Please Wait
Selamat datang di presentasi 
kelompok 2. 
Di sini kami akan 
mempresentasikan BAB tentang 
KONSEP DASAR SOSIOLOGI 
Klik tombol 
dibawah ini !!
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Istilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi 
dalam catatan Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’ tersebut dan 
menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata 
dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu. 
Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat. Masyarakat 
sendiri adalah kelompok atau gabungan dari individu yang saling berhubungan, 
berbudaya, dan memiliki kepentingan yang relatif sama. Sosiologi bertujuan untuk 
mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan menarik kesimpulan dari 
perilaku masyarakat, khususnya perilaku atau pattern sosial manusia. 
Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari 
sifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku 
namun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi 
tentang pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat 
diubah-ubah sesuai dan seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek 
penelitiannya (masyarakat).
Sosiologi sendiri muncul akibat tekanan/ancaman yang dirasakan oleh 
masyarakat terhadap hal-hal dan nilai-nilai yang selama ini sudah dianggap 
benar dan nyaman dalam tatanan kehidupan mereka, khususnya dalam bidang sosial. 
Renungan sosiologis dimulai ketika masyarakat mulai mengalami goncangan/krisis 
terhadap nilai-nilai dan prinsip hidup yang mereka pegang, atau “threats to the taken-for-granted 
world”.
BAB II 
PEMBAHASAN 
1. Sejarah Sosiologi 
Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal sebagai bapak 
sosiologi, ia lahir di Montpellier tahun 1798. Ia merupakan seorang penulis kebanyakan 
konsep, prinsip dan metode yang sekarang dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte. 
Comte membagikan sosiologi atas statika social dan dinamika social dan sosiologi 
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 
1. Bersifat empiris yaitu didsarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak 
bersifat spekulatif. 
2. Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil observasi. 
3. Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang ada 
kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus 
4. Bersifat nenotis yaitu tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu tetapi 
untuk menjelaskan fakta tersebut. 
Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia mesti melalui 
tiga tahapan perkembangan teori secara berturut-turut yaitu keagamaan atau khayalan, 
metafisika atau abstrak dan saintifik atau positif.
2. Arti Sosiologi. 
Istilah sosiologi berasal dari kata “socius”yang berarti kawan dan “logos” yang berarti 
ilmu Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di masyarakat. 
Selain itu terdapat juga pengertian sosiologi menurut beberapa ahli, antara lain: 
Auguste Comte (Bapak Sosiologi), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi 
manusia di dalam masyarakat (antara ndividu dengan individu, antar individu dengan 
kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok). 
•Bierens De Haan, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari pergaulan hidup manusia 
dalam masyarakat. 
•Pitirim A.Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh 
timbal balik antara aneka macam gejala sosial, hubungan, dan pengaruh gejala sosial 
dengan non sosial, dan cirri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial. 
•Brown & Brown, sosiologi adalah studi ilmiah tentang interaksi antar manusia.
Interaksi bisa terjadi antarindividu, antarkelompok, atau antarindividu dengan kelompok. 
Oleh karena objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu 
kemasyarakatan. Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam 
kehidupan bersama (bermasyarakat). Pengertian dari masyarakat itu sendiri menurut 
beberapa ahli antara lain: 
Prof.Selo Soemardjan, masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup 
bersama dan menghasilkan kebudayaan. 
Prof.Koentjaranigrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi 
menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat continue dan terikat oleh rasa 
identitas bersama, yaitu kebudayaan. Jadi, sekumpulan orang yang terjadi hanya 
sebentar dan tidak terikat oleh adat, mereka belum bisa disebut masyarakat. Contohnya 
kerumunan penonton sepak bola.
Adapun ciri-ciri sebuah masyarakat sebagai berikut: 
a. Kesatuan sosial itu telah hidup bersama cukup lama. 
b. Terjadi interaksi aktif antarindividu dan kelompok 
c. Dalam berinteraksi berpedoman pada sistem adat istiadat tertentu. 
d. Kehidupan bersama tersebut berlangsung terus-menerus. 
e. Mereka merasa terikat oleh sara identitas bersama (yaitu kebudayaan). 
f. Setiap anggota merasa menjadi bagian dari kelompoknya. 
g. Mereka saling membutuhkan,saling bergantung, dan perlu kerjasama. 
h. Kehidupan bersama itu bersifat dinamis, mengalami perkembangan dan perubahan.
