SEGITIGA KONVERSI
ENERGI
SEGITIGA
KONVERSI
ENERGI
ELEKTOMAGNETIK
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Elektromagnetik
Single & Three Phase Circuits
and Unit system
Rangkaian Satu Fasa & Tiga Fasa, dan sistem Unit
Rangkaian Satu Fasa
Rangkaian Satu Fasa
Komponen rangkaian satu fasa:
>Sumber tegangan atau arus
>Impedansi (resistansi, induktansi,
kapasitansi)
>Komponen dihubungkan seri atau
paralel.
R
L
V
a b
g
VL
VR
I
0 60 120 180 240 300 360
10
5
0
5
10
T
Vo
deg
v (t)
• Sumber tegangan menghasilkan gelombang sinus :
dimana: Vrms adalah harga efektif sumber tegangan
ω adalah frekuensi sudut fungsi sinus (rad/sec)
f adalah frekuensy (60 Hz di USA, 50 Hz di Eropa).
T adalah periode gelombang sinus (seconds).
• Harga Puncak (maksimum) tegangan adalah
)(sin)( tV2tv rms
ω=
rms0
V2V =
Hz
T
1
frad/sec
T
2
f2 ===
π
πω
Rangkaian Satu Fasa
Harga efektif dapat dihitung
• Arah tegangan diperlihatkan oleh panahdari g ke a. Hal
ini berarti selama ½ siklus positifnya, potensial a lebih
besar daripada g.
∫=
T
0
2
rms
dtv(t)
T
1
V
R
C
V
a b
g
Vc
VR
I
Rangkaian Satu Fasa
• Arus yang mengalir juga sinusoidal
dimana: I rms adalah harga efektif arus.
φ adalah pergeseran fasa antara tegangan &
arus.
• Harga efektif dapat dihitung dengan
hukjum Ohm:
dimana: Z adalah impedansi
)(sin)t( rms
φω= -I2i t
Z
V
I rms
rms
=
Rangkaian Satu Fasa
• Impedansi (dalam Ohms) adalah :
– a) Resistansi (R)
– b) Reaktansi Induktif
– c) Reaktansi Kapasitif
LXL ω=
C
1
XC
ω
=
Rangkaian Satu Fasa
• Impedansi dari sebuah
resistor dan induktor
yang dihubungkan seri
adalah :
• Sudut fasanya :
• Perhitungan impedansi
R
XL
V
a b
g
VXL
VR
I
φ = a
X
R
tan
22
XRZ +=
Rangkaian Satu Fasa
• Arus generator mengalir
dari g ke a selama siklus
positifnya.
• Arus dan tegangan
dalam arah yang sama.
• Arus dalam siklus positif
mengalir dari b ke g.
• The load current and
voltages are in opposite
direction
V
a b
g
VL
VR
I
R
L
Ig
ILoad
Rangkaian Satu Fasa
Rangkaian “Induktif”
• Pergeseran fasa terjadi antara tegangan dan arus adalah “negatif”.
• >>>Arus tertinggal (lagging) terhadap tegangan.
R
L
V
a b
g
VL
VR
I
V(t)
I(t)
φ
0 60 120 180 240 300 360
10
5
0
5
10
V( )t
I( )t
t
Rangkaian Satu Fasa
Rangkaian Kapasitif
• Pergeseran fasa terjadi antara tegangan dan arus adalah “positif”.
• >>>Arus mendahului (leading) terhadap tegangan
t
R
C
V
a b
g
Vc
VR
I
v(t)
i(t)
φ
0 60 120 180 240 300 360
10
5
0
5
10
V( )t
I( )t
Rangkaian Satu Fasa
• Ilustrasi arus kapasitif (leading) dan induktif
(lagging).
t
v(t) IL(t) lagging IC(t) leading
-φ φ
Rangkaian Satu Fasa
Notasi Komplek
• Perhitungan-2 teknik memerlukan informasi harga
efektif (rms) dan pergeseran fasa tegangan dan arus.
• Fungsi waktu digunakan untruk analisa transient.
