METHODOLOGI RISET
MATERI 10
# Penelitian kualitatif
A.DEFINISI
• Strauss dan CorbinStrauss dan Corbin (1997: 11-13) :
penelitian kualitatif adalah jenis penelitianpenelitian kualitatif adalah jenis penelitian
yang menghasilkan penemuan-yang menghasilkan penemuan-
penemuan yang tidak dapat dicapaipenemuan yang tidak dapat dicapai
(diperoleh) dengan menggunakan(diperoleh) dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau cara-prosedur-prosedur statistik atau cara-
cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
Bogdan dan Taylor (1992: 21-22)
• penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur
penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa
ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang
diamati.
• "Qualitative research is a loosely defined
category of research designs or models, all of
which elicit verbal, visual, tactile, olfactory, and
gustatory data in the form of descriptive
narratives like field notes, recordings, or other
transcriptions from audio- and videotapes and
other written records and pictures or films."
--Judith Preissle
B. DASAR PEMIKIRAN
• Berdasarkan pikiran-pikiran dasar (hakekat realita) :
– Kehidupan itu berkembang
– Kebenaran itu kontekstual / subjektif
– Kebenaran itu kompleks / multidimensional
• Dari pikiran dasar tersebut berkembang ciri pokok :
– Penelitian dilakukan secara induktif, discovery
– Melihat situs secara alami / natural setting
– Menemukan makna (tidak hanya melihat luarnya saja)
• Implikasinya dalam kerja penelitian :
– Pada disain penelitian : berubah & terus berkemban, serta tidak rinci
– Instrumen : peneliti sebagai instrumen, pengembangannya tidak rinci dan
dapat berubah
– Waktu di lapangan selama mungkin
– Analisis data dilakukan sejak awal pengumpulan data
KUANTITATIF KUALITATIF
EKSPERIMENTAL NON
EKSPERIMENTAL
INTERAKTIF NON
INTERAKTIF
 Eksperimental
murni
 Eksperimental
kuasi
 Eksperimental
lemah
 Subjek tunggal
 Deskriptif
 Komparatif
 Korelasional
 Survay
 Tindakan
 Etnografis
 Historis
 Fenomenologis
 Studi Kasus
 Studi Kritis
 Analisis
konsep
 Analisis
kebijakan
 analisis
historis
Penelitian Pengembangan (R&D)
PERBANDINGAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
Dasar Teoritis (1)
• Pendekatan fenomenologis. Dalam pandangan
fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti
peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-
orang biasa dalam situasi-situasi tertentu.
• Pendekatan interaksi simbolikPendekatan interaksi simbolik. Dalam
pendekatan interaksi simbolik diasumsikan
bahwa objek orang, situasi dan peristiwa tidak
memiliki pengertian sendiri, sebaliknya
pengertian itu diberikan kepada mereka.
Pengertian yang dlberikan orang pada
pengalaman dan proses penafsirannya bersifat
esensial serta menentukan
Dasar Teoritis (2)
Pendekatan kebudayaanPendekatan kebudayaan. Untuk menggambarkan kebudayaan
menurut perspektif ini seorang peneliti mungkin dapat memikirkan
suatu peristiwa di mana manusia diharapkan berperilaku secara
baik. Peneliti dengan pendekatan ini mengatakan bahwa bagaimana
sebaiknya diharapkan berperilaku dalam suatu latar kebudayaan.
Pendekatan etnometodologiPendekatan etnometodologi. Etnometodologi berupaya untuk
memahami bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan
menggambarkan tata hidup mereka sendiri. Etnometodologi
berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat,
menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka
hidup. Seorang peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang
ini berusaha menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial
sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya.
C. RANCANGAN PENELITIAN
• Rancangan penelitian kualitatif (disain) sifatnya lebih
fleksibel, terbuka untuk perubahan & revisi selama proses
penelitian
• Rancangan akan lebih baik jika didahului dengan preliminari
(studi lapangan, studi dokumentasi, mempelajari data
sekunder)
Hal-hal yang perlu dijelaskan dalam disain :
– APA mengacu pada permasalahan
– MENGAPA alasan, latar belakang, signifikansi penelitian
– BAGAIMANA menyangkut metode, instrumen, subjek, lokasi,
pengumpulan dan pengolahan data
– APA kembali pada pertanyaan awal, apa yang dihasilkan
Format Desain Penelitian Kualitatif
(1) instrumen utama penelitian kualitatif adalah
peneliti sendiri, sehingga masing-masing
orang bisa memiliki model desain sendiri
sesuai seleranya,
(2) proses penelitian kualitatif bersifat siklus,
sehingga sulit untuk dirumuskan format yang
baku, dan
(3) umumnya penelitian kualitatif berangkat dari
kasus atau fenomena tertentu, sehingga sulit
untuk dirumuskan format desain yang baku.
