MATERI FAKULTAS PROGRAMSTUDI
www.gunadarma.ac.id
04 Ilmu
Komunikasi
Media Online
Ilmu
Komunikasi
Mata Kuliah: Digital Journalism
2.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Definisi
- Media online(online media)—disebut juga cybermedia (media siber),
internet media (media internet), dan new media (media baru).
- Media online bisa dikatakan sebagai media "generasi ketiga" setelah
media cetak (printed media) dan media elektronik (electronic media).
- Media online secara umum yaitu segala jenis atau format media yang
hanya dapat diakses melalui internet yang berisikan teks, foto, video
dan suara. Media online juga dapat dimaknai sebagai sarana
komunikasi secara online
3.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Definisi
- Media onlineadalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media
yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Di dalamnya terdapat
portal, website (situs web), radio-online, TV-online, pers online, mail-
online dll. dengan karakteristik masing-masing sesuai dengan fasilitas
yang memungkinkan user untuk memanfaatkannya.
- Media online merupakan produk jurnalistik online atau cyber
journalism yang didefinisikan sebagai "pelaporan fakta atau peristiwa
yang diproduksi dan didistribusikan melalui internet".
- Pedoman Pemberitaan Media Siber (PPMS) yang dikeluarkan
Dewan Pers mengartikan media Siber sebagai "segala bentuk media
yang menggunakan wahana internet dan melaksanakan kegiatan
jurnalistik, serta memenuhi persyaratan Undang-Undang Pers dan
Standar Perusahaan Pers yang ditetapkan Dewan Pers".
4.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Karakteristik Media Online
1.Multimedia Dapat memuat atau menyajikan
berita/informasi dalam bentuk teks, audio, video,
grafis dan gambar secara bersamaan
2. Aktualitas Berisi info aktual karena kemudahan
dan kecepatan penyajian.
3. Cepat Saat berita diposting atau diupload, berita
dapat langsung diakses oleh semua orang.
4. Update Pembaruan (updating) informasi dapat
dilakukan dengan cepat baik dari sisi konten
maupun redaksional, misalnya dalam kesalahan
ketik/ejaan.
5. Kapasitas luas Halaman web bisa menampung
naskah sangat panjang.
Asep Syamsul M. Romli, membagi beberapa karakteristik yang menjadi kelebihan media online yaitu:
6. Fleksibilitas Pemuatan dan editing naskah bisa
kapan saja dan dimana saja, juga jadwal terbit
(update) bisa kapan saja, setiap saat.
7. Luas: menjangkau seluruh dunia yang memiliki
akses internet.
8. Interaktif: dengan adanya fasilitas kolom
komentar dan chat room.
9. Terdokumentasi: informasl tersimpan di "bank
data" (arsip) dan dapat ditemukan melalui
"link", "artikel terkait", dan fasilitas "cari"
(search).
10.Hyperlinked: terhubung dengan sumber Iain
(links) yang berkaitan dengan informasi tersaji.
5.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Karakteristik Media Online
1.Ketergantungan terhadap perangkat komputer dan koneksi internet. Jika tidak ada aliran listrik,
batere habis, dan tidak ada koneksi internet, juga tidak ada browser, maka media online tidak bisa
diakses.
2. Bisa dimiliki dan dioperasikan oleh "sembarang orang". Mereka yang tidak memiliki keterampilan
menulis sekalipun dapat menjadi pemilik media online dengan isl berupa "copy-paste" dari informasi
situs Iain.
3. Adanya kecenderungan mata "mudah lelah" saat membaca informasi media online, khususnya naskah
yang panjang.
4. Akurasi sering terabaikan. Karena mengutamakan kecepatan, berita yang dimuat di media online
biasanya tidak seakurat media cetak, utamanya dalam hal penulisan kata (salah tulis).
Karakter media online yang menjadi kekurangan atau kelemahannya, di antaranya:
6.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Media Online: Website(News Online
Media)
Merupakan media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern saat ini.
Media online berupa situs berita bisa kita klasifikasikan menjadi lima kategori:
1. Situs berita berupa "edisi online" dari media cetak suratkabar atau majalah, seperti
republika online, kompas cybermedia, media-indonesia.com, seputar-indonesia.com,
pikiran-rakyat.com, dan tribunjabar.co.id.