3. Karakteristik Sosiologi 
Adapun karakteristik yang membedakan sosiologi dengan ilmu sosial yang lain, yaitu: 
Sosiologi termasuk kelompok ilmu sosial, yaitu kelompok ilmu yang mempelajari 
peristiwa atau gejala-gejala sosial. 
Sosiologi bersifat kategoris yaitu tidak normatif, membicarakan obyeknya secara 
apa adanya dan bukan bagaimana seharusnya. 
Sosiologi bersifat generalis, yaitu sosiologi meneliti atau mencari prinsip atau 
hukum-hukum umum interaksi manusia. 
Sosiologi bersifat abstrak yaitu wujud kesatuannya yang bersifat umum atau 
terpisah-pisah. 
Sosiologi merupakan ilmu yang umum, yaitu mempelajari umum yang ada pada 
setiap interaksi umum. 
Sosiologi termasuk ilmu murni yaitu tujuan penelitian sosiologi semata-mata demi 
perkembangan ilmu itu sendiri bukan untuk kepentingan kehidupan praktis.
4. Ruang Lingkup Sosiologi 
Berbicara mengenai ruang lingkup sosiologi pendidikan, hal ini tidak terlepas dari 
masyarakat. Oleh karena itu sosiologi disebut juga sebagai Ilmu Masyarakat atau Ilmu 
yang membicarakan masyarakat. Berikut kami akan tampilkan secara sistematis 
mengenai ruang lingkup pembahasan sosiologi sebagai berikut: 
1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat. 
Dalam kategori ini terdapat antara lain masalah-masalah sebagai berikut: 
a. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan 
b. Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem 
kekuasaan 
c. Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha 
mempertahankan status quo. 
d. Hubungan pendidikan dengan sistem tingkat atau status sosial 
e. Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan 
sebagainya.
2. Hubungan antar-manusia di dalam sekolah. 
Lapangan kedua ini menganalisis struktur sosial di dalam sekolah, pola kebudayaan di 
dalam sistem sekolah menunjukkan perbedaan dengan apa yang terdapat di dalam 
masyarakat di luar sekolah. Di dalam bidang ini dapat dipelajari: 
a. Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya dengan kebudayaan di luar 
sekolah. 
b. Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi 
berbagai hubungan antara berbagai unsur di sekolah, kepemimpinan dan hubungan 
kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola interaksi informal sebagai terdapat dalam 
cliqueserta kelompok-kelompok murid lainnya. 
3. Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah 
Dalam bidang ini diutamakan aspek proses pendidikan itu sendiri. Di sini kita analisis 
kepribadian dan kelakuan guru, murid dan lain-lain atas pengaruh partisipasi dalam 
keseluruhan sistem pendidikan.
4. Sekolah dalam masyarakat 
Di sini dianalisis pola-pola interaksi antara sekolah dengan kelompok-kelompok sosial 
lainnya dalam masyarakat disekitar sekolah. Antara lain dapat dipelajari: 
a. Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah 
b. Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial dalam 
masyarakat luar sekolah 
c. Hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan 
d. Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat bertalian dengan organisasi 
sekolah, yang perlu untuk memahami sistem pendidikan dalam masyarakat serta 
integrasinya di dalam keseluruhan kehidupan masyarakat. 
Sedangkan menurut Drs. Ary H. Gunawan mengatakan bahwa ruang lingkup kajian 
sosiologi adalah sebagai berikut:
a. Struktur sosial adalah jalinan dari seluruh unsur-unsur sosial 
b. Unsur-unsur sosial, yang pokok adalah norma/kaidah sosial, lembaga sosial, 
kelompok sosial, dan lapisan sosial. 
c. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. 
d. Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga 
sosial dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, seperti nilai, sikap, dan 
sebagainya. 
Jadi kami selaku pemakalah menyimpulkan bahwa ruang lingkup sosiologi pendidikan 
adalah 
• Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan 
antarmanusia tersebut didalam masyarakat. 
• Jadi pada dasarnya sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia 
dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. 
• Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul 
pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap 
anggotannya.
5. Kegunaan dan Tujuan Mempelajari Ilmu Sosiologi 
Kegunaan dan tujuan mempelajari ilmu sosiologi antara lain sebagai berikut: 
1. Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani, 
pedagang, buruh, pegawai, komunitas, keagamaan, militer, dan sebagainya) 
2. Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat, pola-pola interaksi, serta 
stratifikasi sosial. 
3. Hasil studi sosiologi terhadap kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai dasar 
untuk menetapkan suatu kebijakan (dari pemerintah,perusahaan,badan dunia,dan 
sebagainya) 
4. Hasil kajian sosiologi dapat dijadikan pertimbangan untuk memecahkan masalah-masalah 
sosial 
5. Data-data masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan,mulai dari 
perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi hasil-hasilnya. 
6. Sedangkan tujuan sosiologi adalah meningkatkan pemahaman terhadap ciri-ciri 
dan sifat-sifat masyarakat seta meningkatkan daya adaptasi diri dengan lingkungan 
hidupnya, terutama lingkungan sosial budayanya.Caranya adalah dengan 
mengembangkan pengetahuan yang objektif mengenai gejala-gejala masyarakat 
yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah sosial.
6. Hubungan Sosiologi dengan Ilmu Sosial Lainnya 
a. Sosiologi dan sejarah 
Merupakan dua ilmu sosial yang sama-sama mengkaji kejadian dan hubungan yang 
dialami manusia. Sejarah lebih difokuskan pada peristiwa yang terjadi pada masa 
lampau dan juga ingin menemukan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa. Sejarah 
menaruh perhatian khusus pada sifat-sifat unik dari sebuah peristiwa sejarah sedangkan 
sosiologi hanya mengamati peristiwa-pwristiwa yang merupakan proses sosial yang 
muncul dari hubungan antarmanusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. 
Artinya sejarah menyoroti perbedaan-perbedaan yang terjadi pada peristiwa-pertistiwa 
yang sama sedangkan sosiologi menyoroti persamaan-persamaan yang ada dari 
peristiwa yang berbeda. 
b. Sosiologi dan ekonomi 
Ekonomi merupakan ilmu yang menyelidiki semua fenomena yang berhubungan dengan 
usaha, produksi dan distribusi sumber daya. Sebagai contoh ekonomi berusaha 
memecahkan masalah yang timbul karena tidak seimbangnya persediaan pangan 
dengan jumlah penduduk dengan cara menaikkan produksi bahan pangan. Sosiologi 
berusaha melihat permasalahan ini dengan melibatlan unsure-unsur dalam masyarakat 
misalnya petani.
c. Sosiologi dan politik 
Politik meneliti tentang pemerintah dan menjelaskan kompleksitas pemerintahan antara 
lain mempelajari tentang upaya untuk memperoleh kekuasaan dan pendayagunaan 
kekuasaan. Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi masyarakat yang 
bersifat umum untuk memperoleh kekuasaan digambarkan oleh sosiologi sebagai salah 
satu bentuk persaingan atau konflik. 
d. Sosiologi dan antropologi 
Antropologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat tradisional yang masih 
sederhana kebudayaannya sedangkan sosiologi mengamati masyarakat-masyarakat 
modern yang strukturnya sudah komplek. Jika kita melihat masyarakat yang sedang 
berada dalam proses peralihan sebagai sebuah proses saling mempengaruhi antara 
unsure-unsur modern maka antropologi lebih memandang pada unsure-unsur yang 
modern. Intinya sosiologi dan antropologi merupakan dua ilmu sosial yang saling 
berkaitan dan melengkapi satu sama lainnya. 
e. Sosiologi dan psikologi sosial 
Ilmu psikologi sosial meneliti prilaku manusia sebagai individu antara lain meneliti 
tingkat kepandaian seseorang, kemampuannya, daya ingatnya, impian-impiannya dan 
perasaan kecewanya. Jadi psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari pengalamam 
dan tingkah laku individu yang ditimbulkan dan dipengaruhi oleh situasi-situasi sosial.