• Menjalin hubungan kerja :
• Meski masuk ke dunia subjek tetapi tetap terlepas dari subjek
• Berusaha belajar dari subjek tetapi tidak menjadi seperti subjek
• Tidak bersaing dengan subjek
• Berupaya memahami pola pikir subjek tetapi tidak berpikir sebagai subjek
• Empati dan reflektif
• Menentukan lokasi situasi sosial
• Memperoleh ijin atau akses
• Hari-hari awal di lapangan
• Kelanjutan partisipan / pengamatan
• Meninggalkan lapangan
D.D. PENGUMPULAN DAN PENCATATAN DATAPENGUMPULAN DAN PENCATATAN DATA
Pengumpulan  pengumpulan data  melihat observasi
dokumen
record
mengeksplorasi  kuesioner
interview
record
Pencatatan  catatan lapangan Deskriptif : gambaran ttg subjek
rekonstruksi dialog
deskripsi latar
catatan kejadian khusus
lukisan kegiatan
tingkah laku pengamat
Reflektif : refleksi tentang analisis
refleksi tentang metoda
refleksi tentang dilema etik & konflik
hal-hal yang memperjelas
E. FORMAT PENELITIAN
PENDAHULUAN
Tema Penelitian
Konteks Penelitian
Fokus Penelitian
Tujuan Penelitian
Tinjauan Pustaka
METODE PENELITIAN
Objek dan Informan Penelitian
Metode Perolehan dan Pengumpulan Data
Metode Pengecekan Keabsahan Data
Metode Analisis Data
Diskusi Hasil Penelitian
Laporan Penelitian
E. ALAT PENGUMPULAN DATA
Alat pengumpul data :
–Observasi
–Wawancara
–Dokumentasi
–Record
F. ANALISIS DATA(1)
• Analisis data adalah suatu proses
pengklasifikasian, pengkategorian,
penyusunan, dan elaborasi, sehingga data
yang telah terkumpul dapat diberikan makna
untuk menjawab masalah penelitian yang
telah dirumuskan atau untuk mencapai tujuan
penelitian
Langkah-langkah analisis data
Langkah-langkah analisis data :
1. Mengorganisasi data
2. Menguraikan data menjadi satuan yang
dapat diatur
3. Mensintesis data
4. Mencari pola
5. Menemukan yang penting
6. Memutuskan yang akan dilaporkan
ANALISIS DATA (2)
1. Analisis Selama Pengumpulan Data
Milles & Huberman, 1984, mengemukakan metode:
a. Mengembangkan catatan lapangan mengkategorikan data
dan memberi kode pada data
b. Memasukkan data ke dalam format analisis
c. Mengembangkan pertanyaan untuk mengumpulkan data
selanjutnya.
2. Analisis Setelah Data Terkumpul
a. Mengumpulkan dan memberi nomor secara kronologis
sesuai dengan waktu pengumpulan data
b. Meneliti ulang data dan mengelompokkannya dalam satu
format kategori dan klasifikasi data sesuai dengan kodenya
c. Memaparkan data yang telah dianalisis dengan fokus
masing-masing penelitian
d. Penarikan beberapa kesimpulan.
#Model analisis data
• Miles dan Huberman (1987), model analisis
interaktif yang digambarkannya sangat
membantu untuk memahami proses penelitian
ini. Model analisis interaktif mengandung empat
komponen yang saling berkaitan, yaitu
• (1) pengumpulan data,
• (2) penyederhanaan data,
• (3) pemaparan data, dan
• (4) penarikan dan pengujian simpulan.
Empat teknik analisis data kualitatif sebagaimana
dianjurkan oleh Spradley (1979) diterapkan
dalam penelitian ini. Masing-masing adalah:
1)analisis ranah (domain analysis),
2)analisis taksonomik (taxonomic analysis), (
3)analisis komponensial (componential analysis).