2. Situs berita berupa "edisi online" media penyiaran radio, seperti Radio Australia
(radioaustralia.net.au) dan Radio Nederland (rnw.nl).
3. Situs berita berupa "edisi online" media penyiaran televisi, seperti CNN.com,
metrotvnews.com dan liputan6.com.
4. Situs berita online "murni" yang tidak terkait dengan media cetak atau elektronik,
seperti antaranews.com, detik. com, dan VIVA News.
5. Situs "indeks berita" yang hanya memuat link-link berita dari situs berita lain, seperti
Yahoo! News, Plasa.msn. com, NewsNow, dan Google News—layanan kompilasi berita
yang secara otomatis menampilkan berita dari berbagai media online
7.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Media Online: Website(News Online
Media)
Dari Sisi pemilik atau publisher, jenis-jenis website dapat
digolongkan menjadi enam jenis:
- News Organization Website: situs lembaga pers atau
penyiaran, misalnya edisi online surat kabar, televisi, agen
berita, dan radio.
- Commercial Organization Website: situs lembaga bisnis atau
perusahaan, seperti manufaktur, retailer, dan jasa keuangan,
termasuk toko-toko online (online store) dan bisnis online.
- Website Pemerintah: di Indonesia ditandai dengan domain
[dot] go.id seperti indonesia.go.id (Portal Nasional Indonesia),
setneg.go.id, dan dpr.go.id
- Website Kelompok Kepentingan (Interest Group), termasuk
website ormas, parpol, dan LSM.
- Website Organisasi Non-Profit: seperti lembaga amal atau
grup komunitas
- Personal Website (Blog).
8.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Konten Media Online
Darisegi isi (konten) atau sajian informasi, yang disajikan media online secara umum sama dengan
media cetak seperti koran atau majalah, yakni terdiri dari berita (news), artikel opini (views),
feature, foto, dan iklan yang dikelompokkan dalam kategori (media cetak: rubrik) tertentu,
misalnya kategori berita nasional, ekonomi, berita olah raga, dan politik.
Isi media online umumnya dibagi dua bagian, yaitu:
- "halaman" (Page): Page biasanya berisi informasi "statis", seperti profil
(about us), buku tamu Questbook) , atau informasi penting Iainnya.
- "kategori" (Category): Rubrikasi dalam media cetak atau program di media
elektronik adalah pengelompokan jenis tulisan dari Sisi topik atau tema,
misalnya berita nasional, informasi produk, artikel opini, feature dan tips
9.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Konten Media Online:Artikel
Artikel, adalah sebuah karya tulis lengkap. Artikel
dapat berwujud laporan berita atau esai di majalah,
surat kabar, dan sebagainya (KBBI).
Webster 's Dictionary memaknakan artikel adalah
suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah
jurnal atau penerbitan atau media massa.
Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika memakai
artikel sebagai tulisan berisi pendapat, sikap, atau
pendirian subjektif tentang sesuatu yang sedang
dibahas disertai dengan justifikasi serta alasan dan
bukti yang mendukung pendapatnya.
Ada pula yang menjelaskan artikel sebagai tulisan
yang dibuat berdasarkan informasi dan fakta-fakta
(bukan khayalan, bukan fiksi) serta terkait dengan
tema tertentu.
Jika dilihat dari ciri-cirinya, artikel adalah karya tulis; non
fiksi; tak tentu panjangnya; bertujuan untuk mendidik,
meyakinkan, atau menghibur; dimuat media cetak dan
elektronik; dan bisa berupa berita atau bukan berita;
obyektif berdasarkan data dan fakta; logis dan bisa diuji;
tidak emosional; menggunakan tanda baca dan bahasa
yang baku.
Definisi
10.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Konten Media Online:Artikel
Jenis-Jenis Artikel
1. Artikel Deskriptif (to describe = menggambarkan) tulisan
menggambarkan secara detail ataupun garis besar tentang
suatu masalah. Menjawab pertanyaan "apa".
