MAKALAH 
STUDY BPM KEBIDANAN DASAR I 
Tentang 
Sterilasasi alat-alat kesehatan 
Disusun oleh: 
Kelompok IV 
1. Rosita Hermawati 141540136410064 
2. Sely Mizhola 141540134620065 
3. Shintia Imanisa 141540134630066 
4. Siti Ajianah 141540134640067 
5. Trisna Wati Dewi 141540134680071 
6. Uke Setya Utami 141540134700073 
7. Ulfa Hardianti 141540134710074 
8. Widianingsih 141540134760079 
9. Wika Agustin 141540134770080 
10. Yeni Indra Widiana 141540134780081 
11. Nur Khalifah 131540128160059 
PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII 
STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 
2014 
i
KATA PENGANTAR 
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha 
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kahadirat-Nya, yang telah 
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat 
menyelesaikan makalah study BPM Kebidanan Dasar I kami tentang Sterilisasi 
Alat Kesehatan. 
Adapun makalah study BPM Kebidanan Dasar I penulis tentang 
Sterilisasi ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya bantuan 
dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuata makalah ini. Untuk 
itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak 
yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini. 
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya 
bahwa ada kekurangan dbaik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. 
Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya 
bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik tentang makalah 
study BPM Kebidanan Dasar I tentang Sterilisasi Alat Kesehatan kepada penulis 
sehingga penulis dapat memperbaiki makalah. 
ii
BAB I 
PENDAHULAN 
1 
A. Latar Belakang 
Banyak penyakit yang menganggu kelangsungan hidup masyarakat 
banyak. Penyakit-penyakit ini bukan hanya muncul dikarenakan keteledoran 
daripada si pengidap itu sendiri. Melainkan juga dari lingkungan luar yang ada 
di sekitarnya. Biasanya para pasien yang ada di rumah sakit paling gampang 
tertular dengan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan 
kehidupannya sendiri. 
Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang 
praktikum mikrobiologi adalah sterilisasi. Bahan atau peralatan yang 
digunakan harus dalam keadaan steril. Sterilisasi adalah proses penghilangan 
semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme yang 
terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau 
proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan 
mikroorganisme. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang 
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut 
sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa 
pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya sterilisasi. 
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan 
mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan 
tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein atau 
membrane mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi 
disebut sterilant (Pratiwi,2006). Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit 
melalui proses fisik, kimia dan mekanik. Setiap proses (baik fisika, kimia 
maupun mekanik) yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama 
mikrooranisme disebut dengan sterilisasi. Adanya pertumbuhan 
mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung 
dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung
sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari 
kehidupan mikroba, akan diluluhkan (Cappuccino, 1983). 
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang 
berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan 
mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk 
pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan 
pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara 
sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur 
lainnya. Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor 
pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau nukleotida (Lim, 1998). 
2 
B. Rumusan Masalah 
1. Apasaja persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum mensterilkan alat-alat 
kesehatan (seperti persiapan alat dan bahan yang dipergunakan)? 
2. Metode seperti apakah yang dipergunakan oleh ibu bidan untuk 
mensterilkan alat- alat kesehatan? 
3. Bagaimana cara atau tahap- tahapnya ibu bidan dalam mensterilisasi alat-alat 
kesehatan yang telah digunakan? 
4. Berapa lamakah waktu yang dibutuhan oleh ibu bidan setiap kali 
mensterilkan alat- alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya? 
5. Bagaimana cara ibu bidan menyimpanan alat- alat yang telah disterilkan? 
6. Bagaimana cara bidan mempertahankan alat- alat agar tetap steril sebelum 
dipergunakan ke pasien? 
C. Tujuan Masalah 
1. Mengetahui apasaja persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum 
mensterilkan alat- alat kesehatan (seperti persiapan alat dan bahan yang 
dipergunakan)? 
2. Mengetahui metode seperti apakah yang dipergunakan oleh ibu bidan untuk 
mensterilkan alat- alat kesehatan?