Dan
4)analisis tema budaya (discovering cultural
themes).
Metode analisis data bahasa
• IDENTITY METHODE (METODE PADAN)IDENTITY METHODE (METODE PADAN)
Cara analisis data untuk menjawab masalah yang diteliti dengan alat penentu
berasal dari luar bahasa dengan lima alat penentu yang digunakan
metode ini yaitu :
a).fokus atau masalah penelitian ditentukan oleh referensi(referential identty
methode)
b).alat ucap atau wicara penghasil bahasa(phonetic identity methode).
c). Alat penentunya adalah bahasa lain.(translational methode).
d). Tulisan dan pemakai bahasa bisa menjadi pennetu ketika menulis objek
penelitian(orthographical identity methode).
e). Satuan lingual berdasarkan reaksi mitra wicara (
• Distributional methode (metode agih)
• DISTRIBUTIONAL METHODE (METODE AGIH)
• Metode ini kebalikan dari metode padu-padan, biasa dikenal
dengan teknik bagi unsur langsung(immadiate constituents
technique yaitu data berupa satuan bahasa dibagi-bagi
menjadi beberapa unsur yang dianggap sebagai pembentuk
satuan lingual. Jadi metode agih melibatkan tiga kegiatan
yaitu :
a) Membagi satuan bahasa yang menjadi data penelitian.
b) Mengidentifkasi satuan unsur langsung pembnetuk satuan
bahasa dengan menggunakan instuisi bahasa.
c) Mengoptimalkan alat penentu silabik, sintaktik dan porosidik.
Metode dan alat penentu analisis
data
ALAT PENENTU NAMA METODE
referen referensial
Organ wicara Fonetic artikulatoris
Bahasa lain translational
tulisan ortografis
Mitra wicara pragmatis
Aspek sosial sosiolinguistik
G. KEABSAHAN PENELITIANG. KEABSAHAN PENELITIAN
• Lincoln dan Guba (1985: 289-331). Masing-masing
adalah derajat: (1) kepercayaan (credibility), (2)
keteralihan (transferability), (3) kebergantungan
(dependability), dan (4) kepastian (confirmability).
• Untuk meningkatkan derajat kepercayaan data
perolehan, dilakukan dengan teknik: (1)
perpanjangan keikut-sertaan, (2) ketekunan
pengamatan, (3) triangulasi, (4) pemeriksaan
sejawat, (5) kecukupan referensial, (6) kajian kasus
negatif, dan (7) pengecekan anggota.
TEKNIK KALIBRASI KEABSAHAN
DATA
KRITERIAKRITERIA: (: (Menurut Burgess, 1984)Menurut Burgess, 1984)
a. cukup waktua. cukup waktu
  b. kredibilitasb. kredibilitas
c. signifikanc. signifikan
d. komprehensifd. komprehensif
KREDIBILITAS DATAKREDIBILITAS DATA ((Lincon dan Guba, 1985Lincon dan Guba, 1985):):
a. Perpanjangan waktu tinggal di lokasi penelitiana. Perpanjangan waktu tinggal di lokasi penelitian
b. Mengadakan observasi secara tekun/terus menerus terhadapb. Mengadakan observasi secara tekun/terus menerus terhadap
subjek yang ditelitisubjek yang diteliti
c. Menguji secara triangulasi (sumber,metode, peneliti, dan teori)c. Menguji secara triangulasi (sumber,metode, peneliti, dan teori) Miles & Huberman,Miles & Huberman,
1984 , Mathison, 1988; Patton, 1986; dan Lincon & Guba, 1985.1984 , Mathison, 1988; Patton, 1986; dan Lincon & Guba, 1985.
d. Mengadakan analisis kasus negatifd. Mengadakan analisis kasus negatif
e. Mengadakan pengecekan anggota dalam rangka memeriksa data yang telahe. Mengadakan pengecekan anggota dalam rangka memeriksa data yang telah
dikumpulkan guna mencocokkan persepsi antara peneliti dengan anggota penelitidikumpulkan guna mencocokkan persepsi antara peneliti dengan anggota peneliti
lainnyalainnya
f. Mengadakan diskusi dengan teman sejawatf. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat
g. Mengadakan pengecekan kecukupan referensi.
Triangulasi teori, penjelasan banding melalui pengecekan referensi
(jika fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya
melalui cara lain).
