PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
MAKALAH
PEMULIAAN TANAMAN
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADA
TANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
Disusun oleh :
KELOMPOK VI
1. EDI NUGROHO (11011025)
2. ESTI SULANDARI (11011014)
3. LINA ASTUTI (11011019)
4. ANDREAS IVAN (09011001)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA
2013
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah pemuliaan tanaman yang berjudul Biologi bunga & teknik persilangan
buatan pada tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) . Dengan laporan ini kita bisa
mengetahui tentang Biologi bunga dan bagai mana cara teknik persilangan buatan
pada tanaman kelapa.
Diharapkan laporan ini dapat memberikan banyak informasi untuk kita
semua khususnya di bidang pertanian. Tidak lupa, penyusun mengucapkan
terimakasih khususnya kepada Ibu Ir.Tyastuti Purwani,M.P selaku dosen pengajar
mata kuliah Praktikum pemuliaan tanaman.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Yogyakarta,23 Mei 2013
Praktikan
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a. Klasifikasi
b. Deskripsi
c. Morfologi
d. Syarat-syarat tumbuh
e. Biologi bunga
f. Hibridisasi (persilangan)
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup dibekali kemampuan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk
dapat mempertahankan jenisnya yaitu dengan melakukan reproduksi.
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang tidak mempunyai alat gerak aktif.
Perlu adanya alat bantu dalam proses reproduksi untuk menghasilkan
keturunan. Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksualpada
tumbuhan berbunga. Organ reproduksi (benang sari dan putik) terdapat pada
bunga.
Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan
berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang
menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji. Morfologi dari suatu
bunga dapat menjadi dasar bagi klasifikasi tanaman. Tanaman yang memiliki
system kekerabatan dekat umumnya memiliki ciri atau morfologi bunga yang
hampir sama. Contohnya untuk tanaman dari keluarga papilonaceae memiliki
ciri khas bunga berbentuk terompet.
Pengetahuan tentang biologi bunga dapat mempermudah kita dalam
menentukan metode pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat menentukan
jenis penyerbukannya.. Proses penting dalam daur hidup suatu tanaman adalah
penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan (pollination) merupakan peristiwa
melekatnya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan merupakan tahap awal
dari terbentuknya individu atau tanaman baru. Penyerbukan dapat terjadi
secara alami dengan bantuan angin, air, manusia, serangga atau hewan lainnya
dan lain-lain.
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arcales
Family : Arecaceae
Genus : Cocos
Spesies : Cocos nucifera L.
B. Deskripsi
Kelapa atau Cocos Nucifera adalah sejenis tumbuh-tumbuhan dari
golongan atau keluarga arecaeae, termasuk jenis tanaman palma yang
memiliki buah dengan ukuran cukup besar. Batang dari pohonnya umumnya
berdiri tegak dan tidak memiliki cabang serta dapat tumbuh hingga mencapai
tinggi 10 sampai 14 meter lebih, daunnya berpelepah dan mencapai panjang
berkisar antara 3 sampai 4 meter, buahnya terbungkus dengan serabut dan
batok yang cukup kuat untuk melindungi daging buahnya perpohonnya
biasanya memiliki 2 sampai 10 buah kelapa pertangkainya.
C. Morfologi
Morfologi Kelapa Keluarga Palmae (palem) umumnya tidak bercabang
dan mempunyai daun yang berbentuk cincin. Berikut ini morfologi tanaman
kelapa :
 Batang
Pada umumnya, batang kelapa mengarah lurus ke atas dan tidak
bercabang, kecuali pada tanaman di pinggir sungai, tebing dan lain-
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
lain, pertumbuhan tanaman akan melengkung menyesuaikan arah sinar
matahari.
 Akar
Tanaman kelapa yang baru bertunas mempunyai akar tunggang.
Namun perkembangan akar tersebut makin lama akan dilampaui oleh
akar-akar yang lain, sehingga fungsi dan bentuknya sama seperti akar
serabut biasa.
 Daun
Pertumbuhan dan pembentukan mahkota daun, dimulai sejak biji
berkecambah dan pada tingkat pertama dibentuk 4 – 6 helai daun.
Daun tersusun saling membalut satu sama lain, merupakan selubung
dan mudahkan susunan lembaga serta akar menembus sabut pada
waktu tumbuh.
 Bunga
Pohon kelapa mulai berbunga kira-kira setelah 3 – 4 tahun, pada
kelapa genjah, dan 4 – 8 tahun pada kelapa dalam, sedang kelapa
hibrida mulai berbunga sesudah umur 4 tahun. Karangan bunga mulai
tumbuh dari ketiak daun yang bagian luarnya diselubungi oleh
seludang yang disebut mancung (spatha). Mancung merupakan kulit
tebal dan menjadi pelindung calon bunga, panjangnya 80 – 90 cm.