7. Konsep-konsep Dasar Sosiologi. 
Sesuai dengan sifat manusia yang dinamis, sudah pasti interaksi sosialnya juga 
mengalami perkembangan dan perubahan. Pada tahapan selanjutnya, proses sosial 
dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya 
kemajuan. Dan terjadi apa yang dikonsepkan sebagai modernisasi. 
Atas pembahasan singkat yang telah dikemukakan di atas, dapat kita simpulkan 
beberapa konsep-konsep dasar sosiologi, antara lain: 
Interaksi sosial: interaksi ini bagaimanapun intensitasnya, selalu dialami oleh tiap 
individu dan selalu terjadi di masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial selalu 
melakukan interaksi dengan makhluk sosial lainya. 
Sosialisasi: proses penanaman nilai dan pembelajaran norma sosial dalam rangka 
pengembangan kepribadian individu yang bersangkutan. 
Kelompok sosial: kumpulan manusia paling tidak terdiri atas dua orang, namun 
biasanya lebih dari itu, diikat oleh nilai dan norma yang sama, serta memiliki rasa 
persatuan. 
Perlapisan sosial: dapat kita contohkan di dalam kelompok sosial terdapat orang-orang 
berpendidikan rendah, menengah, dan tinggi.
Proses sosial: proses sosial ini dialami oleh semua lapisan masyarakat, proses sosial 
ini tidak akan pernah berhenti. Masyarakat, cepat atau lambat akan beranjak dari tingkat 
terbelakang ke tingkat berkembang. 
Perubahan sosial: perubahan sosial ini mengarah kepada kemajuan dan masyarakat 
tersebut mengalami proses modernisasi. Contohnya terjadi perubahan status dari 
lapisan bawah, ke lapisan tengah, bahkan sampai lapisan atas. 
Mobilisasi sosial: mobilitas sosial disini dapat di bedakan menjadi dua,yaitu yang 
pertama mobilitas vertikal dan yang kedua mobilitas horisontal. 
Modernisasi: proses dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut 
menyebabkan terjadinya kemajuan yang positif. 
Patologi sosial: dalam kehidupan sosial terdapat hal-hal yang diangga[ sebagai 
penyakit masyarakat seperti kejahatan, pengangguran, pelacuran, gelandangan dan 
masih banyak lagi. Penyakit-penyakit masyarakat tersebut dikonsepkan sebagai 
pantologi sosial.
8. Teori-teori Sosiologi 
A. Teori Fungsionalisme Struktural 
Teori ini memandang masyarakat sebagai suatu system yang teratur yang terdiri dari 
bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain, di mana bagian yang satu tidak 
bisa berfungsi tanpa ada hubungan dengan bagian yang lain. Bila terjadi perubahan 
pada satu bagian akan menyebabkan ketidak seimbangan dan dapat menyebabkan 
perubahan pada bagian lainnnya. Sebagai contoh institusi pendidikan atau keluarga. 
Dalam keluarga ayah berfungsi sebagai kepala keluarga yang melindungi dan memberi 
nafkah untuk keluarga dan ibu sebagai memelihara kehidupan dalam rumah tangga dan 
mengasuh anak-anak. Kalau salah satu tidak berfungsi maka akan terjadi kepincangan 
dalam keluarga tersebut.
Demikian juga menurut terori ini kemiskinan dalam masyarakat juga berfungsi, misalnya; 
# .Orang miskin berfungsi untuk mengerjakan pekerjaan kasar dalam rumah tangga 
atau pabrik. #. Orang miskin dapat menimbulkan sikap altruis pada orang kaya. #.Orang 
miskin berfungsi membantu majikan mengurus urusan rumah tangga. #. Kemiskinan 
dapat menguatkan norma-norma sosial. #.kemiskinan membuka ruang untuk berbuat 
amal bagi orang lain. Jadi menurut teori fungsionalisme, kemiskinan bukanlah sesuatu 
yang buruk atau negative, melainkan bermanfaat bagi masyarakat. 
B. Teori Konflik 
Teori ini merupakan reaksi atas teori fungsionalisme. Teori konflik melihat elemen-elemen 
dan komponen-komponen dalam masyarakat merupakan suatu persaingan 
dengan kepentingan yang berbeda sehingga pihak yang satu selalu berusaha 
menguasai pihak yang lain. Pihak yang kuat berusaha menguasai pihak yang lemah. 