Triangulasi Sumber:
Dilakukan dengan membandingkan:
a. Data hasil wawancara dengan beberapa orang kunci (key informan)
dengan data pengamatan
b. Data tentang apa yang dikatakan subjek penelitian dengan
situasi/waktu yang berbeda
c. Membandingkan pendapat dan pandangan antara orang-orang
kunci yang dengan yang lain
d. Membandingkan data yang diterima dari orang-orang kunci dengan
dokumen yang ada.
Triangulasi metode
Dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu strategi
penelitian.
Triangulasi peneliti
Dilakukan dengan memanfaatkan orang-orang kunci
maupun subjek sebagai penyelidik pembantu
Kriteria Signifikan
Dilakukan dengan menuliskan secara lengkap
termasuk kutipan secara langsung hasil wawancara
dengan partisipant, atau catatan tentang apa yang
dilakukan peneliti, kejadian-kejadian yang berkaitan
dengan pemberian makna, dan fenomena konkrit dalam
bahasa partisipant (Burgess, 1984).
Kriteria Menyeluruh (Comprehensiveness)
Dimaksudkan untuk mendapatkan sumber informasi
alternatif.
Konfirmasi merupakan suatu proses yang mengacu
kepada hasil penelitian.
Apabila data cukup koheren, maka temuan penelitian
dianggap memenuhi syarat. Jika tidak, maka temuan
dianggap gugur, dan peneliti ke lapangan kembali.
Langkah-langkah penelitian
(Contoh di dalam pelaksanaannya)
1. Mengadakan grand tour observation untuk mengetahui kondisi awal dari objek yang
diteliti
2. Menentukan fokus atau masalah penelitian melalui informasi dari beberapa orang
kunci (key information)---- sifatnya sementara
3. Menentukan lokasi penelitian setelah permasalahannya dapat dilihat secara jelas
4. Pengumpulan data lapangan, misalnya dilakukan dengan tahapan-tahapan atau waktu
5. Penetapan orang-orang kunci (key informan) sebagai pemberi data
6. Mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen: wawancara, observasi, dan
menelaah dokumen-dokumen
7. Menyusun format analisis data
8. Menganalisis data pada waktu pengumpulan data dan setelah data terkumpul
9. Menyusun hasil penelitian dan membahas hasil penelitian dengan membandingkannya
dengan kepustakaan/referensi
10. Memberikan makna terhadap hasil penelitian, dan pengambilan kesimpulan.

Materi 10 # penelitian kualitatif

  • 1.
    METHODOLOGI RISET MATERI 10 #Penelitian kualitatif
  • 2.
    A.DEFINISI • Strauss danCorbinStrauss dan Corbin (1997: 11-13) : penelitian kualitatif adalah jenis penelitianpenelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-yang menghasilkan penemuan- penemuan yang tidak dapat dicapaipenemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan(diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-prosedur-prosedur statistik atau cara- cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).cara lain dari kuantifikasi (pengukuran).
  • 3.
    Bogdan dan Taylor(1992: 21-22) • penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yng menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. • "Qualitative research is a loosely defined category of research designs or models, all of which elicit verbal, visual, tactile, olfactory, and gustatory data in the form of descriptive narratives like field notes, recordings, or other transcriptions from audio- and videotapes and other written records and pictures or films." --Judith Preissle
  • 4.
    B. DASAR PEMIKIRAN •Berdasarkan pikiran-pikiran dasar (hakekat realita) : – Kehidupan itu berkembang – Kebenaran itu kontekstual / subjektif – Kebenaran itu kompleks / multidimensional • Dari pikiran dasar tersebut berkembang ciri pokok : – Penelitian dilakukan secara induktif, discovery – Melihat situs secara alami / natural setting – Menemukan makna (tidak hanya melihat luarnya saja) • Implikasinya dalam kerja penelitian : – Pada disain penelitian : berubah & terus berkemban, serta tidak rinci – Instrumen : peneliti sebagai instrumen, pengembangannya tidak rinci dan dapat berubah – Waktu di lapangan selama mungkin – Analisis data dilakukan sejak awal pengumpulan data
  • 5.