 Buah
Bunga betina yang telah dibuahi mulai tumbuh menjadi buah,kira-
kira 3 – 4 minggu setelah manggar terbuka. Tidak semua buah yang
terbentuk akan menjadi buah yang bisa dipetik, tetapi diperkirakan
1/2 - 2/3 buah muda berguguran, karena pohon tidak sanggup
membesarkannya. Buah yang masih kecil dan muda sering disebut
bluluk (P. Suhardiman. 1994).
D. Syarat-syarat tumbuh
 Iklim
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
Kelapa tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan antara 1300-
2300 mm/tahun, bahkan sampai 3800 mm atau lebih, sepanjang tanah
mempunyai drainase yang baik. Kelapa menyukai sinar matahari
dengan lama penyinaran minimum 120 jam/bulan sebagai sumber
energi fotosintesis. Kelapa sangat peka pada suhu rendah dan tumbuh
paling baik pada suhu 20-27 derajat C. Pada suhu 15 derajat C, akan
terjadi perubahan fisiologis tanaman kelapa. Kelapa tumbuh baik
pada rH bulanan rata-rata 70-80% minimum 65% rH udara sangat
rendah, tetapi bila tanaman rH terlalu tinggi menimbulkan hama dan
penyakit.
 Media Tanam
Tanaman kelapa tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti
alluvial,laterit,vulkanis, berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu,
tetapi paling baik pada endapan aluvial. Kelapa dapat tumbuh subur
pada pH 5-8, optimum pada pH 5.5-6,5. Pada tanah dengan pH diatas
7.5 dan tidak terdapat keseimbangan unsur hara, sering menunjukkan
gejala-gejala defisiensi besi dan mangan. Kelapa membutuhkan air
tanah pada kondisi tersedia yaitu bila kandungan air tanah sama
dengan persediaan air ditambah curah hujan selama 1 bulan atau
sama dengan potensi evapotranspirasi, maka air tanah cukup tersedia.
Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah terutama
kandungan bahan organik dan keadaan penutup tanah. Jeluk atau
kedalaman tanah yang dikehendaki minimal 80-100 cm. Tanaman
kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada lahan yang
tingkat kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibuat teras untuk
mencegah kerusakan tanah akibat erosi, mempertahankan kesuburan
tanah dan memperbaiki tanah.
 Ketinggian Tempat
Tanaman kelapa tumbuh baik didaerah dataran rendah dengan
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
Ketinggian yang optimal 0-450 m dpl. Pada ketinggian 450-1000 m
dpl waktu berbuah terlambat, dan kadar minyaknya rendah.
E. Biologi bunga
Bunga kelapa berbentuk sebuah karangan yang mulai tersusun
berturut-turut tumbuh keluar dari ketiak daun. Karangan bunga itu
diselubungi oleh kulit mangar yang bagian luarnya disebut mancung
(sphata). Ukurannya antara 80-90 cm dan jumlahnya bisa mencapai 30-40
cabang (Soedijanto, 1981).
Rumus Bunga Kelapa :♀ *K 3, C 3, A 0, G (3) ♂ *K 3, C 3, A (6), G 0
Pada tanaman kelapa terdapat dua macam bagian bunga yaitu
bagian bnga jantan dan bagian bunga betina. Bagian – bagian bunga jantan
adalah 3 helai kelopak 3-5mm, 3 helai daun mahkota 15mm, 6 helai
benang sari, 1 putik rudimenter dengan kepala putih berhelai 3 lembar,
diantara sirip – sirip terdapat nectar.
Bunga betina berukuran lebih besar, +/- 3 cm. kelopak bunga tebal
dan lebar membungkus hampir seluruh bagian-bagian lainnya.Putik tidak
bertangkai, tetapi sisa benang sari (rudimenter) masih tampak tersusun
seperti menggelembung (6 buah).Dasar buah terdiri dari 3 ruangan dan
tiap ruangan terdapat 1 baka lbiji, tetapi hanya 1 yang akan tumbuh
normal.
F. Hibridisasi (persilangan)
Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara tetua
yang berbeda susunan genetiknya. Pada tanaman menyerbuk sendiri
hibridisasi merupakan langkah awal pada program pemuliaan setelah
dilakukan pemilihan tetua. Umumnya program pemuliaan tanaman
menyerbuk sendiri dimulai dengan menyilangkan dua tetua homozigot
yang berbeda genotipenya. Pada tanaman menyerbuk silang, hibridisasi
biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau pengujian ketegaran
hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
juga dimaksugkan untuk memperluas keragaman.
Tujuan utama melakukan persilangan adalah Menggabungkan
semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru; Memperluas keragaman
genetik; Memanfaatkan vigor hibrida; atau Menguji potensi tetua (uji
turunan). Dari keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa
hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman, terutama
dalam hal memperluas keragaman dan mendapatkan varietas unggul yang
diinginkan. Seleksi akan efektif apabila populasi yang diseleksi
mempunyai keragaman genetik yang luas.
