MANAJEMEN RESIKO
RUMAH SAKIT
Nadya Isnaini, S.Kes
Pengertian Resiko
• Risiko adalah :
• Potensi terjadi kerugian
• Dapat timbul dari proses /
kegiatan saat Sekarang atau
Kejadian pada Masa yang
akan datang
Manajemen Resiko
• Adalah Pendekatan Proaktif.
• Untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun
Prioritas Risiko.
• Dengan tujuan untuk menghilangkan atau
meminimalkan dampaknya.
Tujuan manajemen resiko dalam pelayanan kesehatan
1. Meminimalkan kemungkinan kejadian yang memiliki
konsekuensi negatif bagi konsumen / pasien, staf dan
organisasi.
2. Meminimalkan risiko kematian, cedera dan / atau
penyakit bagi konsumen / pasien, karyawan dan orang
lain sebagai akibat dari pelayanan yang diberikan.
3. Meningkatkan hasil asuhan pasien.
4. Mengelola sumber daya secara efektif.
5. Mendukung kepatuhan terhadap regulasi / peraturan
Perundang-undangan dan memastikan kelangsungan
dan pengembangan organisasi.
Risiko Di Rumah Sakit
• Risiko Klinis
Semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian pelayanan
pasien yang bermutu, aman dan efektif.
• Risiko Nonklinis / Corporate Risk
Semua isu yang dapat berdampak terhadap tercapainya tugas
pokok dan kewajiban hukum dari RS sebagai korporasi.
Kategori risiko & tidak terbatas pada
risiko
• strategis (terkait dengan tujuan organisasi);
• operasional (rencana pengembangan untuk
mencapai tujuan organisasi);
• keuangan (menjaga aset);
• kepatuhan (kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan);
• reputasi (image yang dirasakan oleh
masyarakat).
Komponen-komponen penting
manajemen risiko meliputi :
1) Identifikasi risiko;
2) Prioritas risiko;
3) Pelaporan risiko;
4) Manajemen risiko;
5) Investigasi kejadian yang tidak diharapkan (KTD);
6) Manajemen terkait tuntutan (klaim).
Proses-proses yang dapat
terjadi pada pasien yang
antara lain meliputi:
• Manajemen
pengobatan
• Risiko jatuh
• Pengendalian Infeksi
• Gizi
• Risiko Peralatan
• Risiko sebagai akibat kondisi
yang sudah lama
berlangsung
Dalam menyusun aftar resiko
diharapkan RS agar
memperhatikan ruang lingkup
manajemen risiko RS yang
meliputi beberapa hal, namun
tidak terbatas pada :
a) Pasien
b) staf medis;
c) tenaga kesehatan dan
lainnya yang bekerja di rs;
d) fasilitas RS;
e) lingkungan RS; dan
f) bisnis RS.
Implementasi Manajemen Risiko Klinis
Implementasi program manajemen risiko klinis di semua tingkat
organisasi merupakan tantangan bagi para dokter dan manajer. Tantangan
bagi manajemen adalah mendukung dan mendorong manajemen risiko
klinis yang bijaksana dengan :
• Berkomunikasi dan menunjukkan dukungan untuk manajemen risiko klinis;
• Mempercayai dan memberdayakan semua staf untuk
mengidentifikasi,
• menganalisis, melaporkan, dan mengelola risiko klinis;
• Mengakui, menghargai, dan memberdayakan praktik manajemen risiko
klinis yang baik;
• Identifikasi dan pengelolaan berkelanjutan masalah sistemik dan
faktor penyebab/ kontribusinya dan memperlakukan mereka dengan tepat;
• Mendorong pembelajaran organisasi;
• Mengembangkan strategi penanganan risiko klinis yang tepat untuk
mengurangi kemungkinan atau terulangnya masalah dan/atau
konsekuensi; dan
• Pemantauan berkelanjutan terhadap strategi yang diterapkan
untuk
• memastikan mereka efektif dalam mengobati / mengurangi risiko klinis.
