Download to read offline
![[KP 1.3.2.6] Transduksi sinyal dan neuromuscular junction.pptx](https://image.slidesharecdn.com/kp1-250911224059-894ecc5e/75/KP-1-3-2-6-Transduksi-sinyal-dan-neuromuscular-junction-pptx-46-2048.jpg)
![(Deep Learning) Modul Ajar Matematika Kelas 2 Kurikulum Merdeka [MODULKELAS.COM]](https://cdn.slidesharecdn.com/ss_thumbnails/deeplearningmodulajarmatematikakelas2kurikulummerdekamodulkelas-251029160850-ea3d3551-thumbnail.jpg?width=640&height=640&fit=bounds)
[KP 1.3.2.6] Transduksi sinyal dan neuromuscular junction.pptx
- 1. TRANSDUKSI SINYAL DAN NEUROMUSCULARJUNCTION OLEH dr.Lili Irawati,M.Biomed Bagian Fisiologi Kedokteran
- 2. ORGANISME KOMPLEK ORGAN SEL HIDUP TERINTEGRASI KOMUNUKASIANTAR SEL TRANSDUKSI SINYAL CARAKA/ MASSENGER/SINYAL
- 3. KOMUNIKASI SEL Hubungan antarsel oleh caraka/messenger/sinyal, baik dgn cara berjalan dari satu sel ke sel lain, maupun kontak langsung sel dengan matriks ekstra sel TRANSDUKSI SINYAL PD TINGKAT SEL Proses perubahan sinyal kimia/ caraka/messenger saat berikatan pada reseptor menjadi suatu respon intrasel
- 4. Molekul sinyal ekstraseluler,terdiri atas : 1. Molekul kecil, spt asam amino dan turunannya Cth: glutamat, glisin, asetilkolin, epineprin sbg hormon dan neurotransmiter 2. Steroid Mengatur perkembangan seksual, kehamilan, metabolisme karbohidrat, ekskresi ion Na dan K 3. Eicosanoid Cth: prostaglandin, tromboksan, lekotrin Mengatur proses inflamasi, tekanan darah, dll 4. Berbagai macam polipeptida dan protein, spt protein transmembran
- 5. Molekul sinyal ygsama, pada sel yg berbeda akan memberikan respon yg berbeda Cont: Asetilkolin
- 6. Kombinasi molekul sinyalyg berbeda, yg diterima oleh suatu sel, akan memberikan respon yg berbeda
- 7. ► Komunikasi selpenting bg kehidupan terjadi mulai fase awal kehidupan, perkembangan embrionik hingga fungsi fisiologis dr sel. ► Komunikasi sel dilaksanakan oleh molekul pembawa sinyal (ligan) ► Sinyal dapat elektrik maupun kimiawi
- 8. ► Sinyal elektrik,dapat ditranformasi menjadi sinyal kimiawi. Cont: perbedaan potensial membrane sel saraf ► Sinyal kimiawi dapat bersifat: - larut air (ligan hidrofilik) interaksi dg reseptor permukaan sel - larut lemak (ligan hidrofobik) interaksi dg reseptor sitoplasmik/nuklear
- 9. Sebagian besar molekulsinyal adalah hidrofilik tidak bisa menembus membrane plasma harus berikatan dg reseptor membentuk sinyal intraseluler
- 10. Molekul sinyal hidrofobik(hormon steroid) melalui membrane plasma terikat pada reseptor intraseluler
- 11. FUNGSI JALUR SINYAL ►Sinyal interseluler memastikan tipe sel yg sama berespon secara sinkron terhadap suatu sinyal ► Sinyal interseluler berperan penting pd koordinasi dan pengaturan pembelahan sel. ► Sinyal inter- dan intraseluler selalu terlibat pd proses transkripsi genetik.
- 12. JENIS- JENIS KOMUNIKASISEL ► 1. Komunikasi antar sel (intercellular signaling) ► 2. Komunikasi dalam sel ( intracellular signaling) Sistem penghantaran informasi/signal dari sel yg satu ke sel yg lain/ didlm sel itu sendiri utk melakukan aktivitas dan fungsi koordinasi Kelangsungan hidup sel/organisme Homeostasis sel normal Perkembangan dan pembelahan sel Perbaikan jaringan Sistem imunitas
- 13. JENIS-JENIS KOMUNIKASI SEL -sangat berdekatan dan melakukan kontak ► kanal intaseluler tdd kumpulan protein /connexins (protein saluran) ► Saat terbuka terjadinya aliran ion-ion (sinyal listrik) dan molekul- molekul kecil (sinyal kimia) secara difusi, seperti asam amino, ATP, cAMP ► tidak dapat menghantarkan molekul yang besar ► ditemukan di hampir setiap jenis sel: termasuk otot jantung, beberapa jenis otot polos, paru- paru, hati dan neuron otak 1. KOMUNIKASI LANGSUNG a. GAP JUNCTION
- 14.