• Amplitudo(rms) dan sudut fasa dapat dihitung
menggunakan notasi komplek.
• Tegangan, arus dan impedansi dinyatakan dalam
fphasor komplek.
Rangkaian Satu Fasa
Complex Notation
Impedance phasor: (resistance, capacitor, and inductance
connected in series)
Rectangular form:
Exponential form:
where: R
Z
X
φ
XjR)X-(XjR)
Cj
1
(LjR TCL +=+=++=
ω
ωZ
eZ jφ
=Z
22
XR +=Z )
R
X
(tana=φ
Rangkaian Satu Fasa
Single Phase Circuit
Review
Complex Notation
Impedance phasor: (resistance, capacitor, and
inductance connected in parallel)
Two impedances connected in parallel
Cj
Lj
1
R
1
1
Cj
1
1
Lj
1
R
1
11
ω+
ω
+
=
ω
+
ω
+
==
Y
Z
21
21
11
11
1
ZZ
ZZ
ZZ
Z
+
=
+
=
Notasi Komplek
Phasor impedansi:
Bentuk Polar:
R
Z
X
φ
( ) ( )[ ]cosZ φ+φ== φ
sinjZeZ j
22
XR +=Z )tan
R
X
(a=φ
)Z (sinX φ=)Z (cosR φ=
Rangkaian Satu Fasa
Perhitungan Daya.
Daya sesaat, adalah hasil perkalian anatara tegangan sesaat
v(t) dan arus sesaat i(t).
Where:
( ) ( )tI2tV2i(t)v(t)tp φ−ωω== sinsin)(
( )tV2tv ω= sin)( ( )tI2ti φ−ω= sin)(
Rangkaian Satu Fasa
•Bagian 1 Real Power
Harga RATA-RATA dari p(t) adalah REAL POWER. Daya inilah yang
ditransfer dari sumber ke bebean.
•Bagian 2 adalah Reactive Power.
Harga rata-rata reactive power adalah NOL (mengapa?):
a). Selama siklus positif daya rekatif mengalir dari generator ke beban.
b). Selama siklus negatif daya rekatif mengalir dari bebean ke generator.
)(cosIVP φ=
)(sinIVQ φ=
Rangkaian Satu Fasa
Fungsi waktu Daya Sesaat
• Berosilasi dengan frekuensi dua kali frekuensi dasarnya.
• Kurva tergeser ke sumbu positif sehingga daerah dibawah kurva
positif >kurva dibawah kurva negatif.
• Daya rata-rata yg ditransfer: P
T
p t dt
T
= ∫
1
0
( )
t
Voltage Daya SesaatDaya rata-rata
Rangkaian Satu Fasa
tt
t t
Daya Reaktif dan Daya Nyata untuk berbagai pergeseran fasa
Φ = -5o Φ = -30o
Φ = -60o
Φ = -85o
Q sin (2ωt)
P [1-cos(2ωt)]
p(t)
P
Q sin (2ωt)
P [1-cos(2ωt)]
p(t)
P
Q sin (2ωt)
P [1-cos(2ωt)]
p(t)
P
Q sin (2ωt)
P [1-cos(2ωt)]
p(t)
P
Rangkaian Satu Fasa
Daya Komplek
• Notasi komplek dapat digunakan untuk menyatakan Daya.
• FAKTOR DAYA (p.f) didefinisikan sebagai : perbandingan antara Daya
Nyata (P) dengan harga mutlak dari daya komplek (|S|).
QP jIVS ±==
( )
S
P
φpf ==cos
Rangkaian Satu Fasa
Rangkaian Tiga Fasa
Rangkaian Tiga Fasa
Sistem dihubungankan Wye
• Titik netral di-tanahkan
• Tegangan 3-fasa mempunyai
magnitudo yg sama.
• Perbedaan fasa antar tegangan
adalah 120°.