3. Mengetahui cara atau tahap- tahapnya ibu bidan dalam mensterilisasi alat-alat 
kesehatan yang telah digunakan? 
4. Mengethui berapa lamakah waktu yang dibutuhan oleh ibu bidan setiap kali 
mensterilkan alat- alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya? 
5. Mengetahui cara ibu bidan menyimpanan alat- alat yang telah disterilkan? 
6. Mengetahui cara bidan mempertahankan alat- alat agar tetap steril sebelum 
3 
dipergunakan ke pasien?
BAB II 
PEMBAHASAN 
4 
A. STERILISASI 
1. Pengertian Sterilisasi 
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari 
semua, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Proses sterilisasi 
dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencernaan 
organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan 
aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-obatan untuk menjamin 
keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan di dalam 
bidang-bidang lain pun sterilisasi ini juga penting. Steralisasi juga 
dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen atau kuman 
apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau kedokteran 
dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahkan 
kimia. 
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya: 
a. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih 
berfungsi 
b. Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang 
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal 
pelaksanaan sterilisasi 
c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril 
d. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu 
mensteril selesai 
e. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril 
f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, 
bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
Persiapan atau hal-hal yang perlu di perhatikan dlam sterilisasi 
yang bidan (BPM) lakukan sebelum mensterilkan alat-alat kesehatan : 
adalah melalui proses desinfektan terlebih dahulu sebelum di sterilisasi 
yaitu dengan merendam alat-alat kesehatan yang telah di pakai dalam 
larutan klorin sebanyak 0,5% selamat 10 menit, Membuat larutan klorin 
menggunakan perbandingan 1: 9 misalnya larutan 100cc maka air yang 
digunakan adalah 900cc dengan perhitungan 1000cc-100cc = 900cc. 
setelah di rendam alat kemudian dicuci menggunakan diterjen lalu sikat 
dan di bilas dengan air mengalir lalu dikeringkan. 
Ada beberapa cara sterilisasi, untuk pemilihannya tergantung dari 
bahan/alat yang akan disterilkan. Secara garis besar sterilisasi dapat dibagi 
sebagai berikut : 
a. Pemanasan 
b. Filtrasi 
c. penyinaran dengan sinar gelombang pendek (radiasi) 
d. kimia (khemis) 
5 
3. Dengan Pemanasan Basah 
Dengan merebus 
Digunakan untuk mensterilkan alat-alat seperti gunting, pinset, skalpel, 
jarum, spuit injeksi dan sebagainya dengan cara direbus dalam suasana mendidih 
selama 30-60 menit. 
Dengan uap air panas 
Digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang akan 
mengalami kerusakan bila dikerjakan dengan sterilisasi uap air panas dengan 
tekanan (autoklav) ataupun untuk alat-alat tertentu. Cara ini dijalankan dengan 
pemanasan 100ºC selama 1 jam. Perlu diingat bahwa dengan cara ini spora belum 
dimatikan, dan ada beberapa media yang tidak tahan pada panas tersebut 
(misalnya media Loewenstein, Urea Broth). Media tersebut disterilkan dengan 
cara sterilisasi bertingkat ataupun filtrasi. Alat yang digunakan adalah sterilisator, 
autoklav, dimana tekanan dalam autoklav dijaga tetap 1 atmosfer (klep pengatur 
tekanan dalam keadaan terbuka).
Dengan uap air bertekanan (Autoklav) 
Dengan cara pengatur tekanan dalam autoklav, maka dapat dicapai panas 
yang diinginkan. Cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan terhadap 
pemanasan tinggi. Sterilisasi biasanya dijalankan dengan menggunakan panas 
120ºC selama 10 – 70 menit tergantung kebutuhan. Hal yang perlu diperhatikan 
bila mengerjakan sterilisasi dengan menggunakan autoklav : 
harus ditunggu selama bekerja 
hati-hati bila mengurangi tekanan dalam autoklav (perubahann temperatur dan 
tekanan secara mendadak dapat menyebabkan cairan yang disterilkan meletus 
dan gelas-gelas dapat pecah). 
