LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
MENENTUKAN LETAK TITIK BERAT
BENDA
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Fisika
Guru : Ibu Caecilia Erna Widyaningsih, S.Pd.
Oleh :
Nama : Nadia Aulia Firza
Kelas : XI MIPA 3
NO / NISN : 23 / 0057022226
SMAN 1 AMBARAWA
Jl. Yos Sudarso No.46, Kupang Tengah, Kupang, Kec. Ambarawa,
Semarang, Jawa Tengah 50612
2021 / 2022
A. JUDUL
Menentukan Letak Titik Berat Benda
B. TUJUAN
Dari praktikum ini, siswa dapat menentukan letak titik berat suatu
benda
C. LANDASAN TEORI
Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus)
dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi
apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik
yang disebut titik berat. Benda akan seimbang ketika diletakkan di
titik beratnya.
Titik berat adalah suatu titik kesetimbangan suatu benda ataupun
suatu bangun baik itu panjang maupun luas dan volume. Benda
ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai
suatu titik materi, disebut partikel. Gerak yang terjadi pada partikel
hanyalah gerak translasi. Gerak translasi adalah gerak yang tidak
menyebabkan gerak rotasi. Oleh karena itu, satu-satunya syarat
agar suatu partikel seimbang adalah resultan gaya yang bekerja
pada benda tersebut sama dengan nol.
∑F = 0
Jika partikel terletak pada bidang x-y, maka suatu kesetimbangan
dapat ditulis:
∑Fx = 0 (resultan pada sumbu x)
∑Fy = 0 (resultan pada sumbu y)
Ketika partikel seimbang, partikel itu ada dalam keadaan diam
(seimbang statis) atau bergerak dengan kecepatan konstan
(seimbang dinamis). Apabila ada tiga buah gaya yang seimbang,
maka resultan dua buah gaya akan sama besar dan berlawanan
arah dengan gaya yang lain. Hasil bagi setiap besar gaya dengan
sudut sinus di seberangnya pun selalu bernilai sama.
Konsep Titik Berat
Semua benda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat
dianggap terkonsentrasi pada satu titik yang disebut pusat gravitasi
atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang bekerja
menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah
benda yang ditumpu pada titik beratnya akan berada dalam
keseimbangan statis.
Letak titik berat dari suatu benda secara kuantitatif dapat
ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut:
Keterangan:
A1 = Luas Bidang 1
A2 = Luas bidang 2
x1 = Absis titik berat benda 1
x2 = Absis titik berat benda 2
y1 = Ordinat titik berat benda 1
y2 = Ordinat titik berat benda 2
1. Titik berat benda homogen berbentuk garis (satu dimensi)
2. Titik berat benda homogen berbentuk luasan (dua dimensi)
3. Titik berat benda homogen berdimensi tiga (volume)
D. ALAT DAN BAHAN
1. Kertas karton
2. Benang
3. Gantungan besi (sebagai beban pemberat)
4. Pelubang kertas
5. Gunting
6. Penggaris
7. Bolpoin
8. Paku
9. Palu
E. LANGKAH KERJA
1. Gambarlah bentuk sembarang di atas kertas karton.
2. Gunting kertas karton mengikuti pola yang telah digambar.
3. Lubangi benda dengan tiga lubang di tempat berbeda.
4. Ikat benang dengan gantungan besi.
5. Tancapkan paku pada dinding.
6. Ikat benang pada paku, lalu gantungkan benda dengan
memasukkan tiap-tiap lubang yang ada ke dalam paku.
❖ Lubang pertama
❖ Lubang kedua
❖ Lubang ketiga
7. Jika benang sudah setimbang (tenang, diam, tidak
bergerak), buat garis yang berimpit dengan benang
tersebut.
❖ Lubang pertama
❖ Lubang kedua
❖ Lubang ketiga
8. Tarik garis dengan menggunakan bolpoin pada kertas
karton sepanjang kedudukan benang pengukur yang tegak
lurus.
9. Kemudian cari perpotongan garis tersebut dari hasil ke-tiga
garis di atas, dan titik perpotongan tersebut merupakan titik
berat dari kertas karton tersebut, kemudian ukur koordinat
titik berat dengan menggunakan penggaris (x0, y0).
10. Lakukan pencarian perhitungan titik berat kertas karton
tersebut secara teori (konseptual) kemudian bandingkan
dengan hasil secara praktik.
F. TABEL PENGAMATAN
No. Benda
Koordinat Titik Berat
Benda Hasil
Percobaan
Koordinat Titik
Berat Benda
Berdasarkan Teori
Kesalahan
Percobaan
x (cm) y (cm) x (cm) y (cm) x (cm) y (cm)
1.