Vb n
Vc n
Va n
Va b
Vb c
Vc a
c
b
a
n
V0V =°∠=anV
120V °−∠=bnV
240V °−∠=cnV
Sistem dihubungkan Wye
• Tegangan LINE to LINE berbeda
dg tegangan FASA
Ia
Va n
Vb n
Vc n
n
Vc a
Va b
Vb c
Ib
Ic

30V3 an +∠== bnanab V-VV

90-3 ∠== bncnbnbc VV-VV

1503 +∠== cnancnca VV-VV
Rangkaian Tiga Fasa
Besar Tegangan LINE to LINE adalah √3 tegangan FASA
(rms)
Sistem Wye Berbeban
• Impedansi beban adalah Za, Zb, Zc
• Setiap sumber tegangan mensuplai
ARUS LINE ke beban.
• Arus dinyatakan sebagai:
• Pada sistem mengalir ARUS KE-
TANAH sebesar:
Vab
Vbc
Zb
Zc
Ib
Ic
Io
a
b
c
Van
a
b
c
Za
Ia
Vbn
Vcn
a
b
c
Vca
n
a
an
a
Z
V
I =
b
bn
b
Z
V
I =
c
cn
c
Z
V
I =
cba0 IIII ++=
Rangkaian Tiga Fasa
Sistem Wye Berbeban
• Jika BEBAN SETIMBANG (Za= Zb =
Zc) maka:
• Dlam hal ini rangkaian ekivalen satu
fasa dapat digunakan (fasa a, sebagai
contoh)
• Fasa b dan c di-”hilangkan”
Io
a
Van
a
Za
Ia
a
n
0=++= cba0 IIII
Rangkaian Tiga Fasa
Sistem Terhubung Delta
• Sistem hanya punya satu macam
tegangan, yakni LINE to LINE
( VLL )
• Sistem mempunyai dua arus :
– Arus LINE
– Arus FASA
• Arus FASA adalah:
Vca
Z
a
b
Z
Zc
Z b
I a
I b
Z a
I c Z c
a
b
Vab
Vbc
c
Ica
Iab
I bc
ab
ab
ab
Z
V
I =
bc
bc
bc
Z
V
I =
bc
bc
bc
Z
V
I =
Rangkaian Tiga Fasa
Sistem Terhubung Delta
Arus LINE :
• Pada beban setimbang:
Ia
Ib
Ic
a
Vca
Vab
Vbc
c
b
a
Zbc
b
ZcaZab
Iab
IcaIbc
c
caaba III −=
abbcb III −=
bccac III −=

303 −∠= aba II
Rangkaian Tiga Fasa
Rangkaian 3-Fasa dengan Beban
Impedansi
Sumber 3-fasa 480 terhubung Wye dengan titik netral ditanahkan mensuplai
impedansi 3-fasa
Za = 70 + j 60, Zb = 43 - 60j, Zc = j 80 + 30 ohm
Beban dihubungkan:
1. Wye, grounded (sistem 4-kawat)
2. Wye, ungrounded ( sistem 3-kawat)
3. Delta
a) Gambarkan rangkaiannya.
b) Hitung: arus pada konfigurasi beban Wye, arus fasa Delta, arus line Delta,
arus sumber, Daya sumber (apparent, real and reactive powers), Faktor Daya.
Perhitungan Daya 3-Fasa
• Daya 3-Fasa merupakan jumlahan dari daya 1-Fasa
• Jika beban setimbang:
• Sistem Wye:
• Sistem Delta:
cba PPPP ++=
( )φcosIV3P3P phasephasephase ==
LNLLLphaseLNphase V3VIIVV ===
( ) ( )φφ cosIV3cosIV3P LLLphasephase ==
phaseLLphaseLine VVI3I ==
( ) ( )φφ cosIV3cosIV3P LLLphasephase ==
Rangkaian Tiga Fasa
φadalahbedafasaantaraVfasadgIfasa
Pengukuran Daya
• Pada sistem 4-kawat, daya
nyata (P) diukur dengan tiga
buah watt-meter 1-fasa.
• Dalam sistem 3-kawat, daya
nyata diukur dengan dua buah
watt-meter 1-fasa. Watt-meter
disuplai oleh tegangan LINE to
LINE.
Load Watt meter 1
Wattmeter 2
Total daya adalah penjumlahan dari
pembacaan dua watt-meter.
