fungsi Hormon 1. Aktivitaspertumbuhan dan perubahan morfologis 2. Aktivitas organ dan proses reproduksi 3. Aktivitas osmeregulasi, pengeluaran, dan metabolisme air serta garam 4. Aktivitas pencernaan dan fungsi metebolik yang terkait 5. Aktivitas metabolisme kalsium
  • 6.
    Tabel 1. KlasifikasiHormon pada Vertebrata Berdasarkan Struktur dan Hakikat Kimianya Secara struktur kimiawi, hormon diklasfikasikan ke dalam 3 golongan, yaitu 1. Steroid 2. Peptida dan Protein Besar 3. Turunan Tirosin
  • 7.
  • 8.
    Mekanisme aksi hormon •Suatu hormon harus berinteraksi dengan sel sasaran melalui reseptor khusus bagi hormon tersebut yang disebut reseptor hormon. • Interaksi hormon dengan sel sasaran terjadi melalui pembentukan kompleks hormon- reseptor. • Reseptor hormon yang terdapat pada membran merupakan reseptor untuk hormon protein atau peptida. • Reseptor hormon yang terdapat pada sitoplasma atau sitosolik merupakan reseptor untuk hormon steroid.
  • 9.
    MEKANISME AKSI HORMONPEPTIDA • Adanya rangsangan dari luar maupun dari dalam menyebabkan kelenjar endokrin memproduksi dan mengeluarkan hormon ke dalam plasma darah. • Setelah sampai pada sel yang menjadi sasaran atau sel target, hormon bergabung dengan reseptor khusus dan meningkatkan akvifitas adenil siklase yang terdapat pada membran. • Aktivitas adenesil siklase yg meningkat ini menyebabkan peningkatan pembentukan AMP siklik yg terdapat dalam plasma sel yg dapat mengubah proses di dalam sel tsb. • Keseluruhan proses yg berubah ini dapat terwujud dalam tindakan sebagai respon fisiologis.
  • 10.
    MEKANISME AKSI HORMONSTEROID • Hormon steroid melewati membran sel. • Hormon steroid masuk ke dalam sitoplasma sel dan berikatan dengan reseptor hormon yang terdapat di sitoplasma atau inti sel. • Kompleks hormon-reseptor kemudian berpindah ke inti sel dan berinteraksi dengan DNA pada lokus gen tertentu. • Ekspresi gen target menghasilkan mRNA yang kemudian ditranslasi menjadi protein spesifik di ribosom. Protein ini akan menimbulkan respon fisiologis sesuai dengan fungsi hormon steroid.
  • 11.
  • 12.
    Sistem endokrin padavertebrata pada terutama sekali tersusun atas berbagai organ endokrin klasik. Sistem endokrin vertebrata dibedakan menjadi tiga kelompok kelenjar utama, yaitu hipotalamus, hipofisis atau pituitari, dan kelenjar endokrin tepi. • Hipotalamus dan Pituitari • Hipotalamus dan pituitari merupakan organ endokrin pusat yang dimiliki hewan vertebrata. • Hipotalamus berfungsi mengendalikan kelenjar pituitari, sementara pituitari berfungsi mengendalikan kelenjar endokrin lainnya. • Ada dua jenis hormon dari hipotalamus, yaitu hormon yang dilepaskan ke pituitari depan (adenohipofisis) dan hormon yang dilepas ke pituitari belakang (neurohipofisis).
  • 13.
    PISCES ada 3 wilayahyang mensekresi hormon neuropeptida pada ikan: 1. Kelenjar pinneal, memproduksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur ritme biologis atau pola tidur dan aktifitas pada ikan. 2. Hipotalamus, dapat mengatur suhu tubuh ikan dengan merespons perubahan suhu tubuh lingkungan sekitar. 3. Urofisis, untuk mengatur tekanan osmotik dalam tubuh ikan.
  • 14.
    2. Organ EndokrinTepi Organ endokrin tepi adalah organ-organ yang memiliki fungsi endokrin (penghasil hormon) selain dari kelenjar endokrin utama seperti kelenjar pituitari, tiroid, pankreas, dan lainnya. Organ-organ ini menghasilkan hormon- hormon yang berperan dalam mengatur berbagai fungsi dalam tubuh.
  • 15.
  • 16.
    Hormon pada invertebrataberfungsi untuk mengatur penyebaran kromofator, molting (pergantian kulit), pertumbuhan, reproduksi secara seksual dan perkembangan. Sejumlah hewan invertebrata tidak mempunya organ khusus untuk sekresi hormon sehingga sekresinya dilaksanakan oleh sel neurosekretori, yang merupakan sumber hormon pada invertebrata. Sel neurosekretor dapat ditemukan antara lain pada semua metazoa ( hewan bersel banyak) antara lain, coelenterata, platyelminthes, annelida, nematoda dan mollusca. Coelenterata : Contohnya ialah Hydra. Hydra mempunyai sejumlah sel yang dapat menghasilkan senyawa kimia yang berperan dalam proses reproduksi, pertumbuhan, dan regenerasi. Apabila kepala hydra dipotong, sisa tubuhnya akan mengeluarkan molekul peptide yang disebut activator kepala. Zat tersebut akan memnyebabkan sisa tubuh hydra dapat membentuk mulut dan tentakel, dan selanjutnya membenyuk daerah kepala.
  • 17.
    Daftar pustaka Arsih, Fitri.(2012). Fisiologi Hewan. Padang : UNP Press. Ngarofah, L (2020). Fisiologi Hewan. Bandung: UIN Raden Intan Lampung. Tortora, G. J., & Derrickson, B. (2014). Principles Of Anatomy and Phisiology (14th ed., p. 400). Hoboken USA: Wiley.
  • 18.