Dengan demikian konflik menjadi tak terhindarkan.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Sosiologi adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di masyarakat. Interaksi 
tersebut bisa terjadi antar individu, antar kelompok, atau antar individu dengan 
kelompok. Oleh karena objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga 
ilmu kemasyarakatan. Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam 
kehidupan bersama. Serta sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, 
menelusuri asal-usul pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok 
terhadap anggotannya. 
B. Saran 
Dalam hal bersosialisasi sebaiknya siswa ikut aktif dalam organisasi yang bisa 
mengasah softskill kita, dan berperan aktif dalam masyarakat, sehingga kita akan peka 
pada suatu kondisi sosial masyarakat.

Konsep dasar sosiologi

  • 2.
  • 3.
    Selamat datang dipresentasi kelompok 2. Di sini kami akan mempresentasikan BAB tentang KONSEP DASAR SOSIOLOGI Klik tombol dibawah ini !!
  • 4.
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi dalam catatan Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’ tersebut dan menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan dari individu yang saling berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang relatif sama. Sosiologi bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan menarik kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku atau pattern sosial manusia. Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari sifatnya yang tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku namun bisa dikritik oleh publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisi tentang pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena itu selalu dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai dan seiring dengan perkembangan yang terjadi di dalam objek penelitiannya (masyarakat).
  • 5.
    Sosiologi sendiri munculakibat tekanan/ancaman yang dirasakan oleh masyarakat terhadap hal-hal dan nilai-nilai yang selama ini sudah dianggap benar dan nyaman dalam tatanan kehidupan mereka, khususnya dalam bidang sosial. Renungan sosiologis dimulai ketika masyarakat mulai mengalami goncangan/krisis terhadap nilai-nilai dan prinsip hidup yang mereka pegang, atau “threats to the taken-for-granted world”.
  • 6.
    BAB II PEMBAHASAN 1. Sejarah Sosiologi Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal sebagai bapak sosiologi, ia lahir di Montpellier tahun 1798. Ia merupakan seorang penulis kebanyakan konsep, prinsip dan metode yang sekarang dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte. Comte membagikan sosiologi atas statika social dan dinamika social dan sosiologi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Bersifat empiris yaitu didsarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif. 2. Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil observasi. 3. Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang ada kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus 4. Bersifat nenotis yaitu tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu tetapi untuk menjelaskan fakta tersebut. Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia mesti melalui tiga tahapan perkembangan teori secara berturut-turut yaitu keagamaan atau khayalan, metafisika atau abstrak dan saintifik atau positif.
  • 7.
    2. Arti Sosiologi. Istilah sosiologi berasal dari kata “socius”yang berarti kawan dan “logos” yang berarti ilmu Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di masyarakat. Selain itu terdapat juga pengertian sosiologi menurut beberapa ahli, antara lain: Auguste Comte (Bapak Sosiologi), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat (antara ndividu dengan individu, antar individu dengan kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok). •Bierens De Haan, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari pergaulan hidup manusia dalam masyarakat. •Pitirim A.Sorokin, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial, hubungan, dan pengaruh gejala sosial dengan non sosial, dan cirri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial. •Brown & Brown, sosiologi adalah studi ilmiah tentang interaksi antar manusia.
  • 8.
    Interaksi bisa terjadiantarindividu, antarkelompok, atau antarindividu dengan kelompok. Oleh karena objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu kemasyarakatan. Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam kehidupan bersama (bermasyarakat). Pengertian dari masyarakat itu sendiri menurut beberapa ahli antara lain: Prof.Selo Soemardjan, masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Prof.Koentjaranigrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat continue dan terikat oleh rasa identitas bersama, yaitu kebudayaan. Jadi, sekumpulan orang yang terjadi hanya sebentar dan tidak terikat oleh adat, mereka belum bisa disebut masyarakat. Contohnya kerumunan penonton sepak bola.
  • 9.