Rangkaian Tiga Fasa
Sistem Per-unit
• Dalam Power engineering sistem satuan sering dinyatakan dalam prosentase
dari suatu BASE. Harga (ohms, amperes, volt, watts, etc.) dibagi dg BASE-
nya dan dinyatakan sebagai nilai antara 0.0 s/d 1.0. Sistem ini disebut
sebagai “Per-unit”(pu).
base
real
pu
V
V
V =
base
real
pu
Z
Z
Z =
base
real
pu
S
S
S =
base
real
pu
I
I
I =
Penurunan Per-unit (pu)
Yang dijadikan BASE adalah rating tegangan (V) dan daya komplek (S).
rated
rated
2
rated
rated
base
S
V
I
V
Z == ratedratedrated VISkarena =
Sistem Per-unit
Penurunan Per-unit (pu)
• Impedansi per-unit (Z pu) sama dengan rasio impedansi dlm OHM (Z ohm)
danimpedansi BASE (Zbase)
• Untuk mengkonversi impedansi dari per-unit ke harga SEBENARNYA
(Z ohm )






==
rated
2
rated
ohm
base
ohm
pu
V
S
Z
Z
Z
Z






==
rated
rated
2
pubasepuohm
S
V
ZZZZ
Sistem Per-unit
Contoh
Generator 3-Fasa mensuplai beban melalui sebuah transformator. Data
sistem sbb :
Generator: 450 MVA 25 kV Xgen= 85%
Transformer: 500 MVA 25 kV /120 kV Xtr= 13 %
• Hitung harga “sebenarnya” reaktansi generator dan transformator.
• Gambar diagram impedansi (dlm ohm).
• Hitung arus di jaringan jika pada terminal primer transformator
terjadi hubung singkat. Tegangan generator pada saat terjadi
hubung singkat adalah 30 kV.
Sistem Per-unit
Pertanyaan :
1) Mengapa sistem 3-Fasa banyak digunakan?
2) Berapa kawat listrik yang masuk ke rumah-rumah Anda?
Berapakah tegangannya?
3) Jadi, rumah Anda memakai sistem 1-Fasa atau 3-Fasa?
4) Mengapa titik netral dari sistem diketanahkan?
5) Mengapa stop-kontak yang ada dirumah Anda mempunyai tiga
terminal/colokan? Apa sajakah tiga terminal tsb?

Kuliah 5 Dasar Sistem Tenaga Listrik ( Segitiga Konversi Energi, Rangkaian Satu Fasa, Rangkaian Tiga Fasa )

  • 1.
  • 2.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
    Single & ThreePhase Circuits and Unit system Rangkaian Satu Fasa & Tiga Fasa, dan sistem Unit
  • 24.
  • 25.
    Rangkaian Satu Fasa Komponenrangkaian satu fasa: >Sumber tegangan atau arus >Impedansi (resistansi, induktansi, kapasitansi) >Komponen dihubungkan seri atau paralel. R L V a b g VL VR I 0 60 120 180 240 300 360 10 5 0 5 10 T Vo deg v (t)
  • 26.
    • Sumber teganganmenghasilkan gelombang sinus : dimana: Vrms adalah harga efektif sumber tegangan ω adalah frekuensi sudut fungsi sinus (rad/sec) f adalah frekuensy (60 Hz di USA, 50 Hz di Eropa). T adalah periode gelombang sinus (seconds). • Harga Puncak (maksimum) tegangan adalah )(sin)( tV2tv rms ω= rms0 V2V = Hz T 1 frad/sec T 2 f2 === π πω Rangkaian Satu Fasa
  • 27.
    Harga efektif dapatdihitung • Arah tegangan diperlihatkan oleh panahdari g ke a. Hal ini berarti selama ½ siklus positifnya, potensial a lebih besar daripada g. ∫= T 0 2 rms dtv(t) T 1 V R C V a b g Vc VR I Rangkaian Satu Fasa
  • 28.