Pada sterilisasi dengan pemanasan kering, bakteri akan mengalami proses 
oksidasi putih telur, sedang dengan sterilisasi panas basah, akan mengakibatkan 
terjadinya koagulasi putih telur bakteri. Dalam keadaan lembab jauh lebih cepat 
menerima panas daripada keadaan kering sehingga sterilisasi basah lebih cepat 
dibanding oksidasi). 
Pasteurisasi 
Digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol. Panas 
yang digunakan 61,7ºC selama 30 menit. 
Bidan (BPM) memiliki 2 cara untuk mensterilkan perlatan kesehatan 
yaitu dengan sterilisator listrik dan dengan cara di rebus (pemanasan basah). 
Menggunaka alat seperti gambar di bawah ini : 
6
Sterilisasi dengan cara di rebus (pemanasan basah) yang dilakukan 
bidan adalah dengan cara merebus alat-alat kesehatan selamat 20 menit di 
hitung mulai dari air mendidih, cara ini di lakukan untuk alat berbahan 
stenlis sedangkan alat yang berbahan plastic atau tidak stenlis dengan cara 
dikukus selama 20 menit di hitung dari mulai air mendidih, sedangkan 
sarung tangan cukup di rendam larutan klorin di cuci di keringkan dan di 
beri talek secukupnya agar tidak lengket. 
Setelah melewati proses perebusan atau pemanasan basah alat-alat 
tersebut kemudian di sterilisasi dengan menggunakan sterilisator listrik 
agar hasil sterilisasinya lebih maksimal kemudian alat yang sudah steril di 
letakan di bak instrument, untuk alat yang stenlis di letakan di bak yang 
stenlis sedangkan alat yang tidak stenlis di letakan di bak instrument yang 
plastik dan sebaiknya alat-alatt tersebut kemudian disimpan di alamari 
kaca, 
Prinsipnya alat-alat yang telah steril tidak boleh diletakan atau di 
simpan di tempat yang lembab usahakan agar tidak menempel dengan 
tembok karena tembok bersifat lembab ada jarak antara tembok dengan 
tempat disimpannya alat yang telah steril. 
Bidan melakukan sterilisasi dalam waktu satu minggu sekali 
walaupun alat tidak di gunakan, untuk menjaga agar tetap steril bidan 
mengambil alat-alat kesehat menggunakan korentang tentunya korentang 
yang di gunakan juga harus steril. 
Bidan juga membersihkan tempat tidur yang telah di gunakan agar 
steril dengan cara memberi air desinfektan lalu di lap kemudian memberi 
air sabun di lap juga lalu selanjutnya di beri air biasa dan di lap dengan 
kain kering. 
7
8
BAB III 
PENUTUP 
9 
A. Kesimpulan 
Bidan mempersiapkan alat yang akan di sterilkan sesuai dengan teori 
yaitu mempersiapkan alat-alat dan menggunakan korentang untuk mengambil 
alat yang sudah steril 
Bidan mensterilisasikan alat kesehatan sesuai dengan teori yaitu 
dengan pemanasan basah dengan cara merebus dan menggunkan sterilisator 
listrik. 
Waktu yang di gunakan bidan untuk mensterilkan alat kesehatan 
selama 20 menit di hitung sesudah air mendidih 
Alat kesehatan di simpan di almari kaca dan jangan di tempatkan diruangan 
yang lembab. 
Bidan melakukan sterilisasi pada alat kesehatan setiap satu minggu 
sekali walaupun alat tidak di gunakan. 
B. Saran 
Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan 
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA 
http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2011/11/mikrobiologi-dan-parasitologi. 