Kategori Risiko di Rumah Sakit (Categoriesof Risk)
1. Risiko terkait asuhan
pasien
2. Risiko terkait
staf medis/klinis
3. Risiko yang terkait
dengan karyawan
4. Risiko terkait properti
5. Risiko keuangan
6. Risiko lainnya
Analisa Risiko
 Tujuan
 Tujuan dari analisis risiko klinis adalah untuk memisahkan risiko klinis kecil yang dapat
diterima dari risiko klinis besar yang tidak dapat diterima.
 Menyediakan data untuk membantu dalam evaluasi dan pengelolaan risiko klinis.
 Analisis risiko klinis melibatkan pertimbangan sumber-sumber risiko
klinis,
• konsekuensinya dan kemungkinankonsekuensi tersebut dapat terjadi.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsekuensi/dampak dan probabilitas/kemungkinan
juga dapat diidentifikasi.
 Kedalaman analisis harus ditentukan oleh kompleksitas aktivitas dan ketersediaan informasi /
data untuk membantu proses analisis risiko.
 Untuk menghitung tingkat risiko klinis suatu kegiatan, unsur-unsur individu dari risiko klinis
dapat dipertimbangkan secara individual dan kemudian digabungkan untuk menciptakan
tingkat risiko, menggunakanrumus berikut :
• Tingkat risiko = Konsekuensi/ Dampak X Probabilitas / Frekuensi
• Risiko klinis dianalisis dengan menggabungkan perkiraan dampak dan Probabilitas dalam
• konteks tindakan pengelolaannya
Evaluasi Risiko
• Evaluasi risiko klinis melibatkan pembandingan tingkat risiko
yang ditemukan selama proses analisis dengan kriteria risiko
yang ditetapkan sebelumnya. Output dari evaluasi risiko klinis
adalah daftar prioritas risiko untuk tindakan lebih lanjut.
 Apa yang perlu dilakukan
• Bandingkan tingkat risiko klinis terhadap kriteria risiko yang
ditetapkan pada langkah 1
• Putuskan apakah risiko klinis dapat diterima atau apakah
perlu penangananuntuk mengurangitingkat risiko pada RS
• Susun / kembangkan daftar peringkat / prioritas risiko klinis
untuk pengelolaannya
• Analisis biaya manfaat (setelah diranking, biaya untuk
mengurangi risiko dibandingkan dengan biaya kalau terjadi
risiko)
Pengelolaan Risiko
 Tujuan
 Penanganan (“treatment”) risiko digunakan untuk menggambarkan kegiatan
• yang terlibat dalam menangani risiko yang diidentifikasi pada langkah 4.
 Penanganan risiko melibatkan identifikasi berbagai pilihan untuk “mengobati”
risiko klinis, menilai opsi-opsi tersebut, menyiapkan rencana “pengobatan”
risiko dan mengimplementasikannya.
 Jika risiko tidak dapat dihilangkan, kombinasi opsi “pengobatan” harus
• diterapkan untuk mengendalikan atau menangani risiko semaksimal mungkin.
 Setiap opsi “pengobatan” harus dievaluasi untuk keefektifannya.
Risk Register
• Risk Register / Daftar risiko adalah bagian dari proses pencatatan
bagaimana RS akan mengelola risiko di area kerja.
• Setiap risiko yang diidentifikasi harus dicatat dalam daftar yang
merangkum :
o deskripsi risiko
o penyebab dan dampaknya
o kontrol yang ada untuk risiko
o penilaian dampak dan probabilitas risiko yang terjadi dengan
kontrol yang ada
o peringkat risiko : rendah, menengah, tinggi atau sangat tinggi
dan prioritas keseluruhan resiko
o Langkah untuk menghilangkan atau meminimalkan resiko
Risk Register
• RS harus punya Standar yang berisi Program
• Risk Assessment tahunan  Risk Register
• Risk Register :
1. Risiko yang teridentifikasi dalam 1 tahun
2. Informasi Insiden keselamatan pasien, klaim litigasi dan
komplain, investigasi eksternal & internal, exernal
assessments dan Akreditasi
3. Informasi potensial risiko maupun risiko aktual
(menggunakan RCA & FMEA)
TERIMAKASIH…
TUGAS 1
BAYANGKANLAH RESIKO YANG TERJADI DI RUMAH
SAKIT, URAIKAN RISK REGISTER DARI RESIKO
TERSEBUT.