    • Arus yangmengalir juga sinusoidal dimana: I rms adalah harga efektif arus. φ adalah pergeseran fasa antara tegangan & arus. • Harga efektif dapat dihitung dengan hukjum Ohm: dimana: Z adalah impedansi )(sin)t( rms φω= -I2i t Z V I rms rms = Rangkaian Satu Fasa
  • 29.
    • Impedansi (dalamOhms) adalah : – a) Resistansi (R) – b) Reaktansi Induktif – c) Reaktansi Kapasitif LXL ω= C 1 XC ω = Rangkaian Satu Fasa
  • 30.
    • Impedansi darisebuah resistor dan induktor yang dihubungkan seri adalah : • Sudut fasanya : • Perhitungan impedansi R XL V a b g VXL VR I φ = a X R tan 22 XRZ += Rangkaian Satu Fasa
  • 31.
    • Arus generatormengalir dari g ke a selama siklus positifnya. • Arus dan tegangan dalam arah yang sama. • Arus dalam siklus positif mengalir dari b ke g. • The load current and voltages are in opposite direction V a b g VL VR I R L Ig ILoad Rangkaian Satu Fasa
  • 32.
    Rangkaian “Induktif” • Pergeseranfasa terjadi antara tegangan dan arus adalah “negatif”. • >>>Arus tertinggal (lagging) terhadap tegangan. R L V a b g VL VR I V(t) I(t) φ 0 60 120 180 240 300 360 10 5 0 5 10 V( )t I( )t t Rangkaian Satu Fasa
  • 33.
    Rangkaian Kapasitif • Pergeseranfasa terjadi antara tegangan dan arus adalah “positif”. • >>>Arus mendahului (leading) terhadap tegangan t R C V a b g Vc VR I v(t) i(t) φ 0 60 120 180 240 300 360 10 5 0 5 10 V( )t I( )t Rangkaian Satu Fasa
  • 34.
    • Ilustrasi aruskapasitif (leading) dan induktif (lagging). t v(t) IL(t) lagging IC(t) leading -φ φ Rangkaian Satu Fasa
  • 35.
    Notasi Komplek • Perhitungan-2teknik memerlukan informasi harga efektif (rms) dan pergeseran fasa tegangan dan arus. • Fungsi waktu digunakan untruk analisa transient. • Amplitudo(rms) dan sudut fasa dapat dihitung menggunakan notasi komplek. • Tegangan, arus dan impedansi dinyatakan dalam fphasor komplek. Rangkaian Satu Fasa
  • 36.
    Complex Notation Impedance phasor:(resistance, capacitor, and inductance connected in series) Rectangular form: Exponential form: where: R Z X φ XjR)X-(XjR) Cj 1 (LjR TCL +=+=++= ω ωZ eZ jφ =Z 22 XR +=Z ) R X (tana=φ Rangkaian Satu Fasa
  • 37.
    Single Phase Circuit Review ComplexNotation Impedance phasor: (resistance, capacitor, and inductance connected in parallel) Two impedances connected in parallel Cj Lj 1 R 1 1 Cj 1 1 Lj 1 R 1 11 ω+ ω + = ω + ω + == Y Z 21 21 11 11 1 ZZ ZZ ZZ Z + = + =
  • 38.
    Notasi Komplek Phasor impedansi: BentukPolar: R Z X φ ( ) ( )[ ]cosZ φ+φ== φ sinjZeZ j 22 XR +=Z )tan R X (a=φ )Z (sinX φ=)Z (cosR φ= Rangkaian Satu Fasa
  • 39.
    Perhitungan Daya. Daya sesaat,adalah hasil perkalian anatara tegangan sesaat v(t) dan arus sesaat i(t). Where: ( ) ( )tI2tV2i(t)v(t)tp φ−ωω== sinsin)( ( )tV2tv ω= sin)( ( )tI2ti φ−ω= sin)( Rangkaian Satu Fasa
  • 40.