10 
html 
http://noberanagbio.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan_13.html 
http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.com/2012/12/pengendalian 
infeksi.html 
http://irmanadifa.student.esaunggul.ac.id/2012/11/01/tugas-fisika-online-sterilisasi- 
peralatan-secara-fisis/ 
http://holisah-mikrobiologi.blogspot.com/2011/11/sterilisasi.html 
http://swasthyca.wordpress.com/2012/10/16/sterilisasi/ 
http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ 
http://apryantilivesofnurses.blogspot.com/2011/10/makalah-sterilisasi.html 
Allen, C.V. (1998), Memahami proses sterilisasi

Makalah sterilasasi alat alat kesehatan

  • 1.
    MAKALAH STUDY BPMKEBIDANAN DASAR I Tentang Sterilasasi alat-alat kesehatan Disusun oleh: Kelompok IV 1. Rosita Hermawati 141540136410064 2. Sely Mizhola 141540134620065 3. Shintia Imanisa 141540134630066 4. Siti Ajianah 141540134640067 5. Trisna Wati Dewi 141540134680071 6. Uke Setya Utami 141540134700073 7. Ulfa Hardianti 141540134710074 8. Widianingsih 141540134760079 9. Wika Agustin 141540134770080 10. Yeni Indra Widiana 141540134780081 11. Nur Khalifah 131540128160059 PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIII STIKES HARAPAN BANGSA PURWOKERTO 2014 i
  • 2.
    KATA PENGANTAR Denganmenyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kahadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah study BPM Kebidanan Dasar I kami tentang Sterilisasi Alat Kesehatan. Adapun makalah study BPM Kebidanan Dasar I penulis tentang Sterilisasi ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan tentunya bantuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuata makalah ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan dbaik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik tentang makalah study BPM Kebidanan Dasar I tentang Sterilisasi Alat Kesehatan kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki makalah. ii
  • 3.
    BAB I PENDAHULAN 1 A. Latar Belakang Banyak penyakit yang menganggu kelangsungan hidup masyarakat banyak. Penyakit-penyakit ini bukan hanya muncul dikarenakan keteledoran daripada si pengidap itu sendiri. Melainkan juga dari lingkungan luar yang ada di sekitarnya. Biasanya para pasien yang ada di rumah sakit paling gampang tertular dengan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan kehidupannya sendiri. Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang praktikum mikrobiologi adalah sterilisasi. Bahan atau peralatan yang digunakan harus dalam keadaan steril. Sterilisasi adalah proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme yang terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya sterilisasi. Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Target suatu metode inaktivasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein atau membrane mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi,2006). Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik, kimia dan mekanik. Setiap proses (baik fisika, kimia maupun mekanik) yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikrooranisme disebut dengan sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung
  • 4.
    sempurna, maka sporabakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikroba, akan diluluhkan (Cappuccino, 1983). Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, medium biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen, serta unsur-unsur lainnya. Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau nukleotida (Lim, 1998). 2 B. Rumusan Masalah 1. Apasaja persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum mensterilkan alat-alat kesehatan (seperti persiapan alat dan bahan yang dipergunakan)? 2. Metode seperti apakah yang dipergunakan oleh ibu bidan untuk mensterilkan alat- alat kesehatan? 3. Bagaimana cara atau tahap- tahapnya ibu bidan dalam mensterilisasi alat-alat kesehatan yang telah digunakan? 4. Berapa lamakah waktu yang dibutuhan oleh ibu bidan setiap kali mensterilkan alat- alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya? 5. Bagaimana cara ibu bidan menyimpanan alat- alat yang telah disterilkan? 6. Bagaimana cara bidan mempertahankan alat- alat agar tetap steril sebelum dipergunakan ke pasien? C. Tujuan Masalah 1. Mengetahui apasaja persiapan yang dilakukan ibu bidan sebelum mensterilkan alat- alat kesehatan (seperti persiapan alat dan bahan yang dipergunakan)? 2. Mengetahui metode seperti apakah yang dipergunakan oleh ibu bidan untuk mensterilkan alat- alat kesehatan?