Manajemen Konflik & Resiko Manajemen RSU

  • 1.
  • 2.
    Pengertian Resiko • Risikoadalah : • Potensi terjadi kerugian • Dapat timbul dari proses / kegiatan saat Sekarang atau Kejadian pada Masa yang akan datang
  • 3.
    Manajemen Resiko • AdalahPendekatan Proaktif. • Untuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun Prioritas Risiko. • Dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya.
  • 4.
    Tujuan manajemen resikodalam pelayanan kesehatan 1. Meminimalkan kemungkinan kejadian yang memiliki konsekuensi negatif bagi konsumen / pasien, staf dan organisasi. 2. Meminimalkan risiko kematian, cedera dan / atau penyakit bagi konsumen / pasien, karyawan dan orang lain sebagai akibat dari pelayanan yang diberikan. 3. Meningkatkan hasil asuhan pasien. 4. Mengelola sumber daya secara efektif. 5. Mendukung kepatuhan terhadap regulasi / peraturan Perundang-undangan dan memastikan kelangsungan dan pengembangan organisasi.
  • 5.
    Risiko Di RumahSakit • Risiko Klinis Semua isu yang dapat berdampak terhadap pencapaian pelayanan pasien yang bermutu, aman dan efektif. • Risiko Nonklinis / Corporate Risk Semua isu yang dapat berdampak terhadap tercapainya tugas pokok dan kewajiban hukum dari RS sebagai korporasi.
  • 6.
    Kategori risiko &tidak terbatas pada risiko • strategis (terkait dengan tujuan organisasi); • operasional (rencana pengembangan untuk mencapai tujuan organisasi); • keuangan (menjaga aset); • kepatuhan (kepatuhan terhadap hukum dan peraturan); • reputasi (image yang dirasakan oleh masyarakat).
  • 7.
    Komponen-komponen penting manajemen risikomeliputi : 1) Identifikasi risiko; 2) Prioritas risiko; 3) Pelaporan risiko; 4) Manajemen risiko; 5) Investigasi kejadian yang tidak diharapkan (KTD); 6) Manajemen terkait tuntutan (klaim).
  • 8.
    Proses-proses yang dapat terjadipada pasien yang antara lain meliputi: • Manajemen pengobatan • Risiko jatuh • Pengendalian Infeksi • Gizi • Risiko Peralatan • Risiko sebagai akibat kondisi yang sudah lama berlangsung Dalam menyusun aftar resiko diharapkan RS agar memperhatikan ruang lingkup manajemen risiko RS yang meliputi beberapa hal, namun tidak terbatas pada : a) Pasien b) staf medis; c) tenaga kesehatan dan lainnya yang bekerja di rs; d) fasilitas RS; e) lingkungan RS; dan f) bisnis RS.
  • 9.
    Implementasi Manajemen RisikoKlinis Implementasi program manajemen risiko klinis di semua tingkat organisasi merupakan tantangan bagi para dokter dan manajer. Tantangan bagi manajemen adalah mendukung dan mendorong manajemen risiko klinis yang bijaksana dengan : • Berkomunikasi dan menunjukkan dukungan untuk manajemen risiko klinis; • Mempercayai dan memberdayakan semua staf untuk mengidentifikasi, • menganalisis, melaporkan, dan mengelola risiko klinis; • Mengakui, menghargai, dan memberdayakan praktik manajemen risiko klinis yang baik; • Identifikasi dan pengelolaan berkelanjutan masalah sistemik dan faktor penyebab/ kontribusinya dan memperlakukan mereka dengan tepat; • Mendorong pembelajaran organisasi; • Mengembangkan strategi penanganan risiko klinis yang tepat untuk mengurangi kemungkinan atau terulangnya masalah dan/atau konsekuensi; dan • Pemantauan berkelanjutan terhadap strategi yang diterapkan untuk • memastikan mereka efektif dalam mengobati / mengurangi risiko klinis.
  • 10.
    Kategori Risiko diRumah Sakit (Categoriesof Risk) 1. Risiko terkait asuhan pasien 2. Risiko terkait staf medis/klinis 3. Risiko yang terkait dengan karyawan 4. Risiko terkait properti 5. Risiko keuangan 6. Risiko lainnya
  • 11.