    KUANTITATIF KUALITATIF EKSPERIMENTAL NON EKSPERIMENTAL INTERAKTIFNON INTERAKTIF  Eksperimental murni  Eksperimental kuasi  Eksperimental lemah  Subjek tunggal  Deskriptif  Komparatif  Korelasional  Survay  Tindakan  Etnografis  Historis  Fenomenologis  Studi Kasus  Studi Kritis  Analisis konsep  Analisis kebijakan  analisis historis Penelitian Pengembangan (R&D) PERBANDINGAN PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
  • 6.
    Dasar Teoritis (1) •Pendekatan fenomenologis. Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang- orang biasa dalam situasi-situasi tertentu. • Pendekatan interaksi simbolikPendekatan interaksi simbolik. Dalam pendekatan interaksi simbolik diasumsikan bahwa objek orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertian sendiri, sebaliknya pengertian itu diberikan kepada mereka. Pengertian yang dlberikan orang pada pengalaman dan proses penafsirannya bersifat esensial serta menentukan
  • 7.
    Dasar Teoritis (2) PendekatankebudayaanPendekatan kebudayaan. Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini seorang peneliti mungkin dapat memikirkan suatu peristiwa di mana manusia diharapkan berperilaku secara baik. Peneliti dengan pendekatan ini mengatakan bahwa bagaimana sebaiknya diharapkan berperilaku dalam suatu latar kebudayaan. Pendekatan etnometodologiPendekatan etnometodologi. Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata hidup mereka sendiri. Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai melihat, menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Seorang peneliti kualitatif yang menerapkan sudut pandang ini berusaha menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya.
  • 8.
    C. RANCANGAN PENELITIAN •Rancangan penelitian kualitatif (disain) sifatnya lebih fleksibel, terbuka untuk perubahan & revisi selama proses penelitian • Rancangan akan lebih baik jika didahului dengan preliminari (studi lapangan, studi dokumentasi, mempelajari data sekunder) Hal-hal yang perlu dijelaskan dalam disain : – APA mengacu pada permasalahan – MENGAPA alasan, latar belakang, signifikansi penelitian – BAGAIMANA menyangkut metode, instrumen, subjek, lokasi, pengumpulan dan pengolahan data – APA kembali pada pertanyaan awal, apa yang dihasilkan
  • 9.
    Format Desain PenelitianKualitatif (1) instrumen utama penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri, sehingga masing-masing orang bisa memiliki model desain sendiri sesuai seleranya, (2) proses penelitian kualitatif bersifat siklus, sehingga sulit untuk dirumuskan format yang baku, dan (3) umumnya penelitian kualitatif berangkat dari kasus atau fenomena tertentu, sehingga sulit untuk dirumuskan format desain yang baku.
  • 10.
    • Menjalin hubungankerja : • Meski masuk ke dunia subjek tetapi tetap terlepas dari subjek • Berusaha belajar dari subjek tetapi tidak menjadi seperti subjek • Tidak bersaing dengan subjek • Berupaya memahami pola pikir subjek tetapi tidak berpikir sebagai subjek • Empati dan reflektif • Menentukan lokasi situasi sosial • Memperoleh ijin atau akses • Hari-hari awal di lapangan • Kelanjutan partisipan / pengamatan • Meninggalkan lapangan
  • 11.
    D.D. PENGUMPULAN DANPENCATATAN DATAPENGUMPULAN DAN PENCATATAN DATA Pengumpulan  pengumpulan data  melihat observasi dokumen record mengeksplorasi  kuesioner interview record Pencatatan  catatan lapangan Deskriptif : gambaran ttg subjek rekonstruksi dialog deskripsi latar catatan kejadian khusus lukisan kegiatan tingkah laku pengamat Reflektif : refleksi tentang analisis refleksi tentang metoda refleksi tentang dilema etik & konflik hal-hal yang memperjelas
  • 12.
    E. FORMAT PENELITIAN PENDAHULUAN TemaPenelitian Konteks Penelitian Fokus Penelitian Tujuan Penelitian Tinjauan Pustaka METODE PENELITIAN Objek dan Informan Penelitian Metode Perolehan dan Pengumpulan Data Metode Pengecekan Keabsahan Data Metode Analisis Data Diskusi Hasil Penelitian Laporan Penelitian
  • 13.
    E. ALAT PENGUMPULANDATA Alat pengumpul data : –Observasi –Wawancara –Dokumentasi –Record
  • 14.