    •Bagian 1 RealPower Harga RATA-RATA dari p(t) adalah REAL POWER. Daya inilah yang ditransfer dari sumber ke bebean. •Bagian 2 adalah Reactive Power. Harga rata-rata reactive power adalah NOL (mengapa?): a). Selama siklus positif daya rekatif mengalir dari generator ke beban. b). Selama siklus negatif daya rekatif mengalir dari bebean ke generator. )(cosIVP φ= )(sinIVQ φ= Rangkaian Satu Fasa
  • 41.
    Fungsi waktu DayaSesaat • Berosilasi dengan frekuensi dua kali frekuensi dasarnya. • Kurva tergeser ke sumbu positif sehingga daerah dibawah kurva positif >kurva dibawah kurva negatif. • Daya rata-rata yg ditransfer: P T p t dt T = ∫ 1 0 ( ) t Voltage Daya SesaatDaya rata-rata Rangkaian Satu Fasa
  • 42.
    tt t t Daya Reaktifdan Daya Nyata untuk berbagai pergeseran fasa Φ = -5o Φ = -30o Φ = -60o Φ = -85o Q sin (2ωt) P [1-cos(2ωt)] p(t) P Q sin (2ωt) P [1-cos(2ωt)] p(t) P Q sin (2ωt) P [1-cos(2ωt)] p(t) P Q sin (2ωt) P [1-cos(2ωt)] p(t) P Rangkaian Satu Fasa
  • 43.
    Daya Komplek • Notasikomplek dapat digunakan untuk menyatakan Daya. • FAKTOR DAYA (p.f) didefinisikan sebagai : perbandingan antara Daya Nyata (P) dengan harga mutlak dari daya komplek (|S|). QP jIVS ±== ( ) S P φpf ==cos Rangkaian Satu Fasa
  • 44.
  • 45.
    Rangkaian Tiga Fasa Sistemdihubungankan Wye • Titik netral di-tanahkan • Tegangan 3-fasa mempunyai magnitudo yg sama. • Perbedaan fasa antar tegangan adalah 120°. Vb n Vc n Va n Va b Vb c Vc a c b a n V0V =°∠=anV 120V °−∠=bnV 240V °−∠=cnV
  • 48.
    Sistem dihubungkan Wye •Tegangan LINE to LINE berbeda dg tegangan FASA Ia Va n Vb n Vc n n Vc a Va b Vb c Ib Ic  30V3 an +∠== bnanab V-VV  90-3 ∠== bncnbnbc VV-VV  1503 +∠== cnancnca VV-VV Rangkaian Tiga Fasa Besar Tegangan LINE to LINE adalah √3 tegangan FASA (rms)
  • 49.
    Sistem Wye Berbeban •Impedansi beban adalah Za, Zb, Zc • Setiap sumber tegangan mensuplai ARUS LINE ke beban. • Arus dinyatakan sebagai: • Pada sistem mengalir ARUS KE- TANAH sebesar: Vab Vbc Zb Zc Ib Ic Io a b c Van a b c Za Ia Vbn Vcn a b c Vca n a an a Z V I = b bn b Z V I = c cn c Z V I = cba0 IIII ++= Rangkaian Tiga Fasa
  • 50.
    Sistem Wye Berbeban •Jika BEBAN SETIMBANG (Za= Zb = Zc) maka: • Dlam hal ini rangkaian ekivalen satu fasa dapat digunakan (fasa a, sebagai contoh) • Fasa b dan c di-”hilangkan” Io a Van a Za Ia a n 0=++= cba0 IIII Rangkaian Tiga Fasa
  • 51.
    Sistem Terhubung Delta •Sistem hanya punya satu macam tegangan, yakni LINE to LINE ( VLL ) • Sistem mempunyai dua arus : – Arus LINE – Arus FASA • Arus FASA adalah: Vca Z a b Z Zc Z b I a I b Z a I c Z c a b Vab Vbc c Ica Iab I bc ab ab ab Z V I = bc bc bc Z V I = bc bc bc Z V I = Rangkaian Tiga Fasa
  • 52.
    Sistem Terhubung Delta ArusLINE : • Pada beban setimbang: Ia Ib Ic a Vca Vab Vbc c b a Zbc b ZcaZab Iab IcaIbc c caaba III −= abbcb III −= bccac III −=  303 −∠= aba II Rangkaian Tiga Fasa
  • 53.