    Analisa Risiko  Tujuan Tujuan dari analisis risiko klinis adalah untuk memisahkan risiko klinis kecil yang dapat diterima dari risiko klinis besar yang tidak dapat diterima.  Menyediakan data untuk membantu dalam evaluasi dan pengelolaan risiko klinis.  Analisis risiko klinis melibatkan pertimbangan sumber-sumber risiko klinis, • konsekuensinya dan kemungkinankonsekuensi tersebut dapat terjadi.  Faktor-faktor yang mempengaruhi konsekuensi/dampak dan probabilitas/kemungkinan juga dapat diidentifikasi.  Kedalaman analisis harus ditentukan oleh kompleksitas aktivitas dan ketersediaan informasi / data untuk membantu proses analisis risiko.  Untuk menghitung tingkat risiko klinis suatu kegiatan, unsur-unsur individu dari risiko klinis dapat dipertimbangkan secara individual dan kemudian digabungkan untuk menciptakan tingkat risiko, menggunakanrumus berikut : • Tingkat risiko = Konsekuensi/ Dampak X Probabilitas / Frekuensi • Risiko klinis dianalisis dengan menggabungkan perkiraan dampak dan Probabilitas dalam • konteks tindakan pengelolaannya
  • 12.
    Evaluasi Risiko • Evaluasirisiko klinis melibatkan pembandingan tingkat risiko yang ditemukan selama proses analisis dengan kriteria risiko yang ditetapkan sebelumnya. Output dari evaluasi risiko klinis adalah daftar prioritas risiko untuk tindakan lebih lanjut.  Apa yang perlu dilakukan • Bandingkan tingkat risiko klinis terhadap kriteria risiko yang ditetapkan pada langkah 1 • Putuskan apakah risiko klinis dapat diterima atau apakah perlu penangananuntuk mengurangitingkat risiko pada RS • Susun / kembangkan daftar peringkat / prioritas risiko klinis untuk pengelolaannya • Analisis biaya manfaat (setelah diranking, biaya untuk mengurangi risiko dibandingkan dengan biaya kalau terjadi risiko)
  • 13.
    Pengelolaan Risiko  Tujuan Penanganan (“treatment”) risiko digunakan untuk menggambarkan kegiatan • yang terlibat dalam menangani risiko yang diidentifikasi pada langkah 4.  Penanganan risiko melibatkan identifikasi berbagai pilihan untuk “mengobati” risiko klinis, menilai opsi-opsi tersebut, menyiapkan rencana “pengobatan” risiko dan mengimplementasikannya.  Jika risiko tidak dapat dihilangkan, kombinasi opsi “pengobatan” harus • diterapkan untuk mengendalikan atau menangani risiko semaksimal mungkin.  Setiap opsi “pengobatan” harus dievaluasi untuk keefektifannya.
  • 14.
    Risk Register • RiskRegister / Daftar risiko adalah bagian dari proses pencatatan bagaimana RS akan mengelola risiko di area kerja. • Setiap risiko yang diidentifikasi harus dicatat dalam daftar yang merangkum : o deskripsi risiko o penyebab dan dampaknya o kontrol yang ada untuk risiko o penilaian dampak dan probabilitas risiko yang terjadi dengan kontrol yang ada o peringkat risiko : rendah, menengah, tinggi atau sangat tinggi dan prioritas keseluruhan resiko o Langkah untuk menghilangkan atau meminimalkan resiko
  • 15.
    Risk Register • RSharus punya Standar yang berisi Program • Risk Assessment tahunan  Risk Register • Risk Register : 1. Risiko yang teridentifikasi dalam 1 tahun 2. Informasi Insiden keselamatan pasien, klaim litigasi dan komplain, investigasi eksternal & internal, exernal assessments dan Akreditasi 3. Informasi potensial risiko maupun risiko aktual (menggunakan RCA & FMEA)
  • 16.
  • 17.
    TUGAS 1 BAYANGKANLAH RESIKOYANG TERJADI DI RUMAH SAKIT, URAIKAN RISK REGISTER DARI RESIKO TERSEBUT.