Teknik Hibridisasi Buatan adalah sebagai berikut :
 Persiapan
Persiapan untuk melakukan kastrasi dan penyerbukan
silang meliputi penyediaan alat-alat antara lain : pisau kecil yang
tajam, gunting kecil, pinset dengan ujung yang runcing, jarum
yang panjang dan lurus, alkohol (75-85%) atau spiritus dalam
botol kecil untuk mensterilkan alat-alat tersebut, wadah untuk
tempat benang sari, sikat kecil untuk mengeluarkan serbuk sari
dari benang sari, kuas untuk meletakkan serbuk sari di atas kepala
putik dan kaca pembesar untuk memeriksa kebersihan kepala
putik.
Penutupan bunga sebelum dan sesudah penyerbukan dapat
menggunakan kantong dari kain, kelambu, kantong plastik yang
telah diberi lubang-lubang kecil untuk pernafasan (peredaran
udara) atau isolatif, sesuai dengan ukuran bunga.
Perlengkapan lain yang perlu disediakan yakni label dari
kertas yang tahan air, selanjutnya label tersebut diberi nomor urut.
Untuk keperluan penyerbukan silang antara jenis-jenis tertentu
sebaiknya kertas label mempunyai warna tertentu, misalnya untuk
persilangan A X B warna labelnya merah, untuk A X C warna
labelnya putih, untuk D X B warnanya hijau dan seterusnya
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
dengan warna lain.
 Kastrasi
Kastrasi adalah kegiatan membersihkan bagian tanaman
yang ada di sekitar bunga yang akan diemaskulasi dari kotoran,
serangga, kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai serta organ
tanaman lain yang mengganggu kegiatan persilangan.
Membuang mahkota dan kelopak juga termasuk kegiatan
kastrasi. Kastrasi umumnya menggunakan gunting, pisau atau
pinset.
 Emaskulasi
Emaskulasi adalah kegiatan membuang alat kelamin jantan
(stamen) pada tetua betina, sebelum bunga mekar atau sebelum
terjadi penyerbukan sendiri. Emaskulasi terutama dilakukan pada
tanaman berumah satu yang hermaprodit dan fertil. Cara
emaskulasi tergantung pada morfologi bunganya.
 Isolasi
Isolasi dilakukan agar bunga yang telah diemaskulasi tidak
terserbuki oleh serbuk sari asing. Dengan demikian baik bunga
jantan maupun betina harus dikerudungi dengan kantung.
Kantung bisa terbuat dari kertas tahan air, kain, plastik, selotipe
dan lain-lain. Ukuran kantung disesuaikan dengan ukuran bunga
tanaman yang bersangkutan. Kantong tersebut harus memenuhi
syarat berikut :
1. Kuat dan tahan hujan lebat dan panas terik matahari.
2. Tidak mengganggu pernafasan bunga yang dibungkus
3. Bila terkena air hujan dapat lekas kering, airnya dapat
lekas menguap
4. Bahan yang dipakai untuk kantong tidak enak rasanya,
agar tidak dimakan oleh serangga atau binatang-binatang
lainnya.
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
5. Kantongnya cukup besar, sehingga bila ada hujan turun,
bunganya tidak akan menempel pada kantong. Kantong
tersebut dapat berbentuk silinder, yang diperkuat dengan
kerangka dari kawat atau bambu. Bila bunga yang
dibungkus itu kecil, cukuplah bunga itu ditutup dengan
sebuah tudung plastik berukuran kecil.
 Pengumpulan Serbuk Sari
Pengumpulan serbuk sari dari pohon tetua jantan dapat
dimulai beberapa jam sebelum kuncup-kuncup bunga itu mekar.
Bila letak pohon tetua betina jauh dari pohon tetua jantan, maka
pengangkutan kuncup-kuncup bunga dari tetua jantan ke tetua
betina akan memakan waktu yang lama. Agar kuncup bunga itu
tidak lekas layu dan tahan lama dalam keadaan segar, hendaknya
kuncup bunga itu dipetik dan diangkut pada pagi hari sebelum
matahari terbit atau pada sore hari setelah matahari terbenam.
Serbuk sari adalah mahluk hidup, yang mempunyai umur
terbatas dan kemudian mati. Mutu serbuk sari dapat dipengaruhi
oleh banyak faktor antara lain :
1. Kelembaban udara, pada kelembaban udara relatif yang
tinggi serbuk sari tidak tahan disimpan lama.
Penyimpanan serbuk sari di tempat lembab akan
berakibat buruk, karena berpeluang berjangkit
cendawan dan bakteri yang dapat menyebabkan serbuk
sari lekas mati.
2. Umur serbuk sari, makin tua umur serbuk sari, makin
lamban akan perkecambahannya dan tabung sari yang
terbentuk akan lebih pendek. Selain itu persentase butir-
butir serbuk sari yang hidup akan terus menurun sampai
pada suatu saat tidak ada serbuk sari lagi yang dapat
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
berkecambah.
3. Suhu udara, pada tempat yang udaranya kering dan
pada suhu rendah, serbuk sari dapat disimpan sampai
beberapa minggu dalam keadaan tertutup.