- 15. ► Molekul permukaansuatu sel berikatan dg molekul permukaan sel lain. ► Banyak ditemukan pada: o sistem imun selama masa pertumbuhan dan perkembangan, o protein delta dalam perkembangan embrio, o adhesi pada endotel dan leukosit dalam respon radang. b. Contact Dependent
- 16. 2. Komunikasi Lokal(Intrinsik) ► terjadi melalui zat kimia yang dilepaskan ke cairan ekstrasel (interstitial) untuk berkomunikasi dengan sel lain yang berdekatan (sinyal parakrin) atau sel itu sendiri (sinyal autokrin). ► waktu yang singkat. ► melalui proses difusi sederhana melalui cairan interstitial, a. Parakrin
- 17. Molekul sinyal :Lokal mediator Mediator sinyal: Medium ekstraseluler Jarak ke sel target 🡪dekat (sekitar sel) Contoh: EGF (Epidermale Growth Factor) PDGF (Platelet-derived Growth Factor) NGF (Nerve Growth Factor) Histamin Gas NO
- 18. Sel mensekresikan molekul,bekerja terhadap sel itu sendiri /sel-sel lain yg sejenis. autokrin biasanya terjadi pada kondisi patologik, sel tumor. b.Autokrin
- 19. c. Sinapsis Molekul sinyal: Neurotransmiter Mediator sinyal: Axon Jarak ke sel target 🡪dekat Cont: Asetilkolin GABA (Gama-Amino-Butirat- Acidcid)
- 20. 3. Komunikasi JarakJauh (Ekstrinsik) Endokrin Molekul sinyal : Hormon Mediator sinyal: Peredaran darah Jarak ke sel target 🡪jauh (ke seluruh tubuh) Contoh: Adrenalin Kortisol Estradiol Glukagon Insulin Testosteron Tiroksin
- 21. 2 JENIS RESEPTORPADA SEL 1. Reseptor ekstraseluler merupakan reseptor pd permukaan seluler. Reseptor ekstraseluler terdiri atas : a. ion channel-linked receptor, b. G-protein-linked receptor, c. enzyme-linked receptor.
- 22. a. ion channel-linkedreceptor, Reseptor yang mengikat kanal ion (Ionotropic Receptor) Sinyal + Reseptor Kanal terbuka Masuk dan keluarnya ion pengaruh yang bersifat elektris
- 23. b. Reseptor yangmengikat “GTP-binding Protein” (G-Protein) Sinyal/ligan + Reseptor mengikat G- protein aktifasi G-protein Aktifasi enzim Aktifasi kanal ion Perubahan konsentrasi mediator intraseluler Perubahan permeabilitas ion pada membran plasma
- 24. c. Reseptor yangmengikat enzim (Enzym-linked receptor) Sinyal/ligan + reseptor mengikat enzim Aktifasi unit katalitik dari bagian ujung reseptor, yang berbeda di dalam sel
- 25. Reseptor intraseluler/Inti ► Beradadi dalam nukleus regulasi transkripsi gen ► Cont ligan : hormone glukokortikoid, vitamin D, asam retinoat, dan hormon tiroid, dll ► memiliki 2 tempat ikatan : ❑ berikatan dg hormon/ligan ❑ berikatan dg bagian spesifik DNA mengaktifkan transkripsi gen
- 26. Reseptor Intraseluler Setelah mengikatligan bergerak ke inti sel (reseptor steroid dan tiroid) dlm bentuk factor trasnskripsi mempengaruhi transkripsi
- 27. -Terbesar dari reseptorpemukaan sel -Ditemukan pada semua eukariota -Memperantarai respon dari banyak molekul sinyal, seperti hormon, neurotransmitter, lokal mediator. -Strukturnya: protein transmembran yang membentuk 7 lipatan (seven-pass transmembrane protein) - Mengikat trimerik G-protein (GTP-binding protein) Reseptor yang mengikat G-protein
- 28. Reseptor yang mengikatenzim ▪ berguna untuk mendukung pertumbuhan dan pembelahan sel, diferensiasi sel dan pertahanan hidup 🡪 faktor pertumbuhan ▪ Abnormalitas pada proses ”signaling” 🡪gangguan pertumbuhan dan pembelahan sel 🡪 kanker
- 29. BEBERAPA KELAINAN AKIBATADANYA GANGGUAN DALAM TRANSDUKSI SINYAL PADA SEL Akibat gangguan pada reseptor 1.“Androgen insensitivity syndrom” (AIS) • Akibat adanya mutasi pada gen reseptor androgen (RA) 🡪 reseptor androgen tidak berfungsi 🡪 jaringan yang menjadi target hormon androgen (testis) tidak berfungsi 🡪 hipogonadism 1.Disgenesis ovarium • Akibat adanya mutasi pada reseptor FSH (Folicle Stimulating Hormone) 🡪reseptor FSH inaktif 🡪 ovarium tidak berkembang baik
- 30.