    F. ANALISIS DATA(1) •Analisis data adalah suatu proses pengklasifikasian, pengkategorian, penyusunan, dan elaborasi, sehingga data yang telah terkumpul dapat diberikan makna untuk menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan atau untuk mencapai tujuan penelitian
  • 15.
    Langkah-langkah analisis data Langkah-langkahanalisis data : 1. Mengorganisasi data 2. Menguraikan data menjadi satuan yang dapat diatur 3. Mensintesis data 4. Mencari pola 5. Menemukan yang penting 6. Memutuskan yang akan dilaporkan
  • 16.
    ANALISIS DATA (2) 1.Analisis Selama Pengumpulan Data Milles & Huberman, 1984, mengemukakan metode: a. Mengembangkan catatan lapangan mengkategorikan data dan memberi kode pada data b. Memasukkan data ke dalam format analisis c. Mengembangkan pertanyaan untuk mengumpulkan data selanjutnya. 2. Analisis Setelah Data Terkumpul a. Mengumpulkan dan memberi nomor secara kronologis sesuai dengan waktu pengumpulan data b. Meneliti ulang data dan mengelompokkannya dalam satu format kategori dan klasifikasi data sesuai dengan kodenya c. Memaparkan data yang telah dianalisis dengan fokus masing-masing penelitian d. Penarikan beberapa kesimpulan.
  • 17.
    #Model analisis data •Miles dan Huberman (1987), model analisis interaktif yang digambarkannya sangat membantu untuk memahami proses penelitian ini. Model analisis interaktif mengandung empat komponen yang saling berkaitan, yaitu • (1) pengumpulan data, • (2) penyederhanaan data, • (3) pemaparan data, dan • (4) penarikan dan pengujian simpulan.
  • 18.
    Empat teknik analisisdata kualitatif sebagaimana dianjurkan oleh Spradley (1979) diterapkan dalam penelitian ini. Masing-masing adalah: 1)analisis ranah (domain analysis), 2)analisis taksonomik (taxonomic analysis), ( 3)analisis komponensial (componential analysis). Dan 4)analisis tema budaya (discovering cultural themes).
  • 19.
    Metode analisis databahasa • IDENTITY METHODE (METODE PADAN)IDENTITY METHODE (METODE PADAN) Cara analisis data untuk menjawab masalah yang diteliti dengan alat penentu berasal dari luar bahasa dengan lima alat penentu yang digunakan metode ini yaitu : a).fokus atau masalah penelitian ditentukan oleh referensi(referential identty methode) b).alat ucap atau wicara penghasil bahasa(phonetic identity methode). c). Alat penentunya adalah bahasa lain.(translational methode). d). Tulisan dan pemakai bahasa bisa menjadi pennetu ketika menulis objek penelitian(orthographical identity methode). e). Satuan lingual berdasarkan reaksi mitra wicara ( • Distributional methode (metode agih)
  • 20.
    • DISTRIBUTIONAL METHODE(METODE AGIH) • Metode ini kebalikan dari metode padu-padan, biasa dikenal dengan teknik bagi unsur langsung(immadiate constituents technique yaitu data berupa satuan bahasa dibagi-bagi menjadi beberapa unsur yang dianggap sebagai pembentuk satuan lingual. Jadi metode agih melibatkan tiga kegiatan yaitu : a) Membagi satuan bahasa yang menjadi data penelitian. b) Mengidentifkasi satuan unsur langsung pembnetuk satuan bahasa dengan menggunakan instuisi bahasa. c) Mengoptimalkan alat penentu silabik, sintaktik dan porosidik.
  • 21.
    Metode dan alatpenentu analisis data ALAT PENENTU NAMA METODE referen referensial Organ wicara Fonetic artikulatoris Bahasa lain translational tulisan ortografis Mitra wicara pragmatis Aspek sosial sosiolinguistik
  • 22.
    G. KEABSAHAN PENELITIANG.KEABSAHAN PENELITIAN • Lincoln dan Guba (1985: 289-331). Masing-masing adalah derajat: (1) kepercayaan (credibility), (2) keteralihan (transferability), (3) kebergantungan (dependability), dan (4) kepastian (confirmability). • Untuk meningkatkan derajat kepercayaan data perolehan, dilakukan dengan teknik: (1) perpanjangan keikut-sertaan, (2) ketekunan pengamatan, (3) triangulasi, (4) pemeriksaan sejawat, (5) kecukupan referensial, (6) kajian kasus negatif, dan (7) pengecekan anggota.
