Biology semester 2
class X MIA
Firdyannisa. I.
(X MIA 1)
Offered Menus
Lumut
Paku
Berbiji
invertebrata
vertebrata
5 Daur
biogeokimia
Komponen
ekosistem
Faktor perubahan
lingkungan
Aliran energi
Suksesi
Lumut
• Ciri-ciri lumut :
 Melekat dengan
rhizoid (akar semu)
yang merupakan
bentuk peralihan
antara tumbuhan
bertalus
(Thallophyta)
dengan tumbuhan
berkormus
(Kormophyta).
 Memiliki klorofil,
bersifat autotrof
 Tidak memiliki
pembuluh angkut
 Menyukai tempat
lembab dan
basah, Sphagnum s
p. Satu-satunya
lumut yang tinggal di
air
• Klasifikasi : musci,
hepaticeae, lumut
tanduk
Paku
• Ciri-ciri lumut :
 Memiliki akar, batang, daun yang
sebenarnya (Kormophyta), akarnya berupa
serabutm, kecuali pada paku tiang
 Memiliki pembuluh angkut
 Hidup dari pantai hingga sekitar kawah
 Beberapa hidup sebagai saprofit dan
beberapa sebagai epifit
• Klasifikasi : psilophytinae/psilopsida,
lycophyta (paku kawat), sphenophyta,
pterophyta.
Berbiji
• ciri-ciri
 biji dihasilkan oleh bunga atau runjung
 setiap bijinya mengandung embrio
 hasil reproduksi seksual,
 memiliki klorofil untuk fotosintesis
• klarifikasi spermatophyta
 Gymnospermae : Cycadinae,Coniferae,
Gnetinae , Ginkgoinae.
 Angiospermae : Monocotyledonae,
Dicotyledonae
WELCOME TO INVERTEBRATA
Ciri ciri
Invertebrata
CoelenterataPorifera
MolluscaNemathelmyntesPlatyhelmintes
ChordataEchinodermataArthopodaAnnelida
Ciri ciri invertebrata
• Kerangka tubuh umumnya terdapat di luar tubuh
(eksoskeleton).
• Alat ekskresi untuk hewan invertebrata tingkat
rendah belum ditemukan, dan untuk hewan
invertebrata tingkat tinggi belum memusat pada
suatu organ.
• Sistem saraf masih sederhana dan pusat saraf
belum ada kecuali pada beberapa jenis hewan
invertebrata yang pusat sarafnya berupa kumpulan
simpul saraf (ganglion).
• Berkembang biak secara generatif dan vegetatif atau
kedua-duanya, dan
• Peredaran darahnya terbuka, darah dari pembuluh
darah masuk ke jantung dan sebagian lagi terus
beredar melalui pembuluh darah balik untuk masuk
ke bagian jantung yang lain
Porifera
• Ciri ciri : berpori, dipoblastik,
bentuk tubuh seperti vas bunga,
tabung, oval, bulat,atau pipih
bercabang-cabang, aseksual
• Klasifikasi :
 Calcarea
 Hexactinellida
 Demospongia
Coelenterata
• Ciri ciri : tubuh berongga, dipoblastik,
simetris radial, bentuk tubuh tabung,
memiliki gastrovaskular (pencerna
makanan) alat gerak tentakel.