Persegi
dan
Segitiga
Sama Kaki
10 14,2 10 13,5 - 0,7
G. ANALISA DATA (Perhitungan Berdasarkan Teori)
Diketahui:
X1 =
1
2
. 20
= 10 cm
Y1 = 20 +
1
3
. (33 - 20)
= 20 +
1
3
. 13
= 24,3 cm
A1 =
20 .13
2
= 130 cm2
X2 =
1
2
. 20
= 10 cm
Y2 =
1
2
. 20
= 10 cm
A2 = 20 . 20
= 400 cm2
Ditanya :
a. X0
b. Y0
c. Z(x,y)
Dijawab :
X0 =
( 𝑋1 .𝐴1 + 𝑋2 .𝐴2 )
𝐴1 + 𝐴2
=
( 10 .130 + 10 .400 )
130 + 400
=
( 1300 + 4000 )
530
=
5300
530
= 10 cm
Y0 =
( 𝑌1 .𝐴1+ 𝑌2 .𝐴2 )
𝐴1 + 𝐴2
=
( 24,3 .130 + 10 .400 )
130 + 400
=
( 3159 + 4000 )
530
=
7159
530
= 13,5 cm
a. X0 = 10 cm
b. Y0 = 13,5 cm
c. (x,y) = (10 ; 13,5)
H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang saya lakukan dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
Titik berat adalah titik keseimbangan sempurna atau sebuah pusat
distribusi berat. Perbedaan titik secara teori dan hasil percobaan
terjadi karena adanya perbedaan lubang pada kertas karton atau
bisa jadi karena faktor angin.
Titik berat benda persegi dan segitiga sama kaki adalah (10 ; 14,2)
dengan kesalahan percobaan yang saya lakukan adalah 0 cm
untuk titik x dan 0,7 cm untuk titik y, yang seharusnya titik berat
benda tersebut adalah (10 ; 13,5).
I. REFERENSI
http://catatanthomas.blogspot.com/2017/06/laporan-praktikum-fisik
a-menentukan.html
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/keseimbangan-benda
-tegar-fisika-kelas-11/
https://www.youtube.com/watch?v=sis2LI-jCpM&t=1s
https://classroom.google.com/u/0/c/MzcwMjgzMjY4ODI3/m/MzczO
Tg5MDk0MTgx/details

Laporan Praktikum Titik Berat - Nadia Aulia Firza (23 - XI MIPA 3)

  • 1.
    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA MENENTUKANLETAK TITIK BERAT BENDA Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Fisika Guru : Ibu Caecilia Erna Widyaningsih, S.Pd. Oleh : Nama : Nadia Aulia Firza Kelas : XI MIPA 3 NO / NISN : 23 / 0057022226 SMAN 1 AMBARAWA Jl. Yos Sudarso No.46, Kupang Tengah, Kupang, Kec. Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah 50612 2021 / 2022
  • 2.
    A. JUDUL Menentukan LetakTitik Berat Benda B. TUJUAN Dari praktikum ini, siswa dapat menentukan letak titik berat suatu benda C. LANDASAN TEORI Suatu benda tegar dapat mengalami gerak translasi (gerak lurus) dan gerak rotasi. Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat mengenai suatu titik yang disebut titik berat. Benda akan seimbang ketika diletakkan di titik beratnya. Titik berat adalah suatu titik kesetimbangan suatu benda ataupun suatu bangun baik itu panjang maupun luas dan volume. Benda ukurannya dapat diabaikan sehingga dapat digambarkan sebagai suatu titik materi, disebut partikel. Gerak yang terjadi pada partikel hanyalah gerak translasi. Gerak translasi adalah gerak yang tidak menyebabkan gerak rotasi. Oleh karena itu, satu-satunya syarat agar suatu partikel seimbang adalah resultan gaya yang bekerja pada benda tersebut sama dengan nol. ∑F = 0 Jika partikel terletak pada bidang x-y, maka suatu kesetimbangan dapat ditulis: ∑Fx = 0 (resultan pada sumbu x) ∑Fy = 0 (resultan pada sumbu y) Ketika partikel seimbang, partikel itu ada dalam keadaan diam (seimbang statis) atau bergerak dengan kecepatan konstan (seimbang dinamis). Apabila ada tiga buah gaya yang seimbang, maka resultan dua buah gaya akan sama besar dan berlawanan arah dengan gaya yang lain. Hasil bagi setiap besar gaya dengan sudut sinus di seberangnya pun selalu bernilai sama.
  • 3.