  • 5.
    3. Mengetahui caraatau tahap- tahapnya ibu bidan dalam mensterilisasi alat-alat kesehatan yang telah digunakan? 4. Mengethui berapa lamakah waktu yang dibutuhan oleh ibu bidan setiap kali mensterilkan alat- alat kesehatan sesuai dengan jenis alatnya? 5. Mengetahui cara ibu bidan menyimpanan alat- alat yang telah disterilkan? 6. Mengetahui cara bidan mempertahankan alat- alat agar tetap steril sebelum 3 dipergunakan ke pasien?
  • 6.
    BAB II PEMBAHASAN 4 A. STERILISASI 1. Pengertian Sterilisasi Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari semua, baik bentuk vegetatif maupun bentuk spora. Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk mencegah pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-obatan untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun sterilisasi ini juga penting. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahkan kimia. 2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya: a. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi b. Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal pelaksanaan sterilisasi c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril d. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril selesai e. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
  • 7.
    Persiapan atau hal-halyang perlu di perhatikan dlam sterilisasi yang bidan (BPM) lakukan sebelum mensterilkan alat-alat kesehatan : adalah melalui proses desinfektan terlebih dahulu sebelum di sterilisasi yaitu dengan merendam alat-alat kesehatan yang telah di pakai dalam larutan klorin sebanyak 0,5% selamat 10 menit, Membuat larutan klorin menggunakan perbandingan 1: 9 misalnya larutan 100cc maka air yang digunakan adalah 900cc dengan perhitungan 1000cc-100cc = 900cc. setelah di rendam alat kemudian dicuci menggunakan diterjen lalu sikat dan di bilas dengan air mengalir lalu dikeringkan. Ada beberapa cara sterilisasi, untuk pemilihannya tergantung dari bahan/alat yang akan disterilkan. Secara garis besar sterilisasi dapat dibagi sebagai berikut : a. Pemanasan b. Filtrasi c. penyinaran dengan sinar gelombang pendek (radiasi) d. kimia (khemis) 5 3. Dengan Pemanasan Basah Dengan merebus Digunakan untuk mensterilkan alat-alat seperti gunting, pinset, skalpel, jarum, spuit injeksi dan sebagainya dengan cara direbus dalam suasana mendidih selama 30-60 menit. Dengan uap air panas Digunakan terutama untuk mensterilkan media-media yang akan mengalami kerusakan bila dikerjakan dengan sterilisasi uap air panas dengan tekanan (autoklav) ataupun untuk alat-alat tertentu. Cara ini dijalankan dengan pemanasan 100ºC selama 1 jam. Perlu diingat bahwa dengan cara ini spora belum dimatikan, dan ada beberapa media yang tidak tahan pada panas tersebut (misalnya media Loewenstein, Urea Broth). Media tersebut disterilkan dengan cara sterilisasi bertingkat ataupun filtrasi. Alat yang digunakan adalah sterilisator, autoklav, dimana tekanan dalam autoklav dijaga tetap 1 atmosfer (klep pengatur tekanan dalam keadaan terbuka).
  • 8.
    Dengan uap airbertekanan (Autoklav) Dengan cara pengatur tekanan dalam autoklav, maka dapat dicapai panas yang diinginkan. Cara ini dipakai untuk sterilisasi media yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi biasanya dijalankan dengan menggunakan panas 120ºC selama 10 – 70 menit tergantung kebutuhan. Hal yang perlu diperhatikan bila mengerjakan sterilisasi dengan menggunakan autoklav : harus ditunggu selama bekerja hati-hati bila mengurangi tekanan dalam autoklav (perubahann temperatur dan tekanan secara mendadak dapat menyebabkan cairan yang disterilkan meletus dan gelas-gelas dapat pecah). Pada sterilisasi dengan pemanasan kering, bakteri akan mengalami proses oksidasi putih telur, sedang dengan sterilisasi panas basah, akan mengakibatkan terjadinya koagulasi putih telur bakteri. Dalam keadaan lembab jauh lebih cepat menerima panas daripada keadaan kering sehingga sterilisasi basah lebih cepat dibanding oksidasi). Pasteurisasi Digunakan untuk mensterilkan susu dan minuman beralkohol. Panas yang digunakan 61,7ºC selama 30 menit. Bidan (BPM) memiliki 2 cara untuk mensterilkan perlatan kesehatan yaitu dengan sterilisator listrik dan dengan cara di rebus (pemanasan basah). Menggunaka alat seperti gambar di bawah ini : 6
  • 9.