    Adapun ciri-ciri sebuahmasyarakat sebagai berikut: a. Kesatuan sosial itu telah hidup bersama cukup lama. b. Terjadi interaksi aktif antarindividu dan kelompok c. Dalam berinteraksi berpedoman pada sistem adat istiadat tertentu. d. Kehidupan bersama tersebut berlangsung terus-menerus. e. Mereka merasa terikat oleh sara identitas bersama (yaitu kebudayaan). f. Setiap anggota merasa menjadi bagian dari kelompoknya. g. Mereka saling membutuhkan,saling bergantung, dan perlu kerjasama. h. Kehidupan bersama itu bersifat dinamis, mengalami perkembangan dan perubahan.
  • 10.
    3. Karakteristik Sosiologi Adapun karakteristik yang membedakan sosiologi dengan ilmu sosial yang lain, yaitu: Sosiologi termasuk kelompok ilmu sosial, yaitu kelompok ilmu yang mempelajari peristiwa atau gejala-gejala sosial. Sosiologi bersifat kategoris yaitu tidak normatif, membicarakan obyeknya secara apa adanya dan bukan bagaimana seharusnya. Sosiologi bersifat generalis, yaitu sosiologi meneliti atau mencari prinsip atau hukum-hukum umum interaksi manusia. Sosiologi bersifat abstrak yaitu wujud kesatuannya yang bersifat umum atau terpisah-pisah. Sosiologi merupakan ilmu yang umum, yaitu mempelajari umum yang ada pada setiap interaksi umum. Sosiologi termasuk ilmu murni yaitu tujuan penelitian sosiologi semata-mata demi perkembangan ilmu itu sendiri bukan untuk kepentingan kehidupan praktis.
  • 11.
    4. Ruang LingkupSosiologi Berbicara mengenai ruang lingkup sosiologi pendidikan, hal ini tidak terlepas dari masyarakat. Oleh karena itu sosiologi disebut juga sebagai Ilmu Masyarakat atau Ilmu yang membicarakan masyarakat. Berikut kami akan tampilkan secara sistematis mengenai ruang lingkup pembahasan sosiologi sebagai berikut: 1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat. Dalam kategori ini terdapat antara lain masalah-masalah sebagai berikut: a. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan b. Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan c. Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha mempertahankan status quo. d. Hubungan pendidikan dengan sistem tingkat atau status sosial e. Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan sebagainya.
  • 12.
    2. Hubungan antar-manusiadi dalam sekolah. Lapangan kedua ini menganalisis struktur sosial di dalam sekolah, pola kebudayaan di dalam sistem sekolah menunjukkan perbedaan dengan apa yang terdapat di dalam masyarakat di luar sekolah. Di dalam bidang ini dapat dipelajari: a. Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya dengan kebudayaan di luar sekolah. b. Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi berbagai hubungan antara berbagai unsur di sekolah, kepemimpinan dan hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola interaksi informal sebagai terdapat dalam cliqueserta kelompok-kelompok murid lainnya. 3. Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah Dalam bidang ini diutamakan aspek proses pendidikan itu sendiri. Di sini kita analisis kepribadian dan kelakuan guru, murid dan lain-lain atas pengaruh partisipasi dalam keseluruhan sistem pendidikan.
  • 13.
    4. Sekolah dalammasyarakat Di sini dianalisis pola-pola interaksi antara sekolah dengan kelompok-kelompok sosial lainnya dalam masyarakat disekitar sekolah. Antara lain dapat dipelajari: a. Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah b. Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial dalam masyarakat luar sekolah c. Hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan d. Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat bertalian dengan organisasi sekolah, yang perlu untuk memahami sistem pendidikan dalam masyarakat serta integrasinya di dalam keseluruhan kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Drs. Ary H. Gunawan mengatakan bahwa ruang lingkup kajian sosiologi adalah sebagai berikut:
  • 14.
    a. Struktur sosialadalah jalinan dari seluruh unsur-unsur sosial b. Unsur-unsur sosial, yang pokok adalah norma/kaidah sosial, lembaga sosial, kelompok sosial, dan lapisan sosial. c. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. d. Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, seperti nilai, sikap, dan sebagainya. Jadi kami selaku pemakalah menyimpulkan bahwa ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah • Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia tersebut didalam masyarakat. • Jadi pada dasarnya sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. • Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotannya.
  • 15.