  • 23.
    TEKNIK KALIBRASI KEABSAHAN DATA KRITERIAKRITERIA:(: (Menurut Burgess, 1984)Menurut Burgess, 1984) a. cukup waktua. cukup waktu   b. kredibilitasb. kredibilitas c. signifikanc. signifikan d. komprehensifd. komprehensif KREDIBILITAS DATAKREDIBILITAS DATA ((Lincon dan Guba, 1985Lincon dan Guba, 1985):): a. Perpanjangan waktu tinggal di lokasi penelitiana. Perpanjangan waktu tinggal di lokasi penelitian b. Mengadakan observasi secara tekun/terus menerus terhadapb. Mengadakan observasi secara tekun/terus menerus terhadap subjek yang ditelitisubjek yang diteliti c. Menguji secara triangulasi (sumber,metode, peneliti, dan teori)c. Menguji secara triangulasi (sumber,metode, peneliti, dan teori) Miles & Huberman,Miles & Huberman, 1984 , Mathison, 1988; Patton, 1986; dan Lincon & Guba, 1985.1984 , Mathison, 1988; Patton, 1986; dan Lincon & Guba, 1985. d. Mengadakan analisis kasus negatifd. Mengadakan analisis kasus negatif e. Mengadakan pengecekan anggota dalam rangka memeriksa data yang telahe. Mengadakan pengecekan anggota dalam rangka memeriksa data yang telah dikumpulkan guna mencocokkan persepsi antara peneliti dengan anggota penelitidikumpulkan guna mencocokkan persepsi antara peneliti dengan anggota peneliti lainnyalainnya f. Mengadakan diskusi dengan teman sejawatf. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat
  • 24.
    g. Mengadakan pengecekankecukupan referensi. Triangulasi teori, penjelasan banding melalui pengecekan referensi (jika fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya melalui cara lain). Triangulasi Sumber: Dilakukan dengan membandingkan: a. Data hasil wawancara dengan beberapa orang kunci (key informan) dengan data pengamatan b. Data tentang apa yang dikatakan subjek penelitian dengan situasi/waktu yang berbeda c. Membandingkan pendapat dan pandangan antara orang-orang kunci yang dengan yang lain d. Membandingkan data yang diterima dari orang-orang kunci dengan dokumen yang ada.
  • 25.
    Triangulasi metode Dilakukan denganmenggunakan lebih dari satu strategi penelitian. Triangulasi peneliti Dilakukan dengan memanfaatkan orang-orang kunci maupun subjek sebagai penyelidik pembantu Kriteria Signifikan Dilakukan dengan menuliskan secara lengkap termasuk kutipan secara langsung hasil wawancara dengan partisipant, atau catatan tentang apa yang dilakukan peneliti, kejadian-kejadian yang berkaitan dengan pemberian makna, dan fenomena konkrit dalam bahasa partisipant (Burgess, 1984).
  • 26.
    Kriteria Menyeluruh (Comprehensiveness) Dimaksudkanuntuk mendapatkan sumber informasi alternatif. Konfirmasi merupakan suatu proses yang mengacu kepada hasil penelitian. Apabila data cukup koheren, maka temuan penelitian dianggap memenuhi syarat. Jika tidak, maka temuan dianggap gugur, dan peneliti ke lapangan kembali.
  • 27.
    Langkah-langkah penelitian (Contoh didalam pelaksanaannya) 1. Mengadakan grand tour observation untuk mengetahui kondisi awal dari objek yang diteliti 2. Menentukan fokus atau masalah penelitian melalui informasi dari beberapa orang kunci (key information)---- sifatnya sementara 3. Menentukan lokasi penelitian setelah permasalahannya dapat dilihat secara jelas 4. Pengumpulan data lapangan, misalnya dilakukan dengan tahapan-tahapan atau waktu 5. Penetapan orang-orang kunci (key informan) sebagai pemberi data 6. Mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen: wawancara, observasi, dan menelaah dokumen-dokumen 7. Menyusun format analisis data 8. Menganalisis data pada waktu pengumpulan data dan setelah data terkumpul 9. Menyusun hasil penelitian dan membahas hasil penelitian dengan membandingkannya dengan kepustakaan/referensi 10. Memberikan makna terhadap hasil penelitian, dan pengambilan kesimpulan.