- 31. SEL SEBAGAI SUMBERLISTRIK Sel : 1. Membran sel 2. Inti 3. Sitoplasma ► Zat penyusun Sel : Protoplasma tdd:Lipid, protein. KH, air dan Elektrolit. ► Elektrolit: lar. yg dpt menghantarkan arus listrik krn tdd ion (+) dan ion (-) ► Elektrolit tubuh antara lain: - Ion (+) : H+ , K+ , Na+ , Ca++ , Fe++ , Zn++ , dll - Ion (-): CL- , F- , PO4-3 , OH- , SO4-2 , dll
- 32. Intra Sel ElektrolitEkstra Sel 10 meq/l 141 meq/l 4 meq/l 10 meq/l 155 meq/l 7 meq/l Na+ K+ Cl- HCO3 - A- pH 142 meq/l 5 meq/l 103 meq/l 28 meq/l 7 meq/l 7,4 meq/l Perbedaan konst. ion diluar dg didlm sel 🡪 Perbedaan muatan Potensial listrik : 🡪 Potensial listrik membran. Komposisi Elektrolit
- 33. SEL SEBAGAI GENERATORLISTRIK TUBUH Potensial Membran Istirahat : Potensial membran pd saat sel berada dlm keadaan istirahat . Normal – 70 s/d – 90 mV, diukur dgn Galvanometer Faktor yg berperan pd potensial membran istirahat: a.Potensial difusi K+ b.Potensial difusi Na+ c.Pompa Na-K
- 34. ⮚ Potensial membranistirahat (polarisasi) stimulasi ⮚ Difusi ion Na ke dalam sel → depolarisasi ⮚ Overshoot: depolarisasi mencapai di atas 0 mV ⮚ Diffusi ion K ke luar sel → repolarisasi ⮚ Transport aktif ion Na dan ion K (pompa Na+-K+ ) → ion Na kembali keluar sel dan ion K kembali ke dalam sel Polarisasi Potensial Aksi :
- 35.
- 36. Sel syaraf terdiridari : ► Inti sel ► Dendrit bermyelin dan tanpa myelin ► Akson bermyelin dan tanpa myelin ► Akson dilapisi oleh myelin → isolator. ► Setiap 1 mm myelin terputus oleh nodus Renvier → sangat konduktiv karena 500 X lebih permeable dari saraf tak bermyelin.
- 37. Saltatory Conduction Penghantaran potensialaksi melalui saraf bermyelin Impuls: potensial aksi yang dihantarkan
- 38. Penghantaran Impuls diNeuron bermyelin
- 39. Penghantaran Impuls diNeuron tak bermyelin
- 40. Penyebaran potensial aksi darisaraf ke otot: neuro-muscular transmision • Melalui myo-neural junction • Neuro-transmitter - Asetilkolin Tempat inervasi ujung-ujung saraf pada otot disebut motor end plates
- 42. 1. An actionpotential arrives at the presynaptic terminal causing voltage gated Ca2+ channels to open, increasing the Ca2+ permeability of the presynaptic terminal. 5. Once ACh is released into the synaptic cleft it binds to the receptors for ACh on the postsynaptic membrane and causes Na+ channels to open. 2. Ca2+ enters the presynaptic terminal and initiates the release of a neurotransmitter, acetylcholine (ACh), from synaptic vesicles in the presynaptic terminal. 3. Diffusion of ACh across the synaptic cleft and binding of ACh to ACh receptors on the postsynaptic muscle fiber membrane causes an increase in the permeability of ligand-gated Na+ channels. 4. The increase in Na+ permeability results in depolarization of the postsynaptic membrane; once threshold has been reached a postsynaptic action potential results. 6. ACh is rapidly broken down in the synaptic cleft by etylcholinesterase to acetic acid and choline. 7. The choline is reabsorbed by the presynaptic terminal and combined with acetic acid to form more ACh, which enters synaptic vesicles. Acetic acid is taken up by many cell types. Na+ Ca2+ Ca2+ channel Presynaptic terminal Action potential Synaptic cleft Na+ ACh Receptor molecule Action potential Action potential Presynaptic terminal Synaptic vesicle ACh Acetic acid Choline Synaptic cleft ACh receptor site Postsynaptic membrane Acetylcholinesterase Na+ Acetic acid Choline ACh 1 2 3 4 5 6 7
- 43.
- 44. ► Konsentrasi neurotransmiterasetilkolin menentukan kecepatan dan kekuatan kontraksi otot ► agar kontraksi otot tidak terjadi terus menerus zat yang dapat menghambat neurotransmitter: GABA, Glysin ► Kontraksi otot yg terjadi scr terus menerus disebut TETANI ► Jika asetilkolin tidak cukup banyak atau tidak mencapai reseptornya oleh karena (obat, racun, toksin bakteri) kontraksi otot tidak terjadi
- 45. Referensi: 1. Guyton andHall, 2011: Textbook of Medical Physiology, 12 th edition, Saunder Elsevier 2. Fox,2003 : Human Physiology, 8th edition, The McGraw-Hill Companies 3. Albert et.al.,2008. Molecular Biology of the Cell. 5th ed. 4. Mayorga et al., 2000. Ovarian response to Follicle- Stimulating Hormone (FSH) stimulation depends on the FSH receptor genotype. J clin Endocrinol Metab 85:3365-3369