    5. Kegunaan danTujuan Mempelajari Ilmu Sosiologi Kegunaan dan tujuan mempelajari ilmu sosiologi antara lain sebagai berikut: 1. Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani, pedagang, buruh, pegawai, komunitas, keagamaan, militer, dan sebagainya) 2. Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat, pola-pola interaksi, serta stratifikasi sosial. 3. Hasil studi sosiologi terhadap kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan suatu kebijakan (dari pemerintah,perusahaan,badan dunia,dan sebagainya) 4. Hasil kajian sosiologi dapat dijadikan pertimbangan untuk memecahkan masalah-masalah sosial 5. Data-data masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan,mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi hasil-hasilnya. 6. Sedangkan tujuan sosiologi adalah meningkatkan pemahaman terhadap ciri-ciri dan sifat-sifat masyarakat seta meningkatkan daya adaptasi diri dengan lingkungan hidupnya, terutama lingkungan sosial budayanya.Caranya adalah dengan mengembangkan pengetahuan yang objektif mengenai gejala-gejala masyarakat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah sosial.
  • 16.
    6. Hubungan Sosiologidengan Ilmu Sosial Lainnya a. Sosiologi dan sejarah Merupakan dua ilmu sosial yang sama-sama mengkaji kejadian dan hubungan yang dialami manusia. Sejarah lebih difokuskan pada peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan juga ingin menemukan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa. Sejarah menaruh perhatian khusus pada sifat-sifat unik dari sebuah peristiwa sejarah sedangkan sosiologi hanya mengamati peristiwa-pwristiwa yang merupakan proses sosial yang muncul dari hubungan antarmanusia dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda. Artinya sejarah menyoroti perbedaan-perbedaan yang terjadi pada peristiwa-pertistiwa yang sama sedangkan sosiologi menyoroti persamaan-persamaan yang ada dari peristiwa yang berbeda. b. Sosiologi dan ekonomi Ekonomi merupakan ilmu yang menyelidiki semua fenomena yang berhubungan dengan usaha, produksi dan distribusi sumber daya. Sebagai contoh ekonomi berusaha memecahkan masalah yang timbul karena tidak seimbangnya persediaan pangan dengan jumlah penduduk dengan cara menaikkan produksi bahan pangan. Sosiologi berusaha melihat permasalahan ini dengan melibatlan unsure-unsur dalam masyarakat misalnya petani.
  • 17.
    c. Sosiologi danpolitik Politik meneliti tentang pemerintah dan menjelaskan kompleksitas pemerintahan antara lain mempelajari tentang upaya untuk memperoleh kekuasaan dan pendayagunaan kekuasaan. Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi masyarakat yang bersifat umum untuk memperoleh kekuasaan digambarkan oleh sosiologi sebagai salah satu bentuk persaingan atau konflik. d. Sosiologi dan antropologi Antropologi memusatkan perhatiannya pada masyarakat tradisional yang masih sederhana kebudayaannya sedangkan sosiologi mengamati masyarakat-masyarakat modern yang strukturnya sudah komplek. Jika kita melihat masyarakat yang sedang berada dalam proses peralihan sebagai sebuah proses saling mempengaruhi antara unsure-unsur modern maka antropologi lebih memandang pada unsure-unsur yang modern. Intinya sosiologi dan antropologi merupakan dua ilmu sosial yang saling berkaitan dan melengkapi satu sama lainnya. e. Sosiologi dan psikologi sosial Ilmu psikologi sosial meneliti prilaku manusia sebagai individu antara lain meneliti tingkat kepandaian seseorang, kemampuannya, daya ingatnya, impian-impiannya dan perasaan kecewanya. Jadi psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari pengalamam dan tingkah laku individu yang ditimbulkan dan dipengaruhi oleh situasi-situasi sosial.
  • 18.