Di laboratorium, serbuk sari biasanya disimpan pada suhu
antara 2-8 0C dan pada kelembaban udara antara 10% sampai 50%.
Penyimpanannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
terlebih dahulu serbuk sarinya dimasukkan ke dalam tabung gelas.
Kemudian tabungnya diletakkan dalam exsicator (desiccator) yang
telah diisi dengan CaCl2 atau dengan larutan H2SO4 pada
konsentrasi tertentu, misalnya antara 10-70%. Maksudnya agar dapat
menyerap uap air dari udara cukup banyak. Untuk menyimpan
serbuk sari bunga karet dari jenis No. PR 107 biasanya dipakai
konsentrasi 27% H2SO4 dan untuk serbuk sari dari jenis karet No.
AV 157 dipakai konsentrasi 35% H2SO4.
 Penyerbukan
Penyerbukan buatan dilakukan antara tanaman yang
berbeda genetiknya. Pelaksanaannya terdiri dari pengumpulan
polen (serbuk sari) yang viabel atau anter dari tanaman tetua
jantan yang sehat, kemudian menyerbukannya ke stigma tetua
betina yang telah dilakukan emaskulasi. Cara melakukan
penyerbukan :
1. Menggunakan kuas, pinset, tusuk gigi yang steril, yaitu
dengan mencelupkan alat-alat tersebut ke alkohol pekat,
biarkan kering kemudian celupkan ke polen dan oleskan ke
stigma.
2. Mengguncangkan bunga jantan di atas bunga betina,
sehingga polen jantan jatuh ke stigma bunga tetua betina
yang telah diemaskulasi. Cara ini biasanya digunakan untuk
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
persilangan padi dan jagung.
 Pelabelan
Ukuran dan bentuk label berbeda-beda. Pada dasarnya label
terbuat dari kertas keras tahan air, atau plastik. Pada label antara
lain tertulis informasi tentang: (1) Nomor yang berhubungan
dengan lapangan, (2) Waktu emaskulasi, (3) waktu penyerbukan,
(4) Nama tetua jantan dan betina, (5) Kode pemulia/penyilang.
 Pendeteksian Keberhasilan Persilangan Buatan
Keberhasilan suatu persilangan buatan dapat dilihat kira-
kira satu minggu setelah dilakukan penyerbukan . Jika calon
buah mulai membesar dan tidak rontok maka kemungkinan telah
terjadi pembuahan. Sebaliknya, jika calon buah tidak membesar
atau rontok maka kemungkinan telah terjadi kegagalan
pembuahan. Keberhasilan penyerbukan buatan yang kemudian
diikuti oleh pembuahan dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya adalah kompatibilitas tetua, ketepatan waktu reseptif
betina dan antesis jantan, kesuburan tanaman serta faktor
lingkungan. Kompatibilitas tetua terkait dengan gen-gen yang
terkandung pada tetua jantan dan betina. Waktu reseptif betina
dan antesis jantan dapat dilihat ciri morfologi bunga. Bunga yang
terbaik adalah bunga yang akan mekar pada hari tersebut.
Sementara itu, faktor lingkungan yang berpengaruh pada
keberhasilan persilangan buatan adalah curah hujan, cahaya
mahatari, kelembaban dan suhu. Curah hujan dan suhu tinggi
akan menyebabkan rendahnya keberhasilan persilangan buatan.
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
BAB III
KESIMPULAN
1. Kelapa adalah salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam suku
pinang-pinangan (arecaceae).
2. Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan, mulai dari bunga, batang,
pelepah, daun, buah, bahkan akarnya pun dapat dimanfaatkan.
3. Bunga kelapa disebut juga bunga majemuk yang terdiri dari kumpulan
spikelet. Dan tersusun menjadi inflorensce berbentuk spiral. Bunga betina
mempunyai ibu tangkai bunga yang merupakan pendukung spikelet.
4. Perbedaan bunga jantan dan betina pada kelapa adalah :
a. Bunga jantan
 3 helai kelopak 3-5mm
 3 helai daun mahkota 15mm
 6 helai benang sari
 1 putik rudimenter dengan kepala putih berhelai 3 lembar,
diantara sirip-sirip terdapat nectar
b. Bunga Betina
 berukuran lebih besar +/- 3 cm
 kelopak bunga tebal dan lebar membungkus hampir seluruh
PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN 2013
========================================================
BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.)
bagian-bagian lainnya
 Putik tidak bertangkai, tetapi sisa benang sari (rudimenter)
masih tampak tersusun seperti menggelembung (6 buah)
 Dasar buah terdiri dari 3 ruangan dan tiap ruangan terdapat 1
bakal biji, tetapi hanya 1 yang akan tumbuh normal.
DAFTAR PUSTAKA
Nasir. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Jakarta : Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Setyamidjaya, D. 1993. Bertanam Kelapa. Kanisus, Yogyakarta
Suhardiman, P. 1994. Bertanam Kelapa Hibrida. Penebar Swadaya, Jakarta
Suhardiyono, L. 2000. Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya.