    Sterilisasi dengan caradi rebus (pemanasan basah) yang dilakukan bidan adalah dengan cara merebus alat-alat kesehatan selamat 20 menit di hitung mulai dari air mendidih, cara ini di lakukan untuk alat berbahan stenlis sedangkan alat yang berbahan plastic atau tidak stenlis dengan cara dikukus selama 20 menit di hitung dari mulai air mendidih, sedangkan sarung tangan cukup di rendam larutan klorin di cuci di keringkan dan di beri talek secukupnya agar tidak lengket. Setelah melewati proses perebusan atau pemanasan basah alat-alat tersebut kemudian di sterilisasi dengan menggunakan sterilisator listrik agar hasil sterilisasinya lebih maksimal kemudian alat yang sudah steril di letakan di bak instrument, untuk alat yang stenlis di letakan di bak yang stenlis sedangkan alat yang tidak stenlis di letakan di bak instrument yang plastik dan sebaiknya alat-alatt tersebut kemudian disimpan di alamari kaca, Prinsipnya alat-alat yang telah steril tidak boleh diletakan atau di simpan di tempat yang lembab usahakan agar tidak menempel dengan tembok karena tembok bersifat lembab ada jarak antara tembok dengan tempat disimpannya alat yang telah steril. Bidan melakukan sterilisasi dalam waktu satu minggu sekali walaupun alat tidak di gunakan, untuk menjaga agar tetap steril bidan mengambil alat-alat kesehat menggunakan korentang tentunya korentang yang di gunakan juga harus steril. Bidan juga membersihkan tempat tidur yang telah di gunakan agar steril dengan cara memberi air desinfektan lalu di lap kemudian memberi air sabun di lap juga lalu selanjutnya di beri air biasa dan di lap dengan kain kering. 7
  • 10.
  • 11.
    BAB III PENUTUP 9 A. Kesimpulan Bidan mempersiapkan alat yang akan di sterilkan sesuai dengan teori yaitu mempersiapkan alat-alat dan menggunakan korentang untuk mengambil alat yang sudah steril Bidan mensterilisasikan alat kesehatan sesuai dengan teori yaitu dengan pemanasan basah dengan cara merebus dan menggunkan sterilisator listrik. Waktu yang di gunakan bidan untuk mensterilkan alat kesehatan selama 20 menit di hitung sesudah air mendidih Alat kesehatan di simpan di almari kaca dan jangan di tempatkan diruangan yang lembab. Bidan melakukan sterilisasi pada alat kesehatan setiap satu minggu sekali walaupun alat tidak di gunakan. B. Saran Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
  • 12.
    DAFTAR PUSTAKA http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2011/11/mikrobiologi-dan-parasitologi. 10 html http://noberanagbio.blogspot.com/2011/11/bab-i-pendahuluan_13.html http://sumbermakalahkeperawatan.blogspot.com/2012/12/pengendalian infeksi.html http://irmanadifa.student.esaunggul.ac.id/2012/11/01/tugas-fisika-online-sterilisasi- peralatan-secara-fisis/ http://holisah-mikrobiologi.blogspot.com/2011/11/sterilisasi.html http://swasthyca.wordpress.com/2012/10/16/sterilisasi/ http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/ http://apryantilivesofnurses.blogspot.com/2011/10/makalah-sterilisasi.html Allen, C.V. (1998), Memahami proses sterilisasi