    Rangkaian 3-Fasa denganBeban Impedansi Sumber 3-fasa 480 terhubung Wye dengan titik netral ditanahkan mensuplai impedansi 3-fasa Za = 70 + j 60, Zb = 43 - 60j, Zc = j 80 + 30 ohm Beban dihubungkan: 1. Wye, grounded (sistem 4-kawat) 2. Wye, ungrounded ( sistem 3-kawat) 3. Delta a) Gambarkan rangkaiannya. b) Hitung: arus pada konfigurasi beban Wye, arus fasa Delta, arus line Delta, arus sumber, Daya sumber (apparent, real and reactive powers), Faktor Daya.
  • 54.
    Perhitungan Daya 3-Fasa •Daya 3-Fasa merupakan jumlahan dari daya 1-Fasa • Jika beban setimbang: • Sistem Wye: • Sistem Delta: cba PPPP ++= ( )φcosIV3P3P phasephasephase == LNLLLphaseLNphase V3VIIVV === ( ) ( )φφ cosIV3cosIV3P LLLphasephase == phaseLLphaseLine VVI3I == ( ) ( )φφ cosIV3cosIV3P LLLphasephase == Rangkaian Tiga Fasa φadalahbedafasaantaraVfasadgIfasa
  • 55.
    Pengukuran Daya • Padasistem 4-kawat, daya nyata (P) diukur dengan tiga buah watt-meter 1-fasa. • Dalam sistem 3-kawat, daya nyata diukur dengan dua buah watt-meter 1-fasa. Watt-meter disuplai oleh tegangan LINE to LINE. Load Watt meter 1 Wattmeter 2 Total daya adalah penjumlahan dari pembacaan dua watt-meter. Rangkaian Tiga Fasa
  • 56.
    Sistem Per-unit • DalamPower engineering sistem satuan sering dinyatakan dalam prosentase dari suatu BASE. Harga (ohms, amperes, volt, watts, etc.) dibagi dg BASE- nya dan dinyatakan sebagai nilai antara 0.0 s/d 1.0. Sistem ini disebut sebagai “Per-unit”(pu). base real pu V V V = base real pu Z Z Z = base real pu S S S = base real pu I I I =
  • 57.
    Penurunan Per-unit (pu) Yangdijadikan BASE adalah rating tegangan (V) dan daya komplek (S). rated rated 2 rated rated base S V I V Z == ratedratedrated VISkarena = Sistem Per-unit
  • 58.
    Penurunan Per-unit (pu) •Impedansi per-unit (Z pu) sama dengan rasio impedansi dlm OHM (Z ohm) danimpedansi BASE (Zbase) • Untuk mengkonversi impedansi dari per-unit ke harga SEBENARNYA (Z ohm )       == rated 2 rated ohm base ohm pu V S Z Z Z Z       == rated rated 2 pubasepuohm S V ZZZZ Sistem Per-unit
  • 59.
    Contoh Generator 3-Fasa mensuplaibeban melalui sebuah transformator. Data sistem sbb : Generator: 450 MVA 25 kV Xgen= 85% Transformer: 500 MVA 25 kV /120 kV Xtr= 13 % • Hitung harga “sebenarnya” reaktansi generator dan transformator. • Gambar diagram impedansi (dlm ohm). • Hitung arus di jaringan jika pada terminal primer transformator terjadi hubung singkat. Tegangan generator pada saat terjadi hubung singkat adalah 30 kV. Sistem Per-unit
  • 60.
    Pertanyaan : 1) Mengapasistem 3-Fasa banyak digunakan? 2) Berapa kawat listrik yang masuk ke rumah-rumah Anda? Berapakah tegangannya? 3) Jadi, rumah Anda memakai sistem 1-Fasa atau 3-Fasa? 4) Mengapa titik netral dari sistem diketanahkan? 5) Mengapa stop-kontak yang ada dirumah Anda mempunyai tiga terminal/colokan? Apa sajakah tiga terminal tsb?