Kanisus,
Yogyakarta
Sukamto, 2001. Upaya Meningkatkan Produksi Kelapa. Penebar Swadaya,
Jakarta

Makalah pemuliaan tanaman

  • 1.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) MAKALAH PEMULIAAN TANAMAN BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADA TANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) Disusun oleh : KELOMPOK VI 1. EDI NUGROHO (11011025) 2. ESTI SULANDARI (11011014) 3. LINA ASTUTI (11011019) 4. ANDREAS IVAN (09011001) PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2013
  • 2.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah pemuliaan tanaman yang berjudul Biologi bunga & teknik persilangan buatan pada tanaman kelapa (Cocos nucifera L.) . Dengan laporan ini kita bisa mengetahui tentang Biologi bunga dan bagai mana cara teknik persilangan buatan pada tanaman kelapa. Diharapkan laporan ini dapat memberikan banyak informasi untuk kita semua khususnya di bidang pertanian. Tidak lupa, penyusun mengucapkan terimakasih khususnya kepada Ibu Ir.Tyastuti Purwani,M.P selaku dosen pengajar mata kuliah Praktikum pemuliaan tanaman. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Yogyakarta,23 Mei 2013 Praktikan
  • 3.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB II TINJAUAN PUSTAKA a. Klasifikasi b. Deskripsi c. Morfologi d. Syarat-syarat tumbuh e. Biologi bunga f. Hibridisasi (persilangan) BAB III KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
  • 4.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makhluk hidup dibekali kemampuan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk dapat mempertahankan jenisnya yaitu dengan melakukan reproduksi. Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang tidak mempunyai alat gerak aktif. Perlu adanya alat bantu dalam proses reproduksi untuk menghasilkan keturunan. Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksualpada tumbuhan berbunga. Organ reproduksi (benang sari dan putik) terdapat pada bunga. Bunga berfungsi utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji. Morfologi dari suatu bunga dapat menjadi dasar bagi klasifikasi tanaman. Tanaman yang memiliki system kekerabatan dekat umumnya memiliki ciri atau morfologi bunga yang hampir sama. Contohnya untuk tanaman dari keluarga papilonaceae memiliki ciri khas bunga berbentuk terompet. Pengetahuan tentang biologi bunga dapat mempermudah kita dalam menentukan metode pemuliaan yang dapat diterapkan serta dapat menentukan jenis penyerbukannya.. Proses penting dalam daur hidup suatu tanaman adalah penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan (pollination) merupakan peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan merupakan tahap awal dari terbentuknya individu atau tanaman baru. Penyerbukan dapat terjadi secara alami dengan bantuan angin, air, manusia, serangga atau hewan lainnya dan lain-lain.
  • 5.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arcales Family : Arecaceae Genus : Cocos Spesies : Cocos nucifera L. B. Deskripsi Kelapa atau Cocos Nucifera adalah sejenis tumbuh-tumbuhan dari golongan atau keluarga arecaeae, termasuk jenis tanaman palma yang memiliki buah dengan ukuran cukup besar. Batang dari pohonnya umumnya berdiri tegak dan tidak memiliki cabang serta dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 10 sampai 14 meter lebih, daunnya berpelepah dan mencapai panjang berkisar antara 3 sampai 4 meter, buahnya terbungkus dengan serabut dan batok yang cukup kuat untuk melindungi daging buahnya perpohonnya biasanya memiliki 2 sampai 10 buah kelapa pertangkainya. C. Morfologi Morfologi Kelapa Keluarga Palmae (palem) umumnya tidak bercabang dan mempunyai daun yang berbentuk cincin. Berikut ini morfologi tanaman kelapa :  Batang Pada umumnya, batang kelapa mengarah lurus ke atas dan tidak bercabang, kecuali pada tanaman di pinggir sungai, tebing dan lain-
  • 6.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) lain, pertumbuhan tanaman akan melengkung menyesuaikan arah sinar matahari.  Akar Tanaman kelapa yang baru bertunas mempunyai akar tunggang. Namun perkembangan akar tersebut makin lama akan dilampaui oleh akar-akar yang lain, sehingga fungsi dan bentuknya sama seperti akar serabut biasa.  Daun Pertumbuhan dan pembentukan mahkota daun, dimulai sejak biji berkecambah dan pada tingkat pertama dibentuk 4 – 6 helai daun. Daun tersusun saling membalut satu sama lain, merupakan selubung dan mudahkan susunan lembaga serta akar menembus sabut pada waktu tumbuh.  