2. Artikel Eksplanatif (to explain = menerangkan,
menjelaskan)—menerangkan sejelas-jelasnya tentang
suatu masalah. Menjawab pertanyaan "kenapa".
3. Artikel Prediktif (to predict — meramalkan)—berisi
ramalan atau dugaan apa yang kemungkinan terjadi pada
masa datang. Menjawab pertanyaan "apa yang bakal
terjadi".
4. Artikel Preskriptif (to prescribe = menentukan, menuntun)
—isinya mengandung ajakan, imbauan, atau "perintah"
bagi pcmbaca agar mclalukan sesuatu. Menjawab
pertanyaan "apa yang harus dilakukan".
Posisi & Fungsi Artikel
1. Posisinya dalam karya jurnalistik
masuk dalam kategori views
(pandangan atau opini), seperti
halnya Tajuk Rencana, Surat Pembaca,
Kolom, Analisis Berita, dan Karikatur.
2. Fungsinya di media massa adalah
sebagai
a. penerjemah, penafsir, atau
penganalisis berita,
b. forum diskusi,
c. sosialisasi dan kontribusi gagasan,
serta
d. sarana aktualisasi dan eksistensi
diri penulisnya.
11.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Kemunculan internet punmenambah semaraknya kompetisi dalam dunia jurnalistik. Hal tersebut
juga memunculkan ide bahwa semua titik perhatian jurnalistik, etika, kebiasaan dan sebagainya
yang diterapkan dalam media tradisional seharusnya pula diterapkan dalam pengerjaan media
online.
Demikian juga dengan foto-foto yang ditampilkan dalam jurnalisme website. Pengetahuan akan
dasar digital fotografi mutlak dimiliki oleh seorang jurnalis web, khususnya mereka yang
menangani tata letak halaman web.
Konten Media Online: Jurnalistik
Foto di Era Digital
12.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Dengan beralihnya fotografifilm ke digital, banyak sekali hal yang dimudahkan. Proses penyimpanan foto
hingga pengolahan foto bisa dilakukan dengan mudah di komputer. Begitu mudahnya, pengeditan foto
digital memunculkan beberapa kasus yang terjadi pada manipulasi foto jurnalistik
Foto Asli: Gus-Dur dengan Istri
Foto Editan: Gus-
Dur dengan
Selingkuhan
Contoh:
Foto yang menghebohkan dari mantan
presiden, Abdurahman Wahid (Gus Dur),
dengan seorang wanita yang disinyalir sebagai
selingkuhannya. Foto tersebut hasil rekayasa
digital yang dibuat demi menjatuhkan
presiden Gus Dur pada waktu itu dari kursi
kepresidenan.
Konten Media Online: Jurnalistik
Foto di Era Digital
13.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Foto 1 dan2 merupakan foto asli Walski yang digabungkan menjadi
sebuah foto jurnalistik yang mempunyai latar belakang yang kuat, yaitu
Perang Teluk II (bawah). Adegannya menampilkan seorang Marinir
Inggris sedang mengatur beberapa warga sipil Irak yang tampaknya
sedang mengungsi. Pose si marinir sangat fotogenik, tegas dan
berwibawa. Sementara pengungsipun tampil meyakinkan dengan
adanya pusat perhatian pada seorang bapak yang menggendong
anaknya. Tapi lihat pada bagian yang ditandai. (sumber : Repro)
Kasus yang pernah menghebohkan dunia jurnalistik adalah foto
yang ditampilkan harian Los Angeles Times yang terbit di Los
Angeles, AS, pada Senin, 31 Maret 2003. Pada waktu itu, harian
tersebut menempatkan sebuah foto berita tentang Perang Irak di
halaman pertamanya. Foto tersebut diambil oleh fotografer harian
itu sendiri, Brian Walski. Namun, salah seorang pembaca melihat
kejanggalan dari foto Walski, yaitu terdapat lebih dari satu orang
yang muncul dua kali. Tak urung hal tersebut menyebabkan Walski
dipecat dari pekerjaannya
Konten Media Online: Jurnalistik
Foto di Era Digital
14.
www.fikom.gunadarma.ac.id
foto Walski yangdimanipulasi tersebut sama sekali tidak
mengubah fakta apa pun. Kejadiannya memang ada. Semua
“tokoh” pada foto pun nyata adanya. Hanya kecerobohanlah yang
membuat semua jadi berantakan. Seandainya Walski lebih teliti
dan berhati-hati dalam melakukan montase terhadap fotonya,
mungkin kecurangan ini tidak akan terbongkar sampai kapan pun.
Namun, memang di sinilah masalah utama foto jurnalistik yaitu
kejujuran seorang fotografer
Konten Media Online: Jurnalistik
Foto di Era Digital
15.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Untuk menjaga agarkeutuhan nilai-nilai jurnalistik tetap terjaga ketika dilakukan proses pengeditan digital pada
sebuah foto jurnalistik, maka perlu adanya batasan-batasan yang jelas tentang sejauhmana sentuhan digital
diperbolehkan dalam jurnalistik foto.
Berikut ini panduan etika prosedur pengeditan digital image yang
diperbolehkan untuk mengimbangi keterbatasan dan kerusakan yang ada
dalam proses fotografi digital:
1) Koreksi warna (color balancing/ correction), Dengan pengkoreksian
warna diharapkan obyek yang ditampilkan tidak akan terlihat buram atau tidak
jelas. Tetapi, tidak mengubah warna esensial seperti mengubah warna rambut
untuk keperluan merubah usia, dan sebagainya.
2) Burning, Membakar bagian-bagian sudut foto yang gelap agar tampak lebih
terang dan jelas sehingga lebih menonjolkan objek atau subjek yang terdapat
pada gambar.
Konten Media Online: Jurnalistik
Foto di Era Digital
16.
www.fikom.gunadarma.ac.id
3) Koreksi distorsilensa, Bila foto yang dihasilkan tidak
berukuran normal akibat penggunaan lensa yang bukan standar,
misalnya objek menjadi membulat, maka perubahan pada
software pengolah foto untuk menjadikan foto normal, masih
dimungkinkan sebatas mengoreksi distorsi lensa yang terjadi
tersebut.
4) Menghilangkan noda, Bila dalam foto terdapat noda cacat
atau terdapat noda bekas pencetakan, dengan olah digital,
dimungkinkan perbaikan tersebut dan memang ini sebenarnya
fungsi olah digital dalam jurnalistik foto.
5) Dodging, Memperbaiki pencahayaan pada hasil foto agar
mendapatkan hasil yang normal, seperti halnya burning process.
6) Titik Fokus, Membantu membuat titik fokus dengan membuat
blur objek-objek di sekeliling focus of interest, tapi tidak
mengubah esensi dari isi pesan foto.
Konten Media Online: Jurnalistik
Foto di Era Digital
17.
www.fikom.gunadarma.ac.id
7) Optimalisasi File,Membuang objek-objek yang tidak perlu
(cropping, dsb) untuk mengoptimalkan ukuran file.
8) Menghilangkan cahaya yang menyilaukan (glare
elimination), Terkadang kita tidak jeli dengan pemotretan,
apalagi yang berhubungan dengan momen. Maka, bisa saja
terdapat glare elimination yang mengganggu hasil foto.
Penggunaan olah digital untuk menghilangkan hal tersebut masih
dimungkinkan dalam jurnalistik foto.
9) Pencahayaan keseluruhan, Memperbaiki pencahayaan
keseluruhan dari foto.
10) Menghilangkan mata merah (red eye elimination),Mata
merah atau red eye sering terjadi jika objek yang kita foto
menatap cahaya flash langsung. Melalui software pengolah foto,
red eye dapat dihilangkan sehingga tidakmengganggu keindahan
objek foto.
Konten Media Online: Jurnalistik
Foto di Era Digital
18.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Konten Media Online:Jurnalistik
Foto di Era Digital
Sedangkan hal-hal yang dilarang dalam pengeditan digital image untuk kepentingan pemberitaan adalah:
1) Menambah, menukar, atau menghilangkan objek di
mana akan mengubah keseluruhan konteks dari foto yang
ditampilkan.
2) Memanipulasi usia, misalnya dengan membuat lebih muda
atau lebih tua sebuah subyek foto (contohnya, mengubah
warna rambut).
3) Mengubah ekspresi subjek foto, gerakan tubuh,
sebagian anatomi tubuh atau asesoris tubuh lainnya
19.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Konten Media Online:
Infografis
Parajurnalis kini dituntut mampu menampilkan berita yang mengimbangi
era digital, seperti memanfaatkan jurnalistik visual dalam
pengemasannya. Jurnalistik Visual adalah sebuah tampilan visual yang
menampilkan berbagai jenis multimedia yaitu penggabungan gambar,
video, teks, dan konten digital lainnya, dengan memanfaatkan data
jurnalistik seperti peta atau grafis sebagai sumber informasi .
Survei Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis
pada 2019, Indonesia menempati ranking ke-62 dari 70 negara berkaitan
dengan tingkat literasi. Hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia
merupakan negara dengan tingkat literasi yang rendah. Adanya infografis
dalam ranah jurnalistik visual termasuk pemberitaan yang disampaikan
melalui media cetak ataupun online mampu membuat teks panjang
menjadi lebih singkat juga menarik, sehingga akan menghilangkan rasa
bosan ketika membaca informasi.
20.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Konten Media Online:
Infografis
Infografismemiliki sejarah yang bervariasi dan telah berubah seiring
waktu. Berdasarkan pernyataan Smicklas, zaman dahulu, sekitar 35.000
tahun yang lalu manusia sudah menceritakan suatu kisah dengan sebuah
gambar jauh sebelum adanya penggunaan teks. Menggunakan media
bebatuan atau dinding untuk menggambar guna berkomunikasi dengan
manusia lain. Pada zaman modern infografis lebih berperan dalam bidang
matematika, ekonomi, dan ilmu pengetahuan, kini media massa juga
memanfaatkan peran infografis sebagai penyampai informasi.
Sekitar tahun 1960 sampai 1980-an, infografis menjadi bagian dari berita
harian, dan infografis secara rinci dapat mengkomunikasikan ide-ide, dan
grafik sederhana yang menghibur. Sekitar tahun 2007 infografis mulai
digunakan pada web. Infografis, bentuk visualisasi data yang sangat
populer dimulai dri tahun 2010-an, terutama didorong tersedianya
banyak data dari organisasi pemerintah, komersial, ataupun nirlaba.
21.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Infografis adalah pendekatanvisual yang populer untuk
menampilkan abstrak, kompleks dan pesan yang padat.
Infografis bersifat representatif informasi visual,
mengungkapkan apa yang tersembunyi, menjelaskan informasi
secara kompleks, menjelaskan informasi yang kurang jelas dari
teks melalui sebuah ilustrasi, dijelaskan melalui visualisasi data
yaitu bagan atau grafik.
Istilah yang dugunakan dalam proses pembuatan infografis ini
yaitu data visualization, information design, dan information
architecture
Tujuan infografis dapat dikategorikan menjadi tiga:
1. untuk menginformasikan (to inform),
2. menghibur (to entertain), atau
3. mengajak pembaca (persuade the audience).
Konten Media Online:
Infografis
22.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Konten Media Online:Motion
Graphics
Motion graphic merupakan penerapan gambar
bergerak sebagai cara untuk menyampaikan sebuah
pesan dengan menggabungkan berbagai unsur
(Stone, 2018).
Unsur tersebut adalah animasi, desain grafis, music,
info jurnalistik dsb.
23.
www.fikom.gunadarma.ac.id
Konten Media Online:Motion Graphics
Berikut adalah alur kerja pembuatan motion graphics:
1. Konsep Awal: Mengidentifikasi masalah kemudian dilanjutkan dengan
solusi yang ingin dipaparkan.
2. Visual: menentukan style motion graphic untuk dibuat animasinya.
3. Script writing: Pembuatan naskah berdasarkan video dan audio yang ingin
dibuat.
4. Storyboard: Menggambarkan visual dari yang sudah dibuat di script.
5. Sound: Penambahan music untuk becakgorund video dan mengisi suara
narasi atau karakter agar animasi lebih hidup. Sound dapat berupa voice
over, music, lagu, dsb.
6. Animation: semua bagian elemen akan dibuat animasinya sesuai style yang
sudah ditentukan.