    Konsep Titik Berat Semuabenda di bumi mempunyai berat. Berat suatu benda dapat dianggap terkonsentrasi pada satu titik yang disebut pusat gravitasi atau titik berat. Pada titik berat ini gaya-gaya yang bekerja menghasilkan momen resultan sama dengan nol. Karena itulah benda yang ditumpu pada titik beratnya akan berada dalam keseimbangan statis. Letak titik berat dari suatu benda secara kuantitatif dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut: Keterangan: A1 = Luas Bidang 1 A2 = Luas bidang 2 x1 = Absis titik berat benda 1 x2 = Absis titik berat benda 2 y1 = Ordinat titik berat benda 1 y2 = Ordinat titik berat benda 2 1. Titik berat benda homogen berbentuk garis (satu dimensi)
  • 4.
    2. Titik beratbenda homogen berbentuk luasan (dua dimensi) 3. Titik berat benda homogen berdimensi tiga (volume)
  • 5.
    D. ALAT DANBAHAN 1. Kertas karton 2. Benang 3. Gantungan besi (sebagai beban pemberat) 4. Pelubang kertas
  • 6.
    5. Gunting 6. Penggaris 7.Bolpoin 8. Paku 9. Palu
  • 7.
    E. LANGKAH KERJA 1.Gambarlah bentuk sembarang di atas kertas karton. 2. Gunting kertas karton mengikuti pola yang telah digambar.
  • 8.
    3. Lubangi bendadengan tiga lubang di tempat berbeda. 4. Ikat benang dengan gantungan besi.
  • 9.
    5. Tancapkan pakupada dinding. 6. Ikat benang pada paku, lalu gantungkan benda dengan memasukkan tiap-tiap lubang yang ada ke dalam paku. ❖ Lubang pertama
  • 10.
    ❖ Lubang kedua ❖Lubang ketiga
  • 11.
    7. Jika benangsudah setimbang (tenang, diam, tidak bergerak), buat garis yang berimpit dengan benang tersebut. ❖ Lubang pertama ❖ Lubang kedua
  • 12.
    ❖ Lubang ketiga 8.Tarik garis dengan menggunakan bolpoin pada kertas karton sepanjang kedudukan benang pengukur yang tegak lurus.
  • 13.
    9. Kemudian cariperpotongan garis tersebut dari hasil ke-tiga garis di atas, dan titik perpotongan tersebut merupakan titik berat dari kertas karton tersebut, kemudian ukur koordinat titik berat dengan menggunakan penggaris (x0, y0). 10. Lakukan pencarian perhitungan titik berat kertas karton tersebut secara teori (konseptual) kemudian bandingkan dengan hasil secara praktik. F. TABEL PENGAMATAN No. Benda Koordinat Titik Berat Benda Hasil Percobaan Koordinat Titik Berat Benda Berdasarkan Teori Kesalahan Percobaan x (cm) y (cm) x (cm) y (cm) x (cm) y (cm) 1. Persegi dan Segitiga Sama Kaki 10 14,2 10 13,5 - 0,7
  • 14.
    G. ANALISA DATA(Perhitungan Berdasarkan Teori) Diketahui: X1 = 1 2 . 20 = 10 cm Y1 = 20 + 1 3 . (33 - 20) = 20 + 1 3 . 13 = 24,3 cm A1 = 20 .13 2 = 130 cm2 X2 = 1 2 . 20 = 10 cm Y2 = 1 2 . 20 = 10 cm A2 = 20 . 20 = 400 cm2 Ditanya : a. X0 b. Y0 c. Z(x,y) Dijawab : X0 = ( 𝑋1 .𝐴1 + 𝑋2 .𝐴2 ) 𝐴1 + 𝐴2 = ( 10 .130 + 10 .400 ) 130 + 400 = ( 1300 + 4000 ) 530
  • 15.
    = 5300 530 = 10 cm Y0= ( 𝑌1 .𝐴1+ 𝑌2 .𝐴2 ) 𝐴1 + 𝐴2 = ( 24,3 .130 + 10 .400 ) 130 + 400 = ( 3159 + 4000 ) 530 = 7159 530 = 13,5 cm a. X0 = 10 cm b. Y0 = 13,5 cm c. (x,y) = (10 ; 13,5) H. KESIMPULAN Dari percobaan yang saya lakukan dapat ditarik kesimpulan, yaitu: Titik berat adalah titik keseimbangan sempurna atau sebuah pusat distribusi berat. Perbedaan titik secara teori dan hasil percobaan terjadi karena adanya perbedaan lubang pada kertas karton atau bisa jadi karena faktor angin. Titik berat benda persegi dan segitiga sama kaki adalah (10 ; 14,2) dengan kesalahan percobaan yang saya lakukan adalah 0 cm untuk titik x dan 0,7 cm untuk titik y, yang seharusnya titik berat benda tersebut adalah (10 ; 13,5).
  • 16.