Bunga Pohon kelapa mulai berbunga kira-kira setelah 3 – 4 tahun, pada kelapa genjah, dan 4 – 8 tahun pada kelapa dalam, sedang kelapa hibrida mulai berbunga sesudah umur 4 tahun. Karangan bunga mulai tumbuh dari ketiak daun yang bagian luarnya diselubungi oleh seludang yang disebut mancung (spatha). Mancung merupakan kulit tebal dan menjadi pelindung calon bunga, panjangnya 80 – 90 cm.  Buah Bunga betina yang telah dibuahi mulai tumbuh menjadi buah,kira- kira 3 – 4 minggu setelah manggar terbuka. Tidak semua buah yang terbentuk akan menjadi buah yang bisa dipetik, tetapi diperkirakan 1/2 - 2/3 buah muda berguguran, karena pohon tidak sanggup membesarkannya. Buah yang masih kecil dan muda sering disebut bluluk (P. Suhardiman. 1994). D. Syarat-syarat tumbuh  Iklim
  • 7.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) Kelapa tumbuh baik pada daerah dengan curah hujan antara 1300- 2300 mm/tahun, bahkan sampai 3800 mm atau lebih, sepanjang tanah mempunyai drainase yang baik. Kelapa menyukai sinar matahari dengan lama penyinaran minimum 120 jam/bulan sebagai sumber energi fotosintesis. Kelapa sangat peka pada suhu rendah dan tumbuh paling baik pada suhu 20-27 derajat C. Pada suhu 15 derajat C, akan terjadi perubahan fisiologis tanaman kelapa. Kelapa tumbuh baik pada rH bulanan rata-rata 70-80% minimum 65% rH udara sangat rendah, tetapi bila tanaman rH terlalu tinggi menimbulkan hama dan penyakit.  Media Tanam Tanaman kelapa tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti alluvial,laterit,vulkanis, berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu, tetapi paling baik pada endapan aluvial. Kelapa dapat tumbuh subur pada pH 5-8, optimum pada pH 5.5-6,5. Pada tanah dengan pH diatas 7.5 dan tidak terdapat keseimbangan unsur hara, sering menunjukkan gejala-gejala defisiensi besi dan mangan. Kelapa membutuhkan air tanah pada kondisi tersedia yaitu bila kandungan air tanah sama dengan persediaan air ditambah curah hujan selama 1 bulan atau sama dengan potensi evapotranspirasi, maka air tanah cukup tersedia. Keseimbangan air tanah dipengaruhi oleh sifat fisik tanah terutama kandungan bahan organik dan keadaan penutup tanah. Jeluk atau kedalaman tanah yang dikehendaki minimal 80-100 cm. Tanaman kelapa membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada lahan yang tingkat kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibuat teras untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi, mempertahankan kesuburan tanah dan memperbaiki tanah.  Ketinggian Tempat Tanaman kelapa tumbuh baik didaerah dataran rendah dengan
  • 8.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) Ketinggian yang optimal 0-450 m dpl. Pada ketinggian 450-1000 m dpl waktu berbuah terlambat, dan kadar minyaknya rendah. E. Biologi bunga Bunga kelapa berbentuk sebuah karangan yang mulai tersusun berturut-turut tumbuh keluar dari ketiak daun. Karangan bunga itu diselubungi oleh kulit mangar yang bagian luarnya disebut mancung (sphata). Ukurannya antara 80-90 cm dan jumlahnya bisa mencapai 30-40 cabang (Soedijanto, 1981). Rumus Bunga Kelapa :♀ *K 3, C 3, A 0, G (3) ♂ *K 3, C 3, A (6), G 0 Pada tanaman kelapa terdapat dua macam bagian bunga yaitu bagian bnga jantan dan bagian bunga betina. Bagian – bagian bunga jantan adalah 3 helai kelopak 3-5mm, 3 helai daun mahkota 15mm, 6 helai benang sari, 1 putik rudimenter dengan kepala putih berhelai 3 lembar, diantara sirip – sirip terdapat nectar. Bunga betina berukuran lebih besar, +/- 3 cm. kelopak bunga tebal dan lebar membungkus hampir seluruh bagian-bagian lainnya.Putik tidak bertangkai, tetapi sisa benang sari (rudimenter) masih tampak tersusun seperti menggelembung (6 buah).Dasar buah terdiri dari 3 ruangan dan tiap ruangan terdapat 1 baka lbiji, tetapi hanya 1 yang akan tumbuh normal. F. Hibridisasi (persilangan) Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara tetua yang berbeda susunan genetiknya. Pada tanaman menyerbuk sendiri hibridisasi merupakan langkah awal pada program pemuliaan setelah dilakukan pemilihan tetua. Umumnya program pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri dimulai dengan menyilangkan dua tetua homozigot yang berbeda genotipenya. Pada tanaman menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi
  • 9.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) juga dimaksugkan untuk memperluas keragaman. Tujuan utama melakukan persilangan adalah Menggabungkan semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru; Memperluas keragaman genetik; Memanfaatkan vigor hibrida; atau Menguji potensi tetua (uji turunan). Dari keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman, terutama dalam hal memperluas keragaman dan mendapatkan varietas unggul yang diinginkan. Seleksi akan efektif apabila populasi yang diseleksi mempunyai keragaman genetik yang luas. Teknik Hibridisasi Buatan adalah sebagai berikut :  Persiapan Persiapan untuk melakukan kastrasi dan penyerbukan silang meliputi penyediaan alat-alat antara lain : pisau kecil yang tajam, gunting kecil, pinset dengan ujung yang runcing, jarum yang panjang dan lurus, alkohol (75-85%) atau spiritus dalam botol kecil untuk mensterilkan alat-alat tersebut, wadah untuk tempat benang sari, sikat kecil untuk mengeluarkan serbuk sari dari benang sari, kuas untuk meletakkan serbuk sari di atas kepala putik dan kaca pembesar untuk memeriksa kebersihan kepala putik. Penutupan bunga sebelum dan sesudah penyerbukan dapat menggunakan kantong dari kain, kelambu, kantong plastik yang telah diberi lubang-lubang kecil untuk pernafasan (peredaran udara) atau isolatif, sesuai dengan ukuran bunga. Perlengkapan lain yang perlu disediakan yakni label dari kertas yang tahan air, selanjutnya label tersebut diberi nomor urut. Untuk keperluan penyerbukan silang antara jenis-jenis tertentu sebaiknya kertas label mempunyai warna tertentu, misalnya untuk persilangan A X B warna labelnya merah, untuk A X C warna labelnya putih, untuk D X B warnanya hijau dan seterusnya
  • 10.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) dengan warna lain.  Kastrasi Kastrasi adalah kegiatan membersihkan bagian tanaman yang ada di sekitar bunga yang akan diemaskulasi dari kotoran, serangga, kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai serta organ tanaman lain yang mengganggu kegiatan persilangan. Membuang mahkota dan kelopak juga termasuk kegiatan kastrasi. Kastrasi umumnya menggunakan gunting, pisau atau pinset.  Emaskulasi Emaskulasi adalah kegiatan membuang alat kelamin jantan (stamen) pada tetua betina, sebelum bunga mekar atau sebelum terjadi penyerbukan sendiri. Emaskulasi terutama dilakukan pada tanaman berumah satu yang hermaprodit dan fertil. Cara emaskulasi tergantung pada morfologi bunganya.  Isolasi Isolasi dilakukan agar bunga yang telah diemaskulasi tidak terserbuki oleh serbuk sari asing. Dengan demikian baik bunga jantan maupun betina harus dikerudungi dengan kantung. Kantung bisa terbuat dari kertas tahan air, kain, plastik, selotipe dan lain-lain. Ukuran kantung disesuaikan dengan ukuran bunga tanaman yang bersangkutan. Kantong tersebut harus memenuhi syarat berikut : 1. Kuat dan tahan hujan lebat dan panas terik matahari. 2. Tidak mengganggu pernafasan bunga yang dibungkus 3. Bila terkena air hujan dapat lekas kering, airnya dapat lekas menguap 4. Bahan yang dipakai untuk kantong tidak enak rasanya, agar tidak dimakan oleh serangga atau binatang-binatang lainnya.
  • 11.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) 5. Kantongnya cukup besar, sehingga bila ada hujan turun, bunganya tidak akan menempel pada kantong. Kantong tersebut dapat berbentuk silinder, yang diperkuat dengan kerangka dari kawat atau bambu. Bila bunga yang dibungkus itu kecil, cukuplah bunga itu ditutup dengan sebuah tudung plastik berukuran kecil.  Pengumpulan Serbuk Sari Pengumpulan serbuk sari dari pohon tetua jantan dapat dimulai beberapa jam sebelum kuncup-kuncup bunga itu mekar. Bila letak pohon tetua betina jauh dari pohon tetua jantan, maka pengangkutan kuncup-kuncup bunga dari tetua jantan ke tetua betina akan memakan waktu yang lama. Agar kuncup bunga itu tidak lekas layu dan tahan lama dalam keadaan segar, hendaknya kuncup bunga itu dipetik dan diangkut pada pagi hari sebelum matahari terbit atau pada sore hari setelah matahari terbenam. Serbuk sari adalah mahluk hidup, yang mempunyai umur terbatas dan kemudian mati. Mutu serbuk sari dapat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : 1. Kelembaban udara, pada kelembaban udara relatif yang tinggi serbuk sari tidak tahan disimpan lama. Penyimpanan serbuk sari di tempat lembab akan berakibat buruk, karena berpeluang berjangkit cendawan dan bakteri yang dapat menyebabkan serbuk sari lekas mati. 2. Umur serbuk sari, makin tua umur serbuk sari, makin lamban akan perkecambahannya dan tabung sari yang terbentuk akan lebih pendek. Selain itu persentase butir- butir serbuk sari yang hidup akan terus menurun sampai pada suatu saat tidak ada serbuk sari lagi yang dapat