    7. Konsep-konsep DasarSosiologi. Sesuai dengan sifat manusia yang dinamis, sudah pasti interaksi sosialnya juga mengalami perkembangan dan perubahan. Pada tahapan selanjutnya, proses sosial dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya kemajuan. Dan terjadi apa yang dikonsepkan sebagai modernisasi. Atas pembahasan singkat yang telah dikemukakan di atas, dapat kita simpulkan beberapa konsep-konsep dasar sosiologi, antara lain: Interaksi sosial: interaksi ini bagaimanapun intensitasnya, selalu dialami oleh tiap individu dan selalu terjadi di masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial selalu melakukan interaksi dengan makhluk sosial lainya. Sosialisasi: proses penanaman nilai dan pembelajaran norma sosial dalam rangka pengembangan kepribadian individu yang bersangkutan. Kelompok sosial: kumpulan manusia paling tidak terdiri atas dua orang, namun biasanya lebih dari itu, diikat oleh nilai dan norma yang sama, serta memiliki rasa persatuan. Perlapisan sosial: dapat kita contohkan di dalam kelompok sosial terdapat orang-orang berpendidikan rendah, menengah, dan tinggi.
  • 19.
    Proses sosial: prosessosial ini dialami oleh semua lapisan masyarakat, proses sosial ini tidak akan pernah berhenti. Masyarakat, cepat atau lambat akan beranjak dari tingkat terbelakang ke tingkat berkembang. Perubahan sosial: perubahan sosial ini mengarah kepada kemajuan dan masyarakat tersebut mengalami proses modernisasi. Contohnya terjadi perubahan status dari lapisan bawah, ke lapisan tengah, bahkan sampai lapisan atas. Mobilisasi sosial: mobilitas sosial disini dapat di bedakan menjadi dua,yaitu yang pertama mobilitas vertikal dan yang kedua mobilitas horisontal. Modernisasi: proses dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya kemajuan yang positif. Patologi sosial: dalam kehidupan sosial terdapat hal-hal yang diangga[ sebagai penyakit masyarakat seperti kejahatan, pengangguran, pelacuran, gelandangan dan masih banyak lagi. Penyakit-penyakit masyarakat tersebut dikonsepkan sebagai pantologi sosial.
  • 20.
    8. Teori-teori Sosiologi A. Teori Fungsionalisme Struktural Teori ini memandang masyarakat sebagai suatu system yang teratur yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain, di mana bagian yang satu tidak bisa berfungsi tanpa ada hubungan dengan bagian yang lain. Bila terjadi perubahan pada satu bagian akan menyebabkan ketidak seimbangan dan dapat menyebabkan perubahan pada bagian lainnnya. Sebagai contoh institusi pendidikan atau keluarga. Dalam keluarga ayah berfungsi sebagai kepala keluarga yang melindungi dan memberi nafkah untuk keluarga dan ibu sebagai memelihara kehidupan dalam rumah tangga dan mengasuh anak-anak. Kalau salah satu tidak berfungsi maka akan terjadi kepincangan dalam keluarga tersebut.
  • 21.
    Demikian juga menurutterori ini kemiskinan dalam masyarakat juga berfungsi, misalnya; # .Orang miskin berfungsi untuk mengerjakan pekerjaan kasar dalam rumah tangga atau pabrik. #. Orang miskin dapat menimbulkan sikap altruis pada orang kaya. #.Orang miskin berfungsi membantu majikan mengurus urusan rumah tangga. #. Kemiskinan dapat menguatkan norma-norma sosial. #.kemiskinan membuka ruang untuk berbuat amal bagi orang lain. Jadi menurut teori fungsionalisme, kemiskinan bukanlah sesuatu yang buruk atau negative, melainkan bermanfaat bagi masyarakat. B. Teori Konflik Teori ini merupakan reaksi atas teori fungsionalisme. Teori konflik melihat elemen-elemen dan komponen-komponen dalam masyarakat merupakan suatu persaingan dengan kepentingan yang berbeda sehingga pihak yang satu selalu berusaha menguasai pihak yang lain. Pihak yang kuat berusaha menguasai pihak yang lemah. Dengan demikian konflik menjadi tak terhindarkan.
  • 22.
    BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sosiologi adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di masyarakat. Interaksi tersebut bisa terjadi antar individu, antar kelompok, atau antar individu dengan kelompok. Oleh karena objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu kemasyarakatan. Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam kehidupan bersama. Serta sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotannya. B. Saran Dalam hal bersosialisasi sebaiknya siswa ikut aktif dalam organisasi yang bisa mengasah softskill kita, dan berperan aktif dalam masyarakat, sehingga kita akan peka pada suatu kondisi sosial masyarakat.