• Klasifikasi :
 Hydrozoa
 Scyphozoa
 Anthozoa
(anemon laut)
 ctenophora
Platyhelmintes
• Ciri ciri : tubuh lunak tanpa cangkang, tidak
bersegmen, tripoblastik, simetri bilateral, sistem
pencernaan gastrovaskuler
• Klasifikasi :
 Turbellaria (Cacing Rambut Getar)
 Trematoda (Cacing Isap)
 Cestoda ( Cacing Pita)
o Fasciolla hepatica (Cacing Hati Ternak)
o Clonorchis sinesis / Opistorchis
sinesis (Cacing Hati Manusia)
o Taenia solium (Cacing Pita Babi)
Nemathelmintes
• ciri ciri : tubuh bulat panjang
(gilig/benang), triplobastik
pseudocelomata, bilateral,
pencernaan sempurna, kelamin
terpisah jantan lebih kecil
dibanding betina
• klasifikasi
• ascaris lumbricoides (cacing
perut)
• oxyuris vermicularis (cacing
kremi)
• cara berkembangbiak
• Ascaris lumbricoides (Cacing
Perut Manusia) :
Telur masak tertelan
manusia - Larva - Peredaran
darah - Jantung - Paru-paru -
Trakea (tenggorokan) -
Tertelan lagi - Usus - Cacing
Dewasa
• Ancylostoma
duodenale dan Necator
americanus (Cacing
Tambang) :
Telur - Larva Rhabditiform -
Larva Filariform - aliran
darah - Jantung - Paru-paru -
Trakea- tertelan ke
Duodenum - Menghisap
Darah
Mollusca
• Ciri ciri : tubuh lunak, tripoblastik
selomata, simetri bilateral, bentuk bulat
telur, torpedo bagian tubuh, kaki, massa
viseral dan mantel
• Klasifikasi :
 Cephalopoda
 Gastropoda
 Scapopoda
 Amphineura / Poliplacophora
 Pelecypoda / Lamellibranchiata /
Bivalvia
Annelida
• Ciri ciri : tubuh bulat memanjang,
sogmit, tripoblastik selomata,
simetris bilateral, pencernaan
lengkap, parasit dan hidup bebas
• Klasifikasi :
 Polychaeta (berambut banyak)
 Oligochaeta (berambut sedikit)
 Hirudinae (lintah)
Arthopoda
• Ciri ciri : kaki beruas, berbulu, bersegmen,
simetris bilateral, triplobastik selomata, hidup
bebas, parasit, simbiosis
• Klasifikasi :
 Crustacea : Enormostraca ( Udang udangan
kecil ), Malacostraca ( Udang udangan besar
)
 Arachnida : Arachnoidea, acarina,
scorpionoda
 Insekta : ametabola, hemimetabola,
holometabola
 Myriapoda : chilopoda, diplopoda
Echinodermata
• Ciri ciri : tubuh berduri, tripoblastik
selomata, larva (simetris bilateral),
dewasa (simetris radial), bersifat
saprofor
• Klasifikasi :
 Ophiuroidea
 Asteroida
 Crinoidea
 Echinoidea
 Holothuroidea
Chordata
• Ciri ciri : selom berkembang baik,
memateri tubuh dengan jelas,
simetri bilateral, sistem organ
kompleks
• Klasifikasi :
 Hemichordata
 Urochordata
 Cefalochordata
WELCOME TO VETERBRATA
Ciri ciri secara
umum
Ciri ciri vertebrata
• Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota
badan dan ekor (tidak semua)
• Kulit terdiri atas epidermis dan dermis, menghasilkan
rambut, sisik, bulu, kelenjar atau horn
• Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan
• Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada
ikan namun pada hewan darat terdapat pada tingkat
embrio
• Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak
• Sistem pencernaan terdiri dari pancreas, hati, dan
kelenjar pencernaan
• Jantung beruang 2 hingga 4
• Darah mengadnung sel darah putih, sel darah merah
dan hemoglobin
• Rongga tubuh mengandung sistem visceral
• Gonad sepasang pada betina dan jantan
Pisces
Klasifikasi : Chondrichthyes, Osteichthyes
• Chondrichthyes :
 Mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah
tubuh
 Celah insang berjumlah lima, meskupin ada yang
memiliki 3, 6 atau 7
 Kulit ulet dan kasar bergerigi karena adanya sisik
plakoid
 Adanya sepasang pendekap pada hewan jantan
untuk saluran sperma
 Usus pendek dan lebar berisi membrane ulir untuk
menyerap makanan
 Hati berukuran sangat besar untuk pencernaan
 Fertilisasi internal
 Ovipar Next
• Osteichthyes
 Mulut terdapat di bagian depan tubuh
 Celah insang satu di masing masing sisi
kepala
 Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada
bagian atas dan bawah
 Kuat dan licin karena sekresi mucus oleh
kelenjar pada kulit
 Sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh
 Adanya gelembung renang sehingga tidak
tenggelam saat tidak bergerak
 Usus panjang dan ramping menggulung
 Fertilisasi di luar tubuh
 Ovipar
Prev
Amphibia
• Berkulit licin tidak bersisik
• Menggunakan energi
lingkungannya untuk mengatur
suhu tubuhnya (ektoterm)
• Fertilisasi secara eksternal di air,
genangan air, atau tempat
lembab seperti bawah daun
• Menghasilkan telur (Ovipar) yang
tidak bercangkang
Reptilia
• Anggota tubuh berjari lima
• Bernapas dengan paru-paru
• Jantung beruang tiga atau empat
• Menggunakan energi lingkungan
untuk mengatur suhu tubuh
ektoterm
• Fertilisasi internal
• Menghasilkan telur (Ovipar)
dengan telur Amniotik
bercangkang
Aves
• Berparuh dari bahan
keratin
• Tidak bergigi
• Struktur tulang
menyerupai sarang
lebah hingga kuat
namun ringan
• Memiliki empedal untuk
menghancurkan
makanan
• Lambung berotot besar
• Bernapas dengan paru-
paru
• Jantung beruang empat
• Memiliki kantung udara
• Indera penglihatan
sangat tajam
• Fertilisasi secara
internal
• Bertelur (Ovipar)
dengan telur
bercangkang dan
kuning terlur besar
• Mengerami telur dan
merawat anaknya
Mamalia
• Geligi dengan berbagai
ukuran dan bentuk
• Rahang bawah
tersusun dari satu
tulang
• Bernapas dengan paru
paru
• Jantung beruang empat
• Diafragma diantara
rongga perut dan
rongga dada untuk
pernapasan
• Otak yang lebih
berkembang diantara
vertebrata lain
• Menggunakan energi
metabolism untuk
menjaga suhu tubuh
(Endoterm,
Homeoterm)
• Fertilisasi terjadi secara
internal atau di dalam
tubuh betina
• Melahirkan anaknya
sehingga termasuk
hewan vivipar.
Komponen Ekosistem
• Produsen
 Organisme yang menyusun senyawa organic atau
membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya
matahari.
• Konsumen
 Konsumen I – Konsumen yang memakan produsen
(Herbivora)
 Konsumen II – Konsumen yang memakan konsumen I
(Karnivora)
 Konsumen III – Konsumen yang memakan konsumen II
(Karnivora Besar)
• Dekomposer
 Menguraikan sisa organisme atau bahan organik yang
diperlukan
• Detritivor
 Memakan hancuran jaringan hewan / tumbuhan (partikel
organik)
5 Daur biogeokimia
1. DAUR AIR
2. DAUR KARBON
3. DAUR NITROGEN
4. DAUR PHOSPOR
5. DAUR SULFUR (BELERANG)
Suksesi
1. Suksesi Primer : Membentuk kembali suatu daerah dari
suatu kehancuran yang terjadi akibat suatu perilaku
manusia ataupun kerusakan akibat perilaku alam. Diawali
dengan mengkoloni suatu daerah tersebut dengan spesies
pioneer. Spesies pioneer biasanya toleran terhadap
beberapa keadaan ekstrim, misalnya suhu dan kekeringan.
Organisme yang bisa bertahan pada kondisi seperti tiu
adalah Protozoa, Cyanobacteria, ganggang, lumut, lichen.
Pada air, bisa saja ganggang dan spora. Yang kemudian
akan menjadi species yang memulai kehidupan pada suatu
lingkungan.
2. Suksesi Sekunder : Pembentukan kembali suatu daerah
menjadi semula setelah dilakukannya suksesi primer. Atau
mengembalikan kembali apabila kerusakannya tidak parah.
Misalnya rusak akibat banjir atau kebakaran, maka tidak
susah untuk mengembalikannya.
Aliran energi
1. Rantai makanan : rantai makanan adalah
peristiwa makan dan dimakan dengan
urutan dan arah tertentu.
• Rantai makanan perumput
Rumput  ulat  burung pipit  elang 
bakteri
• Rantai makanan detritus (scavenger)
Detritus (fragmen bangkai hewan/
tumbuhan)  belatung  katak  ular
tanah
2. Jaring jaring
makanan :
Sekumpulan
rantai
makanan yang
saling
berhubungan
ini disebut
dengan jaring-
jaring
makanan.
3. Piramida ekologi :
a. Piramida energi :
menggambarkan
banyaknya energi
tersimpan yang digunakan
senyawa organik sebagai
bahan makanan
b. Piramida jumlah : jumlah
organisme yang berada di
dalam suatu daerah (areal)
tertentu yang
dikelompokkan dan
dihitung berdasarkan taraf
trofi
c. Piramida biomassa :
taksiran berat organisme
yang mewakili setiap taraf
trofi dengan cara tiap-tiap
individu
Faktor perubahan
lingkungan
Faktor perubahan lingkungan
• faktor alam : gunung meletus,
gempa bumi, banjir, longsor
• faktor buatan : pengurukan rawa,
pembangunan pemukiman,
penebangan hutan, eksploitasi
SDA

Materi Biologi kelas X MIPA semester 2 by firdyannisa

  • 1.
    Biology semester 2 classX MIA Firdyannisa. I. (X MIA 1)
  • 2.
  • 3.
    Lumut • Ciri-ciri lumut:  Melekat dengan rhizoid (akar semu) yang merupakan bentuk peralihan antara tumbuhan bertalus (Thallophyta) dengan tumbuhan berkormus (Kormophyta).  Memiliki klorofil, bersifat autotrof  Tidak memiliki pembuluh angkut  Menyukai tempat lembab dan basah, Sphagnum s p. Satu-satunya lumut yang tinggal di air • Klasifikasi : musci, hepaticeae, lumut tanduk
  • 4.
    Paku • Ciri-ciri lumut:  Memiliki akar, batang, daun yang sebenarnya (Kormophyta), akarnya berupa serabutm, kecuali pada paku tiang  Memiliki pembuluh angkut  Hidup dari pantai hingga sekitar kawah  Beberapa hidup sebagai saprofit dan beberapa sebagai epifit • Klasifikasi : psilophytinae/psilopsida, lycophyta (paku kawat), sphenophyta, pterophyta.
  • 5.
    Berbiji • ciri-ciri  bijidihasilkan oleh bunga atau runjung  setiap bijinya mengandung embrio  hasil reproduksi seksual,  memiliki klorofil untuk fotosintesis • klarifikasi spermatophyta  Gymnospermae : Cycadinae,Coniferae, Gnetinae , Ginkgoinae.  Angiospermae : Monocotyledonae, Dicotyledonae
  • 6.
    WELCOME TO INVERTEBRATA Ciriciri Invertebrata CoelenterataPorifera MolluscaNemathelmyntesPlatyhelmintes ChordataEchinodermataArthopodaAnnelida
  • 7.
    Ciri ciri invertebrata •Kerangka tubuh umumnya terdapat di luar tubuh (eksoskeleton). • Alat ekskresi untuk hewan invertebrata tingkat rendah belum ditemukan, dan untuk hewan invertebrata tingkat tinggi belum memusat pada suatu organ. • Sistem saraf masih sederhana dan pusat saraf belum ada kecuali pada beberapa jenis hewan invertebrata yang pusat sarafnya berupa kumpulan simpul saraf (ganglion). • Berkembang biak secara generatif dan vegetatif atau kedua-duanya, dan • Peredaran darahnya terbuka, darah dari pembuluh darah masuk ke jantung dan sebagian lagi terus beredar melalui pembuluh darah balik untuk masuk ke bagian jantung yang lain
  • 8.
    Porifera • Ciri ciri: berpori, dipoblastik, bentuk tubuh seperti vas bunga, tabung, oval, bulat,atau pipih bercabang-cabang, aseksual • Klasifikasi :  Calcarea  Hexactinellida  Demospongia
  • 9.
    Coelenterata • Ciri ciri: tubuh berongga, dipoblastik, simetris radial, bentuk tubuh tabung, memiliki gastrovaskular (pencerna makanan) alat gerak tentakel. • Klasifikasi :  Hydrozoa  Scyphozoa  Anthozoa (anemon laut)  ctenophora
  • 10.
    Platyhelmintes • Ciri ciri: tubuh lunak tanpa cangkang, tidak bersegmen, tripoblastik, simetri bilateral, sistem pencernaan gastrovaskuler • Klasifikasi :  Turbellaria (Cacing Rambut Getar)  Trematoda (Cacing Isap)  Cestoda ( Cacing Pita) o Fasciolla hepatica (Cacing Hati Ternak) o Clonorchis sinesis / Opistorchis sinesis (Cacing Hati Manusia) o Taenia solium (Cacing Pita Babi)
  • 11.
    Nemathelmintes • ciri ciri: tubuh bulat panjang (gilig/benang), triplobastik pseudocelomata, bilateral, pencernaan sempurna, kelamin terpisah jantan lebih kecil dibanding betina • klasifikasi • ascaris lumbricoides (cacing perut) • oxyuris vermicularis (cacing kremi) • cara berkembangbiak • Ascaris lumbricoides (Cacing Perut Manusia) : Telur masak tertelan manusia - Larva - Peredaran darah - Jantung - Paru-paru - Trakea (tenggorokan) - Tertelan lagi - Usus - Cacing Dewasa • Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (Cacing Tambang) : Telur - Larva Rhabditiform - Larva Filariform - aliran darah - Jantung - Paru-paru - Trakea- tertelan ke Duodenum - Menghisap Darah
  • 12.
    Mollusca • Ciri ciri: tubuh lunak, tripoblastik selomata, simetri bilateral, bentuk bulat telur, torpedo bagian tubuh, kaki, massa viseral dan mantel • Klasifikasi :  Cephalopoda  Gastropoda  Scapopoda  Amphineura / Poliplacophora  Pelecypoda / Lamellibranchiata / Bivalvia
  • 13.
    Annelida • Ciri ciri: tubuh bulat memanjang, sogmit, tripoblastik selomata, simetris bilateral, pencernaan lengkap, parasit dan hidup bebas • Klasifikasi :  Polychaeta (berambut banyak)  Oligochaeta (berambut sedikit)  Hirudinae (lintah)
  • 14.
    Arthopoda • Ciri ciri: kaki beruas, berbulu, bersegmen, simetris bilateral, triplobastik selomata, hidup bebas, parasit, simbiosis • Klasifikasi :  Crustacea : Enormostraca ( Udang udangan kecil ), Malacostraca ( Udang udangan besar )  Arachnida : Arachnoidea, acarina, scorpionoda  Insekta : ametabola, hemimetabola, holometabola  Myriapoda : chilopoda, diplopoda
  • 15.
    Echinodermata • Ciri ciri: tubuh berduri, tripoblastik selomata, larva (simetris bilateral), dewasa (simetris radial), bersifat saprofor • Klasifikasi :  Ophiuroidea  Asteroida  Crinoidea  Echinoidea  Holothuroidea
  • 16.
    Chordata • Ciri ciri: selom berkembang baik, memateri tubuh dengan jelas, simetri bilateral, sistem organ kompleks • Klasifikasi :  Hemichordata  Urochordata  Cefalochordata
  • 17.
  • 18.
    Ciri ciri vertebrata •Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan dan ekor (tidak semua) • Kulit terdiri atas epidermis dan dermis, menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar atau horn • Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan • Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat terdapat pada tingkat embrio • Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak • Sistem pencernaan terdiri dari pancreas, hati, dan kelenjar pencernaan • Jantung beruang 2 hingga 4 • Darah mengadnung sel darah putih, sel darah merah dan hemoglobin • Rongga tubuh mengandung sistem visceral • Gonad sepasang pada betina dan jantan
  • 19.
    Pisces Klasifikasi : Chondrichthyes,Osteichthyes • Chondrichthyes :  Mulut yang berahang kuat terletak di bagian bawah tubuh  Celah insang berjumlah lima, meskupin ada yang memiliki 3, 6 atau 7  Kulit ulet dan kasar bergerigi karena adanya sisik plakoid  Adanya sepasang pendekap pada hewan jantan untuk saluran sperma  Usus pendek dan lebar berisi membrane ulir untuk menyerap makanan  Hati berukuran sangat besar untuk pencernaan  Fertilisasi internal  Ovipar Next
  • 20.
    • Osteichthyes  Mulutterdapat di bagian depan tubuh  Celah insang satu di masing masing sisi kepala  Sirip ekor memiliki panjang yang sama pada bagian atas dan bawah  Kuat dan licin karena sekresi mucus oleh kelenjar pada kulit  Sistem gurat sisi terdapat pada sisi tubuh  Adanya gelembung renang sehingga tidak tenggelam saat tidak bergerak  Usus panjang dan ramping menggulung  Fertilisasi di luar tubuh  Ovipar Prev
  • 21.
    Amphibia • Berkulit licintidak bersisik • Menggunakan energi lingkungannya untuk mengatur suhu tubuhnya (ektoterm) • Fertilisasi secara eksternal di air, genangan air, atau tempat lembab seperti bawah daun • Menghasilkan telur (Ovipar) yang tidak bercangkang
  • 22.
    Reptilia • Anggota tubuhberjari lima • Bernapas dengan paru-paru • Jantung beruang tiga atau empat • Menggunakan energi lingkungan untuk mengatur suhu tubuh ektoterm • Fertilisasi internal • Menghasilkan telur (Ovipar) dengan telur Amniotik bercangkang
  • 23.
    Aves • Berparuh daribahan keratin • Tidak bergigi • Struktur tulang menyerupai sarang lebah hingga kuat namun ringan • Memiliki empedal untuk menghancurkan makanan • Lambung berotot besar • Bernapas dengan paru- paru • Jantung beruang empat • Memiliki kantung udara • Indera penglihatan sangat tajam • Fertilisasi secara internal • Bertelur (Ovipar) dengan telur bercangkang dan kuning terlur besar • Mengerami telur dan merawat anaknya
  • 24.
    Mamalia • Geligi denganberbagai ukuran dan bentuk • Rahang bawah tersusun dari satu tulang • Bernapas dengan paru paru • Jantung beruang empat • Diafragma diantara rongga perut dan rongga dada untuk pernapasan • Otak yang lebih berkembang diantara vertebrata lain • Menggunakan energi metabolism untuk menjaga suhu tubuh (Endoterm, Homeoterm) • Fertilisasi terjadi secara internal atau di dalam tubuh betina • Melahirkan anaknya sehingga termasuk hewan vivipar.
  • 25.
    Komponen Ekosistem • Produsen Organisme yang menyusun senyawa organic atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. • Konsumen  Konsumen I – Konsumen yang memakan produsen (Herbivora)  Konsumen II – Konsumen yang memakan konsumen I (Karnivora)  Konsumen III – Konsumen yang memakan konsumen II (Karnivora Besar) • Dekomposer  Menguraikan sisa organisme atau bahan organik yang diperlukan • Detritivor  Memakan hancuran jaringan hewan / tumbuhan (partikel organik)
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
    5. DAUR SULFUR(BELERANG)
  • 31.
    Suksesi 1. Suksesi Primer: Membentuk kembali suatu daerah dari suatu kehancuran yang terjadi akibat suatu perilaku manusia ataupun kerusakan akibat perilaku alam. Diawali dengan mengkoloni suatu daerah tersebut dengan spesies pioneer. Spesies pioneer biasanya toleran terhadap beberapa keadaan ekstrim, misalnya suhu dan kekeringan. Organisme yang bisa bertahan pada kondisi seperti tiu adalah Protozoa, Cyanobacteria, ganggang, lumut, lichen. Pada air, bisa saja ganggang dan spora. Yang kemudian akan menjadi species yang memulai kehidupan pada suatu lingkungan. 2. Suksesi Sekunder : Pembentukan kembali suatu daerah menjadi semula setelah dilakukannya suksesi primer. Atau mengembalikan kembali apabila kerusakannya tidak parah. Misalnya rusak akibat banjir atau kebakaran, maka tidak susah untuk mengembalikannya.
  • 32.
    Aliran energi 1. Rantaimakanan : rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu. • Rantai makanan perumput Rumput  ulat  burung pipit  elang  bakteri • Rantai makanan detritus (scavenger) Detritus (fragmen bangkai hewan/ tumbuhan)  belatung  katak  ular tanah
  • 33.
    2. Jaring jaring makanan: Sekumpulan rantai makanan yang saling berhubungan ini disebut dengan jaring- jaring makanan.
  • 34.
    3. Piramida ekologi: a. Piramida energi : menggambarkan banyaknya energi tersimpan yang digunakan senyawa organik sebagai bahan makanan b. Piramida jumlah : jumlah organisme yang berada di dalam suatu daerah (areal) tertentu yang dikelompokkan dan dihitung berdasarkan taraf trofi c. Piramida biomassa : taksiran berat organisme yang mewakili setiap taraf trofi dengan cara tiap-tiap individu
  • 35.
    Faktor perubahan lingkungan Faktor perubahanlingkungan • faktor alam : gunung meletus, gempa bumi, banjir, longsor • faktor buatan : pengurukan rawa, pembangunan pemukiman, penebangan hutan, eksploitasi SDA