  • 12.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) berkecambah. 3. Suhu udara, pada tempat yang udaranya kering dan pada suhu rendah, serbuk sari dapat disimpan sampai beberapa minggu dalam keadaan tertutup. Di laboratorium, serbuk sari biasanya disimpan pada suhu antara 2-8 0C dan pada kelembaban udara antara 10% sampai 50%. Penyimpanannya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: terlebih dahulu serbuk sarinya dimasukkan ke dalam tabung gelas. Kemudian tabungnya diletakkan dalam exsicator (desiccator) yang telah diisi dengan CaCl2 atau dengan larutan H2SO4 pada konsentrasi tertentu, misalnya antara 10-70%. Maksudnya agar dapat menyerap uap air dari udara cukup banyak. Untuk menyimpan serbuk sari bunga karet dari jenis No. PR 107 biasanya dipakai konsentrasi 27% H2SO4 dan untuk serbuk sari dari jenis karet No. AV 157 dipakai konsentrasi 35% H2SO4.  Penyerbukan Penyerbukan buatan dilakukan antara tanaman yang berbeda genetiknya. Pelaksanaannya terdiri dari pengumpulan polen (serbuk sari) yang viabel atau anter dari tanaman tetua jantan yang sehat, kemudian menyerbukannya ke stigma tetua betina yang telah dilakukan emaskulasi. Cara melakukan penyerbukan : 1. Menggunakan kuas, pinset, tusuk gigi yang steril, yaitu dengan mencelupkan alat-alat tersebut ke alkohol pekat, biarkan kering kemudian celupkan ke polen dan oleskan ke stigma. 2. Mengguncangkan bunga jantan di atas bunga betina, sehingga polen jantan jatuh ke stigma bunga tetua betina yang telah diemaskulasi. Cara ini biasanya digunakan untuk
  • 13.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) persilangan padi dan jagung.  Pelabelan Ukuran dan bentuk label berbeda-beda. Pada dasarnya label terbuat dari kertas keras tahan air, atau plastik. Pada label antara lain tertulis informasi tentang: (1) Nomor yang berhubungan dengan lapangan, (2) Waktu emaskulasi, (3) waktu penyerbukan, (4) Nama tetua jantan dan betina, (5) Kode pemulia/penyilang.  Pendeteksian Keberhasilan Persilangan Buatan Keberhasilan suatu persilangan buatan dapat dilihat kira- kira satu minggu setelah dilakukan penyerbukan . Jika calon buah mulai membesar dan tidak rontok maka kemungkinan telah terjadi pembuahan. Sebaliknya, jika calon buah tidak membesar atau rontok maka kemungkinan telah terjadi kegagalan pembuahan. Keberhasilan penyerbukan buatan yang kemudian diikuti oleh pembuahan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah kompatibilitas tetua, ketepatan waktu reseptif betina dan antesis jantan, kesuburan tanaman serta faktor lingkungan. Kompatibilitas tetua terkait dengan gen-gen yang terkandung pada tetua jantan dan betina. Waktu reseptif betina dan antesis jantan dapat dilihat ciri morfologi bunga. Bunga yang terbaik adalah bunga yang akan mekar pada hari tersebut. Sementara itu, faktor lingkungan yang berpengaruh pada keberhasilan persilangan buatan adalah curah hujan, cahaya mahatari, kelembaban dan suhu. Curah hujan dan suhu tinggi akan menyebabkan rendahnya keberhasilan persilangan buatan.
  • 14.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) BAB III KESIMPULAN 1. Kelapa adalah salah satu jenis tanaman yang termasuk ke dalam suku pinang-pinangan (arecaceae). 2. Semua bagian pohon kelapa dapat dimanfaatkan, mulai dari bunga, batang, pelepah, daun, buah, bahkan akarnya pun dapat dimanfaatkan. 3. Bunga kelapa disebut juga bunga majemuk yang terdiri dari kumpulan spikelet. Dan tersusun menjadi inflorensce berbentuk spiral. Bunga betina mempunyai ibu tangkai bunga yang merupakan pendukung spikelet. 4. Perbedaan bunga jantan dan betina pada kelapa adalah : a. Bunga jantan  3 helai kelopak 3-5mm  3 helai daun mahkota 15mm  6 helai benang sari  1 putik rudimenter dengan kepala putih berhelai 3 lembar, diantara sirip-sirip terdapat nectar b. Bunga Betina  berukuran lebih besar +/- 3 cm  kelopak bunga tebal dan lebar membungkus hampir seluruh
  • 15.
    PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN2013 ======================================================== BIOLOGI BUNGA DAN TEKNIK PERSILANGAN BUATAN PADATANAMAN KELAPA (Cocos nucifera L.) bagian-bagian lainnya  Putik tidak bertangkai, tetapi sisa benang sari (rudimenter) masih tampak tersusun seperti menggelembung (6 buah)  Dasar buah terdiri dari 3 ruangan dan tiap ruangan terdapat 1 bakal biji, tetapi hanya 1 yang akan tumbuh normal. DAFTAR PUSTAKA Nasir. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Setyamidjaya, D. 1993. Bertanam Kelapa. Kanisus, Yogyakarta Suhardiman, P. 1994. Bertanam Kelapa Hibrida. Penebar Swadaya, Jakarta Suhardiyono, L. 2000. Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya. Kanisus, Yogyakarta Sukamto, 2001. Upaya Meningkatkan Produksi Kelapa. Penebar